Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori dan penelitian yang mendukung pembelajaran berbasis inkuiri di bidang matematika dan ilmu pengetahuan, termasuk teori konstruktivisme, Bruner, Piaget, dan Gagne.
2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan metakogn
1. METODE / SEJARAH
TEORI YANG
MENDUKUNG
LANGKAH
PEMBELAJARAN
PENELITIAN YANG
RELEVAN
HASIL PENELITIAN
Pembelajaran Inkuiri
Penemu : Richard Suchman
Tahun : 1962
Negara : Amerika Serikat
(ancestry.com)
TEORI
KONSTRUKTIVISME
Pembelajaran matematika
menurut pandangan
konstruktivisme membantu
pembelajaran matematika
membangun konsep-konsep,
prinsip-prinsip matematika
dengan kemampuannya
sendiri melalui proses
internalisasi sehingga prinsip
atau konsep itu terbangun
kembali dan transformasi dan
informasi yang diperoleh
menjadi konsep atau prinsip
baru. Siswa dapat berusaha
memahami suatu masalah
beserta pemecahannya
berdasarkan kecepatan dan
kemampuannya sendiri.
Hal ini sejalan dengan tujuan
pembelajaran inkuiri dimana
siswa diharapkan dapat
membangun konsep dengan
kemampuannya sendiri
berdasarkan informasi yang
ada.
1. Langkah orientasi adalah
langkah untuk membina
suasana atau iklim
pembelajaran yang
responsif. Pada langkah
ini guru mengkondisikan
agar siswa siap
melaksanakan proses
pembelajaran. Guru
merangsang dan
mengajak siswa untuk
berpikir memecahkan
masalah. Langkah
orientasi merupakan
langkah yang sangat
penting. Keberhasilan
startegi ini sangat
tergantung pada kemauan
siswa untuk beraktivitas
menggunakan
kemampuannya dalam
memecahkan masalah,
tanpa kemauan dan
kemampuan itu tak
mungkin proses
pembelajaran akan
berjalan dengan lancar.
The Influence of Inquiry-
Based Mathematics
Teaching on 11th Grade
High Achievers: Focusing
on Metacognition
Erh-Tsung Chin, Yung-Chi
Lin, Chih-Wei Chuang, &
Hsiao-Lin). National
Changhua University of
Education - 2007 (TAIWAN,
R.O.C.)
Ciri-ciri penting dari inkuiri
yang dapat dihasilkan dari
beberapa laporan (AAAS,
1993; Hinrichsen & Jarrett,
1999) menyimpulkan sebagai
berikut :
a. Menghubungkan
pengetahuan lama dan
pengalaman dengan masalah
yang dimiliki, merancang
prosedur (rencana) untuk
menemukan jawaban dari
masalah yang ada, dan
menyelidiki fenomena
melalui dugaan.
b. Metakognisi berperan
penting dalam matematika
karena penelitian
menunjukkan bukti bahwa
proses metakognisi siswa
dapat peningkatan hasil
belajar.
2. TEORI BRUNER
Bruner mengungkapkan
bahwa penggunaan
pendekatan inkuiri
menghasilkan aspek-aspek
yang baik. Pertama,
meningkatkan potensi
intelektual siswa, karena
mereka mendapatkan
kesempatan untuk mencari
dan menemukan keteraturan
dan aspek lainnya melalui
observasi dan eksperimen
mereka sendiri. Kedua, siswa
memperoleh keputusan
intelektual, karena mereka
berhasil dalam penyelidikan
mereka. Ketiga, seorang
siswa dapat belajar
bagaimana melakukan proses
penemuan. Keempat, belajar
memamui inkuiri membantu
siswa mengingat lebih lama.
2. Merumuskan masalah
merupakan langkah
membawa siswa pada
suatu persoalan yang
mengandung teka-teki.
Persoalan yang disajikan
adalah persoalan yang
menantang siswa untuk
berpikir memecahkan
teka-teki itu. Dikatakan
teka-teki dalam rumusan
masalah yang ingin dikaji
disebabkan masalah itu
tentu ada jawabannya,
dan siswa didorong untuk
mencari jawaban yang
tepat. Proses mencari
jawaban itulah yang
sangat penting dalam
strategi inkuiri, oleh
sebab itu melalui proses
tersebut siswa akan
memperoleh pengalaman
yang sangat berharga
sebagai upaya
mengembangkan mental
melalui proses berpikir.
3. Menentukan Hipotesis,
yaitu jawaban sementara
dari suatu permasalahan
yang sedang dikaji.
Sebagai jawaban
sementara, hipotesis
perlu diuji kebenarannya.
Perkiraan sebagai
Inquiry Strategies for
Science and Mathematics
Learning
Dennis Jarrett Northwest
Regional Educational
Laboratory – 1997 (Portland,
USA)
Dalam matematika, inkuiri
meliputi pemecahan masalah.
Pemecahan masalah termasuk
proses untuk mendapatkan
dari apa yang diketahui untuk
menemukan apa yang tidak
diketahui.
Proses menentukan
pertanyaan pada
pembelajaran inkuiri dapat
membantu siswa untuk
memahami ide-ide disipliner
atau transdisipliner penting
yang terletak di inti dari
konteks yang ada.
Pertanyaan-pertanyaan harus
mengundang anak-anak untuk
mengeksplorasi konsep-konsep
matematika dalam
berbagai konteks dan untuk
berbagai tujuan. Pertanyaan-pertanyaan
yang luas ini akan
menghasilkan pertanyaan
yang lebih spesifik dari
kerangka kerja, tujuan, dan
arah untuk kegiatan belajar
dalam pelajaran, atau
serangkaian pelajaran, dan
membantu anak-anak
menghubungkan apa yang
mereka pelajari dengan
pengalaman dan kehidupan
mereka di luar sekolah.
TEORI GAGNE
Menurut Gagne, dalam
belajar matematika ada dua
objek yang dapat diperoleh
Assessing for Learning in
Inquiry Mathematics
Faktor utama yang
mempengaruhi
kecenderungan siswa untuk
membuat kapasitas
3. siswa, yaitu objek langsung
dan objek tak langsung.
Objek tak langsung antara
lain kemampuan menyelidiki
dan memecahkan masalah,
belajar mandiri, bersikap
positif terhadap matematika,
dan tahu bagaimana
semestinya belajar.
Sedangkan objek langsung
berupa fakta, keterampilan,
konsep, dan aturan.
Objek tak langsung tersebut
diterapkan dalam
pembelajaran inkuiri, dimana
siswa menyelidiki dan
memecahkan masalah
berdasarkan persoalan-persoalan
yang diberikan.
hipotesis bukan
sembarang perkiraan,
tetapi harus memiliki
landasan berpikir yang
kokoh, sehingga hipotesis
yang dimunculkan itu
bersifat rasional dan
logis. Kemampuan
berpikir logis itu sendiri
akan sangat dipengaruhi
oleh kedalaman wawasan
yang dimiliki serta
keluasan pengalaman.
Dengan demikian, setiap
individu yang kurang
mempunyai wawasan
akan sulit
mengembangkan
hipotesis yang rasional
dan logis.
4. Mengumpulkan data
adalah aktivitas
menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang
diajukan. Dalam strategi
pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data
merupakan proses mental
yang sangat penting
dalam pengembangan
intelektual. Proses
pengumpulan data bukan
hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam
belajar, akan tetapi juga
Kym Fry and Katie Makar -
2012 (Seoul)
metakognisi mereka
merupakan pandangan
mereka pada lingkungan
ruang kelas, termasuk
bagaimana mereka belajar
dan juga budaya yang lebih
luas dari sekedar ruang kelas.
Dalam studi ini, mereka
membangun lingkungan
pembelajaran berbasis inkuiri
yang diminta secara individu
membentuk pemahaman
mereka sendiri dengan
menyikapi pertanyaan dan
mengindentifikasi bagaimana
proses investigasi nantinya
dan bagaimana penemuan
dianalisa dan
dikomunikasikan. Hasil
penelitian ini mendukung
pernyataan bahwa
perencanaan merupakan bukti
langsung yang cukup untuk
membuktikan bahwa
pembelajaran matematika
berbasis inkuiri merupakan
sebuah garansi untuk
pengembangan metakognisi
siswa.
TEORI PIAGET
Mengemukakan bahwa
metode inkuiri merupakan
metode yang mempersiapkan
siswa pada situasi untuk
melakukan eksperimen
sendiri secara luas agar
Developing Inquiry Skills
To Construct Explanations
Hsin-Kai Wu - 2009 (Taiwan)
Untuk mengurangi kesulitan
siswa dan memfasilitasi
pengembangan kemampuan
inkuiri, kurikulum dan guru
harus menyediakan media
secara berkala dan terus
menerus. Studi ini
4. melihat apa yang terjadi,
ingin melakukan sesuatu,
serta menghubungkan
penemuan yang satu dengan
yang lain, membandingkan
apa yang ditemukannya
dengan yang ditemukan siswa
lain. Menurut piaget
pengetahuan terbentuk dalam
belajar terjadi melalui dua
tahap yaitu assimilasi dan
tahap akomodasi.
membutuhkan ketekunan
dan kemampuan
menggunakan potensi
berpikirnya. Karena itu,
tugas dan peran guru
dalam tahapan ini adalah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang dapat
mendorong siswa untuk
berpikir mencari
informasi yang
dibutuhkan.
5. Menguji hipotesis adalah
proses menentukan
jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan
data atau informasi yang
diperoleh berdasarkan
pengumpulan data.
Dalam menguji hipotesis
yang terpenting adalah
mencari tingkat
keyakinan siswa atas
jawaban yang diberikan.
Di samping itu, menguji
hipotesis juga berarti
mengembangkan
kemampuan berpikir
rasional. Artinya,
kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya
berdasarkan argumentasi
dan opini, akan tetapi
harus didukung oleh data
yang ditemukan dan
dapat dipertanggung
menunjukkan bahwa
dukungan guru sangat penting
dan pertisipasi awal siswa
dalam aktivitas inkuiri
memerlukan rekan partisipasi
yang lebih berkompeten.
Sesuai dengan identifikasi
karakteristik oleh Crawford,
pengajaran inkuiri pada sutdi
ini melibatkan penyelidikan
dan penalaran, pertanyaan
untuk elaborasi dan
membantu perkembangan
hubungan siswa. Guru harus
menyediakan media yang
berhubungan dengan,
pertanyaan, tuntutan,
pemodelan untuk mendukung
pemakaian aktivitas
eksplorasi.
Web-Based Collaborative
Inquiry Learning
Chang, Y-T. Sung & C-L.
Lee – 2003 (Taiwan)
Tulisan ini mengusulkan
model pembelajaran
kolaboratif inkuiri berbasis
web dan aktifitas
pembelajaran dengan tujuan
menaikkan 3 strategi populer,
kolaborasi, inkuiri, dan
konsep pemetaan
1. pembelajaran sebelumnya
terindikasi bahwa konsep
pemetaan bukan tugas yang
gampang bagi siswa.
2. fase inkuiri individu, siswa
dengan antusias menjelajahi
we untuk mencari fakta
3. dalam fase menyimpulkan
5. jawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
adalah proses
mendeskripsikan temuan
yang diperoleh
berdasarkan hasil
pengujian hipotesis.
Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat
sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa
data mana yang relevan.
hasil grup, mekanisme voting
dapat membantu anggota
kelompok untuk menyatukan
hasil tugas kelompok.
4. Banyak guru mengatakan
bahwa mereka dapat
mengajar dengan lebih
nyaman
Inquiry Learning: Level,
Discipline, Class Size, What
Matters?
Susan Vajoczki, Susan Watt,
Rose Liao – 2011 (Toronto)
Pada umumnya, inkuiri
berkembang sesuai tingkatan
kelas. Nilai inkuiri yang
tinggi juga merupakan bukti
pada kelas skala kecil.
Bagaimanapun, kelas dengan
nilai inkuiri yang lebih tinggi
hampir selalu kecil (< 50
siswa), tahun ketiga dan
keempat. Sebagai tambahan,
ada perbedaan antara 3 tipe
inkuiri – terbuka, menuntun,
dan terstruktur. Struktur
inkuiri berjalan hampir
seperti pada awal dan tahun
kedua, dengan kelas skala
besar dan nilai inkuiri yang
rendah. Inkuiri tertuntun lebih
sering ditemukan pada tahun
ketiga dan keempat. Kelas
Inkuiri terbuka biasanya di
tahun ketiga atau keempat
yang mempunyai nilai inkuiri
tertinggi dengan kelas skala
kecil
Pendekatan metodologi yang
menambahkan nilai inkuiri
dan membandingkan hasil,
kedisiplinan dan ukuran kelas
6. dengan level yang
bersebrangan sangat baik
dalam memperjelas.
Menerapkan pendekatan
metodologi pada institusi lain
untuk membandingkan hasil
juga akan berguna.
The Effects of Discovery
Learning on Students’
Success and Inquiry
Learning Skills
Ali Günay Balım – 2009
(Turkey)
Telah ditemukan bahwa siswa
memiliki persepsi yang lebih
positif terhadap kemampuan
pembelajaran inkuiri
dibandingkan siswa yang
belajarn pelajaran sains
dengan metode tradisional.
Penelitian Tatar dan Kuru
menunjukkan bahwa
pembelajaran berbasis inkuiri
lebih meningkatkan
kesuksesan siswa
dibandingkan dengan metode
tradisional. Keys dan Bryan
(2001) menghubungkan
inkuiri dengan discovery and
mengembangkan proses
kemampuan saintifik dan
menyatakan bajwa metode
berbasis discovery pada
inkuiri berdampak pada siswa
dalam hubungan konsep yang
bermacam-macam
Inquiry Based Mathematics
Instruction Versus
Traditional Mathematics
Instruction
Setelah menganalisa hasil
dari studi kuantitatif ini,
terlihat secara jelas
pembelajaran matematika
berbasis inkuiri efektif dalam
meningkatkan pemahaman
7. Kyle Ferguson – 2010
(USA)
dan pengertian siswa.
Banyak sekolah daerah dan
guru matematika
menginginkan keefektifan
kurikulum matematika tetapi
matematika berbasis inkuiri
menawarkan pendekatan yang
lebih mendalam dalam
konsep matematika sebagai
pengantar dalam pendidikan
matematika. Matematika
berbasis inkuiri lebih efektif
dari pembelajaran
trandisional. Tujuan
penulisan ini untuk menguji
dan melihat model yang
mana dari inkuiri atau
pembelajaran tradisional yang
lebih efektif untuk
meningkatkan pemahaman
siswa. Meningkatkan
pemahaman kontekstual
siswa dapat dilakukan dengan
inkuiri. Selain bagian dari
kelebihan peningkatan
pemahaman siswa, model
inkuiri juga meningkatkan
intruksi guru dengan
menggunakan pertanyaan
efektif yang terarah
How am I using inquiry-based
learning to improve
my practice and to
encourage higher order
thinking among my
Studi ini secara baik
meningkatkan pemahaman
penulis tentang bagaimana
mengintegrasikan
pembelajaran berbasis inkuiri
ke dalam sistem mengajar
8. students of mathematics?
Caitriona Rooney – 2012
(Irlandia)
penulis. Penulis tidak hanya
memperoleh pengetahuan
tentang kesulitan mengajar
tetapi juga menemui manfaat
yang akurat. Kesimpulan
yang penulis gambarkan dan
poin-poin pembelajaran
adalah sebagai berikut:
- Pembelajaran berbasis
inkuiri memerlukan
persiapan yang teliti
- Pembelajaran berbasis
inkuiri membutuhkan waktu
- Motivasi adalah kunci untuk
mendorong berfikir lebih
tinggi
- Pembelajaran inkuiri
membantu mendorong
berfikir lebih tinggi
- Para siswa lebih menikmati
pembelajaran berbasis
inkuiri dibandingkan
pendekatan tradisional.
An Inquiry Primer
Alan Colburn, Science Scope
– 2000 (California)
Menurut Penulis, definisi
inkuiri adalah pencapaian
sebuah kelas dimana siswa
terlibat dalam persoalan dasar
yang berpusat pada siswa.
Beberapa definisi yang
berbeda dalam pendekatan
inquiri, yaitu:
a. Structured inquiry – Guru
meminta siswa untuk
menyelidiki suatu masalah,
dengan pemberian
9. prosedur, tetapi tidak
memberitahu mereka
tentang hasil yang
diharapkan. Siswa akan
menemukan hubungan
antar variabel dari data
yang dikumpulkan.
b. Guided inquiry - Guru
hanya menyediakan materi
dan masalah untuk
diselidiki. Siswa menyusun
prosedur mereka sendiri
untuk memecahkan
masalah.
c. Open inquiry - Pendekatan
ini mirip dengan inkuiri
terbimbing (Guided
Inquiry), dengan tambahan
bahwa siswa juga
merumuskan masalah
mereka sendiri untuk
diselidiki.
d. Learning cycle – Siswa
terlibat dalam kegiatan
yang memperkenalkan
konsep baru. Guru
kemudian memberikan
nama resmi untuk konsep
tersebut. Siswa
mengaplikasikannya dalam
konteks yang berbeda.