2. PENUGASAN SEBELUM TATAP
MUKA
• Sebutkan dan jelaskan apa yang saudara lakukan saat
saudara memiliki masalah atau pun beban pikiran dalam
kehidupan saudara!
• Sebutkan dan jelaskan bagaimana saudara menyelesaikan
masalah keraguan saat memutuskan sesuatu hal yang
sangat penting dalam hidup saudara!
• Saat anda sedang merawat atau berkomunikasi dengan
klien/pasien/staf saudara, bagaimana saudara
mempengaruhi agar pasien mengikuti saran atau instruksi
dari saudara.
3. TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Selesai mengikuti pelatihan peserta mampu
melakukan cara berkomunikasi secara terapeutik
dalam memberikan Asuhan Keperawatan terhadap
pasien.
4. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan metode utama dalam
mengimplementasikan proses keperawatan
Perawat perlu memahami konsep dan proses
komunikasi
Meningkatkan Hubungan saling percaya
Membantu perubahan perilaku pasien ke arah
yang positif
Komunikasi juga merupakan dasar interaksi
antara perawat dengan tim kesehatan lain.
Akan mempengaruhi hasil pelayanan
kesehatan yang dilakukan
Tujuan pelayanan keperawatan dapat dicapai
secara optimal
5. DEFINISI
• Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi atau pesan dari seseorang ke orang lain
melalui sebuah system , lewat simbol, tanda atau
perilaku yang umum
• Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien serta merupakan titik tolak saling
memberikan pengertian antar perawat dengan
pasien.
6. Teknik Komunikasi Dalam
Menurunkan Beban Perasaan
a. Keikhlasan (genuiness)
Perawat/bidan yang mampu menunjukkan rasa ikhlasnya mempunyai
kesadaran mengenai sikap yang dipunyai terhadap klien sehingga
mampu belajar untuk mengkomunikasikan secara tepat.
b. Empati (empathy)
Empati merupakan perasaan pemahaman dan penerimaan perawat
terhadap perasaan yang dialami klien dan kemampuan merasakan
dunia pribadi klien.
c. Kehangatan (warmth)
Dengan kehangatan, perawat akan mendorong klien untuk
mengekspresikan ide-ide dan menuangkannya dalam bentuk
perbuatan tanpa rasa takut
7. TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
• Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan
dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang
ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan;
• Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan kekuatan egonya;
• Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
8. Prinsip Komunikasi Yang Membantu
Menurunkan Beban Klien
• Hubungan yang saling menguntungkan. Hubungan perawat
dengan klien tidak hanya sekedar hubungan seorang
penolong dengan kliennya tapi lebih dari itu, yaitu
hubungan antar manusia yang bermartabat.
• Perawat/bidan harus menghargai keunikan klien. Perawat
memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat
perbedaan latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan
setiap individu.
• Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling
percaya dan memberikan alternatif pemecahan masalah.
hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah
kunci dari komunikasi terapeutik.
9. Tujuan komunikasi terapeutik akan tercapai bila
perawat memiliki karakteristik :
• Kesadaran diri terhadap nilai yang dianutnya
• Kemampuan untuk menganalisa peranannya sendiri
• Kemampuan menjadi contoh peran
• Altruistik
• Rasa tanggung jawab etika dan moral
• Tanggung jawab.
10. Teknik komunikasi mengurangi
keraguan Pengambilan
Keputusan (Tindakan)
• Mendengar dengan penuh perhatian. Perawat harus mendengarkan masalah yang disampaikan oleh
klien untuk mengetahui perasaan, pikiran dan persepsi klien terutama saat waktu yang sangat penting,
yaitu mendengarkan respon klien saat dirinya mengetahui positif terinfeksi HIV.
• Menunjukkan penerimaan. Perawat harus menunjukkan sikap mendukung dan menerima saat
berkomunikasi dengan klien. Sikap menerima diwujudkankan dengan tingkah laku yang menunjukkan
ketertarikan dan tidak menilai.
• Menanyakan pertanyaan yang berkaitan. Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan
informasi yang spesifik mengenai masalah yang telah disampaikan oleh klien. Oleh sebab itu, sebaiknya
pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh klien.
• Mengulang ucapan klien dengan kata-kata sendiri. Melalui pengulangan kembali kata-kata klien,
seorang perawat memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti pesan klien dan berharap
komunikasi dilanjutkan.
• Mengklarifikasi. Klarifikasi terjadi pada saat perawat menjelaskan dalam kata-kata mengenai ide atau
pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien. Tujuan dari teknik ini untuk menyamakan pengertian.
• Memfokuskan. Tujuan dari memfokuskan untuk membatasi pembicaraan sehingga pembicaraan menjadi
lebih spesifik dan dimengerti. Hal yang perlu diperhatikan adalah tidak memutuskan pembicaraan ketika
klien menyampaikan masalah yang sedang dihadapi.
11. Fungsi Komunikasi Terapeutik
• Meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses
realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat terhadap diri
sendiri.
• Identitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi.
• Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang
intim dan saling tergantung dan mencintai.
• Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan
fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan personal yang realistik.
12. SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Berhadapan
Mempertahankan kontak mata Membungkuk kearah pasien
Mempertahankan sikap terbuka
Tetap relaks.
Egem (1992) mengidentifikasi lima sikap/ cara
menghadirkan diri secara fisik yang dapat
memfasilitasi komunikasi terapeutik, yaitu :
13. PRASARAT
KOMUNIKASI
• Sikap Positif
• Peduli Terhadap Klien
• Budaya Caring
• Memberi Rasa Percaya Diri
• Mampu mendapatkan Informasi
• Melakukan Interaksi
20/05/2003
13
14. Bahasa Tubuh
• Sikap tubuh
• Ekspresi wajah
• Tersenyum
• Kontak mata
• Tidak melipat tangan
• Tidak menyilangkan kaki
• Tidak memasukkan tangan ke
kantong
• Sedikit membungkuk
15. Ada lima kategori komunikasi non verbal
( Stuart dan Lara 1998) yaitu :
• Isyarat vokal → cara bicara ( nada, intonasi )
• Isyarat tindakan → Gerakan tubuh ( kontak mata )
• Isyarat objek → pakaian /seragam
• Ruang → jarak ( tingkat keakraban )
• Sentuhan → bersalaman, menggenggam tangan
↓
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pesan
tertentu → ruang / jarak, temperatur, penerangan dan warna
16. Menghadirkan diri
secara psikologi
dipengaruhi oleh
dimensi respon
dan dimensi
tindakan.
• * keikhlasan / kesejatian;
• * menghargai / menghormati;
• * empati;
• * konkrit.
1.
Dimensi
Respon :
• * Konfrontasi;
• * kesegeraan;
• * keterbukaan;
• * Emotional Chatarsis
• (perasaan haru karena emosi)
• * bermain peran
2.
Dimensi
Tindakan
:
18. FASE-FASE DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Fase komunikasi terapeutik dalam hubungan
perawat-pasien terdiri dari 5 (lima) fase, yaitu :
1. Fase Prainteraksi :
Pra interaksi merupakan masa persiapan
sebelum berhubungan dan berkomunikasi
dengan pasien.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
Evaluasi diri;
Penetapan tahapan hubungan / interaksi;
Rencana interaksi
19. FASE-FASE
DALAM
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
2. Fase Perkenalan :
Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan
saat
pertama kali bertemu/ kontak dengan pasien.
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
Memberi salam
Memperkenalkan diri perawat
Menanyakan nama pasien
Menyepakati pertemuan (kontrak)
Melengkapi kontrak
Memulai percakapan awal
Menyepakati masalah pasien
Mengakhiri perkenalan.
20. FASE-FASE
DALAM
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
3. Fase Orientasi :
Fase Orientasi dilaksanakan pada awal setiap
pertemuan kedua dan seterusnya.
Tujuan fase orientasi adalah memvalidasi
keakuratan data, rencana yang telah dibuat
dengan keadaan pasien saat ini dan
mengevaluasi hasil tindakan yang lalu, umumnya
dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan
bersama pasien :
Memberi salam;
Memvalidasi keadaan pasien;
Mengingatkan kontrak.
21. FASE-FASE
DALAM
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
4. Fase Kerja :
Fase kerja merupakan inti hubungan perawat-
pasien yang terkait erat dengan pelaksanaan
rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai .
Tujuan tindakan keperawatan adalah :
Meningkatkan pengertian pengenalan pasien
akan dirinya
Meningkatkan kemampuan pasien dalam
menyelesaikan masalah
Melaksanakan terapi/ teknikal keperawatan
Melaksanakan pendidikan kesehatan
Melaksanakan kolaborasi
Melaksanakan observasi dan monitoring.
22. FASE-FASE
DALAM
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
5. Fase Terminasi :
Fase terminasi merupakan akhir dari setiap
pertemuan perawat-pasien.
Terminasi dibagi dua yaitu :
A. Terminasi Sementara :
Akhir dari tiap pertemuan perawat-pasien. Pada
terminasi ini, perawat akan bertemu lagi dengan
pasien pada waktu yang telah ditentukan.
Isi percakapan mencakup :
Evaluasi hasil
Tindak lanjut
Kontrak yang akan datang.
23. FASE-FASE DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
B. Terminasi Akhir :
Terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit.
Isi percakapan :
Evaluasi hasil
Tindak lanjut
Eksplorasi perasaan
Hal yang sama dilakukan pada keluarga