SlideShare a Scribd company logo
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK 
PPT – 1.3 b 
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Esensi Pendekatan Saintifik 
 Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu 
proses ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian 
emas perkembangan dan pengembangan sikap, 
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. 
 Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi 
kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan 
pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan 
dengan penalaran deduktif (deductivereasoning). 
2
 Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi 
kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan 
induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan 
penalaran deduktif (deductivereasoning). 
 Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk 
kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, 
penalaran induktif memandang fenomena atau situasi 
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara 
keseluruhan. 
 Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke 
dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya 
menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan 
detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. 
3
Kriteria Pembelajaran Berbasis Ilmiah 
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang 
dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan 
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa 
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, 
atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, 
analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, 
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi 
pembelajaran. 
4
Kriteria Pembelajaran Berbasis Ilmiah (lanjutan) 
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik 
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain 
dari materi pembelajaran. 
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, 
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional 
dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat 
dipertanggungjawabkan. 
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, 
namun menarik sistem penyajiannya. 
8. Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai 
nonilmiah. 
5
6 
Langkah-Langkah Pembelajaran 
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: 
sikap (peserta didik tahu mengapa), pengetahuan (peserta didik 
tahu apa), dan keterampilan (peserta didik tahu bagaimana) 
Sikap 
(Tahu Mengapa) 
Keterampilan 
(Tahu Bagaimana) 
Pengetahuan 
(Tahu Apa) 
Produktif 
Inovatif 
Kreatif 
Afektif 
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, 
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, 
pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi.
 Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar 
agar peserta didik “tahu mengapa.” 
 Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau 
materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” 
 Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau 
materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. 
 Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara 
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan 
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup 
secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek 
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 
7 
Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)
 Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik 
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan 
pendekatan saintifik. 
 Pendekatan saintifik dalam pembelajaran sebagaimana 
dimaksud meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan 
informasi/ mencoba, mengasosiasi/ mengolah informasi, dan 
mengkomunikasikan untuk semua mata pelajaran. 
8 
Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)
9 
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan 
Pendekatan Saintifik 
Observing 
(mengamati) 
Questioning 
(menanya) 
Mengumpulkan 
informasi/ 
eksperimen 
Mengasosiasikan 
/mengolah 
informasi 
Mengkomuni 
kasikan 
Pendekatan Saintifik dalam Prose Pembelajaran
1. Mengamati 
 Kegiatan Belajarnya 
Mengamati: melihat, membaca, mendengar, 
menyimak (tanpa atau dengan alat). 
 Kompetensi yang Dikembangkan 
Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. 
10
lanjutan 
 Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran 
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti 
menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan 
tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati 
dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan 
yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak 
terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. 
 Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu 
peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan 
yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta 
bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi 
pembelajaran yang digunakan oleh guru. 
11
Kegiatan Belajar mengamati dengan cara: 
MELIHAT 
MEMBACA 
MENDENGAR 
MENYIMAK 
(tanpa atau dengan alat) 
12 
MENGAMATI
Langkah-langkah Mengamati 
o Menentukan objek apa yang akan diobservasi 
o Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup 
objek yang akan diobservasi 
o Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu 
diobservasi, baik primer maupun sekunder 
o Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi 
o Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan 
dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan 
mudah dan lancar 
o Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil 
observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, 
tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. 
13
Jenis-jenis Pengamatan 
 Observasi biasa (common observation). Peserta didik merupakan subjek 
yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer), dan sama sekali 
tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. 
 Observasi terkendali (controlled observation). peserta didik sama sekali 
tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Pada 
observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang 
atau situasi yang dikhususkan. 
 Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, 
peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang 
diamati. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri 
pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati 
14
2. Menanya 
 Kegiatan Belajarnya 
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak 
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk 
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang 
diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke 
pertanyaan yang bersifat hipotetik. 
 Kompetensi yang Dikembangkan 
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, 
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk 
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar 
sepanjang hayat. 
15
lanjutan 
 Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk 
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan 
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia 
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. 
Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia 
mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang 
baik. 
 Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, 
pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah 
“pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga 
dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan 
tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat 
yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat 
efektif! 
16
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak 
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk 
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang 
diamati. (dimulai dari pertanyaan faktual 
sampai ke pertanyaan hipotetik) 
LISAN 
TULISAN 
17 
MENANYA
3. Mengumpulkan Informasi/ 
Eksperimen 
Kegiatan Belajarnya 
 Melakukan eksperimen 
 Membaca sumber lain selain buku teks. 
 Mengamati objek/kejadian 
 Aktivitas 
 Wawancara dengan narasumber 
Kompetensi yang Dikembangkan 
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat 
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan 
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, 
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. 
18
4. Mengasosiasikan/ Mengolah 
Kegiatan Belajarnya 
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik 
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen 
maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan 
informasi 
Kompetensi yang Dikembangkan 
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, 
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan 
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam 
menyimpulkan . 
19
5. Mengkomunikasikan 
Kegiatan Belajarnya 
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan 
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media 
lainnnya. 
Kompetensi yang Dikembangkan 
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan 
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan 
singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan 
berbahasa yang baik dan benar. 
20
TUGAS KELOMPOK 
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM 
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU 
1. MEMBUAT SKENARIO PEMBELAJARAN, KHUSUSNYA 
BAGIAN INTI PEMBELAJARAN DALAM RPP YANG 
MEMUAT PENDEKATAN SAINTIFIK SESUAI DENGAN 
TEMA DAN SUBTEMA. 
2. WAKTUNYA 1 KALI PERTEMUAN (6X 35 MENIT). 
3. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN INTI DIBUATKAN 
SATU KELOMPOK SATU SKENARIO. 
21
22 
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
mirdaelisa
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Andi Johar
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
sadiman dimas
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
Nurrijal Jhi
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
nurqomariah
 
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningModifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningnurafnisinaga
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
MJUNAEDI1961
 
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
Denny Boy
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
DIKPORABANJARMANGU
 
Ppt discovery learning
Ppt discovery learning Ppt discovery learning
Ppt discovery learning
SMK NEGERI 1 JEJAWI
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
Muhammad Fikri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Mas Yudi
 
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
Denny Boy
 
1.3 c konsep model pembelajaran PjBL
1.3 c  konsep model pembelajaran PjBL1.3 c  konsep model pembelajaran PjBL
1.3 c konsep model pembelajaran PjBL
umar fauzi
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuanRisky Widodo
 
9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategirofieamirasyka
 

What's hot (20)

2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningModifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
 
Ppt discovery learning
Ppt discovery learning Ppt discovery learning
Ppt discovery learning
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
 
4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
1.3 c konsep model pembelajaran PjBL
1.3 c  konsep model pembelajaran PjBL1.3 c  konsep model pembelajaran PjBL
1.3 c konsep model pembelajaran PjBL
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
 
9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi9 metode, pdkt, model dan strategi
9 metode, pdkt, model dan strategi
 
10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik
 

Similar to konsep pendekatan scientific

Pendekatan scientific des 2016
Pendekatan scientific  des  2016Pendekatan scientific  des  2016
Pendekatan scientific des 2016
sadirun
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
PratiwiKartikaSari
 
Konsep pendekatan scientific (tria)
Konsep pendekatan scientific (tria)Konsep pendekatan scientific (tria)
Konsep pendekatan scientific (tria)Tria Wulandari
 
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
MuhamadrahayuSidiq
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifikPembelajaran dengan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
almansyahnis .
 
Modul (kb 4) saintifik
Modul (kb 4) saintifikModul (kb 4) saintifik
Modul (kb 4) saintifik
PratiwiKartikaSari
 
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptxPPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
DeviedAgungN
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
YolandaYol
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev finalIka NIS
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalZo Ri
 
PENDEKATAN SAINTIFIK
PENDEKATAN SAINTIFIKPENDEKATAN SAINTIFIK
PENDEKATAN SAINTIFIK
TopanSeptiady
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
Eldja Vadoor
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
Decie Anita
 
2.1 konsep pendekatan scientific
2.1 konsep pendekatan scientific2.1 konsep pendekatan scientific
2.1 konsep pendekatan scientific
16051983
 
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
GanjarPranoto
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
tono009
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
sadiman dimas
 

Similar to konsep pendekatan scientific (20)

Pendekatan scientific des 2016
Pendekatan scientific  des  2016Pendekatan scientific  des  2016
Pendekatan scientific des 2016
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Konsep pendekatan scientific (tria)
Konsep pendekatan scientific (tria)Konsep pendekatan scientific (tria)
Konsep pendekatan scientific (tria)
 
Konsep pendekatan scientific rev final
Konsep pendekatan scientific rev finalKonsep pendekatan scientific rev final
Konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
2.1.2 contoh pendekatan scientific sejarah.ppt
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifikPembelajaran dengan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
 
Modul (kb 4) saintifik
Modul (kb 4) saintifikModul (kb 4) saintifik
Modul (kb 4) saintifik
 
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptxPPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
PPT K10 MODEL SAINTIFK.pptx
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
konsep pendekatan scientific rev final
konsep pendekatan scientific rev finalkonsep pendekatan scientific rev final
konsep pendekatan scientific rev final
 
3.1 konsep pendekatan scientific rev final
3.1 konsep pendekatan scientific rev final3.1 konsep pendekatan scientific rev final
3.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
PENDEKATAN SAINTIFIK
PENDEKATAN SAINTIFIKPENDEKATAN SAINTIFIK
PENDEKATAN SAINTIFIK
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 konsep pendekatan scientific
2.1 konsep pendekatan scientific2.1 konsep pendekatan scientific
2.1 konsep pendekatan scientific
 
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 

More from Desy Aryanti

project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
Desy Aryanti
 
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)Desy Aryanti
 
Pembelajaran Online
Pembelajaran OnlinePembelajaran Online
Pembelajaran OnlineDesy Aryanti
 
Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak JauhPendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak JauhDesy Aryanti
 
Pengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan MultimediaPengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan MultimediaDesy Aryanti
 
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)Desy Aryanti
 
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTKPerencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTKDesy Aryanti
 
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan KongruensinyaSifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan KongruensinyaDesy Aryanti
 
Sistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahSistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahDesy Aryanti
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANDesy Aryanti
 
Komitmen Guru Profesional
Komitmen Guru ProfesionalKomitmen Guru Profesional
Komitmen Guru ProfesionalDesy Aryanti
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui SertifikasiMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui SertifikasiDesy Aryanti
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Kualifikasi Dan Pembinaan Guru
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Kualifikasi Dan Pembinaan GuruMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Kualifikasi Dan Pembinaan Guru
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Kualifikasi Dan Pembinaan GuruDesy Aryanti
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Orgabisasi Profesi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Orgabisasi ProfesiMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Orgabisasi Profesi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Orgabisasi ProfesiDesy Aryanti
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Supervisi Pendidikan
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Supervisi PendidikanMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Supervisi Pendidikan
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Supervisi PendidikanDesy Aryanti
 

More from Desy Aryanti (20)

project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
 
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
Sifat segitiga (simetri lipat & putar)
 
Media Visual
Media VisualMedia Visual
Media Visual
 
Pembelajaran Online
Pembelajaran OnlinePembelajaran Online
Pembelajaran Online
 
Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak JauhPendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak Jauh
 
Pengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan MultimediaPengertian Komputer dan Multimedia
Pengertian Komputer dan Multimedia
 
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
Media dan Teknologi Pembelajaran (Visual Principles)
 
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTKPerencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
Perencanaan PTK, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK
 
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan KongruensinyaSifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
Sifat Bangun Datar Segitiga dan Kongruensinya
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Sistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran DarahSistem Perdaran Darah
Sistem Perdaran Darah
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Reproduksi Hewan
Reproduksi HewanReproduksi Hewan
Reproduksi Hewan
 
Rangka Manusia
Rangka ManusiaRangka Manusia
Rangka Manusia
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
 
Komitmen Guru Profesional
Komitmen Guru ProfesionalKomitmen Guru Profesional
Komitmen Guru Profesional
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui SertifikasiMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Sertifikasi
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Kualifikasi Dan Pembinaan Guru
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Kualifikasi Dan Pembinaan GuruMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Kualifikasi Dan Pembinaan Guru
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Kualifikasi Dan Pembinaan Guru
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Orgabisasi Profesi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Orgabisasi ProfesiMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Orgabisasi Profesi
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Orgabisasi Profesi
 
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Supervisi Pendidikan
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Supervisi PendidikanMeningkatkan Kemampuan Diri Melalui Supervisi Pendidikan
Meningkatkan Kemampuan Diri Melalui Supervisi Pendidikan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

konsep pendekatan scientific

  • 1. KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK PPT – 1.3 b BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 2. Esensi Pendekatan Saintifik  Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.  Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning). 2
  • 3.  Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).  Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.  Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. 3
  • 4. Kriteria Pembelajaran Berbasis Ilmiah 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 4
  • 5. Kriteria Pembelajaran Berbasis Ilmiah (lanjutan) 4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. 8. Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah. 5
  • 6. 6 Langkah-Langkah Pembelajaran Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (peserta didik tahu mengapa), pengetahuan (peserta didik tahu apa), dan keterampilan (peserta didik tahu bagaimana) Sikap (Tahu Mengapa) Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi.
  • 7.  Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”  Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”  Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.  Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 7 Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)
  • 8.  Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik.  Pendekatan saintifik dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ mencoba, mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan untuk semua mata pelajaran. 8 Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)
  • 9. 9 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Observing (mengamati) Questioning (menanya) Mengumpulkan informasi/ eksperimen Mengasosiasikan /mengolah informasi Mengkomuni kasikan Pendekatan Saintifik dalam Prose Pembelajaran
  • 10. 1. Mengamati  Kegiatan Belajarnya Mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat).  Kompetensi yang Dikembangkan Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. 10
  • 11. lanjutan  Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.  Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. 11
  • 12. Kegiatan Belajar mengamati dengan cara: MELIHAT MEMBACA MENDENGAR MENYIMAK (tanpa atau dengan alat) 12 MENGAMATI
  • 13. Langkah-langkah Mengamati o Menentukan objek apa yang akan diobservasi o Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi o Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder o Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi o Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar o Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. 13
  • 14. Jenis-jenis Pengamatan  Observasi biasa (common observation). Peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer), dan sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.  Observasi terkendali (controlled observation). peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan.  Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati 14
  • 15. 2. Menanya  Kegiatan Belajarnya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.  Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 15
  • 16. lanjutan  Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.  Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif! 16
  • 17. Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan hipotetik) LISAN TULISAN 17 MENANYA
  • 18. 3. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen Kegiatan Belajarnya  Melakukan eksperimen  Membaca sumber lain selain buku teks.  Mengamati objek/kejadian  Aktivitas  Wawancara dengan narasumber Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. 18
  • 19. 4. Mengasosiasikan/ Mengolah Kegiatan Belajarnya Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan . 19
  • 20. 5. Mengkomunikasikan Kegiatan Belajarnya Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnnya. Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. 20
  • 21. TUGAS KELOMPOK PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU 1. MEMBUAT SKENARIO PEMBELAJARAN, KHUSUSNYA BAGIAN INTI PEMBELAJARAN DALAM RPP YANG MEMUAT PENDEKATAN SAINTIFIK SESUAI DENGAN TEMA DAN SUBTEMA. 2. WAKTUNYA 1 KALI PERTEMUAN (6X 35 MENIT). 3. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN INTI DIBUATKAN SATU KELOMPOK SATU SKENARIO. 21