SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
SEL
Rata – rata Pria dewasa muda, terdiri :
 Protein : 18 %
 Mineral : 7 %
 Lemak : 15 %
 Air : 60 %
• Apa itu sel.???
 Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang membentuk
struktur dan fungsi tertentu.
 Tempat terselenggaranya fungsi kehidupan
 Manusia dewasa → 75 triliun sel
 Ukuran, bentuk & fungsi bervariasi
 Ovum ≈ 140 µm
 Eritrosit ≈ 7.5 µm
 Sel otot polos ≈ 20 – 500 µm
MAKHLUK HIDUP
BANYAK SEL
(MULTISELULER)
BER SEL SATU/TUNGGAL
(UNISELULER/MONOSELU
LER)
BERDASARKAN JUMLAH
SEL
AMOEBA,
BAKTERI
TUMBUHAN, HEWAN,
MANUSIA,DLL
SEJARAH
PENEMUAN
SEL
1. ROBERT HOOKE (1665)
Ilmuwan inggris yang pertama kali menemukan istilah sel dalam
penelitian tentang sel gabus, sel adalah ruang-ruang kosong yang
dibatasi dinding.
2. FELIX DURJADIN (1839)
Biolog prancis, meneliti beberapa sel hidup dan menemukan isi dalam
rongga yang disebut sarcode.
3. JOHANES PURKINJE (1789-1869)
Mengubah nama sarcode menjadi protoplasma.
4. MAX SCHULTZE (1825-1874)
mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
5. THEDORE SCHWANN (1801-1881)
Zoologi jerman, meneliti tentang sel-sel hewan
6. MATHIAS SCLEIDEN (1804-1881)
botani jerman, meneliti tentang sel tumbuhan
7. ROBERT BRWON (1831)
biolog skotlandia, menemukan intis sel yang disebut nukleus.
8. RUDOLF VIRCOW
mengemukakan sel berasal dari sel ``Omnis Cellula Cellula``
SEL BERDASARKAN
MEMBRAN INTI
SEL PROKARIOTIK
(BELUM MEMILIKI
MEMBRAN INTI)
SEL EUKARIOTIK
(SUDAH MEMILIKI
MEMBRAN INTI)
BAKTERI, MONERA
TUMBUHAN, HEWAN,
CENDAWAN,
PROTISTA
 Membran inti : Eukariot memiliki membran inti sedangkan
prokariot tidak .
 DNA : Pada eukariot terdapat intron (tempat pembentuk)
sedangkan prokariot tidak .
 Kromosom : Pada kromosom eukariot terdapat histon
sedangkan prokariot tidak .
 Ukuran : Prokariot lebih kecil dari eukariot .
 Ribosom : Ukuran ribosom prokariot lebih kecil dari
eukariot .
 Organel : Eukariot memiliki organel bermembran
sedangkan prokariot tidak punya .
 Sel somatik (sel tubuh)
Merupakan sel-sel penyusun tubuh
Jumlah kromosom 2n/diploid
Pembelahan secara mitosis
 Sel reproduktif
Perbanyakan mahkluk hidup
secara seksual
Jumlah kromosom 1n/haploid
Pembelahan secara miosis
BAGIAN-BAGIAN SEL
BAGIAN YANG BERSIFAT HIDUP
(PROTOPLASMA) TERDIRI ATAS
INTI SEL, SITOPLASMA DAN
ORGANEL-ORGANEL
BAGIAN YANG BERSIFAT MATI
TERDIRI ATAS DINDING SEL
DAN VAKUOLA
SITOPLASMA Cairan yang
berada diluar inti sel terdiri atas
air dan zat-zat terlarut serta
berbagai macam organel sel
hidup
DINDING SEL
Berfungsi sebagai pelindung dan
pemberi bentuk, hanya dimiliki :
bakteri, cendawan, ganggang, dan
tumbuhan.
MEMBRAN PLASMA
Pembatas sel dari lingkungan luar
bersifat semi permeabel, dimiliki
semua sel
VAKUOLA rongga bulat berisi senyawa
kimia atau sisa metabolisme.
1. Dinding Sel
bersifat permeabel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
 Pelindung bagi sel agar isi sel tidak keluar
 Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel
 Melakukan seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan masuk dari
dalam atau luar sel (selektif permeable)
 Tersusun atas Karbohidrat, protein, dan lemak
Kepala (Fosfat)  Hidrofilik
Ekor (Lipid)  Hidrofobik
Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)
Protein integral
(protein yang terbenam)
Protein periferal
(protein menempel)
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
Retikulum Endoplasma (RE)
berupa saluran-saluran yang
dibentuk oleh membran RE
RE halus dan RE kasar.
Pada RE kasar terdapat
ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.
RE halus tidak terdapat
ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis lipid.
Sitoplasma
Cairan yang berada diluar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta
berbagai macam organel sel hidup, organel dalam sitoplasma antara lain :
b. Ribosom
b. Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam
sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada
yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA
ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein
atau RNP). Fungsi Organel inimenerjemahkan mRNA untuk
membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam
amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi.
c. Mitokondria
memiliki membran rangkap, membran luar
dan membran
dalam. Di antara kedua membran tersebut
terdapat ruang antar membran. Membran
dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang
berfungsi untuk memperluas bidang
permukaan agar proses penyerapan oksigen
dan pembentukan energi lebih efektif. Pada
bagian membran dalam terdapat enzim ATP
sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis
ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat
respirasi aerob.
Lisosom
berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel.
Aparatus Golgi (Badan Golgi)
berupa tumpukan kantung-
kantung pipih, berfungsi sebagai
tempat sintesis dari
sekret (seperti getah
pencernaan, banyak ditemukan
pada sel kelenjar), membentuk
protein dan asam inti
(DNA/RNA), serta membentuk
dinding dan membran sel.
 g. Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa
produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada
jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau,
tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar,
terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin
pada tomat, piperin pada lada.
 h. Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang-
benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti terdiri atas dua
lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin akan memendek pada
waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom. Nukleus berfungsi
mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam
.Nukleus (Inti sel)
dibatasi oleh membran inti,
mengandung benang-benang
kromatin dan nukleolus (anak
inti sel). Membran inti terdiri atas
dua lapis dan mempunyai pori.
Benang-benang kromatin akan
memendek pada waktu proses
pembelahan sel membentuk
kromosom. Nukleus berfungsi
mengatur segala aktivitas yang
terjadi dalam
Molekul besar yang mengatur jalannya seluruh peristiwa
kimia (metabolisme) di dalam tubuh mahluk hidup 
DNA dan RNA.
DNA dan RNA sebagai unit informasi genetik yang dapat
diwariskan kepada keturunan.
DNA dan RNA digolongkan sebagai Asam Nukleat
DNA adalah salah satu komponen penyusun kromosom.
Dalam nukleus
Berasal dari benang-benang
kromatin  menebal
menjadi kromosom ketika
sel siap untuk membelah.
Struktur padat terdiri dari
Asam Nukleat dan protein.
1. KROMATID : lengan kromosom
2. KROMOMER : materi kromatin
3. SENTROMER : daerah pelekukan
disekitar bagian tengah kromosom.
4. SATELIT : bulatan diujung lengan
kromatid yang terbentuk karena ada
pelekukan kedua.
5. TELOMER : daerah terujung pada
lengan kromosom yang berfungsi
menjaga stabilitas daerah tersebut agar
DNA tidak terurai.
Tipe Kromosom :
AUTOSOM : Kromosom tubuh karakter fisik
GONOSOM : Kromosom seks jenis kelamin
Jumlah kromosom pada manusia :
Pada setiap sel somatik  22 pasang autosom dan 1
pasang gonosom
Pada setiap gamet (sel kelamin)
Sperma (sel kelamin jantan)  22 autosom & gonosom X / Y
Ovum (sel kelamin betina)  22 autosom dan gonosom X
 Struktur kromosom terlihat pada tahap
metafase
 Profase terjadi pengemasan DNA :
 1. DNA diikat protein menjadi suatu unit
nukleosom.
 2. Nukleosom/nukleoprotein membentuk
pintalan benang  solenoid.
 3. Solenoid menjadi benang padat
Kromatin.
 4. kromatin menjadi lengan kromatid.
 5. Dua lengan kromatid kembar menjadi
kromosom.
Gen : fragmen DNA yang diikat & diselubungi protein
informasi genetik.
Sifat Gen :
 Dominan : gen yang sekalipun bersama dengan gen lain tetapi karakternya
diekspresikan sepenuhnya.
 Resesif : gen yang karakternya tidak muncul, tertutup oleh gen yang
dominan.
 Intermedier : adalah gen yang saling mempengaruhi.
GENOM :Total informasi genetik yang disimpan dalam
kromosom
Gen penentu karakter tertentu disimbolkan :
 Huruf besar untuk gen yang dominan
 Huruf kecil untuk gen yang resesif
Kode Genetik adalah pengkodean urutan nukleotida
pada DNA atau RNA  urutan asam amino sintesis
protein.
Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa
Nitrogen pada rantai DNA  susunan asam amino.
Susunan tiap tiga nukleotida akan membentuk satu
macam asam amino Mis : AGU, GAS, SGS dll
Kodon (Kode Genetik) adalah susunan tiap tiga
nukleotida yang mewakili informasi bagi suatu asam
amino tertentu
Tipe RNA
mRNA : urutan basanya komplementer (berpasangan)
dengan salah satu urutan basa rantai DNA. kode genetik
(kodon) dari kromosom ke ribosom. berupa rantai
tunggal.
rRNA : komponen utama penyusun ribosom. Setiap
unit ribosom terdiri dari 30-46% molekul rRNA dan 70-
80% protein.
tRNA : membawa asam amino ke ribosom yang
digunakan dalam pengurutan asam amino sesuai urutan
kodon pada mRNA. Pada salah satu ujung tRNA terdapat
tiga basa N yang disebut antikodon, sedang ujung yang
lain adalah tempat melekatnya asam amino.
Sintesis protein adalah proses penerjemahan kodon-kodon pada
mRNA menjadi polipeptida
Sintesis protein yang berlangsung dalam 2 tahap yaitu :
Transkripsi : yaitu penyalinan urutan rantai nukleotida DNA
menghasilkan satu rantai RNA. Berlangsung di dalam inti sel.
Translasi : Penterjemahan urutan nukleotida rantai mRNA
menjadi urutan asam amino untuk membentuk rantai
polipeptida.
A. Transkripsi :
Terjadi di nukleus ( eukariot )
Ada tiga tahapan dalam transkripsi
- Inisiasi
- Elongasi
- Terminasi
 Molekul RNA yang disintesis dalam proses transkripsi
dibedakan menjadi 3 kelompok molekul RNA, yaitu :
 mRNA (messenger RNA),
 tRNA (transfer RNA)
 rRNA (ribosom RNA)
Terjadi di sitoplasma melibatkan ribosom
Ada tiga tahapan
- Inisiasi
- Elongasi
- terminasi
SELSel: Bagian Terkecil Tubuh Yang Mengatur Kehidupan
SELSel: Bagian Terkecil Tubuh Yang Mengatur Kehidupan

More Related Content

What's hot

Struktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikStruktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikDelina Rahayu
 
Bab 3 hereditas
Bab 3 hereditasBab 3 hereditas
Bab 3 hereditasrradityaaa
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKNada Nasiroh M
 
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupanOrganisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupanAdinda Raistiani Mawaddah
 
sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewanSEPRILENDE
 
Unsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan PerngertiannyaUnsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan PerngertiannyaFêlîx TÃñèväñ
 
Biologi 12 substansi hereditas dan reproduksi sel
Biologi 12   substansi hereditas dan reproduksi selBiologi 12   substansi hereditas dan reproduksi sel
Biologi 12 substansi hereditas dan reproduksi selNisa 'Icha' El
 
Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikriacantik96
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Casini Mu'thi
 

What's hot (20)

Struktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikStruktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotik
 
Sel dan genetika i
Sel dan genetika iSel dan genetika i
Sel dan genetika i
 
SKL 6.3
SKL 6.3SKL 6.3
SKL 6.3
 
Bab 3 hereditas
Bab 3 hereditasBab 3 hereditas
Bab 3 hereditas
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
 
Makgab skenario 1
Makgab skenario 1Makgab skenario 1
Makgab skenario 1
 
Bab struktur dan_fungsi_sel
Bab struktur dan_fungsi_selBab struktur dan_fungsi_sel
Bab struktur dan_fungsi_sel
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
biologi word
biologi wordbiologi word
biologi word
 
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupanOrganisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
 
Struktur dan fungsi sel
Struktur dan fungsi sel Struktur dan fungsi sel
Struktur dan fungsi sel
 
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : selIDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
 
sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewan
 
Unsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan PerngertiannyaUnsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan Perngertiannya
 
Biologi 12 substansi hereditas dan reproduksi sel
Biologi 12   substansi hereditas dan reproduksi selBiologi 12   substansi hereditas dan reproduksi sel
Biologi 12 substansi hereditas dan reproduksi sel
 
Prokariot dan Eukariot
Prokariot dan EukariotProkariot dan Eukariot
Prokariot dan Eukariot
 
Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotik
 
Analisis mitosis
Analisis mitosisAnalisis mitosis
Analisis mitosis
 
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) : reproduksi sel, mitosis dan meiosis
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) :  reproduksi sel, mitosis dan meiosisIDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) :  reproduksi sel, mitosis dan meiosis
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) : reproduksi sel, mitosis dan meiosis
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
 

Similar to SELSel: Bagian Terkecil Tubuh Yang Mengatur Kehidupan

Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiologySusaldi
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaWidyawati Widyawati
 
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfNiLuhPutuEkaSwandewi
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyDimas Erda Widyamarta
 
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptxSISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptxNafisahInspirana
 
Bab satu sel auto
Bab satu sel autoBab satu sel auto
Bab satu sel autoboby_ogi
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01Elma Gesti
 
Kelompok 7 biologi
Kelompok 7 biologiKelompok 7 biologi
Kelompok 7 biologisopian2121
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
1-fistum-sel-tumbuhan.ppt
1-fistum-sel-tumbuhan.ppt1-fistum-sel-tumbuhan.ppt
1-fistum-sel-tumbuhan.pptAnis Puadah
 
1-fistum-sel-tumbuhan-fistum-sel-tumbuhan.ppt
1-fistum-sel-tumbuhan-fistum-sel-tumbuhan.ppt1-fistum-sel-tumbuhan-fistum-sel-tumbuhan.ppt
1-fistum-sel-tumbuhan-fistum-sel-tumbuhan.pptAgathaHaselvin
 
Biologi kumpulan...anwr
Biologi kumpulan...anwrBiologi kumpulan...anwr
Biologi kumpulan...anwrAnwar Omar
 

Similar to SELSel: Bagian Terkecil Tubuh Yang Mengatur Kehidupan (20)

Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiology
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
 
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in AnatomyTubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
Tubuh Manusia di Anatomi/ Human Boddy in Anatomy
 
Ppt sel
Ppt selPpt sel
Ppt sel
 
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptxSISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
 
Bab satu sel auto
Bab satu sel autoBab satu sel auto
Bab satu sel auto
 
Biologi sel,new
Biologi sel,newBiologi sel,new
Biologi sel,new
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Sel
SelSel
Sel
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01
 
Kelompok 7 biologi
Kelompok 7 biologiKelompok 7 biologi
Kelompok 7 biologi
 
SEL
SELSEL
SEL
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
 
1-fistum-sel-tumbuhan.ppt
1-fistum-sel-tumbuhan.ppt1-fistum-sel-tumbuhan.ppt
1-fistum-sel-tumbuhan.ppt
 
1-fistum-sel-tumbuhan-fistum-sel-tumbuhan.ppt
1-fistum-sel-tumbuhan-fistum-sel-tumbuhan.ppt1-fistum-sel-tumbuhan-fistum-sel-tumbuhan.ppt
1-fistum-sel-tumbuhan-fistum-sel-tumbuhan.ppt
 
Biologi kumpulan...anwr
Biologi kumpulan...anwrBiologi kumpulan...anwr
Biologi kumpulan...anwr
 
Biomolekuler (Sel) Rischa & Dika
Biomolekuler (Sel) Rischa & DikaBiomolekuler (Sel) Rischa & Dika
Biomolekuler (Sel) Rischa & Dika
 

More from materi-x2

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxmateri-x2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikalmateri-x2
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralmateri-x2
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)materi-x2
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarmateri-x2
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrinmateri-x2
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafanmateri-x2
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulermateri-x2
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetymateri-x2
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptifmateri-x2
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratmateri-x2
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapanmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumenmateri-x2
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi matamateri-x2
 

More from materi-x2 (20)

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
Bidai
Bidai Bidai
Bidai
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 

Recently uploaded

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 

SELSel: Bagian Terkecil Tubuh Yang Mengatur Kehidupan

  • 1. SEL
  • 2. Rata – rata Pria dewasa muda, terdiri :  Protein : 18 %  Mineral : 7 %  Lemak : 15 %  Air : 60 %
  • 3.
  • 4. • Apa itu sel.???  Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang membentuk struktur dan fungsi tertentu.  Tempat terselenggaranya fungsi kehidupan  Manusia dewasa → 75 triliun sel  Ukuran, bentuk & fungsi bervariasi  Ovum ≈ 140 µm  Eritrosit ≈ 7.5 µm  Sel otot polos ≈ 20 – 500 µm
  • 5. MAKHLUK HIDUP BANYAK SEL (MULTISELULER) BER SEL SATU/TUNGGAL (UNISELULER/MONOSELU LER) BERDASARKAN JUMLAH SEL AMOEBA, BAKTERI TUMBUHAN, HEWAN, MANUSIA,DLL
  • 6. SEJARAH PENEMUAN SEL 1. ROBERT HOOKE (1665) Ilmuwan inggris yang pertama kali menemukan istilah sel dalam penelitian tentang sel gabus, sel adalah ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding. 2. FELIX DURJADIN (1839) Biolog prancis, meneliti beberapa sel hidup dan menemukan isi dalam rongga yang disebut sarcode. 3. JOHANES PURKINJE (1789-1869) Mengubah nama sarcode menjadi protoplasma. 4. MAX SCHULTZE (1825-1874) mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. 5. THEDORE SCHWANN (1801-1881) Zoologi jerman, meneliti tentang sel-sel hewan 6. MATHIAS SCLEIDEN (1804-1881) botani jerman, meneliti tentang sel tumbuhan 7. ROBERT BRWON (1831) biolog skotlandia, menemukan intis sel yang disebut nukleus. 8. RUDOLF VIRCOW mengemukakan sel berasal dari sel ``Omnis Cellula Cellula``
  • 7. SEL BERDASARKAN MEMBRAN INTI SEL PROKARIOTIK (BELUM MEMILIKI MEMBRAN INTI) SEL EUKARIOTIK (SUDAH MEMILIKI MEMBRAN INTI) BAKTERI, MONERA TUMBUHAN, HEWAN, CENDAWAN, PROTISTA
  • 8.  Membran inti : Eukariot memiliki membran inti sedangkan prokariot tidak .  DNA : Pada eukariot terdapat intron (tempat pembentuk) sedangkan prokariot tidak .  Kromosom : Pada kromosom eukariot terdapat histon sedangkan prokariot tidak .  Ukuran : Prokariot lebih kecil dari eukariot .  Ribosom : Ukuran ribosom prokariot lebih kecil dari eukariot .  Organel : Eukariot memiliki organel bermembran sedangkan prokariot tidak punya .
  • 9.  Sel somatik (sel tubuh) Merupakan sel-sel penyusun tubuh Jumlah kromosom 2n/diploid Pembelahan secara mitosis  Sel reproduktif Perbanyakan mahkluk hidup secara seksual Jumlah kromosom 1n/haploid Pembelahan secara miosis
  • 10. BAGIAN-BAGIAN SEL BAGIAN YANG BERSIFAT HIDUP (PROTOPLASMA) TERDIRI ATAS INTI SEL, SITOPLASMA DAN ORGANEL-ORGANEL BAGIAN YANG BERSIFAT MATI TERDIRI ATAS DINDING SEL DAN VAKUOLA SITOPLASMA Cairan yang berada diluar inti sel terdiri atas air dan zat-zat terlarut serta berbagai macam organel sel hidup DINDING SEL Berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk, hanya dimiliki : bakteri, cendawan, ganggang, dan tumbuhan. MEMBRAN PLASMA Pembatas sel dari lingkungan luar bersifat semi permeabel, dimiliki semua sel VAKUOLA rongga bulat berisi senyawa kimia atau sisa metabolisme.
  • 11. 1. Dinding Sel bersifat permeabel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
  • 12.  Pelindung bagi sel agar isi sel tidak keluar  Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel  Melakukan seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan masuk dari dalam atau luar sel (selektif permeable)  Tersusun atas Karbohidrat, protein, dan lemak
  • 13. Kepala (Fosfat)  Hidrofilik Ekor (Lipid)  Hidrofobik Glikoprotein (mengikat molekul sel tetangga) Protein integral (protein yang terbenam) Protein periferal (protein menempel)
  • 14. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membran RE RE halus dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid. Sitoplasma Cairan yang berada diluar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup, organel dalam sitoplasma antara lain :
  • 15. b. Ribosom b. Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Fungsi Organel inimenerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi.
  • 16. c. Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob.
  • 17. Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang berfungsi dalam pencernaan intrasel. Aparatus Golgi (Badan Golgi) berupa tumpukan kantung- kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel.
  • 18.  g. Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.  h. Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang- benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam
  • 19. .Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang-benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam
  • 20. Molekul besar yang mengatur jalannya seluruh peristiwa kimia (metabolisme) di dalam tubuh mahluk hidup  DNA dan RNA. DNA dan RNA sebagai unit informasi genetik yang dapat diwariskan kepada keturunan. DNA dan RNA digolongkan sebagai Asam Nukleat DNA adalah salah satu komponen penyusun kromosom.
  • 21. Dalam nukleus Berasal dari benang-benang kromatin  menebal menjadi kromosom ketika sel siap untuk membelah. Struktur padat terdiri dari Asam Nukleat dan protein.
  • 22. 1. KROMATID : lengan kromosom 2. KROMOMER : materi kromatin 3. SENTROMER : daerah pelekukan disekitar bagian tengah kromosom. 4. SATELIT : bulatan diujung lengan kromatid yang terbentuk karena ada pelekukan kedua. 5. TELOMER : daerah terujung pada lengan kromosom yang berfungsi menjaga stabilitas daerah tersebut agar DNA tidak terurai.
  • 23. Tipe Kromosom : AUTOSOM : Kromosom tubuh karakter fisik GONOSOM : Kromosom seks jenis kelamin Jumlah kromosom pada manusia : Pada setiap sel somatik  22 pasang autosom dan 1 pasang gonosom Pada setiap gamet (sel kelamin) Sperma (sel kelamin jantan)  22 autosom & gonosom X / Y Ovum (sel kelamin betina)  22 autosom dan gonosom X
  • 24.
  • 25.  Struktur kromosom terlihat pada tahap metafase  Profase terjadi pengemasan DNA :  1. DNA diikat protein menjadi suatu unit nukleosom.  2. Nukleosom/nukleoprotein membentuk pintalan benang  solenoid.  3. Solenoid menjadi benang padat Kromatin.  4. kromatin menjadi lengan kromatid.  5. Dua lengan kromatid kembar menjadi kromosom.
  • 26. Gen : fragmen DNA yang diikat & diselubungi protein informasi genetik. Sifat Gen :  Dominan : gen yang sekalipun bersama dengan gen lain tetapi karakternya diekspresikan sepenuhnya.  Resesif : gen yang karakternya tidak muncul, tertutup oleh gen yang dominan.  Intermedier : adalah gen yang saling mempengaruhi. GENOM :Total informasi genetik yang disimpan dalam kromosom Gen penentu karakter tertentu disimbolkan :  Huruf besar untuk gen yang dominan  Huruf kecil untuk gen yang resesif
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. Kode Genetik adalah pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA  urutan asam amino sintesis protein. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa Nitrogen pada rantai DNA  susunan asam amino. Susunan tiap tiga nukleotida akan membentuk satu macam asam amino Mis : AGU, GAS, SGS dll Kodon (Kode Genetik) adalah susunan tiap tiga nukleotida yang mewakili informasi bagi suatu asam amino tertentu
  • 32. Tipe RNA mRNA : urutan basanya komplementer (berpasangan) dengan salah satu urutan basa rantai DNA. kode genetik (kodon) dari kromosom ke ribosom. berupa rantai tunggal. rRNA : komponen utama penyusun ribosom. Setiap unit ribosom terdiri dari 30-46% molekul rRNA dan 70- 80% protein. tRNA : membawa asam amino ke ribosom yang digunakan dalam pengurutan asam amino sesuai urutan kodon pada mRNA. Pada salah satu ujung tRNA terdapat tiga basa N yang disebut antikodon, sedang ujung yang lain adalah tempat melekatnya asam amino.
  • 33.
  • 34. Sintesis protein adalah proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida Sintesis protein yang berlangsung dalam 2 tahap yaitu : Transkripsi : yaitu penyalinan urutan rantai nukleotida DNA menghasilkan satu rantai RNA. Berlangsung di dalam inti sel. Translasi : Penterjemahan urutan nukleotida rantai mRNA menjadi urutan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida.
  • 35.
  • 36. A. Transkripsi : Terjadi di nukleus ( eukariot ) Ada tiga tahapan dalam transkripsi - Inisiasi - Elongasi - Terminasi  Molekul RNA yang disintesis dalam proses transkripsi dibedakan menjadi 3 kelompok molekul RNA, yaitu :  mRNA (messenger RNA),  tRNA (transfer RNA)  rRNA (ribosom RNA)
  • 37.
  • 38. Terjadi di sitoplasma melibatkan ribosom Ada tiga tahapan - Inisiasi - Elongasi - terminasi