SlideShare a Scribd company logo
GC COLUMN
PENDAHULUAN




Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan
komponen-komponen
dalam
suatu
campuran
berdasarkan
perbedaan
distribusi
komponenkomponen ke dalam 2 fasa, yaitu fasa gerak dan fasa
diam.
Kromatografi gas dapat dibedakan atas :
1. Kromatografi gas-padat (KGP) adalah kromatografi
gas yang fasa gerak gas murni, sedangkan sebagai
fasa diam bisa berupa padatan (gas solid
chromatography; GSC).
2. Kromatografi gas-cair (KGC), fase geraknya juga
gas murni tetapi fasa diam berupa cairan yang
diikatkan pada suatu pendukung sehingga solute
akan terlarut dalam fase diam (gas liquid
Sistem Instrumentasi
Kromatografi Gas

1. Gas pembawa
2. Sistem injeksi
sampel

3. Kolom
4.Termostat
5. Detektor
6. Rekorder
(pencatat)
KOLOM GC


Kolom merupakan jantung
kromatografi, dimana
pemisahan komponen
cuplikan terjadi yang
berwujud puncak-puncak
yang disebut kromatogram.

Ada dua tipe kolom yang biasa digunakan
dalam kromatografi gas, yaitu kolom pak
(p a c ke d c o lum n) dan kolom terbuka (open
tubular colum atau capillary colum
n
n).
PACKED COLUMN
-

-

-

-

Terbuat dari Glass, Metal (Al,
Cu,Stainless Steel)
Panjang 1–6 meter dengan
diameter 2-4 mm3.
kolom diisi dengan zat padat halus
sebagai zat pendukung dan fasa
diam berupa zat cair kental yang
melekat pada zat pendukung.
Kolom pak dapat menampung
jumlah cuplikan yang banyak
sehingga disukai untuk tujuan
preparatif
CAPILLARY COLUMN
-

-

-

Kolom terbuka terbuat dari
stainless steel atau quartz.
Berdiameter antara 0,1 – 1.75
mm dengan panjang berkisar
antara 10 - 100 m.
Penggunaan kolom terbuka
memberikan resolusi yang
lebih tinggi daripada kolom
pak.
Fase diam yang dipakai pada
kolom kapiler dapat bersifat
PEMILIHAN KOLOM

1. PACKED ATAU CAPILLARY ?
2. MATERIAL KOLOM
3. KETEBALAN FILM
4. PANJANG KOLOM
5. DIAMETER KOLOM (ID)
CAPILLARY COLUMN
PERBEDAAN CAPILLARY COLUMN
& PACKED COLUMN




Capillary column , mempunyai diameter lebih
kecil (0.05 - 0.53 mm) dengan 100,000
theoretical plates, sedang packed column
dengan 2500 theoretical plates
Capillary column membutuhkan jumlah
sample lebih sedikit dibanding packed
columns. Packed column butuh sample pada
range microgram (10-6) per injeksi, sedang
capillary columns untuk gr penanganan rutin
hanya + 50 nanograms (10 -9gr)
JENIS –JENIS CAPILLARY
COLUMN
W Coated Open Tubular
all
Column (W
COT). Fasa diamnya
berupa cairan kental dilapiskan
secara merata pada dinding
dalam kolom.
 Support Coated Open Tubular Column (SCOT). Partikel zat
pendukung (silica atau aluminium) ditempelkan pada dinding
dalam kolom. Adsorben ini dilapisi oleh cairan kental sebagai
fasa diam untuk meningkatkan luas permukaan yang
nantinya akan memungkinkan untuk menampung volum
cuplikan yang lebih banyak.
 Porous Layer Open Tubular Column (PLOT). Partikel zat
padat yang ditempelkan pada dinding kolom bertindak


SIFAT DAN KARAKTERISTIK
KOLOM
PLOT

W
COT

SCOT

Packed

Length -m

10-100

10-100

10-100

1-6

Inside diammm

0.1-0.3

0.25-0.75

0.5-1.75

2-4

Efficiency
(P/
m)

2000-4000

1000-4000

600-1200

500-1000

Sample-ng

10-750

10-10000

10-1000

500-1000

Pressure

Low

Low

Low

High

Speed

Fast

Fast

Fast

Slow

Chem
Inertness

Best

Flexible

Yes

Porest
No

No

No
ZAT PADAT
PENDUKUN
G








Zat padat pendukung merupakan tempat
melekatnya fase diam di dalam kolom.
Zat padat pendukung harus berupa partikel halus,
kuat dan berbentuk sama serta memiliki
permukaan luas.
Zat padat pendukung tidak boleh bereaksi dengan
solut.
Kebanyakan zat padat pendukung terbuat dari
FASE DIAM








Umumnya fase diam yang sering digunakan dalam
kromatografi gas berbentuk zat cair kental yang sukar
menguap.
Jumlah fase diam yang digunakan dinyatakan dalam
persen zat padat pendukung.Jumlah yang umum
berkisar 2-10 %.
Bila fase diam melebihi 30% zat padat pendukung
yaitu Faktor kapasitas semakin besar atau waktu
retensi semakin lama serta Efisiensi kolom mulai
berkurang
Bila jumlah fase diam kurang dari 2% maka
FASE DIAM
PACKED COLUMN


PACKED COLUMN
SENSIVITAS KOLOM
EFFECT OF FILM THICKNESS
TEMPERATURE KOLOM








Temperatur kolom dapat bervariasi antara 50oC
sampai ~ 350oC.
Temperatur awal kolom lebih rendah daripada
gerbang injeksi pada oven, sehingga beberapa
komponen campuran dapat berkondensasi pada
awal kolom.
Kolom dimulai pada temperatur rendah dan
kemudian terus menerus menjadi lebih panas
dibawah pengawasan komputer saat analisis
berlangsung.
Suhu oven kolom yang tak berubah selama analisa
disebut analisa isothermal, sedangkan suhu oven
kolom yang berubah sesuai dengan kebutuhan
W
AKTU RETENSI






1.
2.

3.

Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk
bergerak melalui kolom menuju ke detector
Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dari saat
sampel diinjeksikan sampai titik dimana tampilan
menunjukkan tinggi puncak maksimum untuk
senyawa itu.
Waktu retensi sangat bervariasi dan bergantung
pada:
Titik didih senyawa. Titik didih yang tinggi akan
memiliki waktu retensi yang lama.
Kelarutan dalam fase cair .Kelarutan yang tinggi
dalam fase cair berarti memiliki waktu retensi yang
lama. 
Temperatur kolom. Temperatur kolom yang tinggi
MEKANISME PEMISAHAN


Pemisahan Sampel yang terjadi di dalam
kolom
KESIMPULAN








Kolom
adalah
tempat
berlangsungnya
proses
pemisahan komponen yang terkandung dalam cuplikan.
Ada dua tipe kolom yang biasa digunakan dalam
kromatografi gas, yaitu kolom pak (p a c ke d c o lum n) dan
kolom terbuka (o p e n tubula r c o lum n atau capillary
column).
Jenis kolom terbuka terdiri dari Wall Coated Open
Tubular Column (WCOT), Support Coated Open Tubular
Column (SCOT), Porous Layer Open Tubular Column
(PLOT).
Penggunaan Kolom terbuka memberikan resolusi yang
lebih tinggi daripada kolom pak, serta menggunakan
waktu analisis yang lebih pendek. Sehingga diperoleh
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Yusrizal Azmi
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gasAam Aam
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometriNozha Diszha
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
Ahmad Dzikrullah
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
Awal Rahmad
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Ilham Saputra
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
noerarifinyusuf
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
qlp
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Ahmad Dzikrullah
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
Dwi Andriani
 
Ir dan ftir
Ir dan ftirIr dan ftir
Ir dan ftir
adhafanny
 
kromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptxkromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptx
idafarmasi
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
Indra Yudhipratama
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
GGM Spektafest
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anionEKO SUPRIYADI
 

What's hot (20)

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Ir dan ftir
Ir dan ftirIr dan ftir
Ir dan ftir
 
kromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptxkromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptx
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
 

Similar to GC kolom

Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanresa_06
 
Tugas 3
Tugas 3 Tugas 3
Tugas 3
resa_06
 
Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisis
Man Xp
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
bella rahmasari
 
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdfmateri ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
NidaSuciNovianti1
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
IrwanIbnHasan
 
Columns pada HPLC
Columns pada HPLCColumns pada HPLC
Columns pada HPLCdody
 
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc msJennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer Wijaya
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiwelly yusup
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografioriza13
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases Chromatography
Efty Leliya
 
Makalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasMakalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasHajar 'Irmawati
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
AndriZi1
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporatorIffa M.Nisa
 
dasar_kromatografi_ppt.ppt
dasar_kromatografi_ppt.pptdasar_kromatografi_ppt.ppt
dasar_kromatografi_ppt.ppt
ExaudianLerebulan3
 
1.01 absorpsi
1.01 absorpsi1.01 absorpsi
1.01 absorpsi
coco jager
 
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
Ranti47
 

Similar to GC kolom (20)

Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahan
 
Tugas 3
Tugas 3 Tugas 3
Tugas 3
 
Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisis
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdfmateri ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
materi ANFISKO materi ANFISKO MATERI anfisko.pdf
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
 
Columns pada HPLC
Columns pada HPLCColumns pada HPLC
Columns pada HPLC
 
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc msJennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases Chromatography
 
Gc
GcGc
Gc
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Makalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasMakalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gas
 
Kolom HPLC
Kolom HPLCKolom HPLC
Kolom HPLC
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
dasar_kromatografi_ppt.ppt
dasar_kromatografi_ppt.pptdasar_kromatografi_ppt.ppt
dasar_kromatografi_ppt.ppt
 
1.01 absorpsi
1.01 absorpsi1.01 absorpsi
1.01 absorpsi
 
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
 

More from Bughis Berkata

Sample injection of HPLC
Sample injection of HPLCSample injection of HPLC
Sample injection of HPLCBughis Berkata
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaBughis Berkata
 

More from Bughis Berkata (12)

Reaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulangReaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulang
 
Sample injection of HPLC
Sample injection of HPLCSample injection of HPLC
Sample injection of HPLC
 
Kemoselektivitas
KemoselektivitasKemoselektivitas
Kemoselektivitas
 
Hukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamikaHukum II dan III termodinamika
Hukum II dan III termodinamika
 
Timbal
TimbalTimbal
Timbal
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
Sianida
SianidaSianida
Sianida
 
Arsen
ArsenArsen
Arsen
 
Hplc ppt
Hplc pptHplc ppt
Hplc ppt
 
Hukum I termodinamika
Hukum I termodinamikaHukum I termodinamika
Hukum I termodinamika
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Field crystal theory
Field crystal theoryField crystal theory
Field crystal theory
 

GC kolom

  • 2. PENDAHULUAN   Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan komponen-komponen dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan distribusi komponenkomponen ke dalam 2 fasa, yaitu fasa gerak dan fasa diam. Kromatografi gas dapat dibedakan atas : 1. Kromatografi gas-padat (KGP) adalah kromatografi gas yang fasa gerak gas murni, sedangkan sebagai fasa diam bisa berupa padatan (gas solid chromatography; GSC). 2. Kromatografi gas-cair (KGC), fase geraknya juga gas murni tetapi fasa diam berupa cairan yang diikatkan pada suatu pendukung sehingga solute akan terlarut dalam fase diam (gas liquid
  • 3. Sistem Instrumentasi Kromatografi Gas 1. Gas pembawa 2. Sistem injeksi sampel 3. Kolom 4.Termostat 5. Detektor 6. Rekorder (pencatat)
  • 4. KOLOM GC  Kolom merupakan jantung kromatografi, dimana pemisahan komponen cuplikan terjadi yang berwujud puncak-puncak yang disebut kromatogram. Ada dua tipe kolom yang biasa digunakan dalam kromatografi gas, yaitu kolom pak (p a c ke d c o lum n) dan kolom terbuka (open tubular colum atau capillary colum n n).
  • 5. PACKED COLUMN - - - - Terbuat dari Glass, Metal (Al, Cu,Stainless Steel) Panjang 1–6 meter dengan diameter 2-4 mm3. kolom diisi dengan zat padat halus sebagai zat pendukung dan fasa diam berupa zat cair kental yang melekat pada zat pendukung. Kolom pak dapat menampung jumlah cuplikan yang banyak sehingga disukai untuk tujuan preparatif
  • 6. CAPILLARY COLUMN - - - Kolom terbuka terbuat dari stainless steel atau quartz. Berdiameter antara 0,1 – 1.75 mm dengan panjang berkisar antara 10 - 100 m. Penggunaan kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi daripada kolom pak. Fase diam yang dipakai pada kolom kapiler dapat bersifat
  • 7. PEMILIHAN KOLOM 1. PACKED ATAU CAPILLARY ? 2. MATERIAL KOLOM 3. KETEBALAN FILM 4. PANJANG KOLOM 5. DIAMETER KOLOM (ID)
  • 9. PERBEDAAN CAPILLARY COLUMN & PACKED COLUMN   Capillary column , mempunyai diameter lebih kecil (0.05 - 0.53 mm) dengan 100,000 theoretical plates, sedang packed column dengan 2500 theoretical plates Capillary column membutuhkan jumlah sample lebih sedikit dibanding packed columns. Packed column butuh sample pada range microgram (10-6) per injeksi, sedang capillary columns untuk gr penanganan rutin hanya + 50 nanograms (10 -9gr)
  • 10. JENIS –JENIS CAPILLARY COLUMN W Coated Open Tubular all Column (W COT). Fasa diamnya berupa cairan kental dilapiskan secara merata pada dinding dalam kolom.  Support Coated Open Tubular Column (SCOT). Partikel zat pendukung (silica atau aluminium) ditempelkan pada dinding dalam kolom. Adsorben ini dilapisi oleh cairan kental sebagai fasa diam untuk meningkatkan luas permukaan yang nantinya akan memungkinkan untuk menampung volum cuplikan yang lebih banyak.  Porous Layer Open Tubular Column (PLOT). Partikel zat padat yang ditempelkan pada dinding kolom bertindak 
  • 11. SIFAT DAN KARAKTERISTIK KOLOM PLOT W COT SCOT Packed Length -m 10-100 10-100 10-100 1-6 Inside diammm 0.1-0.3 0.25-0.75 0.5-1.75 2-4 Efficiency (P/ m) 2000-4000 1000-4000 600-1200 500-1000 Sample-ng 10-750 10-10000 10-1000 500-1000 Pressure Low Low Low High Speed Fast Fast Fast Slow Chem Inertness Best Flexible Yes Porest No No No
  • 12. ZAT PADAT PENDUKUN G     Zat padat pendukung merupakan tempat melekatnya fase diam di dalam kolom. Zat padat pendukung harus berupa partikel halus, kuat dan berbentuk sama serta memiliki permukaan luas. Zat padat pendukung tidak boleh bereaksi dengan solut. Kebanyakan zat padat pendukung terbuat dari
  • 13. FASE DIAM     Umumnya fase diam yang sering digunakan dalam kromatografi gas berbentuk zat cair kental yang sukar menguap. Jumlah fase diam yang digunakan dinyatakan dalam persen zat padat pendukung.Jumlah yang umum berkisar 2-10 %. Bila fase diam melebihi 30% zat padat pendukung yaitu Faktor kapasitas semakin besar atau waktu retensi semakin lama serta Efisiensi kolom mulai berkurang Bila jumlah fase diam kurang dari 2% maka
  • 17. EFFECT OF FILM THICKNESS
  • 18.
  • 19.
  • 20. TEMPERATURE KOLOM     Temperatur kolom dapat bervariasi antara 50oC sampai ~ 350oC. Temperatur awal kolom lebih rendah daripada gerbang injeksi pada oven, sehingga beberapa komponen campuran dapat berkondensasi pada awal kolom. Kolom dimulai pada temperatur rendah dan kemudian terus menerus menjadi lebih panas dibawah pengawasan komputer saat analisis berlangsung. Suhu oven kolom yang tak berubah selama analisa disebut analisa isothermal, sedangkan suhu oven kolom yang berubah sesuai dengan kebutuhan
  • 21. W AKTU RETENSI    1. 2. 3. Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke detector Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dari saat sampel diinjeksikan sampai titik dimana tampilan menunjukkan tinggi puncak maksimum untuk senyawa itu. Waktu retensi sangat bervariasi dan bergantung pada: Titik didih senyawa. Titik didih yang tinggi akan memiliki waktu retensi yang lama. Kelarutan dalam fase cair .Kelarutan yang tinggi dalam fase cair berarti memiliki waktu retensi yang lama.  Temperatur kolom. Temperatur kolom yang tinggi
  • 22. MEKANISME PEMISAHAN  Pemisahan Sampel yang terjadi di dalam kolom
  • 23.
  • 24. KESIMPULAN     Kolom adalah tempat berlangsungnya proses pemisahan komponen yang terkandung dalam cuplikan. Ada dua tipe kolom yang biasa digunakan dalam kromatografi gas, yaitu kolom pak (p a c ke d c o lum n) dan kolom terbuka (o p e n tubula r c o lum n atau capillary column). Jenis kolom terbuka terdiri dari Wall Coated Open Tubular Column (WCOT), Support Coated Open Tubular Column (SCOT), Porous Layer Open Tubular Column (PLOT). Penggunaan Kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi daripada kolom pak, serta menggunakan waktu analisis yang lebih pendek. Sehingga diperoleh