SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan.
Proses ini merupakan pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang
dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan
anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam perencanaan laba,
manajemen menyusun rencana operasional yang dinyatakan dalam laporan laba rugi
jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan
di masa yang akan datang. Jika misalnya perusahaan ingin membangun gedung
baru, maka terlebih dulu dibuat rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek
dilaksanakan. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun
yang akan membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber
daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya
perusahaan ke suatu kondisi tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apa sajakah ruang lingkup anggaran?
2. Apa saja jenis-jenis anggaran pada perusahaan?
3. Bagaimana hubungan antara anggaran perusahaan dengan keberhasilan
manajemen?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan penyusunan
anggaran perusahaan dalam keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuan
perusahaan dan memenuhi tugas mata kuliah Anggaran Perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
ANGGARAN PERUSAHAAN
Gambaran Umum
Menurut Glenn A Welsch anggaran adalah laba perencanaan dan kontrol secara
luas seperti yang didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal untuk
mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung jawab kontrol manajemen.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi
seluruh kegiatan perusahaan, jyang dinyatakan dalam satuan unit moneter dan
berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
Perlunya sebuah anggaran dibuat oleh perusahaan alasannya :
1. Masa yang akan datang penuh dengan ketidak pastian
2. Masa yang akaatang penuh dengan alternatif pilihan
3. Rencana yang dibuat dijadikan sebagai pedoman
4. Rrencana yang dibuat dapat dijadikan sebagai alat pengkoordinasi
5. Rencana yang dibuat digunakan sebagai alat pengawasan
Jangka waktu anggaran dibagi 2 :
1. Janka waktu pendek (Taktis) yaitu Rencana yang dibuat perusahaan yang
jangka waktunya pendek
2. Jangka panjang (Strategis) yaitu rencana yang lebih dari 1 periode 3-5
tahunUntuk memilih, perusahaan membuat apakan rencana taktis atau
strategis diperlukan fakto-faktor sebagai berikut :
 Luas pasar atas penjualan produk yang dihasilkan
 Posisi perusahaan dalam persaingan
 Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut
 Tersedianya data informasi yang dibutuhkan
 Keadaan perekonomian secara umum
Factor yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu anggaran
1. Factor intern
 Penjualan tahun lalu
 Kebijakan perusahaan terhadap harga jual
 Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan
 Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan
 Modal kerja yang dimiliki ileh perusahaan
 Fasilitas-fasilitas yang mendukung
 Kebijakan-kebijakan yang dipakai oleh perusahaan terhadap
pelaksanaan kegiatan perusahaan
2. Faktor ekstern
 Keadaan persaingan
 Tingkat pertumbuhan penduduk
 Tingkat penghasilan masyarakt
 Tingkat pendidikan masyarakat
 Tingkat penyebaran penduduk
 Agama, Adat istiadat dan kebiasaan penduduk
 Kebijakan pemerintah tentang perekonomian, keamana dan kegiatan
social
 Keadaan perekonomian nasional
JENI-JENISANGGARAN SEBAGAI BERIKUT:
A. ANGGARAN PENJUALAN
Anggaran penjualan yang menyusun lebih terperinci tentang perusahaan
selama periode tertentu dimasa yang akan dating, didalamnya meliputi tentang jenis
barang yang dijual, harga barang yang dijual, waktu atau masa penjualan, serta
wilayah atauatempat pejualan.
Fakto-faktor yang diperhitungkan dalam menyusun anggaran penjualan :
1. Faktor Intern (Faktor yang ada didalam perusahaan).
 Data penjualan tahun sebelumnya (minimal 3 tahun sebelumnya)
 Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan penjualan
 Kapasitas produksi
 Tenaga kerja yang tersedia dalam perusahaan
 Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan
 Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan yang mendukung
terhadap penjualan
2. Faktor Extern yang mempengaruhi anggaran penjualan.
 Keadaan persaingan pasar
 Posisi perusahaan dalam persaingan
 Tingkat pertumbuhan penduduk
 Tingkat penghasilan masyarakat
 Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan
 Agama, adat istiadat dan kebiasaan
 Berbagai kebijakan pemerintah
 Kemajuan teknologi
Cara-cara dalam menentukan anggaran penjualan dapat dilakukan dengan 2 cara :
 Anggaran yang bersifat kualitatif adalah suatu cara yang didasarkan kepada
pendapat-pendapat pihak tertentu, cara ini lebih bersifat Subjektif.
 Anggaran yang bersifat kuantitatif adalah suatu cara penetapan anggaran
berdasarkan pehitungan angka-angka , anggaran ini bersifat Objektif
diantaranya :
 Denga Trend bebas
 Dengan Matematik
 Dengan Statistik
Perkiraaan bulan Januari Tahun Brikutnya Penjualan Menjadi 2260.
Contoh Soal menyusun anggaran penjualan :
Pada Tahun 2015 PT “Sudah Jaya” telah menyusun anggaran-anggaran yang
akan dilaksanakan pada tahun 2015 tersebut.Pada bulan Oktober 2014 dengan
langkah-langkah menggunakan data-data yang berkaitan dengan masing-masing
anggaran pada periode sebelumnya, setelah dilakukan analisa untuk menetapkan
penjualan 2015 adalah sebanyak 600.000 unit Dengan Distribusi Penjualan 3
wilayah yaitu Medan,Pekanbaru serta PadangDengan waktu penjualan adalah:
Waktu Persentase % Produksi
Januari 10% 60.000
Februari 8% 48.000
Maret 8% 48.000
Triwulan II 24% 144.000
Triwulan III 22% 132.000
Triwulan IV 28% 168.000
Janua
ri
Febru
ari
Maret April Mei Juni Juli
Agust
us
Septe
mber
Oktob
er
Nove
mber
Dese
mber
Grafik 1850 1800 1900 2000 1950 2020 1980 1960 2000 2200 2240 2220
1600
1700
1800
1900
2000
2100
2200
2300
2400
AxisTitle
Grafik
Dengan harga Jual per Unit Sebesar Rp 5000/Unit Susunlah anggaran Penjualan
PT “Sudah Jaya” Tahun 2015.
Jawab:
Penjualan : 600.000 Unit
Medan : 30%* 600.000 = 180.000 Unit
Pekanbaru : 40%* 600.000 = 240.000 Unit
Padang : 30%* 600.000 = 180.000 Unit
Medan.
Waktu Persentase Unit Hasil
Januari 10% 180000 18000
Februari 8% 180000 14400
Maret 8% 180000 14400
Triwulan II 24% 180000 43200
Triwulan III 22% 180000 39600
Triwulan IV 28% 180000 50400
Pekanbaru.
Waktu Persentase Unit Hasil
Januari 10% 240000 24000
Februari 8% 240000 19200
Maret 8% 240000 19200
Triwulan II 24% 240000 57600
Triwulan III 22% 240000 52800
Triwulan IV 28% 240000 67200
Padang.
Waktu Persentase Unit Hasil
Januari 10% 180000 18000
Februari 8% 180000 14400
Maret 8% 180000 14400
Triwulan II 24% 180000 43200
Triwulan III 22% 180000 39600
Triwulan IV 28% 180000 50400
PT “Sudah Jaya”
Anggaran Penjualan Tahun 2015
B. ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran produksi adalah anggaran yang menyusun lebih terperinci tentang
produksi untuk 1 (satu) periode dimasa yang akan dating, didalamnya meliputi :
jenis barang yang akan diproduksi, jumlah barang yang diproduksi dan produksi
waktu kapan produksi itu dilakukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran produksi:
1. Anggaran Penjualan
2. Kapasitas mesin produksi
3. Tenaga kerja yang tersedia
4. Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan
5. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh perusahaan
6. Luas perusahaan yang optimal untuk biaya biaya produksi rata-rata paling
rendah
7. Kebijakan perusahaan terhadap persediaan barang dagang
8. Kebijakan terhadap pola produksi yang digunakan meliputi:
 Pola produksi tetap
 Pola produksi sesuai dengan penjualan
 Pola produksi moderat
Keterangan MEDAN PEKANBARU PADANG
Unit H/U JUMLAH Unit H/U JUMLAH Unit H/U JUMLAH
Januari 18000 5000 90.000.000 24000 5000 120.000.000 18000 5000 90.000.000
Februari 14400 5000 72.000.000 19200 5000 96.000.000 14400 5000 72.000.000
Maret 14400 5000 72.000.000 19200 5000 96.000.000 14400 5000 72.000.000
Triwulan II 43200 5000 216.000.000 57600 5000 288.000.000 43200 5000 216.000000
Triwulan III 39600 5000 198.000.000 52800 5000 264.000.000 39600 5000 198.000.000
Triwulan IV 50400 5000 252.000.000 67200 5000 336.000.000 50400 5000 252.000.000
TOTAL 180000 900.000.000 240000 1.200.000.000 180000 900.000.000
Kegunaa anggaran produksi:
Secara umum: anggaran produksi berguna untuk sebagai pedoman kerja, sebagai
alat pengkoordinasian kerja, sebagai alat pengawasan kerja.
Secara Khusus: anggaran produksi berguna untuksebagai dasar menyusun anggaran
biaya produksi dan anggaran biaya produksi.
1. Contoh soal produksi tetap
Berdasarkan anggaran penjualann diatas ini , untuk menyusun anggaran produksi
berdasarka ainformasi-informasi sebagai berikut a. pola produksi yang digunakan
adalah pola produksi tetap b. perusahaan memberikan informasi, persediaan awal
berang dagang adalah 15.000 unit dan perusaah menginginka persediaan akhir
sebesar 30.000 unit, diminta : buatlah anggaran produksi.
Jwb:
Penjualan : 600000 unit
Persediaan awal : 15000 unit
Selisih : 585000 unit
Persediaan Akhir : 30000 unit
Produksi : 615000 unit
Perbulan 615000 = 51250/bln
12
Triwulan 51250 x 3 =153750
PT. ABC
Anggaran Produksi
Tahun 2015
1 Pola Produksi Tetap
Keterangan Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Penjualan 60000 48000 48000 144000 132000 168000
Pers awal 15000 6250 9500 12750 22500 44250
(45000) (41750) (38500) (131250) (109500) (123750)
Produksi 51250 51250 51250 153750 153750 153750
Pers. Akhir 6250 9500 12750 22500 44250 30000
2 Pola Produksi Menyesuaikan Penjualan
Keterangan Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Penjualan 60000 48000 48000 144000 132000 168000
Pers awal 15000 15000 15000 15000 15000 15000
(45000) (33000) (33000) (139000) (117000) (153000)
Produksi 60000 48000 48000 144000 132000 168000
Pers. Akhir 15000 15000 15000 15000 15000 15000
3 Pola Produksi Moderat
Pola Produksi ini merupakan 2 kombinasi pola diatas dengan menggunakan
patokan atau standar terhadap produksi yang dilakukan (prosentase).
Contoh soal melanjutkan anggaran penjualan diatas dalam rangka produksi moderat
yang dilakukan oleh perusahaan diperoleh data sebagai berikut.
Produksi :
Januari : 12%
Februari : 10%
Maret : 8%
Triwulan II : 25%
Triwulan III : 23%
Triwulan IV : 22%
Keterangan Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Penjualan 60000 48000 48000 144000 132000 168000
Pers awal 15000 27000 39000 39000 45000 51000
(45000) (21000) (9000) (105000) (87000) (117000)
Produksi 72000 60000 48000 150000 138000 132000
Pers. Akhir 27000 39000 39000 45000 51000 15000
C. ANGGARAN BAHAN BAKU
Angaran Bahan Baku adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang bahan baku yang digunakan dalam proses produksi untuk satu
periode dimasa yang akan datang ddidalamnya terdapat anggaran:
1. Anggaran kebutuhan unit bahan baku : anggaran yang menyusun lebih
terperinci tentang jumlah unit bahan baku yang digumnakan untuk
memproduksi dimasa yang akan datang.
2. Anggaran pembelian bahan baku : anggaran yang digunakan untuk
menyusun secara lebih terperinci tentang pembelian bahan baku didalamnya
meliputi jumlah bahan baku yang dibeli ,jenis bahan aku yang dibeli, harga
bahan baku yang dibeli serta waktu bahan baku dibeli.
3. Anggaran biaya bahan baku : anggaran yang menyusun secara lebih
terperinci tentang biaya yang dikeluarkan atas produksi yang dilakukan
setiap satu periode.
Contoh soal menggunakan anggaran produksi diatas untuk menghitung
kebutuhan anggaran bahan baku diperoleh informasi sebagai berikut : Untuk
memprouksi 3 macam bahan baku yaitu bahan baku A,B,C dengan menggunakan
standar kebutuhan bahan baku.
A = 1,2 Kg
B = 0,3 Meter
C = 0,1 Liter
Untuk memperoleh bahan baku ini menggunakan departemen yaitu
departemen I dan departemen II, bahan baku yang digunakan di departemen I yaitu
bahan baku A dan B sedangkan bahan baku C di perole,h dari departemen II,
dimintabuatlah anggaran bahan baku untuk produksi diatas.
Produksi Jumlah Bb.A (1,2 Kg) Bb.B(0,3meter) Bb.C(0,1 Liter)
Januari 73800 88560 22140 7380
Februari 61500 73800 18450 6150
Maret 49200 59040 14760 4920
Triwulan II 153750 184500 46125 15375
Triwulan III 141450 169740 42435 14145
Triwulan IV 135300 162360 40590 13530
D. ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU
Adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
pembelianpembelian bahan mentah selama periode yang akan datang, yang berguna
secara khusus sebagai dasar untuk penyusunan budget biaya bahan mentah,
penyusunan budget utang dan budget kas.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran pembelian bahan
mentah ialah :
1. Anggaran unit kebutuhan bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis
(kualitas) dan jumlah (kuantitas) bahan mentah yang dibutuhkan dari waktu
ke waktu selama periode yang akan datang.
2. Biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan pada setiap melakukan
pembelian bahan mentah (set up cost). Bila setiap kali melakukan pembelian
bahan mentah, biayanya terlalu besar, akan mendorong perusahaan untuk
tidak sering melakukan transaksi pembelian bahan mentah, begitu juga
sebaliknya sehingga perusahaan akan melakukan pembelian dalam jumlah
yang kecil.
3. Biaya yang dianggap oleh perusahaan sehubungan penyimpanan barang di
gudang. Bila biaya-biaya dan resiko penyimpanan yang harus ditanggung
cukup mahal maka akan mendorong perusahaan untuk mempunyai
persediaan bahan mentah dalam jumlah yang kecil dan apabila biayanya
kecil akan mendorong perusahaan melakukan penyimpanan dalam jumlah
yang besar.
4. Fluktuasi harga bahan mentah dari waktu-waktu yang akan datang. Bila ada
kecendrungan harga bahan mentah naik akan mendorong perusahaan
melakukan pembelian dalam jumlah yang besar dan bila harga cenderung
murah maka perusahaan akan mengurangi pembelian.
5. Tersedianya bahan mentah di pasar. Bilamana bahan mentah tidak selalu
tersedia dalam jumlah yang tidak banyak di pasar maka cenderung akan
mendorong pembelian yang besar, dan jika persediaan bahan mentah sedikit
maka perusahaan akan melakukan pembelian dalam jumlah yang kecil.
6. Modal ketja yang tersedia. Bilamana perusahaan mempunyai modal yang
cukupakan memberikan kemungkinan untuk melakukan pembelian-
pembelian bahan mentah dalam jumlah yang sangat besar, begitu juga
sebaliknya.
7. Kebijaksanaan perusahaan di bidang persediaan bahan mentah (inventory
policy). Bila persediaan bahan mentah yang ditetapkan oleh perusahaan
besar akan mendorong pembelian bahan mentah juga dalam jumlah yang
besar.
Kebijaksanaan di bidang persediaan bahan mentah dipengaruhi oleh beberapa
faktor pertimbangan:
1. Fluktuasi Produksi
2. Fasilitas tempat penyimpanan
3. Biaya-biaya yang timbul selama masa penyimpanan
4. Tingkat perputaran persediaan bahan mentah
5. Lamanya lead time (waktu tunggu)
6. Modal kerja
Soal Mengikuti yang diatas
Untuk memperoleh pembelian bahan baku perusahaan “Sudah Jaya” sebagai berikut
1. Persediaan Awal A Rp 30.000 B, Rp 15.000 C,5.000
2. Persediaan Akhir A Rp 20.000 B, Rp 10.000 C, 4.000
3. Harga Beli Untuk A Rp 1.000/Unit B, Rp.2.000/Unit C, 3.000/Unit
KETERANGAN Bahan Baku A Bahan Baku B BAhan Baku C
Januari
Kebutuhan 88.560 22.140 7.380
Persediaan Awal 30.000 15.000 5.000
58.560 7140 2.380
Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000
Pembelian per unit 88.560 22.140 7.380
Harga Perunit 1.000 2.000 3.000
Jumlah 88.560.000 44.280.000 22.140.000
Februari
Kebutuhan 73.800 18.450 6.150
Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000
53.800 8.450 2.150
Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000
Pembelian per unit 73.800 18.450 6.150
Harga Perunit 1.000 2.000 3.000
Jumlah 73.800.000 36.900.000 18.450.000
Maret
Kebutuhan 59.040 14.760 4.920
Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000
39.040 4.760 920
Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000
Pembelian per unit 59.040 14.760 4.920
Harga Perunit 1.000 2.000 3.000
Jumlah 59.040.000 29.520.000 14.760.000
Triwulan II
Kebutuhan 184.500 46.125 15.375
Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000
164.500 36.125 11.375
Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000
Pembelian per unit 184.500 46.125 15.375
Harga Perunit 1.000 2.000 3.000
Jumlah 184.500.000 92.250.000 46.125.000
Triwulan III
Kebutuhan 169.740 42.435 14.145
Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000
149.740 32.435 10.145
Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000
Pembelian per unit 169.740 42.435 14.145
Harga Perunit 1.000 2.000 3.000
Jumlah 169.740.000 84.870.000 42.435.000
Triwulan IV
Kebutuhan 162.360 40.590 13.530
Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000
142.360 30.590 9.530
Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000
Pembelian per unit 162.360 40590 13.530
Harga Perunit 1.000 2.000 3.000
Jumlah 162.360.000 81.180.000 40.590.000
E. ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU
Adalah Budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya
bahan mentah untuk produksi selama periode yang akan datang, meliputi rencana
kualitas, kuantitas, harga, waktu, bahan mentah dikaitkan dengan jenis barang jadi
yang membutuhkan bahan mentah tersebut.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan budget biaya bahan
mentah antara lain:
 Budget unit kebutuhan bahan mentah
 Budget pembelian bahan mentah
 Metode Akuntansi (pembukuan bahan mentah) yang dipakai oleh
perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan masalah penilaian bahan
mentah yang diolah dalam proses produksi. Adapun metode pembukuan
bahan mentah itu ialah
1.Metode FIFO (First In First Out)
Dalam metode ini, nilai (harga) dan bahan mentah yang diolah lebih awal
didasarkan pada nilai (harga) bahan mentah yang dibeli lebih awal, begitu juga
sebaliknya.
2. Metode LIFO (Last In First out)
Nilai (harga) dan bahan mentah yang diolah lebih awal didasarkan pada nilai (harga)
bahan mentah yang dibeli lebih akhir, demikianjuga sebaliknya.
3. Moving Average
Yaitu metode yang menganggap nilai (harga) bahan mentah yang diolah berdasarkan
nilai (harga) rata-rata pembelian bahan mentah yang pernah dilakukan oleh
perusahaan sejak awal sampai dengan yang terakhir.
Contoh:
Melanjutkan soal diatas PT ” Sudah Jaya” Membuat anggaran biaya Bahan baku
PT “Sudah Jaya”
Anggaran Biaya Bahan Baku
Periode Keterangan Kebutuhan Harga/Unit Total Biaya
Januari Bahan Baku A 88560 1000 88.560.000
Bahan Baku B 22140 2000 44.280.000
Bahan Baku C 7380 3000 22.140.000
Februari Bahan Baku A 73800 1000 73.800.000
Bahan Baku B 18450 2000 36.900.000
Bahan Baku C 6150 3000 18.450.000
Maret Bahan Baku A 59040 1000 59.040.000
Bahan Baku B 14760 2000 29.520.000
Bahan Baku C 4920 3000 14.760.000
Triwulan II Bahan Baku A 184500 1000 184.500.000
Bahan Baku B 46125 2000 92.250.000
Bahan Baku C 15375 3000 46.125.000
Triwulan III Bahan Baku A 169740 1000 169.740.000
Bahan Baku B 42435 2000 84.870.000
Bahan Baku C 14145 3000 42.435.000
Triwulan IV Bahan Baku A 162360 1000 162.360.000
Bahan Baku B 40590 2000 81.180.000
Bahan Baku C 13530 3000 40.590.000
TOTAL 1.291.500.000
F. ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG (BTKL)
Secara struktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan strukturrencana
tahunan, oleh karena itu anggaran ini harus menunjukkan biaya dan jamkerja
langsung menurut tanggung jawab, menurut waktu, dan menurut produk.
Apabila waktu kerja standar dan tarif upah rata-rata dikembangkan dengan carayang
sehat yang mungkin dapat diterapkan sehingga penyusunan budget tenagakerja
dapat dengan mudah dilaksanakan.
Biaya kerja langsung sehari-hari terlepas dari pengawasan
langsung.Banyakperusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang realistis
untuk banyakaktivitas.
Standar ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan dilaporkan setiap hari
.Laporan ini pada dasarnya menunjukkan:
1. Jam yang dikerjakan sebenarnya
2. Jam standar untuk produksi sebenarnya
3. Selisih waktu
Disamping biaya kerja langsung sehari-hari, kadang laporan juga
dibuatLaporan pelaksanaan kerja langsung dapatbulanan.Di dalam laporan ini harus
menyajikan imformasi yang sebenarnya,menurut tanggung jawab mengenai kerja
langsung yang dibandingkan denganstandart-standart yang telah ditetapkan.Laporan
ini dimaksudkan manajemen untukmenilai status pengendalian.
Laporan ini menggugah manajemen untuk melakukanefisiensi operasi yang lebih
tinggi.berupa:
 Laporan-laporan tersendiri
 Dimasukkan dalam laporan departemen
Contoh soal:
Kebutuhan tenaga kerja untuk memproduksi 10 unit barang adalah 60 menit dengan
upah perjam adalah Rp.5.000,-
Jawab
Total Produksi : 615.000 Unit
Jam Kerja perbulan : 615.000 : 12 = 51.250
Triwulan : 51.250 x 3 = 153.750
Jwb: 60 menit = 10 Unit
60:10= 6 Menit/Unit
Upah 61.500 x 5.000 = Rp 307.500.000,-
Anggaran JKL Tahun 2015
Bulan Produksi Menit(*6) Jam
Januari 51.250 307.500 5.125
Februari 51.250 307.500 5.125
Maret 51.250 307.500 5.125
Tiwulan II 153.750 922.500 15.375
Triwulan III 153.750 922.500 15.375
Triwulan IV 153.750 922.500 15.375
Jumlah 615.000 3.690.000 Mnt 61.500 Jam
Anggaran biaya tenaga kerja langsung (BTKL)
Bulan Produksi Jam Upah Total
Januari 51.250 5.125 5000 25.625.000
Februari 51.250 5.125 5000 25.625.000
Maret 51.250 5.125 5000 25.625.000
Tiwulan II 153.750 15.375 5000 76.875.000
Triwulan III 153.750 15.375 5000 76.875.000
Triwulan IV 153.750 15.375 5000 76.875.000
Jumlah 615.000 61.500 Jam Rp 307.500.000,-
G. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran biaya yang mempunyai kerurnitan tersendiri adalah anggaran
biayaoverhead, yaitu anggaran biaya yang berisikan biaya-biaya selain dari biaya
bahanbaku dan tenaga kerja, yang ada pada proses produksi di
perusahaan.Kerumitan tersebut disebabkan karena banyak jenisnya, terutama
dalammasalah pembebanan yang dilakukan oleh perusahaan dan dalam
pengendalianbiayanya.Disamping itu kerumitan lain adalah bahwa biaya overhead
tersebut tidakdapat ditelurusi dengan gampang dari produknya secara fisik.Karena
kerumitan inilah, maka pihak manajemen harus dengan bijaksana danhati-hati
membuat keputusan yang menyangkut masalah biaya overhead ini, agartidak terjadi
suatu anggaran yang menyimpang terlalu besar.
“PT. Sudah Jaya” selama tahun 2015 diperkirakan akan tinbul biaya overhead
sebagai berikut :
• Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 175.000.000,00
• Biaya bahan baku tidak langsung Rp. 10.000.000,00
• Biaya listrik dan air pabrik Rp. 15.000.000,00
Annggaran Biaya Overhead Pabrik
Tahun 2015
Jenis Biaya Jumlah
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 175.000.000,00
Biaya bahan baku tidak langsung Rp. 10.000.000,00
Biaya listrik dan air pabrik Rp. 15.000.000,00
Total Rp. 200.000.000,00
H. ANGGARAN PIUTANG
Anggaran Pitang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih teperinci
tentang jumlah piutang perusahaan, beserta perubahan dari waktu ke waktu dimasa
yang akan datang.
Piutang dagang memiliki berbagai jenis beban dan biaya yang timbul akibat menjual
produk secara kredit,diantaranya yaitu :
 Biaya modal
 Biaya administrasi piutang, seperti biaya penagihan piutang dan biaya
organisasi perunit kerja yang deserahi tugas mengelola piutang.
 Piutang mungkin tidak seluruhnya dapat ditagih karena adanya resiko debitor
tidak bertanggung jawab (melarikan diri) atau bangkrut.
Adapun manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menyusun anggaran piutang,
antara lain :
 Dapat diperkirakannya posisi piutang pada berbagai waktu.
 Dapat diketahuinya jumlah piutang yang sudah waktunya untuk ditagih.
 Dapat diperkirakan arus kas yang berasal dari penjualan kredit.
Contoh soal:
Beradasarkan anggaran yang dibuat “PT Sudah Jaya” pada tahun 2015
dimana 60% merupankan penjualan tunai dan sisanya penjualan kredit, perusahaan
menetapkan PPTT sebesar 4% dari penjualan kredit dengan pola penerimaan piutang
sebagai berikut.
1. Piutang Bulanan :
 30% diterima pada bulan penjualan.
 40% diterima pada bulan berikutnya.
 30% diterima 2 bulan berikutnya.
2. Piutang Triwulan :
 50% diterima pada triwulan penjualan.
 20% diterima pada triwulan berikutnya.
 30% diterima 2 triwulan berikutnya.
Diminta : buatlah schedule penerimaan piutang dan anggaran piutang
Jwb:
1. Penjualan Januari Rp 300.000.000,-
Penjualan kredit Rp 300.000.000 x 40% = Rp 120.000.000,-
PPTT = 4% x Rp.120.000.000 = Rp 4.800.000,-
Piutang bersih = 120.000.000 – 4.800.000 = Rp 115.200.000,-
 Januari = 30% x 115.200.000 = Rp 34.560.000,-
 Februari =40% x 115.200.000 = Rp 46.080.000,-
 Maret = 30% x 155.200.000 = Rp 34.560.000,-
2. Penjualan Februari Rp 240.000.000,-
Penjualan kredit 240.000.000 x 40% = Rp 96.000.000,-
PPTT = 4% x Rp 96.000.000 = Rp 3.840.000,-
Perhitungan bersih = Rp 96.000.000 – 3.840.000 = 92.160.000,-
 Februari = 30% x 92.160.000 = Rp 27.648.000,-
 Maret = 40% x 92.160.000 = Rp 36.864.000,-
 TriwulanII = 30% x 92.160.000 = Rp 27.648.000,-
3. Penjualan bualan Maret
Penjualan kredit 240.000.000 x 40% = Rp 96.000.000,-
PPTT = 4% x Rp 96.000.000 = Rp 3.840.000,-
Perhitungan bersih = Rp 96.000.000 – 3.840.000 = 92.160.000,-
 Maret = 30% x 92.160.000 = Rp 27.648.000,-
 TriwulanII = 40% x 92.160.000 = Rp 36.864.000,-
 TriwulanII = 30% x 92.160.000 = Rp 27.648.000,-
4. Penjualan Triwulan II
Penjualan kredit 720.000.000 x 40% = Rp 288.000.000,-
PPTT = 4% x Rp 288.000.000 = Rp 11.520.000,-
Perhitungan bersih = Rp 288.000.000 – 11.520.000 = 276.480.000,-
 Triwulan II = 50% x 276.480.000 = Rp 138.240.000,-
 Triwulan III = 20% x 276.480.000 = Rp 55.296.000,-
 Triwulan III = 30% x 276.480.000 = Rp 82.944.000,-
5. Penjualan Triwulan III
Penjualan kredit 660.000.000 x 40% = Rp 264.000.000,-
PPTT = 4% x Rp 264.000.000 = Rp 9.840.000,-
Perhitungan bersih = Rp 264.000.000 –9.840.000= Rp 254.160.000,-
 Triwulan II = 50% x 254.160.000= Rp 127.080.000,-
 Triwulan III = 20% x 254.160.000= Rp 50.832.000,-
 Triwulan III = 30% x 254.160.000= Rp 76.248.000,-
6. Penjualan Triwulan IV
Penjualan kredit 840.000.000 x 40% = Rp 336.000.000,-
PPTT = 4% x Rp 366.000.000 = Rp 13.440.000,-
Perhitungan bersih = Rp 336.000.000 – 13.440.000= 322.560.000,-
 Triwulan IV = 50% x 322.560.000= Rp 161.280.000,-
 Triwulan IV = 20% x 322.560.000 = Rp 64.512.000,-
 Triwulan IV = 30% x 322.560.000= Rp 96.768.000,-
Schedule Penrimaan Piutang
“PT Sudah Jaya”
Tahun 2015
Periode Penerimaan Pelunasan
Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV
Januari 34.560.000 46.080.000 34.560.000
Februari 27.648.000 36.864.000 27.648.000
Maret 27.648.000 36.864.000
27.648.000
Tri II 138.240.000 55.296.000 82.944.000
Tri III 127.080.000 50.832.000
76.248.000
Tri IV 161.280.000
64.512.000
96.768.000
Anggaran Piutang
“PT Sudah Jaya”
Tahu 2015
Periode Piutang Awal Penambahan
Piutang
Total
piutang
Penerimaan
Piutang
Piutang
Akhir
Januari 0 115.200.000 115.200.000 34.560.000 80.640.000
Februari 80.640.000 92.160.000 172.800.000 73.728.000 99.072.000
Maret 99.072.000 92.160.000 191.232.000 99.072.000 92.160.000
Tri II 92.160.000 276.480.000 368.640.000 230.400.000 138.240.000
Tri III 138.240.000 254.160.000 392.400.000 182.376.000 210.024.000
Tri IV 210.024.000 332.560.000 542.584.000 542.584.000 0
I. ANGGARAN HUTANG
Dimaksudkan dengan budget utang (payable budget) ialah Budget yang
merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah utang beserta
perubahannya dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang
akan datang. Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui bahwa budget utang selain
menunjukan jumlah utang perusahaan pada suatu saat tertentu, juga menunjukan
perubahanya (mutasinya), baik berupa tambahan utang baru, maupun pengurangan
utang sebagai akibat adanya pelunasan oleh perusahaan (sebagai pihak debitur).
(Munandar 1985)
Anggaran Utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang.
Utang kebalikan dari piutang. Utang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk
melaksanakan sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjaman) selama jangka waktu
tertentu. ( M.Nafarin, 2007 ),pada umumnya utang perusahaan timbul dari terjadinya
transaksi pembelian bahan mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk
keperluan proses produksi. Pembelian–pembelian secara kredit ini dilakukan karena
dapat mengurangi kebutuhan modal kerja perusahaan. Biasanya pembelian kredit
semacam ini dilakukan dengan para pedagang pemasok (suplier) yang memang
sudah menjadi langganan tempat membeli.
Contoh :
Beradasarkan anggaran yang dibuat “PT Sudah Jaya” pada tahun 2015 dimana 50%
merupankan pembelian tunai dan sisanya penjualan kredit, perusahaan menetapkan
PPTT sebesar 1% dari penjualan kredit dengan pola penerimaan piutang sebagai
berikut.
1. Utang Bulanan :
 30% dibayar pada bulan pembelian.
 40% dibayar pada bulan berikutnya.
 30% dibayar 2 bulan berikutnya.
2. Utang Triwulan :
 50% dibayar pada triwulan pembelian.
 20% dibayar pada triwulan berikutnya.
 30% dibayar 2 triwulan berikutnya.
Diminta : buatlah schedule pembayaran utang dan anggran Utang.
Jwb:
1. Pembelian Januari Rp 154.980.000,-
Pembelian kredit Rp 154.980.000 x 50% = Rp 77.490.000,-
 Januari = 30% x 77.490.000= Rp 23.247.000,-
 Februari = 40% x 77.490.000= Rp 30.996.000,-
 Maret = 30% x 77.490.000= Rp 23.247.000,-
2. Pembelian Februari Rp 129.150.000,-
Pembelian kredit 129.150.000 x 50% = Rp 64.575.000,-
 Februari = 30% x 64.575.000 = Rp 19.372.500,-
 Maret = 40% x 64.575.000 = Rp 25.830.000,-
 TriwulanII = 30% x 64.575.000 = Rp 19.372.500,-
3. Pembelian bualan Maret
Pembelian kredit 103.320.000 x 50% = Rp 51.660.000,-
 Maret = 30% x 51.660.000 = Rp 15.498.000,-
 TriwulanII = 40% x 51.660.000 = Rp 20.664.000,-
 TriwulanII = 30% x 51.660.000 = Rp 15.498.000,-
4. Pembelian Triwulan II
Pembelian kredit 322.875.000 x 50% = Rp161.437.500,-
 Triwulan II = 50% x 161.437.500 = Rp 80.718.750,-
 Triwulan III = 20% x 161.437.500 = Rp 32.287.500,-
 Triwulan III = 30% x 161.437.500 = Rp 48.431.250,-
5. Pembelian Triwulan III
Pembelian kredit 297.045.000 x 50% = Rp 148.522.500,-
 Triwulan II = 50% x 148.522.500= Rp 74.261.250,-
 Triwulan III = 20% x 148.522.500= Rp 29.704.500,-
 Triwulan III = 30% x 148.522.500= Rp 44.556.750,-
6. Pembelian Triwulan IV
Pembelian kredit 284.130.000 x 50% = Rp 142.065.000,-
 Triwulan IV = 50% x 142.065.000 = Rp 71.032.500,-
 Triwulan IV = 20% x 142.065.000 = Rp 28.413.000,-
 Triwulan IV = 30% x 142.065.000 = Rp 42.619.500,-
Schedule Pembayaran Hutang
“PT Sudah Jaya”
Tahun 2015
Periode Pembayaran Pelunasan
Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV
Januari 23.247.000 30.996.000 23.247.000
Februari 19.372.500 25.830.000 19.372.500
Maret 15.498.000 20.664.000
15.498.000
Tri II 80.718.750 32.287.500 48.431.250
Tri III 74.261.250 29.704.500
44.556.750
Tri IV 71.032.500
28.413.000
42.619.500
Anggaran Utang
“PT Sudah Jaya”
Tahu 2015
Periode Hutang Awal Penambahan
Hutang
Total Utang Pembayaran
Utang
Utang
Akhir
Januari 0 77.490.000 77.490.000 23.247.000 54.243.000
Februari 54.243.000 64.575.000 118.818.000 50.368.500 68.449.500
Maret 68.449.500 51.660.000 120.109.500 64.575.000 55.534.500
Tri II 55.534.500 161.437.500 216.972.000 136.253.250 80.718.750
Tri III 80.718.750 148.522.500 229.241.250 106.548.750 122.692.500
Tri IV 122.692.500 142.065.000 264.757.500 264.757.500 0
J. ANGGARAN AKTIVA TETAP
Anggaran Aktiva Tetap adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci terhadap perubahan-perubahan aktiva tetap dari waktu ke waktu untuk
satu periode di masa yang akan datang.
Penyebab perubahan dari aktiva tetap adalah:
1. Penambahan aktiva tetap.
2. Pengurangan aktiva tetap.
3. Penyusutan aktiva tetap.
Kegunaan Budget Perubahan Aktiva Tetap
Secara umum, semua budget, termasuk budget perubahan aktiva
tetap,mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai
alatmengkoordinasi kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja, yang
membantumanagement dalam memimpin jalannya perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan Budget Perubahan Aktiva Tetap :
 Budget Unit yang akan Diproduksikan, khususnya tentang jenis(kualitas)dan
jumlah (kuantitas) barang yang akan diproduksikan dari waktu-kewaktu
selama priode yang akan datang.
 Kondisi Aktiva Tetap lama yang sudah ada. Semakin baik kondisi
AktivaTetap lama yang sudah ada, akan cenderung untuk tidak
mengadakanperubahan-perubahan aktiva tetap.
 Tersedianya modal yang dimiliki perusahaan. Modal yang cukup trsediaakan
memungkinkan perusahaan untuk mengadakan penambahan aktivatetap
 Perkembangan teknologi, terutama yang berhubungan dengan mesin-mesin
dan peralatan peroduksi.
 Umur ekonomis aktiva tetap lama yang sudah ada. Semakin pendek
umur ekonomis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, akan semakin
cepatperusahaan mengadakan penggatian aktiiva tetapnya
 Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan.
K. ANGGARAN KAS
Angaran Kas adalah anggaran yang menyusun secara lebih terperinci tentang
jumlah kas serta perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu untuk satu
periode dimasa yang akan datang.
Tujuan perusahaan melakukan penyusunan anggaran kas adalah untuk:
 Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan
uang kas masuk dengan uang kas keluar.
 Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.
 Mempersiapkan keputusan pembelajaan jangka pendek dan jangka
panjang,di mana bila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana
tambahan baru dan sebaliknya bila perusahaan mengalami surplus maka
perusahaan harusmemilih alternatif penggunaan yang paling
menguntungkan.
 Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.
 Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.
 Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenaranya.
Perkiraan-perkiraan uang masuk :
 Penjualan Tunai.
 Perimaan Piutang.
 Pinjaman dari Pihak ke-3.
 Penjualan Aktiva Tetap secara tunai.
 Pendapatan Deviden.
 Pendapatan Bunga.
 Pendapatan Lain-lain.
 Pendapatan Sewa
Schedule Penerimaan Kas
“PT Sudah Jaya”
Tahun 2015
Perkiraan-perkiraan Uang keluar:
 Pembelian secara tunai.
 Pembayaran Hutang Dagang.
 Pembayaran hutang kepada pihak ke-3.
 Pembayaran aktiva tetap secara tunai.
 Pembayaran deviden.
 Pembayaran biaya bunga.
 Pembayaran biaya Lain-lain.
Perkiraan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV
Penjualan Tunai. 180.000.000 144.000.000 144.000.000 432.000.000 396.000.000 504.000.000
Perimaan Piutang. 34.560.000 73.728.000 99.072.000 230.400.000 182.376.000 542.584.000
JUMLAH 214.560.000 217.728.000 243.072.000 662.400.000 578.376.000 1.046.584.000
Schedule Pengeluaran Kas
“PT Sudah Jaya”
Tahun 2015
Perkiraan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV
Pembelian Tunai. 77.490.000 64.575.000 51.660.000 161.437.500 148.522.500 142.065.000
Pembayaran hutang dg. 23.247.000 50.368.500 64.575.000 136.253.250 106.548.750 264.757.500
Pembayaran biaya-
biaya
25.625.000 25.625.000 25.625.000 76.875.000 10.000.000
76.875.000
175.000.000
15.000.000
76.875.000
JUMLAH 126.362.000 140.568.500 141860.000 374.565.750 341.976.250 673.697.500
Schedule Cash Flow
“PT Sudah Jaya”
Tahun 2015
Perkiraan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV
Saldo Awal 180.000.000 88.198.000 165.357.500 266.569.500 554.403.750 790.803.500
Penerimaan Kas 34.560.000 217.728.000 243.072.000 662.400.000 578.376.000 1.046.584.000
214.560.000 305.926.000 408.429.500 928.969.500 1.132.779.750 1.837.387.500
Peneluaran Kas 126.362.000 140.568.500 141.860.000 374.565.750 341.976.250 673.697.500
Saldo akhir 88.198.000 165.357.500 266.569.500 554.403.750 790.803.500 1.163.690.000
Anggaran Kas
“PT Sudah Jaya”
Tahun 2015
Perkiraan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV
Saldo Awal 180.000.000 88.198.000 165.357.500 266.569.500 554.403.750 790.803.500
Penerimaan Kas 34.560.000 217.728.000 243.072.000 662.400.000 578.376.000 1.046.584.000
214.560.000 305.926.000 408.429.500 928.969.500 1.132.779.750 1.837.387.500
Peneluaran Kas 126.362.000 140.568.500 141.860.000 374.565.750 341.976.250 673.697.500
Saldo akhir 88.198.000 165.357.500 266.569.500 554.403.750 790.803.500 1.163.690.000
L. BUDGET REPORT/LAPORAN ANGGARAN
Budget Report adalah laporan yang secara sistematis dan terperinci tentang
realisasi pelaksanaan anggaran beserta analisis dan evaluasinya dari waktu ke waktu
yang akan datang.
Contoh:
Laporan anggaran dirancang penyusunan anggaran akan tetapi, untuk
mengisinya harus menunggu sampai semua anggaran selesai , karna budget report
adalah tahap terahir dalam susunan anggaran.
Factor penyebabnya adalah :
 Jumlah Unit yang dirancanakan tidak sesuai dengan realisasi.
 Harga/Unit yang direncanakan tidak sesuai dengan realisasi.
Bentuk Budget Report:
 Anggaran Penjualan
– PK : (KR - KB) x HB
– PH : (HR – HB) x KR
 Anggaran Produksi
– PK : (URS – KB) x HB
– PE : (KR – URS) x HB
– PH : (HR – HB) x KR
 Analisa BTKL
– PK : (URS – KB) x TB
– PE : (KR – URS) x TB
– PT : (TR – TB) x KR
PERKIRAAN KETERANGAN
PK Perbedaan Kuantitas
KR Kuantitas Realisasi
KB Kuantitas Budget
HB Harga Budget
PH Perbedaan Harga
HR Harga Realisasi
URS Unit Realisasi Produk
PE Perbedaan Efisiensi
TB Tarif Budget
PT Perbedaan Tarif
TR Tarif Realisasi
Contoh soal:
Anggaran Penjualan
Perkiraan Anggaran Realisasi
Unit Penjualan 600.000 615.000
Harga Jual/unit 5.000 4.900
JUMLAH 3000.0000.000 3.013.500.000
SELISIH : 13.500.000
PK : (KR - KB) x HB
PK : (615.000 – 600.000) x 5000
: 75.000.000 = Naik
PH : (HR – HB) x KR
PH : (4.900 – 5.000) x 615.000
: 61.500.000 = Turun
ANALISIS : Naik – Turun
: (75.000.000 – 61.500.000)
: Rp 13.500.000,-
Anggaran Produksi
Bahan Baku A
Perkiraan Anggaran Realisasi
Unit Produksi 600.000 615.000
Pemakaian Bahan baku 660.000 738.000
Harga Beli/Kg 1.000 850
Jumlah 660.000.000 627.300.000
Jwb: 32.700.000
SUR budget : 660.000 : 600.000 = 1,1
SUR Realisasi : 738.000 : 615.000 = 1,2
URS : 615.000 x 1,1 = 676.500
PK : (URS – KB) x HB
: (676.500 – 660.000) x 1000
: 16.500.000 = Naik
PE : (KR – URS) x HB
: (738.000 – 676.500) x 1000
61.500.000 = Naik
PH : (HR – HB) x KR
: (850 – 1000) x 738.000
: 110.700.000 = Turun
Analisis :
16.500.000 = Naik
61.500.000 = Naik Rp 32.700.000,-
110.700.000 = Turun
Bahan Baku B
Perkiraan Anggaran Realisasi
Unit Produksi 600.000 615.000
Pemakaian Bahan baku 150.000 184.500
Harga Beli/Meter 2.000 1.500
Jumlah 300.000.000 276.750.000
Jwb : 23.250.000
SUR budget : 150.000 : 600.000 = 0,25
SUR Realisasi : 184.000 : 615.000 = 0,3
URS : 615.000 x 0.25 = 153.750
PK : (URS – KB) x HB
: (153.750– 150.000) x 2000
: 7.500.000 = Naik
PE : (KR – URS) x HB
: (184.500 – 153.750) x 2000
: 61.500.000 = Naik
PH : (HR – HB) x KR
: (1.500 – 2.000) x 184.500
: 92.250.000= Turun
Analisis :
7.500.000 = Naik
61.500.000 = Naik Rp 23.250.000,-
92.250.000 = Turun
Bahan Baku C
Perkiraan Anggaran Realisasi
Unit Produksi 600.000 615.000
Pemakaian Bahan baku 54.000 61.500
Harga Beli/Liter 3.000 2.950
Jumlah 162.000.000 181.425.000
Jwb : 19.425.000
SUR budget : 54.000 : 600.000 = 0,09
SUR Realisasi : 61.500 : 615.000 = 0,1
URS : 615.000 x 0,09 = 55.350
PK : (URS – KB) x TB
: (55.350– 54.000) x 3000
: 4.050.000 = Naik
PE : (KR – URS) x TB
: (61.500 – 55.350) x 1000
18.450.000 = Naik
PT : (TR – TB) x KR
: (2.950 – 3000) x 61.500
: 3.075.000 = Turun
Analisis :
4.050.000 = Naik
18.450.000 = Naik Rp 19.425.000,-
3.075.000 = Turun
Anggaran BTKL
Perkiraan Anggaran Realisasi
Unit Produksi 600.000 615.000
Perkiraan Jam Kerja 54.000 61.500
Harga Tarif/Jam 6.000 5.000
Jumlah 324.000.000 307.500.000
Jwb : 16.500.000
SUR budget : 54.000 : 600.000 = 0,09
SUR Realisasi : 61.500 : 615.000 = 0,1
URS : 615.000 x 0,09 = 55.350
PK : (URS – KB) x HB
: (55.350– 54.000) x 6000
: 8.100.000 = Naik
PE : (KR – URS) x HB
: (61.500 – 55.350) x 6000
36.900.000 = Naik
PH : (HR – HB) x KR
: (5.000 – 6.000) x 61.500
: 61.500.000 = Turun
Analisis :
8.100.000 = Naik
36.900.000 = Naik Rp 16.500.000,-
61.500.000 = Turun
MAKALAH
ANGGARAN PERUSAHAAN
Oleh:
RIDUAN MALAU
10124220046
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
STEIE MAHAPUTRA RIAU
IPI LEPPINDO
2014
Pembimbing:
MASRIL, SE, MM
Mengoptimalkan Anggaran Perusahaan

More Related Content

What's hot

34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPadma Sarita
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuanganRendy Franata
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impasAtha Meidy
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 

What's hot (20)

34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Manajemen Kas
Manajemen Kas Manajemen Kas
Manajemen Kas
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangan
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 

Similar to Mengoptimalkan Anggaran Perusahaan

Makalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensifMakalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensifdesikurnia11
 
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenmakalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenFitri Bersahabat
 
Contoh_visi & misi_pelamaran_bumd_kapuas_hulu
Contoh_visi & misi_pelamaran_bumd_kapuas_huluContoh_visi & misi_pelamaran_bumd_kapuas_hulu
Contoh_visi & misi_pelamaran_bumd_kapuas_huluHSY_ABUBAKAR_ALQ
 
Anggaran Penjualan Departement
Anggaran Penjualan DepartementAnggaran Penjualan Departement
Anggaran Penjualan DepartementEko Mardianto
 
Konsep Penganggaran materi pertama perkuliahan
Konsep Penganggaran materi pertama perkuliahanKonsep Penganggaran materi pertama perkuliahan
Konsep Penganggaran materi pertama perkuliahanadiyath randy yudi mamase
 
Anggaran Produksi Departement
Anggaran Produksi DepartementAnggaran Produksi Departement
Anggaran Produksi DepartementEko Mardianto
 
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaanAnggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaanlaelya
 
Anggaran Operasional
Anggaran OperasionalAnggaran Operasional
Anggaran Operasionalbudieto
 
chapter 8 budgetting for planning and controlling (hansen & mowen)
chapter 8 budgetting for planning and controlling (hansen & mowen)chapter 8 budgetting for planning and controlling (hansen & mowen)
chapter 8 budgetting for planning and controlling (hansen & mowen)Afifatul Jannah
 
Anggaran Induk
Anggaran IndukAnggaran Induk
Anggaran Indukbudieto
 
Budgeting dan Planning (Aktivitas & Kontrolnya) _ Training "FINANCE For NON ...
Budgeting dan Planning (Aktivitas & Kontrolnya)  _ Training "FINANCE For NON ...Budgeting dan Planning (Aktivitas & Kontrolnya)  _ Training "FINANCE For NON ...
Budgeting dan Planning (Aktivitas & Kontrolnya) _ Training "FINANCE For NON ...Kanaidi ken
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...IrsyadArighi
 
Cara membuat proposal usaha disertai contoh proposal usaha
Cara membuat proposal usaha disertai contoh proposal usahaCara membuat proposal usaha disertai contoh proposal usaha
Cara membuat proposal usaha disertai contoh proposal usahafadjar maulana
 
Rencana Penganggaran Fitria Mandaraira.pptx
Rencana Penganggaran Fitria Mandaraira.pptxRencana Penganggaran Fitria Mandaraira.pptx
Rencana Penganggaran Fitria Mandaraira.pptxFitriaMandaraira
 
189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektifTheeya Suhertii
 
Anggaran pengantar-pert-1-dos
Anggaran pengantar-pert-1-dosAnggaran pengantar-pert-1-dos
Anggaran pengantar-pert-1-dosMaun Saifullah
 

Similar to Mengoptimalkan Anggaran Perusahaan (20)

Makalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensifMakalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensif
 
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenmakalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
 
Contoh_visi & misi_pelamaran_bumd_kapuas_hulu
Contoh_visi & misi_pelamaran_bumd_kapuas_huluContoh_visi & misi_pelamaran_bumd_kapuas_hulu
Contoh_visi & misi_pelamaran_bumd_kapuas_hulu
 
Anggaran Penjualan Departement
Anggaran Penjualan DepartementAnggaran Penjualan Departement
Anggaran Penjualan Departement
 
Konsep Penganggaran materi pertama perkuliahan
Konsep Penganggaran materi pertama perkuliahanKonsep Penganggaran materi pertama perkuliahan
Konsep Penganggaran materi pertama perkuliahan
 
Anggaran penjualan
Anggaran penjualanAnggaran penjualan
Anggaran penjualan
 
Anggaran Produksi Departement
Anggaran Produksi DepartementAnggaran Produksi Departement
Anggaran Produksi Departement
 
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaanAnggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
 
Anggaran Operasional
Anggaran OperasionalAnggaran Operasional
Anggaran Operasional
 
Anggaran penjualan
Anggaran penjualanAnggaran penjualan
Anggaran penjualan
 
chapter 8 budgetting for planning and controlling (hansen & mowen)
chapter 8 budgetting for planning and controlling (hansen & mowen)chapter 8 budgetting for planning and controlling (hansen & mowen)
chapter 8 budgetting for planning and controlling (hansen & mowen)
 
Anggaran Induk
Anggaran IndukAnggaran Induk
Anggaran Induk
 
Budgeting dan Planning (Aktivitas & Kontrolnya) _ Training "FINANCE For NON ...
Budgeting dan Planning (Aktivitas & Kontrolnya)  _ Training "FINANCE For NON ...Budgeting dan Planning (Aktivitas & Kontrolnya)  _ Training "FINANCE For NON ...
Budgeting dan Planning (Aktivitas & Kontrolnya) _ Training "FINANCE For NON ...
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
 
Cara membuat proposal usaha disertai contoh proposal usaha
Cara membuat proposal usaha disertai contoh proposal usahaCara membuat proposal usaha disertai contoh proposal usaha
Cara membuat proposal usaha disertai contoh proposal usaha
 
Rencana Penganggaran Fitria Mandaraira.pptx
Rencana Penganggaran Fitria Mandaraira.pptxRencana Penganggaran Fitria Mandaraira.pptx
Rencana Penganggaran Fitria Mandaraira.pptx
 
189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif
 
Anggaran pengantar-pert-1-dos
Anggaran pengantar-pert-1-dosAnggaran pengantar-pert-1-dos
Anggaran pengantar-pert-1-dos
 

Recently uploaded

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYAThomz PRTOTO
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 

Recently uploaded (20)

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 

Mengoptimalkan Anggaran Perusahaan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Proses ini merupakan pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Jika misalnya perusahaan ingin membangun gedung baru, maka terlebih dulu dibuat rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun yang akan membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan ke suatu kondisi tertentu. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Apa sajakah ruang lingkup anggaran? 2. Apa saja jenis-jenis anggaran pada perusahaan? 3. Bagaimana hubungan antara anggaran perusahaan dengan keberhasilan manajemen? C. TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan penyusunan anggaran perusahaan dalam keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi tugas mata kuliah Anggaran Perusahaan.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN ANGGARAN PERUSAHAAN Gambaran Umum Menurut Glenn A Welsch anggaran adalah laba perencanaan dan kontrol secara luas seperti yang didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal untuk mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung jawab kontrol manajemen. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh kegiatan perusahaan, jyang dinyatakan dalam satuan unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Perlunya sebuah anggaran dibuat oleh perusahaan alasannya : 1. Masa yang akan datang penuh dengan ketidak pastian 2. Masa yang akaatang penuh dengan alternatif pilihan 3. Rencana yang dibuat dijadikan sebagai pedoman 4. Rrencana yang dibuat dapat dijadikan sebagai alat pengkoordinasi 5. Rencana yang dibuat digunakan sebagai alat pengawasan Jangka waktu anggaran dibagi 2 : 1. Janka waktu pendek (Taktis) yaitu Rencana yang dibuat perusahaan yang jangka waktunya pendek 2. Jangka panjang (Strategis) yaitu rencana yang lebih dari 1 periode 3-5 tahunUntuk memilih, perusahaan membuat apakan rencana taktis atau strategis diperlukan fakto-faktor sebagai berikut :  Luas pasar atas penjualan produk yang dihasilkan  Posisi perusahaan dalam persaingan  Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut  Tersedianya data informasi yang dibutuhkan  Keadaan perekonomian secara umum
  • 3. Factor yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu anggaran 1. Factor intern  Penjualan tahun lalu  Kebijakan perusahaan terhadap harga jual  Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan  Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan  Modal kerja yang dimiliki ileh perusahaan  Fasilitas-fasilitas yang mendukung  Kebijakan-kebijakan yang dipakai oleh perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan 2. Faktor ekstern  Keadaan persaingan  Tingkat pertumbuhan penduduk  Tingkat penghasilan masyarakt  Tingkat pendidikan masyarakat  Tingkat penyebaran penduduk  Agama, Adat istiadat dan kebiasaan penduduk  Kebijakan pemerintah tentang perekonomian, keamana dan kegiatan social  Keadaan perekonomian nasional JENI-JENISANGGARAN SEBAGAI BERIKUT: A. ANGGARAN PENJUALAN Anggaran penjualan yang menyusun lebih terperinci tentang perusahaan selama periode tertentu dimasa yang akan dating, didalamnya meliputi tentang jenis barang yang dijual, harga barang yang dijual, waktu atau masa penjualan, serta wilayah atauatempat pejualan. Fakto-faktor yang diperhitungkan dalam menyusun anggaran penjualan : 1. Faktor Intern (Faktor yang ada didalam perusahaan).  Data penjualan tahun sebelumnya (minimal 3 tahun sebelumnya)
  • 4.  Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan penjualan  Kapasitas produksi  Tenaga kerja yang tersedia dalam perusahaan  Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan  Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan yang mendukung terhadap penjualan 2. Faktor Extern yang mempengaruhi anggaran penjualan.  Keadaan persaingan pasar  Posisi perusahaan dalam persaingan  Tingkat pertumbuhan penduduk  Tingkat penghasilan masyarakat  Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan  Agama, adat istiadat dan kebiasaan  Berbagai kebijakan pemerintah  Kemajuan teknologi Cara-cara dalam menentukan anggaran penjualan dapat dilakukan dengan 2 cara :  Anggaran yang bersifat kualitatif adalah suatu cara yang didasarkan kepada pendapat-pendapat pihak tertentu, cara ini lebih bersifat Subjektif.  Anggaran yang bersifat kuantitatif adalah suatu cara penetapan anggaran berdasarkan pehitungan angka-angka , anggaran ini bersifat Objektif diantaranya :  Denga Trend bebas  Dengan Matematik  Dengan Statistik
  • 5. Perkiraaan bulan Januari Tahun Brikutnya Penjualan Menjadi 2260. Contoh Soal menyusun anggaran penjualan : Pada Tahun 2015 PT “Sudah Jaya” telah menyusun anggaran-anggaran yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 tersebut.Pada bulan Oktober 2014 dengan langkah-langkah menggunakan data-data yang berkaitan dengan masing-masing anggaran pada periode sebelumnya, setelah dilakukan analisa untuk menetapkan penjualan 2015 adalah sebanyak 600.000 unit Dengan Distribusi Penjualan 3 wilayah yaitu Medan,Pekanbaru serta PadangDengan waktu penjualan adalah: Waktu Persentase % Produksi Januari 10% 60.000 Februari 8% 48.000 Maret 8% 48.000 Triwulan II 24% 144.000 Triwulan III 22% 132.000 Triwulan IV 28% 168.000 Janua ri Febru ari Maret April Mei Juni Juli Agust us Septe mber Oktob er Nove mber Dese mber Grafik 1850 1800 1900 2000 1950 2020 1980 1960 2000 2200 2240 2220 1600 1700 1800 1900 2000 2100 2200 2300 2400 AxisTitle Grafik
  • 6. Dengan harga Jual per Unit Sebesar Rp 5000/Unit Susunlah anggaran Penjualan PT “Sudah Jaya” Tahun 2015. Jawab: Penjualan : 600.000 Unit Medan : 30%* 600.000 = 180.000 Unit Pekanbaru : 40%* 600.000 = 240.000 Unit Padang : 30%* 600.000 = 180.000 Unit Medan. Waktu Persentase Unit Hasil Januari 10% 180000 18000 Februari 8% 180000 14400 Maret 8% 180000 14400 Triwulan II 24% 180000 43200 Triwulan III 22% 180000 39600 Triwulan IV 28% 180000 50400 Pekanbaru. Waktu Persentase Unit Hasil Januari 10% 240000 24000 Februari 8% 240000 19200 Maret 8% 240000 19200 Triwulan II 24% 240000 57600 Triwulan III 22% 240000 52800 Triwulan IV 28% 240000 67200 Padang. Waktu Persentase Unit Hasil Januari 10% 180000 18000 Februari 8% 180000 14400 Maret 8% 180000 14400 Triwulan II 24% 180000 43200 Triwulan III 22% 180000 39600 Triwulan IV 28% 180000 50400
  • 7. PT “Sudah Jaya” Anggaran Penjualan Tahun 2015 B. ANGGARAN PRODUKSI Anggaran produksi adalah anggaran yang menyusun lebih terperinci tentang produksi untuk 1 (satu) periode dimasa yang akan dating, didalamnya meliputi : jenis barang yang akan diproduksi, jumlah barang yang diproduksi dan produksi waktu kapan produksi itu dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran produksi: 1. Anggaran Penjualan 2. Kapasitas mesin produksi 3. Tenaga kerja yang tersedia 4. Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan 5. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh perusahaan 6. Luas perusahaan yang optimal untuk biaya biaya produksi rata-rata paling rendah 7. Kebijakan perusahaan terhadap persediaan barang dagang 8. Kebijakan terhadap pola produksi yang digunakan meliputi:  Pola produksi tetap  Pola produksi sesuai dengan penjualan  Pola produksi moderat Keterangan MEDAN PEKANBARU PADANG Unit H/U JUMLAH Unit H/U JUMLAH Unit H/U JUMLAH Januari 18000 5000 90.000.000 24000 5000 120.000.000 18000 5000 90.000.000 Februari 14400 5000 72.000.000 19200 5000 96.000.000 14400 5000 72.000.000 Maret 14400 5000 72.000.000 19200 5000 96.000.000 14400 5000 72.000.000 Triwulan II 43200 5000 216.000.000 57600 5000 288.000.000 43200 5000 216.000000 Triwulan III 39600 5000 198.000.000 52800 5000 264.000.000 39600 5000 198.000.000 Triwulan IV 50400 5000 252.000.000 67200 5000 336.000.000 50400 5000 252.000.000 TOTAL 180000 900.000.000 240000 1.200.000.000 180000 900.000.000
  • 8. Kegunaa anggaran produksi: Secara umum: anggaran produksi berguna untuk sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, sebagai alat pengawasan kerja. Secara Khusus: anggaran produksi berguna untuksebagai dasar menyusun anggaran biaya produksi dan anggaran biaya produksi. 1. Contoh soal produksi tetap Berdasarkan anggaran penjualann diatas ini , untuk menyusun anggaran produksi berdasarka ainformasi-informasi sebagai berikut a. pola produksi yang digunakan adalah pola produksi tetap b. perusahaan memberikan informasi, persediaan awal berang dagang adalah 15.000 unit dan perusaah menginginka persediaan akhir sebesar 30.000 unit, diminta : buatlah anggaran produksi. Jwb: Penjualan : 600000 unit Persediaan awal : 15000 unit Selisih : 585000 unit Persediaan Akhir : 30000 unit Produksi : 615000 unit Perbulan 615000 = 51250/bln 12 Triwulan 51250 x 3 =153750 PT. ABC Anggaran Produksi Tahun 2015 1 Pola Produksi Tetap Keterangan Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Penjualan 60000 48000 48000 144000 132000 168000 Pers awal 15000 6250 9500 12750 22500 44250 (45000) (41750) (38500) (131250) (109500) (123750) Produksi 51250 51250 51250 153750 153750 153750 Pers. Akhir 6250 9500 12750 22500 44250 30000
  • 9. 2 Pola Produksi Menyesuaikan Penjualan Keterangan Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Penjualan 60000 48000 48000 144000 132000 168000 Pers awal 15000 15000 15000 15000 15000 15000 (45000) (33000) (33000) (139000) (117000) (153000) Produksi 60000 48000 48000 144000 132000 168000 Pers. Akhir 15000 15000 15000 15000 15000 15000 3 Pola Produksi Moderat Pola Produksi ini merupakan 2 kombinasi pola diatas dengan menggunakan patokan atau standar terhadap produksi yang dilakukan (prosentase). Contoh soal melanjutkan anggaran penjualan diatas dalam rangka produksi moderat yang dilakukan oleh perusahaan diperoleh data sebagai berikut. Produksi : Januari : 12% Februari : 10% Maret : 8% Triwulan II : 25% Triwulan III : 23% Triwulan IV : 22% Keterangan Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Penjualan 60000 48000 48000 144000 132000 168000 Pers awal 15000 27000 39000 39000 45000 51000 (45000) (21000) (9000) (105000) (87000) (117000) Produksi 72000 60000 48000 150000 138000 132000 Pers. Akhir 27000 39000 39000 45000 51000 15000 C. ANGGARAN BAHAN BAKU Angaran Bahan Baku adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang bahan baku yang digunakan dalam proses produksi untuk satu periode dimasa yang akan datang ddidalamnya terdapat anggaran: 1. Anggaran kebutuhan unit bahan baku : anggaran yang menyusun lebih terperinci tentang jumlah unit bahan baku yang digumnakan untuk memproduksi dimasa yang akan datang.
  • 10. 2. Anggaran pembelian bahan baku : anggaran yang digunakan untuk menyusun secara lebih terperinci tentang pembelian bahan baku didalamnya meliputi jumlah bahan baku yang dibeli ,jenis bahan aku yang dibeli, harga bahan baku yang dibeli serta waktu bahan baku dibeli. 3. Anggaran biaya bahan baku : anggaran yang menyusun secara lebih terperinci tentang biaya yang dikeluarkan atas produksi yang dilakukan setiap satu periode. Contoh soal menggunakan anggaran produksi diatas untuk menghitung kebutuhan anggaran bahan baku diperoleh informasi sebagai berikut : Untuk memprouksi 3 macam bahan baku yaitu bahan baku A,B,C dengan menggunakan standar kebutuhan bahan baku. A = 1,2 Kg B = 0,3 Meter C = 0,1 Liter Untuk memperoleh bahan baku ini menggunakan departemen yaitu departemen I dan departemen II, bahan baku yang digunakan di departemen I yaitu bahan baku A dan B sedangkan bahan baku C di perole,h dari departemen II, dimintabuatlah anggaran bahan baku untuk produksi diatas. Produksi Jumlah Bb.A (1,2 Kg) Bb.B(0,3meter) Bb.C(0,1 Liter) Januari 73800 88560 22140 7380 Februari 61500 73800 18450 6150 Maret 49200 59040 14760 4920 Triwulan II 153750 184500 46125 15375 Triwulan III 141450 169740 42435 14145 Triwulan IV 135300 162360 40590 13530 D. ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU Adalah Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang pembelianpembelian bahan mentah selama periode yang akan datang, yang berguna secara khusus sebagai dasar untuk penyusunan budget biaya bahan mentah, penyusunan budget utang dan budget kas.
  • 11. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran pembelian bahan mentah ialah : 1. Anggaran unit kebutuhan bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) bahan mentah yang dibutuhkan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. 2. Biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan pada setiap melakukan pembelian bahan mentah (set up cost). Bila setiap kali melakukan pembelian bahan mentah, biayanya terlalu besar, akan mendorong perusahaan untuk tidak sering melakukan transaksi pembelian bahan mentah, begitu juga sebaliknya sehingga perusahaan akan melakukan pembelian dalam jumlah yang kecil. 3. Biaya yang dianggap oleh perusahaan sehubungan penyimpanan barang di gudang. Bila biaya-biaya dan resiko penyimpanan yang harus ditanggung cukup mahal maka akan mendorong perusahaan untuk mempunyai persediaan bahan mentah dalam jumlah yang kecil dan apabila biayanya kecil akan mendorong perusahaan melakukan penyimpanan dalam jumlah yang besar. 4. Fluktuasi harga bahan mentah dari waktu-waktu yang akan datang. Bila ada kecendrungan harga bahan mentah naik akan mendorong perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah yang besar dan bila harga cenderung murah maka perusahaan akan mengurangi pembelian. 5. Tersedianya bahan mentah di pasar. Bilamana bahan mentah tidak selalu tersedia dalam jumlah yang tidak banyak di pasar maka cenderung akan mendorong pembelian yang besar, dan jika persediaan bahan mentah sedikit maka perusahaan akan melakukan pembelian dalam jumlah yang kecil. 6. Modal ketja yang tersedia. Bilamana perusahaan mempunyai modal yang cukupakan memberikan kemungkinan untuk melakukan pembelian-
  • 12. pembelian bahan mentah dalam jumlah yang sangat besar, begitu juga sebaliknya. 7. Kebijaksanaan perusahaan di bidang persediaan bahan mentah (inventory policy). Bila persediaan bahan mentah yang ditetapkan oleh perusahaan besar akan mendorong pembelian bahan mentah juga dalam jumlah yang besar. Kebijaksanaan di bidang persediaan bahan mentah dipengaruhi oleh beberapa faktor pertimbangan: 1. Fluktuasi Produksi 2. Fasilitas tempat penyimpanan 3. Biaya-biaya yang timbul selama masa penyimpanan 4. Tingkat perputaran persediaan bahan mentah 5. Lamanya lead time (waktu tunggu) 6. Modal kerja Soal Mengikuti yang diatas Untuk memperoleh pembelian bahan baku perusahaan “Sudah Jaya” sebagai berikut 1. Persediaan Awal A Rp 30.000 B, Rp 15.000 C,5.000 2. Persediaan Akhir A Rp 20.000 B, Rp 10.000 C, 4.000 3. Harga Beli Untuk A Rp 1.000/Unit B, Rp.2.000/Unit C, 3.000/Unit KETERANGAN Bahan Baku A Bahan Baku B BAhan Baku C Januari Kebutuhan 88.560 22.140 7.380 Persediaan Awal 30.000 15.000 5.000 58.560 7140 2.380 Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000 Pembelian per unit 88.560 22.140 7.380 Harga Perunit 1.000 2.000 3.000 Jumlah 88.560.000 44.280.000 22.140.000 Februari Kebutuhan 73.800 18.450 6.150 Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000
  • 13. 53.800 8.450 2.150 Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000 Pembelian per unit 73.800 18.450 6.150 Harga Perunit 1.000 2.000 3.000 Jumlah 73.800.000 36.900.000 18.450.000 Maret Kebutuhan 59.040 14.760 4.920 Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000 39.040 4.760 920 Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000 Pembelian per unit 59.040 14.760 4.920 Harga Perunit 1.000 2.000 3.000 Jumlah 59.040.000 29.520.000 14.760.000 Triwulan II Kebutuhan 184.500 46.125 15.375 Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000 164.500 36.125 11.375 Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000 Pembelian per unit 184.500 46.125 15.375 Harga Perunit 1.000 2.000 3.000 Jumlah 184.500.000 92.250.000 46.125.000 Triwulan III Kebutuhan 169.740 42.435 14.145 Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000 149.740 32.435 10.145 Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000 Pembelian per unit 169.740 42.435 14.145 Harga Perunit 1.000 2.000 3.000 Jumlah 169.740.000 84.870.000 42.435.000 Triwulan IV Kebutuhan 162.360 40.590 13.530 Persediaan Awal 20.000 10.000 4.000 142.360 30.590 9.530 Persediaan akhir 20.000 10.000 4.000 Pembelian per unit 162.360 40590 13.530 Harga Perunit 1.000 2.000 3.000 Jumlah 162.360.000 81.180.000 40.590.000
  • 14. E. ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU Adalah Budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya bahan mentah untuk produksi selama periode yang akan datang, meliputi rencana kualitas, kuantitas, harga, waktu, bahan mentah dikaitkan dengan jenis barang jadi yang membutuhkan bahan mentah tersebut. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan budget biaya bahan mentah antara lain:  Budget unit kebutuhan bahan mentah  Budget pembelian bahan mentah  Metode Akuntansi (pembukuan bahan mentah) yang dipakai oleh perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan masalah penilaian bahan mentah yang diolah dalam proses produksi. Adapun metode pembukuan bahan mentah itu ialah 1.Metode FIFO (First In First Out) Dalam metode ini, nilai (harga) dan bahan mentah yang diolah lebih awal didasarkan pada nilai (harga) bahan mentah yang dibeli lebih awal, begitu juga sebaliknya. 2. Metode LIFO (Last In First out) Nilai (harga) dan bahan mentah yang diolah lebih awal didasarkan pada nilai (harga) bahan mentah yang dibeli lebih akhir, demikianjuga sebaliknya. 3. Moving Average Yaitu metode yang menganggap nilai (harga) bahan mentah yang diolah berdasarkan nilai (harga) rata-rata pembelian bahan mentah yang pernah dilakukan oleh perusahaan sejak awal sampai dengan yang terakhir. Contoh: Melanjutkan soal diatas PT ” Sudah Jaya” Membuat anggaran biaya Bahan baku
  • 15. PT “Sudah Jaya” Anggaran Biaya Bahan Baku Periode Keterangan Kebutuhan Harga/Unit Total Biaya Januari Bahan Baku A 88560 1000 88.560.000 Bahan Baku B 22140 2000 44.280.000 Bahan Baku C 7380 3000 22.140.000 Februari Bahan Baku A 73800 1000 73.800.000 Bahan Baku B 18450 2000 36.900.000 Bahan Baku C 6150 3000 18.450.000 Maret Bahan Baku A 59040 1000 59.040.000 Bahan Baku B 14760 2000 29.520.000 Bahan Baku C 4920 3000 14.760.000 Triwulan II Bahan Baku A 184500 1000 184.500.000 Bahan Baku B 46125 2000 92.250.000 Bahan Baku C 15375 3000 46.125.000 Triwulan III Bahan Baku A 169740 1000 169.740.000 Bahan Baku B 42435 2000 84.870.000 Bahan Baku C 14145 3000 42.435.000 Triwulan IV Bahan Baku A 162360 1000 162.360.000 Bahan Baku B 40590 2000 81.180.000 Bahan Baku C 13530 3000 40.590.000 TOTAL 1.291.500.000 F. ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG (BTKL) Secara struktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan strukturrencana tahunan, oleh karena itu anggaran ini harus menunjukkan biaya dan jamkerja langsung menurut tanggung jawab, menurut waktu, dan menurut produk. Apabila waktu kerja standar dan tarif upah rata-rata dikembangkan dengan carayang sehat yang mungkin dapat diterapkan sehingga penyusunan budget tenagakerja dapat dengan mudah dilaksanakan. Biaya kerja langsung sehari-hari terlepas dari pengawasan langsung.Banyakperusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang realistis untuk banyakaktivitas. Standar ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan dilaporkan setiap hari .Laporan ini pada dasarnya menunjukkan: 1. Jam yang dikerjakan sebenarnya 2. Jam standar untuk produksi sebenarnya 3. Selisih waktu
  • 16. Disamping biaya kerja langsung sehari-hari, kadang laporan juga dibuatLaporan pelaksanaan kerja langsung dapatbulanan.Di dalam laporan ini harus menyajikan imformasi yang sebenarnya,menurut tanggung jawab mengenai kerja langsung yang dibandingkan denganstandart-standart yang telah ditetapkan.Laporan ini dimaksudkan manajemen untukmenilai status pengendalian. Laporan ini menggugah manajemen untuk melakukanefisiensi operasi yang lebih tinggi.berupa:  Laporan-laporan tersendiri  Dimasukkan dalam laporan departemen Contoh soal: Kebutuhan tenaga kerja untuk memproduksi 10 unit barang adalah 60 menit dengan upah perjam adalah Rp.5.000,- Jawab Total Produksi : 615.000 Unit Jam Kerja perbulan : 615.000 : 12 = 51.250 Triwulan : 51.250 x 3 = 153.750 Jwb: 60 menit = 10 Unit 60:10= 6 Menit/Unit Upah 61.500 x 5.000 = Rp 307.500.000,- Anggaran JKL Tahun 2015 Bulan Produksi Menit(*6) Jam Januari 51.250 307.500 5.125 Februari 51.250 307.500 5.125 Maret 51.250 307.500 5.125 Tiwulan II 153.750 922.500 15.375 Triwulan III 153.750 922.500 15.375 Triwulan IV 153.750 922.500 15.375 Jumlah 615.000 3.690.000 Mnt 61.500 Jam
  • 17. Anggaran biaya tenaga kerja langsung (BTKL) Bulan Produksi Jam Upah Total Januari 51.250 5.125 5000 25.625.000 Februari 51.250 5.125 5000 25.625.000 Maret 51.250 5.125 5000 25.625.000 Tiwulan II 153.750 15.375 5000 76.875.000 Triwulan III 153.750 15.375 5000 76.875.000 Triwulan IV 153.750 15.375 5000 76.875.000 Jumlah 615.000 61.500 Jam Rp 307.500.000,- G. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran biaya yang mempunyai kerurnitan tersendiri adalah anggaran biayaoverhead, yaitu anggaran biaya yang berisikan biaya-biaya selain dari biaya bahanbaku dan tenaga kerja, yang ada pada proses produksi di perusahaan.Kerumitan tersebut disebabkan karena banyak jenisnya, terutama dalammasalah pembebanan yang dilakukan oleh perusahaan dan dalam pengendalianbiayanya.Disamping itu kerumitan lain adalah bahwa biaya overhead tersebut tidakdapat ditelurusi dengan gampang dari produknya secara fisik.Karena kerumitan inilah, maka pihak manajemen harus dengan bijaksana danhati-hati membuat keputusan yang menyangkut masalah biaya overhead ini, agartidak terjadi suatu anggaran yang menyimpang terlalu besar. “PT. Sudah Jaya” selama tahun 2015 diperkirakan akan tinbul biaya overhead sebagai berikut : • Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 175.000.000,00 • Biaya bahan baku tidak langsung Rp. 10.000.000,00 • Biaya listrik dan air pabrik Rp. 15.000.000,00
  • 18. Annggaran Biaya Overhead Pabrik Tahun 2015 Jenis Biaya Jumlah Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 175.000.000,00 Biaya bahan baku tidak langsung Rp. 10.000.000,00 Biaya listrik dan air pabrik Rp. 15.000.000,00 Total Rp. 200.000.000,00 H. ANGGARAN PIUTANG Anggaran Pitang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih teperinci tentang jumlah piutang perusahaan, beserta perubahan dari waktu ke waktu dimasa yang akan datang. Piutang dagang memiliki berbagai jenis beban dan biaya yang timbul akibat menjual produk secara kredit,diantaranya yaitu :  Biaya modal  Biaya administrasi piutang, seperti biaya penagihan piutang dan biaya organisasi perunit kerja yang deserahi tugas mengelola piutang.  Piutang mungkin tidak seluruhnya dapat ditagih karena adanya resiko debitor tidak bertanggung jawab (melarikan diri) atau bangkrut. Adapun manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menyusun anggaran piutang, antara lain :  Dapat diperkirakannya posisi piutang pada berbagai waktu.  Dapat diketahuinya jumlah piutang yang sudah waktunya untuk ditagih.  Dapat diperkirakan arus kas yang berasal dari penjualan kredit. Contoh soal: Beradasarkan anggaran yang dibuat “PT Sudah Jaya” pada tahun 2015 dimana 60% merupankan penjualan tunai dan sisanya penjualan kredit, perusahaan menetapkan PPTT sebesar 4% dari penjualan kredit dengan pola penerimaan piutang sebagai berikut.
  • 19. 1. Piutang Bulanan :  30% diterima pada bulan penjualan.  40% diterima pada bulan berikutnya.  30% diterima 2 bulan berikutnya. 2. Piutang Triwulan :  50% diterima pada triwulan penjualan.  20% diterima pada triwulan berikutnya.  30% diterima 2 triwulan berikutnya. Diminta : buatlah schedule penerimaan piutang dan anggaran piutang Jwb: 1. Penjualan Januari Rp 300.000.000,- Penjualan kredit Rp 300.000.000 x 40% = Rp 120.000.000,- PPTT = 4% x Rp.120.000.000 = Rp 4.800.000,- Piutang bersih = 120.000.000 – 4.800.000 = Rp 115.200.000,-  Januari = 30% x 115.200.000 = Rp 34.560.000,-  Februari =40% x 115.200.000 = Rp 46.080.000,-  Maret = 30% x 155.200.000 = Rp 34.560.000,- 2. Penjualan Februari Rp 240.000.000,- Penjualan kredit 240.000.000 x 40% = Rp 96.000.000,- PPTT = 4% x Rp 96.000.000 = Rp 3.840.000,- Perhitungan bersih = Rp 96.000.000 – 3.840.000 = 92.160.000,-  Februari = 30% x 92.160.000 = Rp 27.648.000,-  Maret = 40% x 92.160.000 = Rp 36.864.000,-  TriwulanII = 30% x 92.160.000 = Rp 27.648.000,- 3. Penjualan bualan Maret Penjualan kredit 240.000.000 x 40% = Rp 96.000.000,- PPTT = 4% x Rp 96.000.000 = Rp 3.840.000,- Perhitungan bersih = Rp 96.000.000 – 3.840.000 = 92.160.000,-  Maret = 30% x 92.160.000 = Rp 27.648.000,-
  • 20.  TriwulanII = 40% x 92.160.000 = Rp 36.864.000,-  TriwulanII = 30% x 92.160.000 = Rp 27.648.000,- 4. Penjualan Triwulan II Penjualan kredit 720.000.000 x 40% = Rp 288.000.000,- PPTT = 4% x Rp 288.000.000 = Rp 11.520.000,- Perhitungan bersih = Rp 288.000.000 – 11.520.000 = 276.480.000,-  Triwulan II = 50% x 276.480.000 = Rp 138.240.000,-  Triwulan III = 20% x 276.480.000 = Rp 55.296.000,-  Triwulan III = 30% x 276.480.000 = Rp 82.944.000,- 5. Penjualan Triwulan III Penjualan kredit 660.000.000 x 40% = Rp 264.000.000,- PPTT = 4% x Rp 264.000.000 = Rp 9.840.000,- Perhitungan bersih = Rp 264.000.000 –9.840.000= Rp 254.160.000,-  Triwulan II = 50% x 254.160.000= Rp 127.080.000,-  Triwulan III = 20% x 254.160.000= Rp 50.832.000,-  Triwulan III = 30% x 254.160.000= Rp 76.248.000,- 6. Penjualan Triwulan IV Penjualan kredit 840.000.000 x 40% = Rp 336.000.000,- PPTT = 4% x Rp 366.000.000 = Rp 13.440.000,- Perhitungan bersih = Rp 336.000.000 – 13.440.000= 322.560.000,-  Triwulan IV = 50% x 322.560.000= Rp 161.280.000,-  Triwulan IV = 20% x 322.560.000 = Rp 64.512.000,-  Triwulan IV = 30% x 322.560.000= Rp 96.768.000,-
  • 21. Schedule Penrimaan Piutang “PT Sudah Jaya” Tahun 2015 Periode Penerimaan Pelunasan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV Januari 34.560.000 46.080.000 34.560.000 Februari 27.648.000 36.864.000 27.648.000 Maret 27.648.000 36.864.000 27.648.000 Tri II 138.240.000 55.296.000 82.944.000 Tri III 127.080.000 50.832.000 76.248.000 Tri IV 161.280.000 64.512.000 96.768.000 Anggaran Piutang “PT Sudah Jaya” Tahu 2015 Periode Piutang Awal Penambahan Piutang Total piutang Penerimaan Piutang Piutang Akhir Januari 0 115.200.000 115.200.000 34.560.000 80.640.000 Februari 80.640.000 92.160.000 172.800.000 73.728.000 99.072.000 Maret 99.072.000 92.160.000 191.232.000 99.072.000 92.160.000 Tri II 92.160.000 276.480.000 368.640.000 230.400.000 138.240.000 Tri III 138.240.000 254.160.000 392.400.000 182.376.000 210.024.000 Tri IV 210.024.000 332.560.000 542.584.000 542.584.000 0
  • 22. I. ANGGARAN HUTANG Dimaksudkan dengan budget utang (payable budget) ialah Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah utang beserta perubahannya dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui bahwa budget utang selain menunjukan jumlah utang perusahaan pada suatu saat tertentu, juga menunjukan perubahanya (mutasinya), baik berupa tambahan utang baru, maupun pengurangan utang sebagai akibat adanya pelunasan oleh perusahaan (sebagai pihak debitur). (Munandar 1985) Anggaran Utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang. Utang kebalikan dari piutang. Utang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk melaksanakan sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjaman) selama jangka waktu tertentu. ( M.Nafarin, 2007 ),pada umumnya utang perusahaan timbul dari terjadinya transaksi pembelian bahan mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk keperluan proses produksi. Pembelian–pembelian secara kredit ini dilakukan karena dapat mengurangi kebutuhan modal kerja perusahaan. Biasanya pembelian kredit semacam ini dilakukan dengan para pedagang pemasok (suplier) yang memang sudah menjadi langganan tempat membeli. Contoh : Beradasarkan anggaran yang dibuat “PT Sudah Jaya” pada tahun 2015 dimana 50% merupankan pembelian tunai dan sisanya penjualan kredit, perusahaan menetapkan PPTT sebesar 1% dari penjualan kredit dengan pola penerimaan piutang sebagai berikut. 1. Utang Bulanan :  30% dibayar pada bulan pembelian.  40% dibayar pada bulan berikutnya.  30% dibayar 2 bulan berikutnya. 2. Utang Triwulan :  50% dibayar pada triwulan pembelian.  20% dibayar pada triwulan berikutnya.  30% dibayar 2 triwulan berikutnya.
  • 23. Diminta : buatlah schedule pembayaran utang dan anggran Utang. Jwb: 1. Pembelian Januari Rp 154.980.000,- Pembelian kredit Rp 154.980.000 x 50% = Rp 77.490.000,-  Januari = 30% x 77.490.000= Rp 23.247.000,-  Februari = 40% x 77.490.000= Rp 30.996.000,-  Maret = 30% x 77.490.000= Rp 23.247.000,- 2. Pembelian Februari Rp 129.150.000,- Pembelian kredit 129.150.000 x 50% = Rp 64.575.000,-  Februari = 30% x 64.575.000 = Rp 19.372.500,-  Maret = 40% x 64.575.000 = Rp 25.830.000,-  TriwulanII = 30% x 64.575.000 = Rp 19.372.500,- 3. Pembelian bualan Maret Pembelian kredit 103.320.000 x 50% = Rp 51.660.000,-  Maret = 30% x 51.660.000 = Rp 15.498.000,-  TriwulanII = 40% x 51.660.000 = Rp 20.664.000,-  TriwulanII = 30% x 51.660.000 = Rp 15.498.000,- 4. Pembelian Triwulan II Pembelian kredit 322.875.000 x 50% = Rp161.437.500,-  Triwulan II = 50% x 161.437.500 = Rp 80.718.750,-  Triwulan III = 20% x 161.437.500 = Rp 32.287.500,-  Triwulan III = 30% x 161.437.500 = Rp 48.431.250,- 5. Pembelian Triwulan III Pembelian kredit 297.045.000 x 50% = Rp 148.522.500,-  Triwulan II = 50% x 148.522.500= Rp 74.261.250,-  Triwulan III = 20% x 148.522.500= Rp 29.704.500,-
  • 24.  Triwulan III = 30% x 148.522.500= Rp 44.556.750,- 6. Pembelian Triwulan IV Pembelian kredit 284.130.000 x 50% = Rp 142.065.000,-  Triwulan IV = 50% x 142.065.000 = Rp 71.032.500,-  Triwulan IV = 20% x 142.065.000 = Rp 28.413.000,-  Triwulan IV = 30% x 142.065.000 = Rp 42.619.500,- Schedule Pembayaran Hutang “PT Sudah Jaya” Tahun 2015 Periode Pembayaran Pelunasan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV Januari 23.247.000 30.996.000 23.247.000 Februari 19.372.500 25.830.000 19.372.500 Maret 15.498.000 20.664.000 15.498.000 Tri II 80.718.750 32.287.500 48.431.250 Tri III 74.261.250 29.704.500 44.556.750 Tri IV 71.032.500 28.413.000 42.619.500
  • 25. Anggaran Utang “PT Sudah Jaya” Tahu 2015 Periode Hutang Awal Penambahan Hutang Total Utang Pembayaran Utang Utang Akhir Januari 0 77.490.000 77.490.000 23.247.000 54.243.000 Februari 54.243.000 64.575.000 118.818.000 50.368.500 68.449.500 Maret 68.449.500 51.660.000 120.109.500 64.575.000 55.534.500 Tri II 55.534.500 161.437.500 216.972.000 136.253.250 80.718.750 Tri III 80.718.750 148.522.500 229.241.250 106.548.750 122.692.500 Tri IV 122.692.500 142.065.000 264.757.500 264.757.500 0 J. ANGGARAN AKTIVA TETAP Anggaran Aktiva Tetap adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci terhadap perubahan-perubahan aktiva tetap dari waktu ke waktu untuk satu periode di masa yang akan datang. Penyebab perubahan dari aktiva tetap adalah: 1. Penambahan aktiva tetap. 2. Pengurangan aktiva tetap. 3. Penyusutan aktiva tetap. Kegunaan Budget Perubahan Aktiva Tetap Secara umum, semua budget, termasuk budget perubahan aktiva tetap,mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alatmengkoordinasi kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja, yang membantumanagement dalam memimpin jalannya perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan Budget Perubahan Aktiva Tetap :  Budget Unit yang akan Diproduksikan, khususnya tentang jenis(kualitas)dan jumlah (kuantitas) barang yang akan diproduksikan dari waktu-kewaktu selama priode yang akan datang.
  • 26.  Kondisi Aktiva Tetap lama yang sudah ada. Semakin baik kondisi AktivaTetap lama yang sudah ada, akan cenderung untuk tidak mengadakanperubahan-perubahan aktiva tetap.  Tersedianya modal yang dimiliki perusahaan. Modal yang cukup trsediaakan memungkinkan perusahaan untuk mengadakan penambahan aktivatetap  Perkembangan teknologi, terutama yang berhubungan dengan mesin-mesin dan peralatan peroduksi.  Umur ekonomis aktiva tetap lama yang sudah ada. Semakin pendek umur ekonomis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, akan semakin cepatperusahaan mengadakan penggatian aktiiva tetapnya  Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan. K. ANGGARAN KAS Angaran Kas adalah anggaran yang menyusun secara lebih terperinci tentang jumlah kas serta perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu untuk satu periode dimasa yang akan datang. Tujuan perusahaan melakukan penyusunan anggaran kas adalah untuk:  Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar.  Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.  Mempersiapkan keputusan pembelajaan jangka pendek dan jangka panjang,di mana bila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana tambahan baru dan sebaliknya bila perusahaan mengalami surplus maka perusahaan harusmemilih alternatif penggunaan yang paling menguntungkan.  Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.  Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.  Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenaranya.
  • 27. Perkiraan-perkiraan uang masuk :  Penjualan Tunai.  Perimaan Piutang.  Pinjaman dari Pihak ke-3.  Penjualan Aktiva Tetap secara tunai.  Pendapatan Deviden.  Pendapatan Bunga.  Pendapatan Lain-lain.  Pendapatan Sewa Schedule Penerimaan Kas “PT Sudah Jaya” Tahun 2015 Perkiraan-perkiraan Uang keluar:  Pembelian secara tunai.  Pembayaran Hutang Dagang.  Pembayaran hutang kepada pihak ke-3.  Pembayaran aktiva tetap secara tunai.  Pembayaran deviden.  Pembayaran biaya bunga.  Pembayaran biaya Lain-lain. Perkiraan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV Penjualan Tunai. 180.000.000 144.000.000 144.000.000 432.000.000 396.000.000 504.000.000 Perimaan Piutang. 34.560.000 73.728.000 99.072.000 230.400.000 182.376.000 542.584.000 JUMLAH 214.560.000 217.728.000 243.072.000 662.400.000 578.376.000 1.046.584.000
  • 28. Schedule Pengeluaran Kas “PT Sudah Jaya” Tahun 2015 Perkiraan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV Pembelian Tunai. 77.490.000 64.575.000 51.660.000 161.437.500 148.522.500 142.065.000 Pembayaran hutang dg. 23.247.000 50.368.500 64.575.000 136.253.250 106.548.750 264.757.500 Pembayaran biaya- biaya 25.625.000 25.625.000 25.625.000 76.875.000 10.000.000 76.875.000 175.000.000 15.000.000 76.875.000 JUMLAH 126.362.000 140.568.500 141860.000 374.565.750 341.976.250 673.697.500 Schedule Cash Flow “PT Sudah Jaya” Tahun 2015 Perkiraan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV Saldo Awal 180.000.000 88.198.000 165.357.500 266.569.500 554.403.750 790.803.500 Penerimaan Kas 34.560.000 217.728.000 243.072.000 662.400.000 578.376.000 1.046.584.000 214.560.000 305.926.000 408.429.500 928.969.500 1.132.779.750 1.837.387.500 Peneluaran Kas 126.362.000 140.568.500 141.860.000 374.565.750 341.976.250 673.697.500 Saldo akhir 88.198.000 165.357.500 266.569.500 554.403.750 790.803.500 1.163.690.000 Anggaran Kas “PT Sudah Jaya” Tahun 2015 Perkiraan Januari Februari Maret Tri II Tri III Tri IV Saldo Awal 180.000.000 88.198.000 165.357.500 266.569.500 554.403.750 790.803.500 Penerimaan Kas 34.560.000 217.728.000 243.072.000 662.400.000 578.376.000 1.046.584.000 214.560.000 305.926.000 408.429.500 928.969.500 1.132.779.750 1.837.387.500 Peneluaran Kas 126.362.000 140.568.500 141.860.000 374.565.750 341.976.250 673.697.500 Saldo akhir 88.198.000 165.357.500 266.569.500 554.403.750 790.803.500 1.163.690.000
  • 29. L. BUDGET REPORT/LAPORAN ANGGARAN Budget Report adalah laporan yang secara sistematis dan terperinci tentang realisasi pelaksanaan anggaran beserta analisis dan evaluasinya dari waktu ke waktu yang akan datang. Contoh: Laporan anggaran dirancang penyusunan anggaran akan tetapi, untuk mengisinya harus menunggu sampai semua anggaran selesai , karna budget report adalah tahap terahir dalam susunan anggaran. Factor penyebabnya adalah :  Jumlah Unit yang dirancanakan tidak sesuai dengan realisasi.  Harga/Unit yang direncanakan tidak sesuai dengan realisasi. Bentuk Budget Report:  Anggaran Penjualan – PK : (KR - KB) x HB – PH : (HR – HB) x KR  Anggaran Produksi – PK : (URS – KB) x HB – PE : (KR – URS) x HB – PH : (HR – HB) x KR  Analisa BTKL – PK : (URS – KB) x TB – PE : (KR – URS) x TB – PT : (TR – TB) x KR PERKIRAAN KETERANGAN PK Perbedaan Kuantitas KR Kuantitas Realisasi KB Kuantitas Budget HB Harga Budget PH Perbedaan Harga HR Harga Realisasi URS Unit Realisasi Produk PE Perbedaan Efisiensi TB Tarif Budget PT Perbedaan Tarif TR Tarif Realisasi
  • 30. Contoh soal: Anggaran Penjualan Perkiraan Anggaran Realisasi Unit Penjualan 600.000 615.000 Harga Jual/unit 5.000 4.900 JUMLAH 3000.0000.000 3.013.500.000 SELISIH : 13.500.000 PK : (KR - KB) x HB PK : (615.000 – 600.000) x 5000 : 75.000.000 = Naik PH : (HR – HB) x KR PH : (4.900 – 5.000) x 615.000 : 61.500.000 = Turun ANALISIS : Naik – Turun : (75.000.000 – 61.500.000) : Rp 13.500.000,- Anggaran Produksi Bahan Baku A Perkiraan Anggaran Realisasi Unit Produksi 600.000 615.000 Pemakaian Bahan baku 660.000 738.000 Harga Beli/Kg 1.000 850 Jumlah 660.000.000 627.300.000 Jwb: 32.700.000 SUR budget : 660.000 : 600.000 = 1,1 SUR Realisasi : 738.000 : 615.000 = 1,2 URS : 615.000 x 1,1 = 676.500 PK : (URS – KB) x HB : (676.500 – 660.000) x 1000 : 16.500.000 = Naik
  • 31. PE : (KR – URS) x HB : (738.000 – 676.500) x 1000 61.500.000 = Naik PH : (HR – HB) x KR : (850 – 1000) x 738.000 : 110.700.000 = Turun Analisis : 16.500.000 = Naik 61.500.000 = Naik Rp 32.700.000,- 110.700.000 = Turun Bahan Baku B Perkiraan Anggaran Realisasi Unit Produksi 600.000 615.000 Pemakaian Bahan baku 150.000 184.500 Harga Beli/Meter 2.000 1.500 Jumlah 300.000.000 276.750.000 Jwb : 23.250.000 SUR budget : 150.000 : 600.000 = 0,25 SUR Realisasi : 184.000 : 615.000 = 0,3 URS : 615.000 x 0.25 = 153.750 PK : (URS – KB) x HB : (153.750– 150.000) x 2000 : 7.500.000 = Naik PE : (KR – URS) x HB : (184.500 – 153.750) x 2000 : 61.500.000 = Naik PH : (HR – HB) x KR : (1.500 – 2.000) x 184.500 : 92.250.000= Turun
  • 32. Analisis : 7.500.000 = Naik 61.500.000 = Naik Rp 23.250.000,- 92.250.000 = Turun Bahan Baku C Perkiraan Anggaran Realisasi Unit Produksi 600.000 615.000 Pemakaian Bahan baku 54.000 61.500 Harga Beli/Liter 3.000 2.950 Jumlah 162.000.000 181.425.000 Jwb : 19.425.000 SUR budget : 54.000 : 600.000 = 0,09 SUR Realisasi : 61.500 : 615.000 = 0,1 URS : 615.000 x 0,09 = 55.350 PK : (URS – KB) x TB : (55.350– 54.000) x 3000 : 4.050.000 = Naik PE : (KR – URS) x TB : (61.500 – 55.350) x 1000 18.450.000 = Naik PT : (TR – TB) x KR : (2.950 – 3000) x 61.500 : 3.075.000 = Turun Analisis : 4.050.000 = Naik 18.450.000 = Naik Rp 19.425.000,- 3.075.000 = Turun
  • 33. Anggaran BTKL Perkiraan Anggaran Realisasi Unit Produksi 600.000 615.000 Perkiraan Jam Kerja 54.000 61.500 Harga Tarif/Jam 6.000 5.000 Jumlah 324.000.000 307.500.000 Jwb : 16.500.000 SUR budget : 54.000 : 600.000 = 0,09 SUR Realisasi : 61.500 : 615.000 = 0,1 URS : 615.000 x 0,09 = 55.350 PK : (URS – KB) x HB : (55.350– 54.000) x 6000 : 8.100.000 = Naik PE : (KR – URS) x HB : (61.500 – 55.350) x 6000 36.900.000 = Naik PH : (HR – HB) x KR : (5.000 – 6.000) x 61.500 : 61.500.000 = Turun Analisis : 8.100.000 = Naik 36.900.000 = Naik Rp 16.500.000,- 61.500.000 = Turun
  • 34. MAKALAH ANGGARAN PERUSAHAAN Oleh: RIDUAN MALAU 10124220046 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STEIE MAHAPUTRA RIAU IPI LEPPINDO 2014 Pembimbing: MASRIL, SE, MM