SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
METODE / SEJARAH 
TEORI YANG 
MENDUKUNG 
LANGKAH 
PEMBELAJARAN 
PENELITIAN YANG 
RELEVAN 
HASIL PENELITIAN 
Pembelajaran Inkuiri 
Penemu : Richard Suchman 
Tahun : 1962 
Negara : Amerika Serikat 
(ancestry.com) 
TEORI 
KONSTRUKTIVISME 
Pembelajaran matematika 
menurut pandangan 
konstruktivisme membantu 
pembelajaran matematika 
membangun konsep-konsep, 
prinsip-prinsip matematika 
dengan kemampuannya 
sendiri melalui proses 
internalisasi sehingga prinsip 
atau konsep itu terbangun 
kembali dan transformasi dan 
informasi yang diperoleh 
menjadi konsep atau prinsip 
baru. Siswa dapat berusaha 
memahami suatu masalah 
beserta pemecahannya 
berdasarkan kecepatan dan 
kemampuannya sendiri. 
Hal ini sejalan dengan tujuan 
pembelajaran inkuiri dimana 
siswa diharapkan dapat 
membangun konsep dengan 
kemampuannya sendiri 
berdasarkan informasi yang 
ada. 
1. Langkah orientasi adalah 
langkah untuk membina 
suasana atau iklim 
pembelajaran yang 
responsif. Pada langkah 
ini guru mengkondisikan 
agar siswa siap 
melaksanakan proses 
pembelajaran. Guru 
merangsang dan 
mengajak siswa untuk 
berpikir memecahkan 
masalah. Langkah 
orientasi merupakan 
langkah yang sangat 
penting. Keberhasilan 
startegi ini sangat 
tergantung pada kemauan 
siswa untuk beraktivitas 
menggunakan 
kemampuannya dalam 
memecahkan masalah, 
tanpa kemauan dan 
kemampuan itu tak 
mungkin proses 
pembelajaran akan 
berjalan dengan lancar. 
The Influence of Inquiry- 
Based Mathematics 
Teaching on 11th Grade 
High Achievers: Focusing 
on Metacognition 
Erh-Tsung Chin, Yung-Chi 
Lin, Chih-Wei Chuang, & 
Hsiao-Lin). National 
Changhua University of 
Education - 2007 (TAIWAN, 
R.O.C.) 
Ciri-ciri penting dari inkuiri 
yang dapat dihasilkan dari 
beberapa laporan (AAAS, 
1993; Hinrichsen & Jarrett, 
1999) menyimpulkan sebagai 
berikut : 
a. Menghubungkan 
pengetahuan lama dan 
pengalaman dengan masalah 
yang dimiliki, merancang 
prosedur (rencana) untuk 
menemukan jawaban dari 
masalah yang ada, dan 
menyelidiki fenomena 
melalui dugaan. 
b. Metakognisi berperan 
penting dalam matematika 
karena penelitian 
menunjukkan bukti bahwa 
proses metakognisi siswa 
dapat peningkatan hasil 
belajar.
TEORI BRUNER 
Bruner mengungkapkan 
bahwa penggunaan 
pendekatan inkuiri 
menghasilkan aspek-aspek 
yang baik. Pertama, 
meningkatkan potensi 
intelektual siswa, karena 
mereka mendapatkan 
kesempatan untuk mencari 
dan menemukan keteraturan 
dan aspek lainnya melalui 
observasi dan eksperimen 
mereka sendiri. Kedua, siswa 
memperoleh keputusan 
intelektual, karena mereka 
berhasil dalam penyelidikan 
mereka. Ketiga, seorang 
siswa dapat belajar 
bagaimana melakukan proses 
penemuan. Keempat, belajar 
memamui inkuiri membantu 
siswa mengingat lebih lama. 
2. Merumuskan masalah 
merupakan langkah 
membawa siswa pada 
suatu persoalan yang 
mengandung teka-teki. 
Persoalan yang disajikan 
adalah persoalan yang 
menantang siswa untuk 
berpikir memecahkan 
teka-teki itu. Dikatakan 
teka-teki dalam rumusan 
masalah yang ingin dikaji 
disebabkan masalah itu 
tentu ada jawabannya, 
dan siswa didorong untuk 
mencari jawaban yang 
tepat. Proses mencari 
jawaban itulah yang 
sangat penting dalam 
strategi inkuiri, oleh 
sebab itu melalui proses 
tersebut siswa akan 
memperoleh pengalaman 
yang sangat berharga 
sebagai upaya 
mengembangkan mental 
melalui proses berpikir. 
3. Menentukan Hipotesis, 
yaitu jawaban sementara 
dari suatu permasalahan 
yang sedang dikaji. 
Sebagai jawaban 
sementara, hipotesis 
perlu diuji kebenarannya. 
Perkiraan sebagai 
Inquiry Strategies for 
Science and Mathematics 
Learning 
Dennis Jarrett Northwest 
Regional Educational 
Laboratory – 1997 (Portland, 
USA) 
Dalam matematika, inkuiri 
meliputi pemecahan masalah. 
Pemecahan masalah termasuk 
proses untuk mendapatkan 
dari apa yang diketahui untuk 
menemukan apa yang tidak 
diketahui. 
Proses menentukan 
pertanyaan pada 
pembelajaran inkuiri dapat 
membantu siswa untuk 
memahami ide-ide disipliner 
atau transdisipliner penting 
yang terletak di inti dari 
konteks yang ada. 
Pertanyaan-pertanyaan harus 
mengundang anak-anak untuk 
mengeksplorasi konsep-konsep 
matematika dalam 
berbagai konteks dan untuk 
berbagai tujuan. Pertanyaan-pertanyaan 
yang luas ini akan 
menghasilkan pertanyaan 
yang lebih spesifik dari 
kerangka kerja, tujuan, dan 
arah untuk kegiatan belajar 
dalam pelajaran, atau 
serangkaian pelajaran, dan 
membantu anak-anak 
menghubungkan apa yang 
mereka pelajari dengan 
pengalaman dan kehidupan 
mereka di luar sekolah. 
TEORI GAGNE 
Menurut Gagne, dalam 
belajar matematika ada dua 
objek yang dapat diperoleh 
Assessing for Learning in 
Inquiry Mathematics 
Faktor utama yang 
mempengaruhi 
kecenderungan siswa untuk 
membuat kapasitas
siswa, yaitu objek langsung 
dan objek tak langsung. 
Objek tak langsung antara 
lain kemampuan menyelidiki 
dan memecahkan masalah, 
belajar mandiri, bersikap 
positif terhadap matematika, 
dan tahu bagaimana 
semestinya belajar. 
Sedangkan objek langsung 
berupa fakta, keterampilan, 
konsep, dan aturan. 
Objek tak langsung tersebut 
diterapkan dalam 
pembelajaran inkuiri, dimana 
siswa menyelidiki dan 
memecahkan masalah 
berdasarkan persoalan-persoalan 
yang diberikan. 
hipotesis bukan 
sembarang perkiraan, 
tetapi harus memiliki 
landasan berpikir yang 
kokoh, sehingga hipotesis 
yang dimunculkan itu 
bersifat rasional dan 
logis. Kemampuan 
berpikir logis itu sendiri 
akan sangat dipengaruhi 
oleh kedalaman wawasan 
yang dimiliki serta 
keluasan pengalaman. 
Dengan demikian, setiap 
individu yang kurang 
mempunyai wawasan 
akan sulit 
mengembangkan 
hipotesis yang rasional 
dan logis. 
4. Mengumpulkan data 
adalah aktivitas 
menjaring informasi yang 
dibutuhkan untuk 
menguji hipotesis yang 
diajukan. Dalam strategi 
pembelajaran inkuiri, 
mengumpulkan data 
merupakan proses mental 
yang sangat penting 
dalam pengembangan 
intelektual. Proses 
pengumpulan data bukan 
hanya memerlukan 
motivasi yang kuat dalam 
belajar, akan tetapi juga 
Kym Fry and Katie Makar - 
2012 (Seoul) 
metakognisi mereka 
merupakan pandangan 
mereka pada lingkungan 
ruang kelas, termasuk 
bagaimana mereka belajar 
dan juga budaya yang lebih 
luas dari sekedar ruang kelas. 
Dalam studi ini, mereka 
membangun lingkungan 
pembelajaran berbasis inkuiri 
yang diminta secara individu 
membentuk pemahaman 
mereka sendiri dengan 
menyikapi pertanyaan dan 
mengindentifikasi bagaimana 
proses investigasi nantinya 
dan bagaimana penemuan 
dianalisa dan 
dikomunikasikan. Hasil 
penelitian ini mendukung 
pernyataan bahwa 
perencanaan merupakan bukti 
langsung yang cukup untuk 
membuktikan bahwa 
pembelajaran matematika 
berbasis inkuiri merupakan 
sebuah garansi untuk 
pengembangan metakognisi 
siswa. 
TEORI PIAGET 
Mengemukakan bahwa 
metode inkuiri merupakan 
metode yang mempersiapkan 
siswa pada situasi untuk 
melakukan eksperimen 
sendiri secara luas agar 
Developing Inquiry Skills 
To Construct Explanations 
Hsin-Kai Wu - 2009 (Taiwan) 
Untuk mengurangi kesulitan 
siswa dan memfasilitasi 
pengembangan kemampuan 
inkuiri, kurikulum dan guru 
harus menyediakan media 
secara berkala dan terus 
menerus. Studi ini
melihat apa yang terjadi, 
ingin melakukan sesuatu, 
serta menghubungkan 
penemuan yang satu dengan 
yang lain, membandingkan 
apa yang ditemukannya 
dengan yang ditemukan siswa 
lain. Menurut piaget 
pengetahuan terbentuk dalam 
belajar terjadi melalui dua 
tahap yaitu assimilasi dan 
tahap akomodasi. 
membutuhkan ketekunan 
dan kemampuan 
menggunakan potensi 
berpikirnya. Karena itu, 
tugas dan peran guru 
dalam tahapan ini adalah 
mengajukan pertanyaan-pertanyaan 
yang dapat 
mendorong siswa untuk 
berpikir mencari 
informasi yang 
dibutuhkan. 
5. Menguji hipotesis adalah 
proses menentukan 
jawaban yang dianggap 
diterima sesuai dengan 
data atau informasi yang 
diperoleh berdasarkan 
pengumpulan data. 
Dalam menguji hipotesis 
yang terpenting adalah 
mencari tingkat 
keyakinan siswa atas 
jawaban yang diberikan. 
Di samping itu, menguji 
hipotesis juga berarti 
mengembangkan 
kemampuan berpikir 
rasional. Artinya, 
kebenaran jawaban yang 
diberikan bukan hanya 
berdasarkan argumentasi 
dan opini, akan tetapi 
harus didukung oleh data 
yang ditemukan dan 
dapat dipertanggung 
menunjukkan bahwa 
dukungan guru sangat penting 
dan pertisipasi awal siswa 
dalam aktivitas inkuiri 
memerlukan rekan partisipasi 
yang lebih berkompeten. 
Sesuai dengan identifikasi 
karakteristik oleh Crawford, 
pengajaran inkuiri pada sutdi 
ini melibatkan penyelidikan 
dan penalaran, pertanyaan 
untuk elaborasi dan 
membantu perkembangan 
hubungan siswa. Guru harus 
menyediakan media yang 
berhubungan dengan, 
pertanyaan, tuntutan, 
pemodelan untuk mendukung 
pemakaian aktivitas 
eksplorasi. 
Web-Based Collaborative 
Inquiry Learning 
Chang, Y-T. Sung & C-L. 
Lee – 2003 (Taiwan) 
Tulisan ini mengusulkan 
model pembelajaran 
kolaboratif inkuiri berbasis 
web dan aktifitas 
pembelajaran dengan tujuan 
menaikkan 3 strategi populer, 
kolaborasi, inkuiri, dan 
konsep pemetaan 
1. pembelajaran sebelumnya 
terindikasi bahwa konsep 
pemetaan bukan tugas yang 
gampang bagi siswa. 
2. fase inkuiri individu, siswa 
dengan antusias menjelajahi 
we untuk mencari fakta 
3. dalam fase menyimpulkan
jawabkan. 
6. Merumuskan kesimpulan 
adalah proses 
mendeskripsikan temuan 
yang diperoleh 
berdasarkan hasil 
pengujian hipotesis. 
Untuk mencapai 
kesimpulan yang akurat 
sebaiknya guru mampu 
menunjukkan pada siswa 
data mana yang relevan. 
hasil grup, mekanisme voting 
dapat membantu anggota 
kelompok untuk menyatukan 
hasil tugas kelompok. 
4. Banyak guru mengatakan 
bahwa mereka dapat 
mengajar dengan lebih 
nyaman 
Inquiry Learning: Level, 
Discipline, Class Size, What 
Matters? 
Susan Vajoczki, Susan Watt, 
Rose Liao – 2011 (Toronto) 
Pada umumnya, inkuiri 
berkembang sesuai tingkatan 
kelas. Nilai inkuiri yang 
tinggi juga merupakan bukti 
pada kelas skala kecil. 
Bagaimanapun, kelas dengan 
nilai inkuiri yang lebih tinggi 
hampir selalu kecil (< 50 
siswa), tahun ketiga dan 
keempat. Sebagai tambahan, 
ada perbedaan antara 3 tipe 
inkuiri – terbuka, menuntun, 
dan terstruktur. Struktur 
inkuiri berjalan hampir 
seperti pada awal dan tahun 
kedua, dengan kelas skala 
besar dan nilai inkuiri yang 
rendah. Inkuiri tertuntun lebih 
sering ditemukan pada tahun 
ketiga dan keempat. Kelas 
Inkuiri terbuka biasanya di 
tahun ketiga atau keempat 
yang mempunyai nilai inkuiri 
tertinggi dengan kelas skala 
kecil 
Pendekatan metodologi yang 
menambahkan nilai inkuiri 
dan membandingkan hasil, 
kedisiplinan dan ukuran kelas
dengan level yang 
bersebrangan sangat baik 
dalam memperjelas. 
Menerapkan pendekatan 
metodologi pada institusi lain 
untuk membandingkan hasil 
juga akan berguna. 
The Effects of Discovery 
Learning on Students’ 
Success and Inquiry 
Learning Skills 
Ali Günay Balım – 2009 
(Turkey) 
Telah ditemukan bahwa siswa 
memiliki persepsi yang lebih 
positif terhadap kemampuan 
pembelajaran inkuiri 
dibandingkan siswa yang 
belajarn pelajaran sains 
dengan metode tradisional. 
Penelitian Tatar dan Kuru 
menunjukkan bahwa 
pembelajaran berbasis inkuiri 
lebih meningkatkan 
kesuksesan siswa 
dibandingkan dengan metode 
tradisional. Keys dan Bryan 
(2001) menghubungkan 
inkuiri dengan discovery and 
mengembangkan proses 
kemampuan saintifik dan 
menyatakan bajwa metode 
berbasis discovery pada 
inkuiri berdampak pada siswa 
dalam hubungan konsep yang 
bermacam-macam 
Inquiry Based Mathematics 
Instruction Versus 
Traditional Mathematics 
Instruction 
Setelah menganalisa hasil 
dari studi kuantitatif ini, 
terlihat secara jelas 
pembelajaran matematika 
berbasis inkuiri efektif dalam 
meningkatkan pemahaman
Kyle Ferguson – 2010 
(USA) 
dan pengertian siswa. 
Banyak sekolah daerah dan 
guru matematika 
menginginkan keefektifan 
kurikulum matematika tetapi 
matematika berbasis inkuiri 
menawarkan pendekatan yang 
lebih mendalam dalam 
konsep matematika sebagai 
pengantar dalam pendidikan 
matematika. Matematika 
berbasis inkuiri lebih efektif 
dari pembelajaran 
trandisional. Tujuan 
penulisan ini untuk menguji 
dan melihat model yang 
mana dari inkuiri atau 
pembelajaran tradisional yang 
lebih efektif untuk 
meningkatkan pemahaman 
siswa. Meningkatkan 
pemahaman kontekstual 
siswa dapat dilakukan dengan 
inkuiri. Selain bagian dari 
kelebihan peningkatan 
pemahaman siswa, model 
inkuiri juga meningkatkan 
intruksi guru dengan 
menggunakan pertanyaan 
efektif yang terarah 
How am I using inquiry-based 
learning to improve 
my practice and to 
encourage higher order 
thinking among my 
Studi ini secara baik 
meningkatkan pemahaman 
penulis tentang bagaimana 
mengintegrasikan 
pembelajaran berbasis inkuiri 
ke dalam sistem mengajar
students of mathematics? 
Caitriona Rooney – 2012 
(Irlandia) 
penulis. Penulis tidak hanya 
memperoleh pengetahuan 
tentang kesulitan mengajar 
tetapi juga menemui manfaat 
yang akurat. Kesimpulan 
yang penulis gambarkan dan 
poin-poin pembelajaran 
adalah sebagai berikut: 
- Pembelajaran berbasis 
inkuiri memerlukan 
persiapan yang teliti 
- Pembelajaran berbasis 
inkuiri membutuhkan waktu 
- Motivasi adalah kunci untuk 
mendorong berfikir lebih 
tinggi 
- Pembelajaran inkuiri 
membantu mendorong 
berfikir lebih tinggi 
- Para siswa lebih menikmati 
pembelajaran berbasis 
inkuiri dibandingkan 
pendekatan tradisional. 
An Inquiry Primer 
Alan Colburn, Science Scope 
– 2000 (California) 
Menurut Penulis, definisi 
inkuiri adalah pencapaian 
sebuah kelas dimana siswa 
terlibat dalam persoalan dasar 
yang berpusat pada siswa. 
Beberapa definisi yang 
berbeda dalam pendekatan 
inquiri, yaitu: 
a. Structured inquiry – Guru 
meminta siswa untuk 
menyelidiki suatu masalah, 
dengan pemberian
prosedur, tetapi tidak 
memberitahu mereka 
tentang hasil yang 
diharapkan. Siswa akan 
menemukan hubungan 
antar variabel dari data 
yang dikumpulkan. 
b. Guided inquiry - Guru 
hanya menyediakan materi 
dan masalah untuk 
diselidiki. Siswa menyusun 
prosedur mereka sendiri 
untuk memecahkan 
masalah. 
c. Open inquiry - Pendekatan 
ini mirip dengan inkuiri 
terbimbing (Guided 
Inquiry), dengan tambahan 
bahwa siswa juga 
merumuskan masalah 
mereka sendiri untuk 
diselidiki. 
d. Learning cycle – Siswa 
terlibat dalam kegiatan 
yang memperkenalkan 
konsep baru. Guru 
kemudian memberikan 
nama resmi untuk konsep 
tersebut. Siswa 
mengaplikasikannya dalam 
konteks yang berbeda.
Matriks pembelajaran inquiry

More Related Content

What's hot

Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdfMuhammadKoharudin1
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxRickyRisma1
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGMuhamad Yogi
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)Pristiadi Utomo
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdhanazawa Herozui
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)Pristiadi Utomo
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxzhenkekamahendra
 
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013iwanzierdo
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfDelindaheaven
 

What's hot (20)

Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Pembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connectedPembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connected
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
 
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 

Similar to Matriks pembelajaran inquiry

Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningAndi Rafiah S
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan Nsp
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematikamatematikauntirta
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriSetio Adiatma
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery LearningNurrijal Jhi
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningsadiman dimas
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.pptMukhsinUchen1
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuirierwin moh riyanda
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningmirdaelisa
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningAndi Johar
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 

Similar to Matriks pembelajaran inquiry (20)

4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiri
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiri
 
power poin discovery fitri
power poin discovery fitripower poin discovery fitri
power poin discovery fitri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
MATERI 5 - Pembelajaran Inkuiri
MATERI 5 - Pembelajaran InkuiriMATERI 5 - Pembelajaran Inkuiri
MATERI 5 - Pembelajaran Inkuiri
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Matriks pembelajaran inquiry

  • 1. METODE / SEJARAH TEORI YANG MENDUKUNG LANGKAH PEMBELAJARAN PENELITIAN YANG RELEVAN HASIL PENELITIAN Pembelajaran Inkuiri Penemu : Richard Suchman Tahun : 1962 Negara : Amerika Serikat (ancestry.com) TEORI KONSTRUKTIVISME Pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivisme membantu pembelajaran matematika membangun konsep-konsep, prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga prinsip atau konsep itu terbangun kembali dan transformasi dan informasi yang diperoleh menjadi konsep atau prinsip baru. Siswa dapat berusaha memahami suatu masalah beserta pemecahannya berdasarkan kecepatan dan kemampuannya sendiri. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran inkuiri dimana siswa diharapkan dapat membangun konsep dengan kemampuannya sendiri berdasarkan informasi yang ada. 1. Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. The Influence of Inquiry- Based Mathematics Teaching on 11th Grade High Achievers: Focusing on Metacognition Erh-Tsung Chin, Yung-Chi Lin, Chih-Wei Chuang, & Hsiao-Lin). National Changhua University of Education - 2007 (TAIWAN, R.O.C.) Ciri-ciri penting dari inkuiri yang dapat dihasilkan dari beberapa laporan (AAAS, 1993; Hinrichsen & Jarrett, 1999) menyimpulkan sebagai berikut : a. Menghubungkan pengetahuan lama dan pengalaman dengan masalah yang dimiliki, merancang prosedur (rencana) untuk menemukan jawaban dari masalah yang ada, dan menyelidiki fenomena melalui dugaan. b. Metakognisi berperan penting dalam matematika karena penelitian menunjukkan bukti bahwa proses metakognisi siswa dapat peningkatan hasil belajar.
  • 2. TEORI BRUNER Bruner mengungkapkan bahwa penggunaan pendekatan inkuiri menghasilkan aspek-aspek yang baik. Pertama, meningkatkan potensi intelektual siswa, karena mereka mendapatkan kesempatan untuk mencari dan menemukan keteraturan dan aspek lainnya melalui observasi dan eksperimen mereka sendiri. Kedua, siswa memperoleh keputusan intelektual, karena mereka berhasil dalam penyelidikan mereka. Ketiga, seorang siswa dapat belajar bagaimana melakukan proses penemuan. Keempat, belajar memamui inkuiri membantu siswa mengingat lebih lama. 2. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. 3. Menentukan Hipotesis, yaitu jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai Inquiry Strategies for Science and Mathematics Learning Dennis Jarrett Northwest Regional Educational Laboratory – 1997 (Portland, USA) Dalam matematika, inkuiri meliputi pemecahan masalah. Pemecahan masalah termasuk proses untuk mendapatkan dari apa yang diketahui untuk menemukan apa yang tidak diketahui. Proses menentukan pertanyaan pada pembelajaran inkuiri dapat membantu siswa untuk memahami ide-ide disipliner atau transdisipliner penting yang terletak di inti dari konteks yang ada. Pertanyaan-pertanyaan harus mengundang anak-anak untuk mengeksplorasi konsep-konsep matematika dalam berbagai konteks dan untuk berbagai tujuan. Pertanyaan-pertanyaan yang luas ini akan menghasilkan pertanyaan yang lebih spesifik dari kerangka kerja, tujuan, dan arah untuk kegiatan belajar dalam pelajaran, atau serangkaian pelajaran, dan membantu anak-anak menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan pengalaman dan kehidupan mereka di luar sekolah. TEORI GAGNE Menurut Gagne, dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh Assessing for Learning in Inquiry Mathematics Faktor utama yang mempengaruhi kecenderungan siswa untuk membuat kapasitas
  • 3. siswa, yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek tak langsung antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana semestinya belajar. Sedangkan objek langsung berupa fakta, keterampilan, konsep, dan aturan. Objek tak langsung tersebut diterapkan dalam pembelajaran inkuiri, dimana siswa menyelidiki dan memecahkan masalah berdasarkan persoalan-persoalan yang diberikan. hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis. 4. Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga Kym Fry and Katie Makar - 2012 (Seoul) metakognisi mereka merupakan pandangan mereka pada lingkungan ruang kelas, termasuk bagaimana mereka belajar dan juga budaya yang lebih luas dari sekedar ruang kelas. Dalam studi ini, mereka membangun lingkungan pembelajaran berbasis inkuiri yang diminta secara individu membentuk pemahaman mereka sendiri dengan menyikapi pertanyaan dan mengindentifikasi bagaimana proses investigasi nantinya dan bagaimana penemuan dianalisa dan dikomunikasikan. Hasil penelitian ini mendukung pernyataan bahwa perencanaan merupakan bukti langsung yang cukup untuk membuktikan bahwa pembelajaran matematika berbasis inkuiri merupakan sebuah garansi untuk pengembangan metakognisi siswa. TEORI PIAGET Mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar Developing Inquiry Skills To Construct Explanations Hsin-Kai Wu - 2009 (Taiwan) Untuk mengurangi kesulitan siswa dan memfasilitasi pengembangan kemampuan inkuiri, kurikulum dan guru harus menyediakan media secara berkala dan terus menerus. Studi ini
  • 4. melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain. Menurut piaget pengetahuan terbentuk dalam belajar terjadi melalui dua tahap yaitu assimilasi dan tahap akomodasi. membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi dan opini, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung menunjukkan bahwa dukungan guru sangat penting dan pertisipasi awal siswa dalam aktivitas inkuiri memerlukan rekan partisipasi yang lebih berkompeten. Sesuai dengan identifikasi karakteristik oleh Crawford, pengajaran inkuiri pada sutdi ini melibatkan penyelidikan dan penalaran, pertanyaan untuk elaborasi dan membantu perkembangan hubungan siswa. Guru harus menyediakan media yang berhubungan dengan, pertanyaan, tuntutan, pemodelan untuk mendukung pemakaian aktivitas eksplorasi. Web-Based Collaborative Inquiry Learning Chang, Y-T. Sung & C-L. Lee – 2003 (Taiwan) Tulisan ini mengusulkan model pembelajaran kolaboratif inkuiri berbasis web dan aktifitas pembelajaran dengan tujuan menaikkan 3 strategi populer, kolaborasi, inkuiri, dan konsep pemetaan 1. pembelajaran sebelumnya terindikasi bahwa konsep pemetaan bukan tugas yang gampang bagi siswa. 2. fase inkuiri individu, siswa dengan antusias menjelajahi we untuk mencari fakta 3. dalam fase menyimpulkan
  • 5. jawabkan. 6. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. hasil grup, mekanisme voting dapat membantu anggota kelompok untuk menyatukan hasil tugas kelompok. 4. Banyak guru mengatakan bahwa mereka dapat mengajar dengan lebih nyaman Inquiry Learning: Level, Discipline, Class Size, What Matters? Susan Vajoczki, Susan Watt, Rose Liao – 2011 (Toronto) Pada umumnya, inkuiri berkembang sesuai tingkatan kelas. Nilai inkuiri yang tinggi juga merupakan bukti pada kelas skala kecil. Bagaimanapun, kelas dengan nilai inkuiri yang lebih tinggi hampir selalu kecil (< 50 siswa), tahun ketiga dan keempat. Sebagai tambahan, ada perbedaan antara 3 tipe inkuiri – terbuka, menuntun, dan terstruktur. Struktur inkuiri berjalan hampir seperti pada awal dan tahun kedua, dengan kelas skala besar dan nilai inkuiri yang rendah. Inkuiri tertuntun lebih sering ditemukan pada tahun ketiga dan keempat. Kelas Inkuiri terbuka biasanya di tahun ketiga atau keempat yang mempunyai nilai inkuiri tertinggi dengan kelas skala kecil Pendekatan metodologi yang menambahkan nilai inkuiri dan membandingkan hasil, kedisiplinan dan ukuran kelas
  • 6. dengan level yang bersebrangan sangat baik dalam memperjelas. Menerapkan pendekatan metodologi pada institusi lain untuk membandingkan hasil juga akan berguna. The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and Inquiry Learning Skills Ali Günay Balım – 2009 (Turkey) Telah ditemukan bahwa siswa memiliki persepsi yang lebih positif terhadap kemampuan pembelajaran inkuiri dibandingkan siswa yang belajarn pelajaran sains dengan metode tradisional. Penelitian Tatar dan Kuru menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri lebih meningkatkan kesuksesan siswa dibandingkan dengan metode tradisional. Keys dan Bryan (2001) menghubungkan inkuiri dengan discovery and mengembangkan proses kemampuan saintifik dan menyatakan bajwa metode berbasis discovery pada inkuiri berdampak pada siswa dalam hubungan konsep yang bermacam-macam Inquiry Based Mathematics Instruction Versus Traditional Mathematics Instruction Setelah menganalisa hasil dari studi kuantitatif ini, terlihat secara jelas pembelajaran matematika berbasis inkuiri efektif dalam meningkatkan pemahaman
  • 7. Kyle Ferguson – 2010 (USA) dan pengertian siswa. Banyak sekolah daerah dan guru matematika menginginkan keefektifan kurikulum matematika tetapi matematika berbasis inkuiri menawarkan pendekatan yang lebih mendalam dalam konsep matematika sebagai pengantar dalam pendidikan matematika. Matematika berbasis inkuiri lebih efektif dari pembelajaran trandisional. Tujuan penulisan ini untuk menguji dan melihat model yang mana dari inkuiri atau pembelajaran tradisional yang lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa. Meningkatkan pemahaman kontekstual siswa dapat dilakukan dengan inkuiri. Selain bagian dari kelebihan peningkatan pemahaman siswa, model inkuiri juga meningkatkan intruksi guru dengan menggunakan pertanyaan efektif yang terarah How am I using inquiry-based learning to improve my practice and to encourage higher order thinking among my Studi ini secara baik meningkatkan pemahaman penulis tentang bagaimana mengintegrasikan pembelajaran berbasis inkuiri ke dalam sistem mengajar
  • 8. students of mathematics? Caitriona Rooney – 2012 (Irlandia) penulis. Penulis tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang kesulitan mengajar tetapi juga menemui manfaat yang akurat. Kesimpulan yang penulis gambarkan dan poin-poin pembelajaran adalah sebagai berikut: - Pembelajaran berbasis inkuiri memerlukan persiapan yang teliti - Pembelajaran berbasis inkuiri membutuhkan waktu - Motivasi adalah kunci untuk mendorong berfikir lebih tinggi - Pembelajaran inkuiri membantu mendorong berfikir lebih tinggi - Para siswa lebih menikmati pembelajaran berbasis inkuiri dibandingkan pendekatan tradisional. An Inquiry Primer Alan Colburn, Science Scope – 2000 (California) Menurut Penulis, definisi inkuiri adalah pencapaian sebuah kelas dimana siswa terlibat dalam persoalan dasar yang berpusat pada siswa. Beberapa definisi yang berbeda dalam pendekatan inquiri, yaitu: a. Structured inquiry – Guru meminta siswa untuk menyelidiki suatu masalah, dengan pemberian
  • 9. prosedur, tetapi tidak memberitahu mereka tentang hasil yang diharapkan. Siswa akan menemukan hubungan antar variabel dari data yang dikumpulkan. b. Guided inquiry - Guru hanya menyediakan materi dan masalah untuk diselidiki. Siswa menyusun prosedur mereka sendiri untuk memecahkan masalah. c. Open inquiry - Pendekatan ini mirip dengan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), dengan tambahan bahwa siswa juga merumuskan masalah mereka sendiri untuk diselidiki. d. Learning cycle – Siswa terlibat dalam kegiatan yang memperkenalkan konsep baru. Guru kemudian memberikan nama resmi untuk konsep tersebut. Siswa mengaplikasikannya dalam konteks yang berbeda.