Terlaksananya penyuluhan tentang penyakit tuberkulosis (TB) kepada pasien di ruang tunggu poliklinik umum Puskesmas Tanjung Botung untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit tersebut.
[Ringkasan]
Program penanggulangan tuberkulosis di Puskesmas mencakup penemuan kasus, diagnosis, pengobatan, pemantauan, dan evaluasi pasien sesuai pedoman serta target dan indikator kinerja yang ditetapkan. Pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak dan dilakukan evaluasi berkelanjutan untuk perbaikan.
Dokumen tersebut membahas strategi kampanye vaksinasi campak di Indonesia antara tahun 2009-2011. Kampanye ini bertujuan meningkatkan cakupan vaksinasi campak hingga 95% pada anak usia 9-59 bulan melalui berbagai persiapan logistik, pelatihan petugas, sosialisasi, dan pelaksanaan vaksinasi secara masal.
Terlaksananya penyuluhan tentang penyakit tuberkulosis (TB) kepada pasien di ruang tunggu poliklinik umum Puskesmas Tanjung Botung untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit tersebut.
[Ringkasan]
Program penanggulangan tuberkulosis di Puskesmas mencakup penemuan kasus, diagnosis, pengobatan, pemantauan, dan evaluasi pasien sesuai pedoman serta target dan indikator kinerja yang ditetapkan. Pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak dan dilakukan evaluasi berkelanjutan untuk perbaikan.
Dokumen tersebut membahas strategi kampanye vaksinasi campak di Indonesia antara tahun 2009-2011. Kampanye ini bertujuan meningkatkan cakupan vaksinasi campak hingga 95% pada anak usia 9-59 bulan melalui berbagai persiapan logistik, pelatihan petugas, sosialisasi, dan pelaksanaan vaksinasi secara masal.
Kegiatan ini meliputi penginputan data pasien tuberkulosis ke dalam buku pelayanan dan aplikasi sistem informasi tuberkulosis untuk memudahkan pelacakan dan pemantauan pasien serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang Program Nasional (Prognas) yang dijalankan oleh rumah sakit untuk mendukung pencapaian target pembangunan kesehatan nasional. Lima fokus Prognas yang dijelaskan meliputi peningkatan kesehatan ibu dan bayi, penurunan angka kesakitan TB dan HIV/AIDS, penurunan stunting dan wasting, serta pelayanan KB di rumah sakit."
Rencana ini menjelaskan model intervensi desa/kelurahan siaga TBC untuk mencapai eliminasi TBC pada 2030. Langkah-langkahnya meliputi persiapan dengan berbagai pihak, sosialisasi model, pelaksanaan di puskesmas dan desa, evaluasi, serta perencanaan tindak lanjut. Tujuannya adalah merumuskan cara pencegahan, penemuan, dan pengobatan TBC di tingkat desa/kelurahan dan puskesmas.
Tim pengabmas membahas upaya pengendalian tuberkulosis (TB) paru di masyarakat, termasuk peran kader deteksi dini dan pengawas menelan obat. Dokumen ini menjelaskan pentingnya kader dalam menemukan kasus TB yang belum terdeteksi, serta tugas mereka untuk melakukan skrining gejala, menemani pasien ke fasilitas kesehatan, dan memantau kepatuhan minum obat.
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxYusindrawati
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan pengelolaan kegiatan pengendalian penyakit di Puskesmas Talawi. Ketua menetapkan program pengendalian penyakit (P2M, PTM, imunisasi, surveilans) dan penanggung jawabnya. Ketua juga menetapkan tugas masing-masing program dan SOP yang berlaku untuk pengendalian penyakit.
Dokumen tersebut membahas posyandu terintegrasi dan posyandu prima di Sumatera Barat yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan primer. Posyandu prima diintegrasikan dari berbagai pos pelayanan kesehatan untuk menyediakan layanan terpadu berdasarkan siklus hidup di tingkat desa. Posyandu diselenggarakan secara teratur untuk pemantauan kesehatan dan edukasi masyarakat.
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan program pengendalian penyakit seperti P2M, PTM, imunisasi dan surveilans. Penanggung jawab masing-masing program ditetapkan beserta tugasnya. Standar operasional prosedur untuk pengelolaan program pengendalian penyakit juga ditetapkan dalam lampiran keputusan ini.
Kegiatan ini meliputi penginputan data pasien tuberkulosis ke dalam buku pelayanan dan aplikasi sistem informasi tuberkulosis untuk memudahkan pelacakan dan pemantauan pasien serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang Program Nasional (Prognas) yang dijalankan oleh rumah sakit untuk mendukung pencapaian target pembangunan kesehatan nasional. Lima fokus Prognas yang dijelaskan meliputi peningkatan kesehatan ibu dan bayi, penurunan angka kesakitan TB dan HIV/AIDS, penurunan stunting dan wasting, serta pelayanan KB di rumah sakit."
Rencana ini menjelaskan model intervensi desa/kelurahan siaga TBC untuk mencapai eliminasi TBC pada 2030. Langkah-langkahnya meliputi persiapan dengan berbagai pihak, sosialisasi model, pelaksanaan di puskesmas dan desa, evaluasi, serta perencanaan tindak lanjut. Tujuannya adalah merumuskan cara pencegahan, penemuan, dan pengobatan TBC di tingkat desa/kelurahan dan puskesmas.
Tim pengabmas membahas upaya pengendalian tuberkulosis (TB) paru di masyarakat, termasuk peran kader deteksi dini dan pengawas menelan obat. Dokumen ini menjelaskan pentingnya kader dalam menemukan kasus TB yang belum terdeteksi, serta tugas mereka untuk melakukan skrining gejala, menemani pasien ke fasilitas kesehatan, dan memantau kepatuhan minum obat.
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxYusindrawati
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan pengelolaan kegiatan pengendalian penyakit di Puskesmas Talawi. Ketua menetapkan program pengendalian penyakit (P2M, PTM, imunisasi, surveilans) dan penanggung jawabnya. Ketua juga menetapkan tugas masing-masing program dan SOP yang berlaku untuk pengendalian penyakit.
Dokumen tersebut membahas posyandu terintegrasi dan posyandu prima di Sumatera Barat yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan primer. Posyandu prima diintegrasikan dari berbagai pos pelayanan kesehatan untuk menyediakan layanan terpadu berdasarkan siklus hidup di tingkat desa. Posyandu diselenggarakan secara teratur untuk pemantauan kesehatan dan edukasi masyarakat.
Keputusan Kepala Puskesmas Talawi menetapkan program pengendalian penyakit seperti P2M, PTM, imunisasi dan surveilans. Penanggung jawab masing-masing program ditetapkan beserta tugasnya. Standar operasional prosedur untuk pengelolaan program pengendalian penyakit juga ditetapkan dalam lampiran keputusan ini.
2. 6/9/2023
• Coach dan coachee pada pertemuan selanjutnya dapat merujuk pada PPT untuk
mengevaluasi progress rencana aksi yang sudah dilakukan dan belum dilakukan.
• Masing-masing kelompok profesi memiliki satu materi presentasi (template terlampir)
• Setiap pertemuan coachee meng-update kembali PPT sebagai pencatatan pertemuan
coaching
Dalam menyelesaikan rencana aksi dapat meminta dukungan dari Manajemen RS, Dinas
Kesehatan setempat, KOPI TB, Puskesmas, organisasi profesi, dan/atau mitra terkait.
PETUNJUK PENGISIAN
Setelah sesi coaching ke -1, pertanyaan dalam instrumen digital harus terjawab semua,
termasuk rencana aksi yang disepakati dalam kelompok coaching dituliskan dalam PPT.
PPT sebaiknya dapat juga diunduh sebagai backup
3. 6/9/2023
LINK UPLOAD / UPDATE PPT
No Nama Provinsi Link Akses untuk Upload
1 BALI https://bit.ly/BALI-CoachingTBC
2 BANTEN https://bit.ly/BANTEN-Coaching-TBC
3 DKI JAKARTA https://bit.ly/DKIJAKARTA-CoachingTBC
4 JABAR https://bit.ly/JABAR-CoachingTBC
5 JATENG https://bit.ly/JATENG-CoachingTBC
6 JATIM https://bit.ly/JATIM-CoachingTBC
7 KALTIM https://bit.ly/KALTIM-CoachingTBC
8 SULSEL https://bit.ly/SULSEL-CoachingTBC
9 SUMUT https://bit.ly/SUMUT-CoachingTBC
Format Penamaan File PPT Asal Kab/Kota- Nama RS- Kelompok Profesi
Contoh : Gresik – RS Ibnu Gresik – Kelompok Dokter
5. KETERANGAN KELOMPOK
(diisi dengan nama coach dan coachee di masing-masing profesi)
Coach: dr Nina Ratu Nur Kharima, SpP
Coachee: dr Fina Nurhidayati
6. PRESENSI
(Diisi di setiap pertemuan)
Kelompok Dokter
Pertemuan ke-1
[isi tanggal]
Pertemuan ke-2
[isi tanggal]
Pertemuan ke-3
[isi tanggal]
Pertemuan ke-4
[isi tanggal]
dr Nina Ratu Nur Kharima, SpP 04/09/2023
dr Fina Nurhidayati 04/09/2023
[Nama Coachee]
[Nama Coachee]
[Nama Coachee]
[Nama Coachee]
Silakan isi tanggal pertemuan dan nama coachee. Absensi dapat diisi dengan ceklis (V) bagi Coachee yg hadir
dan silang (X) bagi Coachee yg tidak hadir di pertemuan tsb
7. CATATAN PERTEMUAN 1
(MASUKAN CATATAN YANG ADA DARI MASING-MASING TOPIK DALAM INSTRUMEN)
TOPIK CATATAN
Peningkatan Kapasitas Belum pernah: Pelatihan pencatatan dan pelaporan TBC secara manual
maupun menggunakan WiFi TB, manajemen efek samping, komunikasi
motivasi, stigma gender dan HAM → peningkatan kapasitas dengan
mengikuti pelatihan tersebut
Diagnosis TBC Belum tersedia: uji kepekaan OAT lini 1&2, pencatatan WiFi TB
Belum dilakukan: pemeriksaan bakteriologis untuk diagnostik TB anak
Pelayanan DOTS dan pelayanan pasien rajal biasa belum dipisah, pojok dahak
belum diaktifkan
Pengobatan TBC SO Belum ada program PMO untuk pasien dari RS
Pengobatan TBC RO Belum ada layanan TB-RO
Layanan TBC Anak Diagnostik TB anak belum optimal, tatalaksana pada TB anak kondisi khusus belum
optimal
Layanan TBC-HIV, TBC-DM, dan Populasi Berisiko Belum ada: layanan poliklinik HIV maupun TB-HIV, skrinning TB pada pasien DM, maupun
layanan pada populasi berisiko
Terapi Pencegahan TBC Belum diterapkan
Konseling dan KIE Belum optimal: TB mangkir, investigasi kontak, layanan konseling
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Belum dilakukan: skrinning nakes yang memberikan pelayanan TB, pemisahan pasien
terduga TB dengan pasien lain
Supervisi Pelayanan TB di RSU UMC berada dalam supervisi langsung dari Dinkes Kabupaten Cirebon
8. RENCANA AKSI PERTEMUAN 1
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DISEPAKATI DI AKHIR PERTEMUAN)
TOPIK RENCANA AKSI CATATAN*
Peningkatan Kapasitas pelatihan secara mandiri (in house training)
maupun melalui dinkes kabupaten cirebon
memerlukan dukungan dinkes,
manajemen, OP lain terkait
Diagnosis TBC Meningkatkan penggunaan diagnostik bakteriologis untuk diagnosis
TB Anak dan dewasa → induksi sputum
Pengobatan TBC SO Membuat proposal pengaktifan poli TB DOTS
Membuat program PMO untuk TB SO
Pengobatan TBC RO - tidak ada layanan TBC-RO
Layanan TBC Anak Meningkatkan penggunaan diagnostik bakteriologis untuk diagnosis
TB Anak dan dewasa → induksi sputum
Layanan TBC-HIV, TBC-DM, dan
Populasi Berisiko
Membuat SOP/SK Direktur ttg pemeriksaan TBC pada pasien DM dan
HIV, pemeriksaan DM untuk pasien TB dan HIV, pemeriksaan HIV
untuk pasien TB dan DM
Setiap pasien tegak diagnosis TB dilakukan skrining DM dan HIV dan
sebaliknya, pasien DM atau HIV juga dilakukan skrining TB paru
Melakukan pelaporan bulanan Kasus TB dengan DM HIV
Terapi Pencegahan TBC edukasi tentang TPT pada kontak erat, rujuk balik faskes 1
untuk pemberian TPT
Konseling dan KIE
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Supervisi
* Di kolom catatan dapat diisi poin penting dari catatan sebelumnya dan apabila dalam melakukan rencana aksi memerlukan dukungan lain seperti dari
manajemen, KOPI TB, atau/dan dinas Kesehatan
11. RENCANA AKSI PERTEMUAN 2
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DAN AKAN DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-2)
Peningkatan Kapasitas
Diagnosis TBC
Pengobatan TBC SO
Pengobatan TBC RO
Layanan TBC Anak
Layanan TBC-HIV, TBC-DM, dan
Populasi Berisiko
Terapi Pencegahan TBC
Konseling dan KIE
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Supervisi
14. RENCANA AKSI PERTEMUAN 3
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DAN AKAN DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-2)
PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-3)
Peningkatan Kapasitas
Diagnosis TBC
Pengobatan TBC SO
Pengobatan TBC RO
Layanan TBC Anak
Layanan TBC-HIV, TBC-DM,
dan Populasi Berisiko
Terapi Pencegahan TBC
Konseling dan KIE
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Supervisi
17. PERTEMUAN 4
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi
dalam pertemuan
ke-2)
PROGRES (diisi
dalam pertemuan
ke-3)
HASIL AKHIR
RENCANA AKSI (diisi
dalam pertemuan
ke-4)
Peningkatan Kapasitas
Diagnosis TBC
Pengobatan TBC SO
Pengobatan TBC RO
Layanan TBC Anak
Layanan TBC-HIV, TBC-DM,
dan Populasi Berisiko
Terapi Pencegahan TBC
Konseling dan KIE
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Supervisi
18. CATATAN PERTEMUAN 4
(MASUKAN CATATAN ATAU REKOMENDASI BERDASARKAN KESEPAKATAN COACH DAN COACHEE TERKAIT RENCANA AKSI
YANG BELUM TERLAKSANA)
TOPIK CATATAN/REKOMENDASI
Peningkatan Kapasitas
Diagnosis TBC
Pengobatan TBC SO
Pengobatan TBC RO
Layanan TBC Anak
Layanan TBC-HIV, TBC-DM, dan Populasi Berisiko
Terapi Pencegahan TBC
Konseling dan KIE
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Supervisi
21. DATA CAPAIAN
Sebelum kegiatan coaching Setelah kegiatan coaching
(Dapat diisi dengan ringkasan perubahan sebelum dan setelah kegiatan coaching, baik secara kuantitatif atau kualitatif program
peningkatan penemuan terduga/kasus, tatalaksana sesuai standar maupun secara sarana dan prasarana pendukung kegiatan TBC)
24. KETERANGAN KELOMPOK
(DIISI DENGAN NAMA COACH DAN COACHEE DI MASING-MASING PROFESI)
Coach: Nurjannah, S.Kep.,Ners
Coachee: 1. Helda susilawati, A.md.Kep
2. Mega Hernawati, A.Md.Kep
3. Siti Aisah, A.md.Kep
4. Shahantiya, a.Md.Kep
25. PRESENSI
(Diisi di setiap pertemuan)
Kelompok Perawat
Pertemuan ke-1
[4-9-2023
Pertemuan ke-2
[isi tanggal]
Pertemuan ke-3
[isi tanggal]
Pertemuan ke-4
[isi tanggal]
Nurjannah, S.kep.,Ners v
1. Hilda Susilawati, A.md.Kep v
2. Mega Hernawati, A.Md.Kep v
3. Siti Aisyah, A.Md.Kep v
4. hahantiya, A.Md.Kep v
Silakan isi tanggal pertemuan dan nama coachee. Absensi dapat diisi dengan ceklis (V) bagi Coachee yg hadir
dan silang (X) bagi Coachee yg tidak hadir di pertemuan tsb
26. CATATAN PERTEMUAN 1
(MASUKAN CATATAN YANG ADA DARI MASING-MASING TOPIK DALAM INSTRUMEN)
TOPIK CATATAN
Peningkatan Kapasitas Belum mengikuti pelatihan , baru 2 orang
mengikuti OJT SIT
Pemberian KIE dan Konseling Petugas belum paham tatalaksna TBC, KIE belum di
lakukan ke pasien dan keluarga
Kontak Investigasi Baru beberapa yang di lakukan IK di rujuk IK ke
puskesmas tetapi dari puskesmasnya sendiri belum
di laksanakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Belum tersedia masker untuk pasien, tersedia
masker N95 tetapi tidak di pakai
Supervisi di
27. RENCANA AKSI PERTEMUAN 1
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DISEPAKATI DI AKHIR PERTEMUAN)
TOPIK RENCANA AKSI CATATAN*
Peningkatan Kapasitas Mengajukan Pelatihan,Inhouse Trainning,
mengikuti seminar
Pemberian KIE dan Konseling Pasien dan keluarga berikan KIE TB, di buat
jadwal penyuluhan tentang TB, Penyuluhan
di lakukan pada saat pelayanan TB
Kontak Investigasi Merujuk Kasus ke puskesmas baik SITB
maupun kontak langsunng ke petugas TB
nya, IK minimal 8 kontak
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Mengajukan disediakan masker untuk
pasien dan keluarga pasien, menyediakan
lifelaet dan di sosialisasikan,
Supervisi
* Di kolom catatan dapat diisi poin penting dari catatan sebelumnya dan apabila dalam melakukan rencana aksi memerlukan dukungan lain seperti dari
manajemen, KOPI TB, atau/dan dinas Kesehatan
30. RENCANA AKSI PERTEMUAN 2
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DAN AKAN DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-2)
Peningkatan Kapasitas
Pemberian KIE dan Konseling
Kontak Investigasi
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Supervisi
33. RENCANA AKSI PERTEMUAN 3
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DAN AKAN DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-2)
PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-3)
Peningkatan Kapasitas
Pemberian KIE dan
Konseling
Kontak Investigasi
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Supervisi
36. PERTEMUAN 4
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi
dalam pertemuan
ke-2)
PROGRES (diisi
dalam pertemuan
ke-3)
HASIL AKHIR
RENCANA AKSI (diisi
dalam pertemuan
ke-4)
Peningkatan
Kapasitas
Pemberian KIE dan
Konseling
Kontak Investigasi
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Supervisi
37. CATATAN PERTEMUAN 4
(MASUKAN CATATAN ATAU REKOMENDASI BERDASARKAN KESEPAKATAN
COACH DAN COACHEE TERKAIT RENCANA AKSI YANG BELUM
TERLAKSANA)
TOPIK CATATAN/REKOMENDASI
Peningkatan Kapasitas
Pemberian KIE dan Konseling
Kontak Investigasi
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Supervisi
40. DATA CAPAIAN
Sebelum kegiatan coaching Setelah kegiatan coaching
(Dapat diisi dengan ringkasan perubahan sebelum dan setelah kegiatan coaching, baik secara kuantitatif atau kualitatif program
peningkatan penemuan terduga/kasus, tatalaksana sesuai standar maupun secara sarana dan prasarana pendukung kegiatan TBC)
43. KETERANGAN KELOMPOK
(DIISI DENGAN NAMA COACH DAN COACHEE DI MASING-MASING PROFESI)
Coach: KARMANAH, AMdAK
Coachee:
1. SUPRIYATNA
2. M. GATHAN FEBIAN
3. DWI AYU CEMPAKA
44. PRESENSI
(Diisi di setiap pertemuan)
Kelompok Lab
Pertemuan ke-1
[isi tanggal]
Pertemuan ke-2
[isi tanggal]
Pertemuan ke-3
[isi tanggal]
Pertemuan ke-4
[isi tanggal]
[Nama Coach] KARMANAH 04/09/2023
[Nama Coachee] SUPRIYATNA 04/09/202
[Nama Coachee] M. GATHAN FEBIAN 04/09/2023
[Nama Coachee] DWI AYU CEMPAKA 04/09/2023
[Nama Coachee]
[Nama Coachee]
Silakan isi tanggal pertemuan dan nama coachee. Absensi dapat diisi dengan ceklis (V) bagi Coachee yg hadir
dan silang (X) bagi Coachee yg tidak hadir di pertemuan tsb
45. CATATAN PERTEMUAN 1
(MASUKAN CATATAN YANG ADA DARI MASING-MASING TOPIK DALAM INSTRUMEN)
TOPIK CATATAN
Peningkatan Kapasitas Semua SDM bagian TB Belum pelatihan TB
Pemeriksaan TBC Pemeriksaan untuk Follow Up belum dilaksanakan
Prosedur Pemeriksaan Laboratorium TBC Belum melaksanakan PMI dan PME
Manajemen Spesimen Permohonan pemeriksaan TB belum menggunakan
Formulir sesuai standar program TB
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Belum ada pedoman tentang tata kerja keamanan
di Laboratorium
Belum ada panduan dan pencegahan infeksi
Belum ada pencatatan terkait Risk Assessment
Supervisi Supervisi sudah maksimal
46. RENCANA AKSI PERTEMUAN 1
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DISEPAKATI DI AKHIR PERTEMUAN)
TOPIK RENCANA AKSI CATATAN*
Peningkatan Kapasitas Pelatihan TB (IL TB)
Inhouse Training
OJT
Download materi koordinasi
dengan petugas TB
Pemeriksaan TBC Melaksanakan pemeriksaan follow up
koordinasi dengan petugas TB
Prosedur Pemeriksaan
Laboratorium TBC
Melaksanakan PMI dan membuat
perencaan anggaran untuk melaksanakan
PME
Manajemen Spesimen Permohonan pemeriksaan Laboratorium
untuk TB menggunakan formulir sesuai
standar yaitu formulir TB05
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Membuat pedoman tata kerja keamanan di
laboratorium
Membuat panduan pencegahan infeksi
Membuat atau mencatat Ris Assessment
Supervisi Melaksanakan hasil supervisi dari Dinas
Kesehatan
* Di kolom catatan dapat diisi poin penting dari catatan sebelumnya dan apabila dalam melakukan rencana aksi memerlukan dukungan lain seperti dari
manajemen, KOPI TB, atau/dan dinas Kesehatan
59. DATA CAPAIAN
Sebelum kegiatan coaching Setelah kegiatan coaching
(Dapat diisi dengan ringkasan perubahan sebelum dan setelah kegiatan coaching, baik secara kuantitatif atau kualitatif program
peningkatan penemuan terduga/kasus, tatalaksana sesuai standar maupun secara sarana dan prasarana pendukung kegiatan TBC)
62. KETERANGAN KELOMPOK
(DIISI DENGAN NAMA COACH DAN COACHEE DI MASING-MASING PROFESI)
Coach: apt, Hery Prambudi
Coachee: apt, Rahma, apt Ulfa, Unas
63. PRESENSI
(DIISI DI SETIAP PERTEMUAN)
Kelompok Farmasi
Pertemuan ke-1
[04-09-23]
Pertemuan ke-2
[isi tanggal]
Pertemuan ke-3
[isi tanggal]
Pertemuan ke-4
[isi tanggal]
[apt, Hery Prambudi] V
[apt, Rahma] V
[apt, ulfa] v
[Unas V
[Nama Coachee]
[Nama Coachee]
Silakan isi tanggal pertemuan dan nama coachee. Absensi dapat diisi dengan ceklis (V) bagi Coachee yg hadir
dan silang (X) bagi Coachee yg tidak hadir di pertemuan tsb
64. CATATAN PERTEMUAN 1
(MASUKAN CATATAN YANG ADA DARI MASING-MASING TOPIK DALAM INSTRUMEN)
TOPIK CATATAN
Peningkatan Kapasitas Untuk peningkatan kapasitas manajemen tatalaksana,
pencatatan dan pelaporan, serta pelatihan lainnya yang
berkaitan dengan pelayanan TBC masih belum optimal, perlu
adanya pelathian ekternal maupun internal
Tata laksana terduga TBC dan Pasien TBC A. Perlu dilakuakan kerjasama jejaring dengan layanan
pemeriksaan TBC lainnya untuk ketersediaan obat.
B. memastikan pasien TBC mengkonsumsi obat secara baik
dan benar dan menyelesaikan pengobatan dengan baik
dengan melakukan komunikasi aktif melalui media sosial
(WA) ( SUDAH DI LAKUKAN )
C. Ditemukan penggunaan obat OAT dengan dosis tunggal (
SUDAH DI KROSCEK DATANYA TIDAK ADA DOSIS LOKAL )
A. kegiatan manajemen risiko untuk obat kadaluarsa di RS
UMC belum dilakukan
B. pengelolaan suplai OAT untuk menjaga ketersediaan OAT
bagi pasien TBC
C. Penggunaan SITB harus diaktifkan agar tidak terjadi
kehabisan OAT
65. Pemberian KIE dan Konseling A. Membuat form khusus KIE dan konseling untuk pasien
TBC ( SUDAH DI BUATKAN KONSELING )
B. TTK perlu diberikan kewenangan memberikan KIE dan
konseling seterlah dilakukan kredensial sehingga
mendapatkan RKK ( DALAM PROSES SK BELUM KELUAR)
C. Pasien pindah / rujuk ke PKM sisa obatnya tidak diberikan
kepasien
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi A. Perlu dioptimalkan peran PPI dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi ( SUDAH DI LAKUKAN KOORDINASI
UNTUK PENGENDALIAN INFEKSI DENGAN CARA
PERTEMUAN SEMINGGU SEKALI )
B. Perlu dibuatkan tempat fasilitas cuci tangan didekat outlet
farmasi
C. Perlu diberikan label untuk tempat sampah
D. Tidak ada penanda bahwa obat OAT tsb masuk kedalam
LASA
Supervisi jadwal harus terkosep
CATATAN PERTEMUAN 1
(MASUKAN CATATAN YANG ADA DARI MASING-MASING TOPIK DALAM INSTRUMEN)
66. RENCANA AKSI PERTEMUAN 1
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DISEPAKATI DI AKHIR PERTEMUAN)
TOPIK RENCANA AKSI CATATAN*
Peningkatan Kapasitas Buat daftar kebutuhan materi skala prioritas untuk peningkatan
kapsitas
Tata laksana terduga TBC dan
Pasien TBC
Buat kerjasama dengan jejaring lainnya, lebih proaktif
komunkasi kepada pasien untuk pemantauan konsumsi obat,
lakukan konfirmasi kepada DPJP untuk regimen pengobatannya
Perlu dukungan dari
manajemen
Ketersediaan Obat dilakukan pemantauan manajemen resiko untuk ketersediaan
dan obat kadaluarsa dengan melibatkan tim mutu RS, dilakukan
pemantauan suplai ketersediaan dengan membuat stok
minmax, berkoordinasi dengan unit lainnya (PIC SITB) untuk
updateing SITB
Pemberian KIE dan Konseling membuat form khusus untuk KIE dan koseling, Melakukan
kerednsialing untuk TTK yang sudah memenuhi syarat,
membuat sistem pemastian sisa obat terinfokan kepada sarana
rujuk
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Berkoordinasi dgn PPI untuk program pengendalian infeksi di
farmasi, dibuat tim kontroling untuk penempelan stiker LASA di
OAT,
Supervisi Berkoordinasi dengan dinkes untuk penjadwalan
68. RENCANA AKSI PERTEMUAN 2
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DAN AKAN DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-2)
Peningkatan Kapasitas
Tata laksana terduga TBC dan
Pasien TBC
Ketersediaan Obat
Pemberian KIE dan Konseling
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Supervisi
71. RENCANA AKSI PERTEMUAN 3
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DAN AKAN DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-2)
PROGRES (diisi dalam
pertemuan ke-3)
Peningkatan Kapasitas
Tata laksana terduga TBC
dan Pasien TBC
Ketersediaan Obat
Pemberian KIE dan
Konseling
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Supervisi
74. PERTEMUAN 4
(MASUKAN AKSI YANG TELAH DILAKUKAN)
TOPIK RENCANA AKSI PROGRES (diisi
dalam pertemuan
ke-2)
PROGRES (diisi
dalam pertemuan
ke-3)
HASIL AKHIR
RENCANA AKSI (diisi
dalam pertemuan
ke-4)
Peningkatan
Kapasitas
Tata laksana terduga
TBC dan Pasien TBC
Ketersediaan Obat
Pemberian KIE dan
Konseling
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Supervisi
75. CATATAN PERTEMUAN 4
(MASUKAN CATATAN ATAU REKOMENDASI BERDASARKAN KESEPAKATAN
COACH DAN COACHEE TERKAIT RENCANA AKSI YANG BELUM TERLAKSANA)
TOPIK CATATAN/REKOMENDASI
Peningkatan Kapasitas
Tata laksana terduga TBC dan Pasien TBC
Ketersediaan Obat
Pemberian KIE dan Konseling
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Supervisi
78. DATA CAPAIAN
Sebelum kegiatan coaching Setelah kegiatan coaching
(Dapat diisi dengan ringkasan perubahan sebelum dan setelah kegiatan coaching, baik secara kuantitatif atau kualitatif program
peningkatan penemuan terduga/kasus, tatalaksana sesuai standar maupun secara sarana dan prasarana pendukung kegiatan TBC)