Program kerja Puskesmas mencakup pelayanan kesehatan terpadu dan pengembangan kesehatan masyarakat melalui kegiatan seperti KIA, imunisasi, UKS, dan penyuluhan kesehatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal bagi masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, pengobatan tradisional (Batra), Saka Bakti Husada (SBH), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Polindes, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), dan Pos Kesehatan Desa/Nagari/Kelurahan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
Kerangka Acuan Program (KAP) Kestrad UPTD Puskesmas Mundu tahun 2019 membahas rencana kegiatan pelayanan kesehatan tradisional untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penggunaan obat tradisional. Program tersebut mencakup pembinaan, penyuluhan, dan sosialisasi obat tradisional kepada masyarakat dan pengobat tradisional sepanjang tahun 2019.
Program kerja Puskesmas mencakup pelayanan kesehatan terpadu dan pengembangan kesehatan masyarakat melalui kegiatan seperti KIA, imunisasi, UKS, dan penyuluhan kesehatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal bagi masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, pengobatan tradisional (Batra), Saka Bakti Husada (SBH), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Polindes, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), dan Pos Kesehatan Desa/Nagari/Kelurahan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
Kerangka Acuan Program (KAP) Kestrad UPTD Puskesmas Mundu tahun 2019 membahas rencana kegiatan pelayanan kesehatan tradisional untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penggunaan obat tradisional. Program tersebut mencakup pembinaan, penyuluhan, dan sosialisasi obat tradisional kepada masyarakat dan pengobat tradisional sepanjang tahun 2019.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RSAmalia Senja
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kesehatan nasional Indonesia dan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sistem kesehatan nasional didasarkan pada prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan serta bertujuan menjamin kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri atas pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang medis. Sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia terdiri dari sistem out of pocket dan
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. RPJMN 2015-2019 menetapkan beberapa strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, menurunkan kesenjangan antarkelompok dan antarwilayah, serta meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar. Namun demikian, kondisi
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Posbindu merupakan upaya masyarakat dalam mendeteksi dini dan memantau faktor risiko penyakit tidak menular secara mandiri. Posbindu bertujuan menjaga dan mengembalikan kondisi kesehatan masyarakat berisiko ke kondisi normal melalui kegiatan skrining, edukasi, dan konseling. Posbindu di Puskesmas Kedungmundu meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, serta pemeriksaan kad
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, maag, kencing manis, dan rematik. Penjelasan mencakup penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas perubahan pola penyakit di Indonesia dalam 30 tahun terakhir dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan kanker yang disebabkan gaya hidup tidak sehat, serta dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan. Untuk mencegah penyakit tidak menular, dibentuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang bertujuan meningkatkan perilaku hidup sehat secara b
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxDoniPratama25
Dokumen tersebut membahas transformasi pelayanan kesehatan primer di Indonesia, termasuk kebijakan BLUD Puskesmas. Ada empat inisiatif utama dalam transformasi ini: penguatan jaringan dan standarisasi layanan, edukasi masyarakat, serta digitalisasi sistem informasi kesehatan. Transformasi ini bertujuan meningkatkan akses 270 juta penduduk terhadap layanan kesehatan primer berkualitas."
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RSAmalia Senja
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kesehatan nasional Indonesia dan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sistem kesehatan nasional didasarkan pada prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan serta bertujuan menjamin kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri atas pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang medis. Sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia terdiri dari sistem out of pocket dan
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. RPJMN 2015-2019 menetapkan beberapa strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, menurunkan kesenjangan antarkelompok dan antarwilayah, serta meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar. Namun demikian, kondisi
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Posbindu merupakan upaya masyarakat dalam mendeteksi dini dan memantau faktor risiko penyakit tidak menular secara mandiri. Posbindu bertujuan menjaga dan mengembalikan kondisi kesehatan masyarakat berisiko ke kondisi normal melalui kegiatan skrining, edukasi, dan konseling. Posbindu di Puskesmas Kedungmundu meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, serta pemeriksaan kad
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, maag, kencing manis, dan rematik. Penjelasan mencakup penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas perubahan pola penyakit di Indonesia dalam 30 tahun terakhir dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan kanker yang disebabkan gaya hidup tidak sehat, serta dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan. Untuk mencegah penyakit tidak menular, dibentuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang bertujuan meningkatkan perilaku hidup sehat secara b
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxDoniPratama25
Dokumen tersebut membahas transformasi pelayanan kesehatan primer di Indonesia, termasuk kebijakan BLUD Puskesmas. Ada empat inisiatif utama dalam transformasi ini: penguatan jaringan dan standarisasi layanan, edukasi masyarakat, serta digitalisasi sistem informasi kesehatan. Transformasi ini bertujuan meningkatkan akses 270 juta penduduk terhadap layanan kesehatan primer berkualitas."
Pandu PTM di FKTP bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular secara terpadu melalui deteksi dini, penanganan kasus, serta peningkatan peran serta masyarakat dalam Posbindu PTM.
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
Dokumen tersebut merupakan contoh sistematika penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan. Renstra SKPD berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program/kegiatan SKPD untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di daerah. Tujuan utamanya adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat melalui peningkatan pelayanan kesehatan
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Prima sebagai bagian dari integrasi layanan primer yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lainnya secara terintegrasi di tingkat desa/kelurahan melalui jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW."
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxEarlyOktaPratama
Integrasi pelayanan kesehatan primer bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas melalui jejaring pelayanan hingga tingkat desa dan dusun dengan fokus pada siklus hidup sebagai sasaran utama. Standar paket pelayanan dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh klaster siklus hidup secara menyeluruh di tingkat puskesmas, posyandu, dan posyandu.
Dokumen tersebut membahas rencana transformasi layanan primer bidang kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro tahun 2023 dengan fokus pada (1) standardisasi dan optimalisasi layanan kesehatan dasar, (2) peningkatan upaya preventif melalui perluasan cakupan imunisasi dan deteksi dini penyakit, serta (3) penguatan peran masyarakat dalam gerakan hidup sehat.
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Transformasi sistem kesehatan Indonesia berfokus pada enam pilar utama, termasuk transformasi layanan primer untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar, transformasi layanan rujukan untuk meningkatkan kualitas dan cakupan rumah sakit rujukan, serta transformasi layanan jantung nasional untuk menangani penyakit jantung.
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaagus laogi
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di tingkat nasional hingga puskesmas.
2. PIS-PK meliputi 12 indikator pelayanan dasar dan standar pelayanan minimal (SPM) yang ditujukan untuk meningkatkan indeks keluarga sehat (IKS).
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan pelaks
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang manajemen upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas yang mencakup penjelasan pendekatan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan di Puskesmas, manajemen upaya kesehatan masyarakat meliputi identifikasi masalah, perencanaan kegiatan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi, serta contoh pelaksanaan beberapa upaya kesehatan masyarakat seperti kesehatan lingkungan,
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
1. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
KEBIJAKAN PELAYANAN PENYAKIT
CARDIOVASCULAR DAN PTM LAINNYA
DI LAYANAN PRIMER
disampaikan pada:
Pelatihan Dokter Keluarga
Jakarta, 25 Oktober 2021
2. Arah Kebijakan Bidang Kesehatan
2020-2024
R A K E R K E S N A
Peningkatan
kesehatan ibu,
anak KB, dan
kesehatan
reproduksi
Percepatan
perbaikan
gizi
masyarakat
Peningkatan
pengendalia
n penyakit
Penguatan
Gerakan
Masyarakat
Hidup Sehat
(Germas)
Penguatan
Sistem
Kesehatan,
Pengawasan
Obat dan
Makanan
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong
peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi.
STRATEGI RPJ MN 2020-2024
3. SITUASI INDONESIA
Dalam kurun waktu
1990-2017: Umur
Harapan Hidup telah
naik dari 64 th
menjadi 71 th
HARAPAN
✓Usia produktif yang sehat dan berkualitas
✓Umur panjang yang sehat dan produktif
5. UHH DAN HALE DI INDONESIA 2017
64,5
64,3
64,3
64,2
64,1
63,8
63,6
63,1
63
62,8
62,7
62,7
62,5
61,7
61,2
61,1
60,8
60,7
60,6
60,2
60,1
59,6
59,5
59,4
59,4
59,1 58,9
58,7
58,6
58,6
58,657,2 57
56,8
55,3
9,1 9,5 9,3
9
9,2
9,1
8,9
8,9
8,5
8,7
8,7
8,8
8,7 8,5 8,7 8,4 8,2
8,3
8,4
8,3
8,3
8,3
8,3
8,1 8,1 8,7 8,2 7,9 7,8 7,9
8,1
7,8 7,8 7,7
7,4
50
55
60
65
70
75
Jateng
Sumut
Kaltara
Jabar
Jatim
DKI
Jakarta
Lampung
Sumsel
Bali
Sulsel
Riau
Indonesia
Yogyakarta
Jambi
NTT
Kepri
Babel
Sumbar
Kalteng
Kalbar
Banten
Sulteng
Bengkulu
Kaltim
Sulut
Aceh
Gorontalo
Papua
Barat
NTB
Kalsel
Sulbar
Sultra
Maluku
Utara
Maluku
Papua
HALE ∆ (LE ─ HALE)
5
71,5
Disparitas UHH antar provinsi
Disparitas HALE antar provinsi → HALE menggambarkan
umur hidup yg produktif
Catatann: HALE diurutkan dari tinggi ke rendah
6. 6
10 Penyebab Kematian Utama (Semua Umur)
Sample Registration System (SRS) Indonesia, 2014
Menunjukkan beberapa penyakit tidak menular menempati urutan tertinggi
8. Peran Pelayanan Kesehatan dalam Pengendalian Penyakit
8
Genetik
Ekonomi, budaya,
sosial, pendidikan,
pekerjaan, dst
Lingkungan
Kualitas dan kuantitas
Pelayanan Kesehatan
Perilaku Kesehatan
Derajat
Kesehatan
(HL Blum)
10%
20%
30%
40%
Integrasi pelayanan
• Meningkatkan kemampuan
petugas
• Menata dan memelihara
sarana dan prasarana
• Melaksanakan rujukan
• Meningkatkan mutu
pelayanan
• Memasyarakatkan
budaya hidup sehat
• Melibatkan peran
lintas sektor
9. Peran FKTP sebagai Gate Keeper dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Primer
9
Pengutamaan upaya
peningkatan kesehatan,
pencegahan dan
pengendalian penyakit
Tatalaksana penyakit berbasis
sesuai kewenangan dan
kompetensi (termasuk
tatalaksana kasus Rujuk Balik)
Penyelenggara
pelayanan kesehatan
dasar yang berperan
sebagai tulang
punggung, kontak
pertama dan PENAPIS
RUJUKAN sesuai dengan
STANDAR PELAYANAN
FKTP
PUSKESMAS
KLINIK PRATAMA
TEMPAT PRAKTIK
MANDIRI DOKTER/
DOKTER GIGI
10. Peran FKTP dalam Sistem Kesehatan
PREVENSI
(HL. Blum)
• Peran Komunitas, Memasyarakatkan
BUDAYA HIDUP BERSIH dan SEHAT
• Melibatkan peran LINTAS SEKTOR
FKTP
(Puskesmas, Klinik Pratama,
Praktik Mandiri Dokter)
Pengutamaan upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan dan
pengendalian penyakit
Tatalaksana penyakit berbasis
kompetensi (termasuk tatalaksana
kasus Rujuk Balik)
11. 11
Mengutamakan
Promotif & Preventif
di wilayah kerjanya
10.260 Puskesmas
(Sumber: Data Puskesmas Teregistrasi Semester ITahun 2021,
Pusdatin Kemenkes RI)
Jumlah Pusat Kesehatan Masyarakat Sebagai Ujung Tombak Pelayanan
Kesehatan Primer di Seluruh Indonesia
Minimal 1 (satu) di setiap Kecamatan
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di Wilayah
Kerjanya
Prinsip penyelenggaraan
Puskesmas
UKM & UKP
359
613
279
232 207
345
179
313
64 92
315
1.083
879
121
971
245
120
175
418
247
205 237
187
56
196 212
468
293
93 98
217
147 162
432
0
200
400
600
800
1.000
1.200
Aceh
Sumatera
Utara
Sumatera
Barat
Riau
Jambi
Sumatera
Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.
Bangka
Belitung
Kepulauan
Riau
DKI
Jakarta
Jawa
Barat
Jawa
Tengah
DI
Yogyakarta
Jawa
Timur
Banten
Bali
Nusa
Tenggara
Barat
Nusa
Tenggara
Timur
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Timur
Kalimantan
Utara
Sulawesi
Utara
Sulawesi
Tengah
Sulawesi
Selatan
Sulawesi
Tenggara
Gorontalo
Sulawesi
Barat
Maluku
Maluku
Utara
Papua
Barat
Papua
12. 12
• Terdapat penanggung
jawab Jaringan dan
Jejaring pelayanan
Puskesmas di struktur
organisasi Puskesmas
• Puskesmas membina
FKTP lain di wilayah
kerjanya
• Kegiatan lokakarya mini
bulanan harus melibatkan
jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas
Puskesmas sebagai Pembina Wilayah bertanggung jawab menjaga kesehatan
untuk masyarakat di wilayahnya
13. Integrasi di Tingkat Puskesmas
Integrasi
PUSKESMAS
Penda
naan
Integrasi mencakup:
• Integrasi SDM
• Integrasi pendanaan
• Integrasi program
PENCAPAIAN
INDIKATOR
KESEHATAN
14. PIS-PK mengintegrasikan pelayanan UKM dan UKP
14
Puskesmas
Keluarga
UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren, Upaya
Kes Kerja, Posbindu PTM, dll
Keluarga Keluarga
Keluarga Keluarga
SPM
PIS-PK
Kunjungan keluarga
▪Dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih yang disebut dengan
Tim Pembina Keluarga.
▪Menggunakan instrumen profil kesehatan keluarga, dengan
metode wawancara, pemeriksaan fisik, dan inspeksi lapangan.
▪Dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mengetahui
deteksi dini kasus dan sasaran intervensi program P2PTM
PISPK PISPK
15. 1. Melakukan analisis situasi :
ketersediaan SDM, SPA,
kegiatan pencapaian kinerja
program P2PTM baik UKM
maupun UKP, melibatkan
peran serta masyarakat dan
LP/LS
2. Mengidentifikasi
permasalahan
3. Mencari akar penyebab
masalah
4. Menetapkan solusi
5. Membuat RUK terpadu
Integrasi Upaya Kesehatan yang diselenggarakan oleh FKTP dalam
P2PTM melalui manajemen Puskesmas
15
Melaksanakan keterpaduan pelayanan UKM
dan UKP PP2PTM melalui :
PISPK
Perkesmas
UKBM
Homecare
Rawat jalan
Rawat inap
Laboratorium
Farmasi
Koordinasi lintas program
Koordinasi lintas sektor
P1 P2 P3
Melakukan evaluasi secara berkala
melalui lokmin bulanan dengan lintas
programdan lokmin tribulanan
dengan lintas sektor
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
• Layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM)
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
• Layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM)
16. Peran FKTP Lain Dalam Mendukung Program Prioritas Nasional
FKTP lain (Klinik Pratama dan Praktik Mandiri
Dokter) bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan komprehensif kepada peserta JKN yang
terdaftar di fasyankesnya:
1. Skrining dan deteksi dini kehamilan berisiko,
pelayanan ANC 6 kali, berkolaborasi dengan
Puskesmas;
2. Edukasi masalah gizi kepada keluarga dan
skrining utk stunting;
3. Edukasi faktor risiko PTM dan skrining PTM
(masuk dalam skrining 14 penyakit) ;
4. Bersama-sama dengan Puskesmas aktif
mengkampanyekan Germas;
5. Membentuk jejaring kolaborasi antar FKTP dalam
penguatan pelayanan kesehatan primer yang
berkualitas.
Penguatan sistem
kesehatan
Peningkatan kesehatan ibu
dan anak
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Peningkatan pengendalian
penyakit
Pembudayaan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS)
PRIORITAS
NASIONAL
32
17. Kader kesehatan
Samp
le
Text
Samp
le
Text
Samp
le
Text
Samp
le
Text
berpusat pada
pasien
komprehensif
bersinambung
Kelompok
pengobat
lain
Layanan Sosial
lainnya
Pelayanan
Spesialisasi
Pelayanan
Pencegahan
Khusus
Organisasi
Non
Pemerintah
Rumah
Sakit
Lab.
AMDAL
Panti
Rumah
Singgah
IGD
Inst. Bedah Inst.
Obgyn
CT Scan
Lab
Sitologi
Pusat
Diagnostik
Klinik DM
Kesehatan Jiwa
Komunitas
Pelayanan Primer
merupakan penghubung jaringan kerja antara pelayanan
di komunitas dan mitra lainnya
Dapat dipahami pimpinan layanan primer diharapkan ahli dalam
kedokteran keluarga, komunitas, dan kesehatan masyarakat
The WHO Report
2008: Primary
Health Care: Now
more than ever
18. 18
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular di Puskesmas
Puskesmas
Pembina Wilayah
UKP UKM
Jaringan Puskesmas:
• Pusling
• Pustu
• Bidan desa
• Deteksi dini penyakit berdasarkan
factor risiko sesuai dengan kelompok
usia:
a. Deteksi dini PTM Prioritas
b. Pengendalian faktor risioko PTM
(skrining layanan primer)
• Edukasi dan pemberdayaan masyarakat:
a. Penguatan kampanye perubahan prilaku
faktor risiko
b. Surveilans prilaku
c. Intervensi kesehatan keluarga
• Pengendalian penyakit PTM berbasis
masyarakat melalui UKBM dan pelibatan
FKTP lain
• Tata laksana Penyakit Tidak Menular sesuai
standar
• Jantung
• Stroke
• Hipertensi
• Diabetes Mellitus
• Kanker
Meningkatnya pengendalian penyakit:
19. Perluasan skrining di layanan primer
Skrining 14 penyebab kematian tertinggi di setiap sasaran usia
• Dilaksanakan di
Puskesmas dan
FKRTL sesuai
standar
pelayanan
• Puskesmas
didukung oleh
jejaring
pelayanan (Klinik,
Lab. Klinik)
19
Sasaran Usia No Penyebab kematian Jenis skrining
0-6 bulan 1 Hipotiroid kongenital Kadar tiroid stimulating hormone
2 Thalasemia Analisa hemoglobin
13-18 tahun 3 Anemia dan kanker anak Periksa darah lengkap
18-50 tahun 4 Stroke Tekanan darah, EKG, LDL, HDL,
trigliserida, kolesterol total
5 Ischaemic heart disease
6 Hypertensive heart disease
7 PPOK Rontgen dada
8 Tuberkulosis
9 Kanker paru
10 Hepatitis Rapid antigen hep B dan C, SGOT,
SGPT
11 Diabetes Gula darah dan HbA1C
12 Kanker payudara Cek payudara klinis
13 Kanker serviks Tes IVA
>50 tahun 14 Kanker usus Carsinoma embryonic antigen
20. STRATEGI OPERASIONAL
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
POPULASI
SEHAT
POPULASI
PENYANDANG PTM
POPULASI
FAKTOR RISIKO
PERUBAHAN PERILAKU
HINDARI FAKTOR RISIKO
PERILAKU
HIDUP SEHAT PENYAKIT TERKONTROL
PATUH MINUM OBAT
SKRINING FAKTOR RISIKO,
EDUKASI, KONSELING
PROMOSI PREVENSI SKRINING
TINDAK LANJUT
(DIAGNOSIS)
PENATALAKSA
NAAN DI FKTP
RUJUKAN KE
FKRTL DAN
RUJUK BALIK
MONEV
22. INTERVENSI PTM DI FKTP
•PROMOSI
KESEHATAN
•DETEKSI DINI •PENINGKATAN
PERAN
MASYARAKAT
•PENEMUAN KASUS
PTM
•PENANGANAN
KASUS PTM •PENCATATAN
PELAPORAN
•SURVEILANS
TERPADU PTM
PROMOSI CERDIK POSBINDU PTM
PANDU PTM/CHARTA
WHO PEN PROGRAM RUJUK BALIK
23. Contoh integrasi UKM
dan UKP yang
diselenggarakan oleh
FKTP pada kasus
Hipertensi
23
Posbindu PTM
Kunjungan Keluarga
PIS-PK
Ditemukan tekanan
darah diatas nilai
nomal saat dilakukan
pemeriksaan/skrining
FKTP
tata laksana Hipertensi secara
komprehensif dengan sasaran
individu dan keluarga
Jejaring fungsional
layanan primer
Intervensi Lanjut
UKM Puskesmas:
integrasi program P2PTM
dengan Promkes, gizi,
Perkesmas dengan
sasaran kelompok dan
masyarakat.
24. Kesiapan Puskesmas dalam P2PTM ditentukan
oleh terpenuhinya standar input
Dilengkapi dengan ruang pemeriksaan
umum, ruang KIE, ruang farmasi, dan
ruang laboratorium
Persyaratan bangunan
Dilengkapi dengan kit lansia/posbindu
PTM dan peralatan pendukung lainnya di
setiap ruang pelayanan
Persyaratan peralatan*
Puskesmas didukung oleh dokter,
perawat, ATLM, serta apoteker dan/atau
tenaga teknis kefarmasian
Persyaratan Ketenagaan
Puskesmas harus mampu melakukan
beberapa pemeriksaan terkait pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular
Persyaratan laboratorium
Pencegahan dan pengendalian penyakit
(antara lain Hipertensi, DM) merupakan salah
satu UKM esensial yang wajib
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
Penyelenggaraan
Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan
Puskesmas (Pustu, Pusling, Praktik Bidan
Desa) dan jejaring Puskesmas untuk
menjangkau sasaran di wilayahnya
Puskesmas memberikan pelayanan DM
(promotif-preventif-kuratif-rehabilitatif) sesuai
kompetensi dan kewenangannya
*) jumlah dan jenis alat dapat berubah sesuai dengan
perkembangan iptek, kebijakan, kebutuhan, kompetensi dan
kewenangan serta ketentuan peraturan perundang-undangan
13
25. DUKUNGAN ALAT DETEKSI DINI DAN TATALAKSANA
PENYAKIT KARDIOVASKULAR DI PUSKESMAS
• Permenkes 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
✓ EKG
✓ AED
✓ Kit Kesehatan Lansia/posbindu
PTM
26. FKTP berperan penting
dalam kemampuan
deteksi dini untuk
menetapkan faktor
resiko dan komplikasi
PTM sehingga bisa
dilakukan tata laksana
yang tepat dengan
memperhatikan level
kompetensi.
FKTP berperan
penting dalam
upaya
membangun
pemahaman
publik tentang
Hidup Sehat
Diperlukan
peningkatan
kompetensi FKTP
dan SDM FKTP
dalam pengelolaan
pelayanan
kesehatan yang
lebih baik
FKTP
memungkinkan
adanya kesehatan
terintegrasi →
interprofesional
collaboration dalam
tata laksana PTM
Peran lintas sektor
dan penggerakan
pemberdayaan
masyarakat nutlak
diperlukan dalam
mendukung
pelayanan di FKTP
KESIMPULAN