SlideShare a Scribd company logo
FARMAKOTERAPI
TUBERCULOSIS (TBC)
Tuberkulosis atau yang disebut TBC
adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri mycobacterium tuberculosis,
yang dapat menyerang paru dan organ
lainnya. (Pepres No 67 thn 2021)
Definisi
Etiologi
01 Penyebabnya adalah
Mycobacterium Tuberculosis
04
BTA (Basil Tahan Asam) Positif
Bakteri ini berbentuk batang dengan ukuran
Panjang 1-4 mikron dan tebal 0,3-0,6 mikron
03
Kuman batang, keadaan “dormant” pada
tubuh host.
Terdiri dari asam lemak (Lipid)
Lebih tahan asam, gangguan kimia dan
fisika.
Sifat aerob, menyenangi jaringan tinggi kadar
oksigen
Epidemiologi
10 juta kasus TB
terbaru di dunia dan
menyebabkan 1,2
juta orang meninggal
setiap tahunnya.
TBC di Indonesia menempati
peringkat ketiga setelah India
dan Cina dengan jumlah
kasus 824 ribu dan kematian
93 ribu per tahun atau setara
dengan 11 kematian per jam.
TB paru tertinggi
yakni Jawa Barat,
99.398 kasus.
Kemudian, disusul
oleh provinsi Jawa
Tengah, 67.063
kasus. Sedangkan,
provinsi dengan
kasus TB paling
sedikit yakni Papua
Barat, 1.421 kasus.
Mengacu pada
WHO Global
TB Report
2020,
s
Skema Patogenesis Infeksi TB Paru
Patofisiologi TBC
Gambaran Klinis
Gejala Lokal
(Respiratori)
 Batuk 2 minggu
 Batuk darah
 Sesak napas
 Nyeri dada
Gejala Sistemik
 Demam
 Badan lemas / Malaise
 Berkeringat Malam hari
 BB menurun
 Tidak nasfu makan
Jenis - Jenis TBC
Tuberkulosis
Paru
1. TB Paru Primer
Adalah infeksi bakteri TB
dari pasien yang belum
mempunyai reaksi spesifik
terhadap bakteri TB.
Pada anak-anak dengan lesi
biasanya berupa konsolidasi
lobus tengah atau bawah dan
kadang bisa disertai efusi dan
kavitasi.
Gambaran TB paru primer pada bayi usia 6 bulan. Tampak
limfadenopati (anak panah) dan konsolidasi lobus tengah dan bawah
paru kanan (kepala anak panah). (Sumber: Nachiappan AC, et al.
Radiographics. 2017)
2. TB Paru Pascaprimer
Terjadi setelah periode
laten (beberapa bulan /
tahun) setelah infeksi
primer, dapat terjadi
karena reaktifasi atau
reinfeksi dapat disebut juga
TB reaktivasi atau TB
sekunder
Gambaran foto toraks dan CT-scan tuberkulosis paru pascaprimer.
Didapatkan lesi infiltrat dan kavitas di lobus atas paru kanan.
(Sumber: Nachiappan AC, et al. Radiographics. 2017).
Tuberkulosis
Ekstraparu
 Limfadenitis TB (Kelenjar Getah Bening)
 Pleuritis TB
 TB Organ Urogenital
 TB Tulang, Sendi dan Supondilitis Tuberkulosa
 Meningoensafalitis Tb (Meningitis TB)
 TB GastroIntestinal
 Perikarditis TB
 TB Diseminata atau TB Miller
Diagnosis
Bagan Alur Diagnosis TB Paru (KMK No 364 Th 2009)
 Pemeriksaan bakteriologis adalah pemeriksaan
mikroskopis, tes cepat molekuler TB dan biakan.
 Pemeriksaan TCM digunakan untuk penegakan diagnosis
TB, sedangkan pemantauan kemajuan pengobatan tetap
dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis.
 Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan
pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks tidak selalu
memberikan gambaran yang spesifik pada TB paru,
sehingga dapat menyebabkan terjadi over diagnosis
ataupun under diagnosis.
 Tidak dibenarkan mendiagnosis TB dengan pemeriksaan
serologis.
Prinsip Penegakan Diagnosis TB
Pengobatan TB
Tujuan Pengobatan
Untuk menyembuhkan pasien,
mencegah kematian, mencegah
kekambuhan, memutuskan rantai
penularan dan mencegah terjadinya
resistensi kuman
terhadap OAT.
Prinsip Pengobatan
 OAT harus diberikan dalam bentuk
kombinasi dan dosis tepat sesuai dengan
kategori pengobatan.
 Jangan gunakan OAT tunggal
(monoterapi).
 Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap
lebih menguntungkan dan sangat
dianjurkan.
 Untuk menjamin kepatuhan pasien
menelan obat, dilakukan pengawasan
langsung (DOTS = Directly Observed
Treatment Shortcourse) oleh seorang
Pengawas Menelan Obat (PMO).
 Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap,
yaitu tahap awal (intensif) dan lanjutan.
Tahap Intensif (Awal)
Tahap Lanjutan
 Pasien mendapat jenis obat lebih
sedikit, namun dalam jangka waktu
yang lebih lama.
 Tujuan: membunuh kuman persister
sehingga mencegah terjadinya
kekambuhan
 Pasien mendapat obat setiap hari dan
perlu diawasi secara langsung
 Tujuan: menurunkan jumlah kuman
 Sebagian besar pasien TB BTA positif
menjadi BTA negatif (konversi) dalam 2
bulan.
13
Penatalaksanaan Terapi Tuberkulosis
Alur tatalaksana pasien TB anak
Tabel Sistem pembobotan (scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang TB
Keterangan :
 Diagnosis dengan sistem skoring
ditegakkan oleh dokter.
 Batuk dimasukkan dalam skor setelah
disingkirkan penyebab batuk kronik
lainnya seperti Asma, Sinusitis, dan lain-
lain.
 Jika dijumpai skrofuloderma** (TB pada
kelenjar dan kulit), pasien dapat langsung
didiagnosis TB.
 Berat badan dinilai saat pasien datang
(moment opname).--> lampirkan tabel
badan.
 Foto toraks toraks bukan alat diagnostik
utama pada TB anak.
 Anak didiagnosis TB jika jumlah skor > 6,
(skor maksimal 13)
 Pasien usia balita yang mendapat skor
5, dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih
lanjut.
Pengobatan TB Anak
OAT Kategori Anak
 Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam
obat dan diberikan dalam waktu 2 bulan Fase Intensif
dan 4 bulan Fase Lanjutan.
 OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap
intensif maupun tahap lanjutan dosis obat harus
disesuaikan dengan berat badan anak.
Berat badan (kg) 2 bulan tiap hari
RHZ (75/50/150)
4 bulan tiap hari
RH (75/50)
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet
Dosis yang digunakan untuk paduan OAT KDT pada anak
Kepmenkes No.364 tahun 2009
Dosis OAT Kombipak anak
Dosis Harian dan Maksimal Pada Anak
Kepmenkes No.364 tahun 2009
Tatalaksana Pengobatan TB pada orang Dewasa
Paket sisipan KDT adalah sama seperti panduan paket unyuk tahap
intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan ( 28 hari)
Berat Badan (Kg) Tahap Intensif tiap hari selama 28 hari
RHZE (150/75/400/275)
30-37 2 tablet 4 KDT
38-54 3 tablet 4 KDT
55-70 4 tablet 4 KDT
71 5 tablet 4 KDT
 Dosis obat dapat disesuaikan dengan berat badan
sehingga menjamin efektifitas obat dan mengurangi
efek samping.
 Mencegah penggunaan obat tunggal sehinga
menurunkan resiko terjadinya resistensi obat ganda
dan mengurangi kesalahan penulisan resep.
 Jumlah tablet yang ditelan jauh lebih sedikit sehingga
Kombinasi Dosis
Tetap (KDT)
Pencegahan
 Kenali Tanda dan Gejala TBC
 Pastikan Sirkulasi Udara di Rumah
Baik.
 Gunakan Masker Saat Berada di
Tempat Ramai.
 Dapatkan Vaksinasi BCG(Bacillus
Calmette-Guerin)
 Lakukan Tes Lebih Dini.
 Berolahraga Teratur.
 Menjaga asupan gizi yang baik
 Bagi pasien TB selalu menutup mulut
saat berbicara, bersin, tertawa, atau
batuk.
 idak membuang dahak atau meludah
sembarangan.
Program Pemerintah
Pelaksanaan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcourse)
menurut WHO terdiri dari lima
bagian yaitu
 Komitmen politik,
 Deteksi kasus,
 Distribusi obat
 Pengawasan minum obat dan
pencatatan dan pelaporan.
Contoh Kasus Pasien TBC
Identitas Pasien
Nama Lengkap : Tn. AR
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Alamat : Kota Bekasi
Tgl Pemeriksaan : 23 Sep 2022
Pukul : 22.02 WIB
Anamnesis
Keluhan Utama
Demam, batuk, lemas, sakit kepala, tidak ada nafsu
makan, sejak tiga hari
RPS (Riwayat Penyakit Sekarang)
Pasien datang ke UGD RS Bhakti Kartini dengan
keluhan Demam, batuk, lemas, sakit kepala, tidak ada
nafsu makan, keluhan sudah dirasakan 1 bulan ini,
batuk mengganggu terutama pada malam hari.
RPD(Riwayat Penyakit Dahulu)
 Keluhan yang sama
 Penyakit TB Paru
 Asma (-)
 Hipertensi (-)
 Diabetes (-)
 Alergi (-)
RPK(Riwayat Penyakit Keluarga)
 Penyakit TB Paru (-)
 Asma (-)
 Hipertensi (-)
 Diabetes (-)
 Alergi (-)
Keadaan Sosial Ekonomi
Pasien tinggal Bersama seorang istri di rumah berukuran luas 4x6 m
dengan 1 jendela ukuran 60 cm x 180 cm. Pasien adalah seorang buruh
harian lepas yang bekerja di Stasiun Luar Kota.
Anamnesis Sistem :
 Sistem Serebrospinal : Penurunan
Kesadaran (-), Kejang (-), Demam (+)
 Sistem Kardiovaskuler : Sesak Napas
(-), Nyeri dada (-), Berdebar-debar (-)
 Sistem Respirasi : Batuk (+), Sesak
napas (+)
 Sistem Gastrointestinal : Konstipasi (-),
Mual (-), Muntah (-)
 Sistem Integumen : Pucat(+), Lemas
(+)
Pemeriksaan Fisik :
 TD 110/75
 Suhu 37,5oC
 BB 45 kg
 SPO2 96 %
 RR 28x/mnt
 N 120x/mnt
 T.Badan 158 cm
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Sputum :
Sewaktu : Negatif
Pagi : Positif 1
Sewaktu : Negatif
Pemeriksaan Rongten :
Pada pemeriksaan foto
thorax di dapat Penebalan
pleura dextra dengan TB
(Destroyed Lung Dextra).
Diagnosa Banding
 TB Paru
 Bronkopnemouni
a (BP)
 Low Intake
(Kurang azupan
gizi)
Diagnosa Kerja
 TB Paru Kasus
Lama
Terapi selama Rawat Inap di RS
 Pemberian Infus RL / 12 jam
 Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam
 Methylprednisolon 2 x 62,5 mg
 Paracetamol tab 3 x 500 mg
 N-Acetylcystein 3 x 200 mg
 Curcuma tab 2 x 1 tab
 FDC Intensif (awal) 1 x 3 tab
(OAT Kategori 1 : 4 FDC)
Terapi Obat Pulang
 Paracetamol tab 3 x 500 mg
 N-Acetylcystein 3 x 200 mg
 Curcuma tab 2 x 1 tab
 Vit.B Complex 2 x 1 tab
 FDC Intensif (awal) 1 x 3 tab
(OAT Kategori 1 : 4 FDC)
Pembahasan
 Tn.AR adalah pasien TB sekunder / TB kambuh,
dimana pada tahun 2019 pasien telah
menyelesaikan pengobatan TB namun pada
tahun 2022 pasien terkonfirmasi TB Kembali
 Pasien mengalami gejala respiratory (batuk &
sesak nafas) dan gejala systemic (demam, tidak
nafsu makan dan lemas)
 Langkah diagnose tepat : tes sputum dan foto
thorax
 Pengobatan: pengobatan TB pada pasien Tn.AR
kurang tepat karena pasien merupakan pasien
TB kambuh dimana seharusnya pasien juga
mendapatkan injeksi streptomycin sesuai
pedoman pengobatan
Obat Tujuan pemberian Ketepatan
Ceftriaxon injeksi Pencegahan infeksi
nasokomial
Tepat
Paracetamol Antipiretik Tepat
Methylprednisolon Pencegahan
radang pada paru-
paru
Tepat
N-Acetylcystein Pengencer dahak,
batuk yang disertai
sesak
Tepat
Curcuma Meningatkan nafsu
makan
Tepat
OAT kategori 1 (4
FDC)
TB kurang
tepat
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

More Related Content

What's hot

sitostatika
sitostatikasitostatika
sitostatika
Citra pharmacist
 
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisAplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Melviana94
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
roywidhie
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
eko_apt
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Taofik Rusdiana
 
Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Ulfah Hanum
 
Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
husnul khotimah
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
 
Swamwdikasi ppt
Swamwdikasi pptSwamwdikasi ppt
Swamwdikasi ppt
Fauzi Ma'ruf
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
Yuyun Yagami
 
Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
Taofik Rusdiana
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Taofik Rusdiana
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
Dnr Creatives
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Taofik Rusdiana
 

What's hot (20)

sitostatika
sitostatikasitostatika
sitostatika
 
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisAplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
 
Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013
 
Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Swamwdikasi ppt
Swamwdikasi pptSwamwdikasi ppt
Swamwdikasi ppt
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
GRANULASI BASAH
GRANULASI BASAHGRANULASI BASAH
GRANULASI BASAH
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 

Similar to Farmakoterapi_TBC.pptx

Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptx
Its4people
 
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
EvanYoung38
 
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxMI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
zakinaoctaviano
 
Manajemen askep tb
Manajemen askep tbManajemen askep tb
Manajemen askep tb
chrisyen damanik
 
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasJoni Iswanto
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptxInformasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
BankSoal8
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
BidangTFBBPKCiloto
 
update TB Paru.pptx
update TB Paru.pptxupdate TB Paru.pptx
update TB Paru.pptx
ssuser4b714e
 
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptMateri-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
soleha8
 
TB Paru (dewasa)
TB Paru (dewasa)TB Paru (dewasa)
TB Paru (dewasa)
Jumpa Utama Amrannur
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
maharanimariam
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
universitas negeri semarang
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
Sissi Syifa Meidia
 
BUKU SAKU KADER TB.pptx
BUKU SAKU KADER TB.pptxBUKU SAKU KADER TB.pptx
BUKU SAKU KADER TB.pptx
budi44
 
Webinar Hari TBC Sedunia Kepada Dokter Muda di FK USK
Webinar Hari TBC Sedunia Kepada Dokter Muda di FK USKWebinar Hari TBC Sedunia Kepada Dokter Muda di FK USK
Webinar Hari TBC Sedunia Kepada Dokter Muda di FK USK
ImanMaman
 
PPT LAPSUS LAPKAS TB DENGAN DM ISHIP PKC CAKUNG 1.pptx
PPT LAPSUS LAPKAS TB DENGAN DM ISHIP PKC CAKUNG 1.pptxPPT LAPSUS LAPKAS TB DENGAN DM ISHIP PKC CAKUNG 1.pptx
PPT LAPSUS LAPKAS TB DENGAN DM ISHIP PKC CAKUNG 1.pptx
Divia Oktari Khairunnisa
 
Buku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB ParuBuku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB Paru
hanglaho
 
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptxModul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
faul3
 

Similar to Farmakoterapi_TBC.pptx (20)

Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptx
 
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
 
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxMI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
 
Manajemen askep tb
Manajemen askep tbManajemen askep tb
Manajemen askep tb
 
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptxInformasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 
update TB Paru.pptx
update TB Paru.pptxupdate TB Paru.pptx
update TB Paru.pptx
 
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptMateri-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
 
TB Paru (dewasa)
TB Paru (dewasa)TB Paru (dewasa)
TB Paru (dewasa)
 
Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC)Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC)
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
BUKU SAKU KADER TB.pptx
BUKU SAKU KADER TB.pptxBUKU SAKU KADER TB.pptx
BUKU SAKU KADER TB.pptx
 
Webinar Hari TBC Sedunia Kepada Dokter Muda di FK USK
Webinar Hari TBC Sedunia Kepada Dokter Muda di FK USKWebinar Hari TBC Sedunia Kepada Dokter Muda di FK USK
Webinar Hari TBC Sedunia Kepada Dokter Muda di FK USK
 
PPT LAPSUS LAPKAS TB DENGAN DM ISHIP PKC CAKUNG 1.pptx
PPT LAPSUS LAPKAS TB DENGAN DM ISHIP PKC CAKUNG 1.pptxPPT LAPSUS LAPKAS TB DENGAN DM ISHIP PKC CAKUNG 1.pptx
PPT LAPSUS LAPKAS TB DENGAN DM ISHIP PKC CAKUNG 1.pptx
 
Buku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB ParuBuku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB Paru
 
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptxModul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
 

Recently uploaded

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 

Recently uploaded (20)

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 

Farmakoterapi_TBC.pptx

  • 2. Tuberkulosis atau yang disebut TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. (Pepres No 67 thn 2021) Definisi
  • 3. Etiologi 01 Penyebabnya adalah Mycobacterium Tuberculosis 04 BTA (Basil Tahan Asam) Positif Bakteri ini berbentuk batang dengan ukuran Panjang 1-4 mikron dan tebal 0,3-0,6 mikron 03 Kuman batang, keadaan “dormant” pada tubuh host. Terdiri dari asam lemak (Lipid) Lebih tahan asam, gangguan kimia dan fisika. Sifat aerob, menyenangi jaringan tinggi kadar oksigen
  • 4. Epidemiologi 10 juta kasus TB terbaru di dunia dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya. TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. TB paru tertinggi yakni Jawa Barat, 99.398 kasus. Kemudian, disusul oleh provinsi Jawa Tengah, 67.063 kasus. Sedangkan, provinsi dengan kasus TB paling sedikit yakni Papua Barat, 1.421 kasus. Mengacu pada WHO Global TB Report 2020,
  • 7. Gambaran Klinis Gejala Lokal (Respiratori)  Batuk 2 minggu  Batuk darah  Sesak napas  Nyeri dada Gejala Sistemik  Demam  Badan lemas / Malaise  Berkeringat Malam hari  BB menurun  Tidak nasfu makan
  • 8. Jenis - Jenis TBC Tuberkulosis Paru 1. TB Paru Primer Adalah infeksi bakteri TB dari pasien yang belum mempunyai reaksi spesifik terhadap bakteri TB. Pada anak-anak dengan lesi biasanya berupa konsolidasi lobus tengah atau bawah dan kadang bisa disertai efusi dan kavitasi. Gambaran TB paru primer pada bayi usia 6 bulan. Tampak limfadenopati (anak panah) dan konsolidasi lobus tengah dan bawah paru kanan (kepala anak panah). (Sumber: Nachiappan AC, et al. Radiographics. 2017) 2. TB Paru Pascaprimer Terjadi setelah periode laten (beberapa bulan / tahun) setelah infeksi primer, dapat terjadi karena reaktifasi atau reinfeksi dapat disebut juga TB reaktivasi atau TB sekunder Gambaran foto toraks dan CT-scan tuberkulosis paru pascaprimer. Didapatkan lesi infiltrat dan kavitas di lobus atas paru kanan. (Sumber: Nachiappan AC, et al. Radiographics. 2017).
  • 9. Tuberkulosis Ekstraparu  Limfadenitis TB (Kelenjar Getah Bening)  Pleuritis TB  TB Organ Urogenital  TB Tulang, Sendi dan Supondilitis Tuberkulosa  Meningoensafalitis Tb (Meningitis TB)  TB GastroIntestinal  Perikarditis TB  TB Diseminata atau TB Miller
  • 10. Diagnosis Bagan Alur Diagnosis TB Paru (KMK No 364 Th 2009)
  • 11.  Pemeriksaan bakteriologis adalah pemeriksaan mikroskopis, tes cepat molekuler TB dan biakan.  Pemeriksaan TCM digunakan untuk penegakan diagnosis TB, sedangkan pemantauan kemajuan pengobatan tetap dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis.  Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks tidak selalu memberikan gambaran yang spesifik pada TB paru, sehingga dapat menyebabkan terjadi over diagnosis ataupun under diagnosis.  Tidak dibenarkan mendiagnosis TB dengan pemeriksaan serologis. Prinsip Penegakan Diagnosis TB
  • 12. Pengobatan TB Tujuan Pengobatan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT. Prinsip Pengobatan  OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan.  Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi).  Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.  Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOTS = Directly Observed Treatment Shortcourse) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).  Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan lanjutan. Tahap Intensif (Awal) Tahap Lanjutan  Pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama.  Tujuan: membunuh kuman persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan  Pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung  Tujuan: menurunkan jumlah kuman  Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) dalam 2 bulan.
  • 13. 13 Penatalaksanaan Terapi Tuberkulosis Alur tatalaksana pasien TB anak
  • 14. Tabel Sistem pembobotan (scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang TB Keterangan :  Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter.  Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya seperti Asma, Sinusitis, dan lain- lain.  Jika dijumpai skrofuloderma** (TB pada kelenjar dan kulit), pasien dapat langsung didiagnosis TB.  Berat badan dinilai saat pasien datang (moment opname).--> lampirkan tabel badan.  Foto toraks toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak.  Anak didiagnosis TB jika jumlah skor > 6, (skor maksimal 13)  Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut.
  • 15. Pengobatan TB Anak OAT Kategori Anak  Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam obat dan diberikan dalam waktu 2 bulan Fase Intensif dan 4 bulan Fase Lanjutan.  OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan dosis obat harus disesuaikan dengan berat badan anak. Berat badan (kg) 2 bulan tiap hari RHZ (75/50/150) 4 bulan tiap hari RH (75/50) 5-9 1 tablet 1 tablet 10-14 2 tablet 2 tablet 15-19 3 tablet 3 tablet 20-32 4 tablet 4 tablet Dosis yang digunakan untuk paduan OAT KDT pada anak Kepmenkes No.364 tahun 2009
  • 16. Dosis OAT Kombipak anak Dosis Harian dan Maksimal Pada Anak Kepmenkes No.364 tahun 2009
  • 17. Tatalaksana Pengobatan TB pada orang Dewasa
  • 18.
  • 19. Paket sisipan KDT adalah sama seperti panduan paket unyuk tahap intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan ( 28 hari) Berat Badan (Kg) Tahap Intensif tiap hari selama 28 hari RHZE (150/75/400/275) 30-37 2 tablet 4 KDT 38-54 3 tablet 4 KDT 55-70 4 tablet 4 KDT 71 5 tablet 4 KDT  Dosis obat dapat disesuaikan dengan berat badan sehingga menjamin efektifitas obat dan mengurangi efek samping.  Mencegah penggunaan obat tunggal sehinga menurunkan resiko terjadinya resistensi obat ganda dan mengurangi kesalahan penulisan resep.  Jumlah tablet yang ditelan jauh lebih sedikit sehingga Kombinasi Dosis Tetap (KDT)
  • 20. Pencegahan  Kenali Tanda dan Gejala TBC  Pastikan Sirkulasi Udara di Rumah Baik.  Gunakan Masker Saat Berada di Tempat Ramai.  Dapatkan Vaksinasi BCG(Bacillus Calmette-Guerin)  Lakukan Tes Lebih Dini.  Berolahraga Teratur.  Menjaga asupan gizi yang baik  Bagi pasien TB selalu menutup mulut saat berbicara, bersin, tertawa, atau batuk.  idak membuang dahak atau meludah sembarangan. Program Pemerintah Pelaksanaan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) menurut WHO terdiri dari lima bagian yaitu  Komitmen politik,  Deteksi kasus,  Distribusi obat  Pengawasan minum obat dan pencatatan dan pelaporan.
  • 21. Contoh Kasus Pasien TBC Identitas Pasien Nama Lengkap : Tn. AR Umur : 75 tahun Jenis Kelamin : Laki – Laki Alamat : Kota Bekasi Tgl Pemeriksaan : 23 Sep 2022 Pukul : 22.02 WIB
  • 22. Anamnesis Keluhan Utama Demam, batuk, lemas, sakit kepala, tidak ada nafsu makan, sejak tiga hari RPS (Riwayat Penyakit Sekarang) Pasien datang ke UGD RS Bhakti Kartini dengan keluhan Demam, batuk, lemas, sakit kepala, tidak ada nafsu makan, keluhan sudah dirasakan 1 bulan ini, batuk mengganggu terutama pada malam hari.
  • 23. RPD(Riwayat Penyakit Dahulu)  Keluhan yang sama  Penyakit TB Paru  Asma (-)  Hipertensi (-)  Diabetes (-)  Alergi (-) RPK(Riwayat Penyakit Keluarga)  Penyakit TB Paru (-)  Asma (-)  Hipertensi (-)  Diabetes (-)  Alergi (-) Keadaan Sosial Ekonomi Pasien tinggal Bersama seorang istri di rumah berukuran luas 4x6 m dengan 1 jendela ukuran 60 cm x 180 cm. Pasien adalah seorang buruh harian lepas yang bekerja di Stasiun Luar Kota.
  • 24. Anamnesis Sistem :  Sistem Serebrospinal : Penurunan Kesadaran (-), Kejang (-), Demam (+)  Sistem Kardiovaskuler : Sesak Napas (-), Nyeri dada (-), Berdebar-debar (-)  Sistem Respirasi : Batuk (+), Sesak napas (+)  Sistem Gastrointestinal : Konstipasi (-), Mual (-), Muntah (-)  Sistem Integumen : Pucat(+), Lemas (+) Pemeriksaan Fisik :  TD 110/75  Suhu 37,5oC  BB 45 kg  SPO2 96 %  RR 28x/mnt  N 120x/mnt  T.Badan 158 cm
  • 25. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Sputum : Sewaktu : Negatif Pagi : Positif 1 Sewaktu : Negatif Pemeriksaan Rongten : Pada pemeriksaan foto thorax di dapat Penebalan pleura dextra dengan TB (Destroyed Lung Dextra). Diagnosa Banding  TB Paru  Bronkopnemouni a (BP)  Low Intake (Kurang azupan gizi) Diagnosa Kerja  TB Paru Kasus Lama
  • 26. Terapi selama Rawat Inap di RS  Pemberian Infus RL / 12 jam  Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam  Methylprednisolon 2 x 62,5 mg  Paracetamol tab 3 x 500 mg  N-Acetylcystein 3 x 200 mg  Curcuma tab 2 x 1 tab  FDC Intensif (awal) 1 x 3 tab (OAT Kategori 1 : 4 FDC) Terapi Obat Pulang  Paracetamol tab 3 x 500 mg  N-Acetylcystein 3 x 200 mg  Curcuma tab 2 x 1 tab  Vit.B Complex 2 x 1 tab  FDC Intensif (awal) 1 x 3 tab (OAT Kategori 1 : 4 FDC)
  • 27. Pembahasan  Tn.AR adalah pasien TB sekunder / TB kambuh, dimana pada tahun 2019 pasien telah menyelesaikan pengobatan TB namun pada tahun 2022 pasien terkonfirmasi TB Kembali  Pasien mengalami gejala respiratory (batuk & sesak nafas) dan gejala systemic (demam, tidak nafsu makan dan lemas)  Langkah diagnose tepat : tes sputum dan foto thorax  Pengobatan: pengobatan TB pada pasien Tn.AR kurang tepat karena pasien merupakan pasien TB kambuh dimana seharusnya pasien juga mendapatkan injeksi streptomycin sesuai pedoman pengobatan Obat Tujuan pemberian Ketepatan Ceftriaxon injeksi Pencegahan infeksi nasokomial Tepat Paracetamol Antipiretik Tepat Methylprednisolon Pencegahan radang pada paru- paru Tepat N-Acetylcystein Pengencer dahak, batuk yang disertai sesak Tepat Curcuma Meningatkan nafsu makan Tepat OAT kategori 1 (4 FDC) TB kurang tepat
  • 28. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik