SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
EKONOMI INTERNASIONAL
“RESUME UTS”
NAMA : ABDU LUCKYA.
KELAS : 6K-MKP
NIM : 11150345
DOSEN : ADE FAUJI SE, MM
RUANGAN : C.1.3
HARI/TANGGAL : SELASA, 10 APRIL 2018
UNIVERSITAS BIINA BANGSA
BANTEN
1
RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL
Pengertian ekonomi internasional dan ruang lingkupnya
Ekonomi Internasional adalah suatu cabang yang berasaldari ilmu ekonomi, yang
mempelajari dan menganalisis mengenai transaksi serta permasalahan ekonomi secara
internasional (eksport dan inport) yang meliputi perdagangan, keuangan atau moneter
maupun organisasi ekonomi (organisasi swasta maupun pemerintah) dan kerjasama antara
negara.
Atau definisi ekonomi internasional yang lainnya adalah suatu ilmu yang
membahas mengenai akibat saling ketergantungan antara negara-negara yang ada di dunia,
baik itu dari segi perdagangan maupun dari segi pasar kredit Internasional.
Maka didalam ekonomi internasional permasalahan utama yang di hadapi
umumnya sama dengan ekonomi yang lain, yaitu masalah mengenai kelangkaan barang
maupun masalah pilihan barang, yang diartikan produk ialah barang maupun jasa yang
dihasilkan dan dibutuhkan oleh manusia.
Tujuan dan ruang lingkup ekonomi Internasional
Tujuan dari ekonomi ini adalah untuk dapat mencapai atau meningkatkan
kemakmuran yang lebih baik untuk manusia. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan
mengadakan berbagai macam kegiatan, misalnya kegiatan di bidang perdagangan (eksport
dan inport), perkreditan, perasuransian, invertasi dan di bidang yang lainnya.
Perbedaan dalam sifat maupun cara antara perdagangan internasional dengan perdadangan
didalam negri dapat disebabkan oleh berbagai macamhal, diantaranya sepertidi bawah ini:
 Perbedaan dalam hukum peraturan menganai jual-beli, uang, peraturan bea, dan
lain-lain.
 Perbedaan dalam adat-istiadat, kegemaran, kebiasaan, musim dan
perbedaan kondisi pasar.
 Perbedaan karena keadaan politik, sosial-budaya, ekonomi dan kultural.
Dan inilah ruang lingkup ekonomi internasional:
 Yang pertama, teori dan kebijakan keuangan atau moneter International.
 Yang kedua, teori dan kebijakan perdagangan International.
2
 Yang ketiga, organisasi dan kerjasama ekonomi International.
 Dan yang keempat, perusahaan dan bisnis International.
Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud ekonomi internasional yaitu ekonomi yang
membahas mengnai permasalahan ekonomi secara Internasional atau secara global,
misalnya seperti eksport dan inport barang.
Masalah-Masalah Ekonomi Internasional Terkini
Ekonomi internasional telah mengalami perkembangan pesat terutama dalam dua
dekade terakhir. Pertama, pusat perdagangan secara pelan tapi pasti mulai bergeser dari
wilayah samudra atlantik yang di dominasi Amerika Serikat dan Eropa ke wilayah samudra
pasifik yang memunculkan negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Kedua, arus
barang dan jasa dari satu negara ke negara lain sudah sedemikian lancar, sehingga negara-
negara seakan-akan tanpa batas. Namun demikian, seiring dengan perkembangan pesat
dalam perdagangan dunia, muncul pula permasalahan serius.
1. Masalah Proteksionisme
Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari globalisasi
dan pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan perdagangan, namun kebijakan
proteksionisme di berbagai negara-negara maju (developed countries) masih saja
berlangsung. Negara maju masih melindungi petaninya dari persaingan internasional.
pemberian subsidi ekspor dan bantuan domestik masih tetap dilakukan.
2. Masalah Fluktuasi Kurs
Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang sangat
besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan
menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs dapat berada jauh diluar keseimbangan
untuk jangka waktu lama). Ketidakstabilan ini ikut memberi sumbangan terhadap
memburuknya perekonomian dunia
3. Masalah Pengangguran
Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam jangka waktu
lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya. Pengangguran bukan lagi
merupakan masalah yang menerpa penduduk miskin dan kelompok berpendidikan rendah.
Pengangguran juga menerpa penduduk kata dan berpenghasilan tinggi.
4. Masalah Krisis Ekonomi
3
Krisis ekonomi yang cukup parah yang menghantam sebagian negara-negara Asia
Timur dan Tenggara termasuk Indonesia, yang hingga kini sebagian dari negara-negara
korban krisis belum pulih sepenuhnya. Meski bertumbuh namun laju pertumbuhan
ekonomi di sebagian wilayah Asia tidak setinggi pada waktu sebelum krisis ekonomi
terjadi.
5. Masalah Inequalities
Meningkatnya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan yang dihadapi
negara-negara paling miskin di dunia terutama di benua Afrika. Perdagangan internasional
belum mampu mengurangi angka kemiskinan di negara-negara miskin yang paling miskin.
Hal ini disebabkan oleh nilai jual komoditi negara miskin sangat rendah dibanding
komoditi negara maju yang nilai jual produknya relatif lebih tinggi. Bayangkan bagaimana
segudang komoditi pertanian yang harus dihasilkan dengan menggunakan lahan yang
begitu luas hanya ditukarkan dengan satu buah sepeda motr yang diproduksi oleh negara
maju.
Masalah-Masalah Ekonomi Internasional Terkini
Suatu negara akan berupaya untuk menuju kemakmuran dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dengan tujuan adanya pengakuan dunia dan demi majunya negara
tersebut.Ekonomi internasional merupakan langkah awaluntuk mewujudkan tujuan negara
tersebut, selain itu terbentuk ekonomi internasional memiliki beragam faktor yang
melatarbelakangi lahirnya kebijakan tersebut, antara lain.
 Munculnya perubahan harga pasar.
 Ketimpangan dalam memperoleh keuntungan dan pendapatan.
 Adanya faktor permintaan dan penawaran yang tidak seimbang.
 Keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
 Perbedaan kemajuan teknologi.
 Peredaan dalam modernisasi kegiatan produksi barang dan jasa.
Manfaat Ekonomi Internasional
Ekonomi internasional akan menciptakan adanya kerjasama ekonomi antarnegara
yang ditandai dengan banyaknya investasi asing yang masuk dan meningkatnya kegiatan
ekspor import. Manfaat ekonomi internasional akan memberikan banyak perubahan bagi
negara untuk menuju sebuah peradaban baru yang lebih baik dalam kegiatan ekonomi,
4
teknologi dan sosial. Berikut manfaat-manfaat yang diperoleh dengan adanya ekonomi
internasional, yaitu.
1. Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan
Salah satu wujud dari ekonomi internasional adalah adanya perdagangan
internasional. Ketika suatu negara memiliki keterbatasan dalam menjalankan kegiatan
produksi di dalam negeri itu sendiri, maka untuk memenuhi kebutuhan akan permintaan
yang terus meningkat dari masyarakat,negara membutuhkan sebuah langkah yang mampu
menyeimbangkan kondisi seperti ini. Langkah yang tepat untuk solusi tersebut adalah
dengan membuka perdagangan internasional
2. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa
Faktor sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu
negara merupakan faktor penting yang akan menentukan terhadap jenis produk barang dan
jasa yang akan dihasilkan oleh negara tersebut. Karena dua faktor tersebut maka akan
menimbulkan adanya kendala yang akan menjadi penyebab adanya keterbatasan produksi
yang dimiliki oleh negara, bahkan terdapat sebuah negara yang 40% kebutuhan konsumsi
dalam negerinya hanya bisa terpenuhi dengan mengandalkan kegiatan import, hal ini
karena keterbatasan jumlah prasarana yang dimiliki oleh negara itu.
3. Harga barang dan jasa akan lebih murah
Kelangkaan produk di pasar akan membawa dampak buruk bagai kestabilan harga
pasar. Umumnya terjadinya kelangkaan produk bisa terjadi karena sedikitnya pelaku usaha
dalam satu jenis industri tertentu sehingga berakibat pada rendahnya tingkat produksi,
selain itu langkanya bahan baku juga akan menjadi kendala dalam menurunnya kegiatan
produksi. Dengan kondisi pasar yang seperti maka ketika banyak permintaan dari
masyarakat yang terus meningkat, akan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan antara
jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah permintaan yang ada, sehingga akan
memicu perubahan harga yang lebih cenderung menjadi semakin mahal.
4. Menambah sumber pendapatan negara
Manfaat ekonomi internasional dengan adanya dibukanya pasar perdagangan
dunia memberikan dampak positif untuk potensi meningkatkan kegiatan ekspor. Indonesia
5
negara yang kaya akan hasil buminya yang berupa energi dan agroindustri, maka akan
menjadi negara yang sangat diuntungkan dengan adanya kekayaan alam tersebut yaitu
menempatkan negara sebagaipemasok sumber-sumber bahan baku untuk beberapa negara
yang memiliki keterbatasan dalam sumber daya alam, seperti Amerika dan China.
5. Meningkatkan perkembangan teknologi
Teknologi umumnya diciptakan oleh negara maju yang mana di negara tersebut
terdapat sarana dan prasarana lengkap untuk menunjang dalam semua kegiatan baik itu
untuk research and development atau penemuan baru di bidang Informasi Teknologi (IT).
Bagi negara berkembang yang tidak bisa mengikuti perkembangan dari negara maju, akan
menempatkan mereka hanya sebagai penikmat teknologi. Dengan adanya ekonomi
internasional, akan menjadi faktor utama dalam membuka adanya pemerataan tersebarnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana teknologi tersebut tidak hanya di nikmati oleh
negara berkembang saja, melainkan dapat dipelajari dan akhirnya mampu mengembangkan
untuk diterapkan dalam berbahagia aspek kehidupan manusia yang berdampak pada
memberikan kemudahan dalam kecepatan informasi.
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
6
MERKANTILISME
Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan
pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk
kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagaistandard dan ukuran kekayaan yang
dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang
berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus
melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan
dengan Negara lain. Sumber kekayaan Negara akandiperoleh melalui surplus perdagangan
luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada
waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang
menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain, Portugis, Spanyol, Inggris,
Perancis, dan Belanda.
Latar belakang munculnya Merkantilisme:
 Munculnya Negara-negara merdeka diEropa (Inggris, Perancis,Jerman,Italia, dan
Belanda)
 Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan
rakyatnya.
 Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
 Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
 Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-
wilayah baru.
Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:
 Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
 Meningkatkan perdagangan luar negeri
 Mengembangkan industri berorientasi ekspor
 Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
 Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
 Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang
sangat tinggi.
 Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih
dari Negara lain.
7
Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:
 Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
 Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif
akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin
besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari
luar negeri.
 Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga
negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat
 Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai
armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama
 Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri
diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia.
David Hume (1711-1776)
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factorkeadilan, dan beranggapan bahwa
ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati
hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya.
Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di
distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan
yang diinginkan oleh Hume tersebut.
Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal :
“Price Specie-flow Mechanism”, David Hume presented areasonably complete description
of the interrelationship between a country’s balance of trade, the quantity of money, and
the general level of prices. In international trade theory this has becaome known as the
price specie-flow mechanism.
Dalam teorinya ini, Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan
dengan jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu Negara (Teguh
Sihono, 2008).
NEO-MERKANTILISME
8
yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri
nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff
barrier. Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea
anti dumping dan surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak
digunakan biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti larangan, sistem kuota,
ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan, dll.
TEORI KLASIK
Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Adam Smith mengemukakan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi
produksi terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut (absolute
advantage) dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain yang tidak
mempunyai keunggulan absolut (absolute disadvantage) terhadap negara lain yang
memproduksi barang sejenis.
Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan,seperti letak geografis,
iklim, kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), jumlah penduduk, modal, dan lain-lain.
Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan
moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan
internasional. Murni dalam artibahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil
seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan
akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value )
Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai
tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan
bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya factor produksi.
Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan
mobilitas tenaga kerja tidak bebas.
Contohsebagai berikut:
Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris memiliki faktor produksitenaga
kerja yang homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian.
Untukmenghasilkan 1 unit gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja
dan4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-
masingmembutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit.
9
Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit
Produksi Amerika Inggris
Gandum 8 10
Pakaian 4 2
Daritabeldiatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang
Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris
sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit
tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa
Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki
absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing-
masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut
lebih rendah dari negara lain.
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara
dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda,dimana terjadi interaksi
ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara.
Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut
maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.
TEORI KEUNGGULAN MUTLAK (ABSOLUTE ADVANTAGE)
10
Adam Smith (1723-1790)
Teori Keunggulan Mutlak/Absolut menurut AdamSmith bahwa setiap Negara akan
memperoleh manfaat perdagangan Internasional apabila melakukan spesialisasi pada
produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari Negara lain, dan melakukan
perdagangan internasional dengan Negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi
pada produk yang tidak dapat diproduksi di Negara tersebut secara efisien.
Ada beberapa asumsi dari teori keunggulan mutlak/absolut ini:
1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
2. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama
3. Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang
4. Biaya ditanspor ditiadakan
Teori keunggulan mutlak/absolut adalah situasi ekonomi di mana penjual mampu
menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dari produk yang diberikan, saat menggunakan
jumlah yang sama sumber daya yang digunakan oleh pesaing untuk menghasilkan jumlah
yang lebih kecil. Hal ini dimungkinkan bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara
memiliki keuntungan absolut di pasar. Kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak
barang dan jasa dengan lebih efisien juga memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan
lebih, dengan asumsi bahwa semua unit yang diproduksi dijual.
Biaya juga merupakan faktor yang terlibat dalam menentukan apakah keuntungan
absolut ada. Ketika itu adalah mungkin untuk memproduksi lebih banyak produk dengan
menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, ini biasanya diterjemahkan ke dalam biaya
produksi yang lebih rendahper unit. Bahkan dengan asumsibahwa produsen menjual setiap
unit dengan biaya sedikit di bawah kompetisi, hasil akhir masih harus keuntungan yang
lebih tinggi pada setiap unit yang dijual.
Teori Keunggulan Mutlak/Absolut lebih mendasarkan pada besaran/variabelriil bukan
moneter, sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan
internasional. Murni dalam artibahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil
seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan
11
akan makin tinggi nilai barang tersebut (LaborTheory of value). Teori Absolute Advantage
Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja.
Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa
tenaga kerja itu sifatnya homogen serta merupakan satu-satunya faktor produksi. Dalam
kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak hanya satu dan
mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Namun teori itu mempunyai dua manfaat: pertama,
memungkinkan kita dengan secara sederhana menjelaskan tentang spesialisasi dan
keuntungan dari pertukaran. Kedua, meskipun pada teori-teori berikutnya (teori modern)
kita tidak menggunakan teori nilai tenaga kerja, namun prinsip teori ini tidak bisa
ditinggalkan (tetap berlaku).
Menurut beliau bahwa perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi agar
produktivitas tenaga kerja bertambah karena dengan adanya spesialisasi akan
meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Disamping itu, beliau juga menitik beratkan pada
luasnya pasar. Pasar yang sempit akan membatasi spesialisasi (Devition of Labour) oleh
karena itu pasar harus seluas mungkin supaya dapat menampung hasil produksi sehingga
perdagangan Internasional menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan internasional
itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri.
Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh
tingkat Investasi G=f (I).
Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut:
1. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) dalam Menghasilkan
Sejenis Barang
Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya
yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain, sehingga dalam mengadakan
perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.
2. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
12
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang
memiliki keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi
sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan
mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya
jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan
mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebutdengan biaya yang
secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebutmemiliki
keuntungan mutlak dalam produksi barang.
Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadapsatu macamproduk
yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya
produksi di negara lain.
Pandangan Adam Smith (1723-1790) atas konsep nilai dibedakan menjadi 2 yaitu nilai
pemakaian dan nilai penukaran. Hal ini menimbulkan paradok nilai, yaitu barang yang
mempunyai nilai pemakaian (nilai guna yang sangat tinggi, misalnya air dan udara, tetapi
mempunyai nilai penukaran yang sangat rendah. Malahan boleh dikatakan tidak
mempunyai nilai penukaran. Sedangkan di sisi lain barang yang nilai gunanya sedikit tetapi
dapat memiliki nilai penukaran yang tinggi, seperti berlian. Hal ini baru diselesaikan oleh
ajaran nilai subyektif.
Masngudi (2006) menjelaskan bahwa teori keunggulan absolut dari Adam Smith
mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
1. Teori keunggulan absolut tidak menjelaskan dengan mekanisme apa dunia
memperoleh keuntungan dan output dan bagaimana dibagikan di antara para
penduduk masing-masig negara.
2. Dalam model teori keunggulan absolut tidak menjelaskan bagaimana jikalau
negara yang satu sudah mengadakan spesialisasi sedangkan yang lain masih
memproduksikan kedua produk.
3. Bahwa labor productivity berbeda-beda.
4. Bahwa Adam Smith tak terpikirkan adanya negara negara yang sama sekali tidak
memiliki keunggulan absolut.
13
Contoh 1:
Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas dengan asumsi
(anggapan) masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi
kedua komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi pakaian dan 50 tenaga kerja
untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu:
Produk Indonesia India
Pakaian 40 unit 20 unit
Tas 20 unit 30 unit
Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi
pakaian dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di Indonesia mampu
memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa memproduksi 20 unit. Sedangkan India
memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi tas karena India bisa membuat 30 tas,
Indonesia hanya 20 tas. Jadi Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi
pakaian dan India memiliki keunggulan mutlak dalam produksi tas. Apabila Indonesia dan
India melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut:
Produk Indonesia India
Pakaian 80 unit 0 unit
Tas 0 unit 60 unit
Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat. Karena Indonesia dan
India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang menjadi spesialisasi.
Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit pakaian dan 50 unit tas. Tetapi
setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat menjadi 80 unit pakaian dan 60 unit tas.
Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan komoditi-
komoditi tertentu dengan lebih efisien, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan
dengan negara lain.
TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF(Comparative Advantage Theory)
14
Dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional, setiap negara perlu
memperhatikan teori-teori yang dapat dijadikan pedoman dalam menerapakan kegiatan
perdagangan internasional. Sebagai contoh Teori Keunggulan Mutlak yang dikemukakan
oleh Adam Smith (1723-1790) dimana suatu negara melakukan spesialisasi pada produk
yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan
perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi
pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Hal ini
memungkinkan suatu individu, perusahaan, bahkan negara untuk menghasilkan lebih
banyak barang dan jasa dengan lebih efisien serta memungkinkan untuk mendapatkan
keuntungan lebih. Selain itu, David Ricardo dalam bukunya yang berjudul On the
Principles of Economy and Taxation (1817) mengemukakan bahwa setiap negara dapat
memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional, baik memiliki maupun tidak
memiliki keunggulan absolutnya sendiri. Artinya, suatu negara apabila berdagang dengan
negara lain sekalipun tidak memiliki keunggulan absolut, masih dapat memperoleh
keunggulan komparatif.
Prinsip keunggulan komparatif mengatakan bahwa setiap negara atau bangsa
seperti halnya orang, akan memperoleh hasil dari perdagangannya dengan mengekspor
barang-barang atau jasa yang merupakan keunggulan komparatif terbesarnya dan
mengimpor barang-barang atau jasa yang bukan merupakan keunggulan komparatifnya.
Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien (memiliki
kerugian absolut terhadap) dibanding negara lain dalam memproduksi kedua barang,
namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan
kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan
mengekspor komoditi yang memiliki kerugian mutlak lebih kecil (ini merupakan komoditi
dengan keunggulan komparatif) dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian mutlak
yang lebih besar (komoditi ini memiliki kerugian komparatif).
15
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith
yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak
mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain,
misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju. Keunggulan
komparatif (Comparative Advantages) adalah keuntungan atau keunggulan yang diperoleh
suatu negara dari melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu barang yang memiliki
harga relatif (relative price) yang lebih rendah dari produksi negara lain. Atau,dengan kata
lain, suatu negara hanya akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan
komparatif tinggi dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif
rendah. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan
komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika
suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih
murah daripada negara lainnya.
Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo
membedakan perdagangan menjadi dua keadaan yaitu:
1. Perdagangan dalam negeri.
2. Perdagangan luar negeri.
Menurut Ricardo, keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat
berlaku di dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar biaya tenaga kerja,
karena adanya persaingan bebas dan kebebasanbergerak dari faktor-faktor produksi tenaga
kerja dan modal. Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam
16
memproduksi barang-barang tertentu apabila memiliki biaya tenaga kerja yang paling
kecil. Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan
atau biaya mutlak. Karena faktor-faktor produksi di dalam perdagangan luar negeri tidak
dapat bergerak bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu negara mungkin
akan ditukarkan dengan barang-barangdari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk membuat barang tersebut berlainan.
Teori Keunggulan Komparatif ini berlandaskan pada asumsi:
a. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang
tersebut,dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya.
b. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan
barang.
c. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal
pemasaran
d. Produksi dijalankan dengan biaya tetap,hal ini berartiskala produksi tidak
berpengaruh.
e. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu,
suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang
dan mengekspornya bilamana negara tersebutmempunyai keuntungan dan
akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai
kerugian dalam memproduksi.
David Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian
mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua
jenis barangbila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional yang
saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asalkan negara tersebut
melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya relatif terkecil dari
negara lain. Dengan kata lain, setiap negara akan memperoleh keuntungan jika masing-
masing melakukan spesialisasi pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya pada
biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat diprosukdinya pada biaya
yang relatif lebih mahal. Ini menjelaskan bahwa mengapa suatu negara yang memiliki
17
sumber daya sangat lengkap, negara tersebut memilih mengimpor atau mengekspor
daripada memproduksi untuk digunakan sendiri.
Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien
dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap) negara lain dalam memproduksi kedua
jenis komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang
menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam
memproduksi dan mengekspor barang yang memiliki kerugian absolut lebih kecil (ini
merupakan komoditi dengan keunggulan komparatif) dan mengimpor komoditi yang
memiliki kerugian absolut lebih besar (komoditi ini memiliki kerugian komparatif).
Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional,
berdasarkan atas asumsi berikut ini :
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak
dapat berpindah melalui batas negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar faktor
produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.
Untuk mempertegas teorinya, David Ricardo memberlakukan beberapa asumsi, yaitu :
1. Hanya ada 2 negara yang melakukan perdagangan internasional.
2. Hanya ada 2 barang (komoditi) yang diperdagangkan.
3. Masing-masing negara hanya mempunyai 1 faktor produksi (tenaga kerja)
4. Skala produksi bersifat “constant return to scale”, artinya harga relatif barang-
barang tersebut adalah sama pada berbagai kondisi produksi.
5. Berlaku labor theory of value (teori nilai tenaga kerja) yang menyatakan bahwa
nilai atauharga dari suatubarang (komoditi) dapat dihitung dari jumlah waktu(jam
kerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.
18
6. Tidak memperhitungkan biaya pengangkutan dan lain-lain dalam pemasaran.
Selain itu, David Ricardo (1772-1823) juga menyatakan bahwa nilai penukaran
ada jikalau barang tersebut memiliki nilai kegunaan. Dengan demikian sesuatu barang
dapat ditukarkan bilamana barang tersebut dapat digunakan. Seseorang akan membuat
sesuatu barang, karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang.
Selanjutnya David Ricardo juga membuat perbedaan antara barang yang dapat dibuat dan
atau diperbanyak sesuai dengan kemauan orang, di lain pihak ada barang yang sifatnya
terbatas ataupun barang monopoli (misalnya lukisan dari pelukis ternama, barang kuno,
hasil buah anggur yang hanya tumbuh di lereng gunung tertentu dan sebagainya). Dalam
hal ini untuk barang yang sifatnya terbatas tersebut nilainya sangat subyektif dan relatif
sesuai dengan kerelaan membayar dari para calon pembeli. Sedangkan untuk barang yang
dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan maka nilai penukarannya
berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan.
Contoh Bentuk Kegiatan Perdagangan Berdasarkan Teori Keunggulan Komparatif
(Comparative Advantage Theory)
Berikut ini tabel berdasarkan keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David
Ricardo :
Tabel Hasil Kerja Satu Orang Per Hari.
Negara Produksi kain Produksi anggur
Inggris 40 yard 30 botol
Portugal 50 yard 75 botol
Dari tabel di atas dapat dilihat ternyata Inggris tidak memiliki keunggulan mutlak
baik dalam produksi kain maupun produksi anggur, tetapi menurut David Ricardo antara
Inggris dan Portugal tetap bisa melakukan perdagangan yang saling menguntungkan
dengan cara membandingkan biaya relatif masing-masing produk. Berdasarkan
perhitungan efisiensi biaya relatif, terbukti bahwa :
- Inggris memiliki keunggulan komparatif pada produksi kain.
- Portugal memiliki keunggulan komparatif pada produksi anggur.
19
Perhitungan tabel:
- Di Inggris, 1 yard kain = 0,75 anggur (30 botol : 40 yard) yang ternyata
lebih murah dibandingkan dengan harga kain di Portugal yaitu 1 yard kain
= 1,5 anggur (75 botol : 50 yard).
- Di Portugal, 1 botol anggur = 0,67 yard kain (50 yard : 75 botol), yang
ternyata lebih murah dibandingkan dengan harga anggur di Inggris yaitu 1
botol anggur = 1,33 yard kain (40 yard : 30 botol)
20
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Heckscher – Ohlin
Teori modern Perdagangan Internasional adalah teori yang dikemukakan pertama
kali oleh Bertil Ohlin dalam bukunya interregional and International Trade
(1933). Sebagian dari teori Bertil Ohlin didasarkan atas tulisan gurunya, yaitu Eli
Heckscher,sehingga teori ini lebih dikenal dengan teori Heckscher-Ohlin atau disingkat
dengan Teori H-O.
Dalam analisisnya, teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah
kurva isocost, yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama,
dan kedua adalah kurva isoquant, yaitu kurva yang menggambarkan total produksi yang
sama. keseimbangan akan terjadi apabila kurva isocost bersinggungan dengan
kurva isoquant. Jadi pada titik persinggungan tersebut akan terjadi produksi yang optimal
dengan biaya tertentu.
Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab
terjadinya perbedaan produktivitas. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaan
produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki
(endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan
terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern H-O ini
dikenal sebagai .The Proportional Factor Theory.. Selanjutnya negara-negara yang
memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan
melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya,
masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki
faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksinya.
Asumsi dan Kelemahan Asumsi Teori Heckscher - Ohlin
Teori H- O didasarkan pada asumsi – asumsi sebagai berikut:
1. Ada 2 negara, 2 barang dan 2 faktor produksi. Maksudnya masing – masing negara (
negara 1 dan negara 2) harus memiliki 2 barang yang berbeda (mis: barang X dan Barang
Y) untuk dipedagangkan selain itu masing – masing negara menggunakan 2 faktor
produksi yaitu tenaga kerja (L) dan modal (K).
2. Kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam produksi.
Jadi jika faktor harga sama di kedua negara, maka produsen di kedua negara akan
menggunakan secara tegas jumlah L dan K yang sama dalam produksi masing – masing
negara. Karena faktor harga biasanya berubah, produsen di tiap negara akan menggunakan
21
lebih banyak faktor yang relatif murah di negara tersebut untuk meminimumkan biaya
produksi.
3. Barang X padat tenaga kerja (L) dan Barang Y padat Modal (K) dikedua negara.
Ini berarti bahwa barang X memerlukan relatif banyak L untuk menghasilkan dari pada
barang Y di kedua negara. Ini berarti L/KX lebih tinggi dari pada L/KY.
4. Constant return to scale dalam 2 produksi barang di kedua negara
Ini berarti pertambahan jumlah L dan K yang digunakan dalam produksi berbeda barang
akan menambah output komoditi dalam produksi yang sama.
5. Spesialisasi tak sempurna(incomplete) dalam produksi di kedua negara.
Ini berarti bahwa meskipun dengan perdagangan bebas, kedua negara tetap memproduksi
duamacam barang.
6. Selera yang sama di kedua negara
Ini berarti bahwa preferensipermintaan di kedua negara digambarkan dalam bentuk kurva
dan lokasi kurva indiferen yang identik.
7. Persaingan sempurna di kedua barang dan faktor pasar di kedua negara.
Ini berarti bahwa produsen, konsumen, dan pedagang baarang X dan Y di kedua negara
terlalu keci atau tidak bisa mempengaruhi harga barang.
8. Mobilitas faktor secara sempurna di tiap negara, tetapi tidak dalam mobilitas faktor
internasional.
Ini berarti bahwa L dan K bebas untuk bergerak dari daerah dan industri – industri dengan
pendapatan rendah ke daerah dan industri dengan pendapatan yang tinggi untuk tipe yang
sama dari L dan K adalah sama diseluruh daerah,pemakai dan industri negara,tetapi tidak
bebass bergerak untuk faktor internasional.
9. Tidak ada biaya transportasi,tarif, atau halangan lainnya dalam aliran perdagangan
internasional yang bebas.
ini berartibahwa spesialisasi produksi berjalan terussampai harga relatif atau absolut sama
di kedua negara dengan perdagangan.
10. Semua sumber daya produktif atau faktor produksi pada masing-masing negara dapat
dikerahkan secara penuh dalam kegiatan produksi.
Jadi, semua sumber daya yang ada di dalam suatu negara secarapenuh digunakan untuk
kegiatan produksi dalam negara tersebut.
11. Perdagangan internasional yang terjadi sepenuhnya seimbang (total nilai ekspor sama
dengan total nilai impor).
22
Jadi, dalam hubungan perdagangan tersebut kedua negara memiliki total nilai ekspor dan
impor yang sama.
Sama dengan teori– teori lainnya, Asumsidari teori H –Ojuga terdapatkelemahan.
Kelemahan tersebut antara lain:
Kelemahan asumsi teori H – O.
1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi
adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan negara sering menggunakan teknologi yang
berbeda.
2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih
menjadi masalah. Halini karena sebagian besarperdagangan adalah produk negara industri
yang bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan
dengan model faktor endowment H-O.
3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor secara
internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan
kesamaan relatif harga produk dan faktor antarnegara. Maknanya adalah hal ini merupakan
modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O.
4. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika
melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak Negara yang masih
memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.
Kondisi fakta terkini yang tidak sesuai dengan asumsi teori H-O , antara lain:
1. kondisi permintaan dan penawaran komoditas perdagangan senantiasa mengalami
perubahan karena variabel yang mempengaruhinya senantiasa berubah.
2. teori perdagangan terbaru menyatakan bahwa pengetahuan, dan pengetahuan adalah
variabel penentu keputusan perdagangan dan investasi.
3. jumlah dan kualitas faktor produksi dan teknologi berubah dari waktu ke waktu; serta
4. variabel ongkos transportasi diperhitungkan.
Hiportesis Teori Heckscher – Ohlin
hipotesis yang telah dihasilkan oleh Teori Heckcher - ohlin, antara lain:
1. produksi barang ekspor di tiap negara naik, sedangkan produksi barang impor di tiap
negara turun.
2. harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi
faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
23
3. harga labor di kedua negara cenderung sama, harga barang X di kedua negara
cenderung sama demikian pula harga barang Y di kedua negara cenderung sama.
4. perdagangan akan terjadi antara negara yang kaya kapital dengan negara yang kaya
labor.
5. masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang
relatif banyak dan murah untuk melakukan produksi. Sehingga negara yang kaya
kapital maka ekspornya padat kapital dan impornya padat karya, sedangkan negara
kaya labor ekspornya padat karya dan impornya padat kapital.
Faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional menurut teori Heckscher –
Ohlin.
Faktor Intensitas (intensive)
Barang Y disebut capital intensive jika capital labor ratio (K/L) yang digunakan
dalam menghasilkan Y lebih besar dari pada K/L yang digunakan dalam menghasilkan X.
Contoh: jika untuk menghasilkan 1 unit barang Y dibutuhkan 2 unit kapital (2K)
dan 2 unit tenga kerja (2L), maka K/L = 2/2 =1, jika dalam waktu yang sama 1 K dan 4L
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit barang X, maka K/L = 1/4 . Karena K/L= ¼, maka
dapat dikatakan bahwa Y adalah capital intensie dan X adalah labor intensive.
Hal penting dalam mengukur intensitas tenaga kerja dan modal dari 2 barang
adalah jumlah kapital per unit labor (K/L) dan bukan jumlah total dari kapital dan tenaga
kerja yang digunakan dalam menghasilkan barang – barang tersebut.
Faktor Kelimpahan ( Abundant)
Ada 2 cara untuk menetapkan faktor kelimpahan, yaitu:
1. berdasarkan unit fisik
contoh: negara 2 kaya raya akan modal (capital abundant) jika perbandingan antara
jumlah total dari modal dengan jumlah total dari tenaga kerja yang tersedia negara 2 lebih
besar dari pada negara 1 (TK/TL negara 2 TK/TL negara 1).
2. berdasarkan perbandingan harga
contoh: negara 2 kaya raya akan modal jika perbandingan antara harga modal yang
disewakan dengan harga dari jam kerja adalah lebih rendah di negara 2 dari pada di negara
1 (PK/Pl negara 2 PK/PL negara 1).
24
Hubungan antara 2 definisi faktor kelimpahn adalah jelas. Definisi berdasarkan
unit fisik hanya mempertimbangkan faktor – fsktor penawaran. Definisi berdasarkan
perbandingan harga mempertimbangkan baik faktor penawaranmaupun faktor permintaan.
Faktor Endowment
Faktor endowmwnt merupakan seluruh potensi atau kekayaan suatu negara yang
dapat digambarkan dengan production possibility curve. Taste atau pola konsumsi dapat
digambarkan dengan indiferen curve.
Model H –O sering ditiunjukkan sebagai faktor perbandingan atau faktor teori
endowment, yang sama setiap negara berspesialisasi dan mengekspor komoditi yang
intensif pada faktor yang relatif lebih berlimpah dan murah, dan mengimpor komoditi yang
intensif pada faktor yang relatif langka dan mahal.
Teorema H – O merupakan keuntungan komparatif dari pada mengasumsikannya.
Jadi teorema H – O adalah dalil yang menyatakan bahwa perbedaan dalam faktor
kelimpahan dan harga barang relatif diantara 2 negara. Perbedaan kemudian ditranslasikan
ke dalam perbedaan dalam harga barang dan faktor absolut di antara 2 negara.
25
KEBIJAKSANAAN EKONOMI INTERNASIONNAL ( KEBIJAKAN
TARIF )
DEFINISI DAN JENIS-JENIS TARIF
Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean
(suatu daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean).
Tarif merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan internasional.
Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor impor pembebanan tarif dapat dikelompokkan
menjadi beberapa jenis antara lain :
1. Exports Duties (bea ekspor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. Jadi
pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut
pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak
dikenai bea pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas wilayah suatu
negara.
2. Transit Duties (bea transit)
Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara
dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain.
3. Import Duties (bea impor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area
suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
Aplikasi atau penerapan dari pengenaan tarif terutama dalam bentuk bea masuk adalah
sebagai berikut :
1. Pembebasan bea masuk atau tarif rendah yaitu antara 0% sampai dengan 5%, yang
dikenakan untuk bahan kebutuhanpokok dan vital, sepertiberas,mesin-mesin, alat-
alat militer dan lain-lain.
26
2. Tarif sedang antara 5% sampai dengan 20%, yang dikenakan untuk barang
setengah jadi dan barang-barang lain yang belum cukup diproduksi di dalam negri.
3. Tarif tinggi diatas 20%, yang dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang-
barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negri dan bukan barang
kebutuhan pokok.
SISTEM TARIF
Dalam menentukan besarnya tarif yang berlaku bagi setiap barang atau komoditi yang
diperdagangkan secara internasional, para pelaku perdagangan internasional (eksportir-
importir) menggunakan pedoman berdasarkan sistem tarif yang berlaku. Sistem tarif yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Tarif Tunggal (Single Column Tariff)
Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya (prosentasenya)
berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana saja, tanpa kecuali.
2. Tarif Umum/Konvensional (General Conventional/Tariff)
Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu pengenaan satu tarif
untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda antara satu negara dengan
negara lain.
3. Tarif Preferensi (Preferensi Tariff)
Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang persentasenya
diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang diberlakukan oleh
negara terhadap komoditi yang diimpor dari negara-negara tertentu karena adanya
hubungan khusus antara negara pengimpor dengan negara pengekspor.
CARA PENGENAAN TARIF
Dalam pelaksanaannya, sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis antara lain :
1. Dasar Nilai ( Ad Valeroom )
27
Besarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat prosentase tarif
dikalikan harga CIF dari barang tersebut.
Sebagaicontoh, harga CIF suatu barang adalah US$100 dan besarnya tarif bea masuk 10%,
sedangkan kurs US$1 = Rp. 5.000,- . Maka besarnya bea masuk yang dikenakan sebesar =
10% x US$100 x Rp. 5.000,- = Rp. 50.000,-
2. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific)
Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor.
Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-barang atau komoditi seperti
dibawah ini :
1. Semen : Rp. 3.000,- per ton
2. Sepatu : Rp. 14.500,- per pasang
3. Piring : Rp. 5.000,- per lusin
4. Jeruk : Rp. 500 per kg
5. VCR : Rp. 250.000,- per unit
3. Compound Duties
Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valeroom dan ad specific
Contoh : sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad valeroom ditambah dengan Rp.
50.000,- setiap unit.
Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea
masuk tersebut, antra lain :
1. Dasar Nilai ( Ad Valeroom) bersifat proprsional.
Keuntungan :
a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi.
b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai lualitasnya.
28
Kerugian :
a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea cukai
karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap.
b. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk
antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau kemacetan arus
barang di pelabuhan.
2. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) bersifat regresif.
Keuntungan :
a. mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai
kualitasnya.
b. dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam negri..
Kerugian :
a. pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak membedakan harga dan
kualitas barang.
b. hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang bersifat statis.
DAMPAK TARIF IMPOR
Pembebanan tarif terhadap suatu komoditi atau barang dapat mempunyai dampak (effect)
terhadap perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa
macam dampak (effect) tarif tersebut adalah :
1. Dampak terhadap harga (Price Effect),menyebabkan harga barang di dalam negri
naik.
2. Dampak terhadap konsumsi (Consumption Effect), menyebabkan jumlah barang
yang diminta di dalm negri (demand) menjadi berkurang.
3. Dampak terhadap produksi (Import Subtitution Effect ), pengenan tarif dapat
meningkatkan jumlah produksi yang ada di dalam negri.
29
4. Dampak terhadapredistribusi pendapatan (RedistributionEffect),pendapatanyang
diterima pemerintah akan meningkat, juga adanya ekstra pendapatan yang
dibayarkan oleh konsumen di dalam negri kepada produsen di dalam negri.
KEBIJAKAN NON TARIF ( KUOTA, SUBSIDI, DUMPING )
30
Kebijakan Non Tarif
Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan
selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat
perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady).
Macam hambatan non tarif
A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff
barrier) sebagai berikut :
1. Pembatasan spesifik (specific limitation) :
a. Larangan impor secara mutlak
b. Pembatasan impor (quota system)
Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang
(kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu negara untuk
melindungi kepentingan industri dan konsumen.
c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu
d. Peraturan kesehatan / karantina
e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara
f. Perizinan impor (import licence)
g. Embargo
h . Hambatan pemasaran / marketing
2. Peraturan bea cukai (customs administration rules)
a. Tatalaksana impor tertentu (procedure)
b. Penetapan harga pabean
c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control)
d. Packaging / labelling regulations
e. Documentation needed
f. Quality and testing standard
g. Pungutan administrasi (fees)
3. Partisipasi pemerintah (government participation)
a. Kebijakan pengadaan pemerintah
b. Subsidi dan insentif ekspor
31
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan ataubantuan kepada
indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit,
subsidi harga, dll.
c. Countervaling duties
d. Domestic assistance programs
4. Import charges
a. Import deposits
b. Supplementary duties
c. Variable levies
Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan non tarif (non-tarif barrier)
Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non tarif
adalah sebagai berikut:
1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
2. Pembatasan Kuota Impor
3. Prosedur atau Peraturan Khusus
4. Struktur Pasar
5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus  produk atau jasa yang
akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut.
Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial.
Pembatasan Kuota Impor:
Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu
negara. Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak
membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk dalam
negeri bisa bersaing di negerinya sendiri.
Prosedur atau Peraturan Khusus:
Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi
menjadi hambatan terbesaryang dihadapi produk luar negeri. Peraturanatauprosedur yang
32
dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan adanya
peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa terbatas.
Struktur Pasar:
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar memiliki
struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan pasar
lainnya. Halini menjadi pembatas yang cukup nyata terhadapproduk luar yang akan masuk
ke dalam negeri.
Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya
Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti politik,
ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut,
diharapkan usaha pemasaranakanlebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya
faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan.
Berbagai Hambatan Nontarif
1. Kuota impor
Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh
diimpor dari luar negeriuntuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan
ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu
atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara
langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan
neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota
impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang
melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau
untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat
lebih besarnya impor daripada ekspor.
Macam-macam kuota impor
1. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak
(tanpa negoisasi).
2. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan
atau menurut perjanjian.
33
3. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan
sistem tarif dengan sistem kuota.
4. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk melindungi
industri dalam negeri.
2. Pembatasan Ekspor Secara Sukarela
Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan
memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa
negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi.
Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam
perekonomian domestik akibat impor yang berlebih.
Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara
pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini
justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negar pengimpor karena lisensi impor
yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing.
3. Kartel-kartel Internasional
Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai
negara. Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga mengendalikan ekspor
komoditi tersebut dengan tujuan memaksimalkan dan meningkatkan total keuntungan
mereka. Berpengaruh tidaknya suatu kartel ditentukan oleh hal-hal berikut:
1. Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam
menentukan harga jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi;
2. Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara,atau pihak
yang terhimpun dalam kartel relatif sedikit
4. Dumping
Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau
penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan
harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah
kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk
memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga
34
yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di pasar
luar negeri sengaja dibuat lebih murah;
2. Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan
komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya.
Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun diskriminasi
harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu
singkat;
3. Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga
atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah
daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus
komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik.
5. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan
subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman
berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara.
Tujuan suatu negara menerapkan kebijakan non tarif barrier
Ada beberapa tujuan penting dari proteksi:
 Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran.
 Mendorong perkembangan industri baru
 Mendiversifikasikan perekonomian
 Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu
 Memperbaiki neraca pembayaran
 Menghindari neraca pembayaran
 Menghindari dumping
 Menambah pendapatan pemerintah
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
 Memaksimalkan produksi dalam negri.
 Memperluas lapangan kerja.
 Memelihara tradisional.
 Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada
satu komoditi andalan.
35
 Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.
DAFTAR FUSTAKA
http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-ekonomi-internasional-dan.html
36
https://kurnia1993endang.blogspot.co.id/2016/01/perdagangan-internasional-teori-
klasik.html
https://vianisilv.wordpress.com/2014/10/06/teori-keunggulan-mutlak-absolute-advantage/
http://www.jejakakuntansi.net/2017/09/teori-keunggulan-komparatif-comparative.html
http://marshaliakifujin.blogspot.co.id/2015/11/teori-perdagangan-internasional-
menurut.html
https://nylabintang.wordpress.com/tutorial-3/ekspor-dan-import/sistem-tarif/
http://mochtriyanto.blogspot.co.id/2014/11/kebijakan-non-tarif-barierr.html

More Related Content

What's hot

Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalciciliya11
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2ciciliya11
 
Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7adeimallia
 
Resume ekonomi internasional 1 UTS
Resume ekonomi internasional 1 UTSResume ekonomi internasional 1 UTS
Resume ekonomi internasional 1 UTSRidick Ridick
 
Negara negara di dunia
Negara negara di duniaNegara negara di dunia
Negara negara di duniaanissaditya
 
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tikNaskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tikDimebag Darrell
 
Perekonomian timor leste
Perekonomian timor lestePerekonomian timor leste
Perekonomian timor lestevitalfrans
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Ikmall Aziiezz
 
Kerangka laporan mongol
Kerangka laporan mongol Kerangka laporan mongol
Kerangka laporan mongol Mira Pribadi
 
GLOBALISASI EKONOMI DAN SALING BERGANTUNG ANTARA KAWASAN
GLOBALISASI EKONOMI DAN SALING BERGANTUNG ANTARA KAWASANGLOBALISASI EKONOMI DAN SALING BERGANTUNG ANTARA KAWASAN
GLOBALISASI EKONOMI DAN SALING BERGANTUNG ANTARA KAWASANAsmawi Abdullah
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalnova santi
 
Ekonomi Pembangunan Topik 1 (Tutorial)
Ekonomi Pembangunan Topik 1 (Tutorial) Ekonomi Pembangunan Topik 1 (Tutorial)
Ekonomi Pembangunan Topik 1 (Tutorial) Dayang Bungah
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosarosa wati
 
Definisi negara maju_dan_berkembang
Definisi negara maju_dan_berkembangDefinisi negara maju_dan_berkembang
Definisi negara maju_dan_berkembangIdrus Laoki
 

What's hot (20)

Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Resume I
Resume IResume I
Resume I
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7Makalah materi 2-7
Makalah materi 2-7
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
 
Resume ekonomi internasional 1 UTS
Resume ekonomi internasional 1 UTSResume ekonomi internasional 1 UTS
Resume ekonomi internasional 1 UTS
 
2
22
2
 
Negara negara di dunia
Negara negara di duniaNegara negara di dunia
Negara negara di dunia
 
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tikNaskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
Naskah buku meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan bumd tik
 
Perekonomian timor leste
Perekonomian timor lestePerekonomian timor leste
Perekonomian timor leste
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Kerangka laporan mongol
Kerangka laporan mongol Kerangka laporan mongol
Kerangka laporan mongol
 
GLOBALISASI EKONOMI DAN SALING BERGANTUNG ANTARA KAWASAN
GLOBALISASI EKONOMI DAN SALING BERGANTUNG ANTARA KAWASANGLOBALISASI EKONOMI DAN SALING BERGANTUNG ANTARA KAWASAN
GLOBALISASI EKONOMI DAN SALING BERGANTUNG ANTARA KAWASAN
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Ekonomi Pembangunan Topik 1 (Tutorial)
Ekonomi Pembangunan Topik 1 (Tutorial) Ekonomi Pembangunan Topik 1 (Tutorial)
Ekonomi Pembangunan Topik 1 (Tutorial)
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosa
 
Definisi negara maju_dan_berkembang
Definisi negara maju_dan_berkembangDefinisi negara maju_dan_berkembang
Definisi negara maju_dan_berkembang
 

Similar to EKONOMI INTERNASIONAL

Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )Triadirama
 
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsEkonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsIntan Kurniasari
 
Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Ahwal Dejiro
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalWarsih acih
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilamielasieuzzumaki
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalNurmalaSari52
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)endah dwis
 
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianJoel mabes
 
Tugas uts. ekonomi internasional
Tugas uts. ekonomi internasionalTugas uts. ekonomi internasional
Tugas uts. ekonomi internasionalNi made lena Elisa
 
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...Novi Siti
 
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx  pertumbuhan ekonomiPresentation4.pptx  pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomiiswah yuni
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Universitas Bina Bangsa
 
Seminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialSeminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialLazuardi45
 

Similar to EKONOMI INTERNASIONAL (20)

Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
 
466-1623-1-PB.pdf
466-1623-1-PB.pdf466-1623-1-PB.pdf
466-1623-1-PB.pdf
 
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsEkonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
 
Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Ekbang PLPG 2012.pdf
Ekbang PLPG 2012.pdfEkbang PLPG 2012.pdf
Ekbang PLPG 2012.pdf
 
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
 
Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiGlobalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomi
 
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
 
Tugas uts. ekonomi internasional
Tugas uts. ekonomi internasionalTugas uts. ekonomi internasional
Tugas uts. ekonomi internasional
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
 
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx  pertumbuhan ekonomiPresentation4.pptx  pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
 
Seminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialSeminar Krisis Finansial
Seminar Krisis Finansial
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

EKONOMI INTERNASIONAL

  • 1. EKONOMI INTERNASIONAL “RESUME UTS” NAMA : ABDU LUCKYA. KELAS : 6K-MKP NIM : 11150345 DOSEN : ADE FAUJI SE, MM RUANGAN : C.1.3 HARI/TANGGAL : SELASA, 10 APRIL 2018 UNIVERSITAS BIINA BANGSA BANTEN
  • 2. 1 RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL Pengertian ekonomi internasional dan ruang lingkupnya Ekonomi Internasional adalah suatu cabang yang berasaldari ilmu ekonomi, yang mempelajari dan menganalisis mengenai transaksi serta permasalahan ekonomi secara internasional (eksport dan inport) yang meliputi perdagangan, keuangan atau moneter maupun organisasi ekonomi (organisasi swasta maupun pemerintah) dan kerjasama antara negara. Atau definisi ekonomi internasional yang lainnya adalah suatu ilmu yang membahas mengenai akibat saling ketergantungan antara negara-negara yang ada di dunia, baik itu dari segi perdagangan maupun dari segi pasar kredit Internasional. Maka didalam ekonomi internasional permasalahan utama yang di hadapi umumnya sama dengan ekonomi yang lain, yaitu masalah mengenai kelangkaan barang maupun masalah pilihan barang, yang diartikan produk ialah barang maupun jasa yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh manusia. Tujuan dan ruang lingkup ekonomi Internasional Tujuan dari ekonomi ini adalah untuk dapat mencapai atau meningkatkan kemakmuran yang lebih baik untuk manusia. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan mengadakan berbagai macam kegiatan, misalnya kegiatan di bidang perdagangan (eksport dan inport), perkreditan, perasuransian, invertasi dan di bidang yang lainnya. Perbedaan dalam sifat maupun cara antara perdagangan internasional dengan perdadangan didalam negri dapat disebabkan oleh berbagai macamhal, diantaranya sepertidi bawah ini:  Perbedaan dalam hukum peraturan menganai jual-beli, uang, peraturan bea, dan lain-lain.  Perbedaan dalam adat-istiadat, kegemaran, kebiasaan, musim dan perbedaan kondisi pasar.  Perbedaan karena keadaan politik, sosial-budaya, ekonomi dan kultural. Dan inilah ruang lingkup ekonomi internasional:  Yang pertama, teori dan kebijakan keuangan atau moneter International.  Yang kedua, teori dan kebijakan perdagangan International.
  • 3. 2  Yang ketiga, organisasi dan kerjasama ekonomi International.  Dan yang keempat, perusahaan dan bisnis International. Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud ekonomi internasional yaitu ekonomi yang membahas mengnai permasalahan ekonomi secara Internasional atau secara global, misalnya seperti eksport dan inport barang. Masalah-Masalah Ekonomi Internasional Terkini Ekonomi internasional telah mengalami perkembangan pesat terutama dalam dua dekade terakhir. Pertama, pusat perdagangan secara pelan tapi pasti mulai bergeser dari wilayah samudra atlantik yang di dominasi Amerika Serikat dan Eropa ke wilayah samudra pasifik yang memunculkan negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Kedua, arus barang dan jasa dari satu negara ke negara lain sudah sedemikian lancar, sehingga negara- negara seakan-akan tanpa batas. Namun demikian, seiring dengan perkembangan pesat dalam perdagangan dunia, muncul pula permasalahan serius. 1. Masalah Proteksionisme Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari globalisasi dan pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan perdagangan, namun kebijakan proteksionisme di berbagai negara-negara maju (developed countries) masih saja berlangsung. Negara maju masih melindungi petaninya dari persaingan internasional. pemberian subsidi ekspor dan bantuan domestik masih tetap dilakukan. 2. Masalah Fluktuasi Kurs Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs dapat berada jauh diluar keseimbangan untuk jangka waktu lama). Ketidakstabilan ini ikut memberi sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia 3. Masalah Pengangguran Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam jangka waktu lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya. Pengangguran bukan lagi merupakan masalah yang menerpa penduduk miskin dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa penduduk kata dan berpenghasilan tinggi. 4. Masalah Krisis Ekonomi
  • 4. 3 Krisis ekonomi yang cukup parah yang menghantam sebagian negara-negara Asia Timur dan Tenggara termasuk Indonesia, yang hingga kini sebagian dari negara-negara korban krisis belum pulih sepenuhnya. Meski bertumbuh namun laju pertumbuhan ekonomi di sebagian wilayah Asia tidak setinggi pada waktu sebelum krisis ekonomi terjadi. 5. Masalah Inequalities Meningkatnya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan yang dihadapi negara-negara paling miskin di dunia terutama di benua Afrika. Perdagangan internasional belum mampu mengurangi angka kemiskinan di negara-negara miskin yang paling miskin. Hal ini disebabkan oleh nilai jual komoditi negara miskin sangat rendah dibanding komoditi negara maju yang nilai jual produknya relatif lebih tinggi. Bayangkan bagaimana segudang komoditi pertanian yang harus dihasilkan dengan menggunakan lahan yang begitu luas hanya ditukarkan dengan satu buah sepeda motr yang diproduksi oleh negara maju. Masalah-Masalah Ekonomi Internasional Terkini Suatu negara akan berupaya untuk menuju kemakmuran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan tujuan adanya pengakuan dunia dan demi majunya negara tersebut.Ekonomi internasional merupakan langkah awaluntuk mewujudkan tujuan negara tersebut, selain itu terbentuk ekonomi internasional memiliki beragam faktor yang melatarbelakangi lahirnya kebijakan tersebut, antara lain.  Munculnya perubahan harga pasar.  Ketimpangan dalam memperoleh keuntungan dan pendapatan.  Adanya faktor permintaan dan penawaran yang tidak seimbang.  Keterbatasan sumber daya yang dimiliki.  Perbedaan kemajuan teknologi.  Peredaan dalam modernisasi kegiatan produksi barang dan jasa. Manfaat Ekonomi Internasional Ekonomi internasional akan menciptakan adanya kerjasama ekonomi antarnegara yang ditandai dengan banyaknya investasi asing yang masuk dan meningkatnya kegiatan ekspor import. Manfaat ekonomi internasional akan memberikan banyak perubahan bagi negara untuk menuju sebuah peradaban baru yang lebih baik dalam kegiatan ekonomi,
  • 5. 4 teknologi dan sosial. Berikut manfaat-manfaat yang diperoleh dengan adanya ekonomi internasional, yaitu. 1. Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan Salah satu wujud dari ekonomi internasional adalah adanya perdagangan internasional. Ketika suatu negara memiliki keterbatasan dalam menjalankan kegiatan produksi di dalam negeri itu sendiri, maka untuk memenuhi kebutuhan akan permintaan yang terus meningkat dari masyarakat,negara membutuhkan sebuah langkah yang mampu menyeimbangkan kondisi seperti ini. Langkah yang tepat untuk solusi tersebut adalah dengan membuka perdagangan internasional 2. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa Faktor sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu negara merupakan faktor penting yang akan menentukan terhadap jenis produk barang dan jasa yang akan dihasilkan oleh negara tersebut. Karena dua faktor tersebut maka akan menimbulkan adanya kendala yang akan menjadi penyebab adanya keterbatasan produksi yang dimiliki oleh negara, bahkan terdapat sebuah negara yang 40% kebutuhan konsumsi dalam negerinya hanya bisa terpenuhi dengan mengandalkan kegiatan import, hal ini karena keterbatasan jumlah prasarana yang dimiliki oleh negara itu. 3. Harga barang dan jasa akan lebih murah Kelangkaan produk di pasar akan membawa dampak buruk bagai kestabilan harga pasar. Umumnya terjadinya kelangkaan produk bisa terjadi karena sedikitnya pelaku usaha dalam satu jenis industri tertentu sehingga berakibat pada rendahnya tingkat produksi, selain itu langkanya bahan baku juga akan menjadi kendala dalam menurunnya kegiatan produksi. Dengan kondisi pasar yang seperti maka ketika banyak permintaan dari masyarakat yang terus meningkat, akan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah permintaan yang ada, sehingga akan memicu perubahan harga yang lebih cenderung menjadi semakin mahal. 4. Menambah sumber pendapatan negara Manfaat ekonomi internasional dengan adanya dibukanya pasar perdagangan dunia memberikan dampak positif untuk potensi meningkatkan kegiatan ekspor. Indonesia
  • 6. 5 negara yang kaya akan hasil buminya yang berupa energi dan agroindustri, maka akan menjadi negara yang sangat diuntungkan dengan adanya kekayaan alam tersebut yaitu menempatkan negara sebagaipemasok sumber-sumber bahan baku untuk beberapa negara yang memiliki keterbatasan dalam sumber daya alam, seperti Amerika dan China. 5. Meningkatkan perkembangan teknologi Teknologi umumnya diciptakan oleh negara maju yang mana di negara tersebut terdapat sarana dan prasarana lengkap untuk menunjang dalam semua kegiatan baik itu untuk research and development atau penemuan baru di bidang Informasi Teknologi (IT). Bagi negara berkembang yang tidak bisa mengikuti perkembangan dari negara maju, akan menempatkan mereka hanya sebagai penikmat teknologi. Dengan adanya ekonomi internasional, akan menjadi faktor utama dalam membuka adanya pemerataan tersebarnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana teknologi tersebut tidak hanya di nikmati oleh negara berkembang saja, melainkan dapat dipelajari dan akhirnya mampu mengembangkan untuk diterapkan dalam berbahagia aspek kehidupan manusia yang berdampak pada memberikan kemudahan dalam kecepatan informasi. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
  • 7. 6 MERKANTILISME Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagaistandard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut. Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain. Sumber kekayaan Negara akandiperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda. Latar belakang munculnya Merkantilisme:  Munculnya Negara-negara merdeka diEropa (Inggris, Perancis,Jerman,Italia, dan Belanda)  Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.  Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.  Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.  Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah- wilayah baru. Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:  Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya  Meningkatkan perdagangan luar negeri  Mengembangkan industri berorientasi ekspor  Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri  Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian  Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat tinggi.  Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari Negara lain.
  • 8. 7 Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:  Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor  Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.  Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat  Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama  Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia. David Hume (1711-1776) Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factorkeadilan, dan beranggapan bahwa ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya. Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut. Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal : “Price Specie-flow Mechanism”, David Hume presented areasonably complete description of the interrelationship between a country’s balance of trade, the quantity of money, and the general level of prices. In international trade theory this has becaome known as the price specie-flow mechanism. Dalam teorinya ini, Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu Negara (Teguh Sihono, 2008). NEO-MERKANTILISME
  • 9. 8 yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff barrier. Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan, peraturan kesehatan, dll. TEORI KLASIK Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) Adam Smith mengemukakan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut (absolute advantage) dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain yang tidak mempunyai keunggulan absolut (absolute disadvantage) terhadap negara lain yang memproduksi barang sejenis. Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan,seperti letak geografis, iklim, kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), jumlah penduduk, modal, dan lain-lain. Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam artibahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value ) Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Contohsebagai berikut: Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris memiliki faktor produksitenaga kerja yang homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untukmenghasilkan 1 unit gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing- masingmembutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit.
  • 10. 9 Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit Produksi Amerika Inggris Gandum 8 10 Pakaian 4 2 Daritabeldiatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing- masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain. Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda,dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan. TEORI KEUNGGULAN MUTLAK (ABSOLUTE ADVANTAGE)
  • 11. 10 Adam Smith (1723-1790) Teori Keunggulan Mutlak/Absolut menurut AdamSmith bahwa setiap Negara akan memperoleh manfaat perdagangan Internasional apabila melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari Negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan Negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di Negara tersebut secara efisien. Ada beberapa asumsi dari teori keunggulan mutlak/absolut ini: 1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja 2. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama 3. Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang 4. Biaya ditanspor ditiadakan Teori keunggulan mutlak/absolut adalah situasi ekonomi di mana penjual mampu menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dari produk yang diberikan, saat menggunakan jumlah yang sama sumber daya yang digunakan oleh pesaing untuk menghasilkan jumlah yang lebih kecil. Hal ini dimungkinkan bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara memiliki keuntungan absolut di pasar. Kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan lebih efisien juga memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan lebih, dengan asumsi bahwa semua unit yang diproduksi dijual. Biaya juga merupakan faktor yang terlibat dalam menentukan apakah keuntungan absolut ada. Ketika itu adalah mungkin untuk memproduksi lebih banyak produk dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, ini biasanya diterjemahkan ke dalam biaya produksi yang lebih rendahper unit. Bahkan dengan asumsibahwa produsen menjual setiap unit dengan biaya sedikit di bawah kompetisi, hasil akhir masih harus keuntungan yang lebih tinggi pada setiap unit yang dijual. Teori Keunggulan Mutlak/Absolut lebih mendasarkan pada besaran/variabelriil bukan moneter, sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam artibahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan
  • 12. 11 akan makin tinggi nilai barang tersebut (LaborTheory of value). Teori Absolute Advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja. Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogen serta merupakan satu-satunya faktor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Namun teori itu mempunyai dua manfaat: pertama, memungkinkan kita dengan secara sederhana menjelaskan tentang spesialisasi dan keuntungan dari pertukaran. Kedua, meskipun pada teori-teori berikutnya (teori modern) kita tidak menggunakan teori nilai tenaga kerja, namun prinsip teori ini tidak bisa ditinggalkan (tetap berlaku). Menurut beliau bahwa perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi agar produktivitas tenaga kerja bertambah karena dengan adanya spesialisasi akan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Disamping itu, beliau juga menitik beratkan pada luasnya pasar. Pasar yang sempit akan membatasi spesialisasi (Devition of Labour) oleh karena itu pasar harus seluas mungkin supaya dapat menampung hasil produksi sehingga perdagangan Internasional menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingkat Investasi G=f (I). Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut: 1. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak. 2. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
  • 13. 12 Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebutdengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebutmemiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang. Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadapsatu macamproduk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain. Pandangan Adam Smith (1723-1790) atas konsep nilai dibedakan menjadi 2 yaitu nilai pemakaian dan nilai penukaran. Hal ini menimbulkan paradok nilai, yaitu barang yang mempunyai nilai pemakaian (nilai guna yang sangat tinggi, misalnya air dan udara, tetapi mempunyai nilai penukaran yang sangat rendah. Malahan boleh dikatakan tidak mempunyai nilai penukaran. Sedangkan di sisi lain barang yang nilai gunanya sedikit tetapi dapat memiliki nilai penukaran yang tinggi, seperti berlian. Hal ini baru diselesaikan oleh ajaran nilai subyektif. Masngudi (2006) menjelaskan bahwa teori keunggulan absolut dari Adam Smith mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut: 1. Teori keunggulan absolut tidak menjelaskan dengan mekanisme apa dunia memperoleh keuntungan dan output dan bagaimana dibagikan di antara para penduduk masing-masig negara. 2. Dalam model teori keunggulan absolut tidak menjelaskan bagaimana jikalau negara yang satu sudah mengadakan spesialisasi sedangkan yang lain masih memproduksikan kedua produk. 3. Bahwa labor productivity berbeda-beda. 4. Bahwa Adam Smith tak terpikirkan adanya negara negara yang sama sekali tidak memiliki keunggulan absolut.
  • 14. 13 Contoh 1: Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas dengan asumsi (anggapan) masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi pakaian dan 50 tenaga kerja untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu: Produk Indonesia India Pakaian 40 unit 20 unit Tas 20 unit 30 unit Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di Indonesia mampu memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa memproduksi 20 unit. Sedangkan India memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi tas karena India bisa membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas. Jadi Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dan India memiliki keunggulan mutlak dalam produksi tas. Apabila Indonesia dan India melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut: Produk Indonesia India Pakaian 80 unit 0 unit Tas 0 unit 60 unit Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat. Karena Indonesia dan India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang menjadi spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit pakaian dan 50 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat menjadi 80 unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan komoditi- komoditi tertentu dengan lebih efisien, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain. TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF(Comparative Advantage Theory)
  • 15. 14 Dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional, setiap negara perlu memperhatikan teori-teori yang dapat dijadikan pedoman dalam menerapakan kegiatan perdagangan internasional. Sebagai contoh Teori Keunggulan Mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723-1790) dimana suatu negara melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Hal ini memungkinkan suatu individu, perusahaan, bahkan negara untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan lebih efisien serta memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan lebih. Selain itu, David Ricardo dalam bukunya yang berjudul On the Principles of Economy and Taxation (1817) mengemukakan bahwa setiap negara dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional, baik memiliki maupun tidak memiliki keunggulan absolutnya sendiri. Artinya, suatu negara apabila berdagang dengan negara lain sekalipun tidak memiliki keunggulan absolut, masih dapat memperoleh keunggulan komparatif. Prinsip keunggulan komparatif mengatakan bahwa setiap negara atau bangsa seperti halnya orang, akan memperoleh hasil dari perdagangannya dengan mengekspor barang-barang atau jasa yang merupakan keunggulan komparatif terbesarnya dan mengimpor barang-barang atau jasa yang bukan merupakan keunggulan komparatifnya. Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien (memiliki kerugian absolut terhadap) dibanding negara lain dalam memproduksi kedua barang, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor komoditi yang memiliki kerugian mutlak lebih kecil (ini merupakan komoditi dengan keunggulan komparatif) dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian mutlak yang lebih besar (komoditi ini memiliki kerugian komparatif).
  • 16. 15 Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain, misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju. Keunggulan komparatif (Comparative Advantages) adalah keuntungan atau keunggulan yang diperoleh suatu negara dari melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu barang yang memiliki harga relatif (relative price) yang lebih rendah dari produksi negara lain. Atau,dengan kata lain, suatu negara hanya akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo membedakan perdagangan menjadi dua keadaan yaitu: 1. Perdagangan dalam negeri. 2. Perdagangan luar negeri. Menurut Ricardo, keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat berlaku di dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar biaya tenaga kerja, karena adanya persaingan bebas dan kebebasanbergerak dari faktor-faktor produksi tenaga kerja dan modal. Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam
  • 17. 16 memproduksi barang-barang tertentu apabila memiliki biaya tenaga kerja yang paling kecil. Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau biaya mutlak. Karena faktor-faktor produksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat bergerak bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu negara mungkin akan ditukarkan dengan barang-barangdari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang tersebut berlainan. Teori Keunggulan Komparatif ini berlandaskan pada asumsi: a. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut,dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya. b. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang. c. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal pemasaran d. Produksi dijalankan dengan biaya tetap,hal ini berartiskala produksi tidak berpengaruh. e. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu, suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya bilamana negara tersebutmempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi. David Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua jenis barangbila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional yang saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asalkan negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya relatif terkecil dari negara lain. Dengan kata lain, setiap negara akan memperoleh keuntungan jika masing- masing melakukan spesialisasi pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya pada biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat diprosukdinya pada biaya yang relatif lebih mahal. Ini menjelaskan bahwa mengapa suatu negara yang memiliki
  • 18. 17 sumber daya sangat lengkap, negara tersebut memilih mengimpor atau mengekspor daripada memproduksi untuk digunakan sendiri. Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap) negara lain dalam memproduksi kedua jenis komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor barang yang memiliki kerugian absolut lebih kecil (ini merupakan komoditi dengan keunggulan komparatif) dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian absolut lebih besar (komoditi ini memiliki kerugian komparatif). Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas asumsi berikut ini : a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara. b. Tidak ada perubahan teknologi. c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja. d. Ongkos produksi dianggap konstan. e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol). f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui batas negara. g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar faktor produksi. h. Distribusi pendapatan tidak berubah. i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter. Untuk mempertegas teorinya, David Ricardo memberlakukan beberapa asumsi, yaitu : 1. Hanya ada 2 negara yang melakukan perdagangan internasional. 2. Hanya ada 2 barang (komoditi) yang diperdagangkan. 3. Masing-masing negara hanya mempunyai 1 faktor produksi (tenaga kerja) 4. Skala produksi bersifat “constant return to scale”, artinya harga relatif barang- barang tersebut adalah sama pada berbagai kondisi produksi. 5. Berlaku labor theory of value (teori nilai tenaga kerja) yang menyatakan bahwa nilai atauharga dari suatubarang (komoditi) dapat dihitung dari jumlah waktu(jam kerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.
  • 19. 18 6. Tidak memperhitungkan biaya pengangkutan dan lain-lain dalam pemasaran. Selain itu, David Ricardo (1772-1823) juga menyatakan bahwa nilai penukaran ada jikalau barang tersebut memiliki nilai kegunaan. Dengan demikian sesuatu barang dapat ditukarkan bilamana barang tersebut dapat digunakan. Seseorang akan membuat sesuatu barang, karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang. Selanjutnya David Ricardo juga membuat perbedaan antara barang yang dapat dibuat dan atau diperbanyak sesuai dengan kemauan orang, di lain pihak ada barang yang sifatnya terbatas ataupun barang monopoli (misalnya lukisan dari pelukis ternama, barang kuno, hasil buah anggur yang hanya tumbuh di lereng gunung tertentu dan sebagainya). Dalam hal ini untuk barang yang sifatnya terbatas tersebut nilainya sangat subyektif dan relatif sesuai dengan kerelaan membayar dari para calon pembeli. Sedangkan untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan. Contoh Bentuk Kegiatan Perdagangan Berdasarkan Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) Berikut ini tabel berdasarkan keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo : Tabel Hasil Kerja Satu Orang Per Hari. Negara Produksi kain Produksi anggur Inggris 40 yard 30 botol Portugal 50 yard 75 botol Dari tabel di atas dapat dilihat ternyata Inggris tidak memiliki keunggulan mutlak baik dalam produksi kain maupun produksi anggur, tetapi menurut David Ricardo antara Inggris dan Portugal tetap bisa melakukan perdagangan yang saling menguntungkan dengan cara membandingkan biaya relatif masing-masing produk. Berdasarkan perhitungan efisiensi biaya relatif, terbukti bahwa : - Inggris memiliki keunggulan komparatif pada produksi kain. - Portugal memiliki keunggulan komparatif pada produksi anggur.
  • 20. 19 Perhitungan tabel: - Di Inggris, 1 yard kain = 0,75 anggur (30 botol : 40 yard) yang ternyata lebih murah dibandingkan dengan harga kain di Portugal yaitu 1 yard kain = 1,5 anggur (75 botol : 50 yard). - Di Portugal, 1 botol anggur = 0,67 yard kain (50 yard : 75 botol), yang ternyata lebih murah dibandingkan dengan harga anggur di Inggris yaitu 1 botol anggur = 1,33 yard kain (40 yard : 30 botol)
  • 21. 20 TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Teori Heckscher – Ohlin Teori modern Perdagangan Internasional adalah teori yang dikemukakan pertama kali oleh Bertil Ohlin dalam bukunya interregional and International Trade (1933). Sebagian dari teori Bertil Ohlin didasarkan atas tulisan gurunya, yaitu Eli Heckscher,sehingga teori ini lebih dikenal dengan teori Heckscher-Ohlin atau disingkat dengan Teori H-O. Dalam analisisnya, teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah kurva isocost, yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama, dan kedua adalah kurva isoquant, yaitu kurva yang menggambarkan total produksi yang sama. keseimbangan akan terjadi apabila kurva isocost bersinggungan dengan kurva isoquant. Jadi pada titik persinggungan tersebut akan terjadi produksi yang optimal dengan biaya tertentu. Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan produktivitas. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern H-O ini dikenal sebagai .The Proportional Factor Theory.. Selanjutnya negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksinya. Asumsi dan Kelemahan Asumsi Teori Heckscher - Ohlin Teori H- O didasarkan pada asumsi – asumsi sebagai berikut: 1. Ada 2 negara, 2 barang dan 2 faktor produksi. Maksudnya masing – masing negara ( negara 1 dan negara 2) harus memiliki 2 barang yang berbeda (mis: barang X dan Barang Y) untuk dipedagangkan selain itu masing – masing negara menggunakan 2 faktor produksi yaitu tenaga kerja (L) dan modal (K). 2. Kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam produksi. Jadi jika faktor harga sama di kedua negara, maka produsen di kedua negara akan menggunakan secara tegas jumlah L dan K yang sama dalam produksi masing – masing negara. Karena faktor harga biasanya berubah, produsen di tiap negara akan menggunakan
  • 22. 21 lebih banyak faktor yang relatif murah di negara tersebut untuk meminimumkan biaya produksi. 3. Barang X padat tenaga kerja (L) dan Barang Y padat Modal (K) dikedua negara. Ini berarti bahwa barang X memerlukan relatif banyak L untuk menghasilkan dari pada barang Y di kedua negara. Ini berarti L/KX lebih tinggi dari pada L/KY. 4. Constant return to scale dalam 2 produksi barang di kedua negara Ini berarti pertambahan jumlah L dan K yang digunakan dalam produksi berbeda barang akan menambah output komoditi dalam produksi yang sama. 5. Spesialisasi tak sempurna(incomplete) dalam produksi di kedua negara. Ini berarti bahwa meskipun dengan perdagangan bebas, kedua negara tetap memproduksi duamacam barang. 6. Selera yang sama di kedua negara Ini berarti bahwa preferensipermintaan di kedua negara digambarkan dalam bentuk kurva dan lokasi kurva indiferen yang identik. 7. Persaingan sempurna di kedua barang dan faktor pasar di kedua negara. Ini berarti bahwa produsen, konsumen, dan pedagang baarang X dan Y di kedua negara terlalu keci atau tidak bisa mempengaruhi harga barang. 8. Mobilitas faktor secara sempurna di tiap negara, tetapi tidak dalam mobilitas faktor internasional. Ini berarti bahwa L dan K bebas untuk bergerak dari daerah dan industri – industri dengan pendapatan rendah ke daerah dan industri dengan pendapatan yang tinggi untuk tipe yang sama dari L dan K adalah sama diseluruh daerah,pemakai dan industri negara,tetapi tidak bebass bergerak untuk faktor internasional. 9. Tidak ada biaya transportasi,tarif, atau halangan lainnya dalam aliran perdagangan internasional yang bebas. ini berartibahwa spesialisasi produksi berjalan terussampai harga relatif atau absolut sama di kedua negara dengan perdagangan. 10. Semua sumber daya produktif atau faktor produksi pada masing-masing negara dapat dikerahkan secara penuh dalam kegiatan produksi. Jadi, semua sumber daya yang ada di dalam suatu negara secarapenuh digunakan untuk kegiatan produksi dalam negara tersebut. 11. Perdagangan internasional yang terjadi sepenuhnya seimbang (total nilai ekspor sama dengan total nilai impor).
  • 23. 22 Jadi, dalam hubungan perdagangan tersebut kedua negara memiliki total nilai ekspor dan impor yang sama. Sama dengan teori– teori lainnya, Asumsidari teori H –Ojuga terdapatkelemahan. Kelemahan tersebut antara lain: Kelemahan asumsi teori H – O. 1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan negara sering menggunakan teknologi yang berbeda. 2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih menjadi masalah. Halini karena sebagian besarperdagangan adalah produk negara industri yang bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan dengan model faktor endowment H-O. 3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor secara internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan kesamaan relatif harga produk dan faktor antarnegara. Maknanya adalah hal ini merupakan modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O. 4. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak Negara yang masih memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor. Kondisi fakta terkini yang tidak sesuai dengan asumsi teori H-O , antara lain: 1. kondisi permintaan dan penawaran komoditas perdagangan senantiasa mengalami perubahan karena variabel yang mempengaruhinya senantiasa berubah. 2. teori perdagangan terbaru menyatakan bahwa pengetahuan, dan pengetahuan adalah variabel penentu keputusan perdagangan dan investasi. 3. jumlah dan kualitas faktor produksi dan teknologi berubah dari waktu ke waktu; serta 4. variabel ongkos transportasi diperhitungkan. Hiportesis Teori Heckscher – Ohlin hipotesis yang telah dihasilkan oleh Teori Heckcher - ohlin, antara lain: 1. produksi barang ekspor di tiap negara naik, sedangkan produksi barang impor di tiap negara turun. 2. harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
  • 24. 23 3. harga labor di kedua negara cenderung sama, harga barang X di kedua negara cenderung sama demikian pula harga barang Y di kedua negara cenderung sama. 4. perdagangan akan terjadi antara negara yang kaya kapital dengan negara yang kaya labor. 5. masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk melakukan produksi. Sehingga negara yang kaya kapital maka ekspornya padat kapital dan impornya padat karya, sedangkan negara kaya labor ekspornya padat karya dan impornya padat kapital. Faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional menurut teori Heckscher – Ohlin. Faktor Intensitas (intensive) Barang Y disebut capital intensive jika capital labor ratio (K/L) yang digunakan dalam menghasilkan Y lebih besar dari pada K/L yang digunakan dalam menghasilkan X. Contoh: jika untuk menghasilkan 1 unit barang Y dibutuhkan 2 unit kapital (2K) dan 2 unit tenga kerja (2L), maka K/L = 2/2 =1, jika dalam waktu yang sama 1 K dan 4L dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit barang X, maka K/L = 1/4 . Karena K/L= ¼, maka dapat dikatakan bahwa Y adalah capital intensie dan X adalah labor intensive. Hal penting dalam mengukur intensitas tenaga kerja dan modal dari 2 barang adalah jumlah kapital per unit labor (K/L) dan bukan jumlah total dari kapital dan tenaga kerja yang digunakan dalam menghasilkan barang – barang tersebut. Faktor Kelimpahan ( Abundant) Ada 2 cara untuk menetapkan faktor kelimpahan, yaitu: 1. berdasarkan unit fisik contoh: negara 2 kaya raya akan modal (capital abundant) jika perbandingan antara jumlah total dari modal dengan jumlah total dari tenaga kerja yang tersedia negara 2 lebih besar dari pada negara 1 (TK/TL negara 2 TK/TL negara 1). 2. berdasarkan perbandingan harga contoh: negara 2 kaya raya akan modal jika perbandingan antara harga modal yang disewakan dengan harga dari jam kerja adalah lebih rendah di negara 2 dari pada di negara 1 (PK/Pl negara 2 PK/PL negara 1).
  • 25. 24 Hubungan antara 2 definisi faktor kelimpahn adalah jelas. Definisi berdasarkan unit fisik hanya mempertimbangkan faktor – fsktor penawaran. Definisi berdasarkan perbandingan harga mempertimbangkan baik faktor penawaranmaupun faktor permintaan. Faktor Endowment Faktor endowmwnt merupakan seluruh potensi atau kekayaan suatu negara yang dapat digambarkan dengan production possibility curve. Taste atau pola konsumsi dapat digambarkan dengan indiferen curve. Model H –O sering ditiunjukkan sebagai faktor perbandingan atau faktor teori endowment, yang sama setiap negara berspesialisasi dan mengekspor komoditi yang intensif pada faktor yang relatif lebih berlimpah dan murah, dan mengimpor komoditi yang intensif pada faktor yang relatif langka dan mahal. Teorema H – O merupakan keuntungan komparatif dari pada mengasumsikannya. Jadi teorema H – O adalah dalil yang menyatakan bahwa perbedaan dalam faktor kelimpahan dan harga barang relatif diantara 2 negara. Perbedaan kemudian ditranslasikan ke dalam perbedaan dalam harga barang dan faktor absolut di antara 2 negara.
  • 26. 25 KEBIJAKSANAAN EKONOMI INTERNASIONNAL ( KEBIJAKAN TARIF ) DEFINISI DAN JENIS-JENIS TARIF Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean (suatu daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean). Tarif merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan internasional. Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor impor pembebanan tarif dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain : 1. Exports Duties (bea ekspor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas wilayah suatu negara. 2. Transit Duties (bea transit) Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain. 3. Import Duties (bea impor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir. Aplikasi atau penerapan dari pengenaan tarif terutama dalam bentuk bea masuk adalah sebagai berikut : 1. Pembebasan bea masuk atau tarif rendah yaitu antara 0% sampai dengan 5%, yang dikenakan untuk bahan kebutuhanpokok dan vital, sepertiberas,mesin-mesin, alat- alat militer dan lain-lain.
  • 27. 26 2. Tarif sedang antara 5% sampai dengan 20%, yang dikenakan untuk barang setengah jadi dan barang-barang lain yang belum cukup diproduksi di dalam negri. 3. Tarif tinggi diatas 20%, yang dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang- barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negri dan bukan barang kebutuhan pokok. SISTEM TARIF Dalam menentukan besarnya tarif yang berlaku bagi setiap barang atau komoditi yang diperdagangkan secara internasional, para pelaku perdagangan internasional (eksportir- importir) menggunakan pedoman berdasarkan sistem tarif yang berlaku. Sistem tarif yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Tarif Tunggal (Single Column Tariff) Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya (prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana saja, tanpa kecuali. 2. Tarif Umum/Konvensional (General Conventional/Tariff) Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda antara satu negara dengan negara lain. 3. Tarif Preferensi (Preferensi Tariff) Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang persentasenya diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang diberlakukan oleh negara terhadap komoditi yang diimpor dari negara-negara tertentu karena adanya hubungan khusus antara negara pengimpor dengan negara pengekspor. CARA PENGENAAN TARIF Dalam pelaksanaannya, sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain : 1. Dasar Nilai ( Ad Valeroom )
  • 28. 27 Besarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat prosentase tarif dikalikan harga CIF dari barang tersebut. Sebagaicontoh, harga CIF suatu barang adalah US$100 dan besarnya tarif bea masuk 10%, sedangkan kurs US$1 = Rp. 5.000,- . Maka besarnya bea masuk yang dikenakan sebesar = 10% x US$100 x Rp. 5.000,- = Rp. 50.000,- 2. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor. Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-barang atau komoditi seperti dibawah ini : 1. Semen : Rp. 3.000,- per ton 2. Sepatu : Rp. 14.500,- per pasang 3. Piring : Rp. 5.000,- per lusin 4. Jeruk : Rp. 500 per kg 5. VCR : Rp. 250.000,- per unit 3. Compound Duties Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valeroom dan ad specific Contoh : sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad valeroom ditambah dengan Rp. 50.000,- setiap unit. Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk tersebut, antra lain : 1. Dasar Nilai ( Ad Valeroom) bersifat proprsional. Keuntungan : a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi. b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai lualitasnya.
  • 29. 28 Kerugian : a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap. b. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau kemacetan arus barang di pelabuhan. 2. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) bersifat regresif. Keuntungan : a. mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai kualitasnya. b. dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam negri.. Kerugian : a. pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak membedakan harga dan kualitas barang. b. hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang bersifat statis. DAMPAK TARIF IMPOR Pembebanan tarif terhadap suatu komoditi atau barang dapat mempunyai dampak (effect) terhadap perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa macam dampak (effect) tarif tersebut adalah : 1. Dampak terhadap harga (Price Effect),menyebabkan harga barang di dalam negri naik. 2. Dampak terhadap konsumsi (Consumption Effect), menyebabkan jumlah barang yang diminta di dalm negri (demand) menjadi berkurang. 3. Dampak terhadap produksi (Import Subtitution Effect ), pengenan tarif dapat meningkatkan jumlah produksi yang ada di dalam negri.
  • 30. 29 4. Dampak terhadapredistribusi pendapatan (RedistributionEffect),pendapatanyang diterima pemerintah akan meningkat, juga adanya ekstra pendapatan yang dibayarkan oleh konsumen di dalam negri kepada produsen di dalam negri. KEBIJAKAN NON TARIF ( KUOTA, SUBSIDI, DUMPING )
  • 31. 30 Kebijakan Non Tarif Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady). Macam hambatan non tarif A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) sebagai berikut : 1. Pembatasan spesifik (specific limitation) : a. Larangan impor secara mutlak b. Pembatasan impor (quota system) Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu d. Peraturan kesehatan / karantina e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara f. Perizinan impor (import licence) g. Embargo h . Hambatan pemasaran / marketing 2. Peraturan bea cukai (customs administration rules) a. Tatalaksana impor tertentu (procedure) b. Penetapan harga pabean c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control) d. Packaging / labelling regulations e. Documentation needed f. Quality and testing standard g. Pungutan administrasi (fees) 3. Partisipasi pemerintah (government participation) a. Kebijakan pengadaan pemerintah b. Subsidi dan insentif ekspor
  • 32. 31 Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan ataubantuan kepada indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll. c. Countervaling duties d. Domestic assistance programs 4. Import charges a. Import deposits b. Supplementary duties c. Variable levies Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan non tarif (non-tarif barrier) Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non tarif adalah sebagai berikut: 1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa 2. Pembatasan Kuota Impor 3. Prosedur atau Peraturan Khusus 4. Struktur Pasar 5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus  produk atau jasa yang akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut. Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial. Pembatasan Kuota Impor: Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu negara. Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri. Prosedur atau Peraturan Khusus: Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi menjadi hambatan terbesaryang dihadapi produk luar negeri. Peraturanatauprosedur yang
  • 33. 32 dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa terbatas. Struktur Pasar: Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan pasar lainnya. Halini menjadi pembatas yang cukup nyata terhadapproduk luar yang akan masuk ke dalam negeri. Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan usaha pemasaranakanlebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan. Berbagai Hambatan Nontarif 1. Kuota impor Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeriuntuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor. Macam-macam kuota impor 1. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi). 2. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut perjanjian.
  • 34. 33 3. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota. 4. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk melindungi industri dalam negeri. 2. Pembatasan Ekspor Secara Sukarela Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih. Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negar pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing. 3. Kartel-kartel Internasional Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara. Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga mengendalikan ekspor komoditi tersebut dengan tujuan memaksimalkan dan meningkatkan total keuntungan mereka. Berpengaruh tidaknya suatu kartel ditentukan oleh hal-hal berikut: 1. Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam menentukan harga jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi; 2. Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara,atau pihak yang terhimpun dalam kartel relatif sedikit 4. Dumping Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga
  • 35. 34 yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah; 2. Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat; 3. Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik. 5. Subsidi Ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara. Tujuan suatu negara menerapkan kebijakan non tarif barrier Ada beberapa tujuan penting dari proteksi:  Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran.  Mendorong perkembangan industri baru  Mendiversifikasikan perekonomian  Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu  Memperbaiki neraca pembayaran  Menghindari neraca pembayaran  Menghindari dumping  Menambah pendapatan pemerintah Tujuan kebijakan proteksi adalah:  Memaksimalkan produksi dalam negri.  Memperluas lapangan kerja.  Memelihara tradisional.  Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan.
  • 36. 35  Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain. DAFTAR FUSTAKA http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-ekonomi-internasional-dan.html