SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
FISIOLOGI DAN KESEHATAN OLAHRAGA
DR.dr.BM.Wara Kushartanti,MS
FIK UNY

PENGANTAR
Fisiologi Olahraga merupakan cabang ilmu fisiologi yang mempelajari
perubahan fisiologis di tubuh pada saat seseorang berolahraga. Dengan
mengetahui perubahan yang terjadi di tubuh, seseorang dapat merancang
suatu program olahraga untuk mendapatkan perubahan optimal sesuai dengan
yang diharapkan. Kesehatan Olahraga pada dasarnya mengkaji hubungan
timbal balik antara Kesehatan dan Olahraga. Sasaran utamanya adalah
bagaimana kesehatan mendukung prestasi olahraga, dan bagaimana olahraga
mendukung derajad kesehatan seseorang. Sistim Kesehatan Nasional yang
dianut di Indonesia pada hakekatnya adalah pencerminan upaya meningkatkan
kemampuan setiap individu dan segenap masyarakat dalam memecahkan
sendiri masalah kesehatannya menuju peningkatan derajad kesehatan
tertentu. Peningkatan kemampuan ini merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional karena keterkaitan dan ketergantungannya pada
sektor-sektor lain dari pembangunan. Peran serta sektor lain dan masyarakat
sangat diperlukan dalam upaya melembagakan norma hidup sehat, agar
kemampuan berperilaku hidup sehat bagi setiap insan Indonesia, setiap
keluarga, dan seluruh masyarakat Indonesia menjadi meningkat.
Upaya peningkatan kesehatan sesungguhnya dapat dilakukan oleh
setiap orang melalui kegiatan sederhana dan murah. Disamping pengaturan
makan, penggunaan olahraga merupakan usaha sederhana dan murah untuk
meningkatkan kesehatan asalkan disertai pengetahuan dan pengertian
tentang kesehatan olahraga yang benar. Kemampuan swalayan husada dalam
keluarga perlu dipupuk dan dibina sejak usia dini, sehingga dapat terhindar
dari gangguan kesehatan yang dapat melemahkan ketahanan Sumber Daya
Manusia bagi pembangunan.
Keadaan masyarakat sehat tidak akan tercapai hanya dengan
mengalirkan lebih banyak dana untuk usaha penyembuhan. Setiap perbaikan
dalam struktur sosial serta pola tingkah laku pribadi jauh lebih ampuh untuk
mengurangi beban penyakit. Olahraga berperan besar dalam mengubah pola
tingkah laku tersebut. Era push botton (tinggal pijit) sebagai hasil kemajuan
teknologi akan mengurangi aktivitas fisik seseorang dan pada gilirannya akan
meningkatkan jumlah penyakit hipokinetik. Keadaan nutrisi yang berlebih akan
membuat degenerasi pembuluh darah, dan menambah insiden kegemukan
1
dengan segala akibatnya. Kehidupan yang penuh ketegangan dan persaingan
akan meningkatkan penyakit jantung koroner, gastritis, dan penyakit
psikosomatis yang lain. Apabila kita memandang upaya kesehatan dari jenis
tindakan, maka bisa dibagi menjadi upaya promotif (peningkatan), preventif
(pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitatif (pemulihan).
Guru olahraga dengan segala kelebihannya dapat menjadi "agent of
change" bagi masyarakat sehat dan berprestasi dengan jalan
mengolahragakan anak didik sejak dini. Usaha mengolahragakan ini tidak
hanya bertujuan untuk sehat namun juga bertujuan untuk mempersiapkan
prestasi anak di bidang olahraga. Peran yang sangat mulia untuk membentuk
sumber daya manusia masa depan baik dari segi fisik, mental, maupun sosial.
PERUBAHAN TUBUH AKIBAT OLAHRAGA.
Dengan berolahraga akan terjadi perubahan-perubahan pada tubuh
menurut jenis, lama, dan intensitas latihan yang dilakukan. Secara umum
olahraga yang dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup akan
menyebabkan perubahan sebagai berikut:
1. Perubahan pada Jantung
Jantung akan bertambah besar dan kuat sehingga daya tampung besar dan
denyutan kuat. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja jantung.
Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut terlalu
sering. Pada orang yang tidak melakukan olahraga, denyut jantung ratarata 80 kali per menit, sedang pada orang yang melakukan olahraga
teratur, denyut jantung rata-rata 60 kali per menit. Dengan demikian
dalam satu menit dihemat 20 denyutan, dalam satu jam 1200 denyutan,
dan dalam satu hari 28.800 denyutan. Penghematan tersebut menjadikan
jantung awet, dan boleh diharap hidup lebih lama dengan tingkat
produktivitas yang tinggi (Strauss, 1979).
2. Perubahan pada Pembuluh darah
Elastisitas pembuluh darah akan bertambah karena berkurangnya
timbunan lemak dan penambahan kontraksi otot dinding pembuluh darah.
Elastisitas pembuluh darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah
dan mencegah timbulnya hipertensi. Disamping elastisitas pembuluh darah
yang meningkat, pembuluh-pembuluh darah kecil (kapiler) akan bertambah
padat pula. Penyakit jantung koroner dapat diatasi dan dicegah dengan
mekanisme perubahan ini. Kelancaran aliran darah juga akan mempercepat
pembuangan zat-zat lelah sebagai sisa pembakaran sehingga bisa
diharapkan pemulihan kelelahan yang cepat (Soekarman, 1987).

2
3. Perubahan pada Paru
Elastisitas paru akan bertambah
sehingga kemampuan berkembang
kempis juga akan bertambah. Selain itu jumlah alveoli yang aktif (terbuka)
akan bertambah dengan olahraga teratur. Kedua hal diatas akan
menyebabkan kapasitas penampungan dan penyaluran oksigen ke darah
akan bertambah. Pernafasan bertambah dalam dengan frekuensi yang
lebih kecil. Bersamaan dengan perubahan pada jantung dan pembuluh
darah, ketiganya bertanggung jawab untuk penundaan kelelahan (McArdle,
1986).
4. Perubahan pada Otot
Kekuatan, kelentukan, dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini
disebabkan oleh bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya
sistim penyediaan energi di otot. Lebih dari itu perubahan pada otot ini
akan mendukung kelincahan gerak dan kecepatan reaksi, sehingga dalam
banyak hal kecelakaan dapat dihindari (Brooks, 1984).
5. Perubahan pada Tulang
Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatkan kepadatan,
kekuatan, dan besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang.
Permukaan tulang juga akan bertambah kuat dengan adanya tarikan otot
yang terus menerus (Fox, 1988).
6. Perubahan pada Ligamentum dan Tendo
Kekuatan ligamentum dan tendo akan bertambah, demikian juga dengan
perlekatan tendo pada tulang. Keadaan ini akan membuat ligamentum dan
tendo mampu menahan beban berat dan tidak mudah cedera (Teitz, 1989).
7. Perubahan pada Persendian dan Tulang rawan
Latihan teratur dapat menyebabkan bertambah tebalnya tulang rawan di
persendian sehingga dapat menjadi peredam (shock absorber) dan
melindungi tulang serta sendi dari bahaya cedera (Wilmore, 1981).
8. Perubahan pada Aklimatisasi terhadap Panas
Aklimatisasi terhadap panas melibatkan penyesuaian faali yang
memungkinkan seseorang tahan bekerja di tempat panas. Kenaikan
aklimatisasi terhadap panas disebabkan karena pada waktu melakukan
olahraga terjadi pula kenaikan panas pada badan dan kulit. Keadaan yang
sama akan terjadi bila seseorang bekerja di tempat panas (Fox, 1984).

3
PRINSIP LATIHAN OLAHRAGA
Rancangan olahraga harus mengikuti prinsip latihan yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, dan secara ringkas dapat diurai menjadi:
1. Prinsip Beban Berlebih (Overload)
Dengan beban berlebih, memaksa otot untuk berkontraksi maksimal,
sehingga merangsang adaptasi fisiologis yang akan mengembangkan
kekuatan dan daya tahan. Dengan pemulihan yang baik, tubuh akan kembali
pada kondisi kebugaran yang lebih tinggi dari pada sebelum latihan.
2. Prinsip Tahanan Progresif
Semakin maju, beban semakin ditingkatkan. Dengan cara ini otot selalu
bekerja pada daerah beban berlebih (overload zone). Setiap program
latihan kebugaran dan kondisioning akan sangat efektif apabila secara
rutin latihan bertambah berat untuk setiap minggu atau dua minggu.
Prinsip ini didasarkan pada kenyataan bahwa tubuh akan selalu beradaptasi
dengan keadaan atau stres yang baru (Hairy, 1989).
3. Prinsip Susunan Latihan
Kelompok otot yang lebih besar harus dilatih sebelum kelompok otot yang
lebih kecil. Otot yang lebih kecil cenderung lebih cepat lelah, sehingga
untuk menjamin terjadinya beban berlebih pada otot besar, otot tersebut
harus dilatih sebelum otot yang lebih kecil lelah. Sebagai contoh: otot
kaki dan panggul harus dilatih sebelum otot lengan. Untuk menjamin waktu
pemulihan, tidak boleh ada latihan berurutan yang melibatkan kelompok
otot yang sama (Fox, 1984).
4. Prinsip Spesifitas
Teori SAID (Specific Adaptation to Improve Demand) dari O'Shea
mengatakan bahwa tubuh hanya beradaptasi secara khusus terhadap
beban yang diberikan. Dengan demikian beban latihan harus disesuaikan
dengan tujuan (O'Shea, 1976).
5. Prinsip Latihan Beraturan
Untuk memberi adaptasi pada tubuh, harus dilakukan latihan yang teratur.
6. Prinsip Kembali Asal
Efek latihan akan hilang jika latihan tidak teratur atau bahkan berhenti.
Daya tahan aerobik akan menurun setelah satu minggu tidak latihan,
sedangkan kekuatan otot akan menurun setelah satu bulan tidak latihan.
7. Prinsip individualitas
Pada dasarnya beban latihan harus diberikan sesuai dengan kemampuan
dan keterbatasan seseorang. Dengan demikian melakukan pemeriksaan dan
pengukuran awal merupakan hal yang mutlak.

4
8. Prinsip Beragam
Kebosanan dalam berlatih merupakan fenomena yang paling sering
dikeluhkan oleh pelaku olahraga. Perlu dilakukan variasi dalam latihan baik
jenis, metoda maupun suasana berlatih. Musik dapat membuat suasana
latihan menyenangkan.
Hal-hal yang sering terjadi pada saat latihan
Apabila pada saat latihan denyut jantung mendadak naik atau mendadak
turun, berarti latihan yang dilakukan melampaui takaran, kurangilah
intensitasnya. Demikian pula apabila timbul rasa nyeri di dada. Apabila ada
rasa pusing, kepala terasa ringan dan keluar keringat dingin, itu pertanda
otak kurang mendapat cukup darah. Tetaplah bergerak dengan intensitas
yang lebih rendah (Teitz, 1989). Apabila sehari setelah latihan masih ada
rasa capai yang sangat, berarti latihannya terlalu keras, kurangi intensitas
latihan berikutnya. Demikian pula apabila malam setelah latihan menjadi sulit
tidur. Apabila pada menit-menit pertama menjalankan latihan terasa sesak
nafas, maka tambahlah pemanasan pada latihan berikutnya. Jangan lupa untuk
tetap minum, baik sebelum, selama maupun sesudah latihan (McArdle, 1986).
Ada baiknya diingat kembali delapan pesan kepada orang tua sewaktu
diselenggarakan Kursus Kesehatan Olahraga pada tahun 1974 di Jakarta.
1. Kegiatan olahraga memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
menjamin "a healthy way of life".
2. Kegiatan olahraga berpengaruh baik terhadap tabiat dan kepribadian
anak, antara lain: meningkatkan kepercayaan terhadap diri sendiri,
disiplin, will-power, keberanian dan lain-lain.
3. Kegiatan olahraga dapat mengembangkan kualitas fisik, seperti: kekuatan,
skill, kecepatan dan daya tahan.
4. Kegiatan olahraga dapat memberi kepuasan terhadap keinginan anak untuk
bergerak dan bermain, menciptakan suasana gembira, meningkatkan
kemampuan dan kesegaran fisik serta membangkitkan hasrat yang besar
untuk tetap melakukan kegiatan olahraga.
5. Kegiatan olahraga dapat menciptakan keseimbangan yang serasi antara
jasmani dan rohani. Hal ini memberikan efek yang sangat baik terhadap
pendidikan anak di sekolah.
6. Kegiatan olahraga akan mendorong dan memupuk kerjasama dalam
kelompok, bahkan juga dapat dan mau menghargai orang lain.

5
7. Kegiatan olahraga dapat mendorong anak untuk memanfaatkan waktu
senggang dengan kegiatan yang bermanfaat bagi pengembangan fisik
dengan latihan olahraga.
8. Kegiatan olahraga dapat membantu mengembangkan motor ability,
sehingga pelatih akan lebih mudah membimbing anak menjadi olahragawan
yang baik dan berprestasi
TUGAS PELATIH
Tugas dari para pelatih adalah mengembangkan bakat yang dipunyai
anak dan menimbulkan kegairahannya untuk berlatih tanpa merugikan
kesehatannya. Yang penting diperhatikan oleh pelatih dalam hal ini adalah
jangan sampai terjadi overtraining.
Gejala dan tanda overtraining adalah:
1. Lekas tersinggung
2. Muka muram
3. Tidak bergairah dalam latihan
4. Tekanan darah lebih tinggi dari biasa
5. Nadi istirahat lebih cepat dari biasa
6. Suhu sedikit meninggi (mriang)
7. Pembengkakan pada beberapa kelenjar.
Disamping overtraining, hal lain yang perlu diwaspadai adalah cedera. Cedera
yang paling sering terjadi adalah cedera otot dan sendi. Sendi yang paling
sering cedera adalah sendi lutut dan bahu.

6
DAFTAR PUSTAKA
Bompa TO, 1983; Theory and Methodology of Training; Kendall/Hunt
Publishing Company, Iowa
Brooks GA, Fahey TD (1984); Exercise Physiology; John Wiley and Sons
Toronto, USA
Fox EL (1984); Sport Physiology; Tokyo: Saunders College Publishing
Company
Fox EL, Bowers RW, Foss ML (1988): The Physiological Basis of Physical
Education and Athletics; USA: W.B Saunders Company
Hairy J, 1989; Fisiologi Olahraga Jilid I; Depdikbud, Dirjen Dikti, Jakarta
McArdle, Katch FI, Katch VL (1986); Exercise Physiology; USA: Lea and
Febiger
O'Shea JP, 1976; Scientific Principal and Methods of Strength Fitness,
Addison - Wisley
Publishing Company, California
Soekarman (1987); Dasar Olahraga untuk Pembina, Pelatih dan Atlet;
Jakarta: KPT Inti Idayu Press
Strauss RH, 1979; Sports Medicine and Fisiology; WB Saunders Company,
Philadelphia
Teitz CC (1989); Scientific Foundation of Sports Medicine; Toronto
Philadelphia: BC Decker
Wilmore JH (1981); The Wilmore Fitness Program; California: Simon and
Schuster

7

More Related Content

What's hot

Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3RahmatHidayatHaqiqi
 
Komposisi tubuh ( body composition)
Komposisi tubuh ( body composition)Komposisi tubuh ( body composition)
Komposisi tubuh ( body composition)Kamaruzaman Nor
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literaturAzan Hamin
 
Presentasi "Kebugaran Jasmani"
 Presentasi "Kebugaran Jasmani" Presentasi "Kebugaran Jasmani"
Presentasi "Kebugaran Jasmani"wisnuwms
 
Nota konsep kecergasan & kecederaan sukan
Nota konsep kecergasan & kecederaan sukanNota konsep kecergasan & kecederaan sukan
Nota konsep kecergasan & kecederaan sukanwkhairil80
 
Kebugaran jasmani
Kebugaran jasmaniKebugaran jasmani
Kebugaran jasmaniNur Huda
 
Materi kebugaran jasmani olahraga kelax x
Materi kebugaran jasmani olahraga kelax xMateri kebugaran jasmani olahraga kelax x
Materi kebugaran jasmani olahraga kelax xItonKukuhDN
 
Materi kebugaran jasmani olahraga
Materi kebugaran jasmani olahragaMateri kebugaran jasmani olahraga
Materi kebugaran jasmani olahragaItonKukuhDN
 
Tinjauan literasi
Tinjauan literasiTinjauan literasi
Tinjauan literasiamir hebat
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Jenis senaman yang selamat
Jenis senaman yang selamatJenis senaman yang selamat
Jenis senaman yang selamatAnantha Shirota
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisiksyahrul81
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2RahmatHidayatHaqiqi
 
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmaniPengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmaniDimas Kusuma Wijanarko
 

What's hot (20)

Senam Yoga
Senam YogaSenam Yoga
Senam Yoga
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
 
Ceramah kesedaran gaya hidup sihat
Ceramah kesedaran gaya hidup sihatCeramah kesedaran gaya hidup sihat
Ceramah kesedaran gaya hidup sihat
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Komposisi tubuh ( body composition)
Komposisi tubuh ( body composition)Komposisi tubuh ( body composition)
Komposisi tubuh ( body composition)
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literatur
 
Pembinaan kebugaran jasmani
Pembinaan kebugaran jasmaniPembinaan kebugaran jasmani
Pembinaan kebugaran jasmani
 
Makalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmaniMakalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmani
 
Presentasi "Kebugaran Jasmani"
 Presentasi "Kebugaran Jasmani" Presentasi "Kebugaran Jasmani"
Presentasi "Kebugaran Jasmani"
 
Nota konsep kecergasan & kecederaan sukan
Nota konsep kecergasan & kecederaan sukanNota konsep kecergasan & kecederaan sukan
Nota konsep kecergasan & kecederaan sukan
 
Kebugaran jasmani
Kebugaran jasmaniKebugaran jasmani
Kebugaran jasmani
 
Materi kebugaran jasmani olahraga kelax x
Materi kebugaran jasmani olahraga kelax xMateri kebugaran jasmani olahraga kelax x
Materi kebugaran jasmani olahraga kelax x
 
Materi kebugaran jasmani olahraga
Materi kebugaran jasmani olahragaMateri kebugaran jasmani olahraga
Materi kebugaran jasmani olahraga
 
Tinjauan literasi
Tinjauan literasiTinjauan literasi
Tinjauan literasi
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
Jenis senaman yang selamat
Jenis senaman yang selamatJenis senaman yang selamat
Jenis senaman yang selamat
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisik
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
 
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmaniPengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
 
Materi kebugaran jasmani (tugas)
Materi kebugaran jasmani (tugas)Materi kebugaran jasmani (tugas)
Materi kebugaran jasmani (tugas)
 

Viewers also liked

Evolución episódica de la humanidad
Evolución episódica de la humanidadEvolución episódica de la humanidad
Evolución episódica de la humanidadajaguirre
 
Teorías sobre el origen del lenguaje de Jiménez, Aura de
Teorías sobre el origen del lenguaje  de Jiménez, Aura deTeorías sobre el origen del lenguaje  de Jiménez, Aura de
Teorías sobre el origen del lenguaje de Jiménez, Aura deauragibbs
 
Formwork design vs falsework design key differences
Formwork design vs falsework design  key differencesFormwork design vs falsework design  key differences
Formwork design vs falsework design key differencesscaffolddesign
 
Origen Del Hombre
Origen Del HombreOrigen Del Hombre
Origen Del Hombrepvargasq
 

Viewers also liked (6)

Evolución episódica de la humanidad
Evolución episódica de la humanidadEvolución episódica de la humanidad
Evolución episódica de la humanidad
 
Origen y evolucion del hombre
Origen y evolucion del hombreOrigen y evolucion del hombre
Origen y evolucion del hombre
 
Teorías sobre el origen del lenguaje de Jiménez, Aura de
Teorías sobre el origen del lenguaje  de Jiménez, Aura deTeorías sobre el origen del lenguaje  de Jiménez, Aura de
Teorías sobre el origen del lenguaje de Jiménez, Aura de
 
Postura
PosturaPostura
Postura
 
Formwork design vs falsework design key differences
Formwork design vs falsework design  key differencesFormwork design vs falsework design  key differences
Formwork design vs falsework design key differences
 
Origen Del Hombre
Origen Del HombreOrigen Del Hombre
Origen Del Hombre
 

Similar to 130032517 fisiologi-dan-kesehatan-olahraga

Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasialfinNugraha3
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiMuhammadMuslim30
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxJulfiana Mardatillah
 
Review jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi
Review jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasiReview jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi
Review jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasiIMAMHARISUTOMO
 
5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senaman
5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senaman5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senaman
5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senamanshareShare
 
Fisiologi otot
Fisiologi ototFisiologi otot
Fisiologi ototindahINS
 
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docxmakalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docxbagusotnaimar
 
PPT Kesehatan Fisik kelas 8 (sabtu).pptx
PPT Kesehatan Fisik kelas 8 (sabtu).pptxPPT Kesehatan Fisik kelas 8 (sabtu).pptx
PPT Kesehatan Fisik kelas 8 (sabtu).pptxElisabethRisaHeriani
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxJulfiana Mardatillah
 
5 konsep kecergasan fizikal.pdf
5 konsep kecergasan fizikal.pdf5 konsep kecergasan fizikal.pdf
5 konsep kecergasan fizikal.pdfnuar nani
 
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaRiviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaalfinNugraha3
 
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaRiviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaMuhammadMuslim30
 
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptxKEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptxDerilDarmawan08
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4RahmatHidayatHaqiqi
 
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxMEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxSMKYPM14
 

Similar to 130032517 fisiologi-dan-kesehatan-olahraga (20)

4. aktivitas terapi
4. aktivitas terapi4. aktivitas terapi
4. aktivitas terapi
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
 
Review jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi
Review jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasiReview jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi
Review jurnal 3 peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi
 
5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senaman
5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senaman5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senaman
5.14 penyesuaian fisiologi terhadap senaman
 
Fisiologi otot
Fisiologi ototFisiologi otot
Fisiologi otot
 
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docxmakalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
 
PPT Kesehatan Fisik kelas 8 (sabtu).pptx
PPT Kesehatan Fisik kelas 8 (sabtu).pptxPPT Kesehatan Fisik kelas 8 (sabtu).pptx
PPT Kesehatan Fisik kelas 8 (sabtu).pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
 
5 konsep kecergasan fizikal.pdf
5 konsep kecergasan fizikal.pdf5 konsep kecergasan fizikal.pdf
5 konsep kecergasan fizikal.pdf
 
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaRiviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
 
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaRiviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
 
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptxKEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
 
Smk hj
Smk hjSmk hj
Smk hj
 
Smk
SmkSmk
Smk
 
Kecergasan fizikal
Kecergasan fizikalKecergasan fizikal
Kecergasan fizikal
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
 
Pjok bab 5
Pjok bab 5Pjok bab 5
Pjok bab 5
 
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxMEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

130032517 fisiologi-dan-kesehatan-olahraga

  • 1. FISIOLOGI DAN KESEHATAN OLAHRAGA DR.dr.BM.Wara Kushartanti,MS FIK UNY PENGANTAR Fisiologi Olahraga merupakan cabang ilmu fisiologi yang mempelajari perubahan fisiologis di tubuh pada saat seseorang berolahraga. Dengan mengetahui perubahan yang terjadi di tubuh, seseorang dapat merancang suatu program olahraga untuk mendapatkan perubahan optimal sesuai dengan yang diharapkan. Kesehatan Olahraga pada dasarnya mengkaji hubungan timbal balik antara Kesehatan dan Olahraga. Sasaran utamanya adalah bagaimana kesehatan mendukung prestasi olahraga, dan bagaimana olahraga mendukung derajad kesehatan seseorang. Sistim Kesehatan Nasional yang dianut di Indonesia pada hakekatnya adalah pencerminan upaya meningkatkan kemampuan setiap individu dan segenap masyarakat dalam memecahkan sendiri masalah kesehatannya menuju peningkatan derajad kesehatan tertentu. Peningkatan kemampuan ini merupakan bagian integral dari pembangunan nasional karena keterkaitan dan ketergantungannya pada sektor-sektor lain dari pembangunan. Peran serta sektor lain dan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya melembagakan norma hidup sehat, agar kemampuan berperilaku hidup sehat bagi setiap insan Indonesia, setiap keluarga, dan seluruh masyarakat Indonesia menjadi meningkat. Upaya peningkatan kesehatan sesungguhnya dapat dilakukan oleh setiap orang melalui kegiatan sederhana dan murah. Disamping pengaturan makan, penggunaan olahraga merupakan usaha sederhana dan murah untuk meningkatkan kesehatan asalkan disertai pengetahuan dan pengertian tentang kesehatan olahraga yang benar. Kemampuan swalayan husada dalam keluarga perlu dipupuk dan dibina sejak usia dini, sehingga dapat terhindar dari gangguan kesehatan yang dapat melemahkan ketahanan Sumber Daya Manusia bagi pembangunan. Keadaan masyarakat sehat tidak akan tercapai hanya dengan mengalirkan lebih banyak dana untuk usaha penyembuhan. Setiap perbaikan dalam struktur sosial serta pola tingkah laku pribadi jauh lebih ampuh untuk mengurangi beban penyakit. Olahraga berperan besar dalam mengubah pola tingkah laku tersebut. Era push botton (tinggal pijit) sebagai hasil kemajuan teknologi akan mengurangi aktivitas fisik seseorang dan pada gilirannya akan meningkatkan jumlah penyakit hipokinetik. Keadaan nutrisi yang berlebih akan membuat degenerasi pembuluh darah, dan menambah insiden kegemukan 1
  • 2. dengan segala akibatnya. Kehidupan yang penuh ketegangan dan persaingan akan meningkatkan penyakit jantung koroner, gastritis, dan penyakit psikosomatis yang lain. Apabila kita memandang upaya kesehatan dari jenis tindakan, maka bisa dibagi menjadi upaya promotif (peningkatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitatif (pemulihan). Guru olahraga dengan segala kelebihannya dapat menjadi "agent of change" bagi masyarakat sehat dan berprestasi dengan jalan mengolahragakan anak didik sejak dini. Usaha mengolahragakan ini tidak hanya bertujuan untuk sehat namun juga bertujuan untuk mempersiapkan prestasi anak di bidang olahraga. Peran yang sangat mulia untuk membentuk sumber daya manusia masa depan baik dari segi fisik, mental, maupun sosial. PERUBAHAN TUBUH AKIBAT OLAHRAGA. Dengan berolahraga akan terjadi perubahan-perubahan pada tubuh menurut jenis, lama, dan intensitas latihan yang dilakukan. Secara umum olahraga yang dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup akan menyebabkan perubahan sebagai berikut: 1. Perubahan pada Jantung Jantung akan bertambah besar dan kuat sehingga daya tampung besar dan denyutan kuat. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja jantung. Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut terlalu sering. Pada orang yang tidak melakukan olahraga, denyut jantung ratarata 80 kali per menit, sedang pada orang yang melakukan olahraga teratur, denyut jantung rata-rata 60 kali per menit. Dengan demikian dalam satu menit dihemat 20 denyutan, dalam satu jam 1200 denyutan, dan dalam satu hari 28.800 denyutan. Penghematan tersebut menjadikan jantung awet, dan boleh diharap hidup lebih lama dengan tingkat produktivitas yang tinggi (Strauss, 1979). 2. Perubahan pada Pembuluh darah Elastisitas pembuluh darah akan bertambah karena berkurangnya timbunan lemak dan penambahan kontraksi otot dinding pembuluh darah. Elastisitas pembuluh darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan mencegah timbulnya hipertensi. Disamping elastisitas pembuluh darah yang meningkat, pembuluh-pembuluh darah kecil (kapiler) akan bertambah padat pula. Penyakit jantung koroner dapat diatasi dan dicegah dengan mekanisme perubahan ini. Kelancaran aliran darah juga akan mempercepat pembuangan zat-zat lelah sebagai sisa pembakaran sehingga bisa diharapkan pemulihan kelelahan yang cepat (Soekarman, 1987). 2
  • 3. 3. Perubahan pada Paru Elastisitas paru akan bertambah sehingga kemampuan berkembang kempis juga akan bertambah. Selain itu jumlah alveoli yang aktif (terbuka) akan bertambah dengan olahraga teratur. Kedua hal diatas akan menyebabkan kapasitas penampungan dan penyaluran oksigen ke darah akan bertambah. Pernafasan bertambah dalam dengan frekuensi yang lebih kecil. Bersamaan dengan perubahan pada jantung dan pembuluh darah, ketiganya bertanggung jawab untuk penundaan kelelahan (McArdle, 1986). 4. Perubahan pada Otot Kekuatan, kelentukan, dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini disebabkan oleh bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya sistim penyediaan energi di otot. Lebih dari itu perubahan pada otot ini akan mendukung kelincahan gerak dan kecepatan reaksi, sehingga dalam banyak hal kecelakaan dapat dihindari (Brooks, 1984). 5. Perubahan pada Tulang Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatkan kepadatan, kekuatan, dan besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang. Permukaan tulang juga akan bertambah kuat dengan adanya tarikan otot yang terus menerus (Fox, 1988). 6. Perubahan pada Ligamentum dan Tendo Kekuatan ligamentum dan tendo akan bertambah, demikian juga dengan perlekatan tendo pada tulang. Keadaan ini akan membuat ligamentum dan tendo mampu menahan beban berat dan tidak mudah cedera (Teitz, 1989). 7. Perubahan pada Persendian dan Tulang rawan Latihan teratur dapat menyebabkan bertambah tebalnya tulang rawan di persendian sehingga dapat menjadi peredam (shock absorber) dan melindungi tulang serta sendi dari bahaya cedera (Wilmore, 1981). 8. Perubahan pada Aklimatisasi terhadap Panas Aklimatisasi terhadap panas melibatkan penyesuaian faali yang memungkinkan seseorang tahan bekerja di tempat panas. Kenaikan aklimatisasi terhadap panas disebabkan karena pada waktu melakukan olahraga terjadi pula kenaikan panas pada badan dan kulit. Keadaan yang sama akan terjadi bila seseorang bekerja di tempat panas (Fox, 1984). 3
  • 4. PRINSIP LATIHAN OLAHRAGA Rancangan olahraga harus mengikuti prinsip latihan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, dan secara ringkas dapat diurai menjadi: 1. Prinsip Beban Berlebih (Overload) Dengan beban berlebih, memaksa otot untuk berkontraksi maksimal, sehingga merangsang adaptasi fisiologis yang akan mengembangkan kekuatan dan daya tahan. Dengan pemulihan yang baik, tubuh akan kembali pada kondisi kebugaran yang lebih tinggi dari pada sebelum latihan. 2. Prinsip Tahanan Progresif Semakin maju, beban semakin ditingkatkan. Dengan cara ini otot selalu bekerja pada daerah beban berlebih (overload zone). Setiap program latihan kebugaran dan kondisioning akan sangat efektif apabila secara rutin latihan bertambah berat untuk setiap minggu atau dua minggu. Prinsip ini didasarkan pada kenyataan bahwa tubuh akan selalu beradaptasi dengan keadaan atau stres yang baru (Hairy, 1989). 3. Prinsip Susunan Latihan Kelompok otot yang lebih besar harus dilatih sebelum kelompok otot yang lebih kecil. Otot yang lebih kecil cenderung lebih cepat lelah, sehingga untuk menjamin terjadinya beban berlebih pada otot besar, otot tersebut harus dilatih sebelum otot yang lebih kecil lelah. Sebagai contoh: otot kaki dan panggul harus dilatih sebelum otot lengan. Untuk menjamin waktu pemulihan, tidak boleh ada latihan berurutan yang melibatkan kelompok otot yang sama (Fox, 1984). 4. Prinsip Spesifitas Teori SAID (Specific Adaptation to Improve Demand) dari O'Shea mengatakan bahwa tubuh hanya beradaptasi secara khusus terhadap beban yang diberikan. Dengan demikian beban latihan harus disesuaikan dengan tujuan (O'Shea, 1976). 5. Prinsip Latihan Beraturan Untuk memberi adaptasi pada tubuh, harus dilakukan latihan yang teratur. 6. Prinsip Kembali Asal Efek latihan akan hilang jika latihan tidak teratur atau bahkan berhenti. Daya tahan aerobik akan menurun setelah satu minggu tidak latihan, sedangkan kekuatan otot akan menurun setelah satu bulan tidak latihan. 7. Prinsip individualitas Pada dasarnya beban latihan harus diberikan sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan seseorang. Dengan demikian melakukan pemeriksaan dan pengukuran awal merupakan hal yang mutlak. 4
  • 5. 8. Prinsip Beragam Kebosanan dalam berlatih merupakan fenomena yang paling sering dikeluhkan oleh pelaku olahraga. Perlu dilakukan variasi dalam latihan baik jenis, metoda maupun suasana berlatih. Musik dapat membuat suasana latihan menyenangkan. Hal-hal yang sering terjadi pada saat latihan Apabila pada saat latihan denyut jantung mendadak naik atau mendadak turun, berarti latihan yang dilakukan melampaui takaran, kurangilah intensitasnya. Demikian pula apabila timbul rasa nyeri di dada. Apabila ada rasa pusing, kepala terasa ringan dan keluar keringat dingin, itu pertanda otak kurang mendapat cukup darah. Tetaplah bergerak dengan intensitas yang lebih rendah (Teitz, 1989). Apabila sehari setelah latihan masih ada rasa capai yang sangat, berarti latihannya terlalu keras, kurangi intensitas latihan berikutnya. Demikian pula apabila malam setelah latihan menjadi sulit tidur. Apabila pada menit-menit pertama menjalankan latihan terasa sesak nafas, maka tambahlah pemanasan pada latihan berikutnya. Jangan lupa untuk tetap minum, baik sebelum, selama maupun sesudah latihan (McArdle, 1986). Ada baiknya diingat kembali delapan pesan kepada orang tua sewaktu diselenggarakan Kursus Kesehatan Olahraga pada tahun 1974 di Jakarta. 1. Kegiatan olahraga memelihara dan meningkatkan kesehatan serta menjamin "a healthy way of life". 2. Kegiatan olahraga berpengaruh baik terhadap tabiat dan kepribadian anak, antara lain: meningkatkan kepercayaan terhadap diri sendiri, disiplin, will-power, keberanian dan lain-lain. 3. Kegiatan olahraga dapat mengembangkan kualitas fisik, seperti: kekuatan, skill, kecepatan dan daya tahan. 4. Kegiatan olahraga dapat memberi kepuasan terhadap keinginan anak untuk bergerak dan bermain, menciptakan suasana gembira, meningkatkan kemampuan dan kesegaran fisik serta membangkitkan hasrat yang besar untuk tetap melakukan kegiatan olahraga. 5. Kegiatan olahraga dapat menciptakan keseimbangan yang serasi antara jasmani dan rohani. Hal ini memberikan efek yang sangat baik terhadap pendidikan anak di sekolah. 6. Kegiatan olahraga akan mendorong dan memupuk kerjasama dalam kelompok, bahkan juga dapat dan mau menghargai orang lain. 5
  • 6. 7. Kegiatan olahraga dapat mendorong anak untuk memanfaatkan waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat bagi pengembangan fisik dengan latihan olahraga. 8. Kegiatan olahraga dapat membantu mengembangkan motor ability, sehingga pelatih akan lebih mudah membimbing anak menjadi olahragawan yang baik dan berprestasi TUGAS PELATIH Tugas dari para pelatih adalah mengembangkan bakat yang dipunyai anak dan menimbulkan kegairahannya untuk berlatih tanpa merugikan kesehatannya. Yang penting diperhatikan oleh pelatih dalam hal ini adalah jangan sampai terjadi overtraining. Gejala dan tanda overtraining adalah: 1. Lekas tersinggung 2. Muka muram 3. Tidak bergairah dalam latihan 4. Tekanan darah lebih tinggi dari biasa 5. Nadi istirahat lebih cepat dari biasa 6. Suhu sedikit meninggi (mriang) 7. Pembengkakan pada beberapa kelenjar. Disamping overtraining, hal lain yang perlu diwaspadai adalah cedera. Cedera yang paling sering terjadi adalah cedera otot dan sendi. Sendi yang paling sering cedera adalah sendi lutut dan bahu. 6
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Bompa TO, 1983; Theory and Methodology of Training; Kendall/Hunt Publishing Company, Iowa Brooks GA, Fahey TD (1984); Exercise Physiology; John Wiley and Sons Toronto, USA Fox EL (1984); Sport Physiology; Tokyo: Saunders College Publishing Company Fox EL, Bowers RW, Foss ML (1988): The Physiological Basis of Physical Education and Athletics; USA: W.B Saunders Company Hairy J, 1989; Fisiologi Olahraga Jilid I; Depdikbud, Dirjen Dikti, Jakarta McArdle, Katch FI, Katch VL (1986); Exercise Physiology; USA: Lea and Febiger O'Shea JP, 1976; Scientific Principal and Methods of Strength Fitness, Addison - Wisley Publishing Company, California Soekarman (1987); Dasar Olahraga untuk Pembina, Pelatih dan Atlet; Jakarta: KPT Inti Idayu Press Strauss RH, 1979; Sports Medicine and Fisiology; WB Saunders Company, Philadelphia Teitz CC (1989); Scientific Foundation of Sports Medicine; Toronto Philadelphia: BC Decker Wilmore JH (1981); The Wilmore Fitness Program; California: Simon and Schuster 7