Model pembelajaran ini berfokus pada meningkatkan kapasitas berpikir siswa dengan menghadapkan mereka pada situasi bermasalah dan menganalisis alasan mereka. Guru menilai tingkat perkembangan kognitif siswa secara individu untuk menentukan tugas yang sesuai dan membantu siswa maju ke tingkat berpikir lebih tinggi.
Bermain peran digunakan sebagai model pembelajaran untuk menganalisis masalah sosial dan nilai-nilai. Guru membimbing siswa untuk bermain peran tentang konflik yang terjadi di jam istirahat sekolah. Melalui diskusi dan bermain peran berulang kali, siswa belajar cara menyelesaikan konflik secara demokratis dan mengembangkan kebijakan kelas bersama.
Teks tersebut membahas empat model pembelajaran menurut Joyce dan Weil, yaitu model interaksi sosial, pemrosesan informasi, personal, dan modifikasi tingkah laku. Setiap model didasarkan pada teori pembelajaran tertentu dan menekankan aspek berbeda seperti hubungan sosial, kognitif, personalitas, dan perilaku.
Scientific Inquiry (Penemuan Ilmiah) adalah model pembelajaran yang membawa siswa ke proses ilmiah dengan mengumpulkan dan menganalisis data, menguji hipotesis, dan memahami pembentukan pengetahuan. Model ini menggunakan pendekatan ilmiah untuk bidang sains dan sosial dengan melibatkan siswa dalam penelitian asli untuk mengidentifikasi masalah dan merancang solusi. Guru berperan sebagai pendamping dalam mengarahkan proses penelit
Tiga kalimat:
Siswa kelas 7 sedang mempersiapkan kampanye menentang perubahan peraturan kehutanan dengan merancang poster. Mereka mencoba model pembelajaran synectics untuk mendapatkan ide kreatif baru dengan melakukan latihan analogi pribadi, langsung, dan konflik padat. Model ini bertujuan meningkatkan kreativitas melalui aktivitas metaforis.
Model-model pembelajaran dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu: (1) model pemrosesan informasi, (2) model personal, (3) model interaksi sosial, dan (4) model perilaku. Setiap model memiliki tujuan dan prinsip yang berbeda-beda dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang gaya belajar visual. Secara umum, gaya belajar visual adalah gaya belajar yang mengandalkan penglihatan. Murid dengan gaya belajar visual akan lebih mudah memahami pelajaran melalui gambar, contoh, dan demonstrasi daripada penjelasan lisan. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri gaya belajar visual dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.
Model pembelajaran ini berfokus pada meningkatkan kapasitas berpikir siswa dengan menghadapkan mereka pada situasi bermasalah dan menganalisis alasan mereka. Guru menilai tingkat perkembangan kognitif siswa secara individu untuk menentukan tugas yang sesuai dan membantu siswa maju ke tingkat berpikir lebih tinggi.
Bermain peran digunakan sebagai model pembelajaran untuk menganalisis masalah sosial dan nilai-nilai. Guru membimbing siswa untuk bermain peran tentang konflik yang terjadi di jam istirahat sekolah. Melalui diskusi dan bermain peran berulang kali, siswa belajar cara menyelesaikan konflik secara demokratis dan mengembangkan kebijakan kelas bersama.
Teks tersebut membahas empat model pembelajaran menurut Joyce dan Weil, yaitu model interaksi sosial, pemrosesan informasi, personal, dan modifikasi tingkah laku. Setiap model didasarkan pada teori pembelajaran tertentu dan menekankan aspek berbeda seperti hubungan sosial, kognitif, personalitas, dan perilaku.
Scientific Inquiry (Penemuan Ilmiah) adalah model pembelajaran yang membawa siswa ke proses ilmiah dengan mengumpulkan dan menganalisis data, menguji hipotesis, dan memahami pembentukan pengetahuan. Model ini menggunakan pendekatan ilmiah untuk bidang sains dan sosial dengan melibatkan siswa dalam penelitian asli untuk mengidentifikasi masalah dan merancang solusi. Guru berperan sebagai pendamping dalam mengarahkan proses penelit
Tiga kalimat:
Siswa kelas 7 sedang mempersiapkan kampanye menentang perubahan peraturan kehutanan dengan merancang poster. Mereka mencoba model pembelajaran synectics untuk mendapatkan ide kreatif baru dengan melakukan latihan analogi pribadi, langsung, dan konflik padat. Model ini bertujuan meningkatkan kreativitas melalui aktivitas metaforis.
Model-model pembelajaran dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu: (1) model pemrosesan informasi, (2) model personal, (3) model interaksi sosial, dan (4) model perilaku. Setiap model memiliki tujuan dan prinsip yang berbeda-beda dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang gaya belajar visual. Secara umum, gaya belajar visual adalah gaya belajar yang mengandalkan penglihatan. Murid dengan gaya belajar visual akan lebih mudah memahami pelajaran melalui gambar, contoh, dan demonstrasi daripada penjelasan lisan. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri gaya belajar visual dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.
Mata kuliah ini membahas konsep belajar dan pembelajaran. Belajar didefinisikan sebagai proses perubahan perilaku secara keseluruhan melalui pengalaman. Pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk mendukung belajar, melalui interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajar. Ada beberapa jenis belajar seperti belajar bagian, belajar dengan wawasan, dan belajar instrumental. Teori-teori belajar meliputi behavior
Teori belajar kognitif membahas proses belajar sebagai suatu proses berpikir yang kompleks meliputi ingatan, pengolahan informasi, dan aspek emosi. Teori ini menekankan pada tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget, pembelajaran bermakna menurut Ausubel, dan delapan tingkatan kemampuan belajar menurut Gagne.
Dokumen tersebut membahas teori pembelajaran sosial Albert Bandura. Ia menjelaskan empat langkah proses pemodelan menurut Bandura dan implikasi teori ini terhadap pengajaran, seperti guru sebagai role model, modifikasi tingkah laku melalui pemodelan, dan penggunaan contoh serta rakan sebaya sebagai model. Kesimpulannya, teori ini menekankan hubungan antara manusia, tingkah laku, dan lingkungan dalam pembelajaran.
Model pembelajaran discovery learning menekankan pada proses penemuan konsep atau prinsip oleh siswa secara mandiri melalui penyajian masalah dan pengumpulan data. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, membuktikan hipotesis, dan menarik kesimpulan secara umum.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
Metode pembelajaran discovery learning menekankan pada proses siswa menemukan konsep atau prinsip secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah untuk dipecahkan siswa melalui kegiatan seperti mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Penilaian dalam model ini dapat berupa tes tertulis maupun pengamatan terhadap proses siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian belajar menurut para ahli, ciri-ciri belajar, prestasi belajar siswa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Secara ringkas, belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan, prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa, dan faktor internal maupun eksternal mempengaruhi prestasi belajar.
Dokumen ini membahas tentang observasi di sekolah mengenai mata pelajaran kimia. Terdapat latar belakang bahwa pendidikan diperlukan untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian. Dokumen ini juga membahas metodologi penelitian deskriptif untuk menguraikan gejala dan fenomena yang teramati di sekolah mengenai pembelajaran kimia.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui observasi dan eksperimen. Model ini terdiri atas lima tahapan untuk merekonstruksi gagasan siswa, yaitu orientasi, pemunculan gagasan, penyusunan ulang gagasan, penerapan gagasan, dan pemantapan gagasan. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa sesuai pandangan konstru
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori belajar dan motivasi. Teori-teori tersebut meliputi teori tingkah laku, kognitif, humanistik, siberetik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar seperti internal dan eksternal. Juga dibahas berbagai teori motivasi seperti hierarki kebutuhan Maslow, dua faktor Herzberg, kebutuhan McClelland, proses harapan Vroom, dan keadilan.
Teks tersebut membahas lima pilar penting dalam membangun organisasi yang efektif dan transformasional, yaitu menumbuhkan rasa kepemilikan tim, memperhatikan detail, memberikan kejutan positif kepada pelanggan, mendengarkan masukan, serta memperlakukan tim dengan baik. Selanjutnya memberikan penjelasan tentang langkah-langkah untuk membangun tim impian melalui komunikasi yang baik, penyelesaian masalah, serta menghind
Mata kuliah ini membahas konsep belajar dan pembelajaran. Belajar didefinisikan sebagai proses perubahan perilaku secara keseluruhan melalui pengalaman. Pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk mendukung belajar, melalui interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajar. Ada beberapa jenis belajar seperti belajar bagian, belajar dengan wawasan, dan belajar instrumental. Teori-teori belajar meliputi behavior
Teori belajar kognitif membahas proses belajar sebagai suatu proses berpikir yang kompleks meliputi ingatan, pengolahan informasi, dan aspek emosi. Teori ini menekankan pada tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget, pembelajaran bermakna menurut Ausubel, dan delapan tingkatan kemampuan belajar menurut Gagne.
Dokumen tersebut membahas teori pembelajaran sosial Albert Bandura. Ia menjelaskan empat langkah proses pemodelan menurut Bandura dan implikasi teori ini terhadap pengajaran, seperti guru sebagai role model, modifikasi tingkah laku melalui pemodelan, dan penggunaan contoh serta rakan sebaya sebagai model. Kesimpulannya, teori ini menekankan hubungan antara manusia, tingkah laku, dan lingkungan dalam pembelajaran.
Model pembelajaran discovery learning menekankan pada proses penemuan konsep atau prinsip oleh siswa secara mandiri melalui penyajian masalah dan pengumpulan data. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, membuktikan hipotesis, dan menarik kesimpulan secara umum.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
Metode pembelajaran discovery learning menekankan pada proses siswa menemukan konsep atau prinsip secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah untuk dipecahkan siswa melalui kegiatan seperti mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Penilaian dalam model ini dapat berupa tes tertulis maupun pengamatan terhadap proses siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian belajar menurut para ahli, ciri-ciri belajar, prestasi belajar siswa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Secara ringkas, belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan, prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa, dan faktor internal maupun eksternal mempengaruhi prestasi belajar.
Dokumen ini membahas tentang observasi di sekolah mengenai mata pelajaran kimia. Terdapat latar belakang bahwa pendidikan diperlukan untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian. Dokumen ini juga membahas metodologi penelitian deskriptif untuk menguraikan gejala dan fenomena yang teramati di sekolah mengenai pembelajaran kimia.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui observasi dan eksperimen. Model ini terdiri atas lima tahapan untuk merekonstruksi gagasan siswa, yaitu orientasi, pemunculan gagasan, penyusunan ulang gagasan, penerapan gagasan, dan pemantapan gagasan. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa sesuai pandangan konstru
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori belajar dan motivasi. Teori-teori tersebut meliputi teori tingkah laku, kognitif, humanistik, siberetik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar seperti internal dan eksternal. Juga dibahas berbagai teori motivasi seperti hierarki kebutuhan Maslow, dua faktor Herzberg, kebutuhan McClelland, proses harapan Vroom, dan keadilan.
Teks tersebut membahas lima pilar penting dalam membangun organisasi yang efektif dan transformasional, yaitu menumbuhkan rasa kepemilikan tim, memperhatikan detail, memberikan kejutan positif kepada pelanggan, mendengarkan masukan, serta memperlakukan tim dengan baik. Selanjutnya memberikan penjelasan tentang langkah-langkah untuk membangun tim impian melalui komunikasi yang baik, penyelesaian masalah, serta menghind
Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) memainkan peran penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. ICT dapat memperluas akses ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, dan memfasilitasi komunikasi antara siswa dan guru. ICT didefinisikan sebagai teknologi yang mencakup teknologi informasi dan komunikasi, yang berperan sebagai sumber belajar, alat bantu mengajar, dan fasilitator
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar memori yang meliputi pengertian memori, prinsip-prinsip belajar bermakna, asosiasi, frekuensi, dan konsekuensi. Prinsip-prinsip lainnya yang dijelaskan adalah unit pembelajaran, distribusi praktik, organisasi materi, dan aktivitas serta strategi belajar.
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Teks tersebut membahas tentang pengertian administrasi dan hubungannya dengan manajemen. Secara ringkas, administrasi adalah kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama melalui organisasi dan manajemen, sedangkan manajemen adalah proses penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Keduanya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
Dokumen tersebut membahas tentang inkuiri sosial, yaitu pendekatan pembelajaran ilmu sosial yang menekankan pada pemecahan masalah sosial melalui pengujian hipotesis berdasarkan fakta. Inkuiri sosial melibatkan siswa untuk secara mandiri menemukan jawaban melalui beberapa tahap seperti orientasi masalah, pembentukan hipotesis, pengumpulan bukti, hingga penarikan kesimpulan. Pendekatan ini
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Created by Cakguru.com
Daftar isi.
- Pengertian teori belajar sosial
- Tokoh teori belajar sosial
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar sosial
- Penerapannya dalam pendidikan
- Pengertian teori belajar Humanistik
- Tokoh teori humanistik
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori dan penelitian yang mendukung pembelajaran berbasis inkuiri di bidang matematika dan ilmu pengetahuan, termasuk teori konstruktivisme, Bruner, Piaget, dan Gagne.
2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan metakogn
Model pembelajaran discovery dan inquiry memberikan pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajaran. Model discovery melibatkan siswa untuk menemukan konsep secara mandiri melalui observasi dan eksperimen, sedangkan model inquiry melibatkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban melalui penyelidikan. Kedua model tersebut berfokus pada aktivitas siswa dan peran guru sebagai fasilitator.
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajarannoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Teks tersebut membahas Problem Based Learning (PBL) sebagai salah satu model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai awal pembelajaran. Teks tersebut menjelaskan pengertian, karakteristik, teori yang mendasari, tahapan pelaksanaan, serta kelebihan dan kelemahan dari PBL.
Makalah ini membahas pendekatan, model, dan teknik pembelajaran matematika. Beberapa pendekatan yang dijelaskan meliputi pendekatan konstruktivisme, kontekstual, berbasis masalah, open-ended, dan model pembelajaran deduktif-induktif."
Makalah ini membahas pendekatan, model, dan teknik pembelajaran matematika. Beberapa pendekatan yang dijelaskan meliputi pendekatan konstruktivisme, kontekstual, berbasis masalah, open-ended, dan model pembelajaran deduktif-induktif."
Dokumen tersebut membahas pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis intranet untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sistem ini diharapkan dapat melengkapi sistem tatap muka secara konvensional dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan komputer yang sudah ada. Dokumen juga membahas tahapan pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis intranet dan pengelolaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen waktu, termasuk konsep, strategi, pentingnya, praktik, aspek, dan efek-efek manajemen waktu yang baik dalam membantu menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen organisasi, meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli, dan fungsi perencanaan serta pengorganisasian dalam manajemen. Dokumen ini juga menjelaskan definisi manajemen, syarat-syarat perencanaan yang baik, serta manfaat dari fungsi perencanaan dan pengorganisasian dalam suatu organisasi.
Teks tersebut membahas tentang manajemen konflik organisasi. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa (1) konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam organisasi, (2) konflik dapat bermanfaat jika dikelola dengan baik untuk mendorong inovasi, dan (3) ada beberapa faktor penyebab konflik serta cara untuk menangani konflik secara efektif.
Teks tersebut membahas tentang kepemimpinan transformasional sebagai katalisator dalam kelembagaan. Kepemimpinan transformasional memiliki empat karakteristik yaitu idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individualized consideration. Kepemimpinan transformasional bertujuan untuk mengubah nilai-nilai bawahan agar mendukung visi dan tujuan organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang efektivitas organisasi, yang didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi diantaranya adalah karakteristik organisasi, lingkungan, karyawan, dan kebijakan manajemen. Fungsi kepemimpinan juga penting dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan dinamika kelompok, termasuk definisi, pendekatan, dan proses dinamika kelompok. Secara ringkas, dinamika kelompok adalah studi tentang interaksi dan proses yang terjadi di dalam kelompok, yang berkembang sejak zaman Yunani hingga menjadi bidang ilmu tersendiri.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Sosial inquiry
1. BAHRUR ROSYIDI | SOCIAL INQUIRY 0
MODEL PEMBELAJARAN
SOCIAL INQUIRY : A SOCIAL STUDIES INQUIRY MODEL
Initiators : Byron Massialas &Benjamin Cox
https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/
PENGERTIAN
Menurut Massialas dan Cox inquiry sosial merupakan pendekatan yang bisa
digunakan untuk pendidikan ilmu-ilmu sosial. Perhatian mereka tertuju pada perbaikan
terhadap masyarakat dengan memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial.
Pandangan mereka dilatar belakangi oleh kondisi umum dari budaya mereka, yang
paling penting adalah tujuan utama dari pendidikan adalah perenungan tentang nilai-
nilai dan isu-isu yang sedang berkembang saat ini.
ORIENTASI MODEL (ORIENTATION TO THE MODEL)
Ada tiga karakteristik penting dari kelas reflektif, yang dieksplorasi oleh
Massialas dan Cox. Mereka menekankan bahwa karakteristik pertama adalah aspek
sosial kelas dan ditekankan adanya diskusi terbuka. Karakteristik kedua adalah
penekanan pada hipotesis sebagai fokus penyelidikan. Siswa mendiskusikan solusi
hipotesis dari masalah yang telah ada. Pengetahuan dipandang sebagai hipotesis
yang terus-menerus diuji dan diuji ulang. Fokus ini membutuhkan usaha yang terus-
menerus sebagai anggota kelas dan guru mereka mengumpulkan data yang relevan
dengan hipotesis, merevisi pemikiran mereka. Karakteristik ketiga adalah penggunaan
fakta sebagai bukti. Di dalam kelas, validitas dan reliabilitas fakta dianggap serta
pengujian hipotesis. Ini adalah validasi fakta yang diberikan pertimbangan terbesar.
Tinjauan strategi pengajaran Massialas dan Cox menggambarkan tahap untuk
melakukan penyelidikan di kelas IPS. Mereka juga menyediakan ilustrasi hipotetis
bahwa kita akan mengikuti tahapan-tahapannya.
2. BAHRUR ROSYIDI | SOCIAL INQUIRY 1
THE MODEL OF TEACHING
Enam tahap dari model ini adalah:
1. Orientation : menemukan suatu masalah dan mengembangkan pernyataan dari
masalah tersebut sebagai titik awal penyelidikian
2. Hypotesis : berfungsi sebagai panduan untuk penyelidikan yang dapat diuji
3. Definition : klarifikasi dan definisi istilah dalam hipotesis
4. Exploration : pemeriksaan hipotesis berdasarkan validitas logis dan konsistensi
internal
5. Evidencing : menggabungkan fakta-fakta untuk menguji hipotesis
6. Generalizations : mengungkapkan solusi atau pernyataan tentang masalah
SYNTAX
Tahap satu Memperjalas situasi yang membingungkan
Tahap dua Mengembangkan hipotesis untuk memecahakan masalah
Tahap tiga Mendefinisikan dan menjelaskan hipotesis
Tahap empat Mengeksplorasi hipotesis kedalam asumsi-asumsi, implikasi
dan validitasnya
Tahap lima Mengumpulkan fakta dan bukti yang mendukung hipotesis
Tahap enam Membentuk solusi dari masalah
SOCIAL SYSTEM (SISTEM SOSIAL)
Sistem sosial yang cukup terstruktur. Guru memulai penyelidikan dan
memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tahap-tahap dalam
syntax. Siswa, tergantung pada kemampuan penyelidikan mereka, siswa juga
mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri dalam penyelidikan mereka.
PRINCIPLE OF REACTION (PRINSIP REAKSI)
Guru sebagai seorang konselor dan membantu siswa memperjelas posisi
mereka, meningkatkan proses belajar. Guru harus membantu siswa berbahasa dengan
jelas, meningkatkan logika, menjadi lebih objektif, memahami asumsi-asumsi mereka,
3. BAHRUR ROSYIDI | SOCIAL INQUIRY 2
dan berkomunikasi lebih efektif dengan satu sama lain. Intinya peran guru adalah satu-
satunya refleksi karena guru membantu siswa memahami diri mereka dan menemukan
jalan mereka sendiri.
SUPPORT SYSTEM (SISTEM PENDUKUNG)
Sistem pendukung model ini adalah seorang guru yang mampu
mengembangkan pemikiran siswa, mengarahkan siswa untuk menemukan problem
solving, menggunakan sumber-sumber dari perpustakaan, meminta pendapat dari para
ahli dan sumber lain yang ada di luar sekolah.
APPLICATION
Salah satu aspek menarik dari model ini adalah bahwa model ini cocok untuk
membangun persepsi yang selama ini ada di kelas tradisional yang mana buku
pelajaran adalah satu-satunya sumber belajar. Padahal sumber-sumber bisa diperoleh
dari perpustakaan, meminta pendapat dari para ahli dan sumber lain yang ada di luar
sekolah.
INSTRUCTIONAL AND NURTURANT EFFECT
Tujuan dari model ini adalah untuk mengajarkan kepada siswa untuk
menemukan dan mencari solusi masalah sosial. Melalui penyelidikan mereka harus
belajar bagaimana menentukan masalah, bagaimana bekerja dengan orang lain dan
bagaimana menyimpulkan data-data yang sudah terkumpul atau data-data yang telah
ditemukan dalam penyelidikan.
4. BAHRUR ROSYIDI | SOCIAL INQUIRY 3
PEMBAHASAN
Inkuiri sosial juga merupakan suatu metode pembelajaran yang berorientasi
pada pengalaman siswa. Dengan inkuiri sosial, maka sekolah akan mudah membantu
pengembangan diri siswa sebagai tanggung jawabnya. Selain itu, dengan inkuiri sosial
yang berorientasi kepada proses belajar siswa akan memaksa siswa untuk mencari
dan mendapat sesuatu sendiri.
Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa inkuiri sosial
pada hakekatnya merupakan pendekatan yang bisa diterapkan dalam pembelajaran
yang menekankan kepada pengalaman siswa, terutama dalam proses pemecahan
masalah sosial melalui pengujian hipotesis yang didasarkan pada fakta-fakta. Hal ini
menjelaskan bahwa inkuiri sosial siswa dituntut untuk mencari dan menemukan
jawaban dari kesimpulan dari pernyataan yang dipermasalahkan.
KELEBIHAN :
a) Dapat membangkitkan potensi intelektual peserta didik.
b) Peserta didik dapat mempelajari heuristik (mengolah pesan atau informasi) dari
penemuan.
c) Dapat menyebabkan ingatan bertahan lama sampai terinternalisasi pada diri
peserta didik.
KEKURANGAN :
a) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik.
b) Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena biasanya terbentur pada
kebiasaaan peserta didik dalam belajar.
c) Kadang-kadang dalam implementasinya memerlukan waktu yang panjang.
d) Ketentuan keberhasilan proses belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didik
dalam menguasai materi pelajaran, maka dari itulah model pembelajaran ini akan
sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
DAFTAR RUJUKAN
Joyce, B. & Weil, M. 1980. Models of Teaching (2nd
). USA: Prentice-Hall, Inc.
Joyce, B. dkk. 2009. Models of Teaching (Edisi kedelapan). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar