SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK I 
PERCOBAAN 2 
REAKSI KIMIA UNSUR GOLONGAN A 
Disusun oleh : 
Nama Praktikan : Dewi Adriana Putri 
NIM : 121810301053 
Kelompok : 12 
Fak./Jurusan : MIPA/ KIMIA 
Nama Asisten : Anggita Kusuma W. 
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK 
JURUSAN KIMIA 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS JEMBER 
2014
I. Judul Percobaan : Reaksi Kimia Unsur Golongan A 
II. Tujuan 
1. Mempelajari terjadinya alotropi belerang 
2. Mempelajari reaksi pembentukan senyawa sulfida 
3. Mempelajari reaksi logam dengan asam 
III.Metodologi Percobaan 
3.1 Alat dan Bahan 
3.1.1 Alat 
- Cawan porselen 
- Pembakar spiritus 
- Gabus penutup tabung reaksi 
- Kaki tiga dan kassa 
- Penjepit tabung reaksi 
- Labu erlenmeyer 100 mL 
- Balon tiup 
3.1.2 Bahan 
- Serbuk besi 
- Serbuk belerang 
- Larutan CS2 
- Larutan klorofom 
- Logam Al 
- Larutan HCl pekat
3.2 Skema Kerja 
3.2.1 Sifat alotropi belerang 
Belerang 
- Ditimbang 2 x 0,5 gram 
- Dimasukkan masing – masing ke dalam cawan porselen 
- Ditambahkan larutan CS2 pada cawan porselen A, dan larutan 
klorofom pada cawan porselen B 
- Dipanaskan kedua cawan porselen berisi larutan. Diuapkan 
pelarutnya. 
- Diamati struktur kristal yang terjadi 
- Dibandingkan bentuk kristal yang terjadi pada kedua cawan 
tersebut. 
Hasil 
3.2.2 Reaksi Pembentukan Senyawa Sulfida 
Belerang 
- Ditambahkan dengan serbuk besi dengan perbandingan 1:1 
dalam cawan porselin 
- Ditimbang massa campuran serbuk besi dan belerang 
- Dipanaskan sampai bereaksi 
- Ditimbang massa yang terjadi 
- Diamati struktur kristal yang terjadi 
- Ditulis reaksi yang terjadi 
Hasil 
3.2.2 Reaksi logam dengan asam 
Logam Al 
- Dimasukkan kedalam labu erlenmeyer 
- Ditambahkan HCl pekat 15 mL 
- Ditutup labu erlenmeyer dengan balon 
- Diamati perubahan yang terjadi 
- Dilepas balon dan diikat mulut balon 
- Dilepaskan ke udara dan diamati perilaku balon 
Hasil
IV. Pembahasan 
4.1 Hasil Pengamatan 
4.1.1 Data 
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan 
Indikator 
Hasil 
Cawan A Cawan B 
Warna Kuning Kuning 
Bentuk Kristal Menggumpal Berbentuk jarum 
4.1.2 Analisis data 
Tabel 2. Tabel analisis data 
Indikator 
Analisis Data 
Cawan A Cawan B 
Struktur Kristal Rhombik Monoklinik 
4.2 Pembahasan 
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki 
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak 
berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat 
kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau 
sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. belerang adalah unsur penting untuk 
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya 
terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesin, korek api, insektisida dan 
fungisida. Belerang banyak terdapat dikulit bumi, sebagai unsur dan senyawa. 
Didaerah vulkanik belerang ditemukan sebagai unsur, yang mungkin merupakan hasil 
reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat dalam gas vulkanik. Sebagai senyawa, 
belerang terdapat dalam berbagai jenis mineral sulfat dan sulfida juga sebagai 
penyusun organik dalam minyak bumi dan batu bara atau sebagai H2S dalam gas 
alam (Svehla, 1990). 
Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih 
dari satu bentuk atau campuran (gas, cair maupun padat), namun unsure 
pembentuknya sama yaitu belerang (S). Dengan bentuk yang berbeda-beda,
akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk 
alotropnya masih belum dapat dipahami. Belerang padat mempunyai bentuk alotropi, 
yaitu belerang rombik dan belerang monoklinik. Kedua-duanya baik monoklinik dan 
rhombik belerang terbentuk dari delapan atom belerang yang membentuk molekul 
siklik. Belerang yang biasa kita lihat berwarna kuning adalah belerang rombik. 
Belerang rombik stabil di bawah suhu 95.5°C. Di atas 95.5°C belerang rombik 
berubah menjadi belerang monoklinik, yang seterusnya mencair pada suhu 113°C 
(Sugiyarto, 2003). 
Percobaan yang pertama berkaitan dengan alotropi belerang. Belerang 
ditimbang sebanyak 0,5 gram dalam dua kali penimbangan. Belerang diletakkan 
pada 2 cawan porselen yang berbeda. Cawan porselen A ditambahkan larutan CS2 
dan cawan porselen B ditambahkan larutan kloroform. Kedua cawan diaduk agar 
membantu dan mempercepat kelarutannya dan apabila perlu, dipanaskan untuk 
melarutkan dan menguapkan pelarut hingga terbentuk kristal dalam kedua cawan. 
Pada cawan A, kristal yang didapat adalah kristal rombik yang berwarna kuning. 
Kristal rombik berbentuk seperti karang dan menggumpal. Reaksi yang terjadi antara 
belerang dan CS2 adalah 
S8 (s) + CS2 (aq) → S8 (rombik) 
Penambahan yang kedua yaitu dengan kloroform yang kemudian dipanaskan. 
Fungsi pemanasan disini adalah agar belerang cepat larut sehingga kristal dapat 
diperoleh dengan cepat. Kristal yang terbentuk berwarna kuning dengan kristal 
berbentuk jarum atau monoklinik. Perbedaan dari kristal monoklinik yaitu Kristal 
rombik tidak mengkilap dan berbentuk gumpalan. Faktor yang mempengaruhi 
pembentukan kristal rombik dan monoklinik yaitu derajat lewat jenuh, jumlah inti 
yang ada atau luas permukaan total dari kristal yang ada dan banyaknya pengotor, 
serta pergerakan antara larutan dan kristal. Reaksi antara belerang dengan kloroform 
yaitu: 
S8 (s) + CHCl3 (aq) → S8 (monoklinik)
Gambar 1. Kristal Rhombik Gambar 2. Kristal monoklinik 
Percobaan kedua adalah reaksi pembentukan senyawa sulfida. Belerang 
dicampur dengan serbuk besi dengan perbandingan 1:1 kemudian dipanaskan 
hingga bereaksi dan bercampur dengan sedikit pengadukan. Pemanasan yang 
dilakukan hingga diperoleh nyala api memerlukan waktu yang lumayan lama, hal ini 
terjadi karena proses pemanasan campuran berubah dalam beberapa fase yaitu 
berwujud padat lalu meleleh atau mencair kemudian memadat kembali dan hingga 
muncul nyala api. Campuran yang diperoleh bernama pirit. Pirit atau FeS2 merupakan 
mineral tanah yang mengandung besi dan belerang. Campuran yang dipanaskan 
memperoleh energi sehingga mengalami eksitasi pada tingkat energi yang lebih 
tinggi dan kembali ke tingkat dasar dengan memancarkan warna melalui bara api . 
Fenomena bara api disebabkan karena adanya unsur Fe yang mudah terbakar. 
Persamaan reaksi yang terjadi yaitu : 
Fe(s) + S(s) → FeS(s). 
Gambar 3. Pirit dengan nyala api 
Percobaan ketiga adalah reaksi logam dengan asam. Potongan logam 
alumunium dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi HCl pekat. Kemudian 
erlenmeyer ditutup dengan balon. Alumunium segera bereaksi dengan HCl dapat
dilihat dari melarutnya alumunium dalam larutan HCL pekat. Reaksi yang terjadi 
adalah : 
2 Al(s) + 6HCl(l) → 2AlCl3(l) + 3H2(g) 
Dari reaksi diatas dapat diketahui ada gas yang terbentuk yang 
mengakibatkan balon terisi oleh gas tersebut. 
Balon yang terisi gas dilepas dan diikat, kemudian diterbang-terbangkan 
hingga balon melayang. balon dapat melayang karena diisi oleh gas H2 yang ringan 
dan mudah melayang di udara. Gas H2 dapat menerbangkan balon karena massa 
jenisnya lebih ringan daripada udara. Namun karena sifat gas H2 yang mudah 
meledak maka gas yang sering digunakan untuk menerbangkan balon adalah gas 
helium. 
Gambar 4. Balon terisi gas H2 Gambar 5. Balon terbang 
V. Kesimpulan 
Kesimpulan praktikum Reaksi Kimia Unsur Golongan A adalah 
1. Belerang memiliki alotropi, yaitu berbentuk kristal monoklinik dan rombik. Kristal 
monoklinik didapat dari penambahan larutan kloroform dan rombik dari 
penambahan larutan CS2, 
2. Reaksi senyawa sulfida dengan Fe menghasilkan pirit yang apabila dipanaskan 
akan menghasilkan nyala api, 
3. Reaksi logam alumunium dengan HCl pekat menghasilkan gas H2 yang dapat 
menerbangkan balon di udara.
Daftar Pustaka 
Mintadi, Mukh. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik 1. Jember : Universitas 
Jember. 
Sugiyarto, Kristan H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Jurusan Kimia FMIPA 
UNY. 
Svehla G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif . Jakarta : PT. Kalman Media 
Pustaka.

More Related Content

What's hot

Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Daniel Marison
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
Yasherly Amrina
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Alfian Nopara Saifudin
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Irma Rahmawati
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrDila Adila
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
praditya_21
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
qlp
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilik
Dwi Karyani
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Universitas Negeri Medan
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonFirda Shabrina
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
Lolla Mustafa
 

What's hot (20)

Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilik
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbon
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 

Similar to 2

Tugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikTugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganik
UNIMUS
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
riandyputra3
 
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
risyanti ALENTA
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docx
HendriIka
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum Organik
Adeputri Azhar
 
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energiLaporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
Firda Shabrina
 
Laporan praktikum - wujud zat
Laporan praktikum - wujud zatLaporan praktikum - wujud zat
Laporan praktikum - wujud zat
Firda Shabrina
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 414081994
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam14081994
 
halogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfhalogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdf
FymixZem
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
Louis W
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
UNIMUS
 
Laporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besiLaporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besiFeren Jr
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3  kimia unsurBab 3  kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
1habib
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
nurul limsun
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
Fatimah Sitanggang
 

Similar to 2 (20)

Tugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikTugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganik
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
 
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docx
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum Organik
 
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energiLaporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
 
Laporan praktikum - wujud zat
Laporan praktikum - wujud zatLaporan praktikum - wujud zat
Laporan praktikum - wujud zat
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
halogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfhalogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdf
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
 
Kimia presentasi
Kimia presentasiKimia presentasi
Kimia presentasi
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Laporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besiLaporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besi
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3  kimia unsurBab 3  kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 

Recently uploaded

PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 

Recently uploaded (8)

PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 

2

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK I PERCOBAAN 2 REAKSI KIMIA UNSUR GOLONGAN A Disusun oleh : Nama Praktikan : Dewi Adriana Putri NIM : 121810301053 Kelompok : 12 Fak./Jurusan : MIPA/ KIMIA Nama Asisten : Anggita Kusuma W. LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014
  • 2. I. Judul Percobaan : Reaksi Kimia Unsur Golongan A II. Tujuan 1. Mempelajari terjadinya alotropi belerang 2. Mempelajari reaksi pembentukan senyawa sulfida 3. Mempelajari reaksi logam dengan asam III.Metodologi Percobaan 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat - Cawan porselen - Pembakar spiritus - Gabus penutup tabung reaksi - Kaki tiga dan kassa - Penjepit tabung reaksi - Labu erlenmeyer 100 mL - Balon tiup 3.1.2 Bahan - Serbuk besi - Serbuk belerang - Larutan CS2 - Larutan klorofom - Logam Al - Larutan HCl pekat
  • 3. 3.2 Skema Kerja 3.2.1 Sifat alotropi belerang Belerang - Ditimbang 2 x 0,5 gram - Dimasukkan masing – masing ke dalam cawan porselen - Ditambahkan larutan CS2 pada cawan porselen A, dan larutan klorofom pada cawan porselen B - Dipanaskan kedua cawan porselen berisi larutan. Diuapkan pelarutnya. - Diamati struktur kristal yang terjadi - Dibandingkan bentuk kristal yang terjadi pada kedua cawan tersebut. Hasil 3.2.2 Reaksi Pembentukan Senyawa Sulfida Belerang - Ditambahkan dengan serbuk besi dengan perbandingan 1:1 dalam cawan porselin - Ditimbang massa campuran serbuk besi dan belerang - Dipanaskan sampai bereaksi - Ditimbang massa yang terjadi - Diamati struktur kristal yang terjadi - Ditulis reaksi yang terjadi Hasil 3.2.2 Reaksi logam dengan asam Logam Al - Dimasukkan kedalam labu erlenmeyer - Ditambahkan HCl pekat 15 mL - Ditutup labu erlenmeyer dengan balon - Diamati perubahan yang terjadi - Dilepas balon dan diikat mulut balon - Dilepaskan ke udara dan diamati perilaku balon Hasil
  • 4. IV. Pembahasan 4.1 Hasil Pengamatan 4.1.1 Data Tabel 1. Tabel hasil pengamatan Indikator Hasil Cawan A Cawan B Warna Kuning Kuning Bentuk Kristal Menggumpal Berbentuk jarum 4.1.2 Analisis data Tabel 2. Tabel analisis data Indikator Analisis Data Cawan A Cawan B Struktur Kristal Rhombik Monoklinik 4.2 Pembahasan Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesin, korek api, insektisida dan fungisida. Belerang banyak terdapat dikulit bumi, sebagai unsur dan senyawa. Didaerah vulkanik belerang ditemukan sebagai unsur, yang mungkin merupakan hasil reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat dalam gas vulkanik. Sebagai senyawa, belerang terdapat dalam berbagai jenis mineral sulfat dan sulfida juga sebagai penyusun organik dalam minyak bumi dan batu bara atau sebagai H2S dalam gas alam (Svehla, 1990). Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu bentuk atau campuran (gas, cair maupun padat), namun unsure pembentuknya sama yaitu belerang (S). Dengan bentuk yang berbeda-beda,
  • 5. akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami. Belerang padat mempunyai bentuk alotropi, yaitu belerang rombik dan belerang monoklinik. Kedua-duanya baik monoklinik dan rhombik belerang terbentuk dari delapan atom belerang yang membentuk molekul siklik. Belerang yang biasa kita lihat berwarna kuning adalah belerang rombik. Belerang rombik stabil di bawah suhu 95.5°C. Di atas 95.5°C belerang rombik berubah menjadi belerang monoklinik, yang seterusnya mencair pada suhu 113°C (Sugiyarto, 2003). Percobaan yang pertama berkaitan dengan alotropi belerang. Belerang ditimbang sebanyak 0,5 gram dalam dua kali penimbangan. Belerang diletakkan pada 2 cawan porselen yang berbeda. Cawan porselen A ditambahkan larutan CS2 dan cawan porselen B ditambahkan larutan kloroform. Kedua cawan diaduk agar membantu dan mempercepat kelarutannya dan apabila perlu, dipanaskan untuk melarutkan dan menguapkan pelarut hingga terbentuk kristal dalam kedua cawan. Pada cawan A, kristal yang didapat adalah kristal rombik yang berwarna kuning. Kristal rombik berbentuk seperti karang dan menggumpal. Reaksi yang terjadi antara belerang dan CS2 adalah S8 (s) + CS2 (aq) → S8 (rombik) Penambahan yang kedua yaitu dengan kloroform yang kemudian dipanaskan. Fungsi pemanasan disini adalah agar belerang cepat larut sehingga kristal dapat diperoleh dengan cepat. Kristal yang terbentuk berwarna kuning dengan kristal berbentuk jarum atau monoklinik. Perbedaan dari kristal monoklinik yaitu Kristal rombik tidak mengkilap dan berbentuk gumpalan. Faktor yang mempengaruhi pembentukan kristal rombik dan monoklinik yaitu derajat lewat jenuh, jumlah inti yang ada atau luas permukaan total dari kristal yang ada dan banyaknya pengotor, serta pergerakan antara larutan dan kristal. Reaksi antara belerang dengan kloroform yaitu: S8 (s) + CHCl3 (aq) → S8 (monoklinik)
  • 6. Gambar 1. Kristal Rhombik Gambar 2. Kristal monoklinik Percobaan kedua adalah reaksi pembentukan senyawa sulfida. Belerang dicampur dengan serbuk besi dengan perbandingan 1:1 kemudian dipanaskan hingga bereaksi dan bercampur dengan sedikit pengadukan. Pemanasan yang dilakukan hingga diperoleh nyala api memerlukan waktu yang lumayan lama, hal ini terjadi karena proses pemanasan campuran berubah dalam beberapa fase yaitu berwujud padat lalu meleleh atau mencair kemudian memadat kembali dan hingga muncul nyala api. Campuran yang diperoleh bernama pirit. Pirit atau FeS2 merupakan mineral tanah yang mengandung besi dan belerang. Campuran yang dipanaskan memperoleh energi sehingga mengalami eksitasi pada tingkat energi yang lebih tinggi dan kembali ke tingkat dasar dengan memancarkan warna melalui bara api . Fenomena bara api disebabkan karena adanya unsur Fe yang mudah terbakar. Persamaan reaksi yang terjadi yaitu : Fe(s) + S(s) → FeS(s). Gambar 3. Pirit dengan nyala api Percobaan ketiga adalah reaksi logam dengan asam. Potongan logam alumunium dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi HCl pekat. Kemudian erlenmeyer ditutup dengan balon. Alumunium segera bereaksi dengan HCl dapat
  • 7. dilihat dari melarutnya alumunium dalam larutan HCL pekat. Reaksi yang terjadi adalah : 2 Al(s) + 6HCl(l) → 2AlCl3(l) + 3H2(g) Dari reaksi diatas dapat diketahui ada gas yang terbentuk yang mengakibatkan balon terisi oleh gas tersebut. Balon yang terisi gas dilepas dan diikat, kemudian diterbang-terbangkan hingga balon melayang. balon dapat melayang karena diisi oleh gas H2 yang ringan dan mudah melayang di udara. Gas H2 dapat menerbangkan balon karena massa jenisnya lebih ringan daripada udara. Namun karena sifat gas H2 yang mudah meledak maka gas yang sering digunakan untuk menerbangkan balon adalah gas helium. Gambar 4. Balon terisi gas H2 Gambar 5. Balon terbang V. Kesimpulan Kesimpulan praktikum Reaksi Kimia Unsur Golongan A adalah 1. Belerang memiliki alotropi, yaitu berbentuk kristal monoklinik dan rombik. Kristal monoklinik didapat dari penambahan larutan kloroform dan rombik dari penambahan larutan CS2, 2. Reaksi senyawa sulfida dengan Fe menghasilkan pirit yang apabila dipanaskan akan menghasilkan nyala api, 3. Reaksi logam alumunium dengan HCl pekat menghasilkan gas H2 yang dapat menerbangkan balon di udara.
  • 8. Daftar Pustaka Mintadi, Mukh. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik 1. Jember : Universitas Jember. Sugiyarto, Kristan H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Jurusan Kimia FMIPA UNY. Svehla G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif . Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.