Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Asetanilida pertama kali ditemukan oleh Friedel Kraft pada tahun 1872 dengan cara mereaksikan asethopenon dengan NH2OH sehingga terbentuk asetophenon oxime yang kemudian dengan bantuan katalis dapat diubah menjadi asetanilida. Pada tahun 1899 Beckmand menemukan asetanilida dari reaksi antara benzilsianida dan H2O dengan katalis HCl. Lalu, pada tahun 1905 Weaker menemukan asetanilida dari anilin dan asam asetat. Asetanilida sendiri merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Asetanilida pertama kali ditemukan oleh Friedel Kraft pada tahun 1872 dengan cara mereaksikan asethopenon dengan NH2OH sehingga terbentuk asetophenon oxime yang kemudian dengan bantuan katalis dapat diubah menjadi asetanilida. Pada tahun 1899 Beckmand menemukan asetanilida dari reaksi antara benzilsianida dan H2O dengan katalis HCl. Lalu, pada tahun 1905 Weaker menemukan asetanilida dari anilin dan asam asetat. Asetanilida sendiri merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Laporan Pembuatan Garam Mohr
1. 10
A. TUJUAN PERCOBAAN
• Membuat besi (II) ammonium (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O atau garam Mohr dengan cara
kristalisasi.
• Mempelajari reaksi-reaksi kimia yang terjadi.
• Mempelajari kondisi proses antara lain: suhu, pengadukan, pH dan derajat lewat
jenuh.
• Mempelajari tahapan proses dan operasi antara lain: pemanasan, penyaringan (filtrasi)
dan pendinginan.
• Menghitung Yield produk garam Mohr
• Melakukan analisis kualitatif dan uji mikrobiologi produk garam Mohr.
B. DASAR TEORI
Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak, yang kukuh dan liat. Ia melebur
pada 1535o
C. Jarang terdapat besi komersil yang murni, biasanya besi mengandung sejumlah
kecil karbida, fosfida, silsida dari besi, serta sedikit grafit. Zat – zat pencemar ini
mempengaruhi kekuatan struktur besi. Besi dapat di magnetkan. HCl encer / pekat dan
H2SO4 encer melarutkan besi yang mana menghasilkan garam – garam besi (II) dan gas H2.
Garam besi (II) sulfat dapat bergabung dengan garam – garam sulfat dari garam
alkali, membentuk suatu garam rangkap dengan rumus umum yang dapat di gambarkan
sebagai M2Fe(SO4).6H2O , dimana M = logam – logam seperti K, Rb, Cs, dan NH4. Rumus
ini merupakan gabungan dua garam dengan anion yang sama yaitu M2SO4FeSO4.6H2O.
Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4, yang dibuat dengan jumlah mol besi (II)
sulfat dan ammonium sulfat sama, maka hasil ini dikenal dengan garam Mohr. Garam Mohr
dibuat dengan mencampurkan kedua garm sulfat dan besi (II) ammonium, dimana masing –
masing garam dilarutkan sampai jenuh dan pada besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada
saat pendinginan hasil campuran pada kedua garam di atas akan diperoleh Kristal yang
berwarna hijau kebiru – biruan dengan bentuk monoklin. Garam Mohr tidak lain adalah
garam rangkap besi (II) ammonium sulfat dengan rumus molekul (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Garam Mohr mempunyai banyak fungsi, tetapi garam Mohr biasanya digunakan untuk :
• Membuat larutan baku Fe2+
bagi analisis volumetric
• Sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetic
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
2. 10
• Untuk meramalkan urutan daya pengoksidasi oksidator K2Cr2O7 , KMnO4 dan KBrO3
( dengan konsentrasi yang sama ) terhadap ion Fe2+
.
• Dalam aneka industri digunakan dalam pembuatan tinta cetak hitam (sama seperti
ferosulfat), pewarnaan kulit, kain wool dan dapat digunakan sebagai desinfektan.
Reaksi :
I. Fe + H2SO4 20% FeSO4 + H2
II. 2NH4OH + H2SO4 (NH4)2SO4 + 2H2O
III. FeSO4 + (NH4)2SO4 (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
C. SKEMA KERJA
1. Pembuatan larutan FeSO4
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
Siapkan gelas kimia yang berisi 5 gr
serbuk besi Masukan perlahan 40ml H2SO4 20 %
kedalam gelas kimia
Aduk campuran diatas hingga logam besi larut
Panaskan campuran atur suhu jangan terlalu tinggi
kira-kira sehingga larutan tidak jenuh.
Amati perubahan yang terjadi
Ukurlah suhu setiap 5 menit selama 30 menit lalu
periksa pH campuranya
3. 10
2. Pembuatan larutan (
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
Bila saat dipanaskan terjadi endapan biru
kehijauan tambahkan aquades untuk melarutkan
Saringlah campuran tersebut dalam keadaan panas
periksa PH filtrat yang diperoleh
Tambahkan 2 ml H2SO4 pada filtrat
untuk mempertahankan pH < 2
Uapkan hingga memperoleh larutan yang berwarna biru bening
Masukan 25ml asam sulfatSediakan gelas kimia yang telah berisi 35ml
Panaskan dan aduk selama 30 menit pada suhu 8
Catat suhu pH dan suhu setiap 5
Uapkan hingga larutan menjadi bening dengan pH
4. 10
3. Pembuatan kristal garam Mohr [( Fe . 6 O]
D. ALAT DAN BAHAN
ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
Hot plate 2
Gelas kimia 300 mL 4
Gelas ukur 50 mL 1
Batang pengaduk 1
Pipet volume 25 mL 1
Pipet tetes 1
Bola hisap 1
Corong 1
Kaca arloji 1
Spatula 1
Botol semprot 1
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
Campurkan larutan A dan B dalam keadaan masih panas
Panaskan selama 30-35 menit dengan suhu 100-12 C
Ukur pH campuran hingga campuran mengalami penetralan (pH=7)
5. 10
Kertas saring 1
Tabel 1. Alat yang di gunakan
BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH
H2SO4 20% 67 mL
NH4OH 10% 35 mL
Aquades
BaCl 0,5 M
Serbuk Fe 5 gram
Tabel 2. Bahan yang digunakan
E. DATA PENGAMATAN
WAKTU
(MENIT)
SUHU
(0
C)
WARNA pH
5 81 Ungu 1
10 81 Ungu 1
15 72 Ungu 1
20 75 Ungu 1
25 76 Ungu 1
30 78 Ungu 1
Tabel 3. Data pengamatan NH4OH + H2SO4
WAKTU SUHU WARNA pH
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
6. 10
(MENIT) (0
C)
5 50 Ungu 1
10 48 Ungu 1
15 49 Ungu 1
20 51 Ungu 1
25 50 Ungu 1
30 49 Ungu 1
Tabel 4. Data pengamatan Fe + H2SO4
F. PENGOLAHAN DATA
Massa Serbuk Besi = 5 gram
Ar besi = 56 gram/mol
Mr Mohr = 392 gram/mol
Berat Garam Mohr = 1,24 gr
Menghitungmolgarammohr
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Mol Fe = mol garam Mohr
Mol Fe = mol (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Mol Fe =
Mol Fe = = 0,0893 mol
1.1 MassagaramMohrsecarateori
MassaMohr =MolMohrxMrMohr
= 0,0893 mol x 392 gram/mol
=35,0056 gram
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
7. 10
1.2 Efisiensi/rendemen
=
= 3,54%
1.3 KemurniangaramMohr
Persentasekemurnian=
F. PEMBAHASAN
1. Dila Adila
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan sintesa garam mohr. Ada tiga tahap
reaksi yang dilalui. Reaksi pertama merupakan reaksi pelarutan serbuk Fe, adapaun
persamaannya sbb :
Fe + H2SO4 20% FeSO4 + H2
Serbuk Fe dilarutkan dengan H2SO4 encer dan dilakukan diruang asam dengan
pemanasan dikarenakan jika digunakan asam sulfat yang pekat, maka akan dihasilkan suatu
ion-ion besi yang tidak diinginkan dan pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi.
Asam sulfat encer akan mengoksidasi besi menjadi ion Fe2+
dan ion H+
dari asam sulfat yang
mengalami reduksi menjadi H2. Reaksi ini menghasilkan Fe2+
dari FeSO4 jenuh yang tidak
stabil diudara.
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
8. 10
Kemudian reaksi selanjutnya merupakan reaksi pembuatan larutan ammonium sulfat
jenuh.
2NH4OH + H2SO4 (NH4)2SO4 + 2H2O
Reaksi ini merupakan reaksi penetralan NH4OH oleh H2SO4 sambil dipanaskan agar didapat
larutan ammonium sulfat yang jenuh. Larutan ini akan menghasilkan garam karena
merupakan campuran antara asam dan basa, dimana asamnya adalah asam sulfat 20 % dan
basanya adalah amoniak. Larutan ini adalah (NH4)2SO4. Namun pada praktikum, pH larutan
(NH4)2SO4 yang terbuat adalah 1. Hal ini ditimbulkan karena kemurnian zat keduanya tidak
tepat seperti yang ditentukan, kebersihan alat juga harus diperhatikan, atau adanya pengotor
dalam kedua zat.
Terakhir reaksi pencampuran garam – garam jenuh yang panas yaitu FeSO4 dan
(NH4)2SO4.
FeSO4 + (NH4)2SO4 (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Reaksi ini akan menghasilkan garam Mohr. Pendinginan dilakukan selama dua
minggu agar dihasilkan kristal (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O yang maksimal. Setelah diperhatikan
sebaiknya mengusahakan jumlah mol atau perbandingan mol dari FeSO4 dan (NH4)2SO4
sama, agar dihasilkan rendemen yang optimal.
2. Ulfa Nurul Azizah
Pada percobaan kali ini praktikan membuat garam Mohr. Pertama-tama praktikan
membuat larutan A dengan melarutkan 5 gr serbuk besi ke dalam 40ml asam sulfat 20%
kemudian dipanaskan. Perlahan-lahan serbuk besi larut, hal ini disebabkan karena asam sulfat
merupakan pelarut yang mengandung proton yang dapat diionkan dan bersifat asam kuat
atau lemah. Pemanasan yang dilakukan pada pelarutan ini, semakin mempercepat terjadinya
reaksi antara besi dengan asam sulfat sehingga hampir semua serbuk besi dapat melarut.
Larutan kemudian disaring, Adapun tujuan dari penyaringan adalah untuk menghindari
terbentuknya kristal pada suhu yang rendah dan tujuan dari pemanasan adalah adalah sebagai
katalis yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga hampir semua besi dapat melarut.
Larutan lalu diuapkan agar molekul air yang terdapat dalam larutan tersebut berkurang.
Filtrat tersebut mengandung garam besi (II) sulfat, dalam larutan garam ini mengandung ion
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
9. 10
Fe2+
yang memberikan warna biru kehijauan pada filtrat dan Pembentukan FeSO4 dari logam
Fe merupakan reaksi elektron berdasarkan prinsip termokimia. Reaksi yang terjadi yaitu:
Fe + H2SO4 → FeSO4 + H2
Berikutnya praktikan membuat larutan B, yaitu menetralkan 25ml asam sulfat 20%
dengan menambahkan amonia pekat. Setelah penambahan ± 35 ml amonia pekat ke dalam
larutan asam sulfat, dan dengan memasukkan pH indikator ke dalam larutan tersebut
diperoleh pH larutan 7. Reaksi antara asam sulfat dan larutan amonia merupakan reaksi
netralisasi, sehingga pH yang diperoleh adalah 7. Reaksi yang terjadi yaitu :
2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
Selanjutnya larutan A dimasukkan ke dalam larutan B, diperoleh larutan berwarna
hijau dengan sedikit endapan putih di dasar gelas piala. Campuran ini kemudian didinginkan
sehingga terbentuk kristal yang halus, setelah itu barulah kristal disaring sehingga diperoleh
garam Mohr. Dengan hasil yang didapatkan dari percobaan tersebut terdapat kesalahan dalam
pemanasan campuran larutan A dan B yang seharusnya di panaskan pada suhu 100-12 C
selama 30 menit tetapi praktikum pertama dipanaskan selama 10 menit dengan suhu C
yang mengakibatkan pH belum menjadi netral saat diuapkan dan garam morh tidak
mengkristal seperti yang seharusnya namun pada saat pemanasan ke dua dengan suhu C
sehingga larutan menjadi keruh dan harus di saring kembali untuk mendapatkan filtrat ke 2
dengan volume yang lebih sedikit namun dapat mengkristal menjadi garam mohr karna
menetralkan pH menjadi 7 karna memanaskan larutan dengan suhu tinggi.
3. Rima Agustin Merdekawati
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan pembuatan garam mohr
dengan melarutkan larutan FeSO4 dengan larutan (NH)2SO4. Larutan FeSO4 dibuat dengan
melarutkan 5 gram serbuk besi ke dalam larutan H2SO4 20%. Pada saat pencampuran larutan
terbentuklah buih dari serbuk besi sehingga perlu dilakukan pemanasan hingga suhunya
mendekati 50o
C untuk menghilangkan buih. Buih tersebut adalah gas hidrogen yang
merupakan produk samping dari pembentukan FeSO4. Selain itu pemanasan juga berfungsi
untuk mempercepat proses pelarutan serbuk besi menjadi Fe2+
. Pembentukan Fe2+
dapat di
identifikasi dengan perubahan warna larutan dari putih keabu-abuan menjadi hijau dan jika
didinginkan berwarna hijau muda. Kemudian penyaringan dilakukan saat larutan masih
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr
10. 10
dalam kondisi panas, hal ini dilakukan agar tidak terbentuk kristal. Sedangkan larutan
(NH)2SO4 dengan mencampurkan larutan H2SO4 20% ke dalam larutan NH4OH 10%.
Kemudian campuran tadi dipanaskan hingga suhunya 80o
C dan uapkan hingga larutan
menjadi bening.
Filtrat dari larutan FeSO4 kemudian dicampurkan dengan larutan (NH4)2SO4 dan
dilakukan pemanasan. Setelah 30 menit proses pemanasan dihentikan dan kemudian larutan
didinginkan untuk mendapatkan garam Mohr yang diinginkan. Untuk mempercepat proses
pembentukan kristal garam Mohr maka larutan dipancing dengan memasukkan garam Mohr
asli. Garam mohr yang dihasilkan adalah 1,24 gram sehingga berat redemennya adalah 3,54
% dan kemurniannya adalah 96,135 %. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa garam yang
terbentuk sangatlah sedikit hal ini bisa disebabkan karena beberapa faktor seperti pH dari
larutan, suhu pada pemanasan, masih adanya besi yang belum terlarut, dan adanya zat
pengganggu dari luar. Selain itu dari data tersebut dapat diperoleh hubungan antara
rendemen dan kemurnian yaitu semakin kecil nilai rendemennya maka akan semakin besar
pula nilai kemurniannya semakin sedikit garam mohr yang dihasilkan maka tingkat
kemurnian yang didapatkan akan semakin besar.
G. KESIMPULAN
• Teknik yang dapat digunakan untuk membuat garam Mohr adalah dengan
mereaksikan FeSO4 jenuh dan (NH4)2SO4 jenuh pada suhu tinggi untuk kemudian
dilakukan pendinginan.
• Kondisi operasi maksimum adalah dengan pemanasan reaksi sekitar 80 – 100o
C dan
perbandingan mol FeSO4 jenuh dan (NH4)2SO4 adalah sama.
• Garam Mohr yang terbentuk adalah 1,24 gram. Persen rendemennya adalah 3,54%
H. DAFTAR PUSTAKA
Manfaati, Rintis,ST.,MT dkk. 2012. Praktikum Satuan Proses 1. Bandung: Politeknik
Negeri Bandung.
Kelompok 8 Kelas 1A | Laporan Pembuatan Garam Mohr