2. PENDAHULUAN
Pembangunan yang berorientasi pertumbuhan (growth) telah membawa
sejumlahperubahan yang cukup signifikan. Angka pertumbuhan tinggi dan
sejumlah prestasipun banyak yang diraih . Angka pertumbuhan yang tinggi
dan prestasi yang berhasil di raih tersebut, tercatat pula sejumlah masalah
yang memperburukcitra pembanguan dengan orientasi pertumbuhan.
Masyarakat orang miskin semakin banyak, semakin banyaknya
pengangguran beban hutang luar negeri semakin meningkat baik dari
berbagai pertimbangan maupun pembangunan dan pendapatan merupakan
hasil akhir yang tidak dapat di pisahkan dari pembanguna itu senidri.
Berdasarkan permasalahn pembangunan pedesaan yang terjadi , kawasan
yang merupakan alternatif solusi untuk pengembangan wilayah pedesaan .
Secara harfiah agropolis berarti kota yang kecil dan menengah di sekitar
pedesaan yang tumbuh dan berkembang dalam satu sistem untuk
mendorong kegiatan pertanian di wilayah sekitarnya.
3. TINJAUAN PUSTAKA
1. Potensi wiayah
Adalah suatu pembandingan tentang besarnya peranan suatu sektor /komoditi
di daerah yang lebih tinggi. Metode analisis ini dapat digunakan untuk
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi disuatu daerah dan sebagai alat analisis
dalam pembangunan pedesaan. Analisis ini juga digunakan untuk menganalisis
sumbangan kecamatan ke kabupaten dan sektor yang mengalami kemajuan selama
pengukuran. Penyebab pergeseran ada 3 yaitu:
Komponen share
Komponen propertional shif
komponen differential shift
2. Agropolitan
Agropolitan pertama kali diperkenalkan oleh Friedman dan Douglass pada
tahun 1976 melalui konsep agropolitan. Menurut Friedman 1976 pembangunan
kawasan agropolitan adalah suatu model pengembangan pertanian yang berupaya
mempercepat pembangunan pedesaan berbasis agribisnis serta meningkatkan daya
saing produk pertanian yang dihasilkan.
4. 3. Penelitian terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati 2008 dengan judul pengaruh
pelaksanaan agropolitan terhadap pengembangan ekonomi ditujuh kawasan
agropolitan Kabupaten Magelang. Permasalahannya adalah bagaimana
pelaksanaan agropolitan itu dilaksanakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Karo-Karo 2006 dengan judul strategi
pengembangan Kabupaten Karo sebagai kawasan agropolitan dengan
menggunakan spesialissi dan Analisis SWOT
4. Kerangka konseptual
Kota sebagai pusat pertumbuhan berkembang pesat dengan sektor
indutri atau jasa, sedangkan pedesaan sebagai produksi pertanian yaang
mengalami ketertinggalan.
Pengembangan pertanian
Agropolitan
Strategi pengembanganPotensi wilayah
Pengembangan
daerah
5. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat
kuantitatif. Sumber data diperoleh dari publikasi resmi pemerintah.
2. Metode pengumpulan data
Yang digunakan metode penelitian kepustakaan (Libraly Research) yaitu
penelitian yang dilakukan melalui bahan-bahan kepustakaan.
3. Teknik analisis data
Location quetient (LQ)
Shift Share Analisys (SSA)
Analisis SWOT
Definisi operasional variabel penelitian
6. HASILDAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir
a. Kondisi geografis
Kabupaten Toba Samosir terletak dibagian tengah provinsi Sumatra
Utara di jajaran Bukit Barisan dengan topografi berbukit dan bergelombang
dan kontur tanah yang beraneka ragam, sruktur tanahnya labil dan berada
pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.
b. Pertanian
Sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian, dapat dilihat dari luasnya hamparan pertanian, khususnya lahan
persawahan.
c. Kondisi perekonomian
PDRB Kabupaten Toba Samosir atas dasar harga berlaku tahun 2010
sebesar 3.480.436,00, berdasarkan atas dasar harga konstan 2000 PDRB
Kabupaten Toba Samosir tahun 2010 sebesar 1.765.726,97 atau mengalami
pertunbuhan sebesar 5,73% dibanding tahun sebelumnya.
7. 2. Hasil Analisis Dan Pembahasan
a. Location quetient (LQ)
Hasil perhitungan nilai LQ dalam kurun waktu 2003-2010 maka daoat
teridentifikasi sektor-sektor basis dan non-basis. Yang termasuk dalam sektor
basis dengan nilai perhitungan LQ >1 yaitu sektor pertanian (1,4800), industri
(1,5202). Sedangkan sektor non-basis dengan nilai perhitungan LQ <1 adalah
sektor listrik, gas dan air minum, sektor pertambangan dan penggalian, sektor
bangunan, keuangan, asuransi, persewaan dan jasa perusahaan, sektor
perdagangan, hotel, dan restorant, sektor pengangkutan, komunikasi dan sektor
jasa.
b. Shift Share Analisys (SSA)
Hasil perhitungan SSA dalam kurun waktu 2003-2010 terdapat nilai positif
dan nilai negatif. Untuk nilai positif memiliki arti komponen perekonomian yang
berspesialisasi pada sektor yang sama dan tumbuh cepat dalam perekonomian
sedangkan sektor komponen pertumbuhan proposional positif adalah sektor
pertambangan dan penggalian,sektor bangunan,sektor pengangkutan dan
komunikasi,sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan dan sektor
kemasyarakatan sosial dan perorangan. Sedangkan sektor negatif adalah sektor
perdagangan,hotel,restoran,sektor listrik,gas,dan air minum sektor industri dan
sektor pertanian.
nilai hasil perhitungan shif share analisys (SSA) dalam kurun waktu 2003-
2010 terdapat nilai positif dan nilai negatif sektor ekonomi positif yaitu sektor
pertanian,sektor industri,sektor listrik,gas,dan air minum dalam sektor
pertambangan dan penggalian.sedangkan nilai yang mempunysi nilsi sektor
negatif adalah sektor bangunan, sektor pengangkutan,dan komunikasi sektor
asuransi dan perusahaan ,sektor perdagangan hotel restoran, sektor
kemasyarakayan.
8. Analisis SWOT
Definisi SWOT sebagai singkatan dari strenghts
(kekuatan),weaknes (kelemahan),opportunity (kesempatan), dan
threats (ancaman).Langkah-langkah dalm analisis yan gakan di
lakukan adalah sebagai berikut:
melakukan pengklasifikasian data.
melakukan analisi SWOT.
Dari hasil analisi kemudian diinterpretasikan dan di kembangkan
menjadi keputusan.