Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular potensial seperti KLB dan wabah. Terdapat 6 pokok bahasan utama yaitu konsepsi membangun tim yang efektif, teknik pemecahan masalah secara win-win, kepemimpinan yang efektif, kolaborasi antarprofesi, kerjasama membangun tim, dan kerjasama Tim Gerak Cepat dalam penanggulangan penyakit. Dokumen ini memberikan panduan
MPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAHdrnasseer
Pelatihan ini membahas manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah serta sistem rujukan kasus terkait. Peserta akan mempelajari cara isolasi dan karantina kasus serta kontak erat, serta koordinasi dengan rumah sakit rujukan.
Dokumen ini membahas tentang epidemiologi dan patogenesis tuberkulosis pada anak. Tuberkulosis pada anak merupakan masalah kesehatan penting di negara berkembang karena jumlah populasi anak yang besar. Sekitar 500.000 anak di dunia menderita TB setiap tahunnya dan 200 anak meninggal akibat TB setiap harinya. Faktor risiko penularan TB pada anak tergantung pada tingkat penularan, lama pajanan, dan daya tahan tubuh an
Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular potensial seperti KLB dan wabah. Terdapat 6 pokok bahasan utama yaitu konsepsi membangun tim yang efektif, teknik pemecahan masalah secara win-win, kepemimpinan yang efektif, kolaborasi antarprofesi, kerjasama membangun tim, dan kerjasama Tim Gerak Cepat dalam penanggulangan penyakit. Dokumen ini memberikan panduan
MPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAHdrnasseer
Pelatihan ini membahas manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan wabah serta sistem rujukan kasus terkait. Peserta akan mempelajari cara isolasi dan karantina kasus serta kontak erat, serta koordinasi dengan rumah sakit rujukan.
Dokumen ini membahas tentang epidemiologi dan patogenesis tuberkulosis pada anak. Tuberkulosis pada anak merupakan masalah kesehatan penting di negara berkembang karena jumlah populasi anak yang besar. Sekitar 500.000 anak di dunia menderita TB setiap tahunnya dan 200 anak meninggal akibat TB setiap harinya. Faktor risiko penularan TB pada anak tergantung pada tingkat penularan, lama pajanan, dan daya tahan tubuh an
Jurnal ini membahas deteksi dini risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada penduduk usia 40 tahun ke atas di Kabupaten Pandeglang, Banten dengan menggunakan Carta Prediksi Risiko WHO. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar responden (63,4%) memiliki risiko rendah, sedangkan sisanya (36,6%) memiliki risiko sedang hingga tinggi. Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi berhubungan signif
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
Penemuan obat antiretroviral (ARV) pada tahun 1996 mendorong suatu revolusi dalam perawatan ODHA di negara maju. Meskipun belum mampu menyembuhkan penyakit dan menambah tantangan dalam hal efek samping serta resistensi kronis terhadap obat, namun secara dramatis terapi ARV menurunkan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA, dan meningkatkan harapan masyarakat, sehingga pada saat ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang menakutkan.
Baru mi2 pengamatan epidemiologi - bbpk ciloto nov 2020BidangTFBBPKCiloto
Dokumen tersebut membahas tentang penyiapan pengumpulan data epidemiologi, termasuk menyusun metode dan instrumen pengumpulan data primer dan sekunder serta contoh simulasinya. Dokumen ini juga membahas tentang pengolahan dan analisis data epidemiologi."
1. Dokumen tersebut membahas tentang surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah.
2. Terdapat 5 pokok bahasan utama yaitu dasar epidemiologi, konsep surveilans epidemiologi, jenis penyakit menular dan pola penularannya, respon penanggulangan, serta deteksi dini KLB.
3. Tujuan surveilans adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan penanggulangan penyakit.
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas latar belakang pengendalian tuberkulosis di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis tinggi keempat di dunia. Meskipun target Millenium Development Goals telah tercapai, penerapan strategi DOTS dan standar pelayanan ISTC belum sepenuhnya dilaksanakan di seluruh fasilitas kesehatan. Pedoman ini bertujuan menyusun panduan tatalaksana tuberkulosis berdasarkan bukti ilmiah untuk meningkatkan kualitas pengendal
Laporan tutorial kelompok 6 kedokteran komunitas membahas tentang skenario dr. Lala yang akan melaksanakan tugas PTT di puskesmas di daerah terpencil. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang dr. Lala, tujuan puskesmas, ruang lingkup kedokteran komunitas, serta aspek promosi kesehatan yang akan dikerjakan dr. Lala untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Pedoman ini memberikan panduan bagi tenaga farmasi dalam memberikan pelayanan kefarmasian untuk pasien HIV/AIDS. Pedoman ini mencakup pengenalan HIV/AIDS, terapi antiretroviral, peran tenaga farmasi dalam penanggulangan HIV/AIDS seperti pengelolaan obat dan konseling untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
Dokumen tersebut membahas proses pengelolaan sampah di RW 07 Jetisharjo sejak tahun 2005. Prosesnya dimulai dari pemilahan sampah per rumah tangga, pengolahan organik menjadi pupuk cair dan kompos, serta pengelolaan sampah anorganik dan berbahaya. Proses ini dilakukan secara mandiri oleh masyarakat di bawah koordinasi pengelola sampah tingkat RW. Program ke depan mencakup pengemasan pupuk, pelatihan kerajinan tangan
Peraturan menteri-pendidikan-nasional-republik-indonesia-nomor-76-tahun-2008rsd kol abundjani
Dokumen tersebut merupakan peraturan menteri pendidikan nasional tentang pengelolaan rumah negara di lingkungan departemen pendidikan nasional. Peraturan ini mengatur tentang pengadaan, penetapan status, dan penghunian rumah negara golongan I dan II.
Jurnal ini membahas deteksi dini risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada penduduk usia 40 tahun ke atas di Kabupaten Pandeglang, Banten dengan menggunakan Carta Prediksi Risiko WHO. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar responden (63,4%) memiliki risiko rendah, sedangkan sisanya (36,6%) memiliki risiko sedang hingga tinggi. Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi berhubungan signif
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
Penemuan obat antiretroviral (ARV) pada tahun 1996 mendorong suatu revolusi dalam perawatan ODHA di negara maju. Meskipun belum mampu menyembuhkan penyakit dan menambah tantangan dalam hal efek samping serta resistensi kronis terhadap obat, namun secara dramatis terapi ARV menurunkan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA, dan meningkatkan harapan masyarakat, sehingga pada saat ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang menakutkan.
Baru mi2 pengamatan epidemiologi - bbpk ciloto nov 2020BidangTFBBPKCiloto
Dokumen tersebut membahas tentang penyiapan pengumpulan data epidemiologi, termasuk menyusun metode dan instrumen pengumpulan data primer dan sekunder serta contoh simulasinya. Dokumen ini juga membahas tentang pengolahan dan analisis data epidemiologi."
1. Dokumen tersebut membahas tentang surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah.
2. Terdapat 5 pokok bahasan utama yaitu dasar epidemiologi, konsep surveilans epidemiologi, jenis penyakit menular dan pola penularannya, respon penanggulangan, serta deteksi dini KLB.
3. Tujuan surveilans adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan penanggulangan penyakit.
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas latar belakang pengendalian tuberkulosis di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis tinggi keempat di dunia. Meskipun target Millenium Development Goals telah tercapai, penerapan strategi DOTS dan standar pelayanan ISTC belum sepenuhnya dilaksanakan di seluruh fasilitas kesehatan. Pedoman ini bertujuan menyusun panduan tatalaksana tuberkulosis berdasarkan bukti ilmiah untuk meningkatkan kualitas pengendal
Laporan tutorial kelompok 6 kedokteran komunitas membahas tentang skenario dr. Lala yang akan melaksanakan tugas PTT di puskesmas di daerah terpencil. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang dr. Lala, tujuan puskesmas, ruang lingkup kedokteran komunitas, serta aspek promosi kesehatan yang akan dikerjakan dr. Lala untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Pedoman ini memberikan panduan bagi tenaga farmasi dalam memberikan pelayanan kefarmasian untuk pasien HIV/AIDS. Pedoman ini mencakup pengenalan HIV/AIDS, terapi antiretroviral, peran tenaga farmasi dalam penanggulangan HIV/AIDS seperti pengelolaan obat dan konseling untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
Dokumen tersebut membahas proses pengelolaan sampah di RW 07 Jetisharjo sejak tahun 2005. Prosesnya dimulai dari pemilahan sampah per rumah tangga, pengolahan organik menjadi pupuk cair dan kompos, serta pengelolaan sampah anorganik dan berbahaya. Proses ini dilakukan secara mandiri oleh masyarakat di bawah koordinasi pengelola sampah tingkat RW. Program ke depan mencakup pengemasan pupuk, pelatihan kerajinan tangan
Peraturan menteri-pendidikan-nasional-republik-indonesia-nomor-76-tahun-2008rsd kol abundjani
Dokumen tersebut merupakan peraturan menteri pendidikan nasional tentang pengelolaan rumah negara di lingkungan departemen pendidikan nasional. Peraturan ini mengatur tentang pengadaan, penetapan status, dan penghunian rumah negara golongan I dan II.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memahami diri sendiri dan orang lain dalam konteks hubungan perawat dan klien. Beberapa poin pentingnya adalah model kesadaran diri, tipologi kepribadian, eksplorasi perasaan, mengatur kesan terhadap orang lain, altruisme, serta etika dan tanggung jawab perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Dokumen ini berisi pedoman penataan tatalaksana (business process) yang memberikan acuan bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk membangun dan menata tatalaksana dalam rangka menyusun standard operating procedures yang lebih efisien dan efektif."
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu komunikasi dan beberapa konsep dasar dalam komunikasi kesehatan masyarakat seperti advokasi, kemitraan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, promosi kesehatan, dan komunikasi terapeutik.
Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu dengan tujuan memberikan informasi atau mengubah sikap. Terdapat lima unsur komunikasi menurut Harold Lasswell yaitu komunikator, pesan, saluran, komunikan, dan efek.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi komunikasi sebagai proses penyampaian informasi antara pihak-pihak, cara komunikasi verbal dan nonverbal, sejarah komunikasi, komponen dan proses komunikasi, model-model komunikasi, fungsi komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi."
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tuberkulosis (TBC) dan upaya pencegahannya.
2. TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin.
3. Pencegahan TBC meliputi diagnosis dini dengan pemeriksaan dahak, pengobatan yang tepat waktu, serta menghindari menyebarkan bakteri dengan menutup mulut saat batuk.
Keputusan Kepala Puskesmas Suruh menetapkan kriteria outbreak infeksi dan tindakan penanggulangannya. Kriteria outbreak antara lain peningkatan kasus dua kali lipat dari sebelumnya atau munculnya penyakit baru. Tindakan penanggulangan meliputi penyelidikan, pemutusan rantai penularan, dan penanggulangan seperti pembentukan posko pengobatan.
Penyakit TB Paru sangat Luas untuk dijaring dengan Tujuan Mencari, Mendapatkan dan mengobati.
Indonesia Bebas TB Tahun 2024.
Toss TB
Lebih baik Mencegah dari pada Mengobati.
saya mulai dari diri saya.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Dokumen ini membahas tentang definisi, patogenesis, diagnosis, dan pengobatan TB serta faktor risiko terkena penyakit ini. Pengobatan TB dilakukan dengan strategi DOTS yang meliputi diagnosis melalui pemeriksaan dahak, pengobatan jangka pendek menggunakan kombinasi obat lini pertama, serta pengawasan langsung konsumsi obat pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang perjalanan penyakit tuberculosis (TB) dan peran puskesmas dalam program pengendalian TB, meliputi penemuan terduga kasus, diagnosis, pemantauan pengobatan, serta pengelolaan logistik dan pencatatan/pelaporan. Dokumen tersebut juga membahas peran puskesmas dalam program pengendalian TB yang resisten obat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang manajemen upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas yang mencakup penjelasan pendekatan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan di Puskesmas, manajemen upaya kesehatan masyarakat meliputi identifikasi masalah, perencanaan kegiatan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi, serta contoh pelaksanaan beberapa upaya kesehatan masyarakat seperti kesehatan lingkungan,
Dokumen tersebut membahas kebijakan penanggulangan tuberkulosis (TBC) di Indonesia, yang bertujuan melindungi masyarakat dari penularan TBC. Target program nasional adalah eliminasi TBC pada 2030 dan Indonesia bebas TBC pada 2050. Dokumen ini juga menjelaskan strategi dan aktivitas penanggulangan TBC seperti promosi kesehatan, penemuan kasus, pengobatan, serta peran serta masyarakat.
Teks tersebut membahas tentang farmakoterapi untuk pengobatan tuberculosis (TBC). TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru-paru dan organ lain. Pengobatan TBC dilakukan dengan kombinasi obat anti-TB selama beberapa bulan untuk membunuh bakteri penyebabnya dan mencegah resistensi obat.
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxZhillu
Dokumen tersebut membahas pentingnya komunikasi efektif antar tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan berfokus pada pasien untuk mencapai koordinasi yang baik dan mencegah kesalahan medik. Metode komunikasi seperti SBAR digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien, khususnya saat serah terima antar shift.
Tim pengabmas membahas upaya pengendalian tuberkulosis (TB) paru di masyarakat, termasuk peran kader deteksi dini dan pengawas menelan obat. Dokumen ini menjelaskan pentingnya kader dalam menemukan kasus TB yang belum terdeteksi, serta tugas mereka untuk melakukan skrining gejala, menemani pasien ke fasilitas kesehatan, dan memantau kepatuhan minum obat.
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang pencegahan sekunder dan rehabilitasi penyakit STD. Definisi pencegahan sekunder termasuk diagnosis, rawatan, rujukan, dan notifikasi kes, serta mengesan kontak. Tujuan rehabilitasi adalah untuk memulihkan gaya hidup yang sihat. Kaedah penjagaan meliputi rawatan khusus, modifikasi gaya hidup, dan peranan tenaga kesehatan primer dalam kontrol dan pencegahan penyakit.
Format penyusunan kerangka kurikulum perguruan tinggi memberikan panduan untuk merumuskan kompetensi utama, khusus, dan elemen kompetensi berdasarkan profil program studi dan lembaga. Kemudian menyusun matriks hubungan antara kompetensi, bahan ajar, dan penyebaran mata kuliah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang berbagai program kerja sama KKN-PPM UGM dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta untuk memberdayakan masyarakat melalui tema-tema KKN yang dilaksanakan. Beberapa contoh program tersebut adalah pemberantasan buta aksara, kecakapan hidup bagi remaja putus sekolah, program wajib belajar 9 tahun, pembangunan rumah semi permanen, pembinaan UKM, dan eksploit
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan struktur tanggung jawab pengawasan pendidikan tinggi di Indonesia seiring perubahan peraturan perundang-undangan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang transisi dari sistem pengawasan vertikal ke sistem pengawasan horisontal dan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi sebagai bentuk pengawasan baru pendidikan tinggi di Indonesia.
Dokumen tersebut berisi ringkasan kurikulum dan pengalaman mengajar Joni Rasmanto dari STIKES Merangin. Terdapat informasi tentang perbaikan media ajar, bahan ajar, lingkungan belajar, pengalaman mengikuti pelatihan, kelebihan dan kekurangan, serta proses perencanaan dan evaluasi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi pertanian, meliputi berita terkini tentang tanaman transgenik, definisi bioteknologi, contoh hasil produksi bioteknologi, perkembangan bioteknologi dari masa ke masa, dan penggunaan bioteknologi modern dalam bidang pertanian."
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang pengembangan bahan ajar moduler yang mencakup tahapan-tahapannya mulai dari analisis instruksional, penyusunan format dan isi, penulisan, hingga evaluasi. Proses pengembangan bahan ajar dimaksudkan agar pembelajaran menjadi lebih sistematis dan informasi dapat diulang sesuai kebutuhan siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka acuan dan laporan kegiatan. Kerangka acuan memberikan informasi yang dibutuhkan sebelum melaksanakan suatu kegiatan, sedangkan laporan merupakan penyajian data fakta tentang suatu kegiatan atau keadaan.
This document discusses mathematics and numbers, and their relationship to what we must do. It shows patterns using addition and multiplication with numbers 1-9, as well as representations of the Arabic alphabet using numbers. It also discusses binary numbers and the ASCII standard for computer encoding. The conclusion is that knowledge alone is not enough, skills are better, working is better still, and devotion to God is above all.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Sistem ini bertujuan untuk memastikan mutu pendidikan tinggi memenuhi Standar Nasional Pendidikan secara berkelanjutan melalui pengawasan internal perguruan tinggi dan eksternal oleh lembaga akreditasi. Sistem ini mencakup pengelolaan data perguruan tinggi, evaluasi diri, dan akreditasi program studi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Jurnal pelatihan menggambarkan perkembangan positif para peserta dalam memahami materi dan saling berbagi pengalaman. Mereka semakin yakin memilih karir sebagai PNS, meskipun masih merasa khawatir soal pengangkatan dan pengumpulan angka kredit. Peserta juga memperoleh pengetahuan baru seperti menghitung angka kredit dan pentingnya kerja sama tim. Pelatihan memberikan manfaat dalam memecahkan masalah secara kelompok dan men
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. DEFINISI
Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004
Puskesmas : UPTD kes kab/kota yg
bertanggung jawab menyelenggarakan pemb
kes di suatu wilayah kerja.
Depkes RI 1991 : organisasi kes fungsional yg
merup pusat pengembangan kes masy yg juga
membina peran serta masy & memberikan
pelayanan scr menyeluruh & terpadu kpd masy
di wily kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok
3. TUJUAN
Mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kes nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kes yg
setinggi – tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat 2010
4. Wilayah kerja
Kecamatan
Kepadatan penduduk
Luas daerah
Keadaan geografik
Infrastruktur
Sasaran penduduk : 30.000 jiwa
5. FUNGSI
Pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan
Pusat pemberdayaan masyarakat
Pusat pelayanan kesehatan strata I,
meliputi pelay kes perorgan & masy
6. Puskesmas Pembantu
Unit pelay kes yg sederhana & berfs
menunjang & membantu melaks kgt
puskesmas yg ruang lingkupnya >
kecil
Wilayah : 2 – 3 desa
Sasaran : 2500 jiwa (luar jawa)
10.000 jiwa (Jawa , Bali)
7. Kegiatan Pusesmas Keliling
Memberikan pelay di daerah terpencil
Melakukan penyelidikan KLB
Alat transportasi penderita u/ rujukan
Penyuluhan kes menggunakan audio
visual
8. UPAYA & AZAS PENYELENGGARAN
PUSKESMAS
Upaya kes wajib : berdsrkan komitmen nas,
regional & global serta yg mempunyai daya
ungkit tinggi u/ pe derjt kes, yaitu :
Upaya promkes, kesling, KIA/KB, UPGM, P2M,
pengobatan
Upaya kes pengembangan : berdsrkan mslh kes
yg ada di masy serta yg disesuaikan dg
kemampuan puskesmas, adl : UKS,
OR,Perkesmas, UKK,Gilut,jiwa, mata, usila,
batra.
9. AZAS PENYELENGGARAAN
• Azas pertanggungjawaban wilayah
• Azas pemberdayaan masyarakat
• Azas keterpaduan
• Azas rujukan
11. Tanggung Jawab Perawat Puskesmas dlm
penyelenggaraan 3 fungsi Puskesmas
Fs penggerak pembangunan : m’identifikasi fx
reskkes yg timbul di masy, melaks keg
promkes & pencegahan peny
Fx pemberdayaan masy : bertgg jwb dlm
memberdayakan indv, kelg, kelp u/ mampu
menyelesaikan mslh shg mandiri
Fx pelay kes strata 1 : bertgg jwb dlm
memberikan askep kpd indv, kelg, kelp
khusus
12. Kompetensi minimal perawat puskesmas
Askep thd indv, kelg & kelp dlm bentuk
kegiatan : tind kep langsung, pengobatan
dasar sesuai kewenangan, gadar, pencegahan
infeksi
Promkes u/ pemberdayaan indv, kelg, kelp
Surveillance : identifikasi fx resiko, penemuan
kasus dini, KLB
Membina pelay kes yg bersumberdaya masy
Pelatihan kader
Monitoring & evaluasi
Pendokumentasian
13. Sistem Rujukan
Suatu jaringan sistem pelay kes yg
memungkinkan tjd penyerahan tgg
jwb scr timbal balik baik vertikal /
horizontal kpd yg lebih kompeten,
terjangkau & dilakukan scr rasional
14. Tujuan
Umum : dihasilkan pemerataan upaya
kes yg didukung mutu pelay yg
optimal dlm memecahkan masalah
scr berdaya guna & berhasil guna
Khusus :
Dihasilkan upaya pelay kes klinik yg
bersifat preventif, promotif, kuratif &
rehabilitatif
15. Jenis Rujukan
Rujukan medik : transfer of patient,
transfer of knowledge, transfer of
specimen
Rujukan kesehatan : Survei
epidemiologi & pemberantasan peny,
pemberian pangan u/ bencana
kelaparan, bantuan u/ pengungsi
16. P2P = PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT
1. PENCEGAHAN PENYAKIT
2. PEMBERANTASAN PENY. MENULAR
3. PENANGGULANGAN PENY. TIDAK
MENULAR
4. SURVEILLANCE
17.
18. TUBERKULOSIS ( TB) :
• Y.i PENY. MENULAR YG DISEBABKAN
MYCOBACTRIUM TUBERCULOSIS YG
MENYERANG PARU TTP JG MENGENAI
ORGAN TUBUH LAIN.
• BAKTERI :
- TAHAN TERHADAP ASAM
- CEPAT MATI DG SINAR MATAHARI
- DPT BERTAHAN HIDUP BEBERAPA JAM DI
TMPT YG GELAP DAN LEMBAB
- DLM JRGN TUBUH , DPT TERTIDUR LAMA
SELAMA BEBERAPA TAHUN
19. • CARA PENULARAN :
- KONTAK ERAT, DR PDRT BTA +
MENYEBARKAN KUMAN LEWAT DROPLET.
- DROPLET YG DIUDR PD SUHU KAMAR DAPT
BERTAHAN BEBERAPA JAM DAN ORG DAPT
TERINFEKSI BILA DROPLET TSB TERHIRUP
KE DLM SAL. PERNAPASAN
- DAYA PENULARAN DR SESEORG
DITENTUKAN OLEH BANYAKNYA KUMAN YG
DIKELUARKAN DR PARUNYA. MAKIN TINGGI
DERAJAT POSITIF HSL PEMERIKSAAN
DAHAK, MAKA MAKIN MENULAR PENDERITA
TSB .
20. • GEJALA :
a. UMUM : BATUK TERUS MENERUS
SELAMA 3 MINGGU ATAU LEBIH
b. GEJALA LAIN :
- DAHAK BERCANPUR DARAH
- BATUK DARAH
- SESAK NAFAS DAN NYERI DADA
- BDN LEMAH, NFS MAKAN
MENURUN, BB MENURUN, MALAISE,
KERINGAT MALAM , DEMAM
MERIANG > 1 BULAN
21. Program Nasional Pengendalian TB
Indonesia
Misi
Visi Menjamin setiap penderita TB
mempunyai akses terhadap
diagnosis yang bermutu tinggi,
TB tidak lagi menjadi pengobatan adekuat dan
masalah kesehatan Kesembuhan
masyarakat
Menurunkan Penularan
Menurunkan kesakitan dan kematian
TB
Mengakhiri ketidakadilan dan
mengurangi dampak sosial ekonomi
akibat penyakit TB
22. • SEJAK TAHUN 1995 PEMBERANTASAN
PENYAKIT TB DILAKSANAKAN DG
SISTEM “ D O T S “ (DIRECTLY
OBSERVER TREATHMEN
SHORTCOURSE )
23. TUJUH STRATEGI UTAMA
Ekspansi
Perluasan Jangkauan dan Peningkatan Pelayanan
DOTS yang Berkualitas
Menghadapi tantangan TB-HIV & MDR TB
Melibatkan seluruh Tenaga Kesehatan &
seluruh Unit Pelayanan Kesehatan
Keterlibatan Penderita dan Masyarakat
Didukung dengan :
Penguatan Kebijakan dan Kepedulian (Ownership)
Penguatan sistim pelayanan dan pengelolaan
program
Penelitian operasional
26. KEGIATAN P2 TB :
PENEMUAN DAN DIAGNOSIS PDRT
PENENTUAN KLASIFIKS PENY DAN TIPE TUBERKULOSIS
PEMERIKS DAHAK SCR MIKROSKOPIS LGS
PENGOBTN DAN PENGWSN PENGOBT
CHROS CHEK SEDIAAN DAHAK
PENYULUHAN TB
PENCATATAN DAN PELAPORAN
SUPERVISI
MONITORING DAN EVALUASI
PERENCANAAN
PENGELOLAAN LOGISTIK
PELATIHAN
PENELITIAN
27. DIAGNOSIS :
DEWASA : ADANYA BTA + PD DAHAK
SCR MIKROSKOPIS . HSL PEMERIKS
POSITIF BILA 2 DR 3 SPES DR 3
SPESIMEN S P S ( SEWAKTU – PAGI –
SEWAKTU) ADALAH BTA +
- BL HANYA I SPES YG + , PRL
DIADAKAN PEMERIKSAAN FOTO
RONTGEN ATAU PEMERIKS DAHAK
ULANG
28. ANAK-ANAK
- GAMBARAN KLINIS , RONTGEN DAN UJI
TUBERKULIN
- GJL PADA ANAK :
* MEMP. SJRH KONTAK ERAT(SERUMAH) DG
PDRT TB BTA +
* TDPT REAKSI KEMERAHAN CEPT STLH
PENYUNTIKAN BCG ( DALAM 3 – 7 HR )
* TDP GEJALA UMUM TB ANTARA LAIN :
a. BB TURUN SLM 3 BLN BERTURUT-TURUT
TANPA SEBAB YG JLS ATAU TIDAK NAIK DLM 1
BULAN MESKIPUN SDH DG PENANGANAN GIZI
YG BAIK
29. b. NAFSU MAKAN TDK ADA DG GAGAL TUMBUH DAN
BB TDK NAIK
c. DEMAM LAMA / BERULANG TANPA SEBAB YG JLS ,
DPT DISERTAI KERINGAT MALAM
d. PEMBESARAN KELENJAR LIMFE
e. BATUK LAMA > 30 HR, NYERI DADA
f. GEJALA GEJALA DARI SAL. CERNA : DIARE
BERULANG YG TDK SEMBUH – SEMBUH
31. PENGOBATAN :
A. TUJUAN :
1. MENYEMBUHKAN PDRT
2. MENCEGAH KEMATIAN
3. MENCEGAH KEKAMBUHAN
4. MENURUNKAN RESIKO PENULARAN
B. JENIS OAT
1. ISONIAZID ( H)
2. RIFAMPICIN (R)
3. PIRAZINAMID (Z)
4. STREPTOMYCINE (S)
5. ETHAMBUTOL (E)
32. PRINSIP PENGOBATAN :
- OBAT DIBERIKAN DLM BENTUK KOMBINASI
DR BEBERAPA JENIS DLM JUMLAH CUKUP
DAN DOSIS YG TEPAT SLM 6-8 BLN
- PENGOBATAN DILAKUKAN DG PENGAWSN
LGS (DOT) OLEH SEORANG PMO (
PENGAWAS MENELAN OBAT )
- PADUAN OAT ( PROG.NASONAL OAT ) :
a. KATEGORI I : 2 HRZE/4H3R3
b. KATEGORI 2 : 2 HRZES/HRZE/5H3R3E3
c. KATEGORI 3 : 2 HRZ/4H3R3
d. OAT SISIPAN
33. KATEGORI I :
- TERDIRI DARI ISONIAZID, RIFAMPICIN,
PIRAZINAMID DAN ETHAMBUTOL.
- DIBERIKAN SETIAP HARI SELAMA 2 BULAN,
KEMUDIAN DITERUSKAN DG TAHAP LANJUTAN
YG TERDIRI DARI ISONIAZID, RIFAMPICIN , 3
KALI SEMINGGU SELAMA 4 BULAN
- DIBERIKAN UNTUK :
* PDRT TB BTA +
* PDRT TB PARU BTA - , RO + YG SKT BERAT
* PDRT TB EKSTRA PARU BERAT
34. KATEGORI II :
- TAHAP INTENSIF SELAMA 3 BULAN YG TDD : 2
BLN DG ISONIAZID, RIFAMPICIN, PIRA-
ZINAMID, ETHAMBUTOL & SUNTIKAN
STREPTOMYCIN SETIAP HARI DI UPK.
DILANJUTKAN 1 BULAN DG
ISONIAZID,RIFAMPISIN, PIRAZINAMID DAN
ETHAMBUTOL SETIAP HARI. DILANJUTKAN DG
TAHAP,LANJUTAN SELAMA 5 BULAN DH
ISON,RIFAM,DAN ETHAMBUTOL 3 KALI
SEMINGGU
35. DIBERIKAN UNTUK :
- PENDERITA KAMBUH ( RELAPS )
- PENDERITA GAGAL (FAILURE)
- PENDERITA DG PENGOBATAN SETELAH LALAI
KATEGORI III :
- THP INTENSIF TDD HRZ SETIAP HARI SELAMA 2
BLN DITERUSKAN DG TAHAP LANJUTAN TDD:
HR SELAMA 4 BULAN 3 KALI SEMINGGU
36. DIBERIKAN UNTUK :
* PDRT BTA – DAN RO + SAKT RINGAN
* PDRT EKSTRA PARU RINGAN MISAL . TB KEL.
LIMFE, TB KULIT DLL
OAT SISIPAN :
- BILA PD AKHIR TAHAP INTENSIF DARI
PENGOBATAN KATEGORI I ATAU KATEGORI 2,
PEMERIKS DAHA MASIH BTA +, DIBERIKAN
OBAT SISIPAN SETIAP HARI SELAMA 1 BULAN