SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
Oleh :
Ns. Ahmad Fudholi, S.Kep.,M.Tr.Kep.
TEKNIK, TAHAPAN, SERTA ANALISIS DIRI
PERAWAT DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
OUTLINE
Definisi, Prinsip, Komponen, Hambatan Komunikasi
Terapeutik
Teknik Komunikasi Terapeutik
Tahapan Komunikasi Terapeutik
Analisis Diri Perawat dan Klien
DEFINISI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
• Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat menggunakan
pendekatan terencana dalam mempelajari kliennya (Keltner, Schwecke, dan
Bostrom, dalam Potter & Perry, 2005)
• Komunikasi terapeutik ialah suatu interaksi interpersonal antara perawat dan
klien yang selama interaksi berlangsung perawat berfokus pada kebutuhan
khusus klien untuk meningkatkan pertukaran informasi yang efektif
(Videback, 2008)
PRINSIP DASAR KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Hubungan perawat &
klien yang saling
menguntungkan
Menghargai keunikan
klien, menghargai
perbedaan karakter,
memahami perasaan dan
perilaku klien
Menjaga harga diri
Menciptakan tumbuhnya
hubungan saling percaya
(trust)
KOMPONEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Empati Kepercayaan Kejujuran
Keterbukaan diri Mendengarkan aktif
TINDAKAN ATAU SIKAP YANG DILAKUKAN KETIKA MENUNJUKKAN
KEHADIRAN SECARA FISIK (EGAN, 1998 DALAM KOZIER,ET.AL, 2004)
Berhadapan dengan
lawan bicara
Sikap tubuh terbuka; kaki
dan tangan terbuka
(tidak bersilangan)
Menunduk/memposisika
n tubuh kearah/lebih
dekat dengan lawan
bicara
Pertahankan kontak
mata, sejajar, dan natural
Bersikap tenang
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE &
LADNER, 2002)
•Ketidakmampuan klien untuk berkomunikasi secara efektif
dengan petugas kesehatan dapat mempengaruhi respon klien
terhadap intervensi.
Perbadaan bahasa
•Perawat harus menyadari pola interaksi tipikal pada berbagai
budaya.
•Setiap budaya menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Perbedaan budaya
•Pengiriman, penerimaan, dan penafsiran pesan dapat bervariasi
antara pria dan wanita.
Gender
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE &
LADNER, 2002)
•Komunikasi dipengaruhi oleh perubahan persepsi sensorik,
seperti hilangnya penglihatan atau pendengaran.
Status
Kesehatan
•Tingkat perkembangan klien diperlukan dalam pemahaman
pesan.
Tingkat
perkembangan
•Perawat secara konsisten menilai tingkat pengetahuan klien
untuk menentukan cara terbaik untuk memperbaiki defisit
pengetahuan.
Perbedaan
pengetahuan
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE &
LADNER, 2002)
• Perawat memelihara hubungan dengan klien tanpa memandang status
mereka, sehinggadapat mengurangi jarak emosional.
Jarak
emosional
• Ketika perawat atau klien cemas, komunikasi dapat berubah atau berhenti.
• Perawat harus berada dalam keadaan yang tenang untuk menurunkan
kekhawatiran klien dan dengan demikian dapat meningkatkan kualitas
komunikasi.
Emosi
• Perawat dapat menjaga diri klien dari khayalan dengan terus memperhatikan
apa yang klien telah katakan, dengan tetap waspada, dan dengan
mengendalikan pikiran mereka sendiri.
Khayalan
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
•Untuk memberikan kesempatan pada klien mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sebelum menjawab pertanyaan dari perawat.
•Memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisasi
pikiran masing-masing
•Klien : “Saya jengkel kepada suami saya.”
•Perawat: “Diam (memberi kesempatan klien).
•Klien : “Suami saya selalu telat pulang kerja tanpa alasan yang jelas,
kalau saya tanya pasti marah”
Diam
•Perawat menyediakan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang
diharapkan
•“Jika ibu membutuhkan bantuan saya ibu bisa panggil saya di ruangan
atau ibu bisa menekan tombol yang ada di samping tempat tidur”
Offering Sel (Menawarakan diri)
• Memberikan pertanyaan terbuka kepada klien
• Untuk merangsang klien mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya
• “Ceritakan tentang keluargamu”
• “Apa yang sedang anda pikirkan?”
• “Bagaimana perasaan anda hari ini?”
Pertanyaan Terbuka (Board Opening)
• Teknik mengulang ide, perasaan, pernyataan, dan pertanyaan yang diajukan klien
• Bertujuan memastikan perawat telah memahami apa yang klien sampaikan dan
menunjukkan rasa empati, ketertarikan, dan respek terhadap klien
• Klien : “Menurut Anda, apakah saya harus memberitahu dokter…. ?”
• Perawat : “Apakah anda berpikir harus memberitahunya?”
• Klien : “Adik saya selalu menghabiskan uang saya dan dia tidak pernah
memberitahu saya”
• Perawat : “Apakah hal tersebut yang membuat anda marah?”
Refleksi (Reflection)
• Mengulangi pikiran atau ide utama yang dinyatakan oleh klien
• Agar perawat dan klien memiliki pemahaman yang sama terhadap suatu ide atau
topik
• Klien : “Saya tidak bisa tidur. Saya terjaga sepanjang malam”
• Perawat : “Anda sangat sulit untuk tidur”
Pengulangan (Restating)
• Respon perawat kepada ketidaksesuaian antara perkataan klien dengan sikapnya
• Melakukan konfrontasi secara terapeutik akan membantu pihak lain menyadari
bahwa ia tidak konsisten dengan perasaan, sikap, kepercayaan, dan perilakunya
(Stuart & Laraia, 2005 dalam Potter & Perry, 2009).
• Klien “ Saya sangat marah dengan dia” (berkata sambil tersenyum).
• Perawat : “Anda mengatakan bahwa Anda marah, tetapi Anda
tersenyum.”
Konfrontasi
• Untuk mendeteksi arti sebenarnya dari pesan verbal
• Klien : “berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk x-ray?”
• Perawat : “apakah ibu khawatir dengan besarnya biaya kesehatan ibu?”
Verbalizing the implied
• Kegiatan mengamati klien
• “Anda terlihat sedih hari ini”
• “Anda tampak cemas dan pucat”
Obeservasi
• Teknik dengan menanyakan kepada klien apa yang tidak dimengerti perawat
terhadap situasi yang ada, atau menjelaskan kembali idea tau pikiran klien yang tidak
jelas atau meminta klien untuk menjelaskan arti dari ungkapannya
• “Saya tidak yakin dengan apa yang anda katakan tadi, bisakah anda mengulanginya
kembali?”
Klarifikasi
EXPLORING
Jenis :
 Eksplorasi Perasaan : c/ “Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang
dimaksudkan…”
 Eksplorasi Pikiran : c/ “ saya yakin anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda tentang
sekolah sambil bekerja”
 Eksplorasi Pengalaman : c/ “ saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui”
Definisi : teknik untuk menggali perasaan ,pikiran dan pengalaman klien, suatu
upaya untuk mengembangkan secara lebih rinci. Hal ini penting dilakukan karena
banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri atau tidak mampu
mengemukakan pendapatnya
GIVING RECOGNITION
• Memberi penghargan merupakan tehnik untuk memberikan pengakkuan dan
menandakan kesadaran, Schultz & (Videbeck,1998 dalam Nurjanah, 2001)
Dengan menyapa klien dengan namanya, merupakan suatu indikasi bahwa
perawat mengakui hadirnya klien secara pribadi, sebagai individu. Pengakuan
tersebut tidak membawa gagasan nilai yaitu, menjadi “baik” atau “buruk”
GIVING RECOGNITION
• Contoh Pernyataan :
“Selamat pagi, Pak. X.....”
“Anda nampak segar hari
ini”
FOCUSING
• kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga
percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti
• Teknik juga merupakan teknik yang berguna saat klien berpindah dari satu topik
ke topik yang lain
Contoh pernyataannya : “anda menyebutkan bahwa anda memiliki
masalah dengan....”, “anda berkata bahwa anda merasa mual”
TEKNIK YANG MENDORONG KLIEN UNTUK
MENGEKSPRESIKAN PERASAANNYA
•Klien : “Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk X-Ray?”
•Perawat : “Apakah ibu khawatir dengan besarnya biaya
kesehatan ibu?”
Verbalizing the implied
•“Anda terlihat sedih hari ini”
• “Anda tampak cemas dan pucat”
Obeservasi
•“Saya tidak yakin dengan apa yang Anda katakan tadi, bisakah Anda
mengulanginya kembali?”
Klarifikasi
KONFRONTASI
Respon perawat kepada ketidaksesuaian antara
perkataan klien dengan sikapnya
Melakukan konfrontasi secara terapeutik akan
membantu pihak lain menyadari bahwa ia tidak
konsisten dengan perasaan, sikap, kepercayaan, dan
perilakunya (Stuart & Laraia, 2005 dalam Potter &
Perry, 2009).
CONTOH TEKNIK KONFRONTASI
Klien : “ Saya sangat marah dengan dia”
(berkata sambil tersenyum).
Perawat : “Anda mengatakan bahwa Anda marah, tetapi
Anda tersenyum.”
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE &
LADNER, 2002)
•Ketidakmampuan klien untuk berkomunikasi secara efektif
dengan petugas kesehatan dapat mempengaruhi respon klien
terhadap intervensi.
Perbadaan bahasa
•Perawat harus menyadari pola interaksi tipikal pada berbagai
budaya.
•Setiap budaya menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Perbedaan budaya
•Pengiriman, penerimaan, dan penafsiran pesan dapat bervariasi
antara pria dan wanita.
Gender
•Komunikasi dipengaruhi oleh perubahan persepsi sensorik,
seperti hilangnya penglihatan atau pendengaran.
Status
Kesehatan
•Tingkat perkembangan klien diperlukan dalam pemahaman
pesan.
Tingkat
perkembangan
•Perawat secara konsisten menilai tingkat pengetahuan klien
untuk menentukan cara terbaik untuk memperbaiki defisit
pengetahuan.
Perbedaan
pengetahuan
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE &
LADNER, 2002)
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE &
LADNER, 2002)
•Perawat memelihara hubungan dengan klien tanpa memandang
status mereka, sehinggadapat mengurangi jarak emosional.
Jarak
emosional
• Ketika perawat atau klien cemas, komunikasi dapat berubah atau berhenti.
• Perawat harus berada dalam keadaan yang tenang untuk menurunkan
kekhawatiran klien dan dengan demikian dapat meningkatkan kualitas
komunikasi.
Emosi
•Perawat dapat menjaga diri klien dari khayalan dengan terus
memperhatikan apa yang klien telah katakan, dengan tetap
waspada, dan dengan mengendalikan pikiran mereka sendiri.
Khayalan
TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
prainteraksi orientasi kerja terminasi
Tahapan Komunikasi Terapeutik
TAHAP PRAINTERAKSI
Fase Pra
interaksi
Fase prainteraksi mirip dengan tahap perencanaan
sebelum melakukan wawancara.
Biasanya, perawat memiliki informasi tentang klien
sebelum bertatap muka yang pertama kali.
Informasi tersebut dapat meliputi nama klien, alamat,
usia, riwayat medis, dan/ atau riwayat sosial.
TUGAS PERAWAT PADA FASE PRAINTERAKSI
Meninjau
data
pengkajian
dan
pengetahuan
•Melihat informasi dasar tentang klien.
•Fungsinya adalah untuk melihat hambatan
atau kendala komunikasi yang mungkin
terjadi.
•Hambatan atau kendala komunikasi yang
terjadi ini dapat menjadi masalah potensial.
TUGAS PERAWAT PADA FASE PRAINTERAKSI
Memikirkan
area
masalah
potensial
•Area masalah potensial dapat
diprediksi berdasakan kendala dan
hambatan komunikasi yang mungkin
terjadi.
•Kendala tersebut meliputi defisit
bahasa, defisit sensorik, gangguan
kognitif, dan defisit structural
KENDALA
Defisit bahasa Defisit sensorik
Gangguan kognitif
dan Gangguan
struktural
TUGAS PERAWAT PADA FASE PRAINTERAKSI
Menyusun
rencana
interaksi
•Hal yang direncanakan kapan, dimana, dan
strategi apa yang dilakukan untuk pertemuan
pertama
•Sebelum berinteraksi dengan klien, perawat
perlu mengkaji perasaannya sendiri.
•Apakah ada perasaan cemas? Apa yang
dicemaskan?
KETERAMPILANPERAWAT YANG DIBUTUHKAN PADA FASE
PRAINTERAKSI
Keterampilan yang dibutuhkan adalah mengumpulkan data yang
terorganisir, menyadari keterbatasan yang ada dan mencari
bantuan sesuai kebutuhan
TAHAP ORIENTASI
Fase orientasi
disebut juga dengan fase perkenalan atau fase
prabantuan
mengenal satu sama lain dan membina rasa percaya
KENDALA FASE ORIENTASI
Perilaku resistif  merupakan bentuk
perilaku yang dapat menghambat
keterlibatan, kerja sama, atau perubahan
Perilaku resitif  dapat diatasi
dengan menunjukkan sikap caring,
minat yang tulus, serta kompetensi.
KENDALA FASE ORIENTASI
Faktor penyebab
kesulitan dalam mengenali
kebutuhan untuk meminta
bantuan
ketergantungan
rasa takut untuk
mengungkapkan dan
menghadapi perasaan yang ada
ansietas tentang
ketidaknyamanan yang
dirasakan dalam mengubah pola
perilaku
TUGAS PERAWAT PADA FASE ORIENTASI
Fase orientasi/perkenalan Tugas Keterampilan
1. Membuka hubungan • Baik klien maupun perawat mengidentifikasi
satu sama lain dengan menggunakan nama.
• Saat hendak mengawali interaksi, penting bagi
perawat menjelaskan perannya kepada klien agar
klien memperoleh gambaran tentang proses
interaksi tersebut.
• Saat klien mengawali hubungan, perawat perlu
membantu klien mengungkapkan masalah dan
alasannya mencari bantuan.
•Pertanyaan yang samar dan terbuka seperti
“bagaimana perasaan Anda hari ini?”
• Sikap perhatian, tetapi santai untuk
membantu menenangkan klien.
Fase orientasi/perkenalan Tugas Keterampilan
2. Mengklarifikasi masalah Karena pada awalnya klien mungkin tidak
melihat masalah dengan jelas, tugas utama
perawat adalah mengklarifikasi masalah
tersebut.
• Teknik menyimak
• menyatakan kembali pernyataan klien
• mengklarifikasi
• teknik komunikasi efektif
Catatan:
Kesalahan yang umum terjadi pada tahap ini
adalah mengajukan terlalu banyak pertanyaan
kepada klien. Sebaliknya fokuskan pada
prioritas.
Fase orientasi/perkenalan Tugas Keterampilan
3. Membuat dan
memformulasikan kontrak
Perawat dan klien membangun tingkat
kepercayaan dan kesepakatan yang
diungkapkan secara verbal tentang
• lokasi, frekuensi dan lamanya
pertemuan
• keseluruhan tujuan dari hubungan
tersebut
• bagaimana hal-hal yang sifatnya rahasia
akan ditangani
• tugas-tugas yang akan dituntaskan
• durasi dan indikasi untuk mengakhiri
pertemuan tersebut.
Berbagai keterampilan komunikasi di atas,
berikut kemampuan untuk mengatasi perilaku
resitif jika muncul.
HASIL YANG DIHARAPKAN PADA FASE ORIENTASI:
Menumbuhkan
kepercayaan (memahami
dan menghormati
keyakinan dan nilai budaya
mereka, menghargai
kerahasiaan klien.)
Memandang perawat
sebagai tenaga profesional
yang kompeten untuk
memberikan bantuan
Memandang perawat
sebagai pribadi yang jujur,
terbuka, dan peduli
dengan kesejahteraan
mereka
Merasa nyaman berbicara
Memahami tujuan
hubungan
TAHAP KERJA
TAHAP KERJA
Tahap kerja merupakan tahap inti dari
keseluruhan proses komunikasi
terapeutik
Tujuan tahap ini perawat dan klien
bekerja bersama-sama untuk
mengatasi masalah yang dihadapi
klien
TAHAP KERJA
• Tahap kerja hubungan perawat-klien biasanya dibagi menjadi dua subfase:
Identifikasi
masalah
Eksploitasi
IDENTIFIKASI MASALAH PADA TAHAP KERJA
Menerapkan active listening
Membantu klien untuk mendefinisikan masalah yang
dihadapi
Bagaimana cara mengatasi masalahnya
Mengevaluasi cara atau alternatif pemecahan masalah
yang telah dipilih
EKSPLOITASI PADA TAHAP KERJA
Perawat memandu klien mengkaji perasaan dan
responnya
Mendorong perkembangan kesadaran diri
Dibangun rasa saling percaya antara perawat dan
klien
Menyimpulkan percakapannya dengan klien
KENDALA DALAM TAHAP KERJA
Transferen
•Klien biasanya secara tidak sadar memindahkan
perasaannya terhadap individu yang berarti dalam
hidupnya kepada perawat
Kontertransferen
•Respon perawat dipengaruhi kebutuhan dan konflik pribadi
yang tidak disadari
TAHAP TERMINASI
TAHAP TERMINASI
Tahap Terakhir
Klien ada yang
menghindar ada
yang tidak
Rencanakan dari
awal
Jangan
mengakhiri relasi
secara tiba-tiba
TAHAP TERMINASI
Terminasi Sementara
•akhir dari tiap pertemuan perawat-
klien
Terminasi Akhir
•Terjadi ketika perawat telah
menyelesaikan proses keperawatan
secara keseluruhan
•Melakukan Evaluasi Objektif.
•Melakukan Evaluasi Subjektif.
•Menyepakati tingkat lanjut
terhadap interaksi yang telah
dilakukan
•Membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya.
FOKUS DARI ANALISA DIRI PERAWAT DALAM
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
ANALISA DIRI DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Proses stimulasi untuk menentukan keberhasilan setiap tindakan yang
dilakukan oleh perawat.
Harus dilakukan setiap waktu karena erat kaitannya dengan kesadaran
diri perawat yang merupakan evaluasi dari apa yang telah dilakukan
perawat terhadap kliennya.
Kesadaran Diri Klarifikasi Nilai
Eksplorasi
Keadaan
Role Model
Altruisme
Etik Dan
Tanggungjawab
Terbagi dalam 6 aspek, yaitu:
KESADARAN DIRI
• Akan membuat perawat dapat menerima perbedaan dan keunikan klien
• Perlu ditingkatkan agar penggunaan diri secara terapeutik dapat lebih efektif
• Jendela johari (johari window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh joseph
luth dan harry ingram menggambarkan tingkat saling pengertian anta rorang yang
berinteraksi mengenai perilaku, pikiran dan perasaan
1
Diketahui oleh diri
sendiri dan orang lain
2
Hanya diketahui oleh
orang lain
3
Hanya diketahui oleh
diri sendiri
4
Tidak diketahui oleh
siapapun
3 PRINSIP YANG DAPAT DIAMBIL DARI JOHARI
WINDOW, YAITU:
1. Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain.
2. Jika kuadran 1 yang paling kecil, berarti komunikasinya buruk atau
kesadaran dirinya kurang (perilaku dan perasaan rendah)
3. Kuadran 1 paling besar pada individu yang mempunyai kesadaran diri yang
tinggi
KESADARAN DIRI DAPAT DITINGKATKAN MELALUI 3 CARA (STUART
& SUNDEEN, 1987), YAITU:
Mempelajari diri sendiri
•Proses eksplorasi diri sendiri, tentang pikiran, perasaan, perilaku, termasuk pengalaman yang
menyenangkan, hubungan interpersonal dan kebutuhan pribadi.
Belajar dari orang lain
•Kesediaan dan keterbukaan menerima umpan balik dari orang lain akan meningkatkan
pengetahuan tentang diri sendiri. Dikarenakan banyak sekali sifat dan perilaku yang tidak kita
sadari tetapi orang lain melihat atau merasakannya.
Membuka diri.
•Untuk ini harus ada teman intim yang dapat dipercaya untuk menceritakan hal yang meupakan
rahasia. Sehingga seseorang akan merasa aman ketika berinteraksi karena tidak ada sesuatu yang
disembunyikan.
EKSPLORASI PERASAAN
• Yaitu mengkaji atau menggali perasaan-perasaan yang muncul sebelum dan
sesudah berinteraksi dengan orang lain.
• Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaan dirinya dan
mengontrolnya agar dapat berkomunikasi dengan klien secara maksimal
KLARIFIKASI NILAI
• Klarifikasi nilai bermanfaat bagi perawat untuk memahami dirinya sendiri dan
nilai-nilai pribadinya
• Proses klarifikasi nilai terdiri dari tiga langkah
Memilih
Mengambil
Tindakan
Menilai
ROLE MODEL
• Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi, tidak didominasi oleh konflik serta adaptasi yang sehat
• Ciri perawat yang dapat menjadi role model adalah puas akan hidupnya, tidak
didominasi oleh stress, mampu mengembangkan kemampuan, dan adaptif
ALTRUISME
• Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memperhatikan diri sendiri
• Altruisme juga dapat diasumsikan sebagai bentuk perubahan social yang
dibuat untuk manusia dalam bentuk kebutuhan akan kesejahteraan
ETIK DAN TANGGUNG JAWAB
• Kode untuk perawat umumnya menyampaikan penguatan nilai hubungan
perawat-klien dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang
merupakan rujukan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab social
• Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab
untuk merubah perilaku.
SIKAP DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
SIKAP ATAU CARA UNTUK MENGHADIRKAN DIRI SECARA FISIK
YANG DAPAT MEMFASILITASI KOMUNIKASI YANG TERAPEUTIK
(EGAN, )
Sikap Berhadapan
Sikap Mempertahankan Kontak Mata
Sikap Membungkuk ke arah Klien atau Pasien
Sikap Mempertahankan Sikap Terbuka
Sikap Tetap Rileks
SIKAP ATAU CARA LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Sikap Kesejatian
Sikap Konkret
Sikap Hormat
Sikap Empati
SIKAP TERAPEUTIK MELALUI PERILAKU NON
VERBAL. [STUAR DAN SUNDEEN (1998)]
Isyarat Vokal
Isyarat Tindakan
Isyarat Obyek
Ruang memberikan isyarat
Sentuhan
TERIMA KASIH 
DAFTAR PUSTAKA (1)
• Arwani. (2002). Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
• Ellis, R., Gates, R, & Kenwothy, N. (2000). Komunikasi Interpersonal dalam Keperawatan: Teori dan Praktik. Jakarta:
EGC.
• Juliane, T. (2010). Komunikasi Terapeutik dan Konselin dalam Praktik kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
• Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1996). Jakarta: Balai Pustaka
• Keliat, B. A. (2002). Hubungan Terapeutuik Perawat-klien. Jakarta: EGC
• Kozier, Erb, Berman, dan Snyder. (2010). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7, Volume 1.
Diterjemahkan oleh Wahyuningsih, et al. Jakarta: EGC
• Luddin, A. B. M. (2010). Dasar-Dasar Konseling: Tinjauan Teori dan Praktik. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
• Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamental of nursing. Missouri: Mosby.
• Stuart, Gail W. & Sundeen, Sandra J. (1995). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (5th Ed.). USA: Mosby.
• Suryani. (2005). Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC
• Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Diterjemahkan oleh: Renata Komalasari. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA (2)
• DeLaune, Sue C., Ladner, Patricia K. (2002). Fundamentals of Nursing: Standards & Practice 2th Ed. United States: Delmar
• Kozier, Barbara et al. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 7th Ed. 2nd Vol. (Terjemahan).
Jakarta: Penerbit Salemba Merdeka.
• Potter, P. A. & Perry, A. G. (2009). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 7th Ed. (Terjemahan). Jakarta:
Penerbit Salemba Merdeka.
• Suryani.(2005). Komunikasi Terapeutik; Teori dan Praktik. Jakarta: EGC
• Abdad, Fairus Ali (2012) Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik di Unit Rawat Inap Umum Rumah Sakit
Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor – SKRIPSI http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20309053-Tingkat%20pengetahuan-full%20text.pdf
(Diakses pada tanggal 12 November 2013, pukul 12.25 WIB)
• Videbeck, Sheila L. (2008) Psychiatric Mental Health Nursing. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
• Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
• Effendy, Onong Uchjana. (1994). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya
• Modul Komunikasi Kesehatan. (2012). Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA (3)
• DeLaune, Sue C. (2002) . Fundamentals of Nursing: Standarts &Practice. USA: Delmar/Thomson Learning.
• Ellis,R.,Gates, R, & Kenworthy,N. (2000). Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan: Teori dan Praktik. Alih Bahasa :Susi
Purwoko. Jakarta,EGC.
• Kozier, Barbara et al,. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice 7th Edition.
• Kozier, B,. Erb., Berman, A.J & Snyder. (2004). Fundamentals of Nursing: Concept,Process and Practice. Seventh edition. New
Jersey: Pearson Education, Inc.
• Kozier, B., et al.(2010).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik Edisi 7 Volume 1.Jakarta: EGC.
• Maulana, Heri D. J. (2009). Promosi kesehatan. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA (4)
• Potter, PA & Perry, A.G. (1997). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice, 4th Ed (alih bahasa
Indonesia). Jakarta: EGC.
• Potter, P.A & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing. Seventh edition. St.Louis: Elsevier Pte Ltd.
• Stuart, Gail Wiscarz., Sundeen, Sandra.J. (1998). Pocket Guide to Psychiatric Nursing. Jakarta: EGC.
• Suryani. (2005). Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.
• Supartini, Yupi.(2004).Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.Jakarta: EGC.
• Videback, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa/Sheila L. Videback; alih bahasa, Renata Komalasari, Alfrina
Hany: editor edisi bahasa Indonesia, Pamilih Eko Karyuni. Jakarta: EGC
• Videbeck, Sheila L. (2011). Psychiatric-mental health nursing. Philadhelpia: Lippincott William & Wilkins.

More Related Content

What's hot

Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanandesphita
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
Komunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalKomunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalCahya
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN pjj_kemenkes
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYADnr Creatives
 
Kb 1 gangguan citra tubuh -
Kb 1 gangguan citra tubuh -Kb 1 gangguan citra tubuh -
Kb 1 gangguan citra tubuh -pjj_kemenkes
 
TERAPI KOMPLEMENTER.pptx
TERAPI KOMPLEMENTER.pptxTERAPI KOMPLEMENTER.pptx
TERAPI KOMPLEMENTER.pptxSatria262387
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanSandra Aja
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptOrielArdian
 

What's hot (20)

Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanan
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Komunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalKomunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminal
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
 
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshareProsedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshare
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
terapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatanterapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatan
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
Kb 1 gangguan citra tubuh -
Kb 1 gangguan citra tubuh -Kb 1 gangguan citra tubuh -
Kb 1 gangguan citra tubuh -
 
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
 
TERAPI KOMPLEMENTER.pptx
TERAPI KOMPLEMENTER.pptxTERAPI KOMPLEMENTER.pptx
TERAPI KOMPLEMENTER.pptx
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
 

Similar to Tahapan komunikasi terapeutik

konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptxAdiPR1
 
komunikasi terapeutik.ppt
komunikasi terapeutik.pptkomunikasi terapeutik.ppt
komunikasi terapeutik.pptSuharnoUsman1
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetikyopie21
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxKOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxGaidhaNurfadhilah
 
komunikasi terapeutik
komunikasi terapeutikkomunikasi terapeutik
komunikasi terapeutikDadyHidayah
 
komunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxkomunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxdestriRani
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 
Bab 8 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 8   Kemahiran Asas KaunselingBab 8   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 8 Kemahiran Asas KaunselingFathmalyn Abdullah
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptxyogiwijanarko1
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Uwes Chaeruman
 
Ppt komter
Ppt komterPpt komter
Ppt komterCahya
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptxraihanhidayat10
 
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptxkomunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptxshintautami9
 

Similar to Tahapan komunikasi terapeutik (20)

Hubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p kHubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p k
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
 
4457-materials.pdf
4457-materials.pdf4457-materials.pdf
4457-materials.pdf
 
komunikasi terapeutik.ppt
komunikasi terapeutik.pptkomunikasi terapeutik.ppt
komunikasi terapeutik.ppt
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetik
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxKOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
 
komunikasi terapeutik
komunikasi terapeutikkomunikasi terapeutik
komunikasi terapeutik
 
komunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxkomunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptx
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Bab 8 Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 8   Kemahiran Asas KaunselingBab 8   Kemahiran Asas Kaunseling
Bab 8 Kemahiran Asas Kaunseling
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
 
Komunikasi terapeut
Komunikasi terapeutKomunikasi terapeut
Komunikasi terapeut
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
 
Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2
 
Erniyy punyaa
Erniyy punyaaErniyy punyaa
Erniyy punyaa
 
Ppt komter
Ppt komterPpt komter
Ppt komter
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
 
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptxkomunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Tahapan komunikasi terapeutik

  • 1. Oleh : Ns. Ahmad Fudholi, S.Kep.,M.Tr.Kep. TEKNIK, TAHAPAN, SERTA ANALISIS DIRI PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
  • 2. OUTLINE Definisi, Prinsip, Komponen, Hambatan Komunikasi Terapeutik Teknik Komunikasi Terapeutik Tahapan Komunikasi Terapeutik Analisis Diri Perawat dan Klien
  • 3. DEFINISI KOMUNIKASI TERAPEUTIK • Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat menggunakan pendekatan terencana dalam mempelajari kliennya (Keltner, Schwecke, dan Bostrom, dalam Potter & Perry, 2005) • Komunikasi terapeutik ialah suatu interaksi interpersonal antara perawat dan klien yang selama interaksi berlangsung perawat berfokus pada kebutuhan khusus klien untuk meningkatkan pertukaran informasi yang efektif (Videback, 2008)
  • 4. PRINSIP DASAR KOMUNIKASI TERAPEUTIK Hubungan perawat & klien yang saling menguntungkan Menghargai keunikan klien, menghargai perbedaan karakter, memahami perasaan dan perilaku klien Menjaga harga diri Menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya (trust)
  • 5. KOMPONEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK Empati Kepercayaan Kejujuran Keterbukaan diri Mendengarkan aktif
  • 6. TINDAKAN ATAU SIKAP YANG DILAKUKAN KETIKA MENUNJUKKAN KEHADIRAN SECARA FISIK (EGAN, 1998 DALAM KOZIER,ET.AL, 2004) Berhadapan dengan lawan bicara Sikap tubuh terbuka; kaki dan tangan terbuka (tidak bersilangan) Menunduk/memposisika n tubuh kearah/lebih dekat dengan lawan bicara Pertahankan kontak mata, sejajar, dan natural Bersikap tenang
  • 7.
  • 8. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE & LADNER, 2002) •Ketidakmampuan klien untuk berkomunikasi secara efektif dengan petugas kesehatan dapat mempengaruhi respon klien terhadap intervensi. Perbadaan bahasa •Perawat harus menyadari pola interaksi tipikal pada berbagai budaya. •Setiap budaya menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Perbedaan budaya •Pengiriman, penerimaan, dan penafsiran pesan dapat bervariasi antara pria dan wanita. Gender
  • 9. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE & LADNER, 2002) •Komunikasi dipengaruhi oleh perubahan persepsi sensorik, seperti hilangnya penglihatan atau pendengaran. Status Kesehatan •Tingkat perkembangan klien diperlukan dalam pemahaman pesan. Tingkat perkembangan •Perawat secara konsisten menilai tingkat pengetahuan klien untuk menentukan cara terbaik untuk memperbaiki defisit pengetahuan. Perbedaan pengetahuan
  • 10. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE & LADNER, 2002) • Perawat memelihara hubungan dengan klien tanpa memandang status mereka, sehinggadapat mengurangi jarak emosional. Jarak emosional • Ketika perawat atau klien cemas, komunikasi dapat berubah atau berhenti. • Perawat harus berada dalam keadaan yang tenang untuk menurunkan kekhawatiran klien dan dengan demikian dapat meningkatkan kualitas komunikasi. Emosi • Perawat dapat menjaga diri klien dari khayalan dengan terus memperhatikan apa yang klien telah katakan, dengan tetap waspada, dan dengan mengendalikan pikiran mereka sendiri. Khayalan
  • 12. •Untuk memberikan kesempatan pada klien mengungkapkan apa yang ada dipikirannya sebelum menjawab pertanyaan dari perawat. •Memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisasi pikiran masing-masing •Klien : “Saya jengkel kepada suami saya.” •Perawat: “Diam (memberi kesempatan klien). •Klien : “Suami saya selalu telat pulang kerja tanpa alasan yang jelas, kalau saya tanya pasti marah” Diam •Perawat menyediakan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan •“Jika ibu membutuhkan bantuan saya ibu bisa panggil saya di ruangan atau ibu bisa menekan tombol yang ada di samping tempat tidur” Offering Sel (Menawarakan diri)
  • 13. • Memberikan pertanyaan terbuka kepada klien • Untuk merangsang klien mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya • “Ceritakan tentang keluargamu” • “Apa yang sedang anda pikirkan?” • “Bagaimana perasaan anda hari ini?” Pertanyaan Terbuka (Board Opening) • Teknik mengulang ide, perasaan, pernyataan, dan pertanyaan yang diajukan klien • Bertujuan memastikan perawat telah memahami apa yang klien sampaikan dan menunjukkan rasa empati, ketertarikan, dan respek terhadap klien • Klien : “Menurut Anda, apakah saya harus memberitahu dokter…. ?” • Perawat : “Apakah anda berpikir harus memberitahunya?” • Klien : “Adik saya selalu menghabiskan uang saya dan dia tidak pernah memberitahu saya” • Perawat : “Apakah hal tersebut yang membuat anda marah?” Refleksi (Reflection)
  • 14. • Mengulangi pikiran atau ide utama yang dinyatakan oleh klien • Agar perawat dan klien memiliki pemahaman yang sama terhadap suatu ide atau topik • Klien : “Saya tidak bisa tidur. Saya terjaga sepanjang malam” • Perawat : “Anda sangat sulit untuk tidur” Pengulangan (Restating) • Respon perawat kepada ketidaksesuaian antara perkataan klien dengan sikapnya • Melakukan konfrontasi secara terapeutik akan membantu pihak lain menyadari bahwa ia tidak konsisten dengan perasaan, sikap, kepercayaan, dan perilakunya (Stuart & Laraia, 2005 dalam Potter & Perry, 2009). • Klien “ Saya sangat marah dengan dia” (berkata sambil tersenyum). • Perawat : “Anda mengatakan bahwa Anda marah, tetapi Anda tersenyum.” Konfrontasi
  • 15. • Untuk mendeteksi arti sebenarnya dari pesan verbal • Klien : “berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk x-ray?” • Perawat : “apakah ibu khawatir dengan besarnya biaya kesehatan ibu?” Verbalizing the implied • Kegiatan mengamati klien • “Anda terlihat sedih hari ini” • “Anda tampak cemas dan pucat” Obeservasi • Teknik dengan menanyakan kepada klien apa yang tidak dimengerti perawat terhadap situasi yang ada, atau menjelaskan kembali idea tau pikiran klien yang tidak jelas atau meminta klien untuk menjelaskan arti dari ungkapannya • “Saya tidak yakin dengan apa yang anda katakan tadi, bisakah anda mengulanginya kembali?” Klarifikasi
  • 16. EXPLORING Jenis :  Eksplorasi Perasaan : c/ “Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan…”  Eksplorasi Pikiran : c/ “ saya yakin anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda tentang sekolah sambil bekerja”  Eksplorasi Pengalaman : c/ “ saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui” Definisi : teknik untuk menggali perasaan ,pikiran dan pengalaman klien, suatu upaya untuk mengembangkan secara lebih rinci. Hal ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri atau tidak mampu mengemukakan pendapatnya
  • 17. GIVING RECOGNITION • Memberi penghargan merupakan tehnik untuk memberikan pengakkuan dan menandakan kesadaran, Schultz & (Videbeck,1998 dalam Nurjanah, 2001) Dengan menyapa klien dengan namanya, merupakan suatu indikasi bahwa perawat mengakui hadirnya klien secara pribadi, sebagai individu. Pengakuan tersebut tidak membawa gagasan nilai yaitu, menjadi “baik” atau “buruk”
  • 18. GIVING RECOGNITION • Contoh Pernyataan : “Selamat pagi, Pak. X.....” “Anda nampak segar hari ini”
  • 19. FOCUSING • kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti • Teknik juga merupakan teknik yang berguna saat klien berpindah dari satu topik ke topik yang lain Contoh pernyataannya : “anda menyebutkan bahwa anda memiliki masalah dengan....”, “anda berkata bahwa anda merasa mual”
  • 20. TEKNIK YANG MENDORONG KLIEN UNTUK MENGEKSPRESIKAN PERASAANNYA •Klien : “Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk X-Ray?” •Perawat : “Apakah ibu khawatir dengan besarnya biaya kesehatan ibu?” Verbalizing the implied •“Anda terlihat sedih hari ini” • “Anda tampak cemas dan pucat” Obeservasi •“Saya tidak yakin dengan apa yang Anda katakan tadi, bisakah Anda mengulanginya kembali?” Klarifikasi
  • 21. KONFRONTASI Respon perawat kepada ketidaksesuaian antara perkataan klien dengan sikapnya Melakukan konfrontasi secara terapeutik akan membantu pihak lain menyadari bahwa ia tidak konsisten dengan perasaan, sikap, kepercayaan, dan perilakunya (Stuart & Laraia, 2005 dalam Potter & Perry, 2009).
  • 22. CONTOH TEKNIK KONFRONTASI Klien : “ Saya sangat marah dengan dia” (berkata sambil tersenyum). Perawat : “Anda mengatakan bahwa Anda marah, tetapi Anda tersenyum.”
  • 23. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE & LADNER, 2002) •Ketidakmampuan klien untuk berkomunikasi secara efektif dengan petugas kesehatan dapat mempengaruhi respon klien terhadap intervensi. Perbadaan bahasa •Perawat harus menyadari pola interaksi tipikal pada berbagai budaya. •Setiap budaya menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Perbedaan budaya •Pengiriman, penerimaan, dan penafsiran pesan dapat bervariasi antara pria dan wanita. Gender
  • 24. •Komunikasi dipengaruhi oleh perubahan persepsi sensorik, seperti hilangnya penglihatan atau pendengaran. Status Kesehatan •Tingkat perkembangan klien diperlukan dalam pemahaman pesan. Tingkat perkembangan •Perawat secara konsisten menilai tingkat pengetahuan klien untuk menentukan cara terbaik untuk memperbaiki defisit pengetahuan. Perbedaan pengetahuan HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE & LADNER, 2002)
  • 25. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK (DELAUNE & LADNER, 2002) •Perawat memelihara hubungan dengan klien tanpa memandang status mereka, sehinggadapat mengurangi jarak emosional. Jarak emosional • Ketika perawat atau klien cemas, komunikasi dapat berubah atau berhenti. • Perawat harus berada dalam keadaan yang tenang untuk menurunkan kekhawatiran klien dan dengan demikian dapat meningkatkan kualitas komunikasi. Emosi •Perawat dapat menjaga diri klien dari khayalan dengan terus memperhatikan apa yang klien telah katakan, dengan tetap waspada, dan dengan mengendalikan pikiran mereka sendiri. Khayalan
  • 27. prainteraksi orientasi kerja terminasi Tahapan Komunikasi Terapeutik
  • 29. Fase Pra interaksi Fase prainteraksi mirip dengan tahap perencanaan sebelum melakukan wawancara. Biasanya, perawat memiliki informasi tentang klien sebelum bertatap muka yang pertama kali. Informasi tersebut dapat meliputi nama klien, alamat, usia, riwayat medis, dan/ atau riwayat sosial.
  • 30. TUGAS PERAWAT PADA FASE PRAINTERAKSI Meninjau data pengkajian dan pengetahuan •Melihat informasi dasar tentang klien. •Fungsinya adalah untuk melihat hambatan atau kendala komunikasi yang mungkin terjadi. •Hambatan atau kendala komunikasi yang terjadi ini dapat menjadi masalah potensial.
  • 31. TUGAS PERAWAT PADA FASE PRAINTERAKSI Memikirkan area masalah potensial •Area masalah potensial dapat diprediksi berdasakan kendala dan hambatan komunikasi yang mungkin terjadi. •Kendala tersebut meliputi defisit bahasa, defisit sensorik, gangguan kognitif, dan defisit structural
  • 32. KENDALA Defisit bahasa Defisit sensorik Gangguan kognitif dan Gangguan struktural
  • 33. TUGAS PERAWAT PADA FASE PRAINTERAKSI Menyusun rencana interaksi •Hal yang direncanakan kapan, dimana, dan strategi apa yang dilakukan untuk pertemuan pertama •Sebelum berinteraksi dengan klien, perawat perlu mengkaji perasaannya sendiri. •Apakah ada perasaan cemas? Apa yang dicemaskan?
  • 34. KETERAMPILANPERAWAT YANG DIBUTUHKAN PADA FASE PRAINTERAKSI Keterampilan yang dibutuhkan adalah mengumpulkan data yang terorganisir, menyadari keterbatasan yang ada dan mencari bantuan sesuai kebutuhan
  • 36. Fase orientasi disebut juga dengan fase perkenalan atau fase prabantuan mengenal satu sama lain dan membina rasa percaya
  • 37. KENDALA FASE ORIENTASI Perilaku resistif  merupakan bentuk perilaku yang dapat menghambat keterlibatan, kerja sama, atau perubahan Perilaku resitif  dapat diatasi dengan menunjukkan sikap caring, minat yang tulus, serta kompetensi.
  • 38. KENDALA FASE ORIENTASI Faktor penyebab kesulitan dalam mengenali kebutuhan untuk meminta bantuan ketergantungan rasa takut untuk mengungkapkan dan menghadapi perasaan yang ada ansietas tentang ketidaknyamanan yang dirasakan dalam mengubah pola perilaku
  • 39. TUGAS PERAWAT PADA FASE ORIENTASI
  • 40. Fase orientasi/perkenalan Tugas Keterampilan 1. Membuka hubungan • Baik klien maupun perawat mengidentifikasi satu sama lain dengan menggunakan nama. • Saat hendak mengawali interaksi, penting bagi perawat menjelaskan perannya kepada klien agar klien memperoleh gambaran tentang proses interaksi tersebut. • Saat klien mengawali hubungan, perawat perlu membantu klien mengungkapkan masalah dan alasannya mencari bantuan. •Pertanyaan yang samar dan terbuka seperti “bagaimana perasaan Anda hari ini?” • Sikap perhatian, tetapi santai untuk membantu menenangkan klien.
  • 41. Fase orientasi/perkenalan Tugas Keterampilan 2. Mengklarifikasi masalah Karena pada awalnya klien mungkin tidak melihat masalah dengan jelas, tugas utama perawat adalah mengklarifikasi masalah tersebut. • Teknik menyimak • menyatakan kembali pernyataan klien • mengklarifikasi • teknik komunikasi efektif Catatan: Kesalahan yang umum terjadi pada tahap ini adalah mengajukan terlalu banyak pertanyaan kepada klien. Sebaliknya fokuskan pada prioritas.
  • 42. Fase orientasi/perkenalan Tugas Keterampilan 3. Membuat dan memformulasikan kontrak Perawat dan klien membangun tingkat kepercayaan dan kesepakatan yang diungkapkan secara verbal tentang • lokasi, frekuensi dan lamanya pertemuan • keseluruhan tujuan dari hubungan tersebut • bagaimana hal-hal yang sifatnya rahasia akan ditangani • tugas-tugas yang akan dituntaskan • durasi dan indikasi untuk mengakhiri pertemuan tersebut. Berbagai keterampilan komunikasi di atas, berikut kemampuan untuk mengatasi perilaku resitif jika muncul.
  • 43. HASIL YANG DIHARAPKAN PADA FASE ORIENTASI: Menumbuhkan kepercayaan (memahami dan menghormati keyakinan dan nilai budaya mereka, menghargai kerahasiaan klien.) Memandang perawat sebagai tenaga profesional yang kompeten untuk memberikan bantuan Memandang perawat sebagai pribadi yang jujur, terbuka, dan peduli dengan kesejahteraan mereka Merasa nyaman berbicara Memahami tujuan hubungan
  • 45. TAHAP KERJA Tahap kerja merupakan tahap inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik Tujuan tahap ini perawat dan klien bekerja bersama-sama untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien
  • 46. TAHAP KERJA • Tahap kerja hubungan perawat-klien biasanya dibagi menjadi dua subfase: Identifikasi masalah Eksploitasi
  • 47. IDENTIFIKASI MASALAH PADA TAHAP KERJA Menerapkan active listening Membantu klien untuk mendefinisikan masalah yang dihadapi Bagaimana cara mengatasi masalahnya Mengevaluasi cara atau alternatif pemecahan masalah yang telah dipilih
  • 48. EKSPLOITASI PADA TAHAP KERJA Perawat memandu klien mengkaji perasaan dan responnya Mendorong perkembangan kesadaran diri Dibangun rasa saling percaya antara perawat dan klien Menyimpulkan percakapannya dengan klien
  • 49. KENDALA DALAM TAHAP KERJA Transferen •Klien biasanya secara tidak sadar memindahkan perasaannya terhadap individu yang berarti dalam hidupnya kepada perawat Kontertransferen •Respon perawat dipengaruhi kebutuhan dan konflik pribadi yang tidak disadari
  • 51. TAHAP TERMINASI Tahap Terakhir Klien ada yang menghindar ada yang tidak Rencanakan dari awal Jangan mengakhiri relasi secara tiba-tiba
  • 52. TAHAP TERMINASI Terminasi Sementara •akhir dari tiap pertemuan perawat- klien Terminasi Akhir •Terjadi ketika perawat telah menyelesaikan proses keperawatan secara keseluruhan •Melakukan Evaluasi Objektif. •Melakukan Evaluasi Subjektif. •Menyepakati tingkat lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan •Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
  • 53. FOKUS DARI ANALISA DIRI PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
  • 54. ANALISA DIRI DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Proses stimulasi untuk menentukan keberhasilan setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat. Harus dilakukan setiap waktu karena erat kaitannya dengan kesadaran diri perawat yang merupakan evaluasi dari apa yang telah dilakukan perawat terhadap kliennya. Kesadaran Diri Klarifikasi Nilai Eksplorasi Keadaan Role Model Altruisme Etik Dan Tanggungjawab Terbagi dalam 6 aspek, yaitu:
  • 55. KESADARAN DIRI • Akan membuat perawat dapat menerima perbedaan dan keunikan klien • Perlu ditingkatkan agar penggunaan diri secara terapeutik dapat lebih efektif • Jendela johari (johari window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh joseph luth dan harry ingram menggambarkan tingkat saling pengertian anta rorang yang berinteraksi mengenai perilaku, pikiran dan perasaan 1 Diketahui oleh diri sendiri dan orang lain 2 Hanya diketahui oleh orang lain 3 Hanya diketahui oleh diri sendiri 4 Tidak diketahui oleh siapapun
  • 56. 3 PRINSIP YANG DAPAT DIAMBIL DARI JOHARI WINDOW, YAITU: 1. Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain. 2. Jika kuadran 1 yang paling kecil, berarti komunikasinya buruk atau kesadaran dirinya kurang (perilaku dan perasaan rendah) 3. Kuadran 1 paling besar pada individu yang mempunyai kesadaran diri yang tinggi
  • 57. KESADARAN DIRI DAPAT DITINGKATKAN MELALUI 3 CARA (STUART & SUNDEEN, 1987), YAITU: Mempelajari diri sendiri •Proses eksplorasi diri sendiri, tentang pikiran, perasaan, perilaku, termasuk pengalaman yang menyenangkan, hubungan interpersonal dan kebutuhan pribadi. Belajar dari orang lain •Kesediaan dan keterbukaan menerima umpan balik dari orang lain akan meningkatkan pengetahuan tentang diri sendiri. Dikarenakan banyak sekali sifat dan perilaku yang tidak kita sadari tetapi orang lain melihat atau merasakannya. Membuka diri. •Untuk ini harus ada teman intim yang dapat dipercaya untuk menceritakan hal yang meupakan rahasia. Sehingga seseorang akan merasa aman ketika berinteraksi karena tidak ada sesuatu yang disembunyikan.
  • 58. EKSPLORASI PERASAAN • Yaitu mengkaji atau menggali perasaan-perasaan yang muncul sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain. • Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaan dirinya dan mengontrolnya agar dapat berkomunikasi dengan klien secara maksimal
  • 59. KLARIFIKASI NILAI • Klarifikasi nilai bermanfaat bagi perawat untuk memahami dirinya sendiri dan nilai-nilai pribadinya • Proses klarifikasi nilai terdiri dari tiga langkah Memilih Mengambil Tindakan Menilai
  • 60. ROLE MODEL • Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan pribadi, tidak didominasi oleh konflik serta adaptasi yang sehat • Ciri perawat yang dapat menjadi role model adalah puas akan hidupnya, tidak didominasi oleh stress, mampu mengembangkan kemampuan, dan adaptif
  • 61. ALTRUISME • Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri • Altruisme juga dapat diasumsikan sebagai bentuk perubahan social yang dibuat untuk manusia dalam bentuk kebutuhan akan kesejahteraan
  • 62. ETIK DAN TANGGUNG JAWAB • Kode untuk perawat umumnya menyampaikan penguatan nilai hubungan perawat-klien dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab social • Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab untuk merubah perilaku.
  • 64. SIKAP ATAU CARA UNTUK MENGHADIRKAN DIRI SECARA FISIK YANG DAPAT MEMFASILITASI KOMUNIKASI YANG TERAPEUTIK (EGAN, ) Sikap Berhadapan Sikap Mempertahankan Kontak Mata Sikap Membungkuk ke arah Klien atau Pasien Sikap Mempertahankan Sikap Terbuka Sikap Tetap Rileks
  • 65. SIKAP ATAU CARA LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Sikap Kesejatian Sikap Konkret Sikap Hormat Sikap Empati
  • 66. SIKAP TERAPEUTIK MELALUI PERILAKU NON VERBAL. [STUAR DAN SUNDEEN (1998)] Isyarat Vokal Isyarat Tindakan Isyarat Obyek Ruang memberikan isyarat Sentuhan
  • 68. DAFTAR PUSTAKA (1) • Arwani. (2002). Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC • Ellis, R., Gates, R, & Kenwothy, N. (2000). Komunikasi Interpersonal dalam Keperawatan: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC. • Juliane, T. (2010). Komunikasi Terapeutik dan Konselin dalam Praktik kebidanan. Jakarta: Salemba Medika • Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1996). Jakarta: Balai Pustaka • Keliat, B. A. (2002). Hubungan Terapeutuik Perawat-klien. Jakarta: EGC • Kozier, Erb, Berman, dan Snyder. (2010). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7, Volume 1. Diterjemahkan oleh Wahyuningsih, et al. Jakarta: EGC • Luddin, A. B. M. (2010). Dasar-Dasar Konseling: Tinjauan Teori dan Praktik. Bandung: Citapustaka Media Perintis. • Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamental of nursing. Missouri: Mosby. • Stuart, Gail W. & Sundeen, Sandra J. (1995). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (5th Ed.). USA: Mosby. • Suryani. (2005). Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC • Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Diterjemahkan oleh: Renata Komalasari. Jakarta: EGC
  • 69. DAFTAR PUSTAKA (2) • DeLaune, Sue C., Ladner, Patricia K. (2002). Fundamentals of Nursing: Standards & Practice 2th Ed. United States: Delmar • Kozier, Barbara et al. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 7th Ed. 2nd Vol. (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Salemba Merdeka. • Potter, P. A. & Perry, A. G. (2009). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 7th Ed. (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Salemba Merdeka. • Suryani.(2005). Komunikasi Terapeutik; Teori dan Praktik. Jakarta: EGC • Abdad, Fairus Ali (2012) Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik di Unit Rawat Inap Umum Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor – SKRIPSI http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20309053-Tingkat%20pengetahuan-full%20text.pdf (Diakses pada tanggal 12 November 2013, pukul 12.25 WIB) • Videbeck, Sheila L. (2008) Psychiatric Mental Health Nursing. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins • Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada • Effendy, Onong Uchjana. (1994). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya • Modul Komunikasi Kesehatan. (2012). Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia
  • 70. DAFTAR PUSTAKA (3) • DeLaune, Sue C. (2002) . Fundamentals of Nursing: Standarts &Practice. USA: Delmar/Thomson Learning. • Ellis,R.,Gates, R, & Kenworthy,N. (2000). Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan: Teori dan Praktik. Alih Bahasa :Susi Purwoko. Jakarta,EGC. • Kozier, Barbara et al,. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice 7th Edition. • Kozier, B,. Erb., Berman, A.J & Snyder. (2004). Fundamentals of Nursing: Concept,Process and Practice. Seventh edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. • Kozier, B., et al.(2010).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik Edisi 7 Volume 1.Jakarta: EGC. • Maulana, Heri D. J. (2009). Promosi kesehatan. Jakarta: EGC
  • 71. DAFTAR PUSTAKA (4) • Potter, PA & Perry, A.G. (1997). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice, 4th Ed (alih bahasa Indonesia). Jakarta: EGC. • Potter, P.A & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing. Seventh edition. St.Louis: Elsevier Pte Ltd. • Stuart, Gail Wiscarz., Sundeen, Sandra.J. (1998). Pocket Guide to Psychiatric Nursing. Jakarta: EGC. • Suryani. (2005). Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC. • Supartini, Yupi.(2004).Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.Jakarta: EGC. • Videback, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa/Sheila L. Videback; alih bahasa, Renata Komalasari, Alfrina Hany: editor edisi bahasa Indonesia, Pamilih Eko Karyuni. Jakarta: EGC • Videbeck, Sheila L. (2011). Psychiatric-mental health nursing. Philadhelpia: Lippincott William & Wilkins.

Editor's Notes

  1. Terminasi Sementara Merupakan akhir dari tiap pertemuan perawat-klien, setelah terminasi sementara klien akan bertemu lagi dengan perawat dengan waktu yang telah ditentukan. Termanisi Akhir Terjadi ketika perawat telah menyelesaikan proses keperawatan secara keseluruhan. Tugas perawat pada tahap ini yaitu: a. Melakukan Evaluasi Objektif. Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksanakan. Dalam mengevaluasi ini perawat tidak boleh terkesan menguji kemampuan klien, akan tetapi terkesan sekedar mengulang atau menyimpulkan. b. Melakukan Evaluasi Subjektif. Dilakukan dengan menanyakan perasaan klien setelah berinteraksi dengan perawat, seperti: Apakah klien merasa interaksi tersebut menuruukan kecemasannya? Apakah klien merasa interaksi tersebut ada gunanya? Apakah interaksi tersebut menimbulkan masalah baru bagi klien? c. Menyepakati tingkat lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. Tindakan ini disebut dengan pekerjaan rumah bagi klien. Tindak lanjut yang diberikan harus relevan dengan interaksi yang akan dilakukan berikutnya. d. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya. Kontrak ini penting dibuat agar dapat kesepakatan antara perawat dan klien untuk pertemuan berikutnya. Kontrak yang dibuat termasuk tempat, waktu, dan tujuan interaksi.