Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat berbagai jenis kelompok berdasarkan struktur, fungsi, dan pola interaksinya. Kepemimpinan dalam kelompok harus mendorong terbentuknya interaksi yang sesuai dengan jenis kelompoknya agar tujuan bersama dapat tercapai.
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
Karakteristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
- pengertian
- kesimbangan objektivitas dan subjektivitas
- kesimbangan kejelasan dan kesamaran
- keseimbangan tanggung jawan konselor dan konseli
- keseimbangan kognitif dan afektif
- penerimaan dan perlakuan
- kehangatan dan kesepahaman
- transparansi dan fleksibelitas
- kesimpulan
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
Karakteristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
- pengertian
- kesimbangan objektivitas dan subjektivitas
- kesimbangan kejelasan dan kesamaran
- keseimbangan tanggung jawan konselor dan konseli
- keseimbangan kognitif dan afektif
- penerimaan dan perlakuan
- kehangatan dan kesepahaman
- transparansi dan fleksibelitas
- kesimpulan
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
HBSE mengajarkan pekerja sosial untuk dapat memahami klien dan situasi sosialnya secara baik tentunya harus didukung dengan teori-teori atau pengetahuan yang mempelajari bagaimana individu tersebut bertingkah laku dalam suatu lingkungannya
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
HBSE mengajarkan pekerja sosial untuk dapat memahami klien dan situasi sosialnya secara baik tentunya harus didukung dengan teori-teori atau pengetahuan yang mempelajari bagaimana individu tersebut bertingkah laku dalam suatu lingkungannya
Bekerjasama dalam Team ( Kelompok )
1. Pengertian dan Karakteristik Kelompok
2. Tahapan Pembentukan Kelompok
3. Kekuatan Team Work
4. Implikasi Manajerial
2. PPN 617
PE NGA J A R:
Margono S lamet
S oemardjo
3. M e n g a p a m e m p e la ja r i s u b y e k in i ?
U n t u k a p a m e m p e la ja r i s u b y e k in i ?
A p a k e u n t u n g a n n y a m e m p e la ja r i
s u b y e k in i ?
A p a k e r u g ia n n y a b ila t id a k
m e m p e la ja r i s u b y e k in i ?
A p a h u b u n g a n s u b y e k in i d e n g a n
p e n y u lu h a n ?
K o m p e t e n s i a p a y a n g h a r u s d ik u a s a i
o le h s e t ia p m a h a s is w a y a n g t e la h
m e m p e la ja r i s u b y e k in i ?
4. PENGERTIAN KELOMPOK
Perhatian kita pada Kelompok Manusia (Kelompok Sosial).
Kelompok Manusia vs Sekumpulan Manusia (Agregat).
Setiap orang menjadi anggota berbagai kelompok maupun menjadi
bagian dari berbagai kumpulan orang.
Kelompok menjadi fenomena sosial yang sangat penting dan
menarik untuk diamati dan dipelajari.
Yang penting kita ketahui ialah bahwa perilaku seseorang sangat
dipengaruhi oleh orang-orang lain dalam kelompok maupun
kumpulan, ataupun dipengaruhi oleh kelompok/kumpulan sebagai
kesatuan.
Untuk mendefinisikan kelompok tidaklah mudah, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai kelompok.
5. Beberapa ahli mendefinisikan Kelompok
dengan berbeda :
Sekumpulan individu yang saling tergantung (Cartwright &
Zander, 1968; Fiedler, 1967; Lewin, 1951)
Kumpulan individu yang mencoba untuk memenuhi beberapa
kebutuhan melalui penggabungan diri mereka (joint
association) (Bass, 1960; Cattell, 1951)
Kumpulan individu yang saling mempengaruhi (Shaw, 1976).
Kumpulan individu yang saling berinteraksi (Bonner, 1959;
Stogdill, 1959)
Kumpulan individu yang bersama-sama bergabung untuk
mencapai satu tujuan (Deutsch, 1959; Mills, 1967)
Satuan (unit) sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih
yang melihat diri sendiri sebagai bagian dari kelompok itu
(Bales, 1950; Smith, 1945).
Kumpulan individu yang interaksinya diatur (distrukturkan)
oleh atau dengan seperangkat peran dan norma (McDavid &
Harari, 1968; Sherif & Sherif, 1956).
6. Berdasarkan semua definisi tersebut Johnson & Johnson
(1987) merumuskan definisi sbb:
Sebuah kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap
muka (face to face interaction), yang masing-masing menyadari
keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari
keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok, dan masing-masing
menyadari saling ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan
bersama.
Dis amping kons ep Kelompok s eperti didefinis ikan di atas ,
ada pula kons ep kelompok lain s eperti agregat s tatis tik
(kelompok umur, jenis kelamin, golongan menengah, ds b),
audience atau kelompok pemerhati (penonton teve, pendengar
radio, pembaca buku, penonton mus ik, ds b), crowd atau
kerumunan (pengunjung pas ar, jemaat mas jid, penumpang bus
kota, ds b), s erta organis as i formal (s ekolah, TNI, kantor,
perus ahaan, ds b) yang juga mempengaruhi individu.
7. PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK
Adanya kesadaran individu akan keterbatasan kemampuan diri
untuk memenuhi segala kebutuhannya dan untuk mencapai segala
yang diinginkan.
Adanya kesadaran individu tentang adanya kesamaan antara
kebutuhan dan keinginannya dengan kebutuhan dan keinginan
individu lain.
Adanya pengertian individu bahwa kemampuan individu-individu
bila digabungkan akan lebih besar dibandingkan kemampuan
individu secara sendiri-sendiri.
Adanya kebutuhan individu untuk berbagi rasa, pengetahuan dan
pengalaman dengan individu lain.
Adanya dorongan individu untuk bersama dengan individu lain
karena mereka adalah mahluk sosial.
8. SUMBERDAYA MANUSIA DALAM
KELOMPOK DAN ORGANISASI
D a la m s e t ia p k e lo m p o k a t a u
o r g a n is a s i s o s ia l s e la lu t e r d a p a t
u n s u r m a n u s ia a t a u s u m b e r d a y a
m a n u s ia .
M e r e k a in ila h y a n g s e la lu m e n ja d i
p u s a t p e r h a t ia n k a la u k it a
m e m p e la ja r i a t a u m e n g a m a t i s u a t u
k e lo m p o k a t a u s u a t u o r g a n is a s i.
M e r e k a la h y a n g m e n e n t u k a n s e g a la -
g a la n y a d a r i k e lo m p o k d a n
o r g a n is a s i it u .
S D M in i t e r d ir i a t a s t ig a k a t e g o r i :
5. A n g g o t a
6. P e n g u r u s
9. • Setiap anggota kategori mempunyai fungsi dan peranan.
FUNGS I PE RA NA N :
Fungsi = Apa yang harus dilakukan.
Peranan = Bagaimana seseorang melakukannya.
J ENIS -J ENIS TENAGA DALAM ORGANIS AS I Y ANG
BERTUJ UAN MEMBERDAY AKAN MAS Y ARAKAT :
• PROFESIONAL : pengambil keputusan.
Kriteria : - kemampuan
- keahlian
- wewenang
- orientasi pada prestasi : - prestis & standar
Contoh : Pendidik yang profesional :
- membuat program & tujuan
- pengalaman belajar
- mengevaluasi
10. 2. TENAGA SUB-PROFESSIONAL :
• pelaksana, pembantu;
• melaksanakan keputusan;
• operator pengalaman belajar:
• pendidikan khusus
• tanggung-jawab pelaksanaan
• penguasaan kepemimpinan
• penguasaan organisasi.
3. SUKARELAWAN (VOLUNTEERS) :
• Orang yang mengerjakan suatu pekerjaan tanpa dibayar.
• Tanggung-jawab terbatas pada apa yang disuruh
mengerjakan.
• Waktu kerja terbatas (tak penuh)
• Perlu latihan khusus.
Dalam menghadapi pekerjaan penyuluhan ketiga jenis tenaga
kerja itu diperlukan dan harus terorganisasi secara baik.
11. KELOMPOK = GROUP
Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berhimpun atas dasar
adanya kesamaan tertentu, berinteraksi melalui pola/struktur terten-
tu guna mencapai tujuan bersama, dalam kurun waktu yang relatif
panjang.
JENIS-JENIS KELOMPOK :
1. Atas dasar struktur kelompok :
Klp. Formal Klp. Informal
| | | | |
Struktur serba formal, Persahabatan,
Tidak fleksibel Sangat
fleksibel
2. Atas dasar fungsi kelompok :
Klp. Tugas Klp. Sosial
| | | | |
Ada tugas tertentu yang Untuk kesenangan
harus dikerjakan bersama. para anggotanya.
12. 3. Berdasarkan Pola Interaksi Kelompok :
3.1. Interacting Group :
Setiap anggota harus bekerjasama dengan anggota-
anggota lainnya agar dapat mencapai tujuan-tujuan
kelompok.
Contoh : Tim Sepakbola, Tim Bolabasket, dsb.
3.2. Co-acting Group :
Masing-masing anggota dapat bertindak sendiri, tetapi
semua mengarah pada tercapainya tujuan kelompok
(tujuan bersama).
Contoh : Tim Olahraga Panahan, Tim Olahraga Renang,
dsb.
3.3. Counter-acting Group :
Kelompok yang terbelah karena masing-masing
mempunyai tujuan yang berbeda/berlawanan/bersaing.
Contoh Club Bulutangkis, Club Olahraga Tinju, dsb
13. Ketiga jenis kelompok interaksi itu membentuk segitiga
kontinuum :
Interacting Group
Co-acting Group Counteracting Group
Jenis-jenis kelompok ini tidaklah standar atau stereotype,
tetapi keberadaannya tergantung pada situasi. Suatu kelompok
tertentu bisa berjenis intercating, atau coacting, atau
counteracting group pada saat yang berbeda, tergantung pada
situasi yang ada pada saat itu.
14. Adanya jenis-jenis kelompok ini menuntut adanya
jenis kepemimpinan yang berbeda agar bisa
memunculkan jenis interaksi yang sesuai.
Jenis Kelompok Jenis Interaksi
a. Inter-acting a. Kerjasama
b. Co-acting b. Masing-masing
kerja dengan baik.
c. Counter-acting c. Bersaing, berlomba.
Kepemimpinan dalam kelompok harus mengusaha-
kan agar interaksi antar anggota dapat terjadi sesuai
dengan jenis interaksi yang diperlukan (melalui pela-
tihan, misalnya) untuk dapat mencapai tujuan
kelompok.
Jenis-jenis kepemimpinan akan dibahas kemudian.