SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Pengantar
 Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar
dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia.
 Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan
Anatomi Kulit
 Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
 Lapisan epidermis/ kutikel
 Stratum korneum / lapisan tanduk
 Stratum lusidum
 Stratum granulosum / lapisan keratohialin
 Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer
 Stratum basale
 Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true
skin
 Pars papilare
 Pars retikulare
Lapisan subkutis/ hipodermis
*Lapisan epidermis/ kutikel
 STRATUM KORNEUM/LAP TANDUK
 Lapisan kulit yang paling luar
 Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
 Tidak berinti
 Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
 Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
 STRATUM LUSIDUM
 Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
 Lapisan sel terang
 Lapisan sel gepeng tanpa inti
 Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
 Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di
telapak tangan dan kaki
 STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
 Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
 Grainy (lapisan bulir padi)
 Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti
diantaranya.
 Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
 STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL
LAYER
 Terdiri dari 5-8 lapisan
 Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
 Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena
adanya proses mitosis.
 Terdapat sel langerhans
 Lapisan ini memproduksi keratin
 Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga
kelembaban kulit
 STRATUM BASALE
 Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak
dengan dermis
 Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
 Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung
pigmen.
 Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi
reproduktif
 Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin
 Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis, Otot,
Saraf
 Mendapat suplai darah dan saraf
 Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal
daripada epidermis.
 Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.
 Terdiri dari 2 bagian :
 Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi
ujung serabut saraf dan pemb darah
 Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel
rambut, pemb darah, saraf, kolagen.
 Lap subkutis/ hipodermis
 Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan
sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang
berfungsi sebagai cadangan makanan. Dalam lapisan
ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah
dan getah bening
 Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama tergantung
pada lokalisasinya, di abdomen dapat mencapai
ketebalan 3 cm, kelopak mata dan penis sangat sedikit
dan fungsinya sebagai Isolator panas bagi tubuh
MELANOCYTES
 Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
 Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
 Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat
merusak DNA – mutasi
 Melanin dapat mencegah kerusakan DNA, membantu
mencegah kanker kulit
STRUKTUR ASESORIS KULIT
 Kelenjar pada Kulit
 Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/
kelenjar minyak
 Kelenjar keringat terbagi atas :
 Kelenjar Ekrin
 Kelenjar apokrin
Kelenjar Ekrin
 Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan
dermis, bermuara di permukaan kulit.
 Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam
 Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam
 Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres
emosional, faktor paanas dan saraf simpatis
 Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan
suhu tubuh
Kelenjar apokrin
 Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental
 Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan
saluran telinga luar
 Fungsi belum jelas
KELENJAR SEBASEA (KELENJAR
MINYAK)
 Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di telapak
tangan dan kaki
 Terletak di samping akar rambut, bermuara pada
folikel rambut
 Fungsi : memberi lapisan lemak, bakteriostatik,
menahan evaporasi
 Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif
RAMBUT
 Terdiri dari akar rambut dan batang
 Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
 Diproduksi oleh folikel rambut
 Siklus pertumbuhan rambut:
 Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan
kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
 Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
 Fase Katogen :fase diantara kedua fase
 Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 %
mengalami fase telogen
KUKU
 Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal
 Akar kuku : bagian yang terbenam kulit jari
 Badan kuku : bagian di atas jaringan lunak ujung jari
 Tumbuh : 1 mm/minggu
 Fungsi : melindungi jari tangan
FUNGSI KULIT
 Fungsi proteksi
 Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau
mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi
terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat,
gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan
infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
 Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya
lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan
sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
 Fungsi absorbsi
 Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi
respirasi.
 Fungsi ekskresi
 Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna
lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat
dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit
juga menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit
tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan
keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
 Fungsi persepsi
 Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh
badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin
diperankan oleh badan krause yang terletak di dermis.
Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan
terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan
vater paccini di epidermis
 Fungsi pengaturan suhu tbh
 Kulit melakukan peranan ini dengan cara
mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot /
kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
mendapat nutrisi yang cukup baik.
 Fungsi pembtkan pigmen
 Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal
dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit
menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna
kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit
melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb,
oksi Hb dan karoten.
 Fungsi keratinisasi
 Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan
terhadap infeksi secara mekanis fisiologik
 Fungsi pembtkan vit D
 Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan
bantuan sinar matahari.
ANATOMI DAN FUNGSI KULIT

More Related Content

What's hot

histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)fikri asyura
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fharry christama
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi matamateri-x2
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariakristanto djuwahir
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanWidya Puspitasari
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanCahya
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound reviseyudhasetya01
 
Konsep Luka
Konsep LukaKonsep Luka
Konsep LukaReza J
 
Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)meducationdotnet
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
PPT - Sistem Limfatik.ppt
PPT - Sistem Limfatik.pptPPT - Sistem Limfatik.ppt
PPT - Sistem Limfatik.ppt
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Anatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulitAnatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulit
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Fisiologi Kulit
Fisiologi KulitFisiologi Kulit
Fisiologi Kulit
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Kuliah 12 sistem uropoeitica
Kuliah 12 sistem uropoeiticaKuliah 12 sistem uropoeitica
Kuliah 12 sistem uropoeitica
 
Konsep Luka
Konsep LukaKonsep Luka
Konsep Luka
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)
 
Pengkajian-Luka.ppt
Pengkajian-Luka.pptPengkajian-Luka.ppt
Pengkajian-Luka.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 

Similar to ANATOMI DAN FUNGSI KULIT

anatomifisiologisistemintegumen-160625132652.pptx
anatomifisiologisistemintegumen-160625132652.pptxanatomifisiologisistemintegumen-160625132652.pptx
anatomifisiologisistemintegumen-160625132652.pptxEsterCintyaRomiannaS
 
anfis-integumen.ppt
anfis-integumen.pptanfis-integumen.ppt
anfis-integumen.pptnikengrahp
 
PPT_ANATOMI_KULIT_DR_SHELLA.pptx
PPT_ANATOMI_KULIT_DR_SHELLA.pptxPPT_ANATOMI_KULIT_DR_SHELLA.pptx
PPT_ANATOMI_KULIT_DR_SHELLA.pptxViaAnggie
 
5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptx5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptxziaulfatwa2
 
Anatomi dan Fisiologi kulit.pdf
Anatomi dan Fisiologi kulit.pdfAnatomi dan Fisiologi kulit.pdf
Anatomi dan Fisiologi kulit.pdfNadilaGinaAwaliyah
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptMeilanySasti
 
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptxPENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptxDesinta6
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenarniwianti
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenKANDA IZUL
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.pptANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.pptyunuszakaria
 
PPT KULIT.pptx
PPT KULIT.pptxPPT KULIT.pptx
PPT KULIT.pptxRimayani5
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenRozyainun
 
Anatomi Integumen
Anatomi IntegumenAnatomi Integumen
Anatomi IntegumenDedi Kun
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenBetaKatsuragi
 

Similar to ANATOMI DAN FUNGSI KULIT (20)

anatomifisiologisistemintegumen-160625132652.pptx
anatomifisiologisistemintegumen-160625132652.pptxanatomifisiologisistemintegumen-160625132652.pptx
anatomifisiologisistemintegumen-160625132652.pptx
 
anfis-integumen.ppt
anfis-integumen.pptanfis-integumen.ppt
anfis-integumen.ppt
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
PPT_ANATOMI_KULIT_DR_SHELLA.pptx
PPT_ANATOMI_KULIT_DR_SHELLA.pptxPPT_ANATOMI_KULIT_DR_SHELLA.pptx
PPT_ANATOMI_KULIT_DR_SHELLA.pptx
 
5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptx5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptx
 
Anatomi dan Fisiologi kulit.pdf
Anatomi dan Fisiologi kulit.pdfAnatomi dan Fisiologi kulit.pdf
Anatomi dan Fisiologi kulit.pdf
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
 
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptxPENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumen
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.pptANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
 
PPT KULIT.pptx
PPT KULIT.pptxPPT KULIT.pptx
PPT KULIT.pptx
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
Anatomi Integumen
Anatomi IntegumenAnatomi Integumen
Anatomi Integumen
 
Integumen
IntegumenIntegumen
Integumen
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumen
 
Integumen
IntegumenIntegumen
Integumen
 

More from materi-x2

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxmateri-x2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikalmateri-x2
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralmateri-x2
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)materi-x2
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarmateri-x2
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrinmateri-x2
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafanmateri-x2
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulermateri-x2
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetymateri-x2
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptifmateri-x2
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratmateri-x2
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapanmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi matamateri-x2
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiahmateri-x2
 

More from materi-x2 (20)

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
Bidai
Bidai Bidai
Bidai
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

ANATOMI DAN FUNGSI KULIT

  • 1.
  • 2. Pengantar  Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia.  Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan
  • 4.  Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :  Lapisan epidermis/ kutikel  Stratum korneum / lapisan tanduk  Stratum lusidum  Stratum granulosum / lapisan keratohialin  Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer  Stratum basale  Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin  Pars papilare  Pars retikulare Lapisan subkutis/ hipodermis
  • 5. *Lapisan epidermis/ kutikel  STRATUM KORNEUM/LAP TANDUK  Lapisan kulit yang paling luar  Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati  Tidak berinti  Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk  Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin  STRATUM LUSIDUM  Terdapat langsung di bawah lapisan korneum  Lapisan sel terang  Lapisan sel gepeng tanpa inti  Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)  Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki
  • 6.  STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN  Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng  Grainy (lapisan bulir padi)  Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya.  Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.  STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL LAYER  Terdiri dari 5-8 lapisan  Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)  Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.  Terdapat sel langerhans  Lapisan ini memproduksi keratin  Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga kelembaban kulit
  • 7.  STRATUM BASALE  Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis  Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar  Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.  Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif
  • 8.  Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin  Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis, Otot, Saraf  Mendapat suplai darah dan saraf  Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.  Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.  Terdiri dari 2 bagian :  Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pemb darah  Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pemb darah, saraf, kolagen.
  • 9.  Lap subkutis/ hipodermis  Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening
  • 10.  Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama tergantung pada lokalisasinya, di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, kelopak mata dan penis sangat sedikit dan fungsinya sebagai Isolator panas bagi tubuh
  • 11. MELANOCYTES  Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin  Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)  Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat merusak DNA – mutasi  Melanin dapat mencegah kerusakan DNA, membantu mencegah kanker kulit
  • 12. STRUKTUR ASESORIS KULIT  Kelenjar pada Kulit  Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak  Kelenjar keringat terbagi atas :  Kelenjar Ekrin  Kelenjar apokrin
  • 13. Kelenjar Ekrin  Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit.  Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam  Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam  Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres emosional, faktor paanas dan saraf simpatis  Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh
  • 14. Kelenjar apokrin  Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental  Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar  Fungsi belum jelas
  • 15. KELENJAR SEBASEA (KELENJAR MINYAK)  Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan kaki  Terletak di samping akar rambut, bermuara pada folikel rambut  Fungsi : memberi lapisan lemak, bakteriostatik, menahan evaporasi  Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif
  • 16. RAMBUT  Terdiri dari akar rambut dan batang  Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh  Diproduksi oleh folikel rambut  Siklus pertumbuhan rambut:  Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepataan tumbuh 0,35mm/hari  Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan  Fase Katogen :fase diantara kedua fase  Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 % mengalami fase telogen
  • 17. KUKU  Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal  Akar kuku : bagian yang terbenam kulit jari  Badan kuku : bagian di atas jaringan lunak ujung jari  Tumbuh : 1 mm/minggu  Fungsi : melindungi jari tangan
  • 18. FUNGSI KULIT  Fungsi proteksi  Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar; kuman/bakteri, jamur  Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.  Fungsi absorbsi  Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
  • 19.  Fungsi ekskresi  Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5  Fungsi persepsi  Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater paccini di epidermis
  • 20.  Fungsi pengaturan suhu tbh  Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot / kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.  Fungsi pembtkan pigmen  Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
  • 21.  Fungsi keratinisasi  Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis fisiologik  Fungsi pembtkan vit D  Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.