SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
SEL
 Antoni van Leewenhoek (1665)
membuat dan menggunakan mikroskop, menyebut
sel sebagai satuan kehidupan.
Antoni van Leewenhoek
adalah orang yang pertama
kali yang melihat sel tunggal
dan mengamati darah, cairan
mani, feses, dan email gigi
 Robert Hooke (1666)
melihat rongga kosong pada sayatan jaringan
gabus tumbuhan kemudian dinamakan cellula
Mikroskop rancangan Hooke
yang digunakan untuk
mengamati sel tumbuhan
 Schleiden & Schwann (1838 & 1839)
Teori sel: semua mh terdiri dari sel-sel, sel = unit
struktural dan fungsional terkecil dari semua mh.
 Johannes Evangelista Purkinje (1839)
mengenalkan istilah protoplasma (zat yg pertama
kali dibentuk, tersusun dari nukleus dan
sitoplasma [lebih cair])
 Rudolf Virchow (1858)
setiap sel yg ada berasal dari sel yg sebelumnya
• Apa itu sel.???
 Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang membentuk
struktur dan fungsi tertentu.
 Tempat terselenggaranya fungsi kehidupan
 Manusia dewasa → 75 triliun sel
 Ukuran, bentuk & fungsi bervariasi
 Ovum ≈ 140 µm
 Eritrosit ≈ 7.5 µm
 Sel otot polos ≈ 20 – 500 µm
1. Dinding Sel
bersifat permeabel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
 Pelindung bagi sel agar isi sel tidak keluar
 Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel
 Melakukan seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan masuk dari
dalam atau luar sel (selektif permeable)
 Tersusun atas Karbohidrat, protein, dan lemak
Kepala (Fosfat)  Hidrofilik
Ekor (Lipid)  Hidrofobik
Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)
Protein integral
(protein yang terbenam)
Protein periferal
(protein menempel)
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
3. Sitoplasma
•Cairan yang berada diluar inti.
•Disebut juga sitosol karena mirip jelly
•Tempat berlangsungnya metabolisme sel
•Terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta
berbagai macam organel sel hidup, organel dalam
sitoplasma antara lain :
a. Retikulum Endoplasma
b. Ribosom
c. Mitokondria
d. Lisosom
e. Badan golgi
Retikulum Endoplasma (RE)
berupa saluran-saluran yang
dibentuk oleh membran RE
RE halus dan RE kasar.
Pada RE kasar terdapat
ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.
RE halus tidak terdapat
ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis lipid.
Retikulum Endoplasma
Ribosom
Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA,
berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang
menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas
dalam sitoplasma.
Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas
65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom
(disebut Ribonukleoprotein atau RNP).
Fungsi Organel ini menerjemahkan mRNA untuk
membentuk rantai polipeptida (yaitu protein)
menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada
proses translasi.
Mitokondria
 Memiliki membran rangkap, membran luar dan
membran dalam.
 Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang
antar membran.
 Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang
berfungsi untuk memperluas bidang permukaan
agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan
energi lebih efektif.
 Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP
sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP.
Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi
aerob.
Lisosom
• Berupa butiran kecil/bundar, berisi
enzim pencerna yang berfungsi
dalam pencernaan intrasel.
• Mencerna makromolekul secara
intraseluler
• Menghidrolisis lemak, protein, asam
nukleat, polisakarida
• Aparatus Golgi (Badan Golgi)
• Berupa tumpukan kantung-
kantung pipih,
• Sebagai tempat sintesis dari
sekret (seperti getah
pencernaan, banyak ditemukan
pada sel kelenjar),
• Membentuk protein dan asam
inti (DNA/RNA), serta
membentuk dinding dan
membran sel.
Aparatus Golgi
Peroksikom
Menghasilkan enzim oksidatif untuk membentuk
H2O2 untuk merombak lemak
Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah
H2O2 menjadi H2O dan O2
Sitoskeleton
Merupakan kerangka sel atau jaring berkas
protein yang menyusun sitoplasma
Memberikan kekuatan mekanik sel
Mempertahankan bentuk sel
Membantu gerak
Mengatur aktivitas biokimia sel
Motor Molekuler
Menggerakkan protein, organel, dan
muatan sel ke seluruh bagian sel
Sentrosom
Merupakan pusat pengaturan mikrotubul
Berperan dalam pembelahan sel
Sentrosom bereplikasi membentuk dua
sentrosom yang bermigrasi ke kutub yang
berlawanan utnuk melakukan pembelahan
Nukleus (Inti sel)
•Dibatasi oleh membran inti,
•Mengandung benang-benang kromatin dan
nukleolus (anak inti sel).
•Membran inti terdiri atas dua lapis dan
mempunyai pori.
•Benang-benang kromatin akan memendek
pada waktu proses pembelahan sel
membentuk kromosom.
•Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas
yang terjadi dalam
Dalam nukleus
Berasal dari benang-benang
kromatin  menebal
menjadi kromosom ketika
sel siap untuk membelah.
Struktur padat terdiri dari
Asam Nukleat dan protein.
1. KROMATID : lengan kromosom
2. KROMOMER : materi kromatin
3. SENTROMER : daerah pelekukan
disekitar bagian tengah kromosom.
4. SATELIT : bulatan diujung lengan
kromatid yang terbentuk karena ada
pelekukan kedua.
5. TELOMER : daerah terujung pada
lengan kromosom yang berfungsi
menjaga stabilitas daerah tersebut agar
DNA tidak terurai.
Tipe Kromosom :
AUTOSOM : Kromosom tubuh karakter fisik
GONOSOM : Kromosom seks jenis kelamin
Jumlah kromosom pada manusia :
Pada setiap sel somatik  22 pasang autosom dan 1
pasang gonosom
Pada setiap gamet (sel kelamin)
Sperma (sel kelamin jantan)  22 autosom & gonosom X
/ Y
Ovum (sel kelamin betina)  22 autosom dan gonosom
X
Molekul besar yang mengatur jalannya
seluruh peristiwa kimia (metabolisme) di
dalam tubuh mahluk hidup  DNA dan
RNA.
DNA dan RNA sebagai unit informasi
genetik yang dapat diwariskan kepada
keturunan.
DNA dan RNA digolongkan sebagai Asam
Nukleat
DNA adalah salah satu komponen
penyusun kromosom.
DNA terbentuk dari 2 rantai nukleotida yang sangat
panjang yenga mengandung basa :
1. Adenin (A)
2. Guanin (G)
3. Timin (T)
4. Citosin (C)
Ikatan ini disusun dengan saling berhubungan antar
rantai :
DNA merupakan komponen kromoson yang
membawa “pesan genetik”, cetak biru untuk semua
sifat-sifat yang dapat diwariskan oleh sel dan
turunannya.
Pesan gentik ini akan dikirimkan ke Ribosom
sebagain sintesis protein dalam sitoplasma oleh RNA
RNA berbeda dari DNA karena hanya terdiri dari satu
rantai, dengan rantai :
1. Adenin (A)
2. Guanin (G)
3. Urasil (U)
4. Citosin (C)
 Struktur kromosom terlihat pada tahap
metafase
 Profase terjadi pengemasan DNA :
 1. DNA diikat protein menjadi suatu unit
nukleosom.
 2. Nukleosom/nukleoprotein membentuk
pintalan benang  solenoid.
 3. Solenoid menjadi benang padat
Kromatin.
 4. kromatin menjadi lengan kromatid.
 5. Dua lengan kromatid kembar menjadi
kromosom.
Gen : fragmen DNA yang diikat & diselubungi protein
informasi genetik.
Sifat Gen :
 Dominan : gen yang sekalipun bersama dengan gen lain tetapi karakternya
diekspresikan sepenuhnya.
 Resesif : gen yang karakternya tidak muncul, tertutup oleh gen yang
dominan.
 Intermedier : adalah gen yang saling mempengaruhi.
GENOM :Total informasi genetik yang disimpan dalam
kromosom
Gen penentu karakter tertentu disimbolkan :
 Huruf besar untuk gen yang dominan
 Huruf kecil untuk gen yang resesif
Tipe RNA
mRNA : urutan basanya komplementer (berpasangan)
dengan salah satu urutan basa rantai DNA. kode genetik
(kodon) dari kromosom ke ribosom. berupa rantai
tunggal.
rRNA : komponen utama penyusun ribosom. Setiap
unit ribosom terdiri dari 30-46% molekul rRNA dan 70-
80% protein.
tRNA : membawa asam amino ke ribosom yang
digunakan dalam pengurutan asam amino sesuai urutan
kodon pada mRNA. Pada salah satu ujung tRNA terdapat
tiga basa N yang disebut antikodon, sedang ujung yang
lain adalah tempat melekatnya asam amino.
Sintesis protein adalah proses penerjemahan kodon-kodon pada
mRNA menjadi polipeptida
Sintesis protein yang berlangsung dalam 2 tahap yaitu :
Transkripsi : yaitu penyalinan urutan rantai nukleotida DNA
menghasilkan satu rantai RNA. Berlangsung di dalam inti sel.
Translasi : Penterjemahan urutan nukleotida rantai mRNA
menjadi urutan asam amino untuk membentuk rantai
polipeptida.
Terjadi di sitoplasma melibatkan ribosom
Ada tiga tahapan
- Inisiasi
- Elongasi
- terminasi
TRANSPORT SEL
TRANSPORT PASIF TRANSPORT AKTIF
DIFUSI
OSMOSIS 1. POMPA ION
2. KO TRANSPORT
3. EKSOSITOSIS
4. ENDOSITOSIS
• FAGOSITOSIS
• PINOSITOSIS
Adalah perpindahan zat yang memilki kerapatan yang
tinggi menuju kerapatan yang rendah, sehingga
menghasilkan kerapatan larutan yang seimbang.
Perpindahan zat yang memilki kerapatan rendah
menuju kerapatan yang tinggi melewati membrane
permiabel, sehingga kerapatan menjadi seimbang.
Perpindahan ion dari kerapatan rendah menuju
kerapatan tinggi melewati membrane plasma yang
melawan gradien konsentrasi.
Ion tersebut berupa ion (kalsium) K+, (Natrium) Na+,
ataupun (Klor) Cl_. Perpindahan ion dibantu dengan
pompa ion dengan energi dari ATP untuk keuar masuk
sel melalui mebrane plasma. ATP akan dirubah menjadi
ADP dan pengikat fosfor (P)
Perpindahan zat meklawan membrane yang dibantu
oleh perpindahan yang lain
EKSOSITOSIS
Proses pengeluaran zat melalui membrane plasma
ENDOSITOSIS
Proses pemasukan zat melalui membrane sel
Fagositosis (makan sel)
Zat yang masuk berupa partikel besar dan berupa
padatan
Pinositosis (minum sel)
Zat yang masuk berupa partikle kecil
Sel

More Related Content

What's hot

TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKNada Nasiroh M
 
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 pptBiologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 pptosaangeliaputri
 
Pengertian sel hewan dan tumbuhan
Pengertian sel hewan dan tumbuhanPengertian sel hewan dan tumbuhan
Pengertian sel hewan dan tumbuhanRetno Jouter
 
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanStruktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanvhyaocta
 
sel dan teori sel
sel dan teori selsel dan teori sel
sel dan teori selmus sari
 
Persamaan sel tumbuhan dan hewan
Persamaan sel tumbuhan dan hewanPersamaan sel tumbuhan dan hewan
Persamaan sel tumbuhan dan hewanrenaldi_b
 
Sel dan organel sel
Sel dan organel selSel dan organel sel
Sel dan organel selFahrur Ozzi
 
Powerpoint sel kel. 3
Powerpoint sel kel. 3Powerpoint sel kel. 3
Powerpoint sel kel. 3Az'End Love
 
16.retno wahyuningtyas struktur dan organel sel
16.retno wahyuningtyas struktur dan organel sel16.retno wahyuningtyas struktur dan organel sel
16.retno wahyuningtyas struktur dan organel selenhonano
 
Sel Tumbuhan lengkap beserta organel
Sel Tumbuhan lengkap beserta organelSel Tumbuhan lengkap beserta organel
Sel Tumbuhan lengkap beserta organelJessille silv
 
Struktur & fungsi sel (novi ervina)
Struktur & fungsi sel (novi ervina)Struktur & fungsi sel (novi ervina)
Struktur & fungsi sel (novi ervina)stikesby kebidanan
 
Struktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikStruktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikDelina Rahayu
 

What's hot (20)

TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
 
Cell (Sel)
Cell (Sel)Cell (Sel)
Cell (Sel)
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 pptBiologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
 
Pengertian sel hewan dan tumbuhan
Pengertian sel hewan dan tumbuhanPengertian sel hewan dan tumbuhan
Pengertian sel hewan dan tumbuhan
 
Bab 1 struktur sel
Bab 1 struktur selBab 1 struktur sel
Bab 1 struktur sel
 
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanStruktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
 
sel dan teori sel
sel dan teori selsel dan teori sel
sel dan teori sel
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
 
Persamaan sel tumbuhan dan hewan
Persamaan sel tumbuhan dan hewanPersamaan sel tumbuhan dan hewan
Persamaan sel tumbuhan dan hewan
 
Sel dan organel sel
Sel dan organel selSel dan organel sel
Sel dan organel sel
 
Powerpoint sel kel. 3
Powerpoint sel kel. 3Powerpoint sel kel. 3
Powerpoint sel kel. 3
 
Materi biologi x bab 1 sel
Materi biologi x bab 1 selMateri biologi x bab 1 sel
Materi biologi x bab 1 sel
 
Stuktur dan fungsi bagian sel
Stuktur dan fungsi bagian selStuktur dan fungsi bagian sel
Stuktur dan fungsi bagian sel
 
16.retno wahyuningtyas struktur dan organel sel
16.retno wahyuningtyas struktur dan organel sel16.retno wahyuningtyas struktur dan organel sel
16.retno wahyuningtyas struktur dan organel sel
 
Sel Tumbuhan lengkap beserta organel
Sel Tumbuhan lengkap beserta organelSel Tumbuhan lengkap beserta organel
Sel Tumbuhan lengkap beserta organel
 
Struktur & fungsi sel (novi ervina)
Struktur & fungsi sel (novi ervina)Struktur & fungsi sel (novi ervina)
Struktur & fungsi sel (novi ervina)
 
Struktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikStruktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotik
 
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : selIDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
 

Viewers also liked

Kanser paru paru
Kanser paru paruKanser paru paru
Kanser paru paruIzzat Najmi
 
Mitosis sel haiwan
Mitosis sel haiwanMitosis sel haiwan
Mitosis sel haiwansipiahmuhi
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi matamateri-x2
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetymateri-x2
 
Power point limit fungsi
Power point  limit fungsiPower point  limit fungsi
Power point limit fungsiABU RAHMAN
 
Power point biologi sel
Power point biologi selPower point biologi sel
Power point biologi selANDRINOMAN
 
Topik 5 pembahagian sel
Topik 5   pembahagian selTopik 5   pembahagian sel
Topik 5 pembahagian selsmktsj2
 
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas HidupanBab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas HidupanSafwan Yusuf
 
What Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsWhat Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsSlideShare
 
Masters of SlideShare
Masters of SlideShareMasters of SlideShare
Masters of SlideShareKapost
 
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareSTOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareEmpowered Presentations
 
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation OptimizationOneupweb
 
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingHow To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingContent Marketing Institute
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 

Viewers also liked (20)

Kanser paru paru
Kanser paru paruKanser paru paru
Kanser paru paru
 
I molekuler sel
I   molekuler selI   molekuler sel
I molekuler sel
 
Mitosis sel haiwan
Mitosis sel haiwanMitosis sel haiwan
Mitosis sel haiwan
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Bab 1 Sel
Bab 1 SelBab 1 Sel
Bab 1 Sel
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Power point limit fungsi
Power point  limit fungsiPower point  limit fungsi
Power point limit fungsi
 
Power point biologi sel
Power point biologi selPower point biologi sel
Power point biologi sel
 
Topik 5 pembahagian sel
Topik 5   pembahagian selTopik 5   pembahagian sel
Topik 5 pembahagian sel
 
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas HidupanBab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
Bab 2 Sel Sebagai Unit Asas Hidupan
 
Limit fungsi
Limit fungsiLimit fungsi
Limit fungsi
 
Ppt sel
Ppt selPpt sel
Ppt sel
 
What Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsWhat Makes Great Infographics
What Makes Great Infographics
 
Masters of SlideShare
Masters of SlideShareMasters of SlideShare
Masters of SlideShare
 
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareSTOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
 
You Suck At PowerPoint!
You Suck At PowerPoint!You Suck At PowerPoint!
You Suck At PowerPoint!
 
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
 
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingHow To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 

Similar to Sel

Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfNiLuhPutuEkaSwandewi
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)fikri asyura
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiologySusaldi
 
Kelompok 1 sel
Kelompok 1 selKelompok 1 sel
Kelompok 1 selAde Misbah
 
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docxApa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docxumansakur
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaWidyawati Widyawati
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetikMonaClara1
 
Nukleus dan ribosom
Nukleus dan ribosomNukleus dan ribosom
Nukleus dan ribosomwahyu kun
 
DNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinDNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinRisa Wahyuningsih
 
Bab satu sel auto
Bab satu sel autoBab satu sel auto
Bab satu sel autoboby_ogi
 
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi selKuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi selzaldevi
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyDimas Erda Widyamarta
 

Similar to Sel (20)

Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
 
Sel
SelSel
Sel
 
Sel dan genetika i
Sel dan genetika iSel dan genetika i
Sel dan genetika i
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiology
 
Kelompok 1 sel
Kelompok 1 selKelompok 1 sel
Kelompok 1 sel
 
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docxApa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetik
 
Nukleus dan ribosom
Nukleus dan ribosomNukleus dan ribosom
Nukleus dan ribosom
 
DNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis proteinDNA dan RNA sintesis protein
DNA dan RNA sintesis protein
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
 
Bab satu sel auto
Bab satu sel autoBab satu sel auto
Bab satu sel auto
 
Sel
SelSel
Sel
 
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi selKuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
 
bab-sel.pptx
bab-sel.pptxbab-sel.pptx
bab-sel.pptx
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
 
Bab struktur dan_fungsi_sel
Bab struktur dan_fungsi_selBab struktur dan_fungsi_sel
Bab struktur dan_fungsi_sel
 

More from materi-x2

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxmateri-x2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikalmateri-x2
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralmateri-x2
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)materi-x2
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarmateri-x2
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrinmateri-x2
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafanmateri-x2
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulermateri-x2
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptifmateri-x2
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratmateri-x2
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapanmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumenmateri-x2
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiahmateri-x2
 
Perekaman ekg
Perekaman ekgPerekaman ekg
Perekaman ekgmateri-x2
 

More from materi-x2 (20)

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
Bidai
Bidai Bidai
Bidai
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
 
Perekaman ekg
Perekaman ekgPerekaman ekg
Perekaman ekg
 

Recently uploaded

05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (20)

05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Sel

  • 1. SEL
  • 2.  Antoni van Leewenhoek (1665) membuat dan menggunakan mikroskop, menyebut sel sebagai satuan kehidupan. Antoni van Leewenhoek adalah orang yang pertama kali yang melihat sel tunggal dan mengamati darah, cairan mani, feses, dan email gigi
  • 3.  Robert Hooke (1666) melihat rongga kosong pada sayatan jaringan gabus tumbuhan kemudian dinamakan cellula Mikroskop rancangan Hooke yang digunakan untuk mengamati sel tumbuhan
  • 4.  Schleiden & Schwann (1838 & 1839) Teori sel: semua mh terdiri dari sel-sel, sel = unit struktural dan fungsional terkecil dari semua mh.  Johannes Evangelista Purkinje (1839) mengenalkan istilah protoplasma (zat yg pertama kali dibentuk, tersusun dari nukleus dan sitoplasma [lebih cair])  Rudolf Virchow (1858) setiap sel yg ada berasal dari sel yg sebelumnya
  • 5.
  • 6. • Apa itu sel.???  Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang membentuk struktur dan fungsi tertentu.  Tempat terselenggaranya fungsi kehidupan  Manusia dewasa → 75 triliun sel  Ukuran, bentuk & fungsi bervariasi  Ovum ≈ 140 µm  Eritrosit ≈ 7.5 µm  Sel otot polos ≈ 20 – 500 µm
  • 7. 1. Dinding Sel bersifat permeabel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
  • 8.  Pelindung bagi sel agar isi sel tidak keluar  Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel  Melakukan seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan masuk dari dalam atau luar sel (selektif permeable)  Tersusun atas Karbohidrat, protein, dan lemak
  • 9. Kepala (Fosfat)  Hidrofilik Ekor (Lipid)  Hidrofobik Glikoprotein (mengikat molekul sel tetangga) Protein integral (protein yang terbenam) Protein periferal (protein menempel)
  • 10. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL 3. Sitoplasma •Cairan yang berada diluar inti. •Disebut juga sitosol karena mirip jelly •Tempat berlangsungnya metabolisme sel •Terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup, organel dalam sitoplasma antara lain : a. Retikulum Endoplasma b. Ribosom c. Mitokondria d. Lisosom e. Badan golgi
  • 11. Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membran RE RE halus dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid. Retikulum Endoplasma
  • 12. Ribosom Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Fungsi Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi.
  • 13. Mitokondria  Memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam.  Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran.  Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif.  Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob.
  • 14. Lisosom • Berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang berfungsi dalam pencernaan intrasel. • Mencerna makromolekul secara intraseluler • Menghidrolisis lemak, protein, asam nukleat, polisakarida
  • 15. • Aparatus Golgi (Badan Golgi) • Berupa tumpukan kantung- kantung pipih, • Sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), • Membentuk protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel. Aparatus Golgi
  • 16. Peroksikom Menghasilkan enzim oksidatif untuk membentuk H2O2 untuk merombak lemak Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2
  • 17. Sitoskeleton Merupakan kerangka sel atau jaring berkas protein yang menyusun sitoplasma Memberikan kekuatan mekanik sel Mempertahankan bentuk sel Membantu gerak Mengatur aktivitas biokimia sel
  • 18. Motor Molekuler Menggerakkan protein, organel, dan muatan sel ke seluruh bagian sel
  • 19. Sentrosom Merupakan pusat pengaturan mikrotubul Berperan dalam pembelahan sel Sentrosom bereplikasi membentuk dua sentrosom yang bermigrasi ke kutub yang berlawanan utnuk melakukan pembelahan
  • 20.
  • 21. Nukleus (Inti sel) •Dibatasi oleh membran inti, •Mengandung benang-benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). •Membran inti terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. •Benang-benang kromatin akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom. •Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam
  • 22. Dalam nukleus Berasal dari benang-benang kromatin  menebal menjadi kromosom ketika sel siap untuk membelah. Struktur padat terdiri dari Asam Nukleat dan protein.
  • 23. 1. KROMATID : lengan kromosom 2. KROMOMER : materi kromatin 3. SENTROMER : daerah pelekukan disekitar bagian tengah kromosom. 4. SATELIT : bulatan diujung lengan kromatid yang terbentuk karena ada pelekukan kedua. 5. TELOMER : daerah terujung pada lengan kromosom yang berfungsi menjaga stabilitas daerah tersebut agar DNA tidak terurai.
  • 24. Tipe Kromosom : AUTOSOM : Kromosom tubuh karakter fisik GONOSOM : Kromosom seks jenis kelamin Jumlah kromosom pada manusia : Pada setiap sel somatik  22 pasang autosom dan 1 pasang gonosom Pada setiap gamet (sel kelamin) Sperma (sel kelamin jantan)  22 autosom & gonosom X / Y Ovum (sel kelamin betina)  22 autosom dan gonosom X
  • 25.
  • 26.
  • 27. Molekul besar yang mengatur jalannya seluruh peristiwa kimia (metabolisme) di dalam tubuh mahluk hidup  DNA dan RNA. DNA dan RNA sebagai unit informasi genetik yang dapat diwariskan kepada keturunan. DNA dan RNA digolongkan sebagai Asam Nukleat DNA adalah salah satu komponen penyusun kromosom.
  • 28. DNA terbentuk dari 2 rantai nukleotida yang sangat panjang yenga mengandung basa : 1. Adenin (A) 2. Guanin (G) 3. Timin (T) 4. Citosin (C) Ikatan ini disusun dengan saling berhubungan antar rantai :
  • 29. DNA merupakan komponen kromoson yang membawa “pesan genetik”, cetak biru untuk semua sifat-sifat yang dapat diwariskan oleh sel dan turunannya. Pesan gentik ini akan dikirimkan ke Ribosom sebagain sintesis protein dalam sitoplasma oleh RNA RNA berbeda dari DNA karena hanya terdiri dari satu rantai, dengan rantai : 1. Adenin (A) 2. Guanin (G) 3. Urasil (U) 4. Citosin (C)
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.  Struktur kromosom terlihat pada tahap metafase  Profase terjadi pengemasan DNA :  1. DNA diikat protein menjadi suatu unit nukleosom.  2. Nukleosom/nukleoprotein membentuk pintalan benang  solenoid.  3. Solenoid menjadi benang padat Kromatin.  4. kromatin menjadi lengan kromatid.  5. Dua lengan kromatid kembar menjadi kromosom.
  • 34. Gen : fragmen DNA yang diikat & diselubungi protein informasi genetik. Sifat Gen :  Dominan : gen yang sekalipun bersama dengan gen lain tetapi karakternya diekspresikan sepenuhnya.  Resesif : gen yang karakternya tidak muncul, tertutup oleh gen yang dominan.  Intermedier : adalah gen yang saling mempengaruhi. GENOM :Total informasi genetik yang disimpan dalam kromosom Gen penentu karakter tertentu disimbolkan :  Huruf besar untuk gen yang dominan  Huruf kecil untuk gen yang resesif
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Tipe RNA mRNA : urutan basanya komplementer (berpasangan) dengan salah satu urutan basa rantai DNA. kode genetik (kodon) dari kromosom ke ribosom. berupa rantai tunggal. rRNA : komponen utama penyusun ribosom. Setiap unit ribosom terdiri dari 30-46% molekul rRNA dan 70- 80% protein. tRNA : membawa asam amino ke ribosom yang digunakan dalam pengurutan asam amino sesuai urutan kodon pada mRNA. Pada salah satu ujung tRNA terdapat tiga basa N yang disebut antikodon, sedang ujung yang lain adalah tempat melekatnya asam amino.
  • 39.
  • 40. Sintesis protein adalah proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida Sintesis protein yang berlangsung dalam 2 tahap yaitu : Transkripsi : yaitu penyalinan urutan rantai nukleotida DNA menghasilkan satu rantai RNA. Berlangsung di dalam inti sel. Translasi : Penterjemahan urutan nukleotida rantai mRNA menjadi urutan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida.
  • 41.
  • 42. Terjadi di sitoplasma melibatkan ribosom Ada tiga tahapan - Inisiasi - Elongasi - terminasi
  • 43.
  • 44. TRANSPORT SEL TRANSPORT PASIF TRANSPORT AKTIF DIFUSI OSMOSIS 1. POMPA ION 2. KO TRANSPORT 3. EKSOSITOSIS 4. ENDOSITOSIS • FAGOSITOSIS • PINOSITOSIS
  • 45. Adalah perpindahan zat yang memilki kerapatan yang tinggi menuju kerapatan yang rendah, sehingga menghasilkan kerapatan larutan yang seimbang.
  • 46. Perpindahan zat yang memilki kerapatan rendah menuju kerapatan yang tinggi melewati membrane permiabel, sehingga kerapatan menjadi seimbang.
  • 47. Perpindahan ion dari kerapatan rendah menuju kerapatan tinggi melewati membrane plasma yang melawan gradien konsentrasi. Ion tersebut berupa ion (kalsium) K+, (Natrium) Na+, ataupun (Klor) Cl_. Perpindahan ion dibantu dengan pompa ion dengan energi dari ATP untuk keuar masuk sel melalui mebrane plasma. ATP akan dirubah menjadi ADP dan pengikat fosfor (P)
  • 48.
  • 49. Perpindahan zat meklawan membrane yang dibantu oleh perpindahan yang lain
  • 50. EKSOSITOSIS Proses pengeluaran zat melalui membrane plasma ENDOSITOSIS Proses pemasukan zat melalui membrane sel
  • 51. Fagositosis (makan sel) Zat yang masuk berupa partikel besar dan berupa padatan Pinositosis (minum sel) Zat yang masuk berupa partikle kecil