SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
SITE DAN MODE OF ACTION
HERBISIDA
BIOL & MANAGEMENT GULMA
S2 FP-UGM
PROF PRAPTO YUDONO
PENDAHULUAN
• HERBISIDA ADALAH :
• ADALAH BAHAN ATAU SENYAWA KIMIA YANG DIPAKAI UNTUK
MEMBUNUH GULMA ATAU MERUSAK PERTUMBUHAN GULMA
• AGAR MEMILIKI DAYA RACUN, DAN SIAP PAKAI ,HERBISIDA , PERLU
DIFORMULASIKAN ( DIKOMBINASIKAN DENGAN BAHAN PELARUT-
OIL - , MAUPUN SURFAKTAN ( SURFACE ACTIVE AGENTS , YANG
HIDROPHILIK MAUPUN YANG LIPOPHILIK )
• CONTOH SURFAKTAN TERTUA ADALAH SOAP ( SABUN )
• PENGERTIAN SIAP PAKAI , ADALAH YANG MAMPU MENYEBAR
MERATA DIDALAM PEMBAWA /CARIER DAN PERMUKAAN DAUN
( BUTIR AIR SAJA TIDAK MAMPU ) , SEHINGGA MENJADI EFEKTIF
DAN EFISIEN, DALAM KAITAN PERACUNAN, MUDAH DIKEMAS .
• FORMULASI HERBISIDA : BERUPA LARUTAN AIR/MINYAK ; SERBUK
YANG DAPAT DILARUTKAN ; BUTIRAN; PASTA ; PELLET ; LILIN ;
GLOMULES ( LAMBAT LEPAS ) ; FUMIGAN ( GAS.
PENDH.LANJUT..
• TUJUAN APLIKASI HERBISIDA :
• A. MENCEGAH PEMUNCULAN KECAMBAH GULMA DI DALAM
AREA PERTANAMAN
• B.MEMINIMALISIR KOMPETISI GULMA X TANAMAN
• C.MENGURANGI PROPAGULE GULMA BAIK BERUPA BIJI
MAUPUN BAGIAN VEGETATIF
• WAKTU APLIKASI :
• SAAT PRE EMERGENCE /BIJI GULMA BELUM
BERKECAMBAH,SEBELUM TANAM TANAMAN
• SAAT GULMA TELAH BERKECAMBAH DAN MUNCUL,NAMUN
BELUM MELAKUKAN TANAM TANAMAN
• SAAT GULMA TELAH MUNCUL ,DAN TANAMAN TELAH
TUMBUH
MASUK DAN TRANSPORTASI
GULMA
• TANGGAPAN SUATU TUMBUHAN TERHADAP HERBISIDA
DIPENGARUHI OLEH :
• 1.PHASE PERTUMBUHANNYA
• 2.KANDUNGAN SIFAT GENETIK TUMBUHAN
• 3.LINGKUNGAN DI MANA TUMBUHAN BERADA
• 4.KHARAKTERISTIK HERBISIDA SENDIRI
• JALAN UTAMA MASUKNYA HERBISIDA KE DALAM TUBUH
TUMBUHAN ADALAH PERMUKAAN DAUN DAN PERMUKAAN
AKAR. RUAS KOLEOPTIL KECAMBAH ( UTAMANYA GRASSES )
• SEBENARNYA HERB.MAMPU MASUK PADA SETIAP
PERMUKAAN TUMBUHAN , NAMUN SEMPIT DAN SINGKAT ,
SEPERTI RANTING,BUNGA DLL,BAHKAN PADA DORMAN.
LANJUT..
• APLIKASI AERIAL , DIPENGARUHI OLEH SUHU, KELEMBABAN
DAN HUJAN, SEMENTARA APLIKASI TANAH DIPENGARUHI
OLEH ,SUHU,KELEMBABAN , BAHAN ORGANIK , MINERAL
TANAH, DAN MIKROORGANISME SERTA MIKROFLORA TANAH.
• HASIL PENELITIAN ( HARTLEY , 1960 ) MENUNJUKKAN
APLIKASI LEWAT TANAH, MASIH MENYISAKAN BIJI
BERKECAMBAH DAN MUNCUL , KARENA LARUTAN HERBISIDA
TIDAK LANGSUNG BERHUBUNGAN DENGAN PERMUKAAN
AKAR/RUAS, SEHINGGA DIPERLUKAN WAKTU DAN DOSIS
YANG LEBIH BESAR.
• HAL TERSEBUT JUGA YANG MENYEBABKAN MASUKNYA
HERB. LEWAT RUAS KOLEOPTIL , LEBIH KECIL DIBANDING
LEWAT AKAR
JARINGAN TUMBUHAN
• TUBUH TUMBUHAN BERVASKULAR, UTAMANYA HERBA,
TERDIRI ATAS PHLOEM DAN XYLEEM YANG TERDIRI ATAS :
• KULIT =DERMAL ( KULIT = LILIN, SEL SEL KULIT /EPIDERMIS
DAN LAPISAN PERTUMBUHAN SEKUNDERNYA ; P
• PEMBULUH = VASKULAR BERLAKU UNTUK AIR, ASSIMILAT,
MINERAL HARA , DAN SENYAWA KIMIA LAINNYA ;
• ADANYA JARINGAN MATRIK/ JARINGAN DASAR,YANG
TERMASUK DI DALAMNYA ADALAH JARINGAN REPRODUKTIF,
JARINGAN PUCUK, YANG MENENTUKAN BENTUK DAN FUNGSI
TUMBUHAN.
• BAGIAN HIDUP SEL ( LIVING MATTER ) ADALAH BAGIAN SEL
YANG HIDUP SEPERTI PROTOPLASMA, ORGANELS , INTI SEL.
LANJUT..
• HERBISIDA YANG DIAPLIKASIKAN HARUS BERHUBUNGAN DAN
BERINTERAKSI DENGAN KETIGA SISTEM TERSEBUT DAN BEKERJA
PADA LIVING MATTER SELNYA.
• HERBISIDA KONTAK: MERCUN DAN MEMEBUNUH BAGIAN YANG
KONTAK( DAPAT DIJANGKAU ) LANGSUNG,HANYA MEMERLUKAN
LAPISAN DEMAL SAJA UNTUK MELEPAS MERACUN,UNTUK
MELEMAHKAN DAN MERUSAK SISTEM MEMBRANE SEL.
• HERBISIDA SISTEMIK : YANG AKAN MENGGANGGU /MERUsAK
PROSES FISIOLOGI DAN METABOLISME GULMA ( ada target site
nya ).UNTUK MENCAPI TARGET SITE, HEB. INI HARUS MAMPU
MEMASUKI PHLOEM / DAN XYLEM
• JADI GERAKAN HERB. DAPAT MELALUI LIVING MATTER DR SEL KE
SELDAN PHLOEM ( SYMPLATIK ) , ATAU ANTAR SEL DULU,DAN SEL
SEL MATI ( APOPLASTIK ).KEMUDIAN BERGERAK KE ATAS / BAWAH
BERSAMA ASIMILATE,ATAU KE ATAS MELALUI XYLEEM BERSAMA
AIR/HARA.
SISTEM JARINGAN FUNDAMENTAL
• PADA SISTEM JARINGAN FUNDAMENTAL,YANG TERDIRI DARI
BERBAGAI MACAM SEL, DAPAT MENJADI PENGHALANG
MASUKNYA HERB. KE JARINGAN ANGKUT ( KARENA MASIH
ADANYA RUANG RUASNG ANTAR SEL YANG KOSONG
( TERGANTUNG HIDRASI ) ; NAMUN DEMIKIAN DAPAT
MENJADI PENGHANTAR MANAKALA RUANG KOSONG
TESEBUT TERISI PROTOPLASMA DARI SEL SEL SEKITARNYA.
• DI SAMPING CARA TRANSPORT YANG SIMPLASTIK DAN
APOPLASTIK , DIKETAHUI JUGA ADA CARA TRANSPORT
DISEBUT “ POLAR TRANSPORT, YANG TIDAK SELALU SEARAH
DENGAN AIR MAUPUN ASSIMILATE ( CONTOHNYA AUXIN DAN
ZPT LAINNYA , JUGA HERBISIDA , NAMUN LEBIH LAMBAT,
DAUN SEBAGAI TITIK MASUK
HERBISIDA
• Lapisan daun ( dari bag luar berturut turut terdiri atas: cuticle, sel sel
epidermis, sel sel palisade,inner palisade dan vena.
• Cuticle , bersifat tidak kontinyu , non-living,pada bag.luar dinding
epidermis( sebagai lapisan non-sel.),jalan masuk herb.non-polar
• Cuticle mengandung cutin, lilin, pectin,dan sellulosa, yang memiliki
beda polaritas. Lapisan lilin yang memiliki waxes lipoidal, yang
mendominasi di luar cuticle, menjadi penghalang masuknya
herb.polar yang larut dalam air .( karena waterphobic )
• Herb.polar ini , hanya mampu masuk malalui plasmodesmata ( dari
sel sel apidermis ) yang menjulur ke luar bag.cuticle ,yang terisi air (
disebut aquaeous phase .
• Ketebalan cutricle , menentukan kecepatan masuknya herb.
STOMATA DAN BULU DAUN
DAN NASIB HERBIDISA
• Stomata terbebas dari cuticle , sebagian besar pada permukaan
daun bag.bawah.stomata yang terbuka menjadi jalan herb ( somata
– jar.spongi – vena ) bandingkan ( route cuticle-epidermis-sel
palisade- vena ).
• Namun entri herb.melalui stomata menjadi kecil karena posisinya di
permukaan daun bagian bawah.
• Bulu daun muncul dari sel epidermis, pengaruh bulu daun
,umumnya dianggap sebagai penahan droplets, namun hasil
penIlitian bulu daun juga sebagai jalan masuk herb. ( bulu daun
terdiri dari seingle sel atau bercabang ).
• Nasib herb : hilang menguap, terbilas air hujan,tetap tinggal pada
cuticula, menjadi kristal karena penguapan, tertahan lipoidal,dapat
masuk kutikula dan mengikuti sistem transport.
AKAR TITIK MASUK HERBISIDA
• Ujung akar adaah bag.meristematik, dan ada tudung
akarnya.mengalami pemanjangan ,belum memiliki akar rambut,
jarngan phloem dn xyleem yang jelas,dan casparian strip ( penutup
berlilin di antara dinding sel endodermis- xyleem ) yang hanya
terbenuk pada zona akar yang masak.
• Permukaan akar ,tanpa lapisan kutikula, dan memiliki ruang antar
sel yang lebih luas ( krn. bentuk sel tida sama ), memudahkan her.
ke arah jaringan hidup/ vaskular.
• Barier pada akar hanya dua ( 2( yakni : 1/ selaput semipermeabel
sel hidup dan 2/lapisan casparian strip dinding luar endodermis ).
• Casparian strip : mengandung suberin,lignin,atau kombinasinya
yang sangat hidrophobik ( waxy ) ,hanya meneruskan snyawa yang
mampu melewati membrane ( selaput sel ).lapisan ini juga
menyeleksi route apoplast.
KOLEOPTYL TITIK MASUK HERB.
• KOLEOPTIL , adalah struktur berbentuk daun khusus pada
grasses, terdapat disektar titik tumbuh tunas apikal yang
meristematik, meski tertutup ( seperti conthong,namun ada lubenf di
mana daun pertama akan muncul.
• Koleoptil , memiliki stomata ,pada kelembaban tinggi akan
memebuka, sehingga memberi jalan herb. ke titik tumbuh.
• Pada monokotil, titik tumbuh masih di dalam tanah , sementara
dikotil telah diatas permukaan tanah. Pada dikotil, hypokotil menjadi
titik penyerapan herb.
• Dowson ( 1963 ), lih. Aldrich ( 1984 ), contoh herb.EPTC,
penyerapan oleh akar tidk cukup membunuh gulma, namun dengan
penyerapan bagian lainnya ,termasuk tajuk ( koleoptil ) ,
mengakibatkan kerusakan gulma yang parah.Ruas koleoptil wilt-
oat ,mengarah ke atas menjadi titik serapan herb.
SITE AND MODE OF ACTION
• Pengaruh cepat dari aplikasi herb.kontak, sangat mudah di amati
dan difahami, namun bagi herb. sistemik ,lebih komplek krn.di
trasnlokasikan, dan mengeluarkan pengaruh yang jauh dari titk
masuknya.
• Untuk ini perlunya difahami mekanisme aksi ( tanggapan biokimia
dan biophisik ) dan mode aksinya ( yang mngarahkan phyto-toksik
dan reaksi sekunder ,termasuk di dalamnya adalah :
• Pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil pertumbuhannya.
• Ashton and Crafts ( 1981) , mendefinisikan primary biochmical site
of action adalah reaksi biokimia tunggal yang sudah dipengaruhi
oleh konsentrasi rendah dibanding reaksi reaksi yang lain [ = reaksi
yang pertama dipengaruhi oleh suatu konsentrasi herbisida yang
diberikan ], sementara yang memerlukan cons. Lebih tinggi disebut
secondary biochemical site of action.
Lanjut…
• Lokasi aksi herb. memperngaruhi proses fisiologi pada : lokasi
jaringan yang melakukan pembelahan sel ( pada titik tumbuh
tunas/akar , pemebntukan buah/biji ; perkembangan jaringan
( pembentukan bakal akar,batang ,tunas pada perkecambahan ,
pada pembentukan bakal bunga dan buah , pembentukan
chlorophyl dan plastida ( pada pembentukan dan perkembangan
daun dan sel sel daun ) .
• Lokasi aksi herb mempengaruhi metabolisme ( umumnya dari herb.
sistemik ) ,pada : photosynthesa( utamanya pada light reaction ) ,
respirasi ( utamanya pada electron transport system penghasil
ATP ) , metabolisme nitrogen ( sinthesa protein ) , aktivitas enzyme
( menjadikan rekasi tidak berlangsung karena enzyme tidak aktif
/denaturai/radicals ).
• Herb. kontak , cepat bereaksi , memeberikan simptom spt terbakar.
Lanjut…
• Pembelahan sel : herb. meruapakan racun mitosis , dengan
merusak pembentukan dinding sel pad saat pembelahan sel ( pada
telophase dan anaphase ) , sehingga dihasilkan sel abnormal
berinti banyak. Perusakan diduga pada reaksi enzimatik
pembentukan dinding sel
• Perkembangan jaringan :Merusak perkembangan xyleem dan
phloem , oleh herbisida yang mirip zat pengatur tumbuh tanaman
,hasilnya adalah deformasi jaringan ,yang kana mengacaukan )
distribusi metabolit di dalm tubuh tumbuhan ( gulma ).
• Pembentukan plastida dan chlorophyll : hal ini belum diketahui
mechanismenya , namun tampak akibatnya adalah mencegah
terjadinya photosynthesis.gejala yang terjadi adalah chlorotik
( warna daun menjadi putih )
PROSES METABOLISME
• Proses yang dirusak adalah : photosynthesa, respirasi ,
metabolisme nitrogen serta aktivitas enzymes.
• Add. Photosynthesa
• Terjadi pada reaksi terang ( light dependent photosynthese )dengan
merusak ETS ( electron transport system ) dari donor ke acceptor ) ,
yakni memblock aliran elektron dari lisis air ( H+
+ e-
+ 0 ) ke
chlorophyl , yang akan menyerap energi sinar matahari
• Herb.semacam diquat, paraquat , menangkap elektron
untkmebentuk senyaw senyawa radicals bebas, memblok
pembentukan NADPH2 dan ATP.
• Senyawa radikal bebas teroksidasi , ( dengan oksigen yang
tersedia )membentuk H202 ( hidrogen peroksida ) ysng
terakumulasi dan merusak sel tumbuhan ( gulma ),dengan gejala
seperti terbakar.
PROSES RESPIRASI
• Khemikalia yang merusak proses respirasi dapat dikelompokkan
sebagai :
• 1. penghambat elektron transport ( karena mengikat elektron carier )
• 2. penghambat transfer-energi ( berkombinasi dengan inermediate
energy ) diantaranya bloking P- high enrgy, dan
• 3. agen agen un coupling ( yang memutus rangkaian coupling ) dan
herbisida umumnya adalah yang memutus trangkaian coupling
dengan menghalangi penggunaan tenaga yang di relaase selama
proses respirasi berlangsung .
• Respirasi berlangsung di dalam mitochondria ,dan elektron transort
system pada innner membrane miochondria tersebut.
Metabolisme nitrogen
• Metabolisme nitrogen yang tepengaruh ,utamanya pada
penghambatan pengaturan synthesa asam nukled ( RNA dan DNA )
, yakni penghambatan pada aktivitas enzyme enzyme DNase dan
RNase.
• Dampak penghamabatan adalah terkumlasinya protein dan asam
amino di dalam tumbuhan , yakni paa akar, dan batang ,sebaliknya
terjadi pengurangan pada daun
• Prosesnya adalah tranlkasi materials mengandung N , dari daun ke
akar dan batang, dan terjadi pada saat oksidasi karbohidrat .
• Laju kegiatan , diangaruhi species, herbisida,konsentrasi, dan lama
waktu terpapar.
• Kejadian ini akan mempengaruhi awal perkembangan sel
( pembentukan senyawa terakit asam nucklead  chromosom )
AKTIVITAS ENSIM
• SECARA UMUM DIKETAHUI BAHWA PENGARUH HERBISIDA ADALAH
TERHADAP PENGRUSAKAN SISTEM ENZYMES, MASALAHNYA
SEDIKIT BUKTI HASIL PENELITIAN ( YANG ADA ADALAH INDIKATOR
YANG DIPAKAI MENDUGA KEJADIAN YAN SEBENARNYA ).
• PENGARUH HERBISIDA INI SIFATNYA BISA LANGSUNG BISA TIDAK
LANGSUNG.
• HERBISIDA YANG MAMPU MENGUBAH AKTIVITAS ENZYMES ANT. :
• 1. YANG MAMPU MERUBAH STRUKTUR NORMAL ENYMES
• 2.BERKOMPETISI DENGAN AFFILIASI [SUBSTRATE –ENZYMES ]
• 3. MEMBENTUK SENYAWA KOMPLEK YANG , DAPAT MENDUKUNG
ATAU MENGHAMBAT AKTIVITAS ENZYMES
• 4.BERKOMPETISI DENGAN CO-FAKTOR NON – PROTEIN PADA
ENZYMES
• 5.MERUBAH STATUS CO-FAKTOR SEHINGGA MENCEGAH ASSOSIASI
DENGAN ENZYMES.
EFFEK TERHADAP HASIL KINERJA ENZYMES
• HASIL KINERJA ENZYMES :
• GAGAL MENGHASILKAN ATP , KARENA PEMUTUSAN SUPPLY
ENERGY ( ENDERGONIC REACTION /REAKSI PERLU ENERGI )
• GAGAL SUPPLY CO-ENZYME SERTA GUGUS PROSTETHIC
ENZYMES ( YANG NON-PROTEIN )
• GAGALNYA KELANGSUNGAN REAKSI ENZYMATIK
• SEPERTI DIKATAKAN DI DEPAN , PENGARUH INI LEBIH
BANYAK PADA BATANG/AKAR ( KARENA KONSENTRASI HERB.
LEBIH TINGGI DIBANDING PADA DAUN.)
• MEKHANISME BELUM BANYAK DIKETAHUI , YANG
DIDAPATKAN INDIKATOR YANG MUNCUL  PENDUGAAN
MEKHANISME.
BEBERAPA CONTOH
• PENGARUH obat manusia PADA ENZYME:
• Obat antibakteri ( sulfanil-amide ) , berperan pada penghambatan
aktivitas enzymes dengan jalan memberikan p-aminobenzoic acid
ke dalam molekul asam folad ( folic acid ) yang merupakan
senyawa penting untuk vitamin asam folad ( yang merupakan
vitamin utama pertumbuhan bakteri.
• INSEKTISIDA
• PARAHTION DAN ORGANOPHOSPHATE ,sebagai insektisida
racun syaraf berlaku sebagai penghambat enzyme cholin-esterase
substansi kunci transmisi sel sel syaraf yang berdekatan ,dengan
mencegah enzyme ini, dalam mendegradasi acethyl-choline.
REAKSI KIMIA DALAM TANAMAN
• Sangat banyak reaksi kimia di alam tubh tumbuhan, namun hanya
ada enam( 6) macam reaksi kimia yang bertanggung jawab pada
terbentuknya senyawa senyawa yang ada :
• ke enam model tersebut adalah :
• 1.hidrolisis kondensasi
• 2.kelompok pemindah ( transfer )
• 3.kelompok pemisah dan penambah
• 4.kelompok elektron transfer ( oksidasi-reduksi )
• 5.kelompok isomerasi
• 6. kelompok pembentuk ( shynthesa ).
Lanjut…..
• Pemecahan molekul besar menjadi kecil dengan peran air ( dengan
pengikatan ion air ) ( H20  H+
+ e-
+ OH-
).karbohidrate,lemak ,
protein dihidrolisis senyawa kecil  energi ( exergonik ,hasil
pencernaan )
• Konsensasi adalah kebalikan dari hidrolisis, perlu energi
( endergonik ).
• Transfer , gugus pada asam amino NH3 , COOH dll.
• Removal : pemacahan dan pembentukan rantai C-C-C-C dst
• Transfer elektron.
INDIKATOR KINERJA HERBISIDA DAN DUGAAN
MEKHANISMENYA

More Related Content

What's hot

Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
Mohammad Muttaqien
 
Analisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanamanAnalisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanaman
yogafatan
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
fahmiganteng
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Ilham Johari
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
f' yagami
 

What's hot (20)

9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Presentasi kl
Presentasi klPresentasi kl
Presentasi kl
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Analisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanamanAnalisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanaman
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri JamurJenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 

Similar to Site dan mode of action

Kuliah 10 dunia tumbuhan
Kuliah 10 dunia tumbuhanKuliah 10 dunia tumbuhan
Kuliah 10 dunia tumbuhan
Meilisa Meii
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Nailie Rahma
 
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
fikri asyura
 

Similar to Site dan mode of action (20)

Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TLAnatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
11 MIPA 4 - Bab 2 - jaringan tumbuhan dan jaringan hewan
11 MIPA 4 -  Bab 2 - jaringan tumbuhan dan  jaringan hewan11 MIPA 4 -  Bab 2 - jaringan tumbuhan dan  jaringan hewan
11 MIPA 4 - Bab 2 - jaringan tumbuhan dan jaringan hewan
 
Sel
SelSel
Sel
 
M11 kelompok 7 jaringan tanaman
M11 kelompok 7 jaringan tanamanM11 kelompok 7 jaringan tanaman
M11 kelompok 7 jaringan tanaman
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhan
 
KD 3.4 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
KD 3.4  STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptxKD 3.4  STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
KD 3.4 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
 
Kuliah 10 dunia tumbuhan
Kuliah 10 dunia tumbuhanKuliah 10 dunia tumbuhan
Kuliah 10 dunia tumbuhan
 
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4
 
MATERI 2_ Modul 3 Konsep Dasar IPA SD_Organ Sistem Organ Tubuh.pdf
MATERI 2_ Modul 3 Konsep Dasar IPA SD_Organ  Sistem Organ Tubuh.pdfMATERI 2_ Modul 3 Konsep Dasar IPA SD_Organ  Sistem Organ Tubuh.pdf
MATERI 2_ Modul 3 Konsep Dasar IPA SD_Organ Sistem Organ Tubuh.pdf
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
 
1. SUPERTUM .pdf
1. SUPERTUM .pdf1. SUPERTUM .pdf
1. SUPERTUM .pdf
 
pdfslide.net_struktur-sel-tumbuhan-5688fa951d2f6.ppt
pdfslide.net_struktur-sel-tumbuhan-5688fa951d2f6.pptpdfslide.net_struktur-sel-tumbuhan-5688fa951d2f6.ppt
pdfslide.net_struktur-sel-tumbuhan-5688fa951d2f6.ppt
 
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
jaringan pada tumbuhan
jaringan pada tumbuhanjaringan pada tumbuhan
jaringan pada tumbuhan
 
materi-sel-ppt-Struktur__Fungsi_Sel.pptx
materi-sel-ppt-Struktur__Fungsi_Sel.pptxmateri-sel-ppt-Struktur__Fungsi_Sel.pptx
materi-sel-ppt-Struktur__Fungsi_Sel.pptx
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL-ppt.ppt
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL-ppt.pptSTRUKTUR DAN FUNGSI SEL-ppt.ppt
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL-ppt.ppt
 
Bab 1 sel oke
Bab 1 sel okeBab 1 sel oke
Bab 1 sel oke
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 

Site dan mode of action

  • 1. SITE DAN MODE OF ACTION HERBISIDA BIOL & MANAGEMENT GULMA S2 FP-UGM PROF PRAPTO YUDONO
  • 2. PENDAHULUAN • HERBISIDA ADALAH : • ADALAH BAHAN ATAU SENYAWA KIMIA YANG DIPAKAI UNTUK MEMBUNUH GULMA ATAU MERUSAK PERTUMBUHAN GULMA • AGAR MEMILIKI DAYA RACUN, DAN SIAP PAKAI ,HERBISIDA , PERLU DIFORMULASIKAN ( DIKOMBINASIKAN DENGAN BAHAN PELARUT- OIL - , MAUPUN SURFAKTAN ( SURFACE ACTIVE AGENTS , YANG HIDROPHILIK MAUPUN YANG LIPOPHILIK ) • CONTOH SURFAKTAN TERTUA ADALAH SOAP ( SABUN ) • PENGERTIAN SIAP PAKAI , ADALAH YANG MAMPU MENYEBAR MERATA DIDALAM PEMBAWA /CARIER DAN PERMUKAAN DAUN ( BUTIR AIR SAJA TIDAK MAMPU ) , SEHINGGA MENJADI EFEKTIF DAN EFISIEN, DALAM KAITAN PERACUNAN, MUDAH DIKEMAS . • FORMULASI HERBISIDA : BERUPA LARUTAN AIR/MINYAK ; SERBUK YANG DAPAT DILARUTKAN ; BUTIRAN; PASTA ; PELLET ; LILIN ; GLOMULES ( LAMBAT LEPAS ) ; FUMIGAN ( GAS.
  • 3. PENDH.LANJUT.. • TUJUAN APLIKASI HERBISIDA : • A. MENCEGAH PEMUNCULAN KECAMBAH GULMA DI DALAM AREA PERTANAMAN • B.MEMINIMALISIR KOMPETISI GULMA X TANAMAN • C.MENGURANGI PROPAGULE GULMA BAIK BERUPA BIJI MAUPUN BAGIAN VEGETATIF • WAKTU APLIKASI : • SAAT PRE EMERGENCE /BIJI GULMA BELUM BERKECAMBAH,SEBELUM TANAM TANAMAN • SAAT GULMA TELAH BERKECAMBAH DAN MUNCUL,NAMUN BELUM MELAKUKAN TANAM TANAMAN • SAAT GULMA TELAH MUNCUL ,DAN TANAMAN TELAH TUMBUH
  • 4. MASUK DAN TRANSPORTASI GULMA • TANGGAPAN SUATU TUMBUHAN TERHADAP HERBISIDA DIPENGARUHI OLEH : • 1.PHASE PERTUMBUHANNYA • 2.KANDUNGAN SIFAT GENETIK TUMBUHAN • 3.LINGKUNGAN DI MANA TUMBUHAN BERADA • 4.KHARAKTERISTIK HERBISIDA SENDIRI • JALAN UTAMA MASUKNYA HERBISIDA KE DALAM TUBUH TUMBUHAN ADALAH PERMUKAAN DAUN DAN PERMUKAAN AKAR. RUAS KOLEOPTIL KECAMBAH ( UTAMANYA GRASSES ) • SEBENARNYA HERB.MAMPU MASUK PADA SETIAP PERMUKAAN TUMBUHAN , NAMUN SEMPIT DAN SINGKAT , SEPERTI RANTING,BUNGA DLL,BAHKAN PADA DORMAN.
  • 5. LANJUT.. • APLIKASI AERIAL , DIPENGARUHI OLEH SUHU, KELEMBABAN DAN HUJAN, SEMENTARA APLIKASI TANAH DIPENGARUHI OLEH ,SUHU,KELEMBABAN , BAHAN ORGANIK , MINERAL TANAH, DAN MIKROORGANISME SERTA MIKROFLORA TANAH. • HASIL PENELITIAN ( HARTLEY , 1960 ) MENUNJUKKAN APLIKASI LEWAT TANAH, MASIH MENYISAKAN BIJI BERKECAMBAH DAN MUNCUL , KARENA LARUTAN HERBISIDA TIDAK LANGSUNG BERHUBUNGAN DENGAN PERMUKAAN AKAR/RUAS, SEHINGGA DIPERLUKAN WAKTU DAN DOSIS YANG LEBIH BESAR. • HAL TERSEBUT JUGA YANG MENYEBABKAN MASUKNYA HERB. LEWAT RUAS KOLEOPTIL , LEBIH KECIL DIBANDING LEWAT AKAR
  • 6. JARINGAN TUMBUHAN • TUBUH TUMBUHAN BERVASKULAR, UTAMANYA HERBA, TERDIRI ATAS PHLOEM DAN XYLEEM YANG TERDIRI ATAS : • KULIT =DERMAL ( KULIT = LILIN, SEL SEL KULIT /EPIDERMIS DAN LAPISAN PERTUMBUHAN SEKUNDERNYA ; P • PEMBULUH = VASKULAR BERLAKU UNTUK AIR, ASSIMILAT, MINERAL HARA , DAN SENYAWA KIMIA LAINNYA ; • ADANYA JARINGAN MATRIK/ JARINGAN DASAR,YANG TERMASUK DI DALAMNYA ADALAH JARINGAN REPRODUKTIF, JARINGAN PUCUK, YANG MENENTUKAN BENTUK DAN FUNGSI TUMBUHAN. • BAGIAN HIDUP SEL ( LIVING MATTER ) ADALAH BAGIAN SEL YANG HIDUP SEPERTI PROTOPLASMA, ORGANELS , INTI SEL.
  • 7. LANJUT.. • HERBISIDA YANG DIAPLIKASIKAN HARUS BERHUBUNGAN DAN BERINTERAKSI DENGAN KETIGA SISTEM TERSEBUT DAN BEKERJA PADA LIVING MATTER SELNYA. • HERBISIDA KONTAK: MERCUN DAN MEMEBUNUH BAGIAN YANG KONTAK( DAPAT DIJANGKAU ) LANGSUNG,HANYA MEMERLUKAN LAPISAN DEMAL SAJA UNTUK MELEPAS MERACUN,UNTUK MELEMAHKAN DAN MERUSAK SISTEM MEMBRANE SEL. • HERBISIDA SISTEMIK : YANG AKAN MENGGANGGU /MERUsAK PROSES FISIOLOGI DAN METABOLISME GULMA ( ada target site nya ).UNTUK MENCAPI TARGET SITE, HEB. INI HARUS MAMPU MEMASUKI PHLOEM / DAN XYLEM • JADI GERAKAN HERB. DAPAT MELALUI LIVING MATTER DR SEL KE SELDAN PHLOEM ( SYMPLATIK ) , ATAU ANTAR SEL DULU,DAN SEL SEL MATI ( APOPLASTIK ).KEMUDIAN BERGERAK KE ATAS / BAWAH BERSAMA ASIMILATE,ATAU KE ATAS MELALUI XYLEEM BERSAMA AIR/HARA.
  • 8. SISTEM JARINGAN FUNDAMENTAL • PADA SISTEM JARINGAN FUNDAMENTAL,YANG TERDIRI DARI BERBAGAI MACAM SEL, DAPAT MENJADI PENGHALANG MASUKNYA HERB. KE JARINGAN ANGKUT ( KARENA MASIH ADANYA RUANG RUASNG ANTAR SEL YANG KOSONG ( TERGANTUNG HIDRASI ) ; NAMUN DEMIKIAN DAPAT MENJADI PENGHANTAR MANAKALA RUANG KOSONG TESEBUT TERISI PROTOPLASMA DARI SEL SEL SEKITARNYA. • DI SAMPING CARA TRANSPORT YANG SIMPLASTIK DAN APOPLASTIK , DIKETAHUI JUGA ADA CARA TRANSPORT DISEBUT “ POLAR TRANSPORT, YANG TIDAK SELALU SEARAH DENGAN AIR MAUPUN ASSIMILATE ( CONTOHNYA AUXIN DAN ZPT LAINNYA , JUGA HERBISIDA , NAMUN LEBIH LAMBAT,
  • 9. DAUN SEBAGAI TITIK MASUK HERBISIDA • Lapisan daun ( dari bag luar berturut turut terdiri atas: cuticle, sel sel epidermis, sel sel palisade,inner palisade dan vena. • Cuticle , bersifat tidak kontinyu , non-living,pada bag.luar dinding epidermis( sebagai lapisan non-sel.),jalan masuk herb.non-polar • Cuticle mengandung cutin, lilin, pectin,dan sellulosa, yang memiliki beda polaritas. Lapisan lilin yang memiliki waxes lipoidal, yang mendominasi di luar cuticle, menjadi penghalang masuknya herb.polar yang larut dalam air .( karena waterphobic ) • Herb.polar ini , hanya mampu masuk malalui plasmodesmata ( dari sel sel apidermis ) yang menjulur ke luar bag.cuticle ,yang terisi air ( disebut aquaeous phase . • Ketebalan cutricle , menentukan kecepatan masuknya herb.
  • 10. STOMATA DAN BULU DAUN DAN NASIB HERBIDISA • Stomata terbebas dari cuticle , sebagian besar pada permukaan daun bag.bawah.stomata yang terbuka menjadi jalan herb ( somata – jar.spongi – vena ) bandingkan ( route cuticle-epidermis-sel palisade- vena ). • Namun entri herb.melalui stomata menjadi kecil karena posisinya di permukaan daun bagian bawah. • Bulu daun muncul dari sel epidermis, pengaruh bulu daun ,umumnya dianggap sebagai penahan droplets, namun hasil penIlitian bulu daun juga sebagai jalan masuk herb. ( bulu daun terdiri dari seingle sel atau bercabang ). • Nasib herb : hilang menguap, terbilas air hujan,tetap tinggal pada cuticula, menjadi kristal karena penguapan, tertahan lipoidal,dapat masuk kutikula dan mengikuti sistem transport.
  • 11. AKAR TITIK MASUK HERBISIDA • Ujung akar adaah bag.meristematik, dan ada tudung akarnya.mengalami pemanjangan ,belum memiliki akar rambut, jarngan phloem dn xyleem yang jelas,dan casparian strip ( penutup berlilin di antara dinding sel endodermis- xyleem ) yang hanya terbenuk pada zona akar yang masak. • Permukaan akar ,tanpa lapisan kutikula, dan memiliki ruang antar sel yang lebih luas ( krn. bentuk sel tida sama ), memudahkan her. ke arah jaringan hidup/ vaskular. • Barier pada akar hanya dua ( 2( yakni : 1/ selaput semipermeabel sel hidup dan 2/lapisan casparian strip dinding luar endodermis ). • Casparian strip : mengandung suberin,lignin,atau kombinasinya yang sangat hidrophobik ( waxy ) ,hanya meneruskan snyawa yang mampu melewati membrane ( selaput sel ).lapisan ini juga menyeleksi route apoplast.
  • 12. KOLEOPTYL TITIK MASUK HERB. • KOLEOPTIL , adalah struktur berbentuk daun khusus pada grasses, terdapat disektar titik tumbuh tunas apikal yang meristematik, meski tertutup ( seperti conthong,namun ada lubenf di mana daun pertama akan muncul. • Koleoptil , memiliki stomata ,pada kelembaban tinggi akan memebuka, sehingga memberi jalan herb. ke titik tumbuh. • Pada monokotil, titik tumbuh masih di dalam tanah , sementara dikotil telah diatas permukaan tanah. Pada dikotil, hypokotil menjadi titik penyerapan herb. • Dowson ( 1963 ), lih. Aldrich ( 1984 ), contoh herb.EPTC, penyerapan oleh akar tidk cukup membunuh gulma, namun dengan penyerapan bagian lainnya ,termasuk tajuk ( koleoptil ) , mengakibatkan kerusakan gulma yang parah.Ruas koleoptil wilt- oat ,mengarah ke atas menjadi titik serapan herb.
  • 13. SITE AND MODE OF ACTION • Pengaruh cepat dari aplikasi herb.kontak, sangat mudah di amati dan difahami, namun bagi herb. sistemik ,lebih komplek krn.di trasnlokasikan, dan mengeluarkan pengaruh yang jauh dari titk masuknya. • Untuk ini perlunya difahami mekanisme aksi ( tanggapan biokimia dan biophisik ) dan mode aksinya ( yang mngarahkan phyto-toksik dan reaksi sekunder ,termasuk di dalamnya adalah : • Pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil pertumbuhannya. • Ashton and Crafts ( 1981) , mendefinisikan primary biochmical site of action adalah reaksi biokimia tunggal yang sudah dipengaruhi oleh konsentrasi rendah dibanding reaksi reaksi yang lain [ = reaksi yang pertama dipengaruhi oleh suatu konsentrasi herbisida yang diberikan ], sementara yang memerlukan cons. Lebih tinggi disebut secondary biochemical site of action.
  • 14. Lanjut… • Lokasi aksi herb. memperngaruhi proses fisiologi pada : lokasi jaringan yang melakukan pembelahan sel ( pada titik tumbuh tunas/akar , pemebntukan buah/biji ; perkembangan jaringan ( pembentukan bakal akar,batang ,tunas pada perkecambahan , pada pembentukan bakal bunga dan buah , pembentukan chlorophyl dan plastida ( pada pembentukan dan perkembangan daun dan sel sel daun ) . • Lokasi aksi herb mempengaruhi metabolisme ( umumnya dari herb. sistemik ) ,pada : photosynthesa( utamanya pada light reaction ) , respirasi ( utamanya pada electron transport system penghasil ATP ) , metabolisme nitrogen ( sinthesa protein ) , aktivitas enzyme ( menjadikan rekasi tidak berlangsung karena enzyme tidak aktif /denaturai/radicals ). • Herb. kontak , cepat bereaksi , memeberikan simptom spt terbakar.
  • 15. Lanjut… • Pembelahan sel : herb. meruapakan racun mitosis , dengan merusak pembentukan dinding sel pad saat pembelahan sel ( pada telophase dan anaphase ) , sehingga dihasilkan sel abnormal berinti banyak. Perusakan diduga pada reaksi enzimatik pembentukan dinding sel • Perkembangan jaringan :Merusak perkembangan xyleem dan phloem , oleh herbisida yang mirip zat pengatur tumbuh tanaman ,hasilnya adalah deformasi jaringan ,yang kana mengacaukan ) distribusi metabolit di dalm tubuh tumbuhan ( gulma ). • Pembentukan plastida dan chlorophyll : hal ini belum diketahui mechanismenya , namun tampak akibatnya adalah mencegah terjadinya photosynthesis.gejala yang terjadi adalah chlorotik ( warna daun menjadi putih )
  • 16. PROSES METABOLISME • Proses yang dirusak adalah : photosynthesa, respirasi , metabolisme nitrogen serta aktivitas enzymes. • Add. Photosynthesa • Terjadi pada reaksi terang ( light dependent photosynthese )dengan merusak ETS ( electron transport system ) dari donor ke acceptor ) , yakni memblock aliran elektron dari lisis air ( H+ + e- + 0 ) ke chlorophyl , yang akan menyerap energi sinar matahari • Herb.semacam diquat, paraquat , menangkap elektron untkmebentuk senyaw senyawa radicals bebas, memblok pembentukan NADPH2 dan ATP. • Senyawa radikal bebas teroksidasi , ( dengan oksigen yang tersedia )membentuk H202 ( hidrogen peroksida ) ysng terakumulasi dan merusak sel tumbuhan ( gulma ),dengan gejala seperti terbakar.
  • 17. PROSES RESPIRASI • Khemikalia yang merusak proses respirasi dapat dikelompokkan sebagai : • 1. penghambat elektron transport ( karena mengikat elektron carier ) • 2. penghambat transfer-energi ( berkombinasi dengan inermediate energy ) diantaranya bloking P- high enrgy, dan • 3. agen agen un coupling ( yang memutus rangkaian coupling ) dan herbisida umumnya adalah yang memutus trangkaian coupling dengan menghalangi penggunaan tenaga yang di relaase selama proses respirasi berlangsung . • Respirasi berlangsung di dalam mitochondria ,dan elektron transort system pada innner membrane miochondria tersebut.
  • 18. Metabolisme nitrogen • Metabolisme nitrogen yang tepengaruh ,utamanya pada penghambatan pengaturan synthesa asam nukled ( RNA dan DNA ) , yakni penghambatan pada aktivitas enzyme enzyme DNase dan RNase. • Dampak penghamabatan adalah terkumlasinya protein dan asam amino di dalam tumbuhan , yakni paa akar, dan batang ,sebaliknya terjadi pengurangan pada daun • Prosesnya adalah tranlkasi materials mengandung N , dari daun ke akar dan batang, dan terjadi pada saat oksidasi karbohidrat . • Laju kegiatan , diangaruhi species, herbisida,konsentrasi, dan lama waktu terpapar. • Kejadian ini akan mempengaruhi awal perkembangan sel ( pembentukan senyawa terakit asam nucklead  chromosom )
  • 19. AKTIVITAS ENSIM • SECARA UMUM DIKETAHUI BAHWA PENGARUH HERBISIDA ADALAH TERHADAP PENGRUSAKAN SISTEM ENZYMES, MASALAHNYA SEDIKIT BUKTI HASIL PENELITIAN ( YANG ADA ADALAH INDIKATOR YANG DIPAKAI MENDUGA KEJADIAN YAN SEBENARNYA ). • PENGARUH HERBISIDA INI SIFATNYA BISA LANGSUNG BISA TIDAK LANGSUNG. • HERBISIDA YANG MAMPU MENGUBAH AKTIVITAS ENZYMES ANT. : • 1. YANG MAMPU MERUBAH STRUKTUR NORMAL ENYMES • 2.BERKOMPETISI DENGAN AFFILIASI [SUBSTRATE –ENZYMES ] • 3. MEMBENTUK SENYAWA KOMPLEK YANG , DAPAT MENDUKUNG ATAU MENGHAMBAT AKTIVITAS ENZYMES • 4.BERKOMPETISI DENGAN CO-FAKTOR NON – PROTEIN PADA ENZYMES • 5.MERUBAH STATUS CO-FAKTOR SEHINGGA MENCEGAH ASSOSIASI DENGAN ENZYMES.
  • 20. EFFEK TERHADAP HASIL KINERJA ENZYMES • HASIL KINERJA ENZYMES : • GAGAL MENGHASILKAN ATP , KARENA PEMUTUSAN SUPPLY ENERGY ( ENDERGONIC REACTION /REAKSI PERLU ENERGI ) • GAGAL SUPPLY CO-ENZYME SERTA GUGUS PROSTETHIC ENZYMES ( YANG NON-PROTEIN ) • GAGALNYA KELANGSUNGAN REAKSI ENZYMATIK • SEPERTI DIKATAKAN DI DEPAN , PENGARUH INI LEBIH BANYAK PADA BATANG/AKAR ( KARENA KONSENTRASI HERB. LEBIH TINGGI DIBANDING PADA DAUN.) • MEKHANISME BELUM BANYAK DIKETAHUI , YANG DIDAPATKAN INDIKATOR YANG MUNCUL  PENDUGAAN MEKHANISME.
  • 21. BEBERAPA CONTOH • PENGARUH obat manusia PADA ENZYME: • Obat antibakteri ( sulfanil-amide ) , berperan pada penghambatan aktivitas enzymes dengan jalan memberikan p-aminobenzoic acid ke dalam molekul asam folad ( folic acid ) yang merupakan senyawa penting untuk vitamin asam folad ( yang merupakan vitamin utama pertumbuhan bakteri. • INSEKTISIDA • PARAHTION DAN ORGANOPHOSPHATE ,sebagai insektisida racun syaraf berlaku sebagai penghambat enzyme cholin-esterase substansi kunci transmisi sel sel syaraf yang berdekatan ,dengan mencegah enzyme ini, dalam mendegradasi acethyl-choline.
  • 22. REAKSI KIMIA DALAM TANAMAN • Sangat banyak reaksi kimia di alam tubh tumbuhan, namun hanya ada enam( 6) macam reaksi kimia yang bertanggung jawab pada terbentuknya senyawa senyawa yang ada : • ke enam model tersebut adalah : • 1.hidrolisis kondensasi • 2.kelompok pemindah ( transfer ) • 3.kelompok pemisah dan penambah • 4.kelompok elektron transfer ( oksidasi-reduksi ) • 5.kelompok isomerasi • 6. kelompok pembentuk ( shynthesa ).
  • 23. Lanjut….. • Pemecahan molekul besar menjadi kecil dengan peran air ( dengan pengikatan ion air ) ( H20  H+ + e- + OH- ).karbohidrate,lemak , protein dihidrolisis senyawa kecil  energi ( exergonik ,hasil pencernaan ) • Konsensasi adalah kebalikan dari hidrolisis, perlu energi ( endergonik ). • Transfer , gugus pada asam amino NH3 , COOH dll. • Removal : pemacahan dan pembentukan rantai C-C-C-C dst • Transfer elektron.
  • 24. INDIKATOR KINERJA HERBISIDA DAN DUGAAN MEKHANISMENYA