SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1
Komunikasi Terapeutik
Qurotul ‘Aini
Pengertian Komunikasi Terapeutik
Northouse dalam Damaiyanti, 2010
Kemampuan/keterampilan bidan u/
membantu pasien beradaptasi terhadap
stres, mengatasi gangguan psikologis, &
belajar bagaimana berhubungan dengan
orang lain.
Stuart G.W. (1998) dalam
Damaiyanti, 2010
Hubungan interpesonal antara bidan dgn
pasien, dalam hubungan ini bidan &
pasien memperoleh pengalaman belajar
bersama dalam rangka memperbaiki
pengalaman emosional pasien.
Menurut Purwanto (1994)
Komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Menurut Suryani, 2005
Komunikasi yang dilakukan/dirancang
untuk tujuan terapi.
Seorang penolong dapat membantu
klien mengatasi masalah yang
dihadapinya melalui komunikasi
2
Pada dasarnya komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang mengarah
pada tujuan yaitu penyembuhan pasien.
Fungsi
Komunikasi
Terapeutik
Menurut Vancarolis,
1990 dalam Purwanto
1994  untuk
mendorong dan
menganjurkan
kerjasama antara
bidan & klien melalui
hubungan bidan dan
klien
Menurut Dwidiyanti, 2008
 seorang bidan
profesional selalu
mengupayakan u/
berperilaku terapeutik, yg
berarti bahwa tiap
interaksi yg dilakukan
menimbulkan dampak
terapeutik yang
memungkinkan klien
untuk tumbuh dan
berkembang
3
Tujuan Komunikasi Terapeutik
Membantu
pasien untuk
memperjelaskan
& mengurangi
beban perasaan
& pikiran serta
dapat mengambil
tindakan u/
mengubah
situasi yg ada
bila pasien
percaya pada
hal2 yg
diperlukan
Mengurangi
keraguan,
membantu dalam
hal mengambil
tindakan yang
efektif dan
mempertahankan
kekuatan egonya
Mempengaruhi
orang lain,
lingkungan fisik
dan dirinya
sendiri dalam hal
peningkatan
derajat
kesehatan
Mempererat
hubungan atau
interaksi antara
klien dengan
terapis (tenaga
kesehatan)
secara
professional dan
proporsional
dalam rangka
membantu
menyelesaikan
masalah klien.
4
Menurut Stuart, tujuan terapeutik diarahkan
pada pertumbuhan klien
 Realisasi/penunjukan jati diri, penerimaan diri dan rasa
hormat pada diri sendiri.
 Identitas diri yang jelas dan integritas/prinsip diri yang
tinggi.
 Kemampuan membina hubungan interpersonal yang
intim, saling tergantung dan mencintai.
 Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan
kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang
realistis.
5
Perbedaan Komunikasi Terapeutik dan Komunikasi Sosial
Komponen Hubungan Komunikasi Sosial Komunikasi Terapeutik
Saling Membuka Diri Bervariasi Klien: membuka diri
Bidan: membuka diri u/
mendorong tujuan penanganan
Fokus Dari Percakapan Tidak diketahui oleh peserta Diketahui oleh keduanya
Ketepatan dari Topik Sosial, bisnis, umum, impersonal Pribadi & relevan u/ bidan &
klien
Hubungan Pengalaman dari
Topik
Ketidakterlibatan & penggunaan dari
pengetahuan yg tidak langsung
Ketidakterlibatan & penggunaan
dari pengetahuan langsung
Orientasi Waktu Masa lalu & masa depan Saat ini
Penggunaan Perasaan Saling membagi perasaan yg tidak
enak
Klien membagi perasaan & diberi
semangat
Penghargaan terhadap
Individu
Tidak diakui Diakui penuh
Perpisahan atau terminasi Terbuka-tertutup Spesifik
6
Sumber: Stuart & Sundeen (1995) Dalam Nurjanah (2001)
Lanjutan...
 Komunikasi sosial tidak memiliki tujuan yang spesifik
dan pelaksanaan komunikasi ini terjadi begitu saja.
 Sedangkan terapeutik berfungsi untuk mencapai
kesembuhan pasien melalui perubahan dalam diri
pasien.
 Pada Intinya Komunikasi terapeutik tidak sama
dengan komunikasi sosial.
7
8
1. Mengenal dirinya sendiri
2. Ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai
3. Harus paham, menghayati nilai yang dianut pasien
4. Harus sadar pentingnya kebutuhan pasien
5. Harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa takut
6. Menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah diri
7. Harus menguasai perasaannya sendiri
8. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten
9. Harus paham akan arti empati
10. Harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka
11. Harus dapat berperan sebagai role model
12. Mampu mengekspresikan perasaan
13. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong
orang lain
14. Berpegang pada etika
15. Tanggung jawab
Prinsip Komunikasi Terapeutik
(Menurut Carl Rogers)
Tehnik Komunikasi Terapeutik
• Konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain yang menggunakan semua indra.
Mendengar Aktif
• Kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien. Misalnya “uh huuh”,
‘mmhumm”, “yeah”.
Mendengar Pasif
• Mendukung &menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan
tidak menilai. Bukan berarti setuju tapi sedia mendengar
Penerimaan
• Menanyakan pd klien apa yg tidak dimengerti terhadap situasi yang ada.
Klarifikasi atau Validasi
• Kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga percakapan
menjadi lebih spesifik dan dimengerti
Focusing
9
Lanjutan...
• Kegiatan mengamati klien, kegiatan ini dilakukan sedemikian rupa sehingga
klien tidak menjadi malu atau marah.
Observasi
• Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon
lebih lanjut.
Menawarkan Informasi
• Tujuan mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa
bidan bersedia untuk menunggu respon.
Diam (memelihara ketenangan)
• Kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran
dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain.
Assertive
• Membawa poin2 penting dari diskusi untuk meningkatkan pemahaman
• Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama dengan ide
dalam pikiran (Varcarolis,1990)
Menyimpulkan
10
Lanjutan...
• Memberi penghargaan merupakan tehnik untuk memberikan pengakuan dan
menandakan kesadaran (Schult & Videbeck,1998). Misalnya, Bidan : “Saya melihat
anda sudah bisa memakai baju dengan rapi hari ini”, “Saya melihat anda tampak
segar dan bersih hari ini”.
Giving Recognation (memberi Pengakuan/Penghargaan)
• Menyediakan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan (Schult
Videbeck,1998). Misalnya, Bidan : “Aku akan duduk menemanimu selama 15 menit.”
Offering Self (Menawarkan diri)
• Mendukung klien untuk meneruskan (Schult & Videbeck,1998). Misalnya: “Dan
kemudian?”, “Teruskan…”.
Offering General Leads (Memberi Petunjuk Umum)
• Memberikan inisiatif pada klien, mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan
dibicarakan. Misalnya : “Darimana anda akan mulai?”Apa yang anda pikirkan pagi
ini?”.
Giving broad opening (memberi pertanyaan terbuka)
• Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian dengan
kejadian lain (Schult & Videbeck,1998). Misalnya : “Hal itu terjadi sebelum atau
sesudah?…Apa yang terjadi sebelumnya?”.
Placing the time in time (menempatkan urutan/waktu)
11
Lanjutan...
• Meminta pada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau
diterima (Schult & Videbeck,1998). Misalnya : “Apa yang terjadi?Ceritakan
apa yang anda alami?”
Encourage descrip. of perception (mendukung deskripsi dari
persepsi)
• Menanyakan pada klien mengenai kesamaan atau perbedaan (Schult &
Videbeck, 1998). Misalnya: “Apakah hai ini pernah terjadi sebelumnya?
Apakah hal ini mengingatkanmu pada sesuatu hal?”
Encourage comparison (mendukung perbandingan)
• Pengulangan pikiran utama yang diekspresikan klien (Stuart & Sundeen,
1995). Misalnya: “Anda berkata bahwa ibu Anda meninggalkan Anda saat
Anda berumur 5 tahun”.
Restating (mengulang)
• Mengembalikan pikiran dan perasaan klien (Schult & Videbeck, 1998).
Mengembalikan ide, perasaan dan pertanyaan kepada klien (Stuart &
Sundeen, 1995). Misalnya: Klien: “haruskah saya pulang akhir minggu ini?”
Bidan: “menurut Anda haruskah Anda pulang akhir minggu ini?”
Reflecting (refleksi)
12
Lanjutan...
• Menyediakan informasi dgn perilaku yang tidak menilai. Misalnya:
“Saya tidak mendengar seorang pun bicara”, “Saya adalah yang
merawat Anda”, “Ini adalah rumah sakit”.
Presenting reality (menghadirkan realitas/ kenyataan)
• Menyelipkan persepsi bidan mengenai realitas. Misalnya: “Saya
melihat bahwa hal itu sulit untuk dipercaya.”
Voucing doubt (menyelipkan keraguan)
• Mempelajari suatu topik lebih mendalam. Misalnya: “ceritakan pada
saya tentang apa yang telah Anda gambarkan tadi”.
Exploring (eksplorasi)
13
Komunikasi Terapeutik dalam Kebidanan
 Pengkajian Menentukan kemampuan
dalam proses informasi
 Rencana tujuan  Membantu pasien
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
 Implementasi  Memperkenalkan diri
pada pasien; memulai interaksi dengan
pasien; membantu pasien mendapatkan
gambaran pengalamannya
 Evaluasi  Pasien dapat
mengembangkan kemampuan dalam
mengkaji dan memenuhi kebutuhan;
komunikasi menjadi lebih jelas, terbuka,
dan terfokus pada masalah.
14
15
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Tahapan Komunikasi Terapeutik
Lanjutan....
Pra interaksi
Memeriksa perasaan,
fantasi, & rasa takut
dalam diri.
Analisis kekuatan dan
keterbatasan profesional
diri.
Kaji data mengenai
pasien jika
memungkinkan
Rencanakan jadwal
untuk pertemuan
pertama dgn pasien
16
Pada intinya  Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien,
mengevaluasi diri, membaca, diskusi dengan teman atau tutor, kemudian
membuat rencana interaksi dengan klien.
Lanjutan....
Perkenalan/orientasi
(pengkajian)
Tetapkan alasan pasien u/ mencari bantuan.
Bina hubungan saling percaya, penerimaan, &
komunikasi terbuka.
Terapis mengkaji pasien. Eksplorasi pikiran,
perasaan, dan tindakan pasien.
Identifikasi masalah pasien berdasarkan
prioritas dan diagnosis
Tetapkan tujuan bersama dgn pasien
Rumuskan bersama kontrak yang bersifat
saling menguntungkan mencakup nama,
peran, tanggung jawab, harapan, tujuan,
tempat pertemuan, waktu pertemuan, kondisi
u/ terminasi, & kerahasiaan
17
Lanjutan...
18
Kerja
Terapis merencanakan intervensi dart hasil yang
akan dicapai
Eksplorasi stresor yang relevan dengan cara
memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan
masalah, pemikiran, dan perasaannya.
Terapis menggunakan pendekatan pemecahan
masalah dlm bekerja sama dgn meningkatkan
pengembangan penghayatan dr penggunaan
mekanisme koping pasien yg konstruktif.
Terapis mendorong dan mengajarkan koping
kepada pasien.
Terapis menganjurkan pasien untuk
mempraktikkan perilaku adaptif dan
mengevaluasi efektivitas dari upaya tersebut.
Bahas dan atasi perilaku yang resistan.
Lanjutan...
Terminasi
Bina realita tentang perpisahan dengan
cara mengekspresikan perasaan tentang
terminasi.
Observasi kemajuan terapi dan
pencapaian tujuan. Terapis mengevaluasi
hasil, mengkaji ulang masalah, tujuan,
dan intervensi
Terapis mengobservasi klien terhadap
adanya perilaku regresif.
Terapis mengevaluasi keseluruhan hubungan
terapis dgn pasien, mengeksplorasi secara
timbal balik perasaan penolakan, kehilangan, &
kemarahan serta perilaku yg terkait lainnya.
19
Akhir dari setiap pertemuan Bidan dengan Klien.
20
Usaha mempertahankan kestabilan yg
dinamis antar bidan & klien
Terapis mengerti apa yang dirasakan oleh pasien
dapat menimbulkan kepuasan tersendiri oleh
pasien
Keyakinan & kepercayaan pasien dapat
momotivasi pasien untuk sembuh karena pasien
tidak ragu-ragu krn dipenuhi sikap penerimaan,
konsistensi, empati, dan penghargaan positif dari
terapis
Pasien harus merasakan kepekaan, perhatian,
dan kepedulian terapis terhadap pasien sebagai
individu.
Sumber Pustaka
• Uripni, L. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta : EGC.
• Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Terapeutik.
• Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik Teori Dan
Praktik. Jakarta : EGC.
• http://journal.umsida.ac.id/files/5.Hakim.pdf
• Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan .
Jakarta: EGC.
• Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam
Praktik Kebidanan .Yogyakarta: Fitramaya.
• Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi .
Bogor: Ghalia Indonesia.
• Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi .
Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
21
22
Masih bersambung lagi nih?!!

More Related Content

Similar to komunikasi terapeutik.ppt

Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptRani267816
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Amalia Senja
 
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaStiunus Esap
 
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
Ikd 2   konseling dalam keperawatanIkd 2   konseling dalam keperawatan
Ikd 2 konseling dalam keperawatanCahya
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanAmalia Senja
 
PPT KELOMPOK 1_TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
PPT KELOMPOK 1_TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptxPPT KELOMPOK 1_TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
PPT KELOMPOK 1_TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptxandrimitra
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Rusli Unci
 
Tahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutikTahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutikssuser432bf5
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptxraihanhidayat10
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Ayunina2
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptxyogiwijanarko1
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetikyopie21
 
Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2om_wiez
 

Similar to komunikasi terapeutik.ppt (20)

Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencana
 
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
Ikd 2   konseling dalam keperawatanIkd 2   konseling dalam keperawatan
Ikd 2 konseling dalam keperawatan
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatan
 
PPT KELOMPOK 1_TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
PPT KELOMPOK 1_TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptxPPT KELOMPOK 1_TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
PPT KELOMPOK 1_TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
Tahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutikTahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutik
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
4457-materials.pdf
4457-materials.pdf4457-materials.pdf
4457-materials.pdf
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetik
 
Hubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p kHubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p k
 
Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2
 

More from SuharnoUsman1

Tract Renal Calculi for Medical and Treatment
Tract Renal Calculi for Medical and TreatmentTract Renal Calculi for Medical and Treatment
Tract Renal Calculi for Medical and TreatmentSuharnoUsman1
 
Biostatistics Master’s Degree by Slidesgo.pptx
Biostatistics Master’s Degree by Slidesgo.pptxBiostatistics Master’s Degree by Slidesgo.pptx
Biostatistics Master’s Degree by Slidesgo.pptxSuharnoUsman1
 
Mental Health Nursing, Mental Health.pptx
Mental Health Nursing, Mental Health.pptxMental Health Nursing, Mental Health.pptx
Mental Health Nursing, Mental Health.pptxSuharnoUsman1
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptSuharnoUsman1
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptSuharnoUsman1
 
NORMALITAS DATA.pptx
NORMALITAS DATA.pptxNORMALITAS DATA.pptx
NORMALITAS DATA.pptxSuharnoUsman1
 
Mental illness and homelessness mar13.ppt
Mental illness and homelessness mar13.pptMental illness and homelessness mar13.ppt
Mental illness and homelessness mar13.pptSuharnoUsman1
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptSuharnoUsman1
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptSuharnoUsman1
 

More from SuharnoUsman1 (12)

Tract Renal Calculi for Medical and Treatment
Tract Renal Calculi for Medical and TreatmentTract Renal Calculi for Medical and Treatment
Tract Renal Calculi for Medical and Treatment
 
Biostatistics Master’s Degree by Slidesgo.pptx
Biostatistics Master’s Degree by Slidesgo.pptxBiostatistics Master’s Degree by Slidesgo.pptx
Biostatistics Master’s Degree by Slidesgo.pptx
 
Mental Health Nursing, Mental Health.pptx
Mental Health Nursing, Mental Health.pptxMental Health Nursing, Mental Health.pptx
Mental Health Nursing, Mental Health.pptx
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
 
NORMALITAS DATA.pptx
NORMALITAS DATA.pptxNORMALITAS DATA.pptx
NORMALITAS DATA.pptx
 
6622485.ppt
6622485.ppt6622485.ppt
6622485.ppt
 
9628432.ppt
9628432.ppt9628432.ppt
9628432.ppt
 
Mental illness and homelessness mar13.ppt
Mental illness and homelessness mar13.pptMental illness and homelessness mar13.ppt
Mental illness and homelessness mar13.ppt
 
45761.ppt
45761.ppt45761.ppt
45761.ppt
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
 

Recently uploaded

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 

Recently uploaded (14)

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 

komunikasi terapeutik.ppt

  • 2. Pengertian Komunikasi Terapeutik Northouse dalam Damaiyanti, 2010 Kemampuan/keterampilan bidan u/ membantu pasien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, & belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Stuart G.W. (1998) dalam Damaiyanti, 2010 Hubungan interpesonal antara bidan dgn pasien, dalam hubungan ini bidan & pasien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional pasien. Menurut Purwanto (1994) Komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Menurut Suryani, 2005 Komunikasi yang dilakukan/dirancang untuk tujuan terapi. Seorang penolong dapat membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya melalui komunikasi 2 Pada dasarnya komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan yaitu penyembuhan pasien.
  • 3. Fungsi Komunikasi Terapeutik Menurut Vancarolis, 1990 dalam Purwanto 1994  untuk mendorong dan menganjurkan kerjasama antara bidan & klien melalui hubungan bidan dan klien Menurut Dwidiyanti, 2008  seorang bidan profesional selalu mengupayakan u/ berperilaku terapeutik, yg berarti bahwa tiap interaksi yg dilakukan menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang 3
  • 4. Tujuan Komunikasi Terapeutik Membantu pasien untuk memperjelaskan & mengurangi beban perasaan & pikiran serta dapat mengambil tindakan u/ mengubah situasi yg ada bila pasien percaya pada hal2 yg diperlukan Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri dalam hal peningkatan derajat kesehatan Mempererat hubungan atau interaksi antara klien dengan terapis (tenaga kesehatan) secara professional dan proporsional dalam rangka membantu menyelesaikan masalah klien. 4
  • 5. Menurut Stuart, tujuan terapeutik diarahkan pada pertumbuhan klien  Realisasi/penunjukan jati diri, penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri.  Identitas diri yang jelas dan integritas/prinsip diri yang tinggi.  Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai.  Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis. 5
  • 6. Perbedaan Komunikasi Terapeutik dan Komunikasi Sosial Komponen Hubungan Komunikasi Sosial Komunikasi Terapeutik Saling Membuka Diri Bervariasi Klien: membuka diri Bidan: membuka diri u/ mendorong tujuan penanganan Fokus Dari Percakapan Tidak diketahui oleh peserta Diketahui oleh keduanya Ketepatan dari Topik Sosial, bisnis, umum, impersonal Pribadi & relevan u/ bidan & klien Hubungan Pengalaman dari Topik Ketidakterlibatan & penggunaan dari pengetahuan yg tidak langsung Ketidakterlibatan & penggunaan dari pengetahuan langsung Orientasi Waktu Masa lalu & masa depan Saat ini Penggunaan Perasaan Saling membagi perasaan yg tidak enak Klien membagi perasaan & diberi semangat Penghargaan terhadap Individu Tidak diakui Diakui penuh Perpisahan atau terminasi Terbuka-tertutup Spesifik 6 Sumber: Stuart & Sundeen (1995) Dalam Nurjanah (2001)
  • 7. Lanjutan...  Komunikasi sosial tidak memiliki tujuan yang spesifik dan pelaksanaan komunikasi ini terjadi begitu saja.  Sedangkan terapeutik berfungsi untuk mencapai kesembuhan pasien melalui perubahan dalam diri pasien.  Pada Intinya Komunikasi terapeutik tidak sama dengan komunikasi sosial. 7
  • 8. 8 1. Mengenal dirinya sendiri 2. Ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai 3. Harus paham, menghayati nilai yang dianut pasien 4. Harus sadar pentingnya kebutuhan pasien 5. Harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa takut 6. Menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah diri 7. Harus menguasai perasaannya sendiri 8. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten 9. Harus paham akan arti empati 10. Harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka 11. Harus dapat berperan sebagai role model 12. Mampu mengekspresikan perasaan 13. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain 14. Berpegang pada etika 15. Tanggung jawab Prinsip Komunikasi Terapeutik (Menurut Carl Rogers)
  • 9. Tehnik Komunikasi Terapeutik • Konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain yang menggunakan semua indra. Mendengar Aktif • Kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien. Misalnya “uh huuh”, ‘mmhumm”, “yeah”. Mendengar Pasif • Mendukung &menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Bukan berarti setuju tapi sedia mendengar Penerimaan • Menanyakan pd klien apa yg tidak dimengerti terhadap situasi yang ada. Klarifikasi atau Validasi • Kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti Focusing 9
  • 10. Lanjutan... • Kegiatan mengamati klien, kegiatan ini dilakukan sedemikian rupa sehingga klien tidak menjadi malu atau marah. Observasi • Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut. Menawarkan Informasi • Tujuan mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa bidan bersedia untuk menunggu respon. Diam (memelihara ketenangan) • Kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain. Assertive • Membawa poin2 penting dari diskusi untuk meningkatkan pemahaman • Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama dengan ide dalam pikiran (Varcarolis,1990) Menyimpulkan 10
  • 11. Lanjutan... • Memberi penghargaan merupakan tehnik untuk memberikan pengakuan dan menandakan kesadaran (Schult & Videbeck,1998). Misalnya, Bidan : “Saya melihat anda sudah bisa memakai baju dengan rapi hari ini”, “Saya melihat anda tampak segar dan bersih hari ini”. Giving Recognation (memberi Pengakuan/Penghargaan) • Menyediakan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan (Schult Videbeck,1998). Misalnya, Bidan : “Aku akan duduk menemanimu selama 15 menit.” Offering Self (Menawarkan diri) • Mendukung klien untuk meneruskan (Schult & Videbeck,1998). Misalnya: “Dan kemudian?”, “Teruskan…”. Offering General Leads (Memberi Petunjuk Umum) • Memberikan inisiatif pada klien, mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan dibicarakan. Misalnya : “Darimana anda akan mulai?”Apa yang anda pikirkan pagi ini?”. Giving broad opening (memberi pertanyaan terbuka) • Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian dengan kejadian lain (Schult & Videbeck,1998). Misalnya : “Hal itu terjadi sebelum atau sesudah?…Apa yang terjadi sebelumnya?”. Placing the time in time (menempatkan urutan/waktu) 11
  • 12. Lanjutan... • Meminta pada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau diterima (Schult & Videbeck,1998). Misalnya : “Apa yang terjadi?Ceritakan apa yang anda alami?” Encourage descrip. of perception (mendukung deskripsi dari persepsi) • Menanyakan pada klien mengenai kesamaan atau perbedaan (Schult & Videbeck, 1998). Misalnya: “Apakah hai ini pernah terjadi sebelumnya? Apakah hal ini mengingatkanmu pada sesuatu hal?” Encourage comparison (mendukung perbandingan) • Pengulangan pikiran utama yang diekspresikan klien (Stuart & Sundeen, 1995). Misalnya: “Anda berkata bahwa ibu Anda meninggalkan Anda saat Anda berumur 5 tahun”. Restating (mengulang) • Mengembalikan pikiran dan perasaan klien (Schult & Videbeck, 1998). Mengembalikan ide, perasaan dan pertanyaan kepada klien (Stuart & Sundeen, 1995). Misalnya: Klien: “haruskah saya pulang akhir minggu ini?” Bidan: “menurut Anda haruskah Anda pulang akhir minggu ini?” Reflecting (refleksi) 12
  • 13. Lanjutan... • Menyediakan informasi dgn perilaku yang tidak menilai. Misalnya: “Saya tidak mendengar seorang pun bicara”, “Saya adalah yang merawat Anda”, “Ini adalah rumah sakit”. Presenting reality (menghadirkan realitas/ kenyataan) • Menyelipkan persepsi bidan mengenai realitas. Misalnya: “Saya melihat bahwa hal itu sulit untuk dipercaya.” Voucing doubt (menyelipkan keraguan) • Mempelajari suatu topik lebih mendalam. Misalnya: “ceritakan pada saya tentang apa yang telah Anda gambarkan tadi”. Exploring (eksplorasi) 13
  • 14. Komunikasi Terapeutik dalam Kebidanan  Pengkajian Menentukan kemampuan dalam proses informasi  Rencana tujuan  Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sendiri  Implementasi  Memperkenalkan diri pada pasien; memulai interaksi dengan pasien; membantu pasien mendapatkan gambaran pengalamannya  Evaluasi  Pasien dapat mengembangkan kemampuan dalam mengkaji dan memenuhi kebutuhan; komunikasi menjadi lebih jelas, terbuka, dan terfokus pada masalah. 14
  • 15. 15 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahapan Komunikasi Terapeutik
  • 16. Lanjutan.... Pra interaksi Memeriksa perasaan, fantasi, & rasa takut dalam diri. Analisis kekuatan dan keterbatasan profesional diri. Kaji data mengenai pasien jika memungkinkan Rencanakan jadwal untuk pertemuan pertama dgn pasien 16 Pada intinya  Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien, mengevaluasi diri, membaca, diskusi dengan teman atau tutor, kemudian membuat rencana interaksi dengan klien.
  • 17. Lanjutan.... Perkenalan/orientasi (pengkajian) Tetapkan alasan pasien u/ mencari bantuan. Bina hubungan saling percaya, penerimaan, & komunikasi terbuka. Terapis mengkaji pasien. Eksplorasi pikiran, perasaan, dan tindakan pasien. Identifikasi masalah pasien berdasarkan prioritas dan diagnosis Tetapkan tujuan bersama dgn pasien Rumuskan bersama kontrak yang bersifat saling menguntungkan mencakup nama, peran, tanggung jawab, harapan, tujuan, tempat pertemuan, waktu pertemuan, kondisi u/ terminasi, & kerahasiaan 17
  • 18. Lanjutan... 18 Kerja Terapis merencanakan intervensi dart hasil yang akan dicapai Eksplorasi stresor yang relevan dengan cara memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan masalah, pemikiran, dan perasaannya. Terapis menggunakan pendekatan pemecahan masalah dlm bekerja sama dgn meningkatkan pengembangan penghayatan dr penggunaan mekanisme koping pasien yg konstruktif. Terapis mendorong dan mengajarkan koping kepada pasien. Terapis menganjurkan pasien untuk mempraktikkan perilaku adaptif dan mengevaluasi efektivitas dari upaya tersebut. Bahas dan atasi perilaku yang resistan.
  • 19. Lanjutan... Terminasi Bina realita tentang perpisahan dengan cara mengekspresikan perasaan tentang terminasi. Observasi kemajuan terapi dan pencapaian tujuan. Terapis mengevaluasi hasil, mengkaji ulang masalah, tujuan, dan intervensi Terapis mengobservasi klien terhadap adanya perilaku regresif. Terapis mengevaluasi keseluruhan hubungan terapis dgn pasien, mengeksplorasi secara timbal balik perasaan penolakan, kehilangan, & kemarahan serta perilaku yg terkait lainnya. 19 Akhir dari setiap pertemuan Bidan dengan Klien.
  • 20. 20 Usaha mempertahankan kestabilan yg dinamis antar bidan & klien Terapis mengerti apa yang dirasakan oleh pasien dapat menimbulkan kepuasan tersendiri oleh pasien Keyakinan & kepercayaan pasien dapat momotivasi pasien untuk sembuh karena pasien tidak ragu-ragu krn dipenuhi sikap penerimaan, konsistensi, empati, dan penghargaan positif dari terapis Pasien harus merasakan kepekaan, perhatian, dan kepedulian terapis terhadap pasien sebagai individu.
  • 21. Sumber Pustaka • Uripni, L. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta : EGC. • Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Terapeutik. • Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik Teori Dan Praktik. Jakarta : EGC. • http://journal.umsida.ac.id/files/5.Hakim.pdf • Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan . Jakarta: EGC. • Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan .Yogyakarta: Fitramaya. • Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi . Bogor: Ghalia Indonesia. • Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi . Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo. 21