Teori belajar kognitif membahas proses belajar sebagai suatu proses berpikir yang kompleks meliputi ingatan, pengolahan informasi, dan aspek emosi. Teori ini menekankan pada tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget, pembelajaran bermakna menurut Ausubel, dan delapan tingkatan kemampuan belajar menurut Gagne.
2. PENGERTIAN BELAJAR
Lebih mementingkan proses daripada
hasil belajar
Belajar merupakan proses internal yang
mencakup
Ingatan
Retensi
Pengolahan informasi
Emosi & aspek-aspek kejiwaan lain
Belajar merupakan proses berpikir yang
sangat kompleks
Beberapa karakteristik dalam teori belajar
kognitif:
• Tahap perkembangan kognitif J. Piaget
• Pemahaman konsep J. Bruner
• Advance Organizer Ausubel
•Tingkat kemampuan belajar R. Gagne
3. Jean Piaget
Biologist, Psychologist (1896–1980)
• Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yang
didasari karena perkembangan sistem syaraf
• Belajar merupakan proses identifikasi dan pengintegrasian stimulus/
informasi yang baru Skemata melalui tahap
• Asimilasi
• Akomodasi
• Ekuilibrasi
4. • Asimilasi: adalah proses
penerimaan informasi baru lalu
dimodifikasi sehingga cocok
dengan struktur kognitif yang
telah dimiliki sebelumnya.
• Akomodasi: adalah proses
perubahan / penyesuaian
struktur kognitif yang telah
dimiliki dengan informasi baru
yang diterima.
• Ekuilibrasi: adalah
keseimbangan antara asimilasi
& akomodasi atau
pengembangan antara
lingkungan luar dengan struktur
kognitif yang ada dalam dirinya.
• Proses belajar seseorang akan
mengikuti pola dan tahap-tahap
perkembangan sesuai dengan
umurnya.
Piaget membagi tahap
perkembangan kognitif menjadi
empat, yaitu :
1. Tahap sensorimotor (0 – 2 tahun)
2. Tahap pre operasional (2 – 7/8
tahun)
3. Tahap operasional konkret (7/8 –
11/12 tahun)
4. Tahap operasional formal (11/12
tahun ke atas)
5. • Guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar
yang bermakna
• Belajar bermakna adalah menyajikan materi pelajaran yang baru dengan
menghubungkan pada konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur
kognisi siswa
• Siswa pada pendidikan dasar harus dilibatkan pada kegiatan langsung,
sedangkan untuk siswa pada tingkat pendidikan lebih tinggi akan lebih efektif
bila guru menggunakan penjelasan, demonstrasi, diagram atau ilustrasi.
David Paul Ausubel
(1918 – 2008) Teori belajar bermakna
6. a. Advance Organizer
Penyampaian awal tentang kerangka isi materi yang akan dipelajari
siswa, contoh : hand out pelajaran
b. Progressive Differensial
materi pelajaran disampaikan bertahap, di awali konsep umum
kemudian dilanjutkan ke hal yang khusus.
c. Integrative Reconciliation
Penjelasan tentang kesamaan dan perbedaan antara kosep-kosep
yang telah dimiliki dengan konsep yang baru dipelajari.
d. Consolidation
pemantapan materi dengan menghadirkan banyak contoh
LANGKAH-LANGKAH
DALAM MENERAPKAN BELAJAR BERMAKNA :
7. • Perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif
• Dalam proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan
terhadap tingkah laku seseorang
• Proses belajar akan berjalan dengan baik jika guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk menemukan sendiri suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya Free
Discovery Learning
Jerome Bruner
(1915 – 2016)
8. 1. Tahap enaktif: dalam memahami
dunia anak menggunakan
pengetahuan motorik: sentuhan,
pegangan dll.
2. Tahap ikonik: Seseorang memahami
objek-objek atau dunianya melalui
gambar-gambar atau visualisasi
verbal.
3. Tahap simbolik: seseorang
memahami dunia melalui simbol-
simbol bahasa, logika, matematika dll.
Seseorang dikatakan memahami suatu
konsep apabila ia mengetahui semua
unsur dari konsep itu meliputi :
a. Nama
b. Contoh-contoh baik yang positif
maupun negatif
c. Karakteristik, baik yang pokok
maupun tidak
d. Rentangan karakteristik
e. kaidah
Menurut Bruner, PERKEMBANGAN KOGNITIF
seseorang terjadi melalui tiga tahap, yaitu :
9. • Proses belajar adalah suatu proses dimana siswa terlibat dalam
aktivitas yang memungkinkan mereka memiliki kemampuan yang tidak
dimiliki sebelumnya
• Ada delapan tingkat kemampuan belajar menurut Gagne, dimana
kemampuan belajar pada tingkat tertentu ditentukan oleh kemampuan
belajar ditingkat sebelumnya.
Robrt Gagne
(1916 – 2002)
10.
11. Delapan tingkat kemampuan belajar tersebut adalah sbb :
1. Signal Learning : dari signal yang dilihat, anak akan memberi respon tertentu
2. Stimulus – response learning : seorang anak akan memberi respon fisik atau
vokal setelah mendapat stimulus tertentu.
3. Chaining : kemampuan anak untuk menggabungkan dua atau lebih hasil belajar
S – R yang sederhana
4. Verbal assosiation : bentuk penggabungan hasil belajar yang melibatkan unit
bahasa seperti memberi nama sebuah obyek atau benda
5. Multiple discrimination : kemampuan untuk menghubungkan beberapa
kemampuan chaining sebelumnya
6. Concept learning : anak mampu memberi respon terhadap stimulus yang hadir
melalui karakteristik abstraknya
7. Principle learning : kemampuan siswa untuk menghubungkan satu konsep
dengan konsep lainnya
8. Problem solving : siswa mampu menerapkan prinsip-prinsip yang telah
dipelajari untuk mencapai satu sasaran (merupakan tipe belajar yang paling
tinggi)