SlideShare a Scribd company logo
1 of 90
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM ENDOKRIN
APA ITU ENDOKRIN ?
Anfis Endokrin 2
 Endokrin merupakan suatu sistem
yang membantu tubuh dalam proses
pengaturan homeostasis metabolisme
baik itu metabolisme protein,
karbohidrat, lemak/lipid. Suatu bentuk
pengaturan tentunya ada
mekanismenya, yang mengendalikan,
siapa yang memproduksi, dan berupa
apa komponen – komponen yang
terlibat. Didalam sistem endokirn
dapat digambarkan sebagai berikut :
Anfis Endokrin 3
Anfis Endokrin 4
ORGANHORMON
KELENJAR HOMEOSTASIS
TUBUH
Anfis Endokrin 5
Makhluk hidup terus mengembangkan struktur dan
fungsinya yang kompleks. Integrasi ini dipengaruhi
oleh dua sistem Susunan Saraf Pusat dan Sistem
Endokrin.
Guyton
Anfis Endokrin 6
Anfis Endokrin 7
Makhluk hidup terus mengembangkan
struktur dan fungsinya yang kompleks.
Integrasi ini dipengaruhi oleh dua
sistem :
 Susunan Saraf Pusat
 Sistem Endokrin
FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
Anfis Endokrin 9
FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
 Respon terhadap stress dan cedera
 Pertumbuhan dan perkembangan
 Reproduksi
 Homeostasis ion
 Metabolisme energi
HORMON
Anfis Endokrin 11
Hormon terbagi dalam 2
golongan utama, yaitu :
 Steroid dan Tironin, yang larut dalam lemak
Ciri utama hormon steroid adalah adanya
struktur multisiklik. Contoh : hormon
korteks adrenal dan hormon yang
diproduksi oleh gonad.
 Polipeptida dan katekolamin, yang larut
dalam air
Contoh : insulin, Parathormon/Hormon
Paratiroid (PTH), hormon tropik dari
kelenjar hipofise (kecuali TSH dan
Gonadotropin), glukagon.
Anfis Endokrin 12
Selain itu, beberapa hormon tergolong
sebagai glikoprotein (suatu senyawa
gula dan protein), contohnya : TSH
dan Gonadotropin
BENTUK KOMUNIKASI
HORMONAL
Anfis Endokrin 14
BENTUK KOMUNIKASI
HORMONAL
 Komunikasi Hormon Endokrin
 Komunikasi Neuroendokrin
 Komunikasi Parakrin
Anfis Endokrin 15
Komunikasi Hormon
Endokrin
 Target Organ
Hormon disekresikan ke dalam aliran
darah untuk mencapai target organ yang
akan mempengaruhi aktivitas sel organ.
 Kelenjar Hormon Target
Komunikasi juga terjadi antara dua
kelenjar endokrin, contoh : pituitari
anterior mensekresi beberapa hormon
tropin yang menstimulasi kelenajr
endokrin lain untuk mensekresikan
hormonnya sendiri (kelenjar hormon
target).
Anfis Endokrin 16
Komunikasi
Neuroendokrin
1. Akson dari saraf tertentu dalam
hipotalamus otak memperluas diri ke
pitutari posterior, mensekresi
Hormon (Mis : ADH) langsung ke
dalam aliran darah untuk mencapai
target organ (Mis : Ginjal)
Anfis Endokrin 17
Komunikasi
Neuroendokrin
2. Sel saraf hipotalamus mensekresi hormon
pengatur tertentu
sistem vascular portal khusus yang
menghubungkan hipotalamus dengan
kelenjar pituitari anterior dalam aliran
darah (Mis : hormon pertumbuhan dan
Prolaktin).
Kemudian hormon-hormon pituitari
anterior mencapai target organ masing-
masing seperti jaringan lemak dan kelenjar
susu
Anfis Endokrin 18
Komunikasi
Neuroendokrin
3. Hormon Pituitari (Mis : ACTH) disekresi sebagai
respon terhadap hormon hipotalamik (Mis : CRH).
Hormon dalam sirkulasi darah akan bertindak
sebagai stimulator hormon lain (Tropin) pada
beberapa kelenjar endokrin (misal Korteks
adrenal).
Korteks adrenal akan mengeluarkan target
hormon final (Mis : Kortisol melalui darah utuk
mencapai target organ yang dikehendaki, seperti :
hati)
Anfis Endokrin 19
Komunikasi
Neuroendokrin
4. Sekresi hormon dari kelenjar
endokrin langsung sebagai respon
atas kerja sistem saraf otonom.
Misalnya : hormon medula adrenal
dan pineal merupakan hasil kerja
sistem saraf simpatik
Anfis Endokrin 20
Komunikasi Parakrin
 Bentuk lain komunikasi hormonal yaitu
komunikasi hormon jaringan atau lokal
 Hormon ini berdifusi antar ruang interseluler
di dekatnya pada jaringan yang sama untuk
beraksi atas sel di dekatnya (efek parakrin)
atau sel yang sama (efek otokrin) darah
tidak lagi menjadi sarana transportasi jenis
hormon lokal ini, kecuali jika sel tersebut
adalah sel darah itu sendiri.
 Contoh : Prostaglandin
MEKANISME PENGATURAN
HORMONAL
Anfis Endokrin 22
MEKANISME PENGATURAN
HORMONAL
 Kontrol Umpan Balik
 Tingkat Regulasi Hormonal
Anfis Endokrin 23
Kontrol Umpan Balik
 Umpan balik negatif (Feed back
Negative) Ekuilibrium
Homeostasis.
Peningkatan keluaran akan menurunkan
pemasukan
 Umpan balik positif (Feed back Positive)
masukan Disekulibrium
(Siklus tak Berujung Pangkal)
Anfis Endokrin 24
Tingkat Regulasi
Hormonal
 Regulasi Hormonal Sederhana
 Pituitari sebagai kelenjar Induk
 Otak dan Kontrol Endokrin
Anfis Endokrin 25
Regulasi Hormonal
Sederhana
 Diatur oleh umpan balik negatif pada
kelenjar endokrin tunggal.
 Sebuah hormon disekresikan oleh sel
kelenjar endokrin membuat efek dalam
darah.
 Efek ini dideteksi oleh sel endokrin
menyebabkan perubahan banyaknya
sekresi hormon.
 Contoh : Kenaikan kadar kalsium dalam
plasma menghambat pengeluaran hormon
paratiroid selanjutnya
Anfis Endokrin 26
Pituitari sebagai kelenjar
Induk
 Pengaturan rumit dilakukan oleh
pituitari anterior dan satu kelenjar
targetnya.
 Hormon tropik dari pituitari
merangsang sekresi hormon dari
kelenjar target.
 Hormon kelenjar target membuat
efek umpan balik negatif terhadap
pituitari untuk menurunkan sekresi
tropin
Anfis Endokrin 27
Otak dan Kontrol
Endokrin
 Termasuk kontrol oleh otak terhadap pituitari.
 Neurohormon dari hipotalamus mengatur
tropin dari pituitari.
 Tropin mengatur kelenjar target.
 Umpan balik hormon ini berefek mengatur
pituitari dan hipotalamus sehingga mengontrol
tropin dan neurohormon.
 Dengan cara ini, faktor lingkungan dan
aktivitas otak akan mengontrol sistem
endokrin dan sekresi hormon mengontrol
sistem saraf
Kontrol Hipotalamik
Anfis Endokrin 29
Sekresi hormon pituitari
anterior di bawah pengawasan:
 hormon hipofiseotropin (Releasing
Hormone dan Inhibiting Hormone):
– Tiroid Releasing Hormone/TRH : untuk
TSH
– Gonadotropin Releasing Hormone/GRH :
untuk GH
– Corticotropin Releasing Hormone/CRH :
untuk ACTH
– Prolaktin Releasing Hormone/PRH : untuk
Prolaktin
FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar Pineal
Anfis Endokrin 31
Anfis Endokrin 32
 Melatonin hasil hormon produksinya
 Fungsi : menangkap respon dari
rangsangan cahaya
Anfis Endokrin 33
Kelenjar Pituitari /
Hipofise
Anfis Endokrin 34
Anfis Endokrin 35
Anfis Endokrin 36
Kelenjar Pituitari /
Hipofise
 Kelenjar Pituitari/Hipofise terletak di
bagian otak bawah dan melekat pada
otak dengan perantaraan batang
pituitari.
 Pituitari mempunyai tiga lobus :
Anterior, Posterior dan Intermedius.
Anfis Endokrin 37
Kelenjar Pituitari anterior
(Hipofise Anterior)
 Hipofise Anterior disebut sebagai ”Master
of Gland”.
 Yang termasuk hormon ini adalah :
– Thyroid Simulating Hormone (TSH) dan
Adenocorticotropin Hormone (ACTH)
– Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing Hormone (LH)
– Prolaktin dan Growth Hormone (GH) = Hormon
pertumbuhan
– Beta-lipoprotein dan Beta-endorphin (fungsinya
masih dalam penelitian)
Anfis Endokrin 38
Anfis Endokrin 39
TSH dan ACTH
 Bekerja mengatur aktivitas Tiroid dan
korteks adrenal.
Anfis Endokrin 40
FSH dan LH
 Mengatur aktivitas gonade (testes dan
ovarium
Anfis Endokrin 41
Prolaktin
 Bekerja pada kelenjar susu untuk
mendorong sekresi ASI
Anfis Endokrin 42
 Hormon pertumbuhan akan membuat pemecahan
jaringan lemak, efek anabolik pada otot dan
tulang.
 Kerja anabolik dan peningkat kerja pertumbuhan
dari GH diperantarai oleh somatomedin (suatu
hormon yang diproduksi oleh hati dan jaringan lain
sebagai respon dari GH).
 GH yang berlebihan pada masa pertumbuhan
menyebabkan perumbuhan abnormal disebut
Gigantisme atau raksasa.
GROWTH HORMONE
Anfis Endokrin 43
GROWTH HORMONE
 Jika sekresi berkurang atau hilang saat
kanak-kanak maka akan menyebabkan
dwarfisme atau kerdil (tubuh kecil, kepala
normal dan tidak menunjukkan retardasi
mental).
 Jika sekresi GH berlebihan di masa dewasa
maka akan menyebabkan akromegali atau
pertumbuhan tulang yang melebar.
 Gh tidak mempengaruhi pertumbuhan janin
(bekerja terutama pada umur 2-12 tahun)
Anfis Endokrin 44
Kelenjar Pituitari Posterior
(Hipofise Posterior)
 Lobus Posterior Hipofise mensekresi dua hormon
: ADH dan Oksitosin.
 Hipofise Posterior bukanlah kelenjar endokrin
karena tidak terdiri dari sel sekretori
sesungguhnya. Kelenjarnya merupakan
perluasan hipotalamus otak, terutama terdiri
atas serabut saraf dan akhiran saraf dari neuron
kedua nuklei hipotalamus.
 Neuron ini mempunyai badan sel dalam
hipotalamus dan mengirimkan aksonnya ke
pituitari posterior melalui tangkai hipofise
Anfis Endokrin 45
Antidiuretic Hormone
(ADH/Vasopresin)
 ADH berfungsi bagi pengaturan air
dalam tubuh.
 Jika cairan dalam darah menurun
jumlahnya, maka ADH disekresikan
 Saat osmolaritas darah naik sebagai
jawaban atas naiknya konsentrasi
sodium dalam plasma, maka ADH
akan dilepaskan
Anfis Endokrin 46
Antidiuretic Hormone
(ADH/Vasopresin)
 Peningkatan sodium akan dirasakan oleh
neuron osmoreseptor khusus dalam
hipotalamus yang kemudian menstimulasi
neuron supraoptik untuk melepaskan ADH
dari pituitari posterior.
 ADH akan bekerja paling utama pada
duktus Collecticus ginjal dengan cara
meningkatkan permeabilitas duktus
terhadap air.
 Air mengalir secara osmosis dari duktus
ginjal ke plasma menurunkan osmolaritas
plasma.
Anfis Endokrin 47
Antidiuretic Hormone
(ADH/Vasopresin)
 ADH juga disekresi saat
mekanoreseptor (reseptor volume)
dalam jantung dan reseptor tekanan
dalam vasa darah distimulasi sesudah
ada perdarahan dan manusia
kehilangan banyak darah.
 Pasca hemorhagi, ADH akan
menyebabkan tekanan darah
meningkat (aksi vasopresin).
Anfis Endokrin 48
Oksitosin
 Sel nuklei paraventrikular akan mensekresi
oksitosin bila distimulasi mekanoreseptor
sensorik dalam puting susu ibu dan servik
uteri sebagai bagian kerja arcus refleks
neurohormonal.
 Saat proses melahirkan anak, oksitosin
bekerja membuat kontraksi keras pada
uterus, supaya janin terdorong keluar.
 Selama masa laktasi oksitosin membuat
kontraksi mioepithelium kelenjar susu
sehingga ASI dikeluarkan.
Kelenjar Tiroid
Anfis Endokrin 49
Anfis Endokrin 50
Anfis Endokrin 51
Kelenjar Tiroid
 Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada leher
bagian bawah di sebelah anterior trakea
 Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh
sebuah istmus
 Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr
 Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid)
yaitu 5 kali aliran darah ke dalam hati
 Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu,
terletak di leher di sebelah dean dan di samping
larink. Mensekresi Tiroksin (T4) dan Triodotironin
(T3).
Anfis Endokrin 52
Kelenjar Tiroid
 Pada orang dewasa Tiroid :
– Meningkatkan BMR
– Produksi panas
– Mendorong sintesa protein
– Debar jantung, Kontraksi jantung dan
tekanan darah
– Mendorong efek katekolamin
Anfis Endokrin 53
Kelenjar Tiroid
 Pada anak-anak Tiroid berfungsi :
– Menstimulasi pertumbuhan jaringan
tulang otot dan saraf
Anfis Endokrin 54
Kelenjar Tiroid
 Jika makanan kekurangan iodium,
tiroid akan mengalami pembesaran
(hipertropi) dan menghasilkan goiter.
Goiter juga disebabkan oleh tiroid
yang hiperaktif.
 Defisiensi tiroid pada waktu bayi akan
menyebabkan Kretinisme (dengan
retardasi mental, perut buncit,
mandibula kecil, lidah menjulur, tetap
berwajah kanak-kanak, dan gemuk)
KELENJAR PARATIROID
Anfis Endokrin 56
Anatomi
 Kelenjar paratiroid berjumlah 4
buah terletak dalam leher dan
tertanam di permukaan posterior
kelenjar tiroid
 Kelenjar ini berukuran kecil dan
sulit dilihat shg dpt terangkat
tanpa sengaja sewaktu
tiroidektomi
FISIOLOGI
 Kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon yg disebut Parathormon
 Parathormon mengatur
metabolisme kalsium dan fosfor
 Peningkatan sekresi Parathormon
mengakibatkan absorbsi kalsium
di ginjal, intestinum, dan tulang
shg terjadi kenaikan kadar
kalsium dlm darah
 Pengeluaran parathormon diatur oleh
kadar kalsium dlm darah
 Peningkatan kalsium akan
mengakibatkan penurunan sekresi
parathormon (feed back mechanism)
 Parathormon >>> mengakibatkan
kenaikan kadar kalsium serum
(akibatkan kematian), karena jika
produk kalsium dan fosfor meningkat
akan terjadi pengendapan kalsium
fosfat di berbagai organ tbh shg
menyebabkan kalsifikasi jaringan
PATOFISIOLOGI
PARATHORMON
Tulang Tubulus Ginjal
akt. Osteoklast reabsorbsi kalsium oleh tub. distal
akt.osteoblast reabsorbsi fosfat oleh tub. Proximal
Peningkatan kadar kalsium dan penurunan kadar fosfat
plasma
Kelenjar Adrenal
Anfis Endokrin 61
Anfis Endokrin 62
 Terletak didalam jaringan
retroperitoneal yang menutupi kutub
atas ginjal (ada 2 buah organ
adrenal).
 Masing –masing adrenal mempunyai 2
buah kelenjar yaitu:
– Kortek adrenal
– Medula adrenal
Anfis Endokrin 63
Anfis Endokrin 64
Kelenjar Kortex Adrenal
 Menghasilkan Kortikosteroid
 Korteks adrenal adalah sepasang kelenjar
yang masing-masing terletak di atas ginjal.
 Setiap kelenjar terdiri dari dua kelenjar yang
terpisah, yang mempunyai perbedaan
struktur, asal embrionik dan sekresi hormon.
 Bagian dalam disebut medula adrenal dan
bagian luar disebut korteks adrenal.
 Bagian dalam menghasilkan epinefrin dan
bagian korteks menghasilkan steroid.
Anfis Endokrin 65
Korteks adrenal dibagi
menjadi 3 zona
 Zona Glomerulosa (zona yang paling
luar)
 Zona Fasikulata (zona tengah)
 Zona Retikularis (zona paling dalam)
Anfis Endokrin 66
Zona Glomerulosa
 Mensekresi hormon Aldosteron
 Fungsi aldosteron :
– Mengatur garam-garam plasma :
natrium dan kalium
– Tekanan darah
– Volume darah
Anfis Endokrin 67
Penurunan sodium atau tekanan darah
Angiotensinogen (hati)
Rennin (JGA)
Angiotensin I
paru-paru
Angiotensin II
Vasokontriksi :Tekanan darah meningkat
Korteks adrenal melepaskan aldosteron
Aldosteron
Meningkatkan reabsorbsi sodium dan Air kemudian akan ikut meningkat
secara osmosis
Meningkatnya tekanan dan volume darah dan mengkompensasi
penurunan sodium.
Anfis Endokrin 68
Zona Fasikulata
 Mensekresi glukokortikoid
 Fungsi Glukokortikoid :
Mengatur metabolisme glukosa,
terutama pada masa stres (dingin,
kelaparan, hipotensi, perdarahan,
operasi, infeksi, nyeri karena luka,
fraktur, peradangan, aktivitas fisik
berat, dan trauma emosional).
Anfis Endokrin 69
stres (ketakutan, kerja fisik jangka pendek, penurunan
tekanan darah)
hipotalamus merangsang sistem saraf simpatis dan medula
adrenal
sekresi katekolamin
Kenaikan tekanan darah dan mobilisasi glukosa dan asam
lemak
Secara simultan hipotalamus mengeluarkan Corticotropin
releasing Hormone (CRH). CRH merangsang pelepasan
ACTH pada pituitari.
ACTH bekerja pada korteks adrenal menstimulasi sintesa dan
pelepasan kortisol.
Anfis Endokrin 70
ALON-ALON SING PENTING
KELAKON….
Anfis Endokrin 71
Stress kronik (penyakit, kelaparan, nyeri)
pelepasan ACTH dan kortisol juga hipertropi adrenal
Kortisol membantu katekolamin memobilisasi asam lemak dan
gliserol dari sel lemak (otot, tulang, jar.limfe u/ katabolisme
protein)
Asam lemak digunakan oleh jantung dan hati.
Kortisol menstimulasi hati agar membentuk enzim
Glukoneogenesis(meningkatkan kerja glukagon dan GH)
Kortisol menurunkan ambilan glukosa oleh otot dan jaringan
perifer supaya glukosa digunakan oleh otak dan jantung.
Anfis Endokrin 72
 Kortisol dalam dosis besar akan
menghambat simpton inflamasi (anti
inflamasi) yang disebabkan luka, alergi,
gangguan rematoid pada sendi. Kortisol
berlebihan juga dapat menyebabkan
hipertensi dan gangguan vaskuler serta
meningkatkan sekresi asam lambung.
 Kortisol yang berlebihan juga bisa
menyebabkan Sindroma Cushing.
 Penurunan sekresi kortisol menyebabkan
Penyakit Addison.
Anfis Endokrin 73
Zona Retikularis
 Mensekresi hormon steroid seks terutama
androgen.
 Androgen Adrenal adalah sumber utama hormon
sex steroid pada laki-laki dan perempuan
 Androgen berfungsi dalam : libido, aktivitas
anabolik, pertumbuhan tulang dan otot
 Selama pubertas androgen berlebihan pada
wanita menyebabkan maskulinisasi sedangkan
pada masa kanak-kanak menyebabkan
perkembangan precox dengan karakteristik laki-
laki (virilisme).
Anfis Endokrin 74
Medula Adrenal
 Hormon ada 2 :
 1. epineprin (adrenalin)
 2. norepineprin (noradrenalin)
Medula adrenal
 Bagian lapisan dalam kelenjar
adrenal
 Ada 2 buah hormon yang disekresi
yaitu:
1. Epineprin
2. Norepineprin
Kelenjar Pangkreas
Anfis Endokrin 76
Anfis Endokrin 77
 Pankreas terletak retroperitoneal di
belakang lambung.
 Jaringan endokrin (pulau Langerhans)
dibedakan dalam :
– Sel Alfa (α) menghasilkan glukagon
– Sel Beta (β) menghasilkan insulin
– Sel delta (δ) menghasilkan polipeptida pankreas
 Insulin dan glukagon mempunyai pengaruh
penting dalam mengatur kadar gula darah
Anfis Endokrin 78
Anfis Endokrin 79
Pankreas
 Pakreas merupakan kelenjar endokrin dan
eksokrin.
 Bagian eksokrin terdiri atas acini pankreas
dan duktus pankreas yang mensekresi
enzim dan bikarbonat untuk pencernaan
usus.
 Bagian endokrin dari pankreas adalah
pulau-pulau langerhans terdiri atas satu
sampai dua pulau sel-sel tersebar di antara
bagian eksokrin.
 Sel alfa menghasilkan glukagon, sel beta
menghasilkan insulin dan sel delta
menghasilkan somatostatin.
Anfis Endokrin 80
Insulin
 Berfungsi :
 Memfasilitasi transport glukosa melintasi
membran sel
 Meningkatkan tersedianya glukosa dalam sel
 Mendorong penggunaan glukosa
 Disebut hormon Hipoglikemik
Transport Glukosa Ke
Dalam Sel
Makanan
Glukosa >>> Pankreas
Hormon insulin
Glukosa
Dibakar
Glikogen (disimpan)
Anfis Endokrin 82
 Glukagon berfungsi :
Meningkatkan penggunaan karbohidrat
dengan memobilisasi dari tempat
penyimpanan (hati). Disebut hormon
Hiperglikemik.
 Somatostatin bertindak sebagai hormon
lokal pada jaringan hormon. Kerjanya
menghambat sekresi insulin dan glukagon
KELENJAR THYMUS
Anfis Endokrin 84
 Letak : dibelakang sternum, didepan
paru – paru dan jantung
 Sangat penting untuk perkembangan
sistem limfatik
 Kelenjar ini mempunyai 2 lapisan :
1. Kortek terbungkus sempurna dengan
limfosit
2. Medula menstimulasi sel limfosit untuk
membelah dan kemampuan untuk
mengenali dan menyerang benda asing.
KELENJAR GONAD
Anfis Endokrin 86
Anfis Endokrin 87
Anfis Endokrin 88
Testis
 Menghasilkan steroid laki-laki
 Testoteron : memacu pertumbuhan dan
perkembang organ kelamin dan
perkembangan seks sekunder pada pria.
Produksi testoteron yang stabil akan :
 Mempertahankan spermatogenesis
 Meningkatkan aktivitas anabolik serta kekuatan otot
serta tulang
 Meningkatkan produksi sel darah merah dalam
sumsum tulang merah
 Meningkatkan libido dan sikap agresivitas normal
Anfis Endokrin 89
Ovarium
 Menghasilkan steroid perempuan
(estrogen, progesteron)
Anfis Endokrin 90

More Related Content

What's hot

Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2Budi Supriyono
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanCahya
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalPrastuti Waraharini
 
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)salim_perdana
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaendang_ruslan
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatikSurya Aldy
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanstia_hardi
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusRirinisahawaitun
 
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN pjj_kemenkes
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 

What's hot (20)

Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatan
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
 
Biokimia - HORMON
Biokimia - HORMONBiokimia - HORMON
Biokimia - HORMON
 
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Kelenjar gonad
Kelenjar gonadKelenjar gonad
Kelenjar gonad
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 

Similar to SISTEM ENDOKRIN

Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinmateri-x2
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekulpure chems
 
ppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptxppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptxMinYeong2
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaayu larissa
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hosuher lambang
 
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Yaya Nicky
 
KELOMPOK 6 (MEKANISME SISTEM HORMON).ppt
KELOMPOK 6 (MEKANISME SISTEM HORMON).pptKELOMPOK 6 (MEKANISME SISTEM HORMON).ppt
KELOMPOK 6 (MEKANISME SISTEM HORMON).pptarindanurcahyani1
 
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.pptAbdRaqib
 
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin pjj_kemenkes
 

Similar to SISTEM ENDOKRIN (20)

Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
ppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptxppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptx
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
Ppt Hormon
 
Askep hiperpituitary
Askep hiperpituitaryAskep hiperpituitary
Askep hiperpituitary
 
Pjm3106.n4
Pjm3106.n4Pjm3106.n4
Pjm3106.n4
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Askep hiperpituitary AKPER PEMKAB MUNA
Askep hiperpituitary AKPER PEMKAB MUNA Askep hiperpituitary AKPER PEMKAB MUNA
Askep hiperpituitary AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)
 
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
 
KELOMPOK 6 (MEKANISME SISTEM HORMON).ppt
KELOMPOK 6 (MEKANISME SISTEM HORMON).pptKELOMPOK 6 (MEKANISME SISTEM HORMON).ppt
KELOMPOK 6 (MEKANISME SISTEM HORMON).ppt
 
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
 
Anatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrinAnatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrin
 
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 

More from materi-x2

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxmateri-x2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikalmateri-x2
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralmateri-x2
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)materi-x2
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarmateri-x2
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafanmateri-x2
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulermateri-x2
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetymateri-x2
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptifmateri-x2
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratmateri-x2
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapanmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumenmateri-x2
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi matamateri-x2
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiahmateri-x2
 

More from materi-x2 (20)

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
Bidai
Bidai Bidai
Bidai
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
 

Recently uploaded

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (18)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

SISTEM ENDOKRIN

  • 2. APA ITU ENDOKRIN ? Anfis Endokrin 2
  • 3.  Endokrin merupakan suatu sistem yang membantu tubuh dalam proses pengaturan homeostasis metabolisme baik itu metabolisme protein, karbohidrat, lemak/lipid. Suatu bentuk pengaturan tentunya ada mekanismenya, yang mengendalikan, siapa yang memproduksi, dan berupa apa komponen – komponen yang terlibat. Didalam sistem endokirn dapat digambarkan sebagai berikut : Anfis Endokrin 3
  • 5. Anfis Endokrin 5 Makhluk hidup terus mengembangkan struktur dan fungsinya yang kompleks. Integrasi ini dipengaruhi oleh dua sistem Susunan Saraf Pusat dan Sistem Endokrin. Guyton
  • 7. Anfis Endokrin 7 Makhluk hidup terus mengembangkan struktur dan fungsinya yang kompleks. Integrasi ini dipengaruhi oleh dua sistem :  Susunan Saraf Pusat  Sistem Endokrin
  • 9. Anfis Endokrin 9 FUNGSI SISTEM ENDOKRIN  Respon terhadap stress dan cedera  Pertumbuhan dan perkembangan  Reproduksi  Homeostasis ion  Metabolisme energi
  • 11. Anfis Endokrin 11 Hormon terbagi dalam 2 golongan utama, yaitu :  Steroid dan Tironin, yang larut dalam lemak Ciri utama hormon steroid adalah adanya struktur multisiklik. Contoh : hormon korteks adrenal dan hormon yang diproduksi oleh gonad.  Polipeptida dan katekolamin, yang larut dalam air Contoh : insulin, Parathormon/Hormon Paratiroid (PTH), hormon tropik dari kelenjar hipofise (kecuali TSH dan Gonadotropin), glukagon.
  • 12. Anfis Endokrin 12 Selain itu, beberapa hormon tergolong sebagai glikoprotein (suatu senyawa gula dan protein), contohnya : TSH dan Gonadotropin
  • 14. Anfis Endokrin 14 BENTUK KOMUNIKASI HORMONAL  Komunikasi Hormon Endokrin  Komunikasi Neuroendokrin  Komunikasi Parakrin
  • 15. Anfis Endokrin 15 Komunikasi Hormon Endokrin  Target Organ Hormon disekresikan ke dalam aliran darah untuk mencapai target organ yang akan mempengaruhi aktivitas sel organ.  Kelenjar Hormon Target Komunikasi juga terjadi antara dua kelenjar endokrin, contoh : pituitari anterior mensekresi beberapa hormon tropin yang menstimulasi kelenajr endokrin lain untuk mensekresikan hormonnya sendiri (kelenjar hormon target).
  • 16. Anfis Endokrin 16 Komunikasi Neuroendokrin 1. Akson dari saraf tertentu dalam hipotalamus otak memperluas diri ke pitutari posterior, mensekresi Hormon (Mis : ADH) langsung ke dalam aliran darah untuk mencapai target organ (Mis : Ginjal)
  • 17. Anfis Endokrin 17 Komunikasi Neuroendokrin 2. Sel saraf hipotalamus mensekresi hormon pengatur tertentu sistem vascular portal khusus yang menghubungkan hipotalamus dengan kelenjar pituitari anterior dalam aliran darah (Mis : hormon pertumbuhan dan Prolaktin). Kemudian hormon-hormon pituitari anterior mencapai target organ masing- masing seperti jaringan lemak dan kelenjar susu
  • 18. Anfis Endokrin 18 Komunikasi Neuroendokrin 3. Hormon Pituitari (Mis : ACTH) disekresi sebagai respon terhadap hormon hipotalamik (Mis : CRH). Hormon dalam sirkulasi darah akan bertindak sebagai stimulator hormon lain (Tropin) pada beberapa kelenjar endokrin (misal Korteks adrenal). Korteks adrenal akan mengeluarkan target hormon final (Mis : Kortisol melalui darah utuk mencapai target organ yang dikehendaki, seperti : hati)
  • 19. Anfis Endokrin 19 Komunikasi Neuroendokrin 4. Sekresi hormon dari kelenjar endokrin langsung sebagai respon atas kerja sistem saraf otonom. Misalnya : hormon medula adrenal dan pineal merupakan hasil kerja sistem saraf simpatik
  • 20. Anfis Endokrin 20 Komunikasi Parakrin  Bentuk lain komunikasi hormonal yaitu komunikasi hormon jaringan atau lokal  Hormon ini berdifusi antar ruang interseluler di dekatnya pada jaringan yang sama untuk beraksi atas sel di dekatnya (efek parakrin) atau sel yang sama (efek otokrin) darah tidak lagi menjadi sarana transportasi jenis hormon lokal ini, kecuali jika sel tersebut adalah sel darah itu sendiri.  Contoh : Prostaglandin
  • 22. Anfis Endokrin 22 MEKANISME PENGATURAN HORMONAL  Kontrol Umpan Balik  Tingkat Regulasi Hormonal
  • 23. Anfis Endokrin 23 Kontrol Umpan Balik  Umpan balik negatif (Feed back Negative) Ekuilibrium Homeostasis. Peningkatan keluaran akan menurunkan pemasukan  Umpan balik positif (Feed back Positive) masukan Disekulibrium (Siklus tak Berujung Pangkal)
  • 24. Anfis Endokrin 24 Tingkat Regulasi Hormonal  Regulasi Hormonal Sederhana  Pituitari sebagai kelenjar Induk  Otak dan Kontrol Endokrin
  • 25. Anfis Endokrin 25 Regulasi Hormonal Sederhana  Diatur oleh umpan balik negatif pada kelenjar endokrin tunggal.  Sebuah hormon disekresikan oleh sel kelenjar endokrin membuat efek dalam darah.  Efek ini dideteksi oleh sel endokrin menyebabkan perubahan banyaknya sekresi hormon.  Contoh : Kenaikan kadar kalsium dalam plasma menghambat pengeluaran hormon paratiroid selanjutnya
  • 26. Anfis Endokrin 26 Pituitari sebagai kelenjar Induk  Pengaturan rumit dilakukan oleh pituitari anterior dan satu kelenjar targetnya.  Hormon tropik dari pituitari merangsang sekresi hormon dari kelenjar target.  Hormon kelenjar target membuat efek umpan balik negatif terhadap pituitari untuk menurunkan sekresi tropin
  • 27. Anfis Endokrin 27 Otak dan Kontrol Endokrin  Termasuk kontrol oleh otak terhadap pituitari.  Neurohormon dari hipotalamus mengatur tropin dari pituitari.  Tropin mengatur kelenjar target.  Umpan balik hormon ini berefek mengatur pituitari dan hipotalamus sehingga mengontrol tropin dan neurohormon.  Dengan cara ini, faktor lingkungan dan aktivitas otak akan mengontrol sistem endokrin dan sekresi hormon mengontrol sistem saraf
  • 29. Anfis Endokrin 29 Sekresi hormon pituitari anterior di bawah pengawasan:  hormon hipofiseotropin (Releasing Hormone dan Inhibiting Hormone): – Tiroid Releasing Hormone/TRH : untuk TSH – Gonadotropin Releasing Hormone/GRH : untuk GH – Corticotropin Releasing Hormone/CRH : untuk ACTH – Prolaktin Releasing Hormone/PRH : untuk Prolaktin
  • 33.  Melatonin hasil hormon produksinya  Fungsi : menangkap respon dari rangsangan cahaya Anfis Endokrin 33
  • 36. Anfis Endokrin 36 Kelenjar Pituitari / Hipofise  Kelenjar Pituitari/Hipofise terletak di bagian otak bawah dan melekat pada otak dengan perantaraan batang pituitari.  Pituitari mempunyai tiga lobus : Anterior, Posterior dan Intermedius.
  • 37. Anfis Endokrin 37 Kelenjar Pituitari anterior (Hipofise Anterior)  Hipofise Anterior disebut sebagai ”Master of Gland”.  Yang termasuk hormon ini adalah : – Thyroid Simulating Hormone (TSH) dan Adenocorticotropin Hormone (ACTH) – Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) – Prolaktin dan Growth Hormone (GH) = Hormon pertumbuhan – Beta-lipoprotein dan Beta-endorphin (fungsinya masih dalam penelitian)
  • 39. Anfis Endokrin 39 TSH dan ACTH  Bekerja mengatur aktivitas Tiroid dan korteks adrenal.
  • 40. Anfis Endokrin 40 FSH dan LH  Mengatur aktivitas gonade (testes dan ovarium
  • 41. Anfis Endokrin 41 Prolaktin  Bekerja pada kelenjar susu untuk mendorong sekresi ASI
  • 42. Anfis Endokrin 42  Hormon pertumbuhan akan membuat pemecahan jaringan lemak, efek anabolik pada otot dan tulang.  Kerja anabolik dan peningkat kerja pertumbuhan dari GH diperantarai oleh somatomedin (suatu hormon yang diproduksi oleh hati dan jaringan lain sebagai respon dari GH).  GH yang berlebihan pada masa pertumbuhan menyebabkan perumbuhan abnormal disebut Gigantisme atau raksasa. GROWTH HORMONE
  • 43. Anfis Endokrin 43 GROWTH HORMONE  Jika sekresi berkurang atau hilang saat kanak-kanak maka akan menyebabkan dwarfisme atau kerdil (tubuh kecil, kepala normal dan tidak menunjukkan retardasi mental).  Jika sekresi GH berlebihan di masa dewasa maka akan menyebabkan akromegali atau pertumbuhan tulang yang melebar.  Gh tidak mempengaruhi pertumbuhan janin (bekerja terutama pada umur 2-12 tahun)
  • 44. Anfis Endokrin 44 Kelenjar Pituitari Posterior (Hipofise Posterior)  Lobus Posterior Hipofise mensekresi dua hormon : ADH dan Oksitosin.  Hipofise Posterior bukanlah kelenjar endokrin karena tidak terdiri dari sel sekretori sesungguhnya. Kelenjarnya merupakan perluasan hipotalamus otak, terutama terdiri atas serabut saraf dan akhiran saraf dari neuron kedua nuklei hipotalamus.  Neuron ini mempunyai badan sel dalam hipotalamus dan mengirimkan aksonnya ke pituitari posterior melalui tangkai hipofise
  • 45. Anfis Endokrin 45 Antidiuretic Hormone (ADH/Vasopresin)  ADH berfungsi bagi pengaturan air dalam tubuh.  Jika cairan dalam darah menurun jumlahnya, maka ADH disekresikan  Saat osmolaritas darah naik sebagai jawaban atas naiknya konsentrasi sodium dalam plasma, maka ADH akan dilepaskan
  • 46. Anfis Endokrin 46 Antidiuretic Hormone (ADH/Vasopresin)  Peningkatan sodium akan dirasakan oleh neuron osmoreseptor khusus dalam hipotalamus yang kemudian menstimulasi neuron supraoptik untuk melepaskan ADH dari pituitari posterior.  ADH akan bekerja paling utama pada duktus Collecticus ginjal dengan cara meningkatkan permeabilitas duktus terhadap air.  Air mengalir secara osmosis dari duktus ginjal ke plasma menurunkan osmolaritas plasma.
  • 47. Anfis Endokrin 47 Antidiuretic Hormone (ADH/Vasopresin)  ADH juga disekresi saat mekanoreseptor (reseptor volume) dalam jantung dan reseptor tekanan dalam vasa darah distimulasi sesudah ada perdarahan dan manusia kehilangan banyak darah.  Pasca hemorhagi, ADH akan menyebabkan tekanan darah meningkat (aksi vasopresin).
  • 48. Anfis Endokrin 48 Oksitosin  Sel nuklei paraventrikular akan mensekresi oksitosin bila distimulasi mekanoreseptor sensorik dalam puting susu ibu dan servik uteri sebagai bagian kerja arcus refleks neurohormonal.  Saat proses melahirkan anak, oksitosin bekerja membuat kontraksi keras pada uterus, supaya janin terdorong keluar.  Selama masa laktasi oksitosin membuat kontraksi mioepithelium kelenjar susu sehingga ASI dikeluarkan.
  • 51. Anfis Endokrin 51 Kelenjar Tiroid  Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian bawah di sebelah anterior trakea  Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istmus  Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr  Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid) yaitu 5 kali aliran darah ke dalam hati  Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu, terletak di leher di sebelah dean dan di samping larink. Mensekresi Tiroksin (T4) dan Triodotironin (T3).
  • 52. Anfis Endokrin 52 Kelenjar Tiroid  Pada orang dewasa Tiroid : – Meningkatkan BMR – Produksi panas – Mendorong sintesa protein – Debar jantung, Kontraksi jantung dan tekanan darah – Mendorong efek katekolamin
  • 53. Anfis Endokrin 53 Kelenjar Tiroid  Pada anak-anak Tiroid berfungsi : – Menstimulasi pertumbuhan jaringan tulang otot dan saraf
  • 54. Anfis Endokrin 54 Kelenjar Tiroid  Jika makanan kekurangan iodium, tiroid akan mengalami pembesaran (hipertropi) dan menghasilkan goiter. Goiter juga disebabkan oleh tiroid yang hiperaktif.  Defisiensi tiroid pada waktu bayi akan menyebabkan Kretinisme (dengan retardasi mental, perut buncit, mandibula kecil, lidah menjulur, tetap berwajah kanak-kanak, dan gemuk)
  • 57. Anatomi  Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah terletak dalam leher dan tertanam di permukaan posterior kelenjar tiroid  Kelenjar ini berukuran kecil dan sulit dilihat shg dpt terangkat tanpa sengaja sewaktu tiroidektomi
  • 58. FISIOLOGI  Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yg disebut Parathormon  Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan fosfor  Peningkatan sekresi Parathormon mengakibatkan absorbsi kalsium di ginjal, intestinum, dan tulang shg terjadi kenaikan kadar kalsium dlm darah
  • 59.  Pengeluaran parathormon diatur oleh kadar kalsium dlm darah  Peningkatan kalsium akan mengakibatkan penurunan sekresi parathormon (feed back mechanism)  Parathormon >>> mengakibatkan kenaikan kadar kalsium serum (akibatkan kematian), karena jika produk kalsium dan fosfor meningkat akan terjadi pengendapan kalsium fosfat di berbagai organ tbh shg menyebabkan kalsifikasi jaringan
  • 60. PATOFISIOLOGI PARATHORMON Tulang Tubulus Ginjal akt. Osteoklast reabsorbsi kalsium oleh tub. distal akt.osteoblast reabsorbsi fosfat oleh tub. Proximal Peningkatan kadar kalsium dan penurunan kadar fosfat plasma
  • 63.  Terletak didalam jaringan retroperitoneal yang menutupi kutub atas ginjal (ada 2 buah organ adrenal).  Masing –masing adrenal mempunyai 2 buah kelenjar yaitu: – Kortek adrenal – Medula adrenal Anfis Endokrin 63
  • 64. Anfis Endokrin 64 Kelenjar Kortex Adrenal  Menghasilkan Kortikosteroid  Korteks adrenal adalah sepasang kelenjar yang masing-masing terletak di atas ginjal.  Setiap kelenjar terdiri dari dua kelenjar yang terpisah, yang mempunyai perbedaan struktur, asal embrionik dan sekresi hormon.  Bagian dalam disebut medula adrenal dan bagian luar disebut korteks adrenal.  Bagian dalam menghasilkan epinefrin dan bagian korteks menghasilkan steroid.
  • 65. Anfis Endokrin 65 Korteks adrenal dibagi menjadi 3 zona  Zona Glomerulosa (zona yang paling luar)  Zona Fasikulata (zona tengah)  Zona Retikularis (zona paling dalam)
  • 66. Anfis Endokrin 66 Zona Glomerulosa  Mensekresi hormon Aldosteron  Fungsi aldosteron : – Mengatur garam-garam plasma : natrium dan kalium – Tekanan darah – Volume darah
  • 67. Anfis Endokrin 67 Penurunan sodium atau tekanan darah Angiotensinogen (hati) Rennin (JGA) Angiotensin I paru-paru Angiotensin II Vasokontriksi :Tekanan darah meningkat Korteks adrenal melepaskan aldosteron Aldosteron Meningkatkan reabsorbsi sodium dan Air kemudian akan ikut meningkat secara osmosis Meningkatnya tekanan dan volume darah dan mengkompensasi penurunan sodium.
  • 68. Anfis Endokrin 68 Zona Fasikulata  Mensekresi glukokortikoid  Fungsi Glukokortikoid : Mengatur metabolisme glukosa, terutama pada masa stres (dingin, kelaparan, hipotensi, perdarahan, operasi, infeksi, nyeri karena luka, fraktur, peradangan, aktivitas fisik berat, dan trauma emosional).
  • 69. Anfis Endokrin 69 stres (ketakutan, kerja fisik jangka pendek, penurunan tekanan darah) hipotalamus merangsang sistem saraf simpatis dan medula adrenal sekresi katekolamin Kenaikan tekanan darah dan mobilisasi glukosa dan asam lemak Secara simultan hipotalamus mengeluarkan Corticotropin releasing Hormone (CRH). CRH merangsang pelepasan ACTH pada pituitari. ACTH bekerja pada korteks adrenal menstimulasi sintesa dan pelepasan kortisol.
  • 70. Anfis Endokrin 70 ALON-ALON SING PENTING KELAKON….
  • 71. Anfis Endokrin 71 Stress kronik (penyakit, kelaparan, nyeri) pelepasan ACTH dan kortisol juga hipertropi adrenal Kortisol membantu katekolamin memobilisasi asam lemak dan gliserol dari sel lemak (otot, tulang, jar.limfe u/ katabolisme protein) Asam lemak digunakan oleh jantung dan hati. Kortisol menstimulasi hati agar membentuk enzim Glukoneogenesis(meningkatkan kerja glukagon dan GH) Kortisol menurunkan ambilan glukosa oleh otot dan jaringan perifer supaya glukosa digunakan oleh otak dan jantung.
  • 72. Anfis Endokrin 72  Kortisol dalam dosis besar akan menghambat simpton inflamasi (anti inflamasi) yang disebabkan luka, alergi, gangguan rematoid pada sendi. Kortisol berlebihan juga dapat menyebabkan hipertensi dan gangguan vaskuler serta meningkatkan sekresi asam lambung.  Kortisol yang berlebihan juga bisa menyebabkan Sindroma Cushing.  Penurunan sekresi kortisol menyebabkan Penyakit Addison.
  • 73. Anfis Endokrin 73 Zona Retikularis  Mensekresi hormon steroid seks terutama androgen.  Androgen Adrenal adalah sumber utama hormon sex steroid pada laki-laki dan perempuan  Androgen berfungsi dalam : libido, aktivitas anabolik, pertumbuhan tulang dan otot  Selama pubertas androgen berlebihan pada wanita menyebabkan maskulinisasi sedangkan pada masa kanak-kanak menyebabkan perkembangan precox dengan karakteristik laki- laki (virilisme).
  • 74. Anfis Endokrin 74 Medula Adrenal  Hormon ada 2 :  1. epineprin (adrenalin)  2. norepineprin (noradrenalin)
  • 75. Medula adrenal  Bagian lapisan dalam kelenjar adrenal  Ada 2 buah hormon yang disekresi yaitu: 1. Epineprin 2. Norepineprin
  • 78.  Pankreas terletak retroperitoneal di belakang lambung.  Jaringan endokrin (pulau Langerhans) dibedakan dalam : – Sel Alfa (α) menghasilkan glukagon – Sel Beta (β) menghasilkan insulin – Sel delta (δ) menghasilkan polipeptida pankreas  Insulin dan glukagon mempunyai pengaruh penting dalam mengatur kadar gula darah Anfis Endokrin 78
  • 79. Anfis Endokrin 79 Pankreas  Pakreas merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin.  Bagian eksokrin terdiri atas acini pankreas dan duktus pankreas yang mensekresi enzim dan bikarbonat untuk pencernaan usus.  Bagian endokrin dari pankreas adalah pulau-pulau langerhans terdiri atas satu sampai dua pulau sel-sel tersebar di antara bagian eksokrin.  Sel alfa menghasilkan glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan sel delta menghasilkan somatostatin.
  • 80. Anfis Endokrin 80 Insulin  Berfungsi :  Memfasilitasi transport glukosa melintasi membran sel  Meningkatkan tersedianya glukosa dalam sel  Mendorong penggunaan glukosa  Disebut hormon Hipoglikemik
  • 81. Transport Glukosa Ke Dalam Sel Makanan Glukosa >>> Pankreas Hormon insulin Glukosa Dibakar Glikogen (disimpan)
  • 82. Anfis Endokrin 82  Glukagon berfungsi : Meningkatkan penggunaan karbohidrat dengan memobilisasi dari tempat penyimpanan (hati). Disebut hormon Hiperglikemik.  Somatostatin bertindak sebagai hormon lokal pada jaringan hormon. Kerjanya menghambat sekresi insulin dan glukagon
  • 85.  Letak : dibelakang sternum, didepan paru – paru dan jantung  Sangat penting untuk perkembangan sistem limfatik  Kelenjar ini mempunyai 2 lapisan : 1. Kortek terbungkus sempurna dengan limfosit 2. Medula menstimulasi sel limfosit untuk membelah dan kemampuan untuk mengenali dan menyerang benda asing.
  • 88. Anfis Endokrin 88 Testis  Menghasilkan steroid laki-laki  Testoteron : memacu pertumbuhan dan perkembang organ kelamin dan perkembangan seks sekunder pada pria. Produksi testoteron yang stabil akan :  Mempertahankan spermatogenesis  Meningkatkan aktivitas anabolik serta kekuatan otot serta tulang  Meningkatkan produksi sel darah merah dalam sumsum tulang merah  Meningkatkan libido dan sikap agresivitas normal
  • 89. Anfis Endokrin 89 Ovarium  Menghasilkan steroid perempuan (estrogen, progesteron)

Editor's Notes

  1. 1