1. PEMETAAN POTENSI WILAYAH UNTUK
MENUNJANG KEBIJAKAN PANGAN
KABUPATEN PACITAN
jurnal : http://www.researchgate.net/publication/326058873
Oleh,
RIPIN GUSMAN HURA
{ 01.01.19.027 }
POLIKTEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
2019
2. A.Latar belakang
Pemetaan merupakan langkah yang paling baik dalam dalam mengembangkan
sebuah desa atau wilayah.dengan adanya pemetaan maka seluruh rancangan atau
kegiatan yang di laksanakan dalam sebuah wilayah dapat berjalan dengan baik.Salah
Satu fingsi pemetaan adalah pemetaan yg berfungsi sebagai Administrsi
menurut Hakim (2011) berfungsi sebagai cara mengarahkan kebijakan politik untuk
mencapai tujuan bersama yang di lakukan oleh individu maupun kolompok.
Kelengkapan administrasi di poroleh dari salah satu cara pemetaan. Administrasi
mengunakaan metode manejemen untuk perencanaan pembangunan maupun
pengarahan sumber daya. Dengan adanya pembangunan maka sektor pertanian
indonesia sudah sangat terbantu,
Menurut Yustika (2002), Pertanian merupakan sektor yang bertanggung jawab
terhadap pemenuhan bahan pangan masarakat. Kabupaten pacitan merupakan
masarakat yang berdomisi Pertanian sehingga menjadi salah satu acuan dalam
pemetaan
3. B. Manfaat administrasi dalam Pemetaan potensi wilayah :
1. Administrasi sebagai tata usaha
Merupakan Pengembangan dalam meningkatkan atau memulai usaha.
2. Administrasi sebagai Administrasi negara/pemerintah
merupakan alat bagi pemerintah dalam mengetahui atau mengembangkan
potensi wilayah setiap daerah.
3. Administrasi sebagai manejemen
merupakan langkah-langkah dalam mengambil setiap kebijakan dalam proses
pembangunan bagi setiap individu maupun kolompok.
4. C. Tahap Pembangunan Pertanian
1. Pendekatan sektorial
Pemetaan dengan cara memerhatikan kondisi
wilayah serta di dalamnya untuk di proses.
2. Aspek penunjang pembangunan pertanian
Pemetaan lahan untuk menunjang
pembangunan pertanian.
@Dengan adanya aspek menghasilkan kebijakan
a. Kebijakan infrastruktur (pembangunan lahan
pertanian)
b. Irigasi ( produksi air)
5. c. Program intensifikasi (Upaya
meningkatkan produksi pertanian)
d. Padat karya (dengan adanya lapangan
pekerjaan ,maka mengurangi penganguran.
e.subsidi desa (pembangunan pertanian secara produktif)
f. Koperasi desa (adanya budidaya gotong royong)
3. Kebijakan bahan pangan
Merupakan pengambilan keputusan bersama untuk mencapai kesejatraan
bersama dan juga merupakan faktor utama dalam mencukupi kebutuhan
masarakat,
#. Manfaat kebijakan pangan;
1. Keberhasilan pembangunan pertanian
2. Kebijaksanaan industri untuk memanfaatkan segala bahan baku.
6. @. Pendekatan tiga pilar pembangunan pertanian
berkelanjutan
Dimensi ekonomi :
Efesiensi
Daya saing
Nilai tambah dan
laba
Pertumbuhan
Stabilitas
Dimensi Lingkungan
Alam :
Keragaman Hayati
Daya luntur
Ekosistem
Kenservasi Alam
Kesehatan
lingkungan
Dimensi sosial :
Kemiskinan
Kemerataan
Partisipasi
Stabilitas sosial
Preservasi budaya
7. 2.KEBIJAKAN PANGAN KABUPATEN PACITAN
Kabupaten pacitan merupakan Daerah pembangunannya yang masih di dominisi oleh sektor
pertanian. Kabiupaten pacitan terdiri dari 12 kecamatan.yakni;
pringkuku,pacitan,kebonagung,Arjosari,Nawangan,Bandar,Tegalombo,Ngadirojo,dan Sudimoro.
Daerah demikian memiliki banyak potensi khususnya di bidang pertanian,seperti :
padi,jagung,ubi kayu,ubi jalar,kacang tanah,kacang hijau. Yang perlu di kembangkan.
@. Berikut informasi panen padi di tahun 2012:
NO KECAMATAN LUAS
PANEN/(HA)
PRODUKSI
(TON)
KLASIFIKASI
1. DONOROJO 6148 22189 V
2. PUNUNG 5348 24474 IV
3. PRINGKUKU 5698 27207 IV
4. PACITAN 2187 13250 II
5. KEBONAGUNG 2208 1507 I
6. ARJOSARI 1705 10089 II
7. NAWANGAN 1768 9523 III
8. Keteranagan : Kebijakan/kesimpulan yang dapat di lakukan.
1. Memerhatikan dimensi ekonomi,lingkungan
alam dan sosial. Dengan demikin
peningkatan potensi alam dapat di terapkan
2.Mengadakan musawarah kepada pihak
-pihak tertentu dalam menganbil kebijakan.
8. BANDAR 2245 13311 II
9. TAGALOMBO 1864 11204 II
10 TULAKAN 3363 17066 III
11 NGADIROJO 1482 8941 II
12 SUDIMORO 1182 6498 III
NILAI KRITERIA KLASIFIKASI
81-100 SANGAT BAIK I
61-80 BAIK II
41-60 CUKUP III
21-40 KURANG IV
0-20 SANGAT KURANG V
9. D. Daftar pustaka
Badan pusat statistik (2013),Hanafie R (2010).Pengantar
ekonomi pertanian. Husnah,M (2005). Analisis potensi
daerah sektor pertanian.Indiahono,D. (2009). Kebijakan
publik dalam Pertanian.Kuswaji,D.P (2010). Pembangunan
Pertanian berkelanjutan.
E.JURNAL
Sampurna, R, &Irwandi,N (2007). Analisis kebutuhan
lembaga dan perkembangan.
Doi :Http//Dx.Doi.org/10.1557/IpV7IL.1731