Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan melalui pengelolaan sumber daya virtual dan fisik dengan baik, seperti melalui manajemen rantai pasokan dan pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas organisasi.
Tugas sim tm 2 (artikel) fahmi el fikri 43219120071
1. TUGAS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan)
Dosen : Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si, CMA., CAP., CAPF
Disusun oleh :
Fahmi El Fikri – 43219120027
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2020
2. ABSTRAK
Topik keunggulan kompetitif menjadi hal yang menjadi perhatian dalam ekonomi dunia para
perusahan berlomba agar perusahaannya unggul dalam kompetisi, keunggulan perusahaan
dapat diperhatikan dengan sumber daya yang baik, namun terdapat factor system yang baik
menyebabkan keunggulan sebuah perusahaan, dengan system yang baik perusahaan akan
dengan mudah untuk pengambilan keputusan, dan efesiensi dalam bekerja.
3. PENDAHULUAN
Model sistemumum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk menganalisis
sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan bagaimana
unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model delapan unsur
lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami
kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi
antara model sistemumum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu
konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Sebuah perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber
daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive
advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan peningkatan (leverage)
didalam pasar. Manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik
dalam memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan. Perusahaan multinasional sering kali
mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai suatu
keunggulan ekonomi. Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki kebutuhan-
kebutuhan informasi dan koordinasi khusus. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui
pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan
peranan yang besar. Michael E. Porter diakui sebagaiorang yang paling banyak mengungkapkan
konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai
nilai (value chain) dan sistemnilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara
sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan
informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
4. LITERATUR TEORI
1. Perusahaan dan Lingkungannya
Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem
virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana ia berhadapan
dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber
daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.
2. Aliran Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui
pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku
memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang
kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan dan pada
akhirnya dijual dalam bentuk penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan
pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan
pengembalian kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan, sumber
daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan
kepada para pelanggannya.
3. Mekanisme Pengendalian Perusahaan
Unsur-unsur perusahaan yang mengendalikan operasinya sendiri meliputi :
1. standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai
tujuannya secara keseluruhan,
2. manajemen perusahaan, dan
3. suatu pemroses informasi yang mengubah data menjadi informasi.
4. Lingkaran Umpan Balik
5. Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) terdiri atas sumber-sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan ke dalam pemroses
informasi, yang mengubahnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian diberikan kepada
para manajer, yang melakukan pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perubahan-
perubahan yang dibutuhkan pada sistem fisik.
Manajemen akan dipandu dalam pengambilan keputusannya oleh standar-standar kinerja
perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat dipergunakan oleh pemroses informasi untuk
mengetahui apabila perusahaan tidak memberikan kinerja sesuai dengan yang diharapkan.
6. PEMBAHASAN
A. PERUSAHAAN DI DALAM LINGKUNGANNYA
Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang
memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak akan
dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya. Unsur-unsur
lingkungan adalah organisasidanindividu yang berbeda di luar perusahaan dan memiliki
pengaruh langsung maupun tidak langsung atas perusahaan. Kedelapan unsur ini
terdapat didalamsuatu sistemyang lebih besar yang disebut masyarakat (society), pada
gambar 2 menggambarkan model delapan unsur lingkungan.
Model 8 unsur lingkungan :
1. Pemasok ( supplier ) lebih disebut vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa,orang,
dan informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasanya.
2. Pelanggan ( customer )
3. Serikat kerja ( Labor union )adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun
tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
4. Komunitas keuangan ( financial community ) terdiri atas industri-industri seperti
bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang mempengaruhi sumber daya
keuangan yang tersedia bagi perusahaan.
5. Pemegang saham dan pemilik ( stockbolders and owners )orang-orang yang
menginvestasikan uang kedalam perusahaan. Mereka adalah pemilik perusahaan yang
sebenarnya.
6. Pesaing ( competitor ) adalah mencakup semua organisasi yang bersaing dengan
perusahaan didalam pasar.
7. Pemerintah ( goverment ) baik itu ditingkat nasional, provinsi maupun local, akan
memberikan pembatasan dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan dan juga
memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana
7. 8. Komunitas global (global community )adalah wilayahgeografis dimana perusahaan
menjalankan operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggungjawabnya kepada
masyarakat global dengan menghargai lingkungan hidup, memberikan produk dan jasa
dan memberikan kontribusi kepada mutu kehidupan, dan melakukan operasinya secara
etis.
B. Aliran sumber daya lingkungan
Perusahaan terhubung dengan unsur – unsur lingkungannya memalui aliran sumber
daya lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya mengalir lebih
sering dari pada sumber daya yang lain. Aliran – aliran yang umum terjadi meliputi :
1. Aliran informasi dari pelanggan
2. Aliran bahan baku kepelanggan
3. Aliran uang kepada pemegang saham
4. Aliran bahan baku dari pemasok
Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti uang
penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan
aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang “diajak” perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi diantara perusahaan dan seluruh unsur
lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan
seluruh unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan
informasi dengan pesaing sebagai sesuatu aliran satu arah.
C. Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran
sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran
tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien yang disebut sebagai
8. manajemen rantai pasokan (supply chain management) yang terdiri atas aktivitas-
aktivitas berikut ini :
· Meramalkan permintaan pelanggan.
· Membuat jadwal produksi.
· Menyiapkan jaringan transportasi.
· Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
· Menerima persediaan dari pemasok.
· Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
· Melakukan produksi.
· Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
· Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada
pelanggan.
Sistem informasi perusahaan dapat digolongkan dalam melaksanakan tiap-tiap
aktivitaas diatas.
D. Sistem Elektronik
Seiring dengan bergeraknya sumber daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan
dicatat dalam terminal komputer yang terdapat di lokasi pemasok, di dalam area
penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi perusahaan, di dalam
area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh transportir, dan
di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui input keyboard,
pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Dengan terkumpulnya data, sistem
informasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan lokasi terakhir dari
sumber daya yang sedang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran sumber daya
seiring dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai
pasokan.
E. Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan sumber
daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang
sangat penting dalam operasi yang didalam rantai pasokan akan membantu
9. memfasilitasi aliran informasi rantai pasokan. Dalam hal ini, perpindahan data dari satu
anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua anggota akan dapat meraih
keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang biasanya akan
menerima keuntungan terbesar.
F. KEUNGGULAN KOMPETITIF
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
maka perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para
pesaingnya. Satu hal yang tidak terlalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah
perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan
sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif
(competitive advantage), mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengungkitan (leverage), di dalam pasar.
Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari
produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima
oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai
aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan
pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang
kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga
hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola
aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
10. b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas
utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah
maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung
tiga unsur penting, yaitu :
1. input yang di beli,
2. sumber daya manusia, dan
3. teknologi.
Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu
sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-perusahaan
yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners).Mereka bekerja
bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu
sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian. Sebuah
perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan
mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila
dibutuhkan. Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok
untuk mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum
digunakan di dalam proses produksi.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalahorganisasi,rantainilaimereka jugadapat
dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya. Ketika pembeli
adalah pelanggan individual, mereka dapat menggunakan komputer mereka untuk
masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk mendapatkan informasi dan melakukan
pembelian. Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional, mengelola
11. sumber daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam meraih
keunggulan kompetitif.
G. Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat
perencanaan strategis-sisteminformasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah
perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali
manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana
rencana strategis akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu keunggulan
taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan
teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang
akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan
untuk menciptakan keunggulan strategis. Tingkat strategis akan menentukan arah
dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana
yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.
Keunggulan Taktis. Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical
advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara
yang lebih baik dari para pesaingnya. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan,
karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
1. Pelangganmelihat potongan harga sebagaialasanuntuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
12. Keputusan strategis adalah menjadikan sisteminformasi perusahaan tersedia bagi para
pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu
sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
namun juga akan meningkatkan profitabilitas.
Keunggulan Operasional, (Operational advantage) adalah keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sisteminformasi akan
berinteraksi secara langsung dengan proses.
Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-
transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering
memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer
pengguna, yang dapat menyimpan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna yang merupakan kemudahan bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban
perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah
keuntungan yang bersifat minor saja. Data yang dimasukkan oleh pengguna
kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan
kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi.
Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
KESIMPULAN
Para pihak manajemen harus menerapkan sistem informasi sebagai alat untuk keunggulan
dalam kompetisi antar perusahaan semakin baik perusahan memiliki system informasi yang
dimiliki semakin baik pula perusahaan tersebut terutama dalam pengambilan keputusan yang
13. mudah dan cepat apalagi di era digital saat ini perusahaan sangat mudah untuk mengakses
informasi
DAFTAR PUSTAKA
14. 1. Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen:
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana:
Jakarta.)
2. Siti. http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/sistem-informasi-untuk-
keunggulan.html