HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Pengobatan Medis Orang Dengan Gangguan JiwaBagus Utomo
Presentasi oleh dr Albert Maramis SpKj dalam seminar awam kerjasama Komunitas Rahmat Pemulihan dengan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia tanggal 26 Agustus 2018
3. ARAH KEBIJAKAN RPJMN BIDANG KESEHATAN2020-2024
Meningkatkan aksesdan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)
dan peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan
teknologi
STRATEGIRPJMN 2020-2024
Peningkatan kesehatan
ibu, anak KB, dan
kesehatan reproduksi
Percepatan
perbaikan gizi
masyarakat
Peningkatan
pengendalian
penyakit
Penguatan Gerakan
Masyarakat Hidup
Sehat (Germas)
Peningkatan pelayanan
kesehatan dan
pengawasan obat dan
makanan
Sasaran Strategi Sasaran Strategi
Sasaran Strategi
Sasaran Strategi
Sasaran Strategi
6. Memberikan Pelayanan
Kesehatan
Menata dan menjaga sarana
dan prasarana
Meningkatkan kemampuan
dan kompetensi SDM
kesehatan
Melaksanakan
rujukan
Meningkatkan mutu
pelayanan
PERAN PELAYANAN KESEHATAN
Integrasi dan kolaborasi
Inter profesional dalam
memberikan pelayanan
kesehatan
• Memasyarakatkan
BUDAYA HIDUP
SEHAT
• Melibatkan peran
(HL.
Blum)
6
8. Mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif serta paliatif yang
ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan,
dan kematian yang dilaksanakan secara komprehensif,
efektif, efisien, dan berkelanjutan.
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
9. Pengutamaan upaya
peningkatan kesehatan,
pencegahan dan
pengendalian penyakit
Tatalaksana penyakit
berbasis sesuai
kewenangan dan
kompetensi (termasuk
tatalaksana kasus Rujuk
Balik)
Penyelenggara
pelayanan kesehatan
dasar yang berperan
sebagai tulang
punggung, kontak
pertama dan
PENAPIS RUJUKAN
sesuai dengan
STANDAR
PELAYANAN
PERAN FKTP DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
FKTP
PUSKESMAS
KLINIK PRATAMA
TEMPAT PRAKTIK
MANDIRI DOKTER
10. UKP
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan persalinan normal
d. Perawatan rumah (Home care;
dan/ atau
e. Rawat inap berdasarkan
pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan
UKM ESENSIAL
a. Pelayanan Promosi Kesehatan;
b. Pelayanan Kesehatan
Lingkungan;
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga;
d. Pelayanan Gizi; dan
e. Pelayanan Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit.
UKM PENGEMBANGAN
• Inovatif, dan atau
• Disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan
• Kekhususan wilayah kerja dan
• Potensi sumber daya yang tersedia
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas
harus menyelenggarakan :
1. Manajemen Puskesmas;
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.
5. Kunjungan keluarga
10
Puskesmas
(Permenkes 43 Tahun 2019)
11. UKM ESENSIAL
a. Pelayanan Promosi Kesehatan;
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga;
d. Pelayanan Gizi; dan
e. Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian
Penyakit.
1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang tindakan/gadar
3. Ruang Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE)
4. Ruang lainnya
Pelayanan Kesehatan Jiwa
SDM
1. Dokter dan/atau dokter layanan primer
2. Dokter gigi
3. Tenaga kesehatan lainnya
1) Perawat
2) Bidan
3) Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku
4) Tenaga sanitasi lingkungan
5) Nutrisionis
6) Tenaga apoteker dan/atau tenaga teknis kefarmasian
7) Ahli teknologi laboratorium medik
4. Tenaga nonkesehatan
Mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi
keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lain
Puskesmas dapat menambah jenis tenaga kesehatan
meliputi terapis gigi & mulut, epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, perekam medis dan informasi
kesehatan dan nakes lainnya sesuai kebutuhan .
SDM PUSKESMAS
STANDAR RUANG
UKM Pengembangan:
UKP:
rawat jalan, gadar, perawatan di
rumah, rawat inap
inovasi/ekstensifikasi pelayanan
13. TATAKELOLAPELAYANAN YANG BAIK
Tersier
Sekunder
Rujukan berjenjang
Koordinasi timbal balik
Dukungan IT, Regulasi
Primer
FOKUS PELAYANANPRIMER
promotif dan preventif
PNPK, CP DAN PPK
Pelayanan Kesehatan Dasar oleh Faskes
Tingkat pertama (Puskesmas, RS Kelas D
Pratama)
Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh
dokter spesialis di Faskes Tingkat lanjutan
(RS Kelas C dan D, Klinik Utama)
Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh
dokter sub spesialis di Faskes Tingkat lanjutan
(RS Kelas A dan kelas B)
DIPERLUKAN TATA
KELOLA YANG BAIK
INACBGs
KAPITASI
Pengecualian :
Gawat darurat, bencana, geografis, kekhususan masalah kes pasien
14. Puskesma
s
UKBM: Posyandu, PAUD, UKS,
Poskestren, Upaya Kes Kerja, Posbindu
PTM, dll
Mekanisme Puskesmas – UKBM –Keluarga –
Rumah sakit – Sistem rujukan – Puskesmas
Upaya Kesehatan
Berbasis
Masyarakat
(UKBM)
Pelayanan
Kesehatan Primer
berbasis
Puskesmas
Pelayanan Kesehatan
Sekunder bertumpu
pada Dinas Kesehatan
Kabupaten dan Rumah
Sakit Daerah kelas D
dan C
Pelayanan Kesehatan
Tertier pada Dinas
Kesehatan Provinsi
dan Rumah Sakit
Kelas B dan A
PUSKESMAS
KELUARGA KELUARGA KELUARGA
15. Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di faskes
Bayi mendapat imunisasi
dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif
selama 6 bulan
Pertumbuhan balita
dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat
sesuai standar
Penderita hipertensi berobat
teratur
Gangguan jiwa berat tidak
ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga
yang merokok
Keluarga mempunyai akses
terhadap air bersih
Keluarga mempunyai akses
atau menggunakan jamban
sehat
Sekeluarga menjadi
anggota JKN/askes
15
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT
16. 16
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT
36,75%
24,69%
36,93%
36,30%
42,67%
49,95%
80,82%
86,94%
86,87%
88,01%
91,35%
93,20%
18,81%
25,42%
37,31%
42,96%
43,02%
51,01%
81,26%
87,01%
87,66%
88,25%
91,47%
92,95%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak…
Penderita hipertensi yang berobat teratur
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Keluarga mengikuti program KB
Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
Pertumbuhan Balita dipantau
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
Maret 2021 Maret 2020
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 2.0 Maret 2020 & Maret 2021; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
17. SPM KESEHATAN DAN PENDEKATAN
KELUARGA
NO Indikator
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
SPM
2 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
3 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
4 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
SPM & PK
5 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
6 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
7 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
8 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
9 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
10 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
11 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
12 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
13 Keluarga mengikuti KB
PK
14 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
15 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
16 Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat
17 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
18. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
MASALAH KESEHATAN JIWA DI FKTP
PROMOSI KESEHATAN
DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO
PENEMUAN DINI
TATALAKSANA DINI
1
3
4
2
DUKUNGAN
SUMBER DAYA
19. PENGUATAN FKTP DALAM PELAYANAN
BERBASIS KOMPETENSI
SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI
(SISRUTE)
Ketersediaan Tenaga
Medis (dokter, drg,
nakes lain)
Ketersediaan
Pelayanan
Ketersediaan Sarana,
Prasarana dan Alat
Kesehatan dan obat
Pedoman Kriteria
Rujukan berbasis
Kompetensi fasyankes
KOMPETENSI FASYANKES
Aksesibiltas
Kebutuhan
Pasien/ Indikasi
Medis
Efektivitas dan
Efisiensi
Pelayanan
Keselamatan
Pasien
Rujukan kasus dengan
mempertimbangkan :
Informasi dan Komunikasi Pelayanan
Kesehatan Berbasis IT
20. STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI )
PER KKI NO 11 TH 2012)
Memberi penanganan
awal atau tuntas
Membuat diagnosis yang
tepat
Melakukan rujukan
secara tepat dalam
rangka penatalaksanaan
pasien
Diharapkan dokter umum memiliki
kompetensi untuk:
Catatan dan Pertimbangan:
1. SKDI merupakan kompetensi lulusan
Pendidikan dokter baik untuk
bertugas di FKTP maupun di FKRTL
2. Tatalaksana tuntas merupakan
kompetensi SDM, dan tergatung
kesiapan faskes
3. Jika tuntas di FKTP perlu
mempertimbangkan ketersediaan
obat, sarana prasarana, alat dan
pemeriksaan penunjang
21. STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI 2012)
261 Penyakit
70 Penyakit
4A: 144 Penyakit
A: 164 Penyakit
B: 97 Penyakit
membuat diagnosis
klinik, merujuk tepat
mendiagnosis,
melakukan
penatalaksanaan
secara mandiri dan
tuntas
mengenali, menjelaskan
gambaran klinik penyakit,
merujuk
mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan awal, dan
merujuk
1
2
3
4
Tingkat Kemampuan Lulusan
dokter
22. DAFTAR PENYAKIT SKDI 2012
No Nama Sistem Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
1 2 3A 3B 4A
1Sistem Saraf 73 7 22 18 19 7
2Psikiatri 52 0 28 21 1 2
3Sistem Indera 104 4 44 30 3 23
4Sistem Respirasi 46 6 11 8 12 9
5Sistem Kardiovaskuler 41 7 15 9 9 1
6Sistem Gastrointestinal 83 6 32 17 9 19
7Sistem Ginjal dan Saluran Kemih 40 3 19 6 5 7
8Sistem Reproduksi 99 11 41 16 19 12
9Sistem Endokrin dan Metabolik 33 7 6 4 7 9
10Sistem Hematologi dan Imunologi 35 4 14 8 3 6
11Sistem Muskuloskeletal 38 14 13 7 2 2
12Sistem Integumen 79 1 13 13 7 45
13Ilmu Kedokteran Forensik 13 0 3 7 1 2
TOTAL 736 70 261 164 97 144
23. TINGKAT KEMAMPUAN
&
KETERAMPILAN KLINIS
STANDAR KOMPETENSI
DOKTER INDONESIA
TAHUN 2012
(PERKONSIL NO.11/2012)
§ PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI
DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
§ PANDUAN KETERAMPILAN KLINIS
BAGI DOKTER
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015
KOMPETENSI 4A*
(144 JENIS PENYAKIT)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS KLINIS BAGI DOKTER &
PANDUAN KETERAMPILAN KLINIS BAGI DOKTER DI FKTP
§ Dokter akan merujuk pasien
apabila memenuhi salah satu
kriteria TACC (Time, Age,
Complication, Comorbidity)
§ Penanganan penyakit harus
didukung oleh ketersediaan
sarana, prasarana, peralatan
dan FASILITAS PENUNJANG
§ Jenis pelayanan untuk
penanganan penyakit dapat
berupa pelayanan rawat jalan,
rawat inap, One Day Care dan
atau Home Care
24. PELAYAN JIWA DI FKTP SESUAI PANDUAN PRAKTIK
KLINIS BAGI DOKTER DI FKTP
KEMAMPUAN
PENANGANAN
PENYAKIT
TINGKAT
KEMAMPUAN
Gangguan Somatoform 4A
Insomnia 4A
Demensia 3A
Gangguan Campuran
Anxietas dan Depresi
3A
Gangguan Psikotiik 3A
KEMAMPUAN
KETERAMPILAN
KLINIS
TINGKAT
KEMAMPUAN
Anamnesis Psikiatri 4A
Penilaian Status Mental 4A
Diagnosis Multiaksial 4A
Menentukan Prognosis
pada Kasus Psikiatri
4A
Indikasi Rujuk pada
Kasus Psikiatri
4A
Ket:
Tingkat Kemampuan 4A = Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit secara
mandiri dan tuntas
Tingkat Kemampuan 3A = Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
yang bukan gawat darurat
25. § Pelayanan Program Rujuk Balik diberikan kepada
peserta BPJS Kesehatan penderita penyakit kronis:
§ Program Rujuk Balik (PRB) meliputi: penyakit-penyakit
kronis (diabetes mellitus, hipertensi, jantung, asma,
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsy,
skizofren, stroke, dan Sindroma Lupus Eritematosus)
§ Wajib dilakukan bila kondisi pasien sudah
terkontrol/stabil namun masih memerlukan
pengobatan atau asuhan keperawatan dalam jangka
panjang
§ Disertai surat rujuk balik dari dokter spesialis/sub
spesialis.
26. • Pemeliharaan Dan
Peningkatan Kesehatan
• Pencegahan &
Pengendalian
• Pelayanan Obat Program
Rujuk Balik
• Pemeriksaan Penunjang
Program Rujuk Balik
• Rujukan Ke FKRTL Sesuai
Ketentuan
PELAYANAN PROGRAM RUJUK BALIK
DI FKTP
Obat antipsikosis yang
dapat disediakan di FKTP
berdasarkan Kepmenkes
No.
HK.01.07/MENKES/707/2018
Tentang Perubahan atas
Kepmenkes No.
HK.01.07/MENKES/659/2017
Ttg Fornas:
1. Flufenazine
2. Haloperidol
3. Klorpromazine
4. Clozapine
27. VARIABEL PENCATATAN PELAPORAN KESEHATAN JIWA
DI PUSKESMAS DALAM SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
1. Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Upaya
Kesehatan Jiwa
2. Laporan Bulanan Promkes à Jumlah kegiatan penyuluhan
kesehatan jiwa masyarakat dan NAPZA di puskesmas dan
jaringannya
3. Laporan tahunan kegiatan Posyandu Remaja, termasuk
kegiatan penyuluhan masalah kesehatan jiwa dan NAPZA
4. Pencatatan dan pelaporan terkait PIS-PK
5. Pencatatan dan pelaporan terkait sumberdaya Puskesmas
dalam melaksanakan upaya kesehatan, termasuk upaya
kesehatan jiwa
6. dll
30. Dinkes Kab/Kota melakukan Pembinaan ke Puskesmas agar
melaksanakan pembinaan secara terintegrasi LP (ketersediaan
SOP, pemantauan pencapaian target program) dan dengan LS
Peningkatan pelayanan kesehatan Jiwa di Puskesmas oleh Pemerintah
Daerah
a. Penyediaan sarana dan prasarana
b. Pelatihan dokter dan perawat
Dinkes kab/kota membangun sistem rujukan bagi pelayanan jiwa
mulai dari komunitas, FKTP sampai FKRTL
Pemantauan dan Evaluasi pencatatan dan pelaporan di Puskesas
melalui Sistem Informasi Puskesmas
HARAPAN