laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Praktikum ini meliputi standarisasi larutan Na-EDTA dan penentuan kesadahan total air dengan titrasi kompleksometri menggunakan EDTA sebagai titran. EDTA akan membentuk kompleks dengan ion logam Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel, mengubah warna dari merah ke biru pada titik akhir titrasi menggunakan indikator Eriochrome Black T. Hasil titrasi digunakan untuk menghitung kadar Ca2+ dan Mg2+ sebagai
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur analisis kuantitatif untuk menentukan kadar besi pada sampel garam tunjung (FeSO4.7H2O) dengan cara mengoksidasi besi (II) menjadi besi (III) yang lebih stabil, kemudian diendapkan sebagai besi (III) hidroksida dan dipijarkan menjadi besi (III) oksida untuk ditimbang.
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Praktikum ini meliputi standarisasi larutan Na-EDTA dan penentuan kesadahan total air dengan titrasi kompleksometri menggunakan EDTA sebagai titran. EDTA akan membentuk kompleks dengan ion logam Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel, mengubah warna dari merah ke biru pada titik akhir titrasi menggunakan indikator Eriochrome Black T. Hasil titrasi digunakan untuk menghitung kadar Ca2+ dan Mg2+ sebagai
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur analisis kuantitatif untuk menentukan kadar besi pada sampel garam tunjung (FeSO4.7H2O) dengan cara mengoksidasi besi (II) menjadi besi (III) yang lebih stabil, kemudian diendapkan sebagai besi (III) hidroksida dan dipijarkan menjadi besi (III) oksida untuk ditimbang.
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
Garam besi (III) diendapkan dengan NH4OH membentuk endapan merah kecoklatan Fe(OH)3. Endapan ini dipanaskan untuk menghasilkan Fe2O3 hitam kecoklatan. Kadar Fe diukur melalui proses ini dengan mempertimbangkan suhu yang tepat untuk mendapatkan endapan.
Dokumen tersebut membahas tentang belerang dan sifat-sifatnya. Belerang dapat ditemukan secara alami dalam berbagai bentuk kristal dan merupakan unsur penting dalam kehidupan. Belerang dapat mengalami modifikasi kristal pada berbagai suhu dan dapat dihasilkan dalam bentuk gas seperti hidrogen sulfida. Asam sulfat merupakan senyawa penting yang dapat bereaksi dengan berbagai zat.
1. Percobaan mempelajari sifat alotropi belerang dan pembentukan kristal rombik dan monoklinik melalui penambahan larutan CS2 dan kloroform, serta reaksi pembentukan senyawa sulfida antara belerang dan besi yang menghasilkan pirit.
2. Reaksi logam alumunium dengan asam klorida pekat menghasilkan gas hidrogen yang dapat menerbangkan balon.
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Kolom merupakan bagian penting dalam kromatografi gas yang memisahkan komponen dalam campuran berdasarkan interaksinya dengan fasa diam. Terdapat dua jenis kolom utama yaitu kolom pak dan kolom terbuka (capillary column), dimana kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi dibanding kolom pak. Pemilihan jenis kolom dan parameternya seperti panjang, diameter, dan suhu berpengaruh terhadap kualitas pemisahan.
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
Garam besi (III) diendapkan dengan NH4OH membentuk endapan merah kecoklatan Fe(OH)3. Endapan ini dipanaskan untuk menghasilkan Fe2O3 hitam kecoklatan. Kadar Fe diukur melalui proses ini dengan mempertimbangkan suhu yang tepat untuk mendapatkan endapan.
Dokumen tersebut membahas tentang belerang dan sifat-sifatnya. Belerang dapat ditemukan secara alami dalam berbagai bentuk kristal dan merupakan unsur penting dalam kehidupan. Belerang dapat mengalami modifikasi kristal pada berbagai suhu dan dapat dihasilkan dalam bentuk gas seperti hidrogen sulfida. Asam sulfat merupakan senyawa penting yang dapat bereaksi dengan berbagai zat.
1. Percobaan mempelajari sifat alotropi belerang dan pembentukan kristal rombik dan monoklinik melalui penambahan larutan CS2 dan kloroform, serta reaksi pembentukan senyawa sulfida antara belerang dan besi yang menghasilkan pirit.
2. Reaksi logam alumunium dengan asam klorida pekat menghasilkan gas hidrogen yang dapat menerbangkan balon.
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Kolom merupakan bagian penting dalam kromatografi gas yang memisahkan komponen dalam campuran berdasarkan interaksinya dengan fasa diam. Terdapat dua jenis kolom utama yaitu kolom pak dan kolom terbuka (capillary column), dimana kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi dibanding kolom pak. Pemilihan jenis kolom dan parameternya seperti panjang, diameter, dan suhu berpengaruh terhadap kualitas pemisahan.
Analisis kation dilakukan dengan memisahkan kation ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimia dan reaksi identifikasi. Kation dalam setiap golongan akan bereaksi dengan pereaksi khusus untuk membentuk endapan tertentu yang memungkinkan identifikasi kation. Golongan 1 akan mengendap dengan asam klorida, golongan 2 dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam, dan seterusnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang analisis kualitatif kation golongan pertama yang meliputi perak, merkuri, dan timbal. Terdapat beberapa prosedur yang dilakukan untuk mengidentifikasi ketiga kation tersebut yaitu dengan mereaksikannya dengan asam klorida, amonia, kalium iodida, dan kalium kromat yang menghasilkan berbagai endapan khas.
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini menggunakan prinsip esterifikasi, pembentukan kompleks, dan pembentukan kristal untuk mengidentifikasi gugus fungsional masing-masing senyawa. Beberapa sampel diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya perubahan warna dan aroma k
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan identifikasi anion melalui uji pendahuluan. Terdapat beberapa cara untuk mengelompokkan anion, antara lain berdasarkan reaksi terhadap asam dan sifat redoks, serta kesetimbangan larutan untuk mengidentifikasi anion tertentu melalui reaksi pengendapan. Uji pendahuluan digunakan untuk memisahkan anion pengoksidasi dan pereduksi ke dalam empat golongan.
Makalah ini membahas tentang analisis kualitatif anion, dimana dijelaskan cara pemisahan dan penentuan empat jenis anion yaitu sulfat, sulfit, iodida, dan klorida. Metode yang digunakan meliputi penambahan larutan reaksi seperti barium klorida, timbal asetat, perak nitrat, dan lainnya, yang akan menghasilkan endapan khas untuk mengidentifikasi keberadaan anion tertentu.
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
Laporan praktikum kimia ini memberikan ringkasan singkat tentang sintesis asam benzoat dari oksidasi toluena menggunakan KMnO4. Prosesnya melibatkan reaksi oksidasi toluena menjadi aldehida lalu asam benzoat dalam kondisi basa. Hasil akhir adalah kristal asam benzoat berbentuk panjang tajam berwarna putih seberat 0,171 gram.
Buku utama dan buku pembanding membahas tentang uji normalitas data dan uji homogenitas data. Pada uji normalitas, kedua buku menjelaskan cara menguji normalitas data dengan menggunakan uji Chi Kuadrat dan program SPSS. Sedangkan untuk uji homogenitas, buku utama menjelaskan cara menguji homogenitas satu dan dua kelompok sampel menggunakan varian dan uji F. Buku pembanding hanya menjelaskan tujuan uji homogenitas untuk melihat variansi data ant
Dokumen ini berisi informasi tentang nitrogen sebagai unsur kimia terbanyak di atmosfer bumi dan penting untuk kehidupan. Nitrogen memiliki sifat fisika sebagai gas yang tidak reaktif dengan berbagai bilangan oksidasi dan senyawa. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan dan kegunaan nitrogen dalam bidang kedokteran, industri, dan produksi baja.
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYALinda Rosita
Buku utama dan buku pembanding membahas tentang struktur dan reaktivitas unsur boron dan senyawanya. Pada buku utama dibahas tentang kecenderungan golongan boron, sifat boron dan senyawanya seperti asam borat, boron trihalida, boron hidrida, dan boron nitrida. Sedangkan pada buku pembanding dibahas tentang isolasi boron, senyawa oksigennya seperti asam borat, dan trihalida boron. Kedua buku secara umum
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMLinda Rosita
Laporan ini membahas percobaan pembuatan gas hidrogen dari reaksi aluminium foil dengan vixal. Tujuan percobaan adalah membuat dan mengetahui hubungan gas hidrogen hasil reaksi dengan aluminium. Reaksi yang terjadi adalah 2Al + 6H2O → 2Al(OH)3 + 3H2 dimana dihasilkan gas hidrogen. Semakin banyak aluminium foil dan konsentrasi katalis, semakin cepat gas hidrogen dihasilkan.
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANLinda Rosita
Makalah ini membahas tentang penentuan skor dan pengolahan data hasil pengukuran dan penilaian. Terdapat penjelasan tentang Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN) serta perbedaan dan persamaannya. Juga dijelaskan teknik pengolahan hasil tes, cara memberi skor mentah, skor total, dan konversi skor.
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASILinda Rosita
Dokumen tersebut berisi tentang tugas rutin minggu ke-3 mengenai konsep pengukuran, penilaian, dan evaluasi yang meliputi perbedaan ketiganya, bentuk evaluasi belajar, dan contoh pekerjaan mengukur dan menilai.
1. Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal untuk mata kuliah evaluasi dan penilaian hasil belajar kimia yang disusun oleh lima mahasiswa.
2. Terdapat kisi-kisi untuk soal pilihan ganda dan essay yang mencakup berbagai kompetensi dasar dan indikator terkait konsep asam basa.
3. Diberikan contoh soal untuk setiap kompetensi dasar beserta kunci jawabannya dan pedoman penilaian.
Angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran kimia. Siswa diminta untuk memberikan tanggapan terhadap 15 pernyataan yang terkait dengan sikap dan perilaku belajar kimia, dengan memilih salah satu dari lima pilihan jawaban.
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASALinda Rosita
Laporan ini berisi analisis soal pilihan ganda mengenai asam basa berdasarkan teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Soal-soal tersebut mencakup konsep asam basa, pH dan pOH, konstanta kesetimbangan asam, dan reaksi penetralan. Laporan ini disusun oleh kelompok mahasiswa kimia untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi dan penilaian hasil belajar kimia.
1. Dokumen tersebut merupakan analisis instrumen soal untuk mata kuliah evaluasi dan penilaian hasil belajar kimia.
2. Terdapat kisi-kisi soal pilihan ganda dan essay yang mencakup lima indikator dan lima kompetensi dasar.
3. Juga terdapat pedoman penilaian sikap peserta didik dan daftar cek penilaian diri.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Tugas ini membahas tentang rekayasa ide destilasi azeotrop menggunakan barang bekas seperti kaleng susu, botol, pipet, dan selang. Prosedur pembuatan meliputi persiapan bahan dan peralatan, pembuatan lubang pada kaleng dan botol, penyambungan selang, pemasangan kondensor dan pipet sebagai aliran masuk dan keluar air.
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALLinda Rosita
Dokumen ini membahas proses pengolahan mineral, khususnya pengolahan nikel dengan pirometalurgi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur tentang konsep termodinamika dan proses pengolahan nikel. Hasil analisis menunjukkan bahwa temperatur dan tekanan merupakan variabel pengendali utama proses pengolahan nikel agar menghasilkan output yang optimal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penerapan termodinamika dalam memahami proses pengolahan mineral khususnya nikel dengan pirometalurgi.
2. Variabel termodinamika seperti temperatur dan tekanan memegang peranan penting dalam mengendalikan proses pengolahan agar berlangsung secara optimal.
3. Analisis nilai perubahan energi bebas Gibbs digunakan untuk melihat spontanitas suatu reaksi kimia
1. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
1
I. JUDUL PERCOBAAN : REAKSI IDENTIFIKASI ANION
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui ion-ion yang ada didalam anion sulfat dan anion klorida
2. Mengetahui reagen-reagen yang digunakan
3. Mengetahui warna dari reaksi anion sulfat dan anion klorida
III. TINJAUAN TEORITIS :
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.
Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni
tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup,
uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat
dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan
pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan
dengan cara basah .
Cara identifikasi ion dibagi menjadi 2 macam, yaitu identifikasi kation dan
identifikasi anion. Namun, pada analisa anion tidak begitu sistematik seperti pada
identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion
berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain
itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan
Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam dan
kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan
garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion
berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah
dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion
yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk gas bila
diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion yang membentuk gas atau uap bila
diolah dengan H2SO4 pekat (Harjadi,1993).
Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang
diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi pengendapan
umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan dengan uji identifikasi,
namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam kelompok reaksi pengendapan
karena hal tersebut sesuai dengan uji lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya
2. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
2
senyawa baru setelah bereaksi. Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis
anorganik kualitatif melibatkan pembentukan endapan.
Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat keluar dari larutan
endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan
dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan kelarutan (S) satu endapan, menurut defenisi adalah sama dengan konsentrasi
molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu,
tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.
Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks, yaitu :
1. Anion Pengoksidasi
Anion dalam kelompok ini adalah ClO4
-, ClO3
-, NO3, SO4
2-, Cr2O7
2-, IO3, dan lain-lain
Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan
selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila
warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung
anion pengoksidasi.
2. Anion Preduksi
Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O3
2-, SO3
-, Cl-, CNS-, CN-, [Fe(CN)6)4]
Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan
selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila
warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung
anion pengoksidasi.
Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan
dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan
asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat.
Sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus empiris SO4
2- dengan massa
molekul 96.06 satuan massa atom; ia terdiri dari atom pusat sulfur dikelilingi oleh empat
atom oksigen dalam susunan tetrahidron. Ion sulfat bermuatancas dua negatif dan
merupakan basa konjugat ion hidrogen sulfat (bisulfat), HSO4
-, yaitu bes konjugat asam
sulfat, H2SO4. Terdapat sulfat organik seperti dimetil sulfat yang merupakan senyawa
kovalen dengan rumus (CH3O)2SO2, dan merupakan ester asam sulfat.
Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air. Kecuali dalam kalsium sulfat, stronsium
sulfat dan barium sulfat, yang tak larut. Barium sulfat sangat berguna dalam
3. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
3
analisis gravimetri sulfat: penambahan barium klorida pada suatu larutan yang mengandung
ion sulfat. Kelihatan endapan putih, yaitu barium sulfat menunjukkan adanya anion sulfat.
Ion sulfat bisa menjadi satu ligan menghubungkan mana-mana satu dengan oksigen
(monodentat) atau dua oksigen sebagai kelat atau jembatan. Contoh ialah molekul logam
netral kompleks PtSO4P(C6H5)32, di mana ion sulfat berperan sebagai ligan bidentat. Ikatan
oksigen-logam dalam molekul sulfat kompleks mempunyai ciri kovalen.
Ion kromat (CrO4
2-) merupakan oksidator yang kuat dan mudah melepas oksigen
sehingga penanganannya perluberhati-hati. Zat-zat ini harus disimpan ditempat tersendiri
dan tidak boleh berada di dekat zat-zat organik karena dapat menyebabkan kebakaran.
Reaksi reduksi ion kromat dan dikromat bergantung pada keasaman larutan. Dalam reaksi
kimia bila ion kromat dan dikromat bertindak sebagai oksidator (ketika direaksikan dengan
suatu reduktor) bilangan oksidasi kromium turun menjadi +3 dan produk yang diperoleh
bergantung pada keadaan keasaman larutan. Dalam larutan asam ion kromium direduksi
menjadi ion Cr3+, dalam larutan sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tidak
larut dan dalam larutan sangat basa ion kromat direduksi menjadi ion kromit (CrO2
-).
Permanganat adalah sebuah nama umum untuk senyawa kimia yang
mengandung ion manganat(VII) ion, (MnO4
−). Karena mangan mempunyai bilangan
oksidasi sebesar +7, maka ion permanganat(VII) merupakan oksidator kuat. Ion ini
mempunyai bentuk geometri tetrahedral. Larutan permanganat biasanya berwarna ungu dan
bersifatneutral dan sedikit mempunyai sifat alkalinitas. Dalam larutan asam,
permanganat(VII) akan tereduksi sehingga tidak berwarna dan bilangan oksidasinya
menjadi +2 (ion mangan(II) (Mn2+) (Fernando,1997).
Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan identifikasi anion-anion
berikut Nitrat, Permanganat, Kromat, Sulfat, Ferisianida, Karbonat, Asam Cuka, dan ion
Hidroksida pada Magnesium Hidroksida. Anion-anion tersebut banyak kita jumpai dalam
reaksi kimia ada yang berguna sebagai pengoksidasi, ada yang bergabung dengan logam
seperti natrium dan kemudian membentuk garam, serta ada pula yang menandakan sifat
alkalis (basa) (Widihati,2008).
Nitrat, NO3
-. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan
bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut dalam
asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai oksidator atau zat pengoksidasi. Fungsi dari zat
4. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
4
pengoksidasi adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat lain, memindahkan
hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain (Hermawati, 2007).
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. ALAT
NO NAMA ALAT UKURAN JUMLAH
1 Tabung reaksi - 10 buah
2 Pipet tetes - 5 buah
3 Kertas saring - 3 buah
4 Bunsen - I buah
5 Corong kaca - 1 buah
6 Penjepit tabung - 1 buah
B. BAHAN
NO NAMA BAHAN RUMUS
KIMIA
KONSENTRASI WUJUD WARNA JUMLAH
1 Zat sampel - - Cair Bening 20 ml
2 Asam klorida HCl 6 M Cair Bening 1 ml
3 Barium klorida BaCl2 1 M Cair Bening 1 ml
4 Asam nitrat HNO3 6 M Cair Bening 1 ml
5 Peroksida H2O2 3 % Cair Bening Secukupnya
6 Kalsium klorida CaCl2 - Cair Bening Secukupnya
7 Asam asetat CH3COOH 6 M Cair Bening Secukupnya
8 Perak nitrat AgNO3 0,1 M Cair Bening Secukupnya
9 Asam sulfat H2SO4 3 M Cair Bening Secukupnya
10 Besi (III) nitrat Fe(NO3)3 0,1 M Cair Bening Secukupnya
11 Aquades H2O - Cair Bening Secukupnya
12
Kalium
permanganat
KMnO4 - Cair Ungu 5 tetes
13 Natrium nitrat NaNO3 - Cair Bening 1 tetes
14 Asam sulfamit NH2SO3H - Cair bening 0,1 gram
V. PROSEDUR KERJA :
1. Anion CO3
2- (Karbonat)
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan 4 tetes HCl pekat.Amati gad yang terjadi.
2 ml larutan Na2CO3
5. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
5
didalam tabung reaksi yang lain,isi dengsn larutan Ba(OH)2
sebanyak 2 ml.
dimasukkan gas yang timbul pada larutan Ba(OH)2 .
diamati dan catat perubahan warna yang terjadi pada air barit.
diambil tabung reaksi lain, diisi dengan 2 ml air kapur
Ca(OH)2 .
dimasukkan gas yang keluar dari nomor 1 kedalam air kapur
(melewati pipa bengkok)
diamati dan catat perubahan yang terjadi pada air kapur.
2. Anion SO3
- (Sulfit)
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan AgNO3 lebih banyak
diamati terbentuknya endapan
dimbil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan larutan BaCl.
diamati endapan yang terjadi dan tambahkan pada campuran
tersebut HCl encer.
diamati apa yang terjadi.
diambil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan Pb(NO3)2.
diamati endaan yang terjadi
ditambahkan pada campuran tersebut dengan HNO3 encer
diamati apa yang terjadi.
3. Anion SCN- (tiosianat)
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan FeCl3.
diamati perubahan warna larutan yang terjadi.
diambil lebih kurang 2 mL larutan KSCN dan masukkan
dalam tabung reaksi
2 ml larutan Na2SO3
2 mL larutan KSCN
6. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
6
ditambahkan dengan larutan AgNO3.
diamati endapan yang terjadi
ditmbahkan pada campuran tersebut dengan larutan NH3
diamati apa yang terjadi
4. Anion Cl- (klorida)
dimasukkan dalam tabung reaksi.
ditambahkan pada larutan tersebut 1 tetes HNO3 pekat untuk
menghilangkan gas CO2.
ditambahkan 5 tetes AgNO3 0,1M.
diamati dan catat warna endapan yang terbentuk.
ditambahkan larutan NH4OH encer pada tabung reaksi.
diamati dan catat bagaimana keadaan endapan setelah
ditambahkan larutan NH4OH.
5. Anion Br- (Bromida)
dimasukkan dalam tabung reaksi dan
ditambahkan dengan H2SO4 pekat.
diamati warna larutan dan gas yang terjadi
diambil lebih kurang 2 ml larutan KBr dan masukkan dalam
tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan AgNO3
diamati endapan yang terjadi
diambil kurang lebih 2 ml larutan KBr dimasukkan dalam
tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan timbal asetat
diamati endapan yang terjadi
dilarutkan endapan dalam air mendidihh dan amati apa yang
terjadi
2 ml larutan KBr
2 ml larutan NaCl
7. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
7
6. Anion SO4
2- (Sulfat)
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan beberapa tetes larutan BaCl2 0,1 M
diamati dan catat warna dari endapan yang terjadi
diambil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4 dimasukkan dalam
tabung reaksi
diitambahkan beberapa tetes larutan AgNO3
diamati endapan yang terjadi
dimbil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4
dimasukkan dalam tabung reaksi dan
ditambahkan dengan larutan timbal asetat
ditambahkan larutan NaOH pada endapan yang terbentuk
ditambahkan HCl dan amati yang terjadi
7. Anion PO3
2- (Fosfat)
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan 5 tetes AgNO3 1 M
dibagi endapan menjadi 2 bagian sebagian endapan
tambahkan larutan Na2HPO4 encer
sebagian endapan yang lain, ditambahkan larutan HNO3
encer pada tabung reaksi
diamati lebih kurang 2 mL larutan Na2HPO4 dimasukkan
dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan BaCl3
ditambahkan pada endapan dengn larutan amonia encer
8. Anion CrO4
2- (Kromat )
2 ml larutan Na2HPO4
2 ml larutan K2CrO4
2 ml larutan Na2SO4
8. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
8
dimasukkan dalam tabung reaksi
ditambahkan beberapa tetes larutan BaCl2 0,1 M
diambil lebih kurang 2 mL larutan K2CrO4 dan masukkan
dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan AgNO3
dilarutkan endapan dalam asam nitrat encer
diambil lebih kurang 2 mL larutan k2CrO4 masukkan dalam
tabung reaksi
ditambahkan dengan larutan timbal asetat
ditambahkan larutan NaOH pada endapan yeng terbentuk
VI. HASIL PERCOBAAN/REAKSI – REAKSI/ PEMBAHASAN :
A. Reaksi-Reaksi
Identifikasi CO3
2-
Na2CO3 (aq) + HCl (aq) NaHCO3 (aq) + NaCl (aq)
CO2(aq) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3(aq) + H2O (aq)
CO2(aq) + Ba(OH)2 (aq) BaCO3 (aq) + H2O (aq)
Identtifikasi SO3
2-
Na2SO3 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (aq) + NaNO3 (aq
Na2SO3 (aq) + BaCl (aq) BaSO3
-(aq) + NaCl (aq)
Na2SO3 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbSO3
- (aq) + NaNO2 (aq)
Identifikasi SCN-
3KSCN (aq) + FeCl3 (aq) Fe(SCN)3 (aq) + 3KCl (aq)
KSCN (aq) + Ag NO3(aq) AgSCN (s) KNO3 (aq)
Identifikasi Cl-
NaCl (aq) + HNO3 (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq) +
H2O (aq)
Identifikasi Br-
KBr (aq) + H2SO4 (aq) HBr(aq) + K2SO4 (aq)
KBr (aq) + AgNO3 (aq) AgBr (aq) + KNO3 (aq)
Identifikasi CrO4
2-
9. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
9
K2CrO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaCRO4 (s) + 2KCl (aq)
K2CrO4 (aq) + Ag NO3 (aq) AgCrO4 (s) + KNO3 (aq)
K2CrO4 (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) PbCrO4 (s) + CH3COOK (s)
Identifikasi SO4
2-
Na2SO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaSO4 (s) + NaCl (aq)
Na2SO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (s) + NaNO3 (aq)
Identifikasi PO4
2-
Na2HPO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2 HPO4 (s) + NaNO3 (aq)
Na2HPO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaHPO4 (s) + NaCl (aq)
B. Pembahasan
Anion adalah atom yang bermuatan negatif bila kelebihan
elektron. Analisis anion diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh
gambaran ada tidaknya anion tertentu atau kelompok anion yang memiliki
sifat – sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang
merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Pemisahan secara fisik dari anion
umumnya tidak penting, karena uji spesifik anion hanya peka terhadap anion
tertentu dan tidak peka untuk anion lainnya. Hanya bila terjadi interferensi
atau gangguan alam suatu analisis anion oleh anion lain, maka diperlukan
langkah awal proses pemisahan.
Secara Teori
1. ANION CO3
-
Pengujian terhadap keberadaan karbonat juga dilakukan langsung dari sampel
berupa zat padat. Apabila sampel dalam bentuk larutan maka harus terlebih
dahulu dikeringkan dengan cara penguapan sampai terbentuk residu kering
sebelum dilakukan pengujian. Hati-hati di dalam mengeringkan sampel karena
senyawa karbonat akan mengalami dekomposisi jika dilakukan pemanasan
pada suhu tinggi.
Sampel yang akan diuji (dalam bentuk padatan atau residu) diperlakukan
(direaksikan) dengan pereaksi yang mengandung sedikitseng, hydrogen
peroksida encer (H2O2) dan asam sulfat encer (H2SO4). Campuran
kemudian dihangatkan dan gas yang terbentuk dialirkan dalam larutan barium
10. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
10
hidroksida [Ba(OH)2]. Terbentuknya endapan barium karbonat sebagai
pertanda adanya anion karbonat di dalam sampel
CO3
2- + 2H+ → CO2(g) + H2O
CO2 + Ba2+ + 2OH- → BaCO3(s)putih + H2O
Sedikit zat dicampurkan dengan K2Cr2O7 padat dan dimasukkan dengan
tabung reaksi mikro, tambahkan setetes H2SO4 2M dan dipanaskan. Pada
mulut tabung reaksi letakkan pipa atau batang kaca yang dicelup dalam
Ba(OH)2, adanya keruhan menandakan adanya CO3
2- (Diana, 2012).
2. ANION SO3
-
Pengujian terhadap keberadaan sulfit juga dilakukan langsung dari zat padat,
yaitu dengan cara menambahkan asam ke dalam sampel karena sulfit akan
membentuk gas belerang dioksida (SO2) apabila di dalam sampel terdapat
anion sulfit
SO3
2- + 2H+ → H2SO3(s)hitam → SO2 + H2O
3. ANION SCN-
Percobaaan identifikasi tiosianat (SCN-) ketika larutan KSCN direaksikan
AgNO3, terbentuklah endapan putih yaitu endapan Ag(SCN), Reaksi yang
terjadi:
SCN- (aq) +Ag+ (aq) — > AgSCN (s)
Lalu ditambahkan dengan larutan amonia maka akan larut. Reaksi yang
terjadi:
AgSCN (aq) + 2NH3(aq) —— > [Ag(NH3)2 ]+(s) + SCN+ (aq)
Selanjutnya larutan KCNS direaksikan dengan larutan FeCL3 encer, akan
terbentuk larutan menjadi merah darah yang timbul akibat senyawa kompleks.
Reaksi yang terjadi:
3SCN- (aq) + Fe (aq) ===== > Fe(SCN)3 (s)
4. ANION Cl-
Larutan yang diuji harus terlebih dahulu dibuat dalam suasana asam encer
melalui penambahan sedikit asam klorida, kemudian menambahkan sedikit
11. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
11
karbontetraklorida (CCl4), selanjutnya mengaduknya dan
menambahkan sedikit air klor atu hipoklorit. Terbentuknya warna ungu di
dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan kehadiran anion iodide di dalam
sampel.
2I- + Cl2(aq) → I2(dalam CCl4) + 2Cl-
Ketika NaCl bercampur dengan AgNO3, maka terbentuk putih seperti dadih.
Endapan ini merupakan endapan AgCl . Reaksi yang etrjadi:
Cl- (aq) +Ag+ (aq) —– > AgCl (s)
Ketika dipanaskan dengan endapan akan semakin sedikit larut. Selanjutnya
NaCl bercampur dengan larutan H2SO4, timbul asap putih di dinding tabung
reaksi dan asap tersebut memerahkan kertas lakmus. Klorida terurai banyak
dalam dingin, pada saat pemanasan maka akan terlarut sempurna yang disertai
pelepasan HCl. Reaksi yang terjadi :
Cl- (aq) + H2SO4 (aq) —- > HCl (aq) +HSO4
- (aq)
Asap putih itu terdiri dari butiran halus HCl dan sifatnya mengubah lakmus
biru menjadi merah.
5. ANION Br –
Untuk menguji keberadaan ion bromide, maka anion iodide harus terlebih
dahulu dioksidasi menjadi senyawa yang tidak berwarna berupa IO3
- dengan
cara melanjutkan penambahan air klor ke dalam sampel sehingga warna coklat
secara perlahan akan hilang sebagai pertanda iodide telah dioksidasi menjadi
IO3
-
I2 + 5Cl2(aq) + 6H2O → IO3
- + 10Cl- + 12H+
Dengan hilangnya warna coklat tua maka melanjutkan penambahan air klor
akan mengubah warna larutan sampai terbentuk warna kuning sampai coklat
muda di dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan kehadiran anion bromide
di dalam sampel.
2Br- + Cl2(aq) → Br2 (dalam CCl4) + 2Cl-
12. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
12
Percobaan identifikasi Bromida (Br-), ketika larutan NaBr dicampurkan
dengan AgNO3 terbentuk endapan seperti dadih yang berwarna kuning-pucat.
Endapan itu adalah perak bromida (AgBr) yang mana ketika dicampurkan
dengan NH3 encer itu sangat sedikit larut. Reaksi yang terjadi :
Br- (aq) +Ag (aq) —– > AgBr (s)
AgBr (aq) + NH3 (aq) —- > [Ag(NH3)2 ]+2(s)+ Br- (aq)
6. ANION SO4
2-
Garam-garam sulfat biasanya larut didalam air, hanya PbSO4 dan BaSO4 tidak
larut dan kedua garam sulfat ini kadang-kadang terbentuk dalam analisis sulfat.
Garam-garam sulfat diturunkan dari asam kuat, H2SO4. Asam sulfat dapat
dihasilkan dengan melarutkan SO3 didalam air. Akan tetapi, tidak seperti asam
karbonat, larutan asam sulfat adalah asam kuat, ionisasi pertama membentuk
HSO4
- dan H+, ionisasi kedua menghasilkan ion sulfat, memliki tetapan
disosiasi sekitar 1x10-2 membuat asam kuat (Vogel, 1979).
7. ANION PO4
3-
Pengujian terhadap keberadaan anion fosfat di dalam sampel dilakukan dalam
bentuk larutan. Pengujian dilakukan dengan cara menambahkan larutan
pereaksi ammonium molibdat dalam asam nitrat sampai terbentuk endapan
ammonium molibdofosfat (NH3)P(Mo3O10)4 berwarna kuning cerah.
Uji anion PO4
3-, anion ini adalah hasil penguraian asam ortofosfat (H3PO4),
asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga, yang membentuk tiga deret garam :
ortofosfat primer, mis NaH2PO4; ortofosfat sekunder, misal: Na2HPO4; dan
ortofosfat tersier, misal Na3PO4. Pada uji ini 3 tetes larutan sampel
ditambahkan dengan 2 tetes asam nitrat dan 3 tetes reagensia ammonium
molibdat dan hasilnya terbentuk endapan berwarna kuning. Warna kuning
yang terbentuk adalah warna dari ammonium fosfomolibdat. Sebenarnya
ammonium molibdat memiliki rumus, tetapi ionnya-lah yang digunakan dalam
persamaan kimia.
8. ANION CrO4
2-
13. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
13
Keberadaan ion kromat (CrO4
2-) di dalam sampel ditunjukkan oleh
terdapatnya larutan berwarna kuning dalam suasana basa. Penambahan asam
ke dalam larutan akan mengubah CrO4
2- berwarna kuning menjadi Cr2O7
2-
berwarna orange. Pengujian terhadap keberadaan kromat (CrO4
2-) dilakukan
dengan cara penambahan larutan barium membentuk endapan barium kromat
(BaCrO4) berwarna kuning.
CrO4
2- + Ba2+ → BaCrO4(s)kuning
VII. KESIMPULAN :
1. Anion golongan sulfat
- Sampel mengandung sulfat dibuktikan berdasarkan test kehadiran sulfat
- Berdasarkan test hadirnya kormat, sampel mengandung kromat
- Berdasarkan test kehadiran oksalat, sampel mengandung oksalat
Anion golongan klorida
- Berdasarkan test hadirnya tiosianat, sampel mengandung sianida
- Berdasarkan test hadirnya bromide dan klorida, sampel mengandung
klorida
2. Reagen reagen yang digunakan :
- BaCl2
- HCl
- HNO3
- H2O2
- CH3COOH
- CaCl2
- KMnO4
- H2SO4
- AgNO3
- KNO2
- Fe(NO3)2
- K2S2O8
- NaNO3
- NH3
- KI
3. Warna dari reaksi anion sulfat dan anion klorida
Anion golongan sulfat
- Berdasarkan test hadirnya sulfat, adanya endapan putih hal ini
menunjukkan sampel mengandung sulfat
14. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
14
- Berdasarkan test hadirnya kormat, sampel mengandung kromat, adanya
warna hijau kebeningan hal ini menunjukkan sampel mengandung kromat
- Berdasarkan test kehadiran oksalat, menghilangnya warna KMnO4 hal ini
menunjukkan sampel mengandung oksalat
Anion golongan klorida
- Berdasarkan test kehadiran tiosianat, adanya warna orange hal ini
menunjukkan sampel mengandung sianida (SCN-)
- Berdasarkan test kehadiran bromide dan klorida, adanya endapan putih hal
ini menunjukkan sampel mengandung Cl-.
VIII. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS :
Identifikasi CO3
2-
Na2CO3 (aq) + HCl (aq) NaHCO3 (aq) + NaCl (aq)
CO2(aq) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3(aq) + H2O (aq)
CO2(aq) + Ba(OH)2 (aq) BaCO3 (aq) + H2O (aq)
Identtifikasi SO3
2-
Na2SO3 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (aq) + NaNO3 (aq
Na2SO3 (aq) + BaCl (aq) BaSO3
-(aq) + NaCl (aq)
Na2SO3 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbSO3
- (aq) + NaNO2 (aq)
Identifikasi SCN-
3KSCN (aq) + FeCl3 (aq) Fe(SCN)3 (aq) + 3KCl (aq)
KSCN (aq) + Ag NO3(aq) AgSCN (s) KNO3 (aq)
Identifikasi Cl-
NaCl (aq) + HNO3 (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq) +
H2O (aq)
Identifikasi Br-
KBr (aq) + H2SO4 (aq) HBr(aq) + K2SO4 (aq)
KBr (aq) + AgNO3 (aq) AgBr (aq) + KNO3 (aq)
Identifikasi CrO4
2-
K2CrO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaCRO4 (s) + 2KCl (aq)
K2CrO4 (aq) + Ag NO3 (aq) AgCrO4 (s) + KNO3 (aq)
15. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
15
K2CrO4 (aq) + Pb(CH3COO)2 (aq) PbCrO4 (s) + CH3COOK (s)
Identifikasi SO4
2-
Na2SO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaSO4 (s) + NaCl (aq)
Na2SO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2SO3 (s) + NaNO3 (aq)
Identifikasi PO4
2-
Na2HPO4 (aq) + AgNO3 (aq) Ag2 HPO4 (s) + NaNO3 (aq)
Na2HPO4 (aq) + BaCl2 (aq) BaHPO4 (s) + NaCl (aq)
IX. DAFTAR PUSTAKA :
Dian, W., (2012)., Interaksi Arduino dan LabVIEW., Jakarta., Elex Media
Komputindo.
Fernando., (1997)., Kimia Analitik., Yogyakarta., Andi.
Harjadi, W., (1993)., Ilmu Kimia Analitik Dasar., Jakarta., Erlangga
Hermawati, A.L., (2007)., Kegunaan Zeolit Termodifikasi Sebagai Penyerap
Anion., Jurnal Kimia Sains., 2(2)., 42-47.
Widihati, I.A., (2008)., Adsorpsi Anion Cr (VI) Oleh Batu Pasir Teraktivasi
Asam., Jurnal Kimia., 2(1)., 25-30., ISSN:1907-9850.
Vogel, A.I .,(1979)., Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Bagian 1 Edisi V., Jakarta., PT. Kalma Media Pustaka.
MEDAN, 13 Mei 2019
ASISTEN LABORATORIUM PRAKTIKAN
(MUHAMMAD FADLY) (KELOMPOK VIII)
NIM : 4172131004 NIM :
16. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
16
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Mata Kuliah : PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR
REAKSI IDENTIFIKASI ANION
OLEH :
NAMA : 1. ADILA MAWADDAH (4173331001)
2. LINDA ROSITA (4173131020)
3. REINA INTAN APRILLA (4173331040)
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIKAN
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
TGL PELAKSANAAN : 14 MEI 2019
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN