1. Dokumen tersebut membahas tentang surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah.
2. Terdapat 5 pokok bahasan utama yaitu dasar epidemiologi, konsep surveilans epidemiologi, jenis penyakit menular dan pola penularannya, respon penanggulangan, serta deteksi dini KLB.
3. Tujuan surveilans adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan penanggulangan penyakit.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
3. IHB 1
Menjelaskan
Dasar 2
Epidemiologi
IHB 2
Menerapkan
konsep
Surveilans
Epidemiologi
Indikator Hasil Belajar (IHB)
IHB 3
Menjelaskan
jenis
peny.menular
dg pola
penularannya
IHB 4
Melakukan
respon
Tindakan
penanggula
ngan
IHB 4
Melakukan
Deteksi
Dini KLB
5. PB3
Menjelaskan jenis
peny.menular dg
pola penularannya
Respon Tindakan
penanggulangan
PB 5
Melakukan Deteksi
Dini KLB
Pokok Bahasan/sub pokok Bahasan
Potensi Penularan penyakit
Potensial KLB dan Wabah
Mekanisme Penularan
penyakit Potensial KLB dan
Wabah
PB 4
Melakukan respon
Tindakan
penanggula
ngan Konsep kewaspadaan dini
Kajian sistematis berbagai
penyakit potensial KLB dan
Wabah
Peringatan Kewaspadaan Dini
Jangka Pendek dan jangka
Panjang
6. PB 1: Dasar dasarEPIDEMIOLOGI
Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari kejadian dan
penyebaran penyakit atau
masalah kesehatan serta
faktor-faktor yang
mempengaruhinya, pada
sekelompok manusia tertentu.
Epi = atas
demos = masyarakat
Logos = ilmu
“Ilmu yg mempelajari ttg
masyarakat”
7. Agent :
Biologi
Nutrisi
Fisik
Kimia
Social
Karakteristik
Demografi
Biologi
Sosial ekonomi
.
2. Faktor Penyebab penyakit
Faktor Agent. Faktor Host Faktor Lingkungan
Lingkungan :
Fisik
Biologi
Social
12. Proporsi : adl ukuran perbandingan antara satu kondisi
/kejadian kondisi dg keseluruhan kejadian
( proporsi peny , umur, sex, pekerjaan )
Ukuran Epid Numerator (X) Denominator (Y) Konstanta (K)
Proporsi BTA+ rawat inap
di RS Ulin
Pdrt BTA + Pdrt rwt inap %
Proporsi Balita Pnemonia
di Puskesmas
Balita
Pnemonia
Pdrt Berobat %
Proporsi pria pdrt HIV + Pria HIV + Kasus HIV+ %
Proporsi PNS pdrt TB yg
diobati
PNS pdrt
TB, diobati
Semua Pdrt
TB diobati
%
13. Rate : adl ukuran perubahan kejadian (kesakitan) pd.
masyarakat selama kurun waktu tertentu dan
dalam satuan konstanta ttt ( IR, PR, AR, CFR dll )
Ukuran Epid
Numerator
(X)
Denominator
(Y)
Konstanta
(K)
Keterangan
Insidens Rate Kasus Baru Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan
Prevalens Rate
Semua Kasus
(Baru +Lama)
Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan
Attack Rate Kasus Baru Pddk Risiko % , ‰ Kematian
Case Fatality Rate Kematian
Semua
Kasus
% Kematian
Crude Death Rate Kematian penduduk % , ‰ Kematian
14. Ratio : adl ukuran perbandingan antara satu kejadian/
kondisi dengan kejadian lainya
Ukuran Epid Numerator (X) Denominator (Y) Konstanta (K)
Sex Ratio Pddk Pria Pddk Wanita 100
Ratio Puskesmas dg pddk Puskesmas Pddk 10.000
Ratio dokter dg pddk dokter Pddk 10.000
Ratio dokter dg Puskesmas dokter Puskesmas 10
15. INSIDENS PREVALENS
Hanya menghitung kasus baru
Tingkat tidak bergantung durasi
rata- rata penyakit
Dapat diukur sebagai rate atau
proporsi
Merefleksikan kemungkinan
menjadi penyakit sepanjang waktu
Lebih disukai bila melakukan studi
etiologi penyakit
Menghitung kasus yang ada (kasus
lama dan baru)
Bergantung pada rata- rata (durasi)
sakit
Selalu diukur sebagai proporsi
Merefleksikan kemungkinan terjadi
penyakit pada satu waktu tertentu
Lebih disukai bila studi utilisasi
pelayanan kesehatan.
Perbandingan Insidens dan Prevalens
16. PB2
Konsep dasar
Surveilans
Epidemiologi
Pengertian SE
Manfaat SE
Langkah-Langkah SE
Sumber,Jenis,alur data dan cara pelaporan
Pulta-Lahta-Sista- Desiminasi Informasi
Kelengkapan dan Ketepatan Laporan
17. 1.1 PENGERTIAN
SURVEILANS…..
Kegiatan pengamatan yang sistematis
dan terus menerus terhadap data dan
informasi tentang kejadian penyakit atau
masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit atau masalah
kesehatan untuk memperoleh dan
memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
18. Pengumpulan dan
pengolahan data
Analisis & interpretasi data
umpan balik, disseminasi
yang baik serta
respon yang cepat.
Konsep dasar Kegiatan
Epidemiologi
19. Tersedianya informasi tentang situasi,
kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya
serta masalah kesehatan masyarakat dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai
bahan pengambilan keputusan;
Terselenggaranya kewaspadaan dini
terhadap kemungkinan terjadinya
KLB/Wabah dan dampaknya;
Terselenggaranya investigasi dan
penanggulangan KLB/Wabah; dan
Dasar penyampaian informasi
kesehatan kepada para pihak yang
berkepentingan sesuai dengan
pertimbangan kesehatan.
Tujuan Surveilans :
20.
21.
22.
23. PB 3. Menjelaskan jenis
peny.menular dg pola
penularannya
Potensi Penularan penyakit Potensial
KLB dan Wabah
Mekanisme Penularan penyakit
Potensial KLB dan Wabah
25. 25
Mekanisme Pemularan Penyakit Potensial KLB/Wabah
D
I
R
E
C
T
Droplet
Sexual
Darah
Kulit ke kulit, dll
VEKTOR
LINGKUNGAN
Serangga, hewan dll
udara, air, debu,
partikel, makanan,
minuman, dll
Jalur
Transmisi
27. PENGERTIAN
Respon cepat adalah suatu tindakan atau
kegiatan yang dilakukan secara cepat
setelah mengetahui adanya sinyal bahaya
agar suatu keadaan tidak menjadi lebih
buruk. Tindakan yang dimaksud dapat
berupa pencegahan maupun pengendalian.
28. Metode penanggulangan
• Tim penanggulangan KLB adalah tim
fungsional lintas program maupun
lintas sektor yang selajutnya disebut
sebagai tim gerak cepat (TGC)
• Sarana : tenaga, alat, biaya dll
• Waktu : menyusun jadwal kegiatan
penanggulangan sesegera mungkin
agar KLB tidak cepat meluas
29.
30. PB. 5 Melakukan Deteksi Dini
KLB
Konsep kewaspadaan dini
Kajian sistematis berbagai
penyakit potensial KLB dan
Wabah
Peringatan Kewaspadaan Dini
Jangka Pendek dan jangka Panjang
31.
32.
33. Sasaran :
Meliputi Penyakit berpotensi KLB dan
Kondisi rentan KLB.
Kegiatan SKD-KLB:
1.Kajian Epidemiologi utk identifikasi
ancaman KLB.
2.Peringatan Kewaspadaan Dini KLB.
3.Peningkatan Kewaspadaan dan kesiagaan
Thd KLB.
34.
35.
36. PERINGATAN KEWASPADAAN DINI KLB
1. Dibuat utk jangka pendek (3-6 bl akan
datang) dan jangka panjang (periode
5 tahun).
2. Disampaikan Kpd semua unit terkait di
Dinkes Kab/Kota, Dinkes prop,
Kemenkes, sektor terkait dan
masyarakat.