SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Analisis Aspek Ekonomi
Analisis Ekonomi dan Sektor Unggulan
Analisis ekonomi dan sektor unggulan merupakan kajian terhadap aspek-aspek yang berkaitan
dengan perekonomian wilayah untuk mengetahui karakteristik perekonomian wilayah maupun
keterkaitan dalam sistem ekonomi wilayah yang luas untuk mewujudkan ekonomi wilayah yang
produktif dan berkelanjutan melalui keterkaitan ekonomi lokal dalam sistem ekonomi regional maupun
wilayah yang lebih luas (nasional).
Dari analisis ekonomi dan sektor unggulan akan diperoleh antara lain :
1) Gambaran mengenai aktifitas penggerak ekonomi wilayah, ciri-ciri ekonomi kawasan dengan
mengindetifikasi basis ekonomi wilayah Kabupaten Deli Serdang, antara lain sektor-sektor
unggulan, berasaran kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan disparitas pertumbuhan ekonomi
di wilayah Kabupaten Deli Serdang
2) Menemukenali struktur ekonmi, potensi, permasalahan dan peluang pengembangan perekonomian
Kabupaten Deli Serdang
3) Menciptakan keterkaitan ekonomi intra regional dan inter regional
Sektor Unggulan yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang yaitu Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Sektor Konstruksi, Perdagangan besar dan eceran, reperasi mobil
dan sepeda motor, Sektor Transportasi dan Pergudangan, Sektor Penyediaan akomodasi dan makan
minum, Sektor Informasi dan Komunikasi, Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, Sektor Real estate,
Sektor Jasa Perusahaan, Sektor Jasa Pendidikan, Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan sosial, dan Sektor
Jasa Lainnya dengan LQ rata-rata diatas. Hal ini menunjukkan sektor-sektor tersebut merupakan sektor
unggulan yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap
peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Deli Serdang. Meskipun sektor unggulan merupakan
sektor yang potensial untuk dikembangkan dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Deli
Serdang, akan tetapi peran sektor non unggulan tidak dapat diabaikan begitu saja, karena dengan
adanya sektor unggulan akan dapat membantu pengembangan sektor non unggulan menjadi sektor
unggulan baru.
Kajian Literatur dan Teori Aspek Ekonomi Kabupaten Deli Serdang
Penelitian ini dilakukan melalui studi literatur dengan menganalisis data sekunder dengan
cakupan spasial studi adalah Kabupaten Deli Serdang yang berada di Sumatera Utara. Mengingat
bahwa Sumatera Utara terdiri dari berbagai wilayah yaitu 33 Kabupaten/Kota yang berbeda kekuatan
infra struktur pendidikan, fasilitas kesehatan dan besarnya PDRB maka untuk memperoleh hasil yang
lebih berkualitas maka dalam hal ini penelitian lebih fokus menganalisis pertumbuhan ekonomi dan
IPM di kabupaten Deli Serdang.
Teori basis ekonomi mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut. Kegiatan ekonomi
dikelompokkan atas kegiatan basis dan kegiatan non basis. Kegiatan basis dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi wilayah. Tarigan (2006:29) menyatakan bahwa kegiatan basis adalah semua
kegiatan baik penghasil produk maupun penyedia jasa yang mendatangkan uang dari luar wilayah.
Lapangan kerja dan pendapatan di sektor basis adalah fungsi dari permintaan yang bersifat exogenous
(tidak tergantung pada kekuatan intern/permintaan lokal). Sedangkan non basis adalah untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi lokal. Karena permintaan sektor ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
masyarakat setempat. Dengan demikian, sektor ini terikat terhadap kondisi ekonomi setempat dan tidak
bisa berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah. Atas dasar anggapan di atas satu-satunya
sektor yang bias meningkatkan perekonomian wilayah melebihi pertumbuhan alamiah adalah sektor
basis. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari keberhasilan program pembangunan
yang telah dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan
rangkuman laju pertumbuhan dari seluruh sektor ekonomi dan juga menggambarkan tingkat perubahan
struktur ekonomi yang terjadi pada suatu periode. Untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
dapat dilihat melalui perubahan PDRB atas dasar harga konstan di wilayah tersebut.
METODE PENELITIAN yang digunakan adalah Analisis Location Quotient (LQ). Location
Quotient (LQ) adalah suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor/industri di suatu
daerah terhadap besarnya peranan sektor/industri tersebut secara nasional. Teknik ini digunakan untuk
mengidentifikasi potensi yang dimiliki suatu daerah yaitu sektor-sektor mana yang merupakan sektor
basis atau non basis. Pada dasarnya teknik ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan
suatu sektor antara daerah yang diselidiki dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih
luas. Menggunakan LQ sebagai petunjuk adanya keunggulan komperatif dapat digunakan bagi sektor-
sektor yang telah lama berkembang, sedangkan sektor yang baru atau sedang tumbuh apalagi yang
selama ini belum pernah ada, LQ tidak dapat digunakan karena produk totalnya belum menggambarkan
kapasitas rill daerah tersebut.
Rumus analisis Location Quotient (LQ):
dimana :
PDRBis = Produk Domestik Regional Bruto sektor ke-i Kabupaten Deli Serdang
PDRBs = Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Deli Serdang .
PDRBir = Produk Domestik Regional Bruto sektor ke-i Provinsi Sumatera utara.
PDRBr = Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan rumus di atas dapat dikemukakan besarnya nilai LQi , yaitu
a. Apabila LQ =1, artinya peranan sektor tersebut di daerah penelitian sama dengan peran sektor
tersebut dalam daerah referensi.
b. Apabila LQi < 1, maka peran sektor tersebut di daerah penelitian lebih kecil daripada peran
sektor tersebut di daerah referensi dan daerah bersangkutan mempunyai kecenderungan dari
daerah lain. Satu sektor mempuyai LQi < 1 berarti sektor tersebut dikatakan sektor non basis.
c. Jika LQi > 1, artinya peranan sektor tersebut di daerah penelitian lebih menonjol dari pada
peranan sektor itu dalam daerah referensi. Sektor bersangkutan dianggap sektor basis atau
unggulan dan secara tidak langsung memberi petunjuk bahwa daerah tersebut memiliki
keunggulan komparatif (comparative advantage).
Gambaran Umum Aspek Ekonomi
Pembangunan merupakan usaha sadar dan berencana untuk meningkatkan mutu hidup yang
dalam pelaksanaannya akan selalu menggunakan dan mengelola sumber daya baik sumber daya
manusia maupun sumber daya buatan. Salah satu tujuan pokok dari pembangunan itu adalah
pembangunan wilayah-wilayah yang ada di dalamnya terutama dalam keserasian perkembangan atau
laju pertumbuhan antarwilayah dalam daerah tersebut. Faktor pendorong perkembangan suatu wilayah
sangat terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana wilayah khususnya sarana dan fasilitas
sosial ekonomi. Sarana dan fasilitas ekonomi sering kali merupakan faktor dominan yang berperan
dalam memajukan wilayah.
Berbagai konsep-konsep teori tentang wilayah dan perencanaan serta pengembangan adalah:
1. Wilayah secara formal adalah suatu kesatuan alam yang mempunyai keterkaitan yang menjadi
pengikat. Suatu wilayah dalam pengertian geografi, merupakan kesatuan alam yang memiliki
kesamaan dan ciri geografis yang khas, antara lain wilayah ekonomi yang berkaitan dengan
proyek pembangunan dan pengembangan. Suatu wilayah memiliki berbagai unsur pembangunan
yang dapat digerakkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Unsur-unsur wilayah
adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, infrastruktur, teknologi, dan bahasa
2. Suatu wilayah memiliki tiga komponen utama yaitu: 1) sumber daya penduduk, 2) kegiatan
ekonomi, dan 3) sistem transportasi.
3. Pengembangan wilayah adalah usaha mengawinkan secara harmonis sumber daya alam, manusia,
dan teknologi dengan memperhatikan daya ampung lingkungan untuk pemberdayaan masyarakat.
Pengembangan wilayah merupakan bagian integral dari perencanaan wilayah yang tidak saja
menyangkut pada perencanaan spasial dari suatu wilayah, tetapi lebih diutamakan pada
perencanaan bagaimana potensi wilayah dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemangku
kepentingan demi peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat
4. Perencanaan sebuah wilayah merupakan gambaran perencanaan kecil dari sebuah perencanaan
nasional. Hal ini menyangkut pada bagaimana sebuah wilayah dibangun dan dikembangkan, yang
tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Topografi Kabupaten Deli Serdang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Kawasan Dataran Pantai, yang terdiri atas empat kecamatan yaitu: Hamparan Perak, Labuhan
Deli, Percut Sei Tuan, dan Pantai Labu. Masyarakat daerah pantai pada umumnya sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian di sektor pemanfaatan sumber daya kelautan (marine resource
based), seperti nelayan, pembudidaya ikan, penambang pasir, dan pengusaha transportasi laut.
Kondisi lingkungan pemukiman masyarakat pesisir khususnya nelayan masih belum tertata
dengan baik dan terkesan kumuh, dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang relatif berada
dalam tingkat kesejahteraan rendah, maka dalam jangka panjang tekanan terhadap sumber daya
pesisir akan semakin besar guna pemenuhan kebutuhan masyarakat
b. Kawasan Dataran Rendah, terdiri atas sebelas kecamatan yaitu: Sunggal, Pancur Batu,
Namorambe, Deli Tua, Batang Kuis, Tanjung Morawa, Patumbak, Lubuk Pakam, Beringin, Pagar
Merbau, dan Galang. Karakteristik masyarakat pesisir berbeda dengan karakteristik masyarakat
agraris atau petani. Dari segi penghasilan, petani mempunyai pendapatan yang dapat dikontrol
karena pola panen yang terkontrol sehingga hasil pangan atau ternak yang mereka miliki dapat
ditentukan untuk mencapai hasil pendapatan yang mereka inginkan. Berbeda halnya dengan
masyarakat pesisir yang mata pencahariannya didominasi dengan nelayan. Nelayan bergelut
dengan laut untuk mendapatkan penghasilan, maka pendapatan yang mereka inginkan tidak bisa
dikontrol
c. Kawasan Dataran Tinggi, terdiri atas tujuh kecamatan yaitu: Kutalimbaru, Sibolangit, Biru-biru,
STM Hilir, STM Hulu, Gunung Meriah, dan Bangun Purba. Masyarakat desa di Kabupaten Deli
Serdang dalam melakukan kegiatan/aktivitas membutuhkan sarana/alat untuk menuju ke tempat
beraktivitas, antara lain sarana transportasi berupa mobil atau kendaraan lain. Pergerakan sarana
transportasi memerlukan prasarana transportasi berupa jalan untuk menghubungkan suatu wilayah
dengan wilayah lain.
Isu Spasial Aspek Ekonomi Kabupaten Deli Serdang
Kegiatan ekonomi terdistribusi dalam ruang yang tidak homogen, oleh karena lokasi memiliki
potensi dan nilai relatif terhadap lokasi lainnya, maka kegiatan yang bertujuan ekonomi maupun sosial
akan tersebar sesuai dengan potensi dan relatif lokasi yang mendukungnya. Dalam pembangunan suatu
wilayah, perencanaan adalah suatu hal yang utama sebab dengan perencanaan yang tepat akan
menimbulkan dampak positif terhadap daerah itu sendiri. Perencanaan yang tepat adalah sebuah
perencanaan yang dibuat atas dasar potensi atau keunggulan yang dimiliki daerah tersebut.
Perencanaan akan menjadi bahan dalam membuat sebuah kebijakan pembangunan yang mendukung
perencanaan tersebut

More Related Content

Similar to Analisis Aspek Ekonomi.docx

Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahTugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahMuhamadFajar IndraJaya
 
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahperekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahSuhanda Handa
 
7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerahsitiaisah12140250
 
Model analisis simultan, nanik istianingsih
Model analisis simultan, nanik istianingsihModel analisis simultan, nanik istianingsih
Model analisis simultan, nanik istianingsihNanikIstianingsih
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahLutfiyah Siti
 
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribuJurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribuMHDALWIPASARIBU
 
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanImam Moklisin
 
Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Adi T Wibowo
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerahElisabeth Marina
 
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Ronykur Ronykur
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahsiti aisah
 

Similar to Analisis Aspek Ekonomi.docx (20)

Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahTugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
 
Saila rahmah
Saila rahmah Saila rahmah
Saila rahmah
 
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahperekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
54 98-1-sm
54 98-1-sm54 98-1-sm
54 98-1-sm
 
7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah
 
My project
My projectMy project
My project
 
Model analisis simultan, nanik istianingsih
Model analisis simultan, nanik istianingsihModel analisis simultan, nanik istianingsih
Model analisis simultan, nanik istianingsih
 
Konsep Agropolitan
Konsep AgropolitanKonsep Agropolitan
Konsep Agropolitan
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribuJurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
Jurnal pemetaan potensi wilayah kab.pacitan mhd.alwi pasaribu
 
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 7 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
Ipi10757
Ipi10757Ipi10757
Ipi10757
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
 
Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 

Recently uploaded

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 

Recently uploaded (6)

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 

Analisis Aspek Ekonomi.docx

  • 1. Analisis Aspek Ekonomi Analisis Ekonomi dan Sektor Unggulan Analisis ekonomi dan sektor unggulan merupakan kajian terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan perekonomian wilayah untuk mengetahui karakteristik perekonomian wilayah maupun keterkaitan dalam sistem ekonomi wilayah yang luas untuk mewujudkan ekonomi wilayah yang produktif dan berkelanjutan melalui keterkaitan ekonomi lokal dalam sistem ekonomi regional maupun wilayah yang lebih luas (nasional). Dari analisis ekonomi dan sektor unggulan akan diperoleh antara lain : 1) Gambaran mengenai aktifitas penggerak ekonomi wilayah, ciri-ciri ekonomi kawasan dengan mengindetifikasi basis ekonomi wilayah Kabupaten Deli Serdang, antara lain sektor-sektor unggulan, berasaran kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan disparitas pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Deli Serdang 2) Menemukenali struktur ekonmi, potensi, permasalahan dan peluang pengembangan perekonomian Kabupaten Deli Serdang 3) Menciptakan keterkaitan ekonomi intra regional dan inter regional Sektor Unggulan yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang yaitu Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Sektor Konstruksi, Perdagangan besar dan eceran, reperasi mobil dan sepeda motor, Sektor Transportasi dan Pergudangan, Sektor Penyediaan akomodasi dan makan minum, Sektor Informasi dan Komunikasi, Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, Sektor Real estate, Sektor Jasa Perusahaan, Sektor Jasa Pendidikan, Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan sosial, dan Sektor Jasa Lainnya dengan LQ rata-rata diatas. Hal ini menunjukkan sektor-sektor tersebut merupakan sektor unggulan yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Deli Serdang. Meskipun sektor unggulan merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Deli Serdang, akan tetapi peran sektor non unggulan tidak dapat diabaikan begitu saja, karena dengan adanya sektor unggulan akan dapat membantu pengembangan sektor non unggulan menjadi sektor unggulan baru.
  • 2. Kajian Literatur dan Teori Aspek Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Penelitian ini dilakukan melalui studi literatur dengan menganalisis data sekunder dengan cakupan spasial studi adalah Kabupaten Deli Serdang yang berada di Sumatera Utara. Mengingat bahwa Sumatera Utara terdiri dari berbagai wilayah yaitu 33 Kabupaten/Kota yang berbeda kekuatan infra struktur pendidikan, fasilitas kesehatan dan besarnya PDRB maka untuk memperoleh hasil yang lebih berkualitas maka dalam hal ini penelitian lebih fokus menganalisis pertumbuhan ekonomi dan IPM di kabupaten Deli Serdang. Teori basis ekonomi mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut. Kegiatan ekonomi dikelompokkan atas kegiatan basis dan kegiatan non basis. Kegiatan basis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Tarigan (2006:29) menyatakan bahwa kegiatan basis adalah semua kegiatan baik penghasil produk maupun penyedia jasa yang mendatangkan uang dari luar wilayah. Lapangan kerja dan pendapatan di sektor basis adalah fungsi dari permintaan yang bersifat exogenous (tidak tergantung pada kekuatan intern/permintaan lokal). Sedangkan non basis adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal. Karena permintaan sektor ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat setempat. Dengan demikian, sektor ini terikat terhadap kondisi ekonomi setempat dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah. Atas dasar anggapan di atas satu-satunya sektor yang bias meningkatkan perekonomian wilayah melebihi pertumbuhan alamiah adalah sektor basis. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari keberhasilan program pembangunan yang telah dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari seluruh sektor ekonomi dan juga menggambarkan tingkat perubahan struktur ekonomi yang terjadi pada suatu periode. Untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat dilihat melalui perubahan PDRB atas dasar harga konstan di wilayah tersebut. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah Analisis Location Quotient (LQ). Location Quotient (LQ) adalah suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor/industri di suatu daerah terhadap besarnya peranan sektor/industri tersebut secara nasional. Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi yang dimiliki suatu daerah yaitu sektor-sektor mana yang merupakan sektor basis atau non basis. Pada dasarnya teknik ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan suatu sektor antara daerah yang diselidiki dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas. Menggunakan LQ sebagai petunjuk adanya keunggulan komperatif dapat digunakan bagi sektor- sektor yang telah lama berkembang, sedangkan sektor yang baru atau sedang tumbuh apalagi yang selama ini belum pernah ada, LQ tidak dapat digunakan karena produk totalnya belum menggambarkan kapasitas rill daerah tersebut.
  • 3. Rumus analisis Location Quotient (LQ): dimana : PDRBis = Produk Domestik Regional Bruto sektor ke-i Kabupaten Deli Serdang PDRBs = Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Deli Serdang . PDRBir = Produk Domestik Regional Bruto sektor ke-i Provinsi Sumatera utara. PDRBr = Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan rumus di atas dapat dikemukakan besarnya nilai LQi , yaitu a. Apabila LQ =1, artinya peranan sektor tersebut di daerah penelitian sama dengan peran sektor tersebut dalam daerah referensi. b. Apabila LQi < 1, maka peran sektor tersebut di daerah penelitian lebih kecil daripada peran sektor tersebut di daerah referensi dan daerah bersangkutan mempunyai kecenderungan dari daerah lain. Satu sektor mempuyai LQi < 1 berarti sektor tersebut dikatakan sektor non basis. c. Jika LQi > 1, artinya peranan sektor tersebut di daerah penelitian lebih menonjol dari pada peranan sektor itu dalam daerah referensi. Sektor bersangkutan dianggap sektor basis atau unggulan dan secara tidak langsung memberi petunjuk bahwa daerah tersebut memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage).
  • 4. Gambaran Umum Aspek Ekonomi Pembangunan merupakan usaha sadar dan berencana untuk meningkatkan mutu hidup yang dalam pelaksanaannya akan selalu menggunakan dan mengelola sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya buatan. Salah satu tujuan pokok dari pembangunan itu adalah pembangunan wilayah-wilayah yang ada di dalamnya terutama dalam keserasian perkembangan atau laju pertumbuhan antarwilayah dalam daerah tersebut. Faktor pendorong perkembangan suatu wilayah sangat terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana wilayah khususnya sarana dan fasilitas sosial ekonomi. Sarana dan fasilitas ekonomi sering kali merupakan faktor dominan yang berperan dalam memajukan wilayah. Berbagai konsep-konsep teori tentang wilayah dan perencanaan serta pengembangan adalah: 1. Wilayah secara formal adalah suatu kesatuan alam yang mempunyai keterkaitan yang menjadi pengikat. Suatu wilayah dalam pengertian geografi, merupakan kesatuan alam yang memiliki kesamaan dan ciri geografis yang khas, antara lain wilayah ekonomi yang berkaitan dengan proyek pembangunan dan pengembangan. Suatu wilayah memiliki berbagai unsur pembangunan yang dapat digerakkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Unsur-unsur wilayah adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, infrastruktur, teknologi, dan bahasa 2. Suatu wilayah memiliki tiga komponen utama yaitu: 1) sumber daya penduduk, 2) kegiatan ekonomi, dan 3) sistem transportasi. 3. Pengembangan wilayah adalah usaha mengawinkan secara harmonis sumber daya alam, manusia, dan teknologi dengan memperhatikan daya ampung lingkungan untuk pemberdayaan masyarakat. Pengembangan wilayah merupakan bagian integral dari perencanaan wilayah yang tidak saja menyangkut pada perencanaan spasial dari suatu wilayah, tetapi lebih diutamakan pada perencanaan bagaimana potensi wilayah dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemangku kepentingan demi peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat 4. Perencanaan sebuah wilayah merupakan gambaran perencanaan kecil dari sebuah perencanaan nasional. Hal ini menyangkut pada bagaimana sebuah wilayah dibangun dan dikembangkan, yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Topografi Kabupaten Deli Serdang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Kawasan Dataran Pantai, yang terdiri atas empat kecamatan yaitu: Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, dan Pantai Labu. Masyarakat daerah pantai pada umumnya sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pemanfaatan sumber daya kelautan (marine resource based), seperti nelayan, pembudidaya ikan, penambang pasir, dan pengusaha transportasi laut. Kondisi lingkungan pemukiman masyarakat pesisir khususnya nelayan masih belum tertata dengan baik dan terkesan kumuh, dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang relatif berada dalam tingkat kesejahteraan rendah, maka dalam jangka panjang tekanan terhadap sumber daya pesisir akan semakin besar guna pemenuhan kebutuhan masyarakat b. Kawasan Dataran Rendah, terdiri atas sebelas kecamatan yaitu: Sunggal, Pancur Batu, Namorambe, Deli Tua, Batang Kuis, Tanjung Morawa, Patumbak, Lubuk Pakam, Beringin, Pagar Merbau, dan Galang. Karakteristik masyarakat pesisir berbeda dengan karakteristik masyarakat agraris atau petani. Dari segi penghasilan, petani mempunyai pendapatan yang dapat dikontrol
  • 5. karena pola panen yang terkontrol sehingga hasil pangan atau ternak yang mereka miliki dapat ditentukan untuk mencapai hasil pendapatan yang mereka inginkan. Berbeda halnya dengan masyarakat pesisir yang mata pencahariannya didominasi dengan nelayan. Nelayan bergelut dengan laut untuk mendapatkan penghasilan, maka pendapatan yang mereka inginkan tidak bisa dikontrol c. Kawasan Dataran Tinggi, terdiri atas tujuh kecamatan yaitu: Kutalimbaru, Sibolangit, Biru-biru, STM Hilir, STM Hulu, Gunung Meriah, dan Bangun Purba. Masyarakat desa di Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan kegiatan/aktivitas membutuhkan sarana/alat untuk menuju ke tempat beraktivitas, antara lain sarana transportasi berupa mobil atau kendaraan lain. Pergerakan sarana transportasi memerlukan prasarana transportasi berupa jalan untuk menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah lain.
  • 6. Isu Spasial Aspek Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Kegiatan ekonomi terdistribusi dalam ruang yang tidak homogen, oleh karena lokasi memiliki potensi dan nilai relatif terhadap lokasi lainnya, maka kegiatan yang bertujuan ekonomi maupun sosial akan tersebar sesuai dengan potensi dan relatif lokasi yang mendukungnya. Dalam pembangunan suatu wilayah, perencanaan adalah suatu hal yang utama sebab dengan perencanaan yang tepat akan menimbulkan dampak positif terhadap daerah itu sendiri. Perencanaan yang tepat adalah sebuah perencanaan yang dibuat atas dasar potensi atau keunggulan yang dimiliki daerah tersebut. Perencanaan akan menjadi bahan dalam membuat sebuah kebijakan pembangunan yang mendukung perencanaan tersebut