SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
DOSEN :MAKRUF WICAKSONO,SST,MP
DISUSUN OLEH :
SILVANI WIDYA
NIM :01.01.19.031
PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
TA. 2019/2020
PEMETAAN WILAYAH KOMODITAS PERTANIAN DI KECAMATAN KWANYAR
KABUPATEN BANGKALAN
PEMETAAN WILAYAH KOMODITAS PERTANIAN
DI KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN
BANGKALAN
 Kawasan pedesaan adalah kawasan yang memiliki ciri utama, yaitu kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang dominan. Meskipun jumlah
penduduk di perdesaan semakin menurun akibat proses urbanisasi, namun masih sebagian terbesar penduduk di Indonesia ini berada di kawasan
pedesaan. Oleh karena itu penanganan kawasan pedesaan dan kegiatan pertanian menjadi sangat strategis karena terkait dengan penduduk yang
menggeluti sektor ini dan berada di kawasan pedesaan
 Tujuan dari Pemetaan wilayahan Komoditas pertanian wilayah kecamatan kwanyar, secara umum adalah untuk menyiapkan kawasan sentra pertanian
yang memiliki daya saing dan competitive advantages tinggi melalui pengembangan sejumlah komoditi unggulan.
 Metodologi penelitian Terdapat 3 pendekatan dalam kegiatan utama Pemetaan Wilayah Komoditas pertanian di Kecamatan kwanyar, meliputi :
 Pengkajian lingkup studi.
 Pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan.
 Adaptasi sosial
 Hasil kegiatan pemetaan perwilayahan komoditas unggulan di Kecamatan Kwanyar, dimana komoditas tanaman buah, sayuran dan perkebunan
memiliki prospek pengembangan sebagai komoditas unggulan, melalui perbaikan sejumlah aspek utamanya masalah pemasaran, peremajaan
tanaman, perluasan areal tanam dan diversifikasi produk olahan.

 Kata Konci. Pemetaan, Komoditas Unggulan, Pedesaan.
PENDAHULUAN

latar belakang
 yang terkait dengan pengembangan sektor pertanian. Upaya pengembangan sektor

Kawasan pedesaan adalah kawasan yang memiliki ciri utama, yaitu kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang dominan. Meskipun jumlah
penduduk di perdesaan semakin menurun akibat proses urbanisasi, namun masih sebagian terbesar penduduk di Indonesia ini berada di kawasan
pedesaan. Oleh karena itu penanganan kawasan pedesaan dan kegiatan pertanian menjadi sangat strategis karena terkait dengan penduduk yang
menggeluti sektor ini dan berada di kawasan pedesaan.
 Pendekatan pengembangan
 kawasan pedesaan beserta dengan pengembangan kegiatan pertanian baru akhir-akhir ini mendapatkan perhatian yang lebih khusus melalui
pendekatan

pertanian dapat dilakukan dengan mengetahui tingkat produktivitas masing- masing komoditi yang ada di tiap wilayah. Hal ini perlu dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar potensi dan daya saing pengembangan masing-masing komoditi. Potensi dan daya saing dapat diprediksi dan diukur
melalui distribusi luasan serta tingkat produktivitas masing-masing komoditas.
 Secara geografis, tiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda yang ditentukan oleh proses pembentukannya. Karakteristik tersebut menjadikan
tiap wilayah memiliki kemampuan yang berbeda dilihat dari potensi, keanekaragaman sumberdaya dan kemampuan lingkungan. Untuk dapat
 mengetahui keanekaragaman tingkat kemampuan lingkungan dan potensi yang dimiliki ditiap wilayah pedesaan, memerlukan upaya
pemetaan wilayah yang meliputi kegiatan identifikasi, inventarisasi dan survey. Upaya tersebut diperlukan untuk mengukur distribusi luasan
serta tingkat produktivitas masing-masing komoditas.
 Kegiatan pemetaan terhadap komoditi di sektor pertanian ini akan mampu mengestimasi seberapa besar potensi pengembangan komoditi
yang unggulan ditiap wilayah. Potensi pengembangan komoditi yang telah diketahui nantinya akan menjadi majory force dalam mengurangi
disparitas wilayah yang terjadi antara wilayah pedesaan dan perkotaan.
 Melalui pemetaan terhadap potensi pengembangan komoditas pertanian dan kemampuan lingkungan, diharapkan akan tercipta keselarasan
antara kemampuan daya dukung (carrying capacity) lingkungan dengan besaran upaya pengembangan sektor pertanian yang akan
dilakukan sehingga terwujud pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan berwawasan lingkungan.

 Metodologi dan Ruang Lingkup

Terdapat sejumlah metode dan analisa yang digunakan dalam Pemetaan Perwilayahan Komoditas Pertanian di Kecamatan kwanyar, meliputi
:
 Kegiatan Identifikasi Potensi Komoditas Unggulan
 Tahap paling awal yang dilakukan dalam menyusun dalam menyususn Pemetaaan wilayah Komoditas pertanian di wilayah perencanaan
adalah melakukan identifikasi komoditas ungulan, termasuk pula di dalamnya mengidentifikasi jumlah penanaman dan potensi lahan yang
dimiliki oleh wilayah tersebut.
 Beberapa teknik yang bisa dipergunakan dalammelakukan identifikasi komoditas ungulan, antara lain:
 Survey lapangan
 Pengamatan (observasi)
 Studi data sekunder
 Transek
 Metode trans-sek dilakukan dengan cara membandingkan kondisi seluruh wilayah perencanaan didasarkan pada letak topografi, jenis
tanaman, kesuburan lahan, potensi dan sebagainya (lihat contoh)
Penggunaan lahan Permukiman ladang Pertanian Kebun &
kandang
Sumber mata
air
Hutan lindung Pertanian Permukiman
Status tanah Milik Milik desa Milik Milik desa Milik
Perhutani
Milik
Perhutani
Milik Milik
Kesuburan
tanah
Sedang Kering Subur Kering Subur Sedang Subur Kering
Permasalahan Kumuh Tidak
produktif
Sering
tergenang
Sering
longsor
Debit air
turun
Lahan sangat
sempit
Pembagian
air tdk rata
Sulit air
Potensi Ada bak air Ada air Ada air Ada air tanah
datar
Gambar 3.2 Kegiatan Identifikasi Melalui Metode Transek
Survey, Pengamatan Dan Transek Di Wilayah Perencanaan
Hasil survey, pengamatan dan transek yang telah dilakukan menunjukkan, wilayah pedesaan di
 Kecamatan Kwanyar, memiliki perbedaan terkait dengan distribusi sejumlah komoditi tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman holtikultura dan lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor, yaitu :
 Iklim makro, meliputi, kondisi curah hujan dan tanah.
 Kondisi curah hujan (terkait dengan banyaknya bulan basah dan kering) di tiap wilayah akan mempengaruhi terhadap pemilihan komoditas tanaman yang akan dibudidyakan. Untuk wilayah dengan jumlah bulan
basah besar, umumnya berkorelasi dengan keanekaragaman tanaman yang ada.
 Kondisi tanah yang ada di tiap wilayah
 akan menentukan penyediaan media tumbuh yang baik bagi tanaman. Hal ini tergantung pada jenis, dan sifat tanah. Tiap jenis tanah memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang berbeda, sehingga jenis tanah juga
mempengaruhi terhadap permilihan komoditas tanaman.
 Budaya dan kebiasaan
 Budaya dan kebiasaan akan mempengaruhi terhadap pemilihan komoditas tanaman. Masyarakat yang terbiasa melakukan budidaya tanaman jagung akan sulit dirubah untuk mau menaman

jagung tongkol ganda, meski hasil yang didapat lebih baik.

 Fakor – faktor tersebut, nantinya pada tiap wilayah kecamatan dikumpulkan serta dalam penyusunan block plan akan menjadi salah input penting.

 Kegiatan Inventarisasi Jenis dan Kesesuaian Lahan
 Seluruh hasil identifikasi potensi; komoditas unggulan yang dihasilkan selanjutnya dijadikan salah satu input dalam Pemetaan Perwilayahan Komoditas. Input selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
menginventarisasi kondisi dan jenis lahan yang selanjutnya dievaluasi dengan hasil identifikasi komoditas unggulan yang diperoleh.
 Untuk menentukan komoditas yang sesuai dikembangkan pada suatu wilayah dilihat dari sisi kondisi agro- ekologis dipergunakan metode analisis kesesuaian lahan. Analisis kesesuaian lahan adalah analisis
mengenai tingkat kesesuaian sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu dengan memperhatikan pengelolaan khas yang diperlukan agar diperoleh hubungan yang lebih baik atau menguntungkan
antara manfaat (hasil) dan masukan (investasi) yang diperlukan, baik atas dasar pengalaman maupun antisipasi. Jadi istilah kesesuaian lahan berkonotasi ekonomi dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut :
 HASIL DAN PEMBAHASAN

 Secara umum, wilayah Kecamatan Kwanyar, memiliki 3 jenis tanah, yaitu :
 Tanah jenis Grumosol
 Tanah jenis Mediteran
 Tanah jenis Hidromorf
 Tanah jenis Alluvial
 Luasan distribusi masing-masing jenis tanah di tiap desa wilayah kecamatan, nantinya berpengaruh terhadap
distribusi

jenis komoditas tanaman yang di budidayakan.
 Hasil inventarisasi jenis tanah di tiap wilayah perencanaan, selanjutnya di bagi menjadi 3 zonasi. Zonasi ini
dilakukan untuk mempermudah penyusunan block plan di tiap wilayah perencanaan. Detail hasil inventarisasi
jenis tanah yang ada di tiap wilayah perencanaan sebagai berikut :
5.1 Inventarisasi Jenis dan Kesesuaian Lahan
Salah satu bagian dalam upaya pemetaan komoditas unggulan di tiga wilayah pengembangan,
kegiatan inventarisasi jenis dan kesesuain lahan
 perlu dilakukan. Hal ini akan terkait dengan upaya pengembangan komoditas ke depan. Untuk melihat prospek pengembangan sejumlah komoditas yang ada,
digunakan pendekatan melalui kajian terhadap kesesuain lahan. Kesesuaian lahan sendiri merupakan kecocokan (adaptability) suatu lahan untuk tipe penggunaan
lahan (jenis tanaman dan tingkat pengelolaan) tertentu.
 Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi, dimana fakto-faktor tersebut mempengaruhi potensi
penggunaannya. Termasuk didalamnya adalah akibat-akibat kegiatan manusia, baik pada masa lalu maupun sekarang. Faktor-faktor sosial dan ekonomi secara murni
tidak termasuk dalam konsep lahan ini.
 Kesesuain lahan yang digunakan dalam kajian ini meliputi kesesuaian lahan aktual dan kesesuain lahan potensial. Kesesuain lahan aktual (current suitability),
merupakan kesesuain lahan saat ini dalam keadan alami tanpa mempertimbangkan usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kendala atau faktor-faktor pembatas yang ada. Untuk menentukan kelas kesesuaian lahan aktual, mula-mula dilakukan penilaian terhadap masing- masing kualitas
lahan berdasar atas karakteristik lahan terjelek, selanjutnya

kelas kesesuain lahan ditentukan berdasar atas kualitas lahan terjelek.
 Hasil dari penilaian terhadap kesesuaian lahan aktual selanjutnya dibandingkan dengan kesuaian lahan potensial. Kesesuain lahan potensial adalah kesesuain lahan
yang akan dicapai setelah usaha-usaha perbaikan lahan. Kesesuaian lahan potensial merupakan kondisi yang diharapkan sesudah diberikan masukan (input) sesuai
dengan tingkat pengelolaan yang akan diterapkan sehingga dapat diduga tingkat produktivitas dari suatu lahan serta produksi per satuan luasnya. Kajian terhadap
masing-masing komoditas di tiga wilayah pengembangan sebagai berikut :

 Tanaman Pangan
 5,2 Tanaman Padi
 Tanaman padi memerlukan lahan atau tanah yang tergenang pada masa pertumbuhan vegetatif. Kondisi ini sangat memungkinkan jika penanaman padi dilakukan
pada lahan sawah yang memiliki kemampuan untuk menampung air (kedap) lebih lama. Tekstur tanah yang sesuai untuk tanaman padi ini berupa tanah yang
memiliki porositas tanah kecil dan halus. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman padi di 3 wilayah pengembangan, dengan pengelolaan tingkat sedang,
sebagai berikut :
 B. Tanaman Padi Ladang
 Tanaman padi ladang, biasanya ditanam pada lahan perladangan dan ditanam
ketika musim hujan akan berakhir. Kebutuhan padi ladang akan air lebih sedikit jika
dibandingkan dengan

kebutuhan padi sawah. Padi ladang memiliki kebutuhan air yang lebih pendek
pada masa vegetatif. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman padi ladang
dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut :

 Lokasi sampel : Desa Dlemer
C.Tanaman Jagung
 Tanaman jagung merupakan tanaman jenis C-4 yang memiliki efisiensi tinggi
terhadap penggunaan cahaya matahari. Umumnya jagung ditanam di lahan
perladangan dan 75% di lahan kering. Permasalahan utama dalam

budidaya jagung di wilayah pengembangan adalah cara tanam yang tidak teratur
dengan populasi tanaman per hektar belum optimal. Penilaian kesesuaian lahan
untuk pertanaman jagung dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut :
 Tanaman Kacang Tanah
 Tanaman kacang tanah tergolong dalam jenis kacang-kacangan. Kacang tanah
memiliki bintil akar yang mampu menghasilkan nitrogen. Kemampuan kacang
tanah dalam menghasilkan nitrogen (nitrit, nitrat) membuat dalam pola tanam

sering di tumpangsarikan dengan jenis tanaman lainnya seperti jagung dan
pohon. Umumnya banyak di tanam di lahan perladangan. Penilaian kesesuaian
lahan untuk pertanaman kacang tanah dengan pengelolaan tingkat sedang,
sebagai berikut
 Tanaman Ketela Pohon
 Tanaman ketela pohon memiliki kemampuan adapatasi dan tumbuh yang baik.
Ketela pohon dapat dijumpai hampir disemua jenis tanah. Ketela pohon
merupakan tanaman yang tidak rakus terhadap unsur hara dan mampu tumbuh

pada kondisi air yang minim. Umumnya banyak di tanam di lahan perladangan.
Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman ketela pohon dengan pengelolaan
tingkat sedang, sebagai berikut
 Tanaman Hortikultura
 Hortikultura merupakan salah satu sub sektor andalan yang diharapkan mampu berperan serta dalam era
globalisasi. Hal ini disebabkan karena komoditas hortikultura yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan potensi ekspor yang masih dapat dimanfaatkan secara optimal. .
 Kajian terhadap kesesuaian lahan bagi pengembangan tanaman hortikultura adalah sebagai berikut :
 Buah
 Tanaman buah umumnya yang dijumpai bukan pada satu areal tanam (perkebunan), melainkan tersebar pada

lahan pekarangan. Fungsi beberapa tanaman buah-buahan tersebut utamanya sebagai tanaman pelindung,
sebagai tanaman produksi.
 Kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman buah-buahan pada dasarnya sama, yang membedakan utamanya
menyangkut kebutuhan hara. Untuk lingkungan makro tanaman buah-buahan hampir semuanya sama. Oleh
karena itu kriteria yang disusun dibuat sama serta evaluasi lesesuaian lahan yang disusun masih pada tingkat
kesesuaian potensial.
 Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman buah-buahan, dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai
Tabel 5.20 Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Buah buahan Dengan Pengelolaan Tingkat Sedang
Kecamatan Kwanyar
No Kualitas dan Karakteristik
Lahan
Simbol Nilai Data Kelas Kesesuaian
Aktual
Kelas Kesesuaian
Potensial
1 Kedalaman efektif s > 75 cm S2 S2
2 Kelas besar butir pada zone
perakaran (0-30 cm)
s Berliat, berdebu halus,
dan kasar,berlempung
halus
S2 S3
3 Batu-batu dipermukaan
tanah
s < 50% S2 S2
4 Kesuburan tanah n sedang S2 S1
5 Reaksi tanah lapisan
atas (0-30 cm)
a pH 7,3 S2 S1
6 Toksisitas e
a. Kejenuhan Al -
b. Kedalaman Pirit -
7 Lereng dan keadaan
permukaan tanah
t 5 - 7 S1 S1
8 Ketinggian tempat h 8 S1 S1
9 Erodibilitas tanah e Sangat rendah S2 S2
10 Zone agroklimat (Oldeman) r D4 S2 S2
11 Kelas draenase d Agak cepat S2 S2
12 Banjir dan genangan
musiman
f Tanpa S1 S1
 Hasil penilaian kesesuaian lahan yang dilakukan menunjukkan kelas kesesuain lahan aktual di 3
wilayah pengembangan, berupa kelas S2 : cukup sesuai (moderately suitable). Lahan mempunyai
pembatas yang besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan.
Pembatas akan mengurangi produksi dan keuntungan atau lebih meningkatkan masukan yang
diberikan.
 Pembatas yang diidentifikasi berupa butiran pada zone perakaran dan batu pada permukaan tanah.
Drainase di wilayah pengembangan Kecamatan termasuk dalam kondisi agak baik. Tanah dengan
drainase agak baik memiliki peredaran udara baik. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning,
coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan bawah. Perbaikan terhadap drainase
lahan dapat dilakukan dengan memperbaiki teknik pengolahan tanah..
 Kelas kesesuain tersebut masih
 dapat diperbaiki melalui sejumlah perbaikan sehingga kelas kesesuain naik satu tingkat. (kesesuaian
potensial). Perbaikan yang bisa dilakukan terdapat pada komponen media perakaran, retensi hara
dan hara tersedia. Media perakaran dapat diperbaiki melalui perbaikan teknik pengolahan tanah.
Untuk retensi hara dan hara tersedia yang meliputi kapasitas tukar katon dan unsur hara
tersedia, upaya
perbaikan kondisi lahan melalui pemupukan.
Kondisi tersebut bukan berarti di
3 wilayah pengembangan tidak dapat dikembangkan untuk tanaman buah- buahan.
Tanaman buah-buahan yang dapat dikembangkan berupa tanaman manggga,
nangka, belimbing, jambu biji dan belimbing. Namun produksi tanaman tersebut
nantinya akan optimal, jika terdapat upaya perbaikan, meliputi pemupukan,
kedalaman penananan dan lainnya yang menjadi faktor penghambat.
Sayuran
Terdapat sejumlah tanaman sayuran yang dapat diidentifikasi di tiga wilayah
perencanaan yang ditanam secara luas dan terdata, meliputi ketimun dan kacang
panjang. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman sayuran dengan pengelolaan
tingkat sedang, sebagai berikut :
a. Ketimun
Ketimun, bersifat merambat dan menjalar. Buahnya dikonsumsi mentah dan
dipetik sebelum masak. Nilai gizi timun tidak tinggi, namun merupakan sayuran
yang banyak disukai. Pada saat buah belum masak kulitnya berduri. Penilaian
kesesuaian lahan untuk pertanaman ketimun dengan pengelolaan tingkat sedang,
sebagai berikut :
w Ketersediaan air
Bulan kering 5 - 6 S1 S1
Curah hujan tahunan 1.535 mm S1 S1
r Media perakaran
Drainase tanah Sedang S2 S2
Tekstur tanah Agak halus S1 S1
Kedalaman efektif 45 cm S2 S2
f Retensi hara
KTK 13 me/100 gr S2 S2
pH 7.3 S2 S2
n Hara tersedia
P2O5 7.8 ppm S1 S1
K2O (NH4)OAC 12 mg/100 gr S2 S1
N total 0.07 S1 S1
C/N 9 % -
m Potensi mekanisasi
Kemiringan lahan 5 – 7 % S2 S2
Batu permukaan 0 % S1 S1
e Bahaya erosi
Ada / tidak Tidak S1 S1
Kelas kesesuaian lahan S2 (rfnm) S2 (rfm)
Simbol Kualitas dan Karakteristik
Lahan
tRejim suhu
Nilai Data Kelas Kesesuaian
Aktual
Kelas Kesesuaian Potensial
a. Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang tergolong dalam
faimili Leguminosae. Tumbuh merambat dan
memiliki perakaran yang berkembang dengan
intensif. Sentra penyebaran kacang panjang hasil
identifiksi dan pendataan, terdapat di Kecamatan
Kwanyar dan Tragah. Penilaian kesesuaian lahan
untuk pertanaman kacang panjang dengan
pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut :
w Ketersediaan air
Bulan kering 5 - 6 S1 S1
Curah hujan tahunan 1.535 mm S2 S2
r Media perakaran
Drainase tanah Sedang S2 S2
Tekstur tanah Agak halus S2 S2
Kedalaman efektif 45 cm S2 S2
f Retensi hara
KTK 13 me/100 gr S2 S2
pH 7.3 S2 S2
n Hara tersedia
P2O5 7.7 ppm S2 S1
K2O (NH4)OAC 12 mg/100 gr S2 S1
N total 0.08 S1 S1
C/N 1 % -
m Potensi mekanisasi
Kemiringan lahan 5 – 7 % S2 S2
Batu permukaan 0 % S1 S1
e Bahaya erosi
Ada / tidak Tidak S1 S1
Kelas kesesuaian lahan S2 (rfmn) S2 (rfm)
Simbol Kualitas dan Karakteristik
Lahan
 KESIMPULAN


Hasil kegiatan pemetaan perwilayahan komoditas unggulan di Kecamatan Kwanyar
dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
 Komoditas tanaman pangan, memiliki kesesuaian lahan dan kelayakan usaha yang baik, di
semua wilayah pengembangan. Hal yang perlu diperhatikan adalah berupa masalah tingkat
kandungan bahan organik, ketersediaan hara dan ketersediaan air.
 Komoditas tanaman buah, sayuran dan perkebunan memiliki prospek pengembangan
komoditas unggulan, melalui perbaikan sejumlah aspek utamanya masalah pemasaran,
 peremajaan tanaman, perluasan areal tanam dan diversifikasi produk olahan.
 Prioritas pengembangan bagi tiap wilayah pengembangan berdasarkan hasil
kajian,sebagai berikut :
 o Kwanyar, urutan prioritas komoditas pengembangan, yaitu : komoditas tanaman
pangan, sayuran, buah, perkebunan.

More Related Content

What's hot

Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas itnim5009130128
 
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...BaneDoli
 
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...NurdinUng
 
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...NurdinUng
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan082196248257
 
Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik
Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisikIii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik
Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisiksakdun
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanianbagask_25
 
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengDampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengNurma Fauzaniar
 
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011NurdinUng
 
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012NurdinUng
 
PEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYPEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYEDIS BLOG
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
 
Artikel alih fungsi lahan pertanian
Artikel alih fungsi lahan pertanianArtikel alih fungsi lahan pertanian
Artikel alih fungsi lahan pertanianEco Chem
 
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)Bhakti Priatmojo
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...Law Firm "Fidel Angwarmasse & Partners"
 

What's hot (19)

Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
 
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
 
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
 
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan
 
Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik
Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisikIii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik
Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik
 
Pengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kelPengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kel
 
Slide ppt sptb
Slide ppt sptbSlide ppt sptb
Slide ppt sptb
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanian
 
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengDampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
 
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-vBahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
 
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
 
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012
 
PEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYPEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRY
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
 
Artikel alih fungsi lahan pertanian
Artikel alih fungsi lahan pertanianArtikel alih fungsi lahan pertanian
Artikel alih fungsi lahan pertanian
 
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
 

Similar to Silvani widya

Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisniskodok666
 
PENDEKATAN DAN SUMBER DATA GEOGRAFI PERTANIAN.pptx
PENDEKATAN DAN SUMBER DATA  GEOGRAFI PERTANIAN.pptxPENDEKATAN DAN SUMBER DATA  GEOGRAFI PERTANIAN.pptx
PENDEKATAN DAN SUMBER DATA GEOGRAFI PERTANIAN.pptxauliaseftiari
 
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisiPola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisiuppmstppbogor
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianAnisa Salma
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisBBPP_Batu
 
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir SyahReview jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syahzahir ipb
 
Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Anindya Agustri
 
Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahannandradr
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestryrahmiatt
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestryrahmiatt
 
bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.ppt
bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.pptbahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.ppt
bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.pptBPPlekok
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruBab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruPurwandaru Widyasunu
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutfahmiganteng
 

Similar to Silvani widya (20)

Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
PENDEKATAN DAN SUMBER DATA GEOGRAFI PERTANIAN.pptx
PENDEKATAN DAN SUMBER DATA  GEOGRAFI PERTANIAN.pptxPENDEKATAN DAN SUMBER DATA  GEOGRAFI PERTANIAN.pptx
PENDEKATAN DAN SUMBER DATA GEOGRAFI PERTANIAN.pptx
 
Pawer poin karya tulis
Pawer poin karya tulisPawer poin karya tulis
Pawer poin karya tulis
 
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisiPola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan PetaniKonsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir SyahReview jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
 
Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107
 
Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahan
 
Konsep Agropolitan
Konsep AgropolitanKonsep Agropolitan
Konsep Agropolitan
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry
 
bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.ppt
bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.pptbahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.ppt
bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.ppt
 
Ripin
Ripin Ripin
Ripin
 
Bab i ratih
Bab i ratihBab i ratih
Bab i ratih
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaruBab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
 

More from Nasruddin_jalil

More from Nasruddin_jalil (12)

Mhd.andi osama
Mhd.andi osamaMhd.andi osama
Mhd.andi osama
 
Miranda
Miranda Miranda
Miranda
 
Salsabila
SalsabilaSalsabila
Salsabila
 
Saila rahmah
Saila rahmah Saila rahmah
Saila rahmah
 
Leo raja dasopang.
Leo raja dasopang.Leo raja dasopang.
Leo raja dasopang.
 
Dinaaaaaaa
DinaaaaaaaDinaaaaaaa
Dinaaaaaaa
 
ainnuridha fitrihani2
ainnuridha fitrihani2ainnuridha fitrihani2
ainnuridha fitrihani2
 
Elia sulistiana power point
Elia sulistiana power pointElia sulistiana power point
Elia sulistiana power point
 
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupatenPemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
 
Fadhillah
FadhillahFadhillah
Fadhillah
 
Desy siregar [autosaved]
Desy siregar [autosaved]Desy siregar [autosaved]
Desy siregar [autosaved]
 
Mnasruddin jalil
Mnasruddin jalilMnasruddin jalil
Mnasruddin jalil
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Silvani widya

  • 1. DOSEN :MAKRUF WICAKSONO,SST,MP DISUSUN OLEH : SILVANI WIDYA NIM :01.01.19.031 PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN TA. 2019/2020 PEMETAAN WILAYAH KOMODITAS PERTANIAN DI KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN
  • 2. PEMETAAN WILAYAH KOMODITAS PERTANIAN DI KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN
  • 3.  Kawasan pedesaan adalah kawasan yang memiliki ciri utama, yaitu kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang dominan. Meskipun jumlah penduduk di perdesaan semakin menurun akibat proses urbanisasi, namun masih sebagian terbesar penduduk di Indonesia ini berada di kawasan pedesaan. Oleh karena itu penanganan kawasan pedesaan dan kegiatan pertanian menjadi sangat strategis karena terkait dengan penduduk yang menggeluti sektor ini dan berada di kawasan pedesaan  Tujuan dari Pemetaan wilayahan Komoditas pertanian wilayah kecamatan kwanyar, secara umum adalah untuk menyiapkan kawasan sentra pertanian yang memiliki daya saing dan competitive advantages tinggi melalui pengembangan sejumlah komoditi unggulan.  Metodologi penelitian Terdapat 3 pendekatan dalam kegiatan utama Pemetaan Wilayah Komoditas pertanian di Kecamatan kwanyar, meliputi :  Pengkajian lingkup studi.  Pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan.  Adaptasi sosial  Hasil kegiatan pemetaan perwilayahan komoditas unggulan di Kecamatan Kwanyar, dimana komoditas tanaman buah, sayuran dan perkebunan memiliki prospek pengembangan sebagai komoditas unggulan, melalui perbaikan sejumlah aspek utamanya masalah pemasaran, peremajaan tanaman, perluasan areal tanam dan diversifikasi produk olahan.   Kata Konci. Pemetaan, Komoditas Unggulan, Pedesaan.
  • 4. PENDAHULUAN  latar belakang  yang terkait dengan pengembangan sektor pertanian. Upaya pengembangan sektor  Kawasan pedesaan adalah kawasan yang memiliki ciri utama, yaitu kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang dominan. Meskipun jumlah penduduk di perdesaan semakin menurun akibat proses urbanisasi, namun masih sebagian terbesar penduduk di Indonesia ini berada di kawasan pedesaan. Oleh karena itu penanganan kawasan pedesaan dan kegiatan pertanian menjadi sangat strategis karena terkait dengan penduduk yang menggeluti sektor ini dan berada di kawasan pedesaan.  Pendekatan pengembangan  kawasan pedesaan beserta dengan pengembangan kegiatan pertanian baru akhir-akhir ini mendapatkan perhatian yang lebih khusus melalui pendekatan  pertanian dapat dilakukan dengan mengetahui tingkat produktivitas masing- masing komoditi yang ada di tiap wilayah. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar potensi dan daya saing pengembangan masing-masing komoditi. Potensi dan daya saing dapat diprediksi dan diukur melalui distribusi luasan serta tingkat produktivitas masing-masing komoditas.  Secara geografis, tiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda yang ditentukan oleh proses pembentukannya. Karakteristik tersebut menjadikan tiap wilayah memiliki kemampuan yang berbeda dilihat dari potensi, keanekaragaman sumberdaya dan kemampuan lingkungan. Untuk dapat
  • 5.  mengetahui keanekaragaman tingkat kemampuan lingkungan dan potensi yang dimiliki ditiap wilayah pedesaan, memerlukan upaya pemetaan wilayah yang meliputi kegiatan identifikasi, inventarisasi dan survey. Upaya tersebut diperlukan untuk mengukur distribusi luasan serta tingkat produktivitas masing-masing komoditas.  Kegiatan pemetaan terhadap komoditi di sektor pertanian ini akan mampu mengestimasi seberapa besar potensi pengembangan komoditi yang unggulan ditiap wilayah. Potensi pengembangan komoditi yang telah diketahui nantinya akan menjadi majory force dalam mengurangi disparitas wilayah yang terjadi antara wilayah pedesaan dan perkotaan.  Melalui pemetaan terhadap potensi pengembangan komoditas pertanian dan kemampuan lingkungan, diharapkan akan tercipta keselarasan antara kemampuan daya dukung (carrying capacity) lingkungan dengan besaran upaya pengembangan sektor pertanian yang akan dilakukan sehingga terwujud pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan berwawasan lingkungan.   Metodologi dan Ruang Lingkup  Terdapat sejumlah metode dan analisa yang digunakan dalam Pemetaan Perwilayahan Komoditas Pertanian di Kecamatan kwanyar, meliputi :  Kegiatan Identifikasi Potensi Komoditas Unggulan  Tahap paling awal yang dilakukan dalam menyusun dalam menyususn Pemetaaan wilayah Komoditas pertanian di wilayah perencanaan adalah melakukan identifikasi komoditas ungulan, termasuk pula di dalamnya mengidentifikasi jumlah penanaman dan potensi lahan yang dimiliki oleh wilayah tersebut.  Beberapa teknik yang bisa dipergunakan dalammelakukan identifikasi komoditas ungulan, antara lain:  Survey lapangan  Pengamatan (observasi)  Studi data sekunder  Transek  Metode trans-sek dilakukan dengan cara membandingkan kondisi seluruh wilayah perencanaan didasarkan pada letak topografi, jenis tanaman, kesuburan lahan, potensi dan sebagainya (lihat contoh)
  • 6. Penggunaan lahan Permukiman ladang Pertanian Kebun & kandang Sumber mata air Hutan lindung Pertanian Permukiman Status tanah Milik Milik desa Milik Milik desa Milik Perhutani Milik Perhutani Milik Milik Kesuburan tanah Sedang Kering Subur Kering Subur Sedang Subur Kering Permasalahan Kumuh Tidak produktif Sering tergenang Sering longsor Debit air turun Lahan sangat sempit Pembagian air tdk rata Sulit air Potensi Ada bak air Ada air Ada air Ada air tanah datar Gambar 3.2 Kegiatan Identifikasi Melalui Metode Transek Survey, Pengamatan Dan Transek Di Wilayah Perencanaan Hasil survey, pengamatan dan transek yang telah dilakukan menunjukkan, wilayah pedesaan di
  • 7.  Kecamatan Kwanyar, memiliki perbedaan terkait dengan distribusi sejumlah komoditi tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman holtikultura dan lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor, yaitu :  Iklim makro, meliputi, kondisi curah hujan dan tanah.  Kondisi curah hujan (terkait dengan banyaknya bulan basah dan kering) di tiap wilayah akan mempengaruhi terhadap pemilihan komoditas tanaman yang akan dibudidyakan. Untuk wilayah dengan jumlah bulan basah besar, umumnya berkorelasi dengan keanekaragaman tanaman yang ada.  Kondisi tanah yang ada di tiap wilayah  akan menentukan penyediaan media tumbuh yang baik bagi tanaman. Hal ini tergantung pada jenis, dan sifat tanah. Tiap jenis tanah memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang berbeda, sehingga jenis tanah juga mempengaruhi terhadap permilihan komoditas tanaman.  Budaya dan kebiasaan  Budaya dan kebiasaan akan mempengaruhi terhadap pemilihan komoditas tanaman. Masyarakat yang terbiasa melakukan budidaya tanaman jagung akan sulit dirubah untuk mau menaman  jagung tongkol ganda, meski hasil yang didapat lebih baik.   Fakor – faktor tersebut, nantinya pada tiap wilayah kecamatan dikumpulkan serta dalam penyusunan block plan akan menjadi salah input penting.   Kegiatan Inventarisasi Jenis dan Kesesuaian Lahan  Seluruh hasil identifikasi potensi; komoditas unggulan yang dihasilkan selanjutnya dijadikan salah satu input dalam Pemetaan Perwilayahan Komoditas. Input selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menginventarisasi kondisi dan jenis lahan yang selanjutnya dievaluasi dengan hasil identifikasi komoditas unggulan yang diperoleh.  Untuk menentukan komoditas yang sesuai dikembangkan pada suatu wilayah dilihat dari sisi kondisi agro- ekologis dipergunakan metode analisis kesesuaian lahan. Analisis kesesuaian lahan adalah analisis mengenai tingkat kesesuaian sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu dengan memperhatikan pengelolaan khas yang diperlukan agar diperoleh hubungan yang lebih baik atau menguntungkan antara manfaat (hasil) dan masukan (investasi) yang diperlukan, baik atas dasar pengalaman maupun antisipasi. Jadi istilah kesesuaian lahan berkonotasi ekonomi dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
  • 8.  HASIL DAN PEMBAHASAN   Secara umum, wilayah Kecamatan Kwanyar, memiliki 3 jenis tanah, yaitu :  Tanah jenis Grumosol  Tanah jenis Mediteran  Tanah jenis Hidromorf  Tanah jenis Alluvial  Luasan distribusi masing-masing jenis tanah di tiap desa wilayah kecamatan, nantinya berpengaruh terhadap distribusi  jenis komoditas tanaman yang di budidayakan.  Hasil inventarisasi jenis tanah di tiap wilayah perencanaan, selanjutnya di bagi menjadi 3 zonasi. Zonasi ini dilakukan untuk mempermudah penyusunan block plan di tiap wilayah perencanaan. Detail hasil inventarisasi jenis tanah yang ada di tiap wilayah perencanaan sebagai berikut :
  • 9. 5.1 Inventarisasi Jenis dan Kesesuaian Lahan Salah satu bagian dalam upaya pemetaan komoditas unggulan di tiga wilayah pengembangan, kegiatan inventarisasi jenis dan kesesuain lahan  perlu dilakukan. Hal ini akan terkait dengan upaya pengembangan komoditas ke depan. Untuk melihat prospek pengembangan sejumlah komoditas yang ada, digunakan pendekatan melalui kajian terhadap kesesuain lahan. Kesesuaian lahan sendiri merupakan kecocokan (adaptability) suatu lahan untuk tipe penggunaan lahan (jenis tanaman dan tingkat pengelolaan) tertentu.  Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi, dimana fakto-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya. Termasuk didalamnya adalah akibat-akibat kegiatan manusia, baik pada masa lalu maupun sekarang. Faktor-faktor sosial dan ekonomi secara murni tidak termasuk dalam konsep lahan ini.  Kesesuain lahan yang digunakan dalam kajian ini meliputi kesesuaian lahan aktual dan kesesuain lahan potensial. Kesesuain lahan aktual (current suitability), merupakan kesesuain lahan saat ini dalam keadan alami tanpa mempertimbangkan usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala atau faktor-faktor pembatas yang ada. Untuk menentukan kelas kesesuaian lahan aktual, mula-mula dilakukan penilaian terhadap masing- masing kualitas lahan berdasar atas karakteristik lahan terjelek, selanjutnya  kelas kesesuain lahan ditentukan berdasar atas kualitas lahan terjelek.  Hasil dari penilaian terhadap kesesuaian lahan aktual selanjutnya dibandingkan dengan kesuaian lahan potensial. Kesesuain lahan potensial adalah kesesuain lahan yang akan dicapai setelah usaha-usaha perbaikan lahan. Kesesuaian lahan potensial merupakan kondisi yang diharapkan sesudah diberikan masukan (input) sesuai dengan tingkat pengelolaan yang akan diterapkan sehingga dapat diduga tingkat produktivitas dari suatu lahan serta produksi per satuan luasnya. Kajian terhadap masing-masing komoditas di tiga wilayah pengembangan sebagai berikut :   Tanaman Pangan  5,2 Tanaman Padi  Tanaman padi memerlukan lahan atau tanah yang tergenang pada masa pertumbuhan vegetatif. Kondisi ini sangat memungkinkan jika penanaman padi dilakukan pada lahan sawah yang memiliki kemampuan untuk menampung air (kedap) lebih lama. Tekstur tanah yang sesuai untuk tanaman padi ini berupa tanah yang memiliki porositas tanah kecil dan halus. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman padi di 3 wilayah pengembangan, dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut :
  • 10.  B. Tanaman Padi Ladang  Tanaman padi ladang, biasanya ditanam pada lahan perladangan dan ditanam ketika musim hujan akan berakhir. Kebutuhan padi ladang akan air lebih sedikit jika dibandingkan dengan  kebutuhan padi sawah. Padi ladang memiliki kebutuhan air yang lebih pendek pada masa vegetatif. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman padi ladang dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut : 
  • 11.  Lokasi sampel : Desa Dlemer C.Tanaman Jagung  Tanaman jagung merupakan tanaman jenis C-4 yang memiliki efisiensi tinggi terhadap penggunaan cahaya matahari. Umumnya jagung ditanam di lahan perladangan dan 75% di lahan kering. Permasalahan utama dalam  budidaya jagung di wilayah pengembangan adalah cara tanam yang tidak teratur dengan populasi tanaman per hektar belum optimal. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman jagung dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut :
  • 12.  Tanaman Kacang Tanah  Tanaman kacang tanah tergolong dalam jenis kacang-kacangan. Kacang tanah memiliki bintil akar yang mampu menghasilkan nitrogen. Kemampuan kacang tanah dalam menghasilkan nitrogen (nitrit, nitrat) membuat dalam pola tanam  sering di tumpangsarikan dengan jenis tanaman lainnya seperti jagung dan pohon. Umumnya banyak di tanam di lahan perladangan. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman kacang tanah dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut
  • 13.  Tanaman Ketela Pohon  Tanaman ketela pohon memiliki kemampuan adapatasi dan tumbuh yang baik. Ketela pohon dapat dijumpai hampir disemua jenis tanah. Ketela pohon merupakan tanaman yang tidak rakus terhadap unsur hara dan mampu tumbuh  pada kondisi air yang minim. Umumnya banyak di tanam di lahan perladangan. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman ketela pohon dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut
  • 14.  Tanaman Hortikultura  Hortikultura merupakan salah satu sub sektor andalan yang diharapkan mampu berperan serta dalam era globalisasi. Hal ini disebabkan karena komoditas hortikultura yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan potensi ekspor yang masih dapat dimanfaatkan secara optimal. .  Kajian terhadap kesesuaian lahan bagi pengembangan tanaman hortikultura adalah sebagai berikut :  Buah  Tanaman buah umumnya yang dijumpai bukan pada satu areal tanam (perkebunan), melainkan tersebar pada  lahan pekarangan. Fungsi beberapa tanaman buah-buahan tersebut utamanya sebagai tanaman pelindung, sebagai tanaman produksi.  Kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman buah-buahan pada dasarnya sama, yang membedakan utamanya menyangkut kebutuhan hara. Untuk lingkungan makro tanaman buah-buahan hampir semuanya sama. Oleh karena itu kriteria yang disusun dibuat sama serta evaluasi lesesuaian lahan yang disusun masih pada tingkat kesesuaian potensial.  Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman buah-buahan, dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai Tabel 5.20 Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Buah buahan Dengan Pengelolaan Tingkat Sedang Kecamatan Kwanyar
  • 15. No Kualitas dan Karakteristik Lahan Simbol Nilai Data Kelas Kesesuaian Aktual Kelas Kesesuaian Potensial 1 Kedalaman efektif s > 75 cm S2 S2 2 Kelas besar butir pada zone perakaran (0-30 cm) s Berliat, berdebu halus, dan kasar,berlempung halus S2 S3 3 Batu-batu dipermukaan tanah s < 50% S2 S2 4 Kesuburan tanah n sedang S2 S1 5 Reaksi tanah lapisan atas (0-30 cm) a pH 7,3 S2 S1 6 Toksisitas e a. Kejenuhan Al - b. Kedalaman Pirit - 7 Lereng dan keadaan permukaan tanah t 5 - 7 S1 S1 8 Ketinggian tempat h 8 S1 S1 9 Erodibilitas tanah e Sangat rendah S2 S2 10 Zone agroklimat (Oldeman) r D4 S2 S2 11 Kelas draenase d Agak cepat S2 S2 12 Banjir dan genangan musiman f Tanpa S1 S1
  • 16.  Hasil penilaian kesesuaian lahan yang dilakukan menunjukkan kelas kesesuain lahan aktual di 3 wilayah pengembangan, berupa kelas S2 : cukup sesuai (moderately suitable). Lahan mempunyai pembatas yang besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Pembatas akan mengurangi produksi dan keuntungan atau lebih meningkatkan masukan yang diberikan.  Pembatas yang diidentifikasi berupa butiran pada zone perakaran dan batu pada permukaan tanah. Drainase di wilayah pengembangan Kecamatan termasuk dalam kondisi agak baik. Tanah dengan drainase agak baik memiliki peredaran udara baik. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan bawah. Perbaikan terhadap drainase lahan dapat dilakukan dengan memperbaiki teknik pengolahan tanah..  Kelas kesesuain tersebut masih  dapat diperbaiki melalui sejumlah perbaikan sehingga kelas kesesuain naik satu tingkat. (kesesuaian potensial). Perbaikan yang bisa dilakukan terdapat pada komponen media perakaran, retensi hara dan hara tersedia. Media perakaran dapat diperbaiki melalui perbaikan teknik pengolahan tanah. Untuk retensi hara dan hara tersedia yang meliputi kapasitas tukar katon dan unsur hara tersedia, upaya
  • 17. perbaikan kondisi lahan melalui pemupukan. Kondisi tersebut bukan berarti di 3 wilayah pengembangan tidak dapat dikembangkan untuk tanaman buah- buahan. Tanaman buah-buahan yang dapat dikembangkan berupa tanaman manggga, nangka, belimbing, jambu biji dan belimbing. Namun produksi tanaman tersebut nantinya akan optimal, jika terdapat upaya perbaikan, meliputi pemupukan, kedalaman penananan dan lainnya yang menjadi faktor penghambat. Sayuran Terdapat sejumlah tanaman sayuran yang dapat diidentifikasi di tiga wilayah perencanaan yang ditanam secara luas dan terdata, meliputi ketimun dan kacang panjang. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman sayuran dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut : a. Ketimun Ketimun, bersifat merambat dan menjalar. Buahnya dikonsumsi mentah dan dipetik sebelum masak. Nilai gizi timun tidak tinggi, namun merupakan sayuran yang banyak disukai. Pada saat buah belum masak kulitnya berduri. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman ketimun dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut :
  • 18. w Ketersediaan air Bulan kering 5 - 6 S1 S1 Curah hujan tahunan 1.535 mm S1 S1 r Media perakaran Drainase tanah Sedang S2 S2 Tekstur tanah Agak halus S1 S1 Kedalaman efektif 45 cm S2 S2 f Retensi hara KTK 13 me/100 gr S2 S2 pH 7.3 S2 S2 n Hara tersedia P2O5 7.8 ppm S1 S1 K2O (NH4)OAC 12 mg/100 gr S2 S1 N total 0.07 S1 S1 C/N 9 % - m Potensi mekanisasi Kemiringan lahan 5 – 7 % S2 S2 Batu permukaan 0 % S1 S1 e Bahaya erosi Ada / tidak Tidak S1 S1 Kelas kesesuaian lahan S2 (rfnm) S2 (rfm) Simbol Kualitas dan Karakteristik Lahan tRejim suhu Nilai Data Kelas Kesesuaian Aktual Kelas Kesesuaian Potensial
  • 19. a. Kacang Panjang Tanaman kacang panjang tergolong dalam faimili Leguminosae. Tumbuh merambat dan memiliki perakaran yang berkembang dengan intensif. Sentra penyebaran kacang panjang hasil identifiksi dan pendataan, terdapat di Kecamatan Kwanyar dan Tragah. Penilaian kesesuaian lahan untuk pertanaman kacang panjang dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut :
  • 20. w Ketersediaan air Bulan kering 5 - 6 S1 S1 Curah hujan tahunan 1.535 mm S2 S2 r Media perakaran Drainase tanah Sedang S2 S2 Tekstur tanah Agak halus S2 S2 Kedalaman efektif 45 cm S2 S2 f Retensi hara KTK 13 me/100 gr S2 S2 pH 7.3 S2 S2 n Hara tersedia P2O5 7.7 ppm S2 S1 K2O (NH4)OAC 12 mg/100 gr S2 S1 N total 0.08 S1 S1 C/N 1 % - m Potensi mekanisasi Kemiringan lahan 5 – 7 % S2 S2 Batu permukaan 0 % S1 S1 e Bahaya erosi Ada / tidak Tidak S1 S1 Kelas kesesuaian lahan S2 (rfmn) S2 (rfm) Simbol Kualitas dan Karakteristik Lahan
  • 21.  KESIMPULAN   Hasil kegiatan pemetaan perwilayahan komoditas unggulan di Kecamatan Kwanyar dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :  Komoditas tanaman pangan, memiliki kesesuaian lahan dan kelayakan usaha yang baik, di semua wilayah pengembangan. Hal yang perlu diperhatikan adalah berupa masalah tingkat kandungan bahan organik, ketersediaan hara dan ketersediaan air.  Komoditas tanaman buah, sayuran dan perkebunan memiliki prospek pengembangan komoditas unggulan, melalui perbaikan sejumlah aspek utamanya masalah pemasaran,  peremajaan tanaman, perluasan areal tanam dan diversifikasi produk olahan.  Prioritas pengembangan bagi tiap wilayah pengembangan berdasarkan hasil kajian,sebagai berikut :  o Kwanyar, urutan prioritas komoditas pengembangan, yaitu : komoditas tanaman pangan, sayuran, buah, perkebunan.