SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
X-8
 Peranan besi dalam kehidupan sehari-hari sangat
jelas. Besi banyak digunakan mulai dari alat-alat
berat seperti mesin-mesin dari kendaraan, sebagai
kerangka bangunan sampai bahan alat-alat
sederhana seperti kawat, paku dan lain-lain.
Pemanfaatan besi ini berhubungan dengan sifat-
sifat fisiknya sebagai logam yang liat dan mudah
ditempa, serta penghantar listrik dan panas yang
baik. Besi diperoleh dengan mengekstraksi
mineralnya. Salah satu cara memperoleh besi
melalui proses Tanur tinggi dengan mereduksi biji
besi menggunakan karbon dan karbon
monoksida.
 Perolehan besi dan bijinya dan pengubahan besi
tuang menjadi baja melalui teknologi yang
menggunakan prinsip reaksi redoks. Dalam
senyawanya besi dapat mempunyai bilangan
oksidasi +2 sebagai Fe2+
 dan +3 sebagai Fe3+
. Ion
Fe2+
 berwarna hijau dan Fe3+
 berwarna kuning,
dapat dibedakan melalui reaksi :
 Fe2+
(aq) +2OH-
(aq) → Fe(OH)2(s) Hijau
Fe3+
(aq) +3OH-
(aq)→Fe(OH)3(s) Coklat
 Dengan ion CNS dapat pula dibedakan Fe3+
 dan
Fe2+
, karena berlangsung reaksi : Fe3+
(aq) +
CNS(aq)→Fe(CNS)2+
(aq) Merah , sedangkan ion Fe2+
 tidak
bereaksi dengan CNS-
. Besi mudah bereaksi
dengan oksigen membentuk karat besi yang
berwarna coklat.
 Fe yang bermartabat (III) dalam
Fe2 (SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O diendapkan
dengan NH4OH menjadi
Fe(OH)3,endapan selai berwarna merah
kecoklatan yang setelah dipijarkan
menjadi Fe2O3  yang berwarna hitam
kecoklatan.
 Tujuan
 Agar siswa mengetahui kadar Fe dalam Fe2(SO4)3.
(NH4)2SO4.24H2O
 Agar siswa mengetahui perubahan warna atau
reaksi yang terjadi pada proses pelarutan.
 Reaksi
Fe2 (SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O Fe2(SO4)3+(NH4)2SO4+24H2O
Fe2 (SO4)3 + 6NH40H 2Fe(OH)3+3(NH4)2SO4
merah kecoklatan
2Fe(OH)3 Fe2O3 + 3H2O
Merah kecoklatan hitam kecoklatan
 Alat :
- Kaca arloji - Gelas ukur 50 ml
- Pengaduk - Tabung reaksi
- Piala gelas 400 ml - Cawan porselin
- Piala gelas 800 ml - Segitiga porselin
- Tutup kaca besar - Gegep
- Policemen - Kaki tiga
- Teklu - Kasa asbes
- Corong - Labu semprot
- Penyangga corong
- Meker
 Bahan
- Sampel tawas feri amonium sulfat
( Fe2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O )
- HCl 4N
- Kertas saring no.41
- Air suling panas
- Air suling biasa
- BaCl2 0,5 N
- AgNO3 0,1 %
- NH4Cl 10%
- NH4OH 10%
 Ditimbang TFA sebanyak 0.5 gram.
 Dimasukan sampel ke dalam piala gelas 400 ml
dan dilarutkan dengan air suling sampai 100 ml.
 Ditambahkan HCl 4N sebanyak 5 ml.
 Dipanaskan dengan suhu 70o
– 80o
C.
 Ditambahkan 15 ml NH4Cl 10%.
 Diendapkan dengan NH4OH 10% berlebih sampai
berwarna merah kecoklatan.
 Di uji pengendapan sempurna dengan beberapa
tetes (1-2 tetes) HCl 4N.(Endapan dikatakan telah
mengendap sempurna apabila pada saat
penetesan berlangsung tidak terbentuk endapan
lagi).
 Disaring dengan kertas saring no. 41.
 Dicuci dengan air suling panas
sampai bebas pengotor sulfat dan
klorida.
 Endapan yang telah bebas pengotor
dimasukan dalam oven.
 Endapan yang telah kering dimasukan
dalam cawan porselin yang telah
diketahui bobot kosongnya lalu
dipijarkan,diperarang ,diabukan ,
didinginkan dalam desikator dan
ditimbang.
 Dilakukan sampai bobot tetap Fe2O3.
 Sifat-sifat
Hablur feri amonium sulfat berwarna kuning,memiliki bentuk
serbuk kasar,dan mudah larut dalam air.
 Pembuatan
Larutan garam feri sulfat dicampur dengan larutan amonium
sulfat dengan perbandingan mol yang setara lalu diuapkan
bersama.
 Kegunaan
Di laboratorium, tawas feri digunakan sebagai indikator
pada penentuan kadar klorida dengan cara Volhard.
Untuk keperluan rumah tangga, tawas ini dapat digunakan
untuk menjernihkan air yang keruh.
Di industri tekstil, tawas ini digunakan sebagai
mordan,menurunkan pH larutan,mengendapkan koloid,serta
mengendapkan lateks.
 Cara kerja
 Pada penetapan Fe(III) ini tidak digunakan HNO3 sebagai
pengasam, tetapi menggunakan HCl karena tidak perlu
melalui proses oksidasi. Penambahan HCl berfungsi untuk
mengasamkan lingkungan, mendapatkan larutan yang
sempurna dan mencegah Hidrolisis. Larutan dipanaskan
hingga suhu 70 -80 C bertujuan untuk menyempurnakan⁰ ⁰
larutan, juga untuk menghindari penguapan NH3 dari
Amonia. Bila suhu di bawah 70 C, endapan yang terbentuk⁰
tidak sempurna, sedangkan bila di atas 80 C, akan terjadi⁰
Hidrolisis. Bila ketika proses pemanasan terjadi Hidrolisis,
segera ditambahkan HCl, sehingga endapan putih yang
telah terbentuk larut kembali.
 Penambahan NH4Cl bertujuan untuk:
- Agar larutan mempunyai pH yang stabil (tetap) / Sebagai
buffer
- Menghindari terbentuknya endapan lain.
- Menggumpalkan endapan Fe(OH)3 / Sebagai Koagulan atau
penggumpal.
 Larutan diendapkan dengan NH4OH 2N berlebih
sampai terbentuk endapan selai berwarna merah
kecoklatan, larutan induknya jernih dan tercium
bau Amoniak.Digunakan basa lemah sebagai
pengendap adalah agar pH tidak terlalu tinggi.
Tidak digunakan basa kuat karena untuk
menghindari mengendapnya garam-garam lain
atau kopresipitasi.Penyaringan endapan
digunakan kertas saring no.41 karena endapan
Fe(OH)3 berupa selai. Pada proses pencucian
digunakan air suling panas karena air panas dapat
mempercepat kotoran terurai dari endapan /
mempercepat larutnya kotoran (SO4
2-
dan Cl-
). Hal
ini disebabkan karena endapan lain mempunyai
kelarutan yang besar dalam keadaan panas. Suhu
yang lebih tinggi akan memperkecil kekentalan
sehingga turunnya hasil saringan akan lebih cepat.
 %Kadar Fe(praktek) = Fk x bobot abu x100%
bobot sampel
Fk = Ar 2Fe
Mr Fe2O3
 %Kadar Fe(teori) = 2Fe x 100%
Fe2 (SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O
 Bila pemanasan lebih dari 80o
C maka akan terjadi hidrolisis.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Jawab :
Bila ketika proses pemanasan terjadi Hidrolisis, segera
ditambahkan HCl, sehingga endapan putih yang telah
terbentuk larut kembali.
 Apa perbedaan Fe2+ dengan Fe3+ bila direkasikan dengan
CNS-?
Jawab :
Dengan ion CNS dapat pula dibedakan Fe3+
 dan Fe2+
, karena
berlangsung reaksi : Fe3+
(aq) + CNS(aq)→Fe(CNS)2+
(aq) Merah ,
sedangkan ion Fe2+
 tidak bereaksi dengan CNS-
.
 Apa sifat fisik besi?
Jawab :
Logam yang liat dan mudah ditempa serta penghantar listrik
yang baik
 Bagaimana cara memperoleh besi?
Jawab :
Yaitu dengan cara mengekstraksi
mineralnya
 Bagaimana cara memperoleh besi
melalui proses tanur tinggi?
Jawab:
Dengan mereduksi biji besi
menggunakan karbon dan karbon
monoksida
 Garam Besi (III) diendapkan dengan basa
lemah NH4OH membentuk Fe(OH)3 yang
berbentuk selai berwarna merah
kecoklatan. Kadar dicari melalui Fe2O3
setelah melalui proses pemijaran. Pada
penetapan ini suhu sangat berpengaruh
agar menghasilkan endapan yang baik.
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat

More Related Content

What's hot

Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Lestari Putri
 
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
DeviPurnama
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Dila Adila
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557
Indriati Dewi
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
Dila Adila
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Dila Adila
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Andrio Suwuh
 

What's hot (20)

Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
 
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatPenetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 

Viewers also liked (6)

Gravimetri revisi
Gravimetri revisiGravimetri revisi
Gravimetri revisi
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriAnalisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
Morfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptMorfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya ppt
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 

Similar to Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat

Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standar
Tak Seorang Pun
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
windi ade
 
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxData Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
anis305582
 
Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)
Eunfie
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
14081994
 

Similar to Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat (20)

Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
 
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptxPENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standar
 
halogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfhalogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdf
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
 
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxData Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
 
5. permanganometri
5. permanganometri5. permanganometri
5. permanganometri
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)
 
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
 
unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 
Golongan Oksigen
Golongan OksigenGolongan Oksigen
Golongan Oksigen
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat

  • 1. X-8
  • 2.  Peranan besi dalam kehidupan sehari-hari sangat jelas. Besi banyak digunakan mulai dari alat-alat berat seperti mesin-mesin dari kendaraan, sebagai kerangka bangunan sampai bahan alat-alat sederhana seperti kawat, paku dan lain-lain. Pemanfaatan besi ini berhubungan dengan sifat- sifat fisiknya sebagai logam yang liat dan mudah ditempa, serta penghantar listrik dan panas yang baik. Besi diperoleh dengan mengekstraksi mineralnya. Salah satu cara memperoleh besi melalui proses Tanur tinggi dengan mereduksi biji besi menggunakan karbon dan karbon monoksida.
  • 3.  Perolehan besi dan bijinya dan pengubahan besi tuang menjadi baja melalui teknologi yang menggunakan prinsip reaksi redoks. Dalam senyawanya besi dapat mempunyai bilangan oksidasi +2 sebagai Fe2+  dan +3 sebagai Fe3+ . Ion Fe2+  berwarna hijau dan Fe3+  berwarna kuning, dapat dibedakan melalui reaksi :  Fe2+ (aq) +2OH- (aq) → Fe(OH)2(s) Hijau Fe3+ (aq) +3OH- (aq)→Fe(OH)3(s) Coklat  Dengan ion CNS dapat pula dibedakan Fe3+  dan Fe2+ , karena berlangsung reaksi : Fe3+ (aq) + CNS(aq)→Fe(CNS)2+ (aq) Merah , sedangkan ion Fe2+  tidak bereaksi dengan CNS- . Besi mudah bereaksi dengan oksigen membentuk karat besi yang berwarna coklat.
  • 4.  Fe yang bermartabat (III) dalam Fe2 (SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O diendapkan dengan NH4OH menjadi Fe(OH)3,endapan selai berwarna merah kecoklatan yang setelah dipijarkan menjadi Fe2O3  yang berwarna hitam kecoklatan.
  • 5.  Tujuan  Agar siswa mengetahui kadar Fe dalam Fe2(SO4)3. (NH4)2SO4.24H2O  Agar siswa mengetahui perubahan warna atau reaksi yang terjadi pada proses pelarutan.  Reaksi Fe2 (SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O Fe2(SO4)3+(NH4)2SO4+24H2O Fe2 (SO4)3 + 6NH40H 2Fe(OH)3+3(NH4)2SO4 merah kecoklatan 2Fe(OH)3 Fe2O3 + 3H2O Merah kecoklatan hitam kecoklatan
  • 6.  Alat : - Kaca arloji - Gelas ukur 50 ml - Pengaduk - Tabung reaksi - Piala gelas 400 ml - Cawan porselin - Piala gelas 800 ml - Segitiga porselin - Tutup kaca besar - Gegep - Policemen - Kaki tiga - Teklu - Kasa asbes - Corong - Labu semprot - Penyangga corong - Meker
  • 7.  Bahan - Sampel tawas feri amonium sulfat ( Fe2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O ) - HCl 4N - Kertas saring no.41 - Air suling panas - Air suling biasa - BaCl2 0,5 N - AgNO3 0,1 % - NH4Cl 10% - NH4OH 10%
  • 8.  Ditimbang TFA sebanyak 0.5 gram.  Dimasukan sampel ke dalam piala gelas 400 ml dan dilarutkan dengan air suling sampai 100 ml.  Ditambahkan HCl 4N sebanyak 5 ml.  Dipanaskan dengan suhu 70o – 80o C.  Ditambahkan 15 ml NH4Cl 10%.  Diendapkan dengan NH4OH 10% berlebih sampai berwarna merah kecoklatan.  Di uji pengendapan sempurna dengan beberapa tetes (1-2 tetes) HCl 4N.(Endapan dikatakan telah mengendap sempurna apabila pada saat penetesan berlangsung tidak terbentuk endapan lagi).
  • 9.  Disaring dengan kertas saring no. 41.  Dicuci dengan air suling panas sampai bebas pengotor sulfat dan klorida.  Endapan yang telah bebas pengotor dimasukan dalam oven.  Endapan yang telah kering dimasukan dalam cawan porselin yang telah diketahui bobot kosongnya lalu dipijarkan,diperarang ,diabukan , didinginkan dalam desikator dan ditimbang.  Dilakukan sampai bobot tetap Fe2O3.
  • 10.  Sifat-sifat Hablur feri amonium sulfat berwarna kuning,memiliki bentuk serbuk kasar,dan mudah larut dalam air.  Pembuatan Larutan garam feri sulfat dicampur dengan larutan amonium sulfat dengan perbandingan mol yang setara lalu diuapkan bersama.  Kegunaan Di laboratorium, tawas feri digunakan sebagai indikator pada penentuan kadar klorida dengan cara Volhard. Untuk keperluan rumah tangga, tawas ini dapat digunakan untuk menjernihkan air yang keruh. Di industri tekstil, tawas ini digunakan sebagai mordan,menurunkan pH larutan,mengendapkan koloid,serta mengendapkan lateks.
  • 11.  Cara kerja  Pada penetapan Fe(III) ini tidak digunakan HNO3 sebagai pengasam, tetapi menggunakan HCl karena tidak perlu melalui proses oksidasi. Penambahan HCl berfungsi untuk mengasamkan lingkungan, mendapatkan larutan yang sempurna dan mencegah Hidrolisis. Larutan dipanaskan hingga suhu 70 -80 C bertujuan untuk menyempurnakan⁰ ⁰ larutan, juga untuk menghindari penguapan NH3 dari Amonia. Bila suhu di bawah 70 C, endapan yang terbentuk⁰ tidak sempurna, sedangkan bila di atas 80 C, akan terjadi⁰ Hidrolisis. Bila ketika proses pemanasan terjadi Hidrolisis, segera ditambahkan HCl, sehingga endapan putih yang telah terbentuk larut kembali.  Penambahan NH4Cl bertujuan untuk: - Agar larutan mempunyai pH yang stabil (tetap) / Sebagai buffer - Menghindari terbentuknya endapan lain. - Menggumpalkan endapan Fe(OH)3 / Sebagai Koagulan atau penggumpal.
  • 12.  Larutan diendapkan dengan NH4OH 2N berlebih sampai terbentuk endapan selai berwarna merah kecoklatan, larutan induknya jernih dan tercium bau Amoniak.Digunakan basa lemah sebagai pengendap adalah agar pH tidak terlalu tinggi. Tidak digunakan basa kuat karena untuk menghindari mengendapnya garam-garam lain atau kopresipitasi.Penyaringan endapan digunakan kertas saring no.41 karena endapan Fe(OH)3 berupa selai. Pada proses pencucian digunakan air suling panas karena air panas dapat mempercepat kotoran terurai dari endapan / mempercepat larutnya kotoran (SO4 2- dan Cl- ). Hal ini disebabkan karena endapan lain mempunyai kelarutan yang besar dalam keadaan panas. Suhu yang lebih tinggi akan memperkecil kekentalan sehingga turunnya hasil saringan akan lebih cepat.
  • 13.  %Kadar Fe(praktek) = Fk x bobot abu x100% bobot sampel Fk = Ar 2Fe Mr Fe2O3  %Kadar Fe(teori) = 2Fe x 100% Fe2 (SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O
  • 14.  Bila pemanasan lebih dari 80o C maka akan terjadi hidrolisis. Lalu apa yang harus kita lakukan? Jawab : Bila ketika proses pemanasan terjadi Hidrolisis, segera ditambahkan HCl, sehingga endapan putih yang telah terbentuk larut kembali.  Apa perbedaan Fe2+ dengan Fe3+ bila direkasikan dengan CNS-? Jawab : Dengan ion CNS dapat pula dibedakan Fe3+  dan Fe2+ , karena berlangsung reaksi : Fe3+ (aq) + CNS(aq)→Fe(CNS)2+ (aq) Merah , sedangkan ion Fe2+  tidak bereaksi dengan CNS- .  Apa sifat fisik besi? Jawab : Logam yang liat dan mudah ditempa serta penghantar listrik yang baik
  • 15.  Bagaimana cara memperoleh besi? Jawab : Yaitu dengan cara mengekstraksi mineralnya  Bagaimana cara memperoleh besi melalui proses tanur tinggi? Jawab: Dengan mereduksi biji besi menggunakan karbon dan karbon monoksida
  • 16.  Garam Besi (III) diendapkan dengan basa lemah NH4OH membentuk Fe(OH)3 yang berbentuk selai berwarna merah kecoklatan. Kadar dicari melalui Fe2O3 setelah melalui proses pemijaran. Pada penetapan ini suhu sangat berpengaruh agar menghasilkan endapan yang baik.