Analisa Pendahuluan dan Analisa KualitatifNaufa Nur
Analisa pendahuluan mencangkup wujud, bentuk, bau, sifat higroskopis dan sifat asam basa. Sedangkan analisa kualitatif mencangkup pengamatan uji kristal analit, warna dan bau setelah dilakukan pemanasan.
Analisa Pendahuluan dan Analisa KualitatifNaufa Nur
Analisa pendahuluan mencangkup wujud, bentuk, bau, sifat higroskopis dan sifat asam basa. Sedangkan analisa kualitatif mencangkup pengamatan uji kristal analit, warna dan bau setelah dilakukan pemanasan.
mengapa logam Zink, Kadmium ,dan raksa tidak termasuk golongan logam-logam trasisi, demikian juga tidak termasuk golongan logam alkali tanah.
susunan baterai NiCad, dan bagaimana cara pengisian kembali.
Raksa (II) iodida tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium iodida, jelaskan
Bandingkan keasaman/perbedaan sifat
a. Zink dengan Magnesium
b. Zink dengan Aluminium
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
Study literatur anion
1. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
1
I. JUDUL PERCOBAAN : ANALISIS ANION
II.TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui fungsi anion pada percobaan
2. Memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion
serta mengidentifikasi jenis anion yang ada didalam sampel
3. Mengetahui beberapa uji yang dilakukan pada anion
III.TINJAUAN TEORITIS
Anion merupakan ion sisa asam, atau ion yang bermuatan negatif, berbeda dengan
kation. Suatu senyawa kimia pasti merupakan gabungan antara kation dengan anion. Anion
dapat berfungsi sebagai logam apabila memiliki minimal satu pasang ion pusat yang disebut
bilangan koordinasi. Ikatan kovalen koordinat. Pada ikatan ini ligan sebagai donor pasangan
elektron. Ion kompleks ditinjau dari jenis ligan yang diikat dapat digolongkan menjadi dua
yakni kation kompeleks dan anion kompleks (Yamin, 2000).
Analisa kualitatif dapat dilakukan pada bermacam-macam skala. Dalam analisis makro
kuantitas zat yang dikerjakan adalah 0,5-1 gram dan volume larutan yang diambil untuk
analisis sekitar 20 ml. Dalam apa yang biasa disebut analisis semimikro, kuantitas yang
digunakan untuk analisis dikurangi dengan factor 0,1-0,05 yakni sekitar 0,05 gram dan volume
larutan sekitar 1 ml. Untuk analisis mikro faktor itu adalah 0,01 atau kurang. Tak ada batas
yang tajam antara analisis semimikro dan mikro; yang pertama pernah disebut analisis
sentigram dan yang kedua analisis milligram, tetapi istilah-istilah ini hanya menyatakan sangat
kasar mengenai kuantitas yang digunakan dalam ion-ion tetap tak berubah. Teknik eksprimen
yang khusus telah dikembangkan untuk menangani volume dan kuantitas endapan yang lebih
kecil, dan ini akan diuaraikan agak teperinci. Untuk analisis rutin oleh mahasiswa, pilihan
terletak antara analisis makro dan analisis semimikro. Terdapat banyak keuntungan bila
menggunakan teknik semimikro, antara lain :
1. Pengurangan konsumsi
2. Kecepatan analisis yang lebih tingggi
3. Ketajaman pemisahan yang meningkat
Hidrotalsit dengan kapasitas pertukaran anion yang tinggi dan mudah diregenerasi dapat
dijadikan pilihan utama dalam aplikasi penukar anion. Pada makalah ini diuraikan mekanisme.
2. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
2
kapasitas dan kinetika pertukaran anion Cr2O12'. Setelah Cr2O7l- memasuki ruang antarlapis,
kapasitas pertukaran anion dapat ditentukan sehingga dapat digunakan untuk perbandingan
kapasitas pertukaran kedua anion tersebut pada hidrotalsit Zn-Al-SOa. Hasil pertukaran anion
dengan kedua anion tersebut diharapkan mudah diregenerasi. Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh informasi
mekanisme pertukaran anion SOo'- pada antarl-apis hidrotalsit dengan anion Cr2O1z' dan
gambaran proses regenerasi ion-ion kembali melalui pertukaran anion, dan memperoleh
informasi mengenai kapasitas pertukaran anion dikromat dalam hidrotalsit Zn-Al-SOa. (Roto,
2009).
Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu car untuk menentukan ion (kation/anion)
tertentu dengan emnggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif yaitu pereaksi
yang memberikan reaksi tetentu untuk beberapa jenis kation/anion, sedangkan pereaksi
spesifik adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu satu jenis kation/anion. Senyawa-
senyawa yang mengandung anion benzoat, klorida dan borat banyak digunakan sebagai
pengawet. Senyawa-senyawa fosfat banyak digunakan sebagai pupuk tanaman senyawa-
senyawa karbonat dan sitrat banyak digunakan sebagai penyegar pada minuman-minuman
ringan. Senyawa-senyawa CN- bersifat sangat beracun. Sedangkan senyawa borat dapat
digunakan sebagai pengenyal makanan, tetapi senyawa ini sangat membahayakan. Hal ini juga
merupakan suatu sebab, sehingga praktikum identifikasi terhadap anion dilakukan
(Retnowati,1999).
Kimia analitik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang di dalamnya terdapat
suatu cara untuk menentukan kadar ion tertentu dengan menggunakan pereaksi yang selektif
dan spesifik. Salah satu jenis ion yang dapat diketahui kandungannya adalah ion sulfat. Ion
sulfat merupakan jenis ion padatan dengan rumus empiris SO4 dengan massa molekul 96.06
satuan massa atom. Sulfat terdiri dari atom pusat sulfur yang dikelilingi oleh empat atom
oksigen dalam susunan tetrahidron ion sulfat bermuatan dua negatif. Ion sulfat adalah salah
satu anion utama yang muncul di air secara alami. Sulfat adalah salah satu ion penting dalam
ketersediaan air karena efek pentingnya bagi manusia saat ketersediaannya dalam jumlah besar.
Batas maksimal sulfat dalam air sekitar 250 mg/L untuk air yang dikonsumsi manusia
(Erviana, 2018).
3. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
3
III. ALAT DAN BAHAN :
4.1 ALAT
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Tabung reaksi
2. Pipa bengkok
3. Lampu spiritus
4. Pipet tetes
5. Kertas saring
4.2 BAHAN
No Nama Bahan R. Kimia [x] Wujud Warna MSDS Jumlah
1. Natrium karbonat Na2CO3 - Bubuk Putih Berbahaya jika
terhirup,
menyebabkan luka
bakar
2. Kalium
bikarbonat
KHCO3 - Padat Bening Dapat menyebabkan
iritasi mata,
berbahaya jika
tertelan
3. Natrium sulfit Na2SO3 - Padat Putih Berbahaya jika
tertelan, hindari
menghirup uap
4. Natrium sulfat Na2SO4 - Padat Putih Iritasi pada mata,
menyebabkan alergi
pada kulit
5. Sadium tiosulfat Na2S2O3 - Padat Bening Berbahaya jika
terhirup, sangat
reaktif
6. Natrium sulfida Na2S - Padat Kuning
-merah
Sangat korosif,
berbahaya
7. Kalium nitrat KNO3 - Padat Putih Merusak lingkungan
4. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
4
8. Kalium tiosianat KSCN - Iritasi pada kulit dan
paru-paru
9. Natrium korida NaCl - Padat Putih Larut dalam air
dingin, iritasi mata
10. Asam klorida HCl (p) 0,1
N
Cair Benig Mengganggu
pernapasan, sangat
korosif dan reaktif
11. Asam klorida
encer
HCl 2M Cair Bening Mengganggu
pernapasan, sangat
korosif dan reaktif
12. Kalium
hidroksida
Ca(OH)2 - Padat Putih Sangat korosif,
mengganggu
pernapasan
13. Barium
hidroksida
Ba(OH)2 - Padat Putih Iritasi mata dan kulit
14. Ferrosi sulfat FeSO4 - Sangat beracun,
berbahaya jika
tertelan
15. Barium klorida BaCl2 - Padat Putih Menyebabkan luka
bakar
16. Larutan iod I2 - Padat Biru
tua
Titik didih 184,20C
17. Disodium fosfat Na2HPO4 - Sangat beracun
18. Kalium bromida KBr - Gas Kuning Merusak lingkungan
19. Kalium iodida KI 0,0
2N
Cair Bening Sangat beracun,
iritasi, berbahaya
jika tertelan
20. Disodium fosfat Na2PO4 - Cair Merah
muda
Sangat korosif
5. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
5
21. Trinatrium fosfat Na3PO4 - Padat Bening Menyebabkan
gangguan
pernapasan
22. Kalium kromat K2CrO4 - Padat Kuning
cerah
Iritasi pada mata dan
kulit
23. Natrium asetat CH3COO
Na
- Tidak berbau, titik
leleh gas 0C
24. Natrium oksalat Na2C2O4 - Merusak lingkungan
25. Nitrat perak AgNO3 - Padat Bening Sangat korosif,
beracun
26. Amonium
hidroksida encer
NH4OH - Beracun,
menyebabkan luka
bakar
27. Amonium
hidroksida
NH4OH (p) - Beracun,
menyebabkan luka
bakar
28. Asam sulfat H2SO4 - Cair Bening Pengoksifiidasi,
merusak kulit dan
paru-paru
29. Asam nitrat HNO3 - Cair Bening Korosif, iritasi,
infeksi pernapasan
30. Timbal nitrat Pb(NO3)2 - Menyebabkan luka
bakar
31. Larutan timbal
asetat
- Iritasi pada mata dan
kulit
32. Larutan amonia NH3 - Gas Bening Berbahaya jika
terhirup
6. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
6
IV. PROSEDUR KERJA
1. Anion CO3
2-(Karbonat)
a. Dalam tabung reaksi yang dilengkapi dengan pipa bengkok,masukkan sebanyak
kurang lebih 2 ml larutan Na2CO3 dantambahkan 4 tetes HCl pekat.Amati gad yang
terjadi.
b. Dalam tabung reaksi yang lain,isi dengsn larutan Ba(OH)2 sebanyak 2
ml.Masukkan gas yang timbul pada larutan Ba(OH)2 .Amati dan catat perubahan
warna yang terjadi pada air barit.
c. Ambil tabung reaksi lain,diisi dengan 2 ml air kapur,Ca(OH)2 .Madukkan gas yang
keluar dari nomor 1 kedalam air kapur(melewati pipa bengkok).Amati dan catat
perubahan yang terjadi pada air kapur.
2. Anion SO3
- (Sulfit)
a. Ambil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi,tambahkan dengan
larutan AgNO3 lebih banyak.Amati terbentuknya endapan.
b. Ambil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi,tambahkan larutan
BaCl.Amati endapan yang terjadi dan tambahkan pada campuran tersebut HCl
encer.Amati apa yang terjadi.
c. Ambil 2 ml larutan Na2SO3 masukkan dalam tabung reaksi,tambahkan dengan
larutan Pb(NO3)2. Amati endaan yang terjadi.Tambahkan pada campuran tersebut
dengan HNO3 encer.Amati apa yang terjadi.
3. Anion SCN- (Tiosianat)
a. Ambil lebih kurang 2 mL larutan KSCN dan masukkan dalam tabung reaksi dan
tambahkan dengan larutan FeCl3. Amati perubahan warna larutan yang terjadi.
b. Ambil lebih kurang 2 mL larutan KSCN dan masukkan dalam tabung reaksi dan
tambahkan dengan larutan AgNO3. Amati endapan yang terjadi. Tambahkan pada
campuran tersebut dengan larutan NH3. Amati apa yang terjadi.
4. Anion Cl- (Klorida)
a. Ambil larutan NaCl sebanyak kurang lebih 2 mL dan masukkan dalam tabung
reaksi. Tambahkan pada larutan tersebut 1 tetes HNO3 pekat untuk menghilangkan
gas CO2.Kemudian tambahkan 5 tetes AgNO3 0,1M.amati dan catat warna endapan
yang terbentuk.
7. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
7
b. Tambahkan larutan NH4OH encer pada tabung reaksi. Amati dan catat bagaimana
keadaan endapan setelah ditambahkan larutan NH4OH.
5. Anion Br- (Bromida)
a. Ambil lebih kurang 2 ml larutan KBr dan masukkan dalam tabung reaksi dan
tambahkan dengan H2SO4 pekat. Amati warna larutan dan gas yang terjadi.
b. Ambil lebih kurang 2 ml larutan KBr dan masukkan dalam tabung reaksi dan
tambahkan dengan larutan AgNO3. Amati endapan yang terjadi. Sebagian endapan
dilarutkan dalam HNO3 encer. Amati apa yang terjadi. Sebagian endapan yang lain
dilarutkan dalam larutan ammonia pekat. Amati perubahan yang terjadi.
c. Ambil kurang lebih 2 ml larutan KBr dan masukkan dalam tabung reaksi dan
tambahkan dengan larutan timbal asetat. Amati endapan yang terjadi. Larutkan
endapan dalam air mendidih dan amati apa yang terjadi.
6. Anion SO4
2- (Sulfat)
a. Ambil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4 dan masukkan dalam tabung reaksi dan
tambahkan beberapa tetes larutan BaCl2 0,1 M . Amati dan catat warna dari endapan
yang terjadi.
b. Ambil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4 dan masukkan dalam tabung reaksi dan
tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 . Amati endapan yang terjadi.
c. Ambil lebih kurang 2 ml larutan Na2SO4 dan masukkan dalam tabung reaksi dan
tambahkan dengan larutan timbale asetat . Amati endapan yang terjadi. Tambahkan
larutan NaOH pada endapan yang terbentuk. Amati apa yang terjadi kemudian
tambahkan HCl dan amati yang terjadi.
7. Anion PO4
3- (Fosfat)
a. Amati kurang lebih 2 ml larutan Na2HPO4 dan masukkan dalam tabung reaksi.
Kemudian tambahkan 5 tetes AgNO3 0,1 M. Amati dan catat warna endapan yang
terbentuk. Bagi endapan menjadi 2 bagian. Sebagian endapan tambahkan larutan
NH4OH encer. Amati dan catat, bagaimana keadaan endapan setelah ditambahkan
larutan NH4OH encer. Sebagian endapan yang lain, tambahkan larutan HNO3 encer
8. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
8
pada tabung reaksi. Amati dan catat, bagaimana keadaan endapan setelah
ditambahkan larutan HNO3 encer.
b. Ambil lebih kurang 2 ml larutan Na2HPO4 dan masukkan dalam tabung reaksi, dan
tambahkan dengan larutan BaCl2. Amati endapan yang terjadi. Tambahkan pada
endapan dengan larutan amonia encer. Amati perubahan yang terjadi.
8. Anion CrO4
2- (Kromat)
a. Ambil lebih kurang 2 ml larutan K2CrO4 dan masukkan dalam tabung reaksi, dan
tambahkan beberap tetes larutan BaCl2 0,1M. Amati dan catat warna dari endapan
yang terjadi.
b. Ambil lebih kurang 2 ml larutan K2CrO4 dan masukkan dalam tabung reaksi, dan
tambahkan dengan larutan AgNO3. Amati endapan yang terjadi. Larutkan endapan
dalam asam nitrat encer, dan amati perubahan yang terjadi.
c. Amati kurang lebih 2 ml larutan K2CrO4 dan masukkan dalam tabung reaksi, dan
tambahkan dengan larutan timbal asetat. Amati endapan yang terjadi. Tambahkan
larutan NaOH pada endapan yang terbentuk. Amati apa yang terjadi.
9. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
9
VI. HASIL PERCOBAAN/REAKSI – REAKSI/ PEMBAHASAN
5.1 REAKSI- REAKSI
1. Identifikasi Ion klorida (Cl- )
Pada penambahan AgNO3, endapan putih yang terbentuk adalah AgCl dengan reaksi :
Cl- + Ag+ → AgCl↓
2. Ion bromida (Br- )
Pada penambahan AgNO3, endapan putih yang terbentuk adalah AgBr dengan reaksi :
Br- + Ag+ → AgBr↓
3. Ion sulfat (SO4
2- )
Ba2+ + SO4
2- → BaSO24↓ (putih)
Pada penambahan Pb(CH3COO)2 terbentuk endapan putih sehingga mengkeruhkan
larutan. Endapan tersebut merupakan endapan PbSO4 dengan persamaan reaksi :
SO4 2- + Pb2+ → PbSO4↓. Garam PbSO4 akan larut jika ditambahkan H2 SO4.
4. Ion Sulfit (SO3
2- )
SO3
2- + Ba2+ → BaSO3↓
BaSO3 + H2O2 → BaSO4↓+ H2O
BaSO3 + H 2SO3 → BaSO4↓+ H2O
5. Uji anion PO4
3-
PO4
3- + 3Ag+ → Ag3PO4↓
Pada penambahan alumunium molibdat dalam suasana asam akan terbentuk endapan
berwarna kuning yang merupakan endapan (NH4)3PO4.12MoO3 dengan persamaan
reaksi : PO4
3- + 3NH4 + + 12MoO4
2+ + 24H+ → (NH4)3PO4.12MoO3↓+ 12H2O
6. Uji anion CO3
2-
CaCO3 + H2O + CO2→ Ca2 + 2HCO3
- Hidrogen Karbonat dari logam-logam alkali
larut dalam air, tetapi kurang larut dibanding karbonat normal padanannya.
7. Uji ion CrO4
2-
PbCrO4↓ + 3OH- → Pb(OH)3
- + CrO4
2-
8. Uji ion SCN-
Dengan larutan FeCl2 membentuk warna merah darah. Endapan diuraikan oleh larutan
hidroksida alkali membentuk endapan Fe(OH)3 yang berwarna coklat.
10. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
10
5.2 PEMBAHASAN
Identifikasi Ion klorida (Cl- )
NaCl ditambahkan dengan AgNO3,yang menghasilakan endapan putih AgCl(s) dan
warna larutannya putih susu,tapi pada saat berlebihan dan pemanasan perbedaan warna larutan
terjadi disini dari yang tadinya berwarna putih berubah menjadi bening.Anion ini termasuk
golongan halida karena ada ion Cl- yang mengendap akibat direaksikan dengan Ag2+.Garan-
garam yang mengandung ion klorida umumnya larut dalam air dan asam kuat encer, kecuali
AgCl (berwarna putih). Hg2 Cl2 (berwarna putih) dan PbCl2 (berwarna putih), khusus PbCl2
mudah larut dalam air panas. Sedangkan AgCl larut dalam amonia encer.
Ion bromida (Br- )
Garam-garam yang mengandung ion bromida kebanyakan mudah larut dalam air dan
asam kuat encer kecuali AgBr (berwarna kuning), HgBr2 (berwarna putih) dan PbBr2
(berwarna putih). Khusus PbBr2 mudah larut dalam air panas.
Ion sulfat (SO4
2- )
Pada Percobaan keempat yaitu KI ditambahkan dengan CuSO4.Yang menghasilkan
endapan putih dan larutanya berwarna orange kecokleatan,pada saat berlebihan endapannya
tidak terjadi perubahan tetapi warna larutannya berubah menjadi kuning kecoklatan,pada saat
pemanasan endapan berwarna putih dan warna larutannya kuning.Apabila hasil reaksinya
diuraikan maka menghasilkan I-.maka dapat di identifikasi reaksi ini mengandung I- maka
reaksi tersebut merupakan golongan halide.
Ion Sulfit (SO3
2- )
Garam-garam yang mengandung ion sulfit umunya sukar larut dalam air kecuali garam
yang berpasangan dengan kation Na+ , K+ , dan NH4
+ .
Uji anion PO4
3-
Pada penambahan AgNO3 dan dipanaskan akan terbentuk endapan kuning yang
merupakan endapan Ag3PO4.Pada penambahan alumunium molibdat dalam suasana asam akan
terbentuk endapan berwarna kuning yang merupakan endapan (NH4)3PO4.12MoO3
Uji anion CO3
2-
Larut dalam semua karbonat normal, kecuali karbonat dari logam-logam alkali
amonium, tak larut dalam air. Hidrogen karbonat atau bikarbonat dari kalsium, strontium,
barium, magnesium, dan mungkin dari besi ada dalam larutan air, mereka terbentuk karena aksi
11. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
11
oleh asam karbonat yang berlebihan terhadap karbonat-karbonat normal, entah dalam larutan
air atau suspensi dan akan terurai pada pendidihan larutan,
Uji ion CrO4
2-
Untuk menguji adanya ion CrO4
2- dapat dilakukan dengan penambahan timbal nitrat,
akan menghasilkan endapan kuning yang tidak larut dari PbCrO4,yang mana endapan ini dapat
bereaksi dengan larutan 6M NaOH, reaksinya:
Uji ion SCN-
Dengan larutan FeCl2 membentuk warna merah darah. Endapan diuraikan oleh larutan
hidroksida alkali membentuk endapan Fe(OH)3 yang berwarna coklat.
12. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
12
IV. KESIMPULAN
1. Anion merupakan ion sisa asam, atau ion yang bermuatan negatif, berbeda dengan
kation. Suatu senyawa kimia pasti merupakan gabungan antara kation dengan anion.
Anion dapat berfungsi sebagai logam apabila memiliki minimal satu pasang ion pusat
yang disebut bilangan koordinasi. Ikatan kovalen koordinat. Pada ikatan ini ligan
sebagai donor pasangan elektron. Ion kompleks ditinjau dari jenis ligan yang diikat
dapat digolongkan menjadi dua yakni kation kompeleks dan anion kompleks.
2. Golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-,
AsO43-,AsO33-. Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa
Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2- Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam
larutan asam (HNO3).
Golongan nitrat : NO3-, NO2-,C2H3O2-. Semua garam dari golongan ini larut. NO3-,
NO2-, CH3OO-
3. Beberapa uji yang dilakukan pada anion yaitu uji anion PO4
3-, uji anion CO3
2-, uji ion
CrO4
2-, uji ion SCN-.
VIII. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Reaksi pada identifikasi CO3
-
Na2CO3 + HCl CO2 + H2O
CO2 + Ca(OH)2 CaCO3 + H2O
CO2 + BaCO3 BaCO3 + H2O
2. Reaksi pada identifikasi SO4
2-
SO4
2- + Ba2+ BaSO4
3. Reaksi pada identifikasi CrO4
2-
2CrO4
2- + 2H+ Cr2O7
2-+ H2O
4. Reaksi pada identifikasi SO3
2
SO3
2- + Ba2+ BaSO3
5. Reaksi pada identifikasi (COO)2
2-
(COO)2
2- + Ca2+ (COO)2 Ca
6. Reaksi pada identifikasi (S2-)
S2- + Ag+ Ag2S
7. Reaksi pada identifikasi Iodida
2I- + 2NO2
- + 4H+ I2 + 2NO + 2H2O
13. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM KIMIA
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Telp. (061) 618754
13
8. Reaksi identifikasi tiosianat (SCN-)
3 SCN- + Fe3+ Fe(SCN)3
9. Reaksi pada identifikasi bromide (Br-)
Br- + Ag+ AgBr
10. Reaksi pada identifikasi Cl-
Cl- + Ag+ AgCl
IX. DAFTAR PUSTAKA :
Erviana. D., Annisa Widya Budaya, Silvi Hariani, Arriya Winda, Luffiya Yulia Sari., (2018),
Analisis Kualitatif Kandungan Sulfat dalam Aliran Air dan Air Danau di Kawasan
Jakabaring Sport City Palembang, Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, 2(2): 1-4.
Retnowati., (1999), Kimia Untuk Universitas, PT. Grandika Pustaka, Jakarta.
Roto., Iqmal Tahir, dan Umi Nur Sholikhah., (2009), Aplikasi Pengolahan Polutan Anion
K}Irom(Vt) Dengan Menggt]Nakan Agen Penukar Ion Hydrotalcitb Zn-Ai-Soi
(Synthesis Of And Its Application To Treat Chrom(Vi) Pollutant Using
Hydrotalcite Zn-Al-Sot A.S Anion Exchanger),J.Manusia Dan Lingkungan,
16(1): 42-53.
Yamin., (2000), Kimia Dasar Untuk Universitas, Universitas Hassanuddin, Makassar.
MEDAN, 14 NOVEMBER 2019
DOSEN/ASISTEN PRAKTIKAN
(IKHSAN SOBIRIN RITONGAH) ( KELOMPOK 1 )
NIM : 4161131011 NIM : -