Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Anatomi persyarafan
1.
2. SISTEM SARAF
Termasuk sistem pengendali
Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk
sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar
di seluruh jaringan tubuh.
Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima
data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi
perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan
tindakan yang penting demi keadaan homeostasis
Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemelihara-
an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada
lingkungan sekitarnya.
3. Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu
berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan (internal & eksternal)
Stimulus
Setiap perubahan yang terjadi di luar dan di
dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke
sistem saraf
Mis: huruf mata
4. 3 FUNGSI SISTEM SARAF
• Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di
sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera
terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai
penginput data
• Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan
mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan
• Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk
mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
5. NERVOUS SYSTEM
Central NS Peripheral NS
Brain Spinal cord
Forebrain
Midbrain
Hindbrain
Cerebrum Limbic
system
Thalamus
Hypothalamus
Reticular
Formation
(extend to
midbrain)
Somatic NS Autonomic NS
Afferent nerves
Parasymphahetic
Symphathetic
Efferent nerves
Cerebelum
Pons
Medulla
6. SISTEM SARAF
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis,
bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses
biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima
informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal
elektrik di dalam sistem
Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf
perifer (PNS).
CNS merupakan tempat proses berlangsung dan PNS
bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls
elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf
PNS terdiri dari saraf2 yang membawa impuls antara
CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ2 lain
7. SISTEM SARAF
CNS merupakan pusat sistem saraf, dimana bagiannya
memproses informasi yang diterima oleh PNS
CNS terdiri atas otak dan tulang belakang. Bertanggung
jawab menerima dan menginterpretasi sinyal dari PNS
dan dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar
maupun tidak sadar.
• Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS,
sedangkan saraf sensorik dan saraf motorik membentuk
PNS
• PNS terdiri dari organ indera (mata, telinga, saraf
peraba, perasa, penciuman)
8. • Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagian
dari saraf motorik
• Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Informasi
ditransmisikan dari dan ke otak, otak menerima
informasi dari saraf sensorik dan dikirimkan ke saraf
motorik.
• Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh saraf
sensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu yang sama
informasi ttg tubuh kita (mis.lapar) diterima oleh saraf
motorik dan dikirimkan ke otak
• Informasi disampaikan oleh sel2 saraf: neuron
SISTEM SARAF
9.
10. OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
OTAK
Merupakan pusat kendali tubuh
Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white
matter)
SUMSUM TL BELAKANG
Panjang + 45 cm
Garis tengah + 12 mm
Terdapat jaringan kelabu dan putih
12. Pokok Bahasan
JARINGAN PELINDUNG
Meninges
Sistem Ventrikulus
STRUKTUR OTAK UTAMA
Forebrain
Midbrain
Hindbrain
SUMSUM TULANG BELAKANG
14. MENINGES
DURAMATER
Dura=hard=keras
Mater=mother=ibu
Lapisan paling luar yang tebal, keras dan fleksibel tetapi
tidak dapat direnggangkan
ARACHNOID MEMBRAN
Arakhe=spider
Jaringan tengah yang bentuknya seperti jaring laba-laba
Sifatnya lembut dan berongga-rongga
Letaknya di bawah duramater
15. MENINGES
PIAMATER
Pious=small=kecil
Mater=mother=ibu
Jaringan pelindung paling bawah dan paling dekat
dengan otak dan sumsum tulang belakang
Mengandung pembuluh darah
Subarachnoid space = rongga yang dipenuhi cairan
cerebrospinal
16.
17.
18.
19. SISTEM VENTRIKULUS
Ventrikel lateral
berpasangan, ruang terbesar, berhubungan dengan
ventrikel ketiga
Ventrikel ketiga
terletak di otak bagian tengah dihubungkan ke ventrikel
keempat melalui cerebral aquaduct
Ventrikel keempat
Berhubungan dengan central kanal pada ujung caudal
melalui cerebral aquaduct
21. SISTEM VENTRIKULUS
Ventrikulus adalah ruangan-ruangan yang
berhubungan satu sama lain yang berisi cairan
cerebrospinal
Cairan cerebrospinal pelindung otak
Otak dapat mengapung dan sehingga beratnya yg
sekitar 1400 g 80 g
Mengurangi tekanan pd bagian bawah otak yg
dipengaruhi oleh gravitasi
22. Gray Matter - White Matter
Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut
saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks
serebral, bag dalam sumsum tlg belakang
White Matter – bagian SSP yang mengandung
serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) -
lapisan dalam serebrum
23. CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus
khoroid ke ventrikel2 di
otak
Cairan bening/seperti air
Sebagai penahan
goncangan
Tempat pertukaran nutrien
antara darah dan sistem
saraf
Digunakan untuk deteksi
penyakit meningitis
24. Cairan Serebrospinal
CSF konsentrasi dari darah dan plasma darah
Diproduksi oleh choroid pleksus yang terdapat
dalam keempat ventrikel
Sirkulasi CSF:
Ventrikel lateral ventrikel ketiga cerebral aquaduct
ventrikel keempat subarachnoid (melindungi
CNS) diabsorbsi ke superior sagital sinus
duramater pembuluh jugular
Volume CSF = 125 ml
Daya tahan = 3 jam
27. FOREBRAIN
Telencephalon
Hemisphere kanan dan hemisphere kiri
Otak besar (cerebrum)
Dilapisi oleh cerebral korteks, yg terdiri dari:
Basal ganglia
Sistem limbik
Diencephalon
Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan
mengelilingi ventrikel ketiga
Dua struktur utama:
Thalamus
Hipothalamus
28. TELENCEPHALON
Bagian terbesar dari otak manusia kompleks
Mengatur gerakan tidak disadari; menginterpretasikan
input sensoris; mediator proses belajar
Hemisfer dilapisi cerebral cortex soma sel
gray mater (keabu-abuan)
Lapisan di bawahnya terdiri dari akson yg
bermielin sehingga berwarna putih
Jaringan cerebral berlipat-lipat luas 75 cm2
Ketebalan 3 mm
Bentuk tsb mengurangi ruang yg dibutuhkan
tanpa mengurangi volumenya
29. Lipatan-lipatan cortex:
Jurang lipatan fissure (dalam)
Jurang lipatan sulkus (dangkal)
Punggung gelombang gyrus
Commisure longitudinal fissure yang tidak terputus
dan dihubungkan oleh traktus (saluran)
Corpus callosum commisure yg terbesar
30. Fissure:
Central fissure
Lateral fissure gyrus superior temporal
Gyrus precentral
Gyrus
postcentral
Mengatur
fungsi
motorik
Menerima
input dr
reseptor
sensoris
auditory
35. LOBUS
Lobus frontalis
Fungsi: perencanaan, penghentian dan pengontrolan gerak tubuh
Lobus parietalis
Fungsi: Primary somatosensoris cortex informasi indera somatis
(peraba) spt: tekanan, sentuhan, getaran dan temperatur
Lobus oksipitalis
Fungsi: Primary visual cortex menerima informasi-informasi
visual (indera pengelihatan)
Lobus temporalis
Fungsi: Primary audio cortex menerima informasi audio (indera
pendengaran)
36.
37.
38. Sistem Limbic
Terdiri dari:
Limbic cortex
Satu set struktur interkoneksi
Fungsi proses perilaku bermotivasi
Makan; menghindari bahaya; berkelahi; perilaku
seksual
Emosi; perilaku belajar
Struktur utama:
Hippocampus
Amygdala
39. Basal Ganglia Kumpulan subcortical nuclei yg terletak pada anterior
dari ventrikel lateral
Terlibat dalam proses pengendalian gerakan
Terdiri dari:
Globus pallidus
Putamen
Caudate
Amiygdala STRIATUM
40.
41. DIENCEPHALON
Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan
mengelilingi ventrikel ketiga
Dua struktur utama:
Thalamus
Hipothalamus
42.
43. Thalamos = ruangan di dalam
Letaknya di bagian dorsal diencephalon dan
melingkupi dua sisi otak (sisi ventrikel ketiga)
Terdiri dari dua lobus thalamus
Keduanya dihubungkan oleh massa intermedia
Fungsi: menerima input saraf yang menuju
cerebral cortex
Projection fibers membantu mengirim berita
(melalui sinaps) ke cortex
Struktur thalamus berdasarkan jenis kumpulan sel
sarafnya:
Lateral geniculate nuclei visual
Medial geniculate nuclei auditory
Ventral posterior nuclei somatosensoris
THALAMUS
44. HIPOTHALAMUS
Hypo = kurang
Ukuran = 1/10 ukuran thalamus
Fungsi: mengontrol sistem saraf otonom dan sistem
endokrin
Peran penting dalam pengaturan perilaku bermotivasi
Strukturnya kompleks:
Nuclei dan saluran jaringan
Kelenjar pitutary yang melepaskan hormon
Sistem endokrin dalam tubuh diatur oleh hormon yg
diproduksi hipotalamus
Hormon yg diproduksi oleh anterior pituitary gland
(master gland) mengatur kelenjar endokrin lain
Contoh: hormon gonadotropic menstimulasi gonads hormon
seksual
Hormon yg diproduksi oleh posterior pituitary gland
Contoh: hormon oxytoxin menstimulasi aliran ASI dan kontraksi
uterus saat melahirkan
45.
46.
47. MIDBRAIN
MESENCEPHALON
Mengelilingi cerebral aquaduct
Struktur utama:
Tectum (atap); terletak di bagian dorsal mesencephalon
Superior colliculi (fungsi visual)
Inferior colliculi (fungsi auditori)
Tegmentum (pelindung); terletak di bawah tectum
Reticular formation informasi sensoris
Periaquaductal gray mater mengontrol gerakan
Red nucleus informasi motorik
48.
49. HINDBRAIN
METENCEPHALON
Pons = bridge = jembatan
Mengatur tidur dan terjaga dari tidur
Cerrebelum (otak kecil)
Peran penting dalam sensorimotorik
Keseimbangan/kestabilan rusak tidak stabil dalam berdiri
atau berjalan (gerakan cenderung tergesa-gesa)
Gerakan koordinasi motorik halus. Ct: pianis
MYELENCEPHALON
Letak: paling ujung posterior (caudal) dari otak
Berbatasan dengan ujung rostral tulang belakang
Medulla oblongata
Traktus yang membawa sinyal ke otak dan tubuh
Reticular formation
Mengatur fungsi organ-organ vital seperti:
Sistem kardiovaskular; respirasi; gerakan otot kepala
50. SUMSUM TULANG BELAKANG
Berbentuk silindris dengan ketebalan seukuran
jari kelingking manusia dewasa
Fungsi utama:
mendistribusikan perintah saraf-saraf motorik ke organ-
organ gerak seperti kelenjar endokrin dan otot
Mengontrol gerak refleks
Terdiri dari:
Cervical (leher) 7 ruas tulang
Thoraric (dada) 12 ruas tulang
Lumbar (punggung bawah) 5 ruas tulang
Sacral (panggul) 5 ruas tulang
Coccygeal (ekor) 1 ruas tulang
53. SUMSUM TULANG BELAKANG
Sumsum tulang belakang terletak di tengah rongga
ruas-ruas tulang belakang (spinal foramen)
Panjang sumsum tulang belakang 2/3 panjang ruas
tulang belakang
1/3 bagian akar saraf-saraf tulang belakang cauda
equina
54.
55. SUMSUM TULANG BELAKANG
Sumsum tulang belakang:
Substansi grisea (abu-abu) soma sel
Substans alba (putih) kumpulan akson
Keempat ‘lengan’ seperti huruf H disebut dengan tanduk
dorsal (2) dan tanduk ventral (2)
Ada 31 ruas satu pasang saraf tulang belakang
Jadi, ada 62 kumpulan saraf tulang belakang
Dorsal root (akar dorsal)
Ventral root (akar ventral)
Struktur:
Akar dorsal saraf sensoris aferen
Akar ventral saraf motorik eferen
56.
57. Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia
bekerja.
Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan
bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah
raga otak bekerja SS otonom meningkatkan detak
jantung lebih cepat.
OTAK
58. SUMSUM TULANG BELAKANG
= Medula spinalis
Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal
mll foramen magnum, berakhir diantara
vertebra L1 dan L2
Penghubung otak dengan seluruh
tubuh/perifer (PNS)
Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
Mengandung 31 psg saraf spinal
62. 4 jenis serabut saraf
1. Sensorik somatik – “body senses”
sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan
2. Sensorik viseral – “organ senses”
Rasa sakit, suhu di dalam organ
C/ mual, lapar, kram
3. Motorik somatik – “body movement”
Kontraksi sadar otot rangka
4. Motorik viseral – “organ movement”
Kontraksi otot2 polos, kelenjar
= sistem saraf otonom
63. Substansi abu2/gray matter (1)
• Gray Matter
– Bentuk huruf “H” di
lapisan dalam
– Kanal tengah = pada gray
commissure
– Tanduk posterior/dorsal
– Tanduk anterior/ventral
• Terdiri atas
– Badan sel
– Akson tak bermyelin
– Dendrit
– Saraf glia
64. Tanduk posterior = mengandung interneuron, menghantarkan
informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum
tulang
Akar dorsal mengandung serabut sensorik
Sensorik somatik
Sensorik viseral
Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat
interneuron melewatinya
Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang
mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan
kelenjar
Akar ventral mengandung
Motorik viseral
Motorik somatik
Substansi abu2/gray matter (2)
65. Substansi putih/white matter (2)
Mengelilingi substansi
kelabu/gray matter
Membentuk kolom
putih
Funiculus posterior
Funiculus anterior
Funiculus lateral
Terdiri atas
Akson bermyelin
Akson tanpa myelin
66. Substansi putih/white matter (2)
Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara
sumsum tulang dan antara otak + sumsum tulang
2 tipe utama serabut saraf :
Serabut saraf menaik/ascending : membawa informasi
sensorik dari tubuh ke otak
c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu
Serabut saraf menurun/descending: membawa
informasi motorik dari otak ke sumsum tulang
c/ mengendalikan ketelitian, gerakan terlatih
= menulis, menjaga keseimbangan, melakukan
gerakan
67. SISTEM SARAF PERIFER
31 pasang saraf spinal (serabut motorik,
sensorik menyebar pada ekstremitas &
dinding tubuh)
12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja,
sensorik saja, atau campuran keduanya
menyebar di daerah leher & kepala)
68. Saraf Spinal
Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu
(serviks, toraks, lumbar, dll.)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
72. Saraf kranial (2)
I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima &
menghantar impuls pada sensasi penciuman
II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina
mata
III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) =
serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot
siliaris intrinsik & otot sfingter iris
V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut
campuran
VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik
mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal
73. Saraf kranial (3)
VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di
telinga dalam dan mempersarafi pendengaran &
keseimbangan
IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi
lidah & farings
X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling
luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di
rongga leher, dada & abdomen
XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan
serabut vagus
XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot
intrinsil dan ekstrinsik lidah
75. Susunan sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari neuron/sel saraf & sel glia
Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari
lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon akan
disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya. Tidak
dapat membelah
Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan
sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara
sel2 saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.
Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi
akson sehingga mempengaruhi kecepatan
penghantaran impuls dari saraf. Dapat membelah.
76. NEURON/SEL SARAF
Merupakan satuan dasar sistem saraf
Mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan
dengan sel tubuh lainnya
Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur :
Akson melalui serabut inilah neuron melaksanakan
fungsinya
Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari
otak, serta sumsum tlg belakang
Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain
disebelahnya melalui sinapsis
Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian
oksidatif glukosa dan benda2 keton
78. NEURON
Interneuron/neuron penyambung – neuron yang
berada di dalam CNS – menggerakkan isyarat
antar neuron
Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim
impuls dari sistem perifer ke dalam CNS
Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang
membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam sistem
perifer (otot, kelenjar)
79. Penghantaran impuls
Sinyal kimia neurotransmiter
Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Sinyal listrik
Potensial aksi sel saraf untuk menghantarkan
impuls sepanjang akson
84. NEURON
Jenis neuron
1. Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma
berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki
2. Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di
retina, mukosa penciuman, telinga dalam &
alat pengecap)
3. Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang
dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di
bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang
belakang
85.
86. Akson
Serabut panjang pada sel
saraf/neuron yang bekerja
membawa keluar pesan
(efferent)
Neuron2 mengirim impuls
listrik dari dalam sel melalui
akson ke sel sasaran/target
Setiap sel saraf memiliki 1
akson, panjang + 20 cm
• Struktur menyerupai
tabung & bercabang di
ujung akhir
berhubungan dengan
dendrit sel lain
87. Selaput myelin
Lapisan lemak berwarna
putih melapisi akson
Sebagai isolator elektrik
Tidak semua sel
mengandung myelin
Fungsi : meningkatkan
kecepatan sinyal saraf
akson
88. Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (1)
Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal :
potensial aksi
Potensial aksi : muatan listrik yang
dihasilkan o/ perubahan keseimbangan kimia
dari cairan di dalam & sekeliling neuron
bergantung pada pergerakan ion2 bag luar dan
bag dalam sel
Jika potensial aksi terjadi pada neuron
pesan molekular dikirimkan ke neuron di
sebelahnya
89. Terjadi jika impuls yang masuk adalah
depolarisasi yang mencapai ambang tertentu
pada pangkal akson timbul potensial aksi
sel terstimulasi
Potensial diteruskan ujung neuron mem-
bebaskan neurotransmiter
Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (2)
90. Neuron membawa informasi ke neuron lain atau
ke otot
Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf
dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)
Sinaps terdiri atas:
Ujung saraf
Membran pasca-sinaptik sel yang kontak
Celah sinapsis yang terletak di antara keduanya
Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (3)
92. Membran sel semipermeabel
Cell Membrane at rest
Na+ Cl-K+
Na+
Cl-
K+ A-
Outside of Cell
Inside of Cell
Potassium (K+)
can pass through
to equalize its
concentration
Sodium and
Chloride
cannot pass
through
Result - inside is
negative relative
to outside
- 70 mV
93. Potensial istirahat
Pada kondisi istirahat, akson mengandung cairan bermuatan negatif,
sedangkan disekelilingnya ion positif polarisasi
Potensial di bagian dalam -65 sampai -70 mV
Muatan ke daerah dendrit lebih positif
Jika potensial istirahat meningkat melampaui ambang suatu potensial aksi
mulai berjalan dr badan sel ke akson
94. Depolarisasi mengawali PA
Jika terjadi stimulasi, PA membuka pintu aksonmembran ion
muatan + (Na+) masuk ke akson depolarisasi
Bagian dalam sel dg cepat berubah menjadi lebih positif
dibandingkan bag. luar
95. Repolarisasi
Berlanjut sampai nilai ambang tercapai impuls dihantarkan dari
akson ke dendrit neuron berikutnya kembali ke posisi istirahat
Sth depolarisasi ion K+ bergerak keluar, menjaga kondisi di dalam
menjadi bertegangan negatif repolarisasi
96. Hiperpolarisasi
Repolarisasi mengakibatkan tegangan di bawah potensial istirahat
Sel saraf pada saat ini tidak menghasilkan potensial aksi lagi
Disebut periode refraktori
97. Bagaimana jalannya impuls?
Impuls mencapai akson akhir/terminal
prasinapsis akhir
Potensial aksi mencapai terminal
Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinaps
Neurotransmiter berikatan dengan membran
pascasinaps
Impuls melintasi sinaps dengan bantuan
neurotransmiter menuju reseptor di dendrit
pintu/kanal terbuka
98. Neurotransmiter (1)
Suatu senyawa kimia endogen yang
menyampaikan, memperkuat, memodulasi
sinyal antara neuron dengan sel lainnya
Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di
bawah membran presinaps dari sinaps &
dilepaskan ke celah sinaps yang berikatan dg
reseptor di bagian pascasinaps
Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya
potensial aksi pada sinaps
99. Neurotransmiter (2)
Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/
neuron yang bersangkutan disimpan dalam
vesikel
Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+
ekstrasel ke akson neurotransmiter
dibebaskan ke celah sinapsis
Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor
neurotransmiter pd membran pascasinaps sel yang
berkontak
100. Transmisi melalui celah sinapsis
Potensial aksi neuron prasinapsis mencapai ujung
terminal vesikel bergerak ke ujung aksi
(bantuan dari gerakan ion Ca2+) transmiter
dibebaskan, kontak dengan membran
pascasinapsis permeabilitas berubah
Jika permeabilitas thdp ion Na+ meningkat,
potensial istirahat menjadi kurang –
Jika nilai ambang tercapai terjadi potensial
aksi pada neuron pascasinapsis impuls
ditransmisikan
102. Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik
Neuron kolinergik
Asetilkolin
Berperan pada pengendalian sistem motorik
Neuron dopaminergik
Dopamin
Berperan pada gerakan dan kerja obat antipsikotik
Neuron nor adrenergik
Nor adrenalin
Berperan pada regulasi TD dan kerja obat antidepresan
Neuron adrenergik
Adrenalin
Berperan = nor adrenergik
103. Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik
Neuron gabaergik
GABA (asam g–aminobutirat)
Ada pada CNS, sebagai neuron inhibitorik
Berperan pada regulasi motorik
Neuron serotoninergik
Serotonin
Tidak banyak terdapat di CNS
Serotonin dibentuk dari asam amino triptofan
Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik
104. Penerusan impuls melalui saraf efferen
• Mengatur hubungan antara bagian dalam tubuh (tegangan otot,
TD) dengan lingkungan (gerakan tertentu) melalui serabut
motorik dan viseral
• Yang berperan:
– Serabut eferen kolinergik
• Motoneuron mempersarafi otot skelet ( kontraksi) &
mrp serabut kolinergik
• Neuron pasca-ganglion parasimpatis Mrp serabut
kolinergik yang mempersarafi berbagai organ
• Neuron praganglion simpatis & parasimpatis
– Neuron eferen nor adrenergik merupakan serabut
kolinergik. Reseptor asetilkolin merupakan reseptor nikotinik
110. SISTEM SARAF OTONOM
Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan
konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam
tubuh yang sesuai
Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.
Neuron preganglionik muncul dari CNS ke ganglion
tubuh, bersinapsis dengan
Neuron pascaganglionik menuju organ efektor
(otot jantung, otot polos, atau kelenjar).
111. SISTEM SARAF OTONOM
Mengendalikan fungsi motorik viseral
Tidak dengan mudah dikendalikan dg kehendak
Terdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis
berbeda anatomi maupun fungsinya
112. SISTEM SARAF OTONOM
Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral
dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.
Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek
berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.
Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem
lain justru menstimulasinya
Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja
jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel,
dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental
113. SISTEM SARAF OTONOM
Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi
& pada pembaruan suplai energi
Sistem simpatis = sistem adrenergik
Stimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang
meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif &
perlu energi)
Sistem parasimpatis = sistem asetilkolin
Stimulasi pada sistem ini, timbul efek dengan tujuan
menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan
energi
Ada keseimbangan antara keduanya
114. Sistem saraf simpatis
Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan sumsum
tulang belakang melalui serabut saraf
Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
3 psg ganglion servikal
11 psg ganglion torakal
4 psg ganglion lumbal
4 psg ganglion sakral
1 psg ganglion koksigen
Sering disebut sistem saraf torakolumbar
Fungsi :
Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh
darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut
motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik
otot tak sadar pada kulit
Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
115. Sistem saraf parasimpatis
Disebut sistem saraf kraniosakral
Terbagi menjadi 2 bagian
Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7
(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk
urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2
SS simpatis membentuk pleksus yang
mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih
116. SISTEM SARAF OTONOM
Sistem asetilkolin
Rest, digest or repose
Saat tubuh tidak aktif
Mis. Digesti, ekskresi,
urinasi
Menyimpan energi
Segmen spinal
kraniosakral (CN III, VII,
IX, X & S2-4)
Sistem adrenergik
Fight, Flight or Fright
Saat tubuh aktif
Mis. Berkeringat nafas
dalam , peningkatan
denyut jantung
Menggunakan energi
Segmen spinal
torakolumbal (T1-L2)
Parasimpatis Simpatis
118. Neurotransmiter pada SS Otonom
• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik :
asetilkolin (Ach) menstimulasi potensial aksi
neuron pascaganglionik
• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik
pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin
• Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik
dan sebagian besar neuron pascaganglionik
parasimpatik asetilkolin (ACh)
119.
120.
121. Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
Eye (Iris) Stimulates constrictor
muscles. Pupil
constriction
Stimulates dilator
muscles. Pupil dilates.
Eye (Ciliary muscle) Stimulates. Lens
accommodates – allows
for close vision
No innervation.
Salivary Glands Watery secretion Mucous secretion
Sweat Glands No innervation Stimulates sweating in
large amounts
(Cholinergic)
Gallbladder Stimulates smooth
muscle to contract and
expel bile
Inhibits gallbladder
smooth muscle
122. Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
Cardiac Muscle Decreases HR Increases HR and force of
contraction
Coronary Blood Vessels Constricts Dilates
Urinary Bladder; Urethra Contracts bladder
smooth muscle; relaxes
urethral sphincter
Relaxes bladder smooth
muscle; contracts
urethral sphincter
Lungs Contracts bronchiole
(small air passage)
smooth muscle
Dilates bronchioles
Digestive Organs Increases peristalsis and
enzyme/mucus secretion
Decreases glandular and
muscular activity
Liver No innervation No innervation (indirect
effect)
123. Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
Kidney No innervation Releases the enzyme
renin which acts to
increase BP
Penis Vasodilates penile
arteries. Erection
Smooth muscle
contraction. Ejaculation.
Vagina; Clitoris Vasodilation. Erection Vaginal reverse peristalsis
Blood Coagulation No effect Increases coagulation
rate
Cellular Metabolism No effect Increases metabolic rate
Adipose Tissue No effect Stimulates fat breakdown
124. Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
Mental Activity No innervation Increases alertness
Blood Vessels Little effect Constricts most blood
vessels and increases BP.
Exception – dilates blood
vessels serving skeletal
muscle fibers
(cholinergic)
Uterus Depends on stage of the
cycle
Depends on stage of the
cycle
Endocrine Pancreas Stimulates insulin
secretion
Inhibits insulin secretion
125.
126.
127. Quiz
Pilih 10 soal untuk dijawab
1. Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat? Sebutkan fungsinya
2. Apakah yang dimaksud dengan mielin?
3. Apakah fungsi hipotalamus?
4. Berapakah jumlah saraf spinal? Saraf kranial?
5. Apakah neurotransmiter ? Apakah peran/fungsinya?
6. Apa yang dimaksud sistem saraf otonom?
7. Apa peran sistem saraf otonom
8. Terbagi menjadi sistem saraf apa sajakah SS otonom?
9. Apakah yang dimaksud dengan potensial aksi?
10. Apakah yang dimaksud dengan gerak refleks ?
11. Apa yang dimaksud dengan sinaps ?
12. Apakah yang dimaksud dengan akson dan sel glia ?
128. TUGAS
Merangkum tentang anatomi persyarafan
Menggambar otak dan bagiannya
Menggambar syaraf dan bagiannya
Mencatat jenis syaraf dan fungsinya
Cat : mhs semua masuk ke perpustakaan semua
absensi diserahkan ke mas ferry untuk diabsensi