SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
KONSEP PENYEBAB
PENYAKIT MENULAR
(CAUSAL INFERENCE)
Segitiga Epidemiologi
HOST
AGENT ENVIRONMENT
2/27/2020Konsep seba epi menular
Segitiga Epidemiologi
 Salah satu konsep penyebab yg penting dlm
kesmas & telah bertahan bbrp dekade
 Teori penting tentang 3 faktor utama patogenesis
penyakit
 cocok untuk penyakit infeksi atau menular
2/27/2020Konsep seba epi menular
Segitiga epidemiologi
Lingkungan
Agen
Pejamu
Lingkungan
Agen Pejamu
2/27/2020Konsep seba epi menular
Agen Infeksius
1. Protozoa
2. Metazoa
3. Bakteria
4. Virus
5. Jamur
6. Riketsia
7. Prion
2/27/2020Konsep seba epi menular
Agen
 Protozoa
 hewan uniselular (satu sel)
 Contoh:
 Plasmodium vivax  malaria
 Amoeba  amoebiasis
 Toxoplasma gondii  toksoplasmosis
2/27/2020Konsep seba epi menular
Agen
 Metazoa
 hewan multiseluler
 Contoh:
 Trichuris trichuria  trikhinosis
 Ascaris lumbricoides  askariasis
 Ancilostoma spp  Ancilostomiasis
 dll
2/27/2020Konsep seba epi menular
Agen
 Bakteria
 tumbuhan uniselular
 Contoh:
 Mycobacterium tuberculosis  TB
 Salmonella spp  salmonellosis
 Clostridium tetani  tetanus
 Corynaebacterium diphteriae  difteri
 Vibrio chlolerae  kolera
 Spirocaheta spp  sifilis
2/27/2020Konsep seba epi menular
Agen
 Virus
 Mikroorganisme sangat kecil
 Untuk hidup memerlukan sel hidup (parasit obligat
intraselular)
 Contoh
 Rabies
 SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
 HIV/AIDS
 Hepatitis
 AV
2/27/2020Konsep seba epi menular
Agen
 Jamur (fungi)
 Tanaman tidak berklorofil
 Contoh:
 Cadida spp --> candidiasis
 Histoplasma spp --> Histoplasmosis
 dll
2/27/2020Konsep seba epi menular
Agen
 Rickettsia
 Bakteri yang sangat kecil
 Contoh
 Penyebab penyakit
 Rocky Mountain spotted fever
 Q-fever (Rickettsia prowazeki)
2/27/2020Konsep seba epi menular
Karakter agen
 Inheren
 Viabilitas (resistensi)
 Infektivitas
 Patogenitas
 Virulensi
 Antigenisitas
 Toxisitas
2/27/2020Konsep seba epi menular
Karakter agen
 Inheren/ intrinsik
 Morfologi & ukuran
 Fisiologi
 Syarat kelangsungan hidup (intraseluler atau extra,
suhu, kelembaban, PH, dll.)
 Reproduksi
 Nutrisi
 dll
2/27/2020Konsep seba epi menular
Karakter agen
 Viabilitas (resistensi): kemampuan utk survive di
lingkungan yg buruk
 intraseluler v.s extra sel
 ketergantungan pd oksigen
 Aerob v.s. Anaerob
 suhu
 kelembaban
 PH, dll.)
2/27/2020Konsep seba epi menular
Karakter agen
 Infektivitas: kemampuan utk masuk, bereplikasi dan
menginfeksi
 Infeksi : masuk dan berkembang-biaknya agen
infeksius pada tubuh manusia atau hewan
 Infeksi bisa bersifat manifes/ apparent atau tidak
manifes/ inapparent
 Bedakan dg kontaminasi (adanya agen infeksius
dipermukaan badan/ benda)
2/27/2020Konsep seba epi menular
Karakter agen
 Patogenisitas
 Kemampuan menimbulkan manifestasi penyakit pada
pejamu
 bisa subklinis atau klinis
 Proporsi orang yang terinfeksi berkembang menjadi
penyakit klinis
2/27/2020Konsep seba epi menular
Karakter agen
 Virulensi
 Derajat keparahan (berat ringannya) penyakit yang
ditimbulkan oleh agen biologik
 Proporsi orang dengan penyakit klinis menjadi sakit
yang berat atau mati
 Contoh:
 Virus Hepatitis A (ptogenisitas rendah dan virulensi yang
rendah)
 Campak (patogenisitas tinggi, tetapi virulensi rendah)
 Rabies (patogenisitas tinggi, virulensi tinggi)
2/27/2020Konsep seba epi menular
Karakter agen
 Antigenisitas: kemampuan menimbulkan atau
menstimulasi produksi antibodi pejamu
 misal: menimbulkan/ meningkatkan antibodi berupa
immunoglobulin (Ig) A, G, M
2/27/2020Konsep seba epi menular
Faktor pejamu (host)
 Organisme  manusia atau hewan yang
merupakan faktor tempat (berlabuhnya agen)
penyakit.
 Keberadaan host yg rentan tergantung
 mobilitas
 kontak interpersonal
 derajat dan lama imunitas
2/27/2020Konsep seba epi menular
Faktor pejamu
 Merupakan faktor intrinsik yang mempengaruhi
keterpajanan individual, kerentanan dan respon
terhadap agen penyebab (kausatif)and
2/27/2020Konsep seba epi menular
Faktor pejamu
 Faktor intrinsik
 Faktor ekstrinsik
2/27/2020Konsep seba epi menular
Faktor intrinsik
 Umur
 Ras
 Jenis kelamin
 Genetik
 Fisiologi (termasuk kebugaran & riwayat
penyakit)
 Ketanggapan imunitas
2/27/2020Konsep seba epi menular
Faktor ekstrinsik
9. Perilaku: Merokok, Penyalahgunaan obat,
alkohol
 Aktivitas seksual berisiko
 Diet
 Pekerjaan
 Rekreasi
 Terapi & imunisasi
2/27/2020Konsep seba epi menular
Imunitas
 Status imunologik berdasarkan cara didapat
1. Imunitas alamiah (tanpa intervensi)
– Aktif (setelah terkena penyakit)
– Pasif (dari ibu ke anak)
2. Imunitas didapat (dengan intervensi)
 Aktif: TT, DPT
 Pasif: ABU, ATS, gamma globulin, serum anti rabies
3. Herd immunity (Imunitas Kelompok)
2/27/2020Konsep seba epi menular
Faktor lingkungan
 Faktor eksternal (diluar agen dan pejamu) yang
mempengaruhi agen dan peluang untuk terpajan
 Faktor eksternal yang menyebabkan atau
memungkinkan transmisi penyakit
2/27/2020Konsep seba epi menular
Faktor Lingkungan
 Lingkungan fisik
 Lingkungan biologik
 Lingkungan sosio-ekonomik
2/27/2020Konsep seba epi menular
Lingkungan fisik
 Kondisi cuaca, musim, udara
 Faktor kelembaban
 Kondisi geologi
 Struktur dan lapisan geologik, sifat fisis tanah
 Kondisi geografi
 Faktor ketinggian
2/27/2020Konsep seba epi menular
Lingkungan biologis
 Semua mahluk hidup
 Hewan
 Tumbuhan
 Manusia
2/27/2020Konsep seba epi menular
Lingkungan sosio-ekonomik
 Kepadatan penduduk
 Kehidupan dan nilai2 sosial
 Situasi dan kebijakan politis
 Kemiskinan
 Ketersediaan pelayanan kesehatan dan fasilitas
kesehatan
 Tingginya pengangguran
2/27/2020Konsep seba epi menular
Lingkungan sosio-ekonomik
 Bencana buatan manusia; perang, konflik, banjir,
longsor, dll.
 Bencana alam: Letusan gunung berapi, Gempa,
tsunami
2/27/2020Konsep seba epi menular
Interaksi antara
agen, pejamu dan lingkungan
1. Interaksi agen dan lingkungan
 Contoh:
 Ketahanan bakteri terhadap sinar matahari
 Stabilitas vitamin di dalam lemari pendingin
2. Interaksi agen dan pejamu
• Timbulnya gejala dan tanda penyakit
3. Interaksi pejamu dan lingkungan
• Ketersediaan fasilitas kesehatan
• Kebiasaan penyiapan makanan
• Keadaan ruangan (panas, dingin)
2/27/2020Konsep seba epi menular
Interaksi antara
agen, pejamu dan lingkungan
 Ketiga komponen (agen, pejamu dan lingkungan)
saling mempengaruhi dan menginisiasi timbulnya
proses penyakit
2/27/2020Konsep seba epi menular
Penyakit/ masalah kesehatan
 Terjadi karena ketidakseimbangan antara faktor
agen, pejamu dan lingkungan
2/27/2020Konsep seba epi menular
Keadaan tidak berpenyakit
Lingkungan
Agen
Pejamu
Lingkungan
Agen Pejamu
2/27/2020Konsep seba epi menular
Potensi berpenyakit
A = Agen
P = Pejamu
L = Lingkungan
A
AA
P
P
L L
L L
A
P
P
2/27/2020Konsep seba epi menular
Potensi berpenyakit
A
L
P
Jumlah agen bertambah
banyak  timbul penyakit
2/27/2020Konsep seba epi menular
Potensi berpenyakit
A
P
L
Kerentanan (suseptibel)
pejamu bertambah berat 
daya tahan berkurang 
timbul penyakit
2/27/2020Konsep seba epi menular
Potensi berpenyakit
A
P
L
Jumlah agen bertambah
banyak, karena perubahan
lingkungan
2/27/2020Konsep seba epi menular
Potensi berpenyakit
A
P
L
Kerentanan (suseptibel)
pejamu bertambah berat
karena perubahan
lingkungan
27-Feb-20
40
Peristiwa terjadinya penyakit
SEBAB AKIBAT
Faktor risiko Sakit
Pengertian Faktor Risiko
Risk factor are characteristics, signs, symptoms in
disease-free individual which are statistically
associated with an increased incidence of subsequent
disease
Jenis – Jenis Faktor Risiko
- Menurut dapat tidaknya risiko itu diubah:
a. Unchangeable risk factors : faktor risiko
tidak dapat berubah, misalnya umur dan
genetik.
b. Changeable risk factors : faktor risiko
yang dapat berubah, misalnya merokok
dan olah raga.
- Menurut kestabilan peranan faktor risiko :
a. Suspected risk factors : faktor risiko yang dicurigai,
yakni faktor-faktor yang belum mendapat dukungan
sepenuhnya dari hasil- hasil penelitian.
Misalnya, rokok sebagai penyebab kanker leher
rahim.
b. Established risk factors : faktor risiko yang telah
ditegakkan, yakni faktor risiko yang telah mendapat
dukungan ilmiah/penelitian.
Misalnya, rokok sebagai faktor risiko terjadinya
kanker paru.
Kriteria Faktor Risiko
a. Menyebabkan dampak yang besar terhadap
mortalitas dan morbiditas.
b. Mempunyai bukti bahwa faktor risiko dapat
dimodifikasi dengan efektif oleh program prevensi
primer.
c. Memiliki validitas pengukuran yang tinggi.
d. Dapat diaplikasikan baik di negara maju maupun
di negara berkembang sehingga menjamin
komparabilitas.
e. Memenuhi standar etika pengukuran dan
teknologi tepat guna.
Kegunaan Identifikasi Faktor Risiko
1. Prediksi : untuk meramalkan penyakit. Misalnya
perokok berat mempunyai kemungkinan 10 kali
untuk kanker paru daripada bukan perokok.
2. Penyebab : kejelasan/ beratnya faktor risiko dapat
mengangkatnya menjadi faktor penyebab, setelah
menghapuskan pengaruh dan faktor pengganggu
(confounding).
3. Diagnosis : membantu proses diagnosis.
4. Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai
penyebab, pengulangan dapat digunakan untuk
pencegahan penyakit meskipun mekanisme
penyakit sudah diketahui atau tidak.
Perbedaan Risiko dan Prognosis
- Prognosis menunjukkan berapa besar
kemungkinan mati akibat dari keadaan sakit.
- Risiko adalah berapa besar kemungkinan sakit
dari seorang yang sehat.
SEHAT =======> SAKIT ======> MATI
RISIKO PROGNOSIS
Faktor Risiko :
- Umur tinggi
- LDL tinggi
- HDL rendah
- Rokok
- Hipertensi
- Tidak aktif
Faktor Prognosis :
- Umur tinggi
- Pria
- Infark anterior
- Jantung kongesti
- Aritmia ventrikuler
TERIMAKASIH
Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)

More Related Content

What's hot

Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
Laporan Riskesdas Tahun 2013
Laporan Riskesdas Tahun  2013Laporan Riskesdas Tahun  2013
Laporan Riskesdas Tahun 2013Muh Saleh
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
Konsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Konsep Pengorganisasian Pengembangan MasyarakatKonsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Konsep Pengorganisasian Pengembangan MasyarakatSafira Sahida
 
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptxDeteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptxEva Munir
 
Mekanisme fisiologi berkemih
Mekanisme fisiologi berkemihMekanisme fisiologi berkemih
Mekanisme fisiologi berkemihSun Siregar
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamiltris nia
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Patofisiologi aids
Patofisiologi aidsPatofisiologi aids
Patofisiologi aidsRiri Haridah
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
 
Beberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelBeberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelDhyka Dyah
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 

What's hot (20)

Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
PPT AKI & AKB
PPT AKI & AKBPPT AKI & AKB
PPT AKI & AKB
 
Laporan Riskesdas Tahun 2013
Laporan Riskesdas Tahun  2013Laporan Riskesdas Tahun  2013
Laporan Riskesdas Tahun 2013
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Cardiac sirosis
Cardiac sirosisCardiac sirosis
Cardiac sirosis
 
Konsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Konsep Pengorganisasian Pengembangan MasyarakatKonsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Konsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptxDeteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
Deteksi dini dan pencegahan STUNTING.pptx
 
Mekanisme fisiologi berkemih
Mekanisme fisiologi berkemihMekanisme fisiologi berkemih
Mekanisme fisiologi berkemih
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Patofisiologi aids
Patofisiologi aidsPatofisiologi aids
Patofisiologi aids
 
anatomi tractus digestivus
anatomi tractus digestivusanatomi tractus digestivus
anatomi tractus digestivus
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
Beberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelBeberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabel
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
 
Morfologi virus
Morfologi virusMorfologi virus
Morfologi virus
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 

Similar to Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)

01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppthikmandayanisst
 
pelatihan fundamental epidemiologi
pelatihan fundamental epidemiologipelatihan fundamental epidemiologi
pelatihan fundamental epidemiologiribe20101
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitzrago
 
Epidemiologi penyakit-tidak-menular
Epidemiologi penyakit-tidak-menularEpidemiologi penyakit-tidak-menular
Epidemiologi penyakit-tidak-menularAndy Rahman
 
Introduction.pptx
Introduction.pptxIntroduction.pptx
Introduction.pptxarditais04
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menularWarnet Raha
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
 
Materi sains medis pyk endemik untad 2013
Materi sains medis pyk endemik untad 2013Materi sains medis pyk endemik untad 2013
Materi sains medis pyk endemik untad 2013Ririn Nirmalasari
 
Minggu V Vii
Minggu V ViiMinggu V Vii
Minggu V Viisudiono
 
PPT 1. Epidemiologi Deskriptif.pptx
PPT 1. Epidemiologi Deskriptif.pptxPPT 1. Epidemiologi Deskriptif.pptx
PPT 1. Epidemiologi Deskriptif.pptxApriliaAyuShinta
 
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docxMAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docxJessicaConstantia
 
AGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptAGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptssuser685b7b
 
Lingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bLingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bAqiem Hajimahmud
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakitSyahrum Syuib
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 

Similar to Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE) (20)

01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
 
pelatihan fundamental epidemiologi
pelatihan fundamental epidemiologipelatihan fundamental epidemiologi
pelatihan fundamental epidemiologi
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
 
Epidemiologi penyakit-tidak-menular
Epidemiologi penyakit-tidak-menularEpidemiologi penyakit-tidak-menular
Epidemiologi penyakit-tidak-menular
 
Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
Introduction.pptx
Introduction.pptxIntroduction.pptx
Introduction.pptx
 
Ds.kesling
Ds.keslingDs.kesling
Ds.kesling
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
Materi sains medis pyk endemik untad 2013
Materi sains medis pyk endemik untad 2013Materi sains medis pyk endemik untad 2013
Materi sains medis pyk endemik untad 2013
 
Minggu V Vii
Minggu V ViiMinggu V Vii
Minggu V Vii
 
PPT 1. Epidemiologi Deskriptif.pptx
PPT 1. Epidemiologi Deskriptif.pptxPPT 1. Epidemiologi Deskriptif.pptx
PPT 1. Epidemiologi Deskriptif.pptx
 
2.pptx
2.pptx2.pptx
2.pptx
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
 
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docxMAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
MAKALAH EPIDEMIOLOGI kel6.docx
 
AGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptAGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.ppt
 
Lingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bLingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_b
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 

More from materi-x2

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxmateri-x2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikalmateri-x2
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralmateri-x2
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarmateri-x2
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrinmateri-x2
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafanmateri-x2
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulermateri-x2
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetymateri-x2
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptifmateri-x2
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratmateri-x2
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapanmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaranmateri-x2
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumenmateri-x2
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi matamateri-x2
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiahmateri-x2
 

More from materi-x2 (20)

SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxSISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Pemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteralPemberian obat parenteral
Pemberian obat parenteral
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 
Bidai
Bidai Bidai
Bidai
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Anatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskulerAnatomi kardiovaskuler
Anatomi kardiovaskuler
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Analisis diskriptif
Analisis diskriptifAnalisis diskriptif
Analisis diskriptif
 
Transportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat daruratTransportasi korban gawat darurat
Transportasi korban gawat darurat
 
Anatomi pengecapan
Anatomi pengecapanAnatomi pengecapan
Anatomi pengecapan
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anatomi pendengaran
Anatomi pendengaranAnatomi pendengaran
Anatomi pendengaran
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis IlmiahKajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kajian Teori/Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Konsep Penyebab Penyakit Menular (CAUSAL INFERENCE)

  • 3. 2/27/2020Konsep seba epi menular Segitiga Epidemiologi  Salah satu konsep penyebab yg penting dlm kesmas & telah bertahan bbrp dekade  Teori penting tentang 3 faktor utama patogenesis penyakit  cocok untuk penyakit infeksi atau menular
  • 4. 2/27/2020Konsep seba epi menular Segitiga epidemiologi Lingkungan Agen Pejamu Lingkungan Agen Pejamu
  • 5. 2/27/2020Konsep seba epi menular Agen Infeksius 1. Protozoa 2. Metazoa 3. Bakteria 4. Virus 5. Jamur 6. Riketsia 7. Prion
  • 6. 2/27/2020Konsep seba epi menular Agen  Protozoa  hewan uniselular (satu sel)  Contoh:  Plasmodium vivax  malaria  Amoeba  amoebiasis  Toxoplasma gondii  toksoplasmosis
  • 7. 2/27/2020Konsep seba epi menular Agen  Metazoa  hewan multiseluler  Contoh:  Trichuris trichuria  trikhinosis  Ascaris lumbricoides  askariasis  Ancilostoma spp  Ancilostomiasis  dll
  • 8. 2/27/2020Konsep seba epi menular Agen  Bakteria  tumbuhan uniselular  Contoh:  Mycobacterium tuberculosis  TB  Salmonella spp  salmonellosis  Clostridium tetani  tetanus  Corynaebacterium diphteriae  difteri  Vibrio chlolerae  kolera  Spirocaheta spp  sifilis
  • 9. 2/27/2020Konsep seba epi menular Agen  Virus  Mikroorganisme sangat kecil  Untuk hidup memerlukan sel hidup (parasit obligat intraselular)  Contoh  Rabies  SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)  HIV/AIDS  Hepatitis  AV
  • 10. 2/27/2020Konsep seba epi menular Agen  Jamur (fungi)  Tanaman tidak berklorofil  Contoh:  Cadida spp --> candidiasis  Histoplasma spp --> Histoplasmosis  dll
  • 11. 2/27/2020Konsep seba epi menular Agen  Rickettsia  Bakteri yang sangat kecil  Contoh  Penyebab penyakit  Rocky Mountain spotted fever  Q-fever (Rickettsia prowazeki)
  • 12. 2/27/2020Konsep seba epi menular Karakter agen  Inheren  Viabilitas (resistensi)  Infektivitas  Patogenitas  Virulensi  Antigenisitas  Toxisitas
  • 13. 2/27/2020Konsep seba epi menular Karakter agen  Inheren/ intrinsik  Morfologi & ukuran  Fisiologi  Syarat kelangsungan hidup (intraseluler atau extra, suhu, kelembaban, PH, dll.)  Reproduksi  Nutrisi  dll
  • 14. 2/27/2020Konsep seba epi menular Karakter agen  Viabilitas (resistensi): kemampuan utk survive di lingkungan yg buruk  intraseluler v.s extra sel  ketergantungan pd oksigen  Aerob v.s. Anaerob  suhu  kelembaban  PH, dll.)
  • 15. 2/27/2020Konsep seba epi menular Karakter agen  Infektivitas: kemampuan utk masuk, bereplikasi dan menginfeksi  Infeksi : masuk dan berkembang-biaknya agen infeksius pada tubuh manusia atau hewan  Infeksi bisa bersifat manifes/ apparent atau tidak manifes/ inapparent  Bedakan dg kontaminasi (adanya agen infeksius dipermukaan badan/ benda)
  • 16. 2/27/2020Konsep seba epi menular Karakter agen  Patogenisitas  Kemampuan menimbulkan manifestasi penyakit pada pejamu  bisa subklinis atau klinis  Proporsi orang yang terinfeksi berkembang menjadi penyakit klinis
  • 17. 2/27/2020Konsep seba epi menular Karakter agen  Virulensi  Derajat keparahan (berat ringannya) penyakit yang ditimbulkan oleh agen biologik  Proporsi orang dengan penyakit klinis menjadi sakit yang berat atau mati  Contoh:  Virus Hepatitis A (ptogenisitas rendah dan virulensi yang rendah)  Campak (patogenisitas tinggi, tetapi virulensi rendah)  Rabies (patogenisitas tinggi, virulensi tinggi)
  • 18. 2/27/2020Konsep seba epi menular Karakter agen  Antigenisitas: kemampuan menimbulkan atau menstimulasi produksi antibodi pejamu  misal: menimbulkan/ meningkatkan antibodi berupa immunoglobulin (Ig) A, G, M
  • 19. 2/27/2020Konsep seba epi menular Faktor pejamu (host)  Organisme  manusia atau hewan yang merupakan faktor tempat (berlabuhnya agen) penyakit.  Keberadaan host yg rentan tergantung  mobilitas  kontak interpersonal  derajat dan lama imunitas
  • 20. 2/27/2020Konsep seba epi menular Faktor pejamu  Merupakan faktor intrinsik yang mempengaruhi keterpajanan individual, kerentanan dan respon terhadap agen penyebab (kausatif)and
  • 21. 2/27/2020Konsep seba epi menular Faktor pejamu  Faktor intrinsik  Faktor ekstrinsik
  • 22. 2/27/2020Konsep seba epi menular Faktor intrinsik  Umur  Ras  Jenis kelamin  Genetik  Fisiologi (termasuk kebugaran & riwayat penyakit)  Ketanggapan imunitas
  • 23. 2/27/2020Konsep seba epi menular Faktor ekstrinsik 9. Perilaku: Merokok, Penyalahgunaan obat, alkohol  Aktivitas seksual berisiko  Diet  Pekerjaan  Rekreasi  Terapi & imunisasi
  • 24. 2/27/2020Konsep seba epi menular Imunitas  Status imunologik berdasarkan cara didapat 1. Imunitas alamiah (tanpa intervensi) – Aktif (setelah terkena penyakit) – Pasif (dari ibu ke anak) 2. Imunitas didapat (dengan intervensi)  Aktif: TT, DPT  Pasif: ABU, ATS, gamma globulin, serum anti rabies 3. Herd immunity (Imunitas Kelompok)
  • 25. 2/27/2020Konsep seba epi menular Faktor lingkungan  Faktor eksternal (diluar agen dan pejamu) yang mempengaruhi agen dan peluang untuk terpajan  Faktor eksternal yang menyebabkan atau memungkinkan transmisi penyakit
  • 26. 2/27/2020Konsep seba epi menular Faktor Lingkungan  Lingkungan fisik  Lingkungan biologik  Lingkungan sosio-ekonomik
  • 27. 2/27/2020Konsep seba epi menular Lingkungan fisik  Kondisi cuaca, musim, udara  Faktor kelembaban  Kondisi geologi  Struktur dan lapisan geologik, sifat fisis tanah  Kondisi geografi  Faktor ketinggian
  • 28. 2/27/2020Konsep seba epi menular Lingkungan biologis  Semua mahluk hidup  Hewan  Tumbuhan  Manusia
  • 29. 2/27/2020Konsep seba epi menular Lingkungan sosio-ekonomik  Kepadatan penduduk  Kehidupan dan nilai2 sosial  Situasi dan kebijakan politis  Kemiskinan  Ketersediaan pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan  Tingginya pengangguran
  • 30. 2/27/2020Konsep seba epi menular Lingkungan sosio-ekonomik  Bencana buatan manusia; perang, konflik, banjir, longsor, dll.  Bencana alam: Letusan gunung berapi, Gempa, tsunami
  • 31. 2/27/2020Konsep seba epi menular Interaksi antara agen, pejamu dan lingkungan 1. Interaksi agen dan lingkungan  Contoh:  Ketahanan bakteri terhadap sinar matahari  Stabilitas vitamin di dalam lemari pendingin 2. Interaksi agen dan pejamu • Timbulnya gejala dan tanda penyakit 3. Interaksi pejamu dan lingkungan • Ketersediaan fasilitas kesehatan • Kebiasaan penyiapan makanan • Keadaan ruangan (panas, dingin)
  • 32. 2/27/2020Konsep seba epi menular Interaksi antara agen, pejamu dan lingkungan  Ketiga komponen (agen, pejamu dan lingkungan) saling mempengaruhi dan menginisiasi timbulnya proses penyakit
  • 33. 2/27/2020Konsep seba epi menular Penyakit/ masalah kesehatan  Terjadi karena ketidakseimbangan antara faktor agen, pejamu dan lingkungan
  • 34. 2/27/2020Konsep seba epi menular Keadaan tidak berpenyakit Lingkungan Agen Pejamu Lingkungan Agen Pejamu
  • 35. 2/27/2020Konsep seba epi menular Potensi berpenyakit A = Agen P = Pejamu L = Lingkungan A AA P P L L L L A P P
  • 36. 2/27/2020Konsep seba epi menular Potensi berpenyakit A L P Jumlah agen bertambah banyak  timbul penyakit
  • 37. 2/27/2020Konsep seba epi menular Potensi berpenyakit A P L Kerentanan (suseptibel) pejamu bertambah berat  daya tahan berkurang  timbul penyakit
  • 38. 2/27/2020Konsep seba epi menular Potensi berpenyakit A P L Jumlah agen bertambah banyak, karena perubahan lingkungan
  • 39. 2/27/2020Konsep seba epi menular Potensi berpenyakit A P L Kerentanan (suseptibel) pejamu bertambah berat karena perubahan lingkungan
  • 41. Pengertian Faktor Risiko Risk factor are characteristics, signs, symptoms in disease-free individual which are statistically associated with an increased incidence of subsequent disease
  • 42. Jenis – Jenis Faktor Risiko - Menurut dapat tidaknya risiko itu diubah: a. Unchangeable risk factors : faktor risiko tidak dapat berubah, misalnya umur dan genetik. b. Changeable risk factors : faktor risiko yang dapat berubah, misalnya merokok dan olah raga.
  • 43. - Menurut kestabilan peranan faktor risiko : a. Suspected risk factors : faktor risiko yang dicurigai, yakni faktor-faktor yang belum mendapat dukungan sepenuhnya dari hasil- hasil penelitian. Misalnya, rokok sebagai penyebab kanker leher rahim. b. Established risk factors : faktor risiko yang telah ditegakkan, yakni faktor risiko yang telah mendapat dukungan ilmiah/penelitian. Misalnya, rokok sebagai faktor risiko terjadinya kanker paru.
  • 44. Kriteria Faktor Risiko a. Menyebabkan dampak yang besar terhadap mortalitas dan morbiditas. b. Mempunyai bukti bahwa faktor risiko dapat dimodifikasi dengan efektif oleh program prevensi primer. c. Memiliki validitas pengukuran yang tinggi. d. Dapat diaplikasikan baik di negara maju maupun di negara berkembang sehingga menjamin komparabilitas. e. Memenuhi standar etika pengukuran dan teknologi tepat guna.
  • 45. Kegunaan Identifikasi Faktor Risiko 1. Prediksi : untuk meramalkan penyakit. Misalnya perokok berat mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan perokok. 2. Penyebab : kejelasan/ beratnya faktor risiko dapat mengangkatnya menjadi faktor penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dan faktor pengganggu (confounding). 3. Diagnosis : membantu proses diagnosis. 4. Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab, pengulangan dapat digunakan untuk pencegahan penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak.
  • 46. Perbedaan Risiko dan Prognosis - Prognosis menunjukkan berapa besar kemungkinan mati akibat dari keadaan sakit. - Risiko adalah berapa besar kemungkinan sakit dari seorang yang sehat. SEHAT =======> SAKIT ======> MATI RISIKO PROGNOSIS
  • 47. Faktor Risiko : - Umur tinggi - LDL tinggi - HDL rendah - Rokok - Hipertensi - Tidak aktif Faktor Prognosis : - Umur tinggi - Pria - Infark anterior - Jantung kongesti - Aritmia ventrikuler