SlideShare a Scribd company logo
Psikologi GestaltPsikologi Gestalt
Ekarini SaraswatiEkarini Saraswati
PendahuluanPendahuluan
 Psikologi gestal memiliki pandangan yangPsikologi gestal memiliki pandangan yang
sama dengan psikologi humanistik yangsama dengan psikologi humanistik yang
menganggap manusia secara utuh bukanmenganggap manusia secara utuh bukan
elemen-elemen. Namun, keduanya memilikielemen-elemen. Namun, keduanya memiliki
perbedaan yang mendasar di samping tokoh-perbedaan yang mendasar di samping tokoh-
tokoh pencetusnya pun berbeda. Maslowtokoh pencetusnya pun berbeda. Maslow
sebagai tokoh humanistik mendasarkan dirisebagai tokoh humanistik mendasarkan diri
pada ketidakpuasan terhadap pendapat kaumpada ketidakpuasan terhadap pendapat kaum
behaviorisme sedangkan para tokoh gestaltbehaviorisme sedangkan para tokoh gestalt
mendasarkan pendapatnya padamendasarkan pendapatnya pada
ketidakpuasan terhadap kaum strukturialismeketidakpuasan terhadap kaum strukturialisme
PengertianPengertian
 Istilah “Gestalt” sendiri merupakan istilah bahasaIstilah “Gestalt” sendiri merupakan istilah bahasa
Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalamJerman yang sukar dicari terjemahannya dalam
bahasa-bahasa lain.Arti Gestalt bisa bermacam-bahasa-bahasa lain.Arti Gestalt bisa bermacam-
macam, yaitu “form” “shape”. (dalam bahasa Inggris)macam, yaitu “form” “shape”. (dalam bahasa Inggris)
atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas.atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas.
Terjemahannya ke dalam bahasa inggris punTerjemahannya ke dalam bahasa inggris pun
bermacam-macam antara lain “shape psychology”,bermacam-macam antara lain “shape psychology”,
“configurationism” “whole psychology” dan sebagainya.“configurationism” “whole psychology” dan sebagainya.
Karena adanya kesimpangsiuran dalamKarena adanya kesimpangsiuran dalam
penerjemahan. Akhirnya para sarjana diseluruh duniapenerjemahan. Akhirnya para sarjana diseluruh dunia
sepakat untuk menggunakan istilah “Gestalt” tanpasepakat untuk menggunakan istilah “Gestalt” tanpa
menerjemahkannya ke dalam bahasa lain.menerjemahkannya ke dalam bahasa lain.
Tokoh-tokohTokoh-tokoh
 Max WertheimerMax Wertheimer merupakan tokoh pendirimerupakan tokoh pendiri
psikologi Gestalt di Jerman. Psikologi Gestaltpsikologi Gestalt di Jerman. Psikologi Gestalt
lebih menekankan kritiknya pada penguraianlebih menekankan kritiknya pada penguraian
kesadaran ke dalam elemen-elemen yangkesadaran ke dalam elemen-elemen yang
dilakukan oleh strukturalismenya Wundt, tetapidilakukan oleh strukturalismenya Wundt, tetapi
masih mengakui adanya unsur kesadaran itumasih mengakui adanya unsur kesadaran itu
sendiri dalam bentuk yang utuh (totalitas tidaksendiri dalam bentuk yang utuh (totalitas tidak
terbagi-bagi dalam elemen-elemen)terbagi-bagi dalam elemen-elemen)
 Psikologi Gestalt mempelajari suatuPsikologi Gestalt mempelajari suatu
gejala sebagai suatu keseluruhan ataugejala sebagai suatu keseluruhan atau
totalitas dan bahwa data-data dalamtotalitas dan bahwa data-data dalam
psikologi Gestalt disebut sebagaipsikologi Gestalt disebut sebagai
fenomenafenomena
 Prinsip mempelajari gejala sebagaiPrinsip mempelajari gejala sebagai
totalitas dikemukakan pertama kalinyatotalitas dikemukakan pertama kalinya
oleh Christian Von Ehrenfels, tokoh yangoleh Christian Von Ehrenfels, tokoh yang
merangsang timbulnya aliran ini, padamerangsang timbulnya aliran ini, pada
tahun 1890 dalam eksperimennyatahun 1890 dalam eksperimennya
mengenai musik.mengenai musik.
 Suatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentuSuatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentu
yang disebut “emergent” yang tidak dimilikiyang disebut “emergent” yang tidak dimiliki
oleh not-not dalam lagu itu secara satu peoleh not-not dalam lagu itu secara satu pe
satu. Kalau tangga nada lagu itu diubah, makasatu. Kalau tangga nada lagu itu diubah, maka
not-not dalam lagu itupun berubah, namunnot-not dalam lagu itupun berubah, namun
selama komposisinya masih tetap, makaselama komposisinya masih tetap, maka
emergentnya masih sama, maka kita tetapemergentnya masih sama, maka kita tetap
akan mendengar lagu yang sama. Jadi, yangakan mendengar lagu yang sama. Jadi, yang
penting adalah sifat daripada totalitas yangpenting adalah sifat daripada totalitas yang
disebut emergent, bukan sifat-sifat dari padadisebut emergent, bukan sifat-sifat dari pada
elemen-elemen.elemen-elemen.
 psikologi Gestelt sependapat denganpsikologi Gestelt sependapat dengan
pandangan filsafat fenomenologi yangpandangan filsafat fenomenologi yang
mengatakan bahwa pengalaman haruslahmengatakan bahwa pengalaman haruslah
dilihat secara netral. Tidak dipengaruhi olehdilihat secara netral. Tidak dipengaruhi oleh
apapun.apapun.
 Di dalam fenomena kita harus selalu melihatDi dalam fenomena kita harus selalu melihat
adanya dua unsur, yaitu objek dan arti. Objekadanya dua unsur, yaitu objek dan arti. Objek
dari fenomena mempunyai sifat-sifat yangdari fenomena mempunyai sifat-sifat yang
dapat dideskripsikan, tetapi segera objek itudapat dideskripsikan, tetapi segera objek itu
tertangkap oleh indera kita, maka kita akantertangkap oleh indera kita, maka kita akan
menerimanya sebagai informasi dan pada saatmenerimanya sebagai informasi dan pada saat
ini kita sudah memberi arti pada objek itu.ini kita sudah memberi arti pada objek itu.
Ilusi KonturIlusi Kontur
Max WertheimerMax Wertheimer
 Dalam kertas kerjanya ini ia mengemukakan hasil eksperimennyaDalam kertas kerjanya ini ia mengemukakan hasil eksperimennya
dengan menggunakan alat yang disebut Stroboskop (stroboscop)dengan menggunakan alat yang disebut Stroboskop (stroboscop)
yaitu alat yang berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat keyaitu alat yang berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke
dalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat gambar dua buah garisdalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat gambar dua buah garis
yang satu melintang dan yang lain tegak. Kedua gambar itu tidakyang satu melintang dan yang lain tegak. Kedua gambar itu tidak
terlihat sekaligus, melainkan berganti-ganti. Mula-mula tampakterlihat sekaligus, melainkan berganti-ganti. Mula-mula tampak
garis yang melintang, kemudian tampak garis tegak, kemudiangaris yang melintang, kemudian tampak garis tegak, kemudian
melintang lagi dan demikian seterusnya.Kesan yang akan terjadimelintang lagi dan demikian seterusnya.Kesan yang akan terjadi
adalah akan tampak bahwa garis itu bergerak dari tegak keadalah akan tampak bahwa garis itu bergerak dari tegak ke
melintang dan sebaliknya, terus menerus. Gerak yang disebutmelintang dan sebaliknya, terus menerus. Gerak yang disebut
gerak stroboskopik ini merupakan gerakan yang semu karenagerak stroboskopik ini merupakan gerakan yang semu karena
sesungguhnya garis-garis itu sendiri tidak bergerak melainkansesungguhnya garis-garis itu sendiri tidak bergerak melainkan
muncul berganti-ganti. Gejala ini disebut juga sebagai Phi-muncul berganti-ganti. Gejala ini disebut juga sebagai Phi-
phenomenon dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpaiphenomenon dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai
misalnya kalau kita menonton bioskop atau melihat lampu-lampumisalnya kalau kita menonton bioskop atau melihat lampu-lampu
reklame yang bergerak-gerak.reklame yang bergerak-gerak.
Kurt Koffka (1886 –Kurt Koffka (1886 –
1941)1941)
 Tokoh kedua adalah Kurt Koffka (1886 –Tokoh kedua adalah Kurt Koffka (1886 –
1941) yang mengungkapkan tentang1941) yang mengungkapkan tentang
teori belajarteori belajar
 Salah satu faktor yang penting dalamSalah satu faktor yang penting dalam
belajar adalah jejak-jejak ingatanbelajar adalah jejak-jejak ingatan
(memory traces), yaitu pengalaman-(memory traces), yaitu pengalaman-
pengalaman yangmembekas padapengalaman yangmembekas pada
temapt-tempat tertentudi otak.temapt-tempat tertentudi otak.
 Perubahan-perubahan yang terjadi padaPerubahan-perubahan yang terjadi pada
ingatan bersamaan dengan jalannya waktuingatan bersamaan dengan jalannya waktu
tidak melemahkan jejak-jejak ingatan itutidak melemahkan jejak-jejak ingatan itu
(dengan perkataan lain tidak menyebabkan(dengan perkataan lain tidak menyebabkan
terjadinya lupa) melainkan menyebabkanterjadinya lupa) melainkan menyebabkan
perubahan jejak karena jejak ingatan ituperubahan jejak karena jejak ingatan itu
cenderung diperhalus dan disempurnakancenderung diperhalus dan disempurnakan
untuk Gestalt yang lebih baik dalam ingatan.untuk Gestalt yang lebih baik dalam ingatan.
 Latihan-latihan akan memperkuat daya ingat.Latihan-latihan akan memperkuat daya ingat.
Wolfgang KohlerWolfgang Kohler
 Tokoh ketiga adalah Wolfgang KohlerTokoh ketiga adalah Wolfgang Kohler
 Karya Kohler yang paling terkenal adalahKarya Kohler yang paling terkenal adalah
penyelidikannya mengenai tingkah lakupenyelidikannya mengenai tingkah laku
kecerdasan (intelligent behaviour) pada hewankecerdasan (intelligent behaviour) pada hewan
utamanya simpanse. Bertitik tolak dari teoriutamanya simpanse. Bertitik tolak dari teori
Thorndike yang beranggapan bahwa tingkahThorndike yang beranggapan bahwa tingkah
laku hewan pada dasarnya adalah tingkah lakulaku hewan pada dasarnya adalah tingkah laku
coba-salah (trial and error). Kohler membuatcoba-salah (trial and error). Kohler membuat
eksperimen-eksperimen dengan kera daneksperimen-eksperimen dengan kera dan
membuktikan bahwa pada kera pun terdapatmembuktikan bahwa pada kera pun terdapat
pemahaman (insight).pemahaman (insight).
Kurt Lewin (1890-Kurt Lewin (1890-
1947).1947).
 Tokoh lain yang memiliki pengaruhTokoh lain yang memiliki pengaruh
dalam aliran psikologi ini adalah Kurtdalam aliran psikologi ini adalah Kurt
Lewin (1890-1947). Menurutnya persepsiLewin (1890-1947). Menurutnya persepsi
dan tingkah laku seseorang tidak hanyadan tingkah laku seseorang tidak hanya
ditentukan oleh bentuk keseluruhan atauditentukan oleh bentuk keseluruhan atau
sifat totalitas dari rangsang atausifat totalitas dari rangsang atau
emergent, tetapi ditentukan olehemergent, tetapi ditentukan oleh
kekuatan-kekuatan (kekuatan-kekuatan (forceforce) yang ada) yang ada
lapangan psikologis seseorang.lapangan psikologis seseorang.
 Lewin membagi konflik dalam tiga jenis:Lewin membagi konflik dalam tiga jenis:
 Konflik mendekat-mendekat (approach-Konflik mendekat-mendekat (approach-
approach conflict). Konflik ini terjadi kalauapproach conflict). Konflik ini terjadi kalau
seseorang menghadapi du aobjek yang sama-seseorang menghadapi du aobjek yang sama-
sama bernilai positif.sama bernilai positif.
 Konflik menjauh-menjauh (avoidance-Konflik menjauh-menjauh (avoidance-
avoidance conflict). Konflik ini terjadi kalauavoidance conflict). Konflik ini terjadi kalau
seseorang berhadapan dengan dua objek yangseseorang berhadapan dengan dua objek yang
sama-sama mempunyai nilai negatif, tetapi iasama-sama mempunyai nilai negatif, tetapi ia
tidak bisa menghindari kedua objek itutidak bisa menghindari kedua objek itu
sekaligussekaligus
 Konflik mendekat-menjauh (Approach-Konflik mendekat-menjauh (Approach-
avoidance conflict). Dalam konflik iniavoidance conflict). Dalam konflik ini
terdapat hanya satu objek yangterdapat hanya satu objek yang
mempunyai nilai positif dan negatifmempunyai nilai positif dan negatif
sekaligussekaligus
Kajian SastraKajian Sastra
 Novel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ronggeng dianggap memiliki bakat alam. Srintil, namaNovel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ronggeng dianggap memiliki bakat alam. Srintil, nama
ronggeng itu, dibentuk oleh lingkungannya sebagai ronggeng dan dididik serta semua perilakinya diarahkanronggeng itu, dibentuk oleh lingkungannya sebagai ronggeng dan dididik serta semua perilakinya diarahkan
untuk menjadi ronggeng. Kehidupannya sebagai ronggeng itu sendiri bagi Srintil bukan merupakan pilihanuntuk menjadi ronggeng. Kehidupannya sebagai ronggeng itu sendiri bagi Srintil bukan merupakan pilihan
hidupnya. Setelah mengalami suka duka menjadi ronggeng, ada perasaan yang hilang dalam dirinya, yaituhidupnya. Setelah mengalami suka duka menjadi ronggeng, ada perasaan yang hilang dalam dirinya, yaitu
cinta. Dia mencintai Rasus dan ingin menjadi istrinya. Keinginannya ini jelas menentang adat dan harapancinta. Dia mencintai Rasus dan ingin menjadi istrinya. Keinginannya ini jelas menentang adat dan harapan
masyarakat Dukuh Paruk yang menganggap dia sebagai pembawa berkah bagi dukuh itu sebagai dukuhmasyarakat Dukuh Paruk yang menganggap dia sebagai pembawa berkah bagi dukuh itu sebagai dukuh
ronggeng.ronggeng.
 Latar tempat peristiwa di dalam novel ini lebih banyak menggambarkan kehidupan orang Jawa, sekalipunLatar tempat peristiwa di dalam novel ini lebih banyak menggambarkan kehidupan orang Jawa, sekalipun
nama Dukuh Paruk itu sendiri tidak ada. Sebagaimana layaknya sebuah dukuh, tempat-tempat yang ditemuinama Dukuh Paruk itu sendiri tidak ada. Sebagaimana layaknya sebuah dukuh, tempat-tempat yang ditemui
dalam novel ini seperti sawah, kuburan, ladang, pasar, kelurahan, kecamatan dan sebagainya.dalam novel ini seperti sawah, kuburan, ladang, pasar, kelurahan, kecamatan dan sebagainya.
 Dalam kajian ini yang menjadi tokoh kajian adalah Srintil dan Rasus. Srintil merupakan seorang ronggengDalam kajian ini yang menjadi tokoh kajian adalah Srintil dan Rasus. Srintil merupakan seorang ronggeng
yang dibentuk oleh lingkungan. Dia belajar menjadi seorang ronggeng karena diarahkan oleh seorang dukunyang dibentuk oleh lingkungan. Dia belajar menjadi seorang ronggeng karena diarahkan oleh seorang dukun
ronggeng. Selain belajar yang dia lakukan juga ada bakat alam yang dia miliki.ronggeng. Selain belajar yang dia lakukan juga ada bakat alam yang dia miliki.
 Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita diHidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di
dukuh itu. Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil banyak dipuja orang, selaindukuh itu. Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil banyak dipuja orang, selain
Rasus kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi milikRasus kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi milik
masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.
 Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyataPerasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata
merupakan kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang menjadi istri Rasus dan memilikimerupakan kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang menjadi istri Rasus dan memiliki
anak darinya.anak darinya.
 Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta.Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta.
Cinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda.Cinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda. Sekalipun Rasus masih mencintaiSekalipun Rasus masih mencintai
Srintil, namun dia merasakan tak mungkin menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.Srintil, namun dia merasakan tak mungkin menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.
 Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yangHidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang
banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu.banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu.
Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat SrintilKecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil
banyak dipuja orang, selain Rasus kekasihnya. Setelah menjadibanyak dipuja orang, selain Rasus kekasihnya. Setelah menjadi
ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadironggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi
milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergimilik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi
meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.
 Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil.Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil.
Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata merupakanKehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata merupakan
kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenangkehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang
menjadi istri Rasus dan memiliki anak darinya.menjadi istri Rasus dan memiliki anak darinya.
 Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yangDalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang
tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta.tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta. Cinta itu sendiriCinta itu sendiri
tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda.tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda. SekalipunSekalipun
Rasus masih mencintai Srintil, namun dia merasakan tak mungkinRasus masih mencintai Srintil, namun dia merasakan tak mungkin
menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.
 Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikanHidup sebagai ronggeng memang menjanjikan
materi yang banyak dan dapat membuat irimateri yang banyak dan dapat membuat iri
wanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan danwanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan dan
kegemerlapan sebagai ronggeng membuatkegemerlapan sebagai ronggeng membuat
Srintil banyak dipuja orang, selain RasusSrintil banyak dipuja orang, selain Rasus
kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasuskekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus
merasa kehilangan Srintil yang telah menjadimerasa kehilangan Srintil yang telah menjadi
milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintilmilik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil
dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepadadan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada
Srintil punah.Srintil punah.
 Perasaan kehilangan dalam diri RasusPerasaan kehilangan dalam diri Rasus
dialami juga oleh Srintil. Kehidupandialami juga oleh Srintil. Kehidupan
ronggeng yang dia jalani ternyataronggeng yang dia jalani ternyata
merupakan kehidupan yang semu. Diamerupakan kehidupan yang semu. Dia
mendambakan kehidupan tenangmendambakan kehidupan tenang
menjadi istri Rasus dan memiliki anakmenjadi istri Rasus dan memiliki anak
darinya.darinya.
 Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisiDalam diri Srintil dan Rasus ada sisi
kehidupan manusia yang tidak merekakehidupan manusia yang tidak mereka
dapatkan, yaitu perwujudan cinta.dapatkan, yaitu perwujudan cinta. CintaCinta
itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelahitu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah
terbagi menjadi ternoda.terbagi menjadi ternoda. SekalipunSekalipun
Rasus masih mencintai Srintil, namun diaRasus masih mencintai Srintil, namun dia
merasakan tak mungkin menyatu,merasakan tak mungkin menyatu,
karena hidup mereka yang berbeda.karena hidup mereka yang berbeda.

More Related Content

What's hot

Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
UIN Surabaya
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
Wulandari Rima Kumari
 
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)atone_lotus
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
Bahiyah MaHiz
 
Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan
Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas KehidupanAliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan
Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan
Islamic Studies
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Wulandari Rima Kumari
 

What's hot (7)

Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan
Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas KehidupanAliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan
Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Teori Gestalt
Teori GestaltTeori Gestalt
Teori Gestalt
 

Viewers also liked

Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
KuliahMandiri.org
 
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERMANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
KuliahMandiri.org
 
Dunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembungDunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembung
KuliahMandiri.org
 
Filsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhanFilsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhan
KuliahMandiri.org
 
menjadi pemimpin sejati
menjadi pemimpin sejatimenjadi pemimpin sejati
menjadi pemimpin sejati
KuliahMandiri.org
 
Pengantar filsafat-3-pandangan-kefilsafatan
Pengantar filsafat-3-pandangan-kefilsafatanPengantar filsafat-3-pandangan-kefilsafatan
Pengantar filsafat-3-pandangan-kefilsafatan
KuliahMandiri.org
 
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAAKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
KuliahMandiri.org
 
Kant
KantKant
Filsafatilmu(1)
Filsafatilmu(1)Filsafatilmu(1)
Filsafatilmu(1)
KuliahMandiri.org
 
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusiaPenelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
KuliahMandiri.org
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
KuliahMandiri.org
 
Pengantar filsafat, ontology
Pengantar filsafat, ontologyPengantar filsafat, ontology
Pengantar filsafat, ontology
KuliahMandiri.org
 
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimenaEbook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
KuliahMandiri.org
 

Viewers also liked (13)

Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
Pengantar filsafat,perenungan kefilsafatan
 
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERMANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
 
Dunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembungDunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembung
 
Filsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhanFilsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhan
 
menjadi pemimpin sejati
menjadi pemimpin sejatimenjadi pemimpin sejati
menjadi pemimpin sejati
 
Pengantar filsafat-3-pandangan-kefilsafatan
Pengantar filsafat-3-pandangan-kefilsafatanPengantar filsafat-3-pandangan-kefilsafatan
Pengantar filsafat-3-pandangan-kefilsafatan
 
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAAKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
 
Kant
KantKant
Kant
 
Filsafatilmu(1)
Filsafatilmu(1)Filsafatilmu(1)
Filsafatilmu(1)
 
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusiaPenelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
 
Pengantar filsafat, ontology
Pengantar filsafat, ontologyPengantar filsafat, ontology
Pengantar filsafat, ontology
 
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimenaEbook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
 

Similar to Psikologi gestalt

Ontologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu PengetahuanOntologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
HasrianiUmar
 
Teori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh PsikologiTeori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh Psikologi
THiya D' AxhEizynt
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
ChelikaSyafira
 
Psikologi-Desain-Pertemuan-14.ppt
Psikologi-Desain-Pertemuan-14.pptPsikologi-Desain-Pertemuan-14.ppt
Psikologi-Desain-Pertemuan-14.ppt
ZuliRizal2
 
Ontology non reg matraman
Ontology  non reg matramanOntology  non reg matraman
Ontology non reg matraman
gadisghumi
 
FENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptxFENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptx
Zainal78
 
Filsafat Ilmu metode penelitian fenomenologi
Filsafat Ilmu metode penelitian fenomenologiFilsafat Ilmu metode penelitian fenomenologi
Filsafat Ilmu metode penelitian fenomenologi
TatiWulandari2
 
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPsikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Wulandari Rima Kumari
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
febedwi
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
febedwi
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri amandayu
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
Akulailihidayatturro
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
windarti aja
 
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Muhammad Nuroni
 
FENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptxFENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptx
risca18
 
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptxONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
AdnanIskandar2
 
Filsafat_Ekonomi_Pertemuan 2 Untuk Apa Belajar Filsafat.pptx
Filsafat_Ekonomi_Pertemuan 2 Untuk Apa Belajar Filsafat.pptxFilsafat_Ekonomi_Pertemuan 2 Untuk Apa Belajar Filsafat.pptx
Filsafat_Ekonomi_Pertemuan 2 Untuk Apa Belajar Filsafat.pptx
ssuseref914f
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
Ibnu Fajar
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
IchdaAsy
 

Similar to Psikologi gestalt (20)

Ontologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu PengetahuanOntologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
 
Teori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh PsikologiTeori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh Psikologi
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
 
Psikologi-Desain-Pertemuan-14.ppt
Psikologi-Desain-Pertemuan-14.pptPsikologi-Desain-Pertemuan-14.ppt
Psikologi-Desain-Pertemuan-14.ppt
 
Ontology non reg matraman
Ontology  non reg matramanOntology  non reg matraman
Ontology non reg matraman
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
FENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptxFENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptx
 
Filsafat Ilmu metode penelitian fenomenologi
Filsafat Ilmu metode penelitian fenomenologiFilsafat Ilmu metode penelitian fenomenologi
Filsafat Ilmu metode penelitian fenomenologi
 
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPsikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
 
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
 
FENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptxFENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptx
 
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptxONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
 
Filsafat_Ekonomi_Pertemuan 2 Untuk Apa Belajar Filsafat.pptx
Filsafat_Ekonomi_Pertemuan 2 Untuk Apa Belajar Filsafat.pptxFilsafat_Ekonomi_Pertemuan 2 Untuk Apa Belajar Filsafat.pptx
Filsafat_Ekonomi_Pertemuan 2 Untuk Apa Belajar Filsafat.pptx
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 

More from KuliahMandiri.org

Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimenaBahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
KuliahMandiri.org
 
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaPERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
KuliahMandiri.org
 
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIGERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
KuliahMandiri.org
 
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHTINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
KuliahMandiri.org
 
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KuliahMandiri.org
 
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMULANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
KuliahMandiri.org
 
metode ilmiah
metode ilmiahmetode ilmiah
metode ilmiah
KuliahMandiri.org
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
KuliahMandiri.org
 
filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)
KuliahMandiri.org
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
KuliahMandiri.org
 
Karl Marx
Karl MarxKarl Marx
Perspektif Sosiologi
Perspektif SosiologiPerspektif Sosiologi
Perspektif Sosiologi
KuliahMandiri.org
 
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidupFilosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
KuliahMandiri.org
 
Pengantar filsafat, estetika
Pengantar filsafat, estetikaPengantar filsafat, estetika
Pengantar filsafat, estetika
KuliahMandiri.org
 
Pengantar filsafat,pandangan kefilsafatan
Pengantar filsafat,pandangan kefilsafatanPengantar filsafat,pandangan kefilsafatan
Pengantar filsafat,pandangan kefilsafatan
KuliahMandiri.org
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
KuliahMandiri.org
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
KuliahMandiri.org
 
Estetika Klasik Timur
Estetika Klasik TimurEstetika Klasik Timur
Estetika Klasik Timur
KuliahMandiri.org
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
KuliahMandiri.org
 

More from KuliahMandiri.org (19)

Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimenaBahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
 
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaPERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
 
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIGERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
 
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHTINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
 
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
 
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMULANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
 
metode ilmiah
metode ilmiahmetode ilmiah
metode ilmiah
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
 
Karl Marx
Karl MarxKarl Marx
Karl Marx
 
Perspektif Sosiologi
Perspektif SosiologiPerspektif Sosiologi
Perspektif Sosiologi
 
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidupFilosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
 
Pengantar filsafat, estetika
Pengantar filsafat, estetikaPengantar filsafat, estetika
Pengantar filsafat, estetika
 
Pengantar filsafat,pandangan kefilsafatan
Pengantar filsafat,pandangan kefilsafatanPengantar filsafat,pandangan kefilsafatan
Pengantar filsafat,pandangan kefilsafatan
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
 
Estetika Klasik Timur
Estetika Klasik TimurEstetika Klasik Timur
Estetika Klasik Timur
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 

Recently uploaded

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 

Recently uploaded (20)

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 

Psikologi gestalt

  • 1. Psikologi GestaltPsikologi Gestalt Ekarini SaraswatiEkarini Saraswati
  • 2. PendahuluanPendahuluan  Psikologi gestal memiliki pandangan yangPsikologi gestal memiliki pandangan yang sama dengan psikologi humanistik yangsama dengan psikologi humanistik yang menganggap manusia secara utuh bukanmenganggap manusia secara utuh bukan elemen-elemen. Namun, keduanya memilikielemen-elemen. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar di samping tokoh-perbedaan yang mendasar di samping tokoh- tokoh pencetusnya pun berbeda. Maslowtokoh pencetusnya pun berbeda. Maslow sebagai tokoh humanistik mendasarkan dirisebagai tokoh humanistik mendasarkan diri pada ketidakpuasan terhadap pendapat kaumpada ketidakpuasan terhadap pendapat kaum behaviorisme sedangkan para tokoh gestaltbehaviorisme sedangkan para tokoh gestalt mendasarkan pendapatnya padamendasarkan pendapatnya pada ketidakpuasan terhadap kaum strukturialismeketidakpuasan terhadap kaum strukturialisme
  • 3. PengertianPengertian  Istilah “Gestalt” sendiri merupakan istilah bahasaIstilah “Gestalt” sendiri merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalamJerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain.Arti Gestalt bisa bermacam-bahasa-bahasa lain.Arti Gestalt bisa bermacam- macam, yaitu “form” “shape”. (dalam bahasa Inggris)macam, yaitu “form” “shape”. (dalam bahasa Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas.atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. Terjemahannya ke dalam bahasa inggris punTerjemahannya ke dalam bahasa inggris pun bermacam-macam antara lain “shape psychology”,bermacam-macam antara lain “shape psychology”, “configurationism” “whole psychology” dan sebagainya.“configurationism” “whole psychology” dan sebagainya. Karena adanya kesimpangsiuran dalamKarena adanya kesimpangsiuran dalam penerjemahan. Akhirnya para sarjana diseluruh duniapenerjemahan. Akhirnya para sarjana diseluruh dunia sepakat untuk menggunakan istilah “Gestalt” tanpasepakat untuk menggunakan istilah “Gestalt” tanpa menerjemahkannya ke dalam bahasa lain.menerjemahkannya ke dalam bahasa lain.
  • 4. Tokoh-tokohTokoh-tokoh  Max WertheimerMax Wertheimer merupakan tokoh pendirimerupakan tokoh pendiri psikologi Gestalt di Jerman. Psikologi Gestaltpsikologi Gestalt di Jerman. Psikologi Gestalt lebih menekankan kritiknya pada penguraianlebih menekankan kritiknya pada penguraian kesadaran ke dalam elemen-elemen yangkesadaran ke dalam elemen-elemen yang dilakukan oleh strukturalismenya Wundt, tetapidilakukan oleh strukturalismenya Wundt, tetapi masih mengakui adanya unsur kesadaran itumasih mengakui adanya unsur kesadaran itu sendiri dalam bentuk yang utuh (totalitas tidaksendiri dalam bentuk yang utuh (totalitas tidak terbagi-bagi dalam elemen-elemen)terbagi-bagi dalam elemen-elemen)
  • 5.  Psikologi Gestalt mempelajari suatuPsikologi Gestalt mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan ataugejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dan bahwa data-data dalamtotalitas dan bahwa data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagaipsikologi Gestalt disebut sebagai fenomenafenomena  Prinsip mempelajari gejala sebagaiPrinsip mempelajari gejala sebagai totalitas dikemukakan pertama kalinyatotalitas dikemukakan pertama kalinya oleh Christian Von Ehrenfels, tokoh yangoleh Christian Von Ehrenfels, tokoh yang merangsang timbulnya aliran ini, padamerangsang timbulnya aliran ini, pada tahun 1890 dalam eksperimennyatahun 1890 dalam eksperimennya mengenai musik.mengenai musik.
  • 6.  Suatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentuSuatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentu yang disebut “emergent” yang tidak dimilikiyang disebut “emergent” yang tidak dimiliki oleh not-not dalam lagu itu secara satu peoleh not-not dalam lagu itu secara satu pe satu. Kalau tangga nada lagu itu diubah, makasatu. Kalau tangga nada lagu itu diubah, maka not-not dalam lagu itupun berubah, namunnot-not dalam lagu itupun berubah, namun selama komposisinya masih tetap, makaselama komposisinya masih tetap, maka emergentnya masih sama, maka kita tetapemergentnya masih sama, maka kita tetap akan mendengar lagu yang sama. Jadi, yangakan mendengar lagu yang sama. Jadi, yang penting adalah sifat daripada totalitas yangpenting adalah sifat daripada totalitas yang disebut emergent, bukan sifat-sifat dari padadisebut emergent, bukan sifat-sifat dari pada elemen-elemen.elemen-elemen.
  • 7.  psikologi Gestelt sependapat denganpsikologi Gestelt sependapat dengan pandangan filsafat fenomenologi yangpandangan filsafat fenomenologi yang mengatakan bahwa pengalaman haruslahmengatakan bahwa pengalaman haruslah dilihat secara netral. Tidak dipengaruhi olehdilihat secara netral. Tidak dipengaruhi oleh apapun.apapun.  Di dalam fenomena kita harus selalu melihatDi dalam fenomena kita harus selalu melihat adanya dua unsur, yaitu objek dan arti. Objekadanya dua unsur, yaitu objek dan arti. Objek dari fenomena mempunyai sifat-sifat yangdari fenomena mempunyai sifat-sifat yang dapat dideskripsikan, tetapi segera objek itudapat dideskripsikan, tetapi segera objek itu tertangkap oleh indera kita, maka kita akantertangkap oleh indera kita, maka kita akan menerimanya sebagai informasi dan pada saatmenerimanya sebagai informasi dan pada saat ini kita sudah memberi arti pada objek itu.ini kita sudah memberi arti pada objek itu.
  • 8.
  • 10. Max WertheimerMax Wertheimer  Dalam kertas kerjanya ini ia mengemukakan hasil eksperimennyaDalam kertas kerjanya ini ia mengemukakan hasil eksperimennya dengan menggunakan alat yang disebut Stroboskop (stroboscop)dengan menggunakan alat yang disebut Stroboskop (stroboscop) yaitu alat yang berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat keyaitu alat yang berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat gambar dua buah garisdalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat gambar dua buah garis yang satu melintang dan yang lain tegak. Kedua gambar itu tidakyang satu melintang dan yang lain tegak. Kedua gambar itu tidak terlihat sekaligus, melainkan berganti-ganti. Mula-mula tampakterlihat sekaligus, melainkan berganti-ganti. Mula-mula tampak garis yang melintang, kemudian tampak garis tegak, kemudiangaris yang melintang, kemudian tampak garis tegak, kemudian melintang lagi dan demikian seterusnya.Kesan yang akan terjadimelintang lagi dan demikian seterusnya.Kesan yang akan terjadi adalah akan tampak bahwa garis itu bergerak dari tegak keadalah akan tampak bahwa garis itu bergerak dari tegak ke melintang dan sebaliknya, terus menerus. Gerak yang disebutmelintang dan sebaliknya, terus menerus. Gerak yang disebut gerak stroboskopik ini merupakan gerakan yang semu karenagerak stroboskopik ini merupakan gerakan yang semu karena sesungguhnya garis-garis itu sendiri tidak bergerak melainkansesungguhnya garis-garis itu sendiri tidak bergerak melainkan muncul berganti-ganti. Gejala ini disebut juga sebagai Phi-muncul berganti-ganti. Gejala ini disebut juga sebagai Phi- phenomenon dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpaiphenomenon dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai misalnya kalau kita menonton bioskop atau melihat lampu-lampumisalnya kalau kita menonton bioskop atau melihat lampu-lampu reklame yang bergerak-gerak.reklame yang bergerak-gerak.
  • 11. Kurt Koffka (1886 –Kurt Koffka (1886 – 1941)1941)  Tokoh kedua adalah Kurt Koffka (1886 –Tokoh kedua adalah Kurt Koffka (1886 – 1941) yang mengungkapkan tentang1941) yang mengungkapkan tentang teori belajarteori belajar  Salah satu faktor yang penting dalamSalah satu faktor yang penting dalam belajar adalah jejak-jejak ingatanbelajar adalah jejak-jejak ingatan (memory traces), yaitu pengalaman-(memory traces), yaitu pengalaman- pengalaman yangmembekas padapengalaman yangmembekas pada temapt-tempat tertentudi otak.temapt-tempat tertentudi otak.
  • 12.  Perubahan-perubahan yang terjadi padaPerubahan-perubahan yang terjadi pada ingatan bersamaan dengan jalannya waktuingatan bersamaan dengan jalannya waktu tidak melemahkan jejak-jejak ingatan itutidak melemahkan jejak-jejak ingatan itu (dengan perkataan lain tidak menyebabkan(dengan perkataan lain tidak menyebabkan terjadinya lupa) melainkan menyebabkanterjadinya lupa) melainkan menyebabkan perubahan jejak karena jejak ingatan ituperubahan jejak karena jejak ingatan itu cenderung diperhalus dan disempurnakancenderung diperhalus dan disempurnakan untuk Gestalt yang lebih baik dalam ingatan.untuk Gestalt yang lebih baik dalam ingatan.  Latihan-latihan akan memperkuat daya ingat.Latihan-latihan akan memperkuat daya ingat.
  • 13. Wolfgang KohlerWolfgang Kohler  Tokoh ketiga adalah Wolfgang KohlerTokoh ketiga adalah Wolfgang Kohler  Karya Kohler yang paling terkenal adalahKarya Kohler yang paling terkenal adalah penyelidikannya mengenai tingkah lakupenyelidikannya mengenai tingkah laku kecerdasan (intelligent behaviour) pada hewankecerdasan (intelligent behaviour) pada hewan utamanya simpanse. Bertitik tolak dari teoriutamanya simpanse. Bertitik tolak dari teori Thorndike yang beranggapan bahwa tingkahThorndike yang beranggapan bahwa tingkah laku hewan pada dasarnya adalah tingkah lakulaku hewan pada dasarnya adalah tingkah laku coba-salah (trial and error). Kohler membuatcoba-salah (trial and error). Kohler membuat eksperimen-eksperimen dengan kera daneksperimen-eksperimen dengan kera dan membuktikan bahwa pada kera pun terdapatmembuktikan bahwa pada kera pun terdapat pemahaman (insight).pemahaman (insight).
  • 14. Kurt Lewin (1890-Kurt Lewin (1890- 1947).1947).  Tokoh lain yang memiliki pengaruhTokoh lain yang memiliki pengaruh dalam aliran psikologi ini adalah Kurtdalam aliran psikologi ini adalah Kurt Lewin (1890-1947). Menurutnya persepsiLewin (1890-1947). Menurutnya persepsi dan tingkah laku seseorang tidak hanyadan tingkah laku seseorang tidak hanya ditentukan oleh bentuk keseluruhan atauditentukan oleh bentuk keseluruhan atau sifat totalitas dari rangsang atausifat totalitas dari rangsang atau emergent, tetapi ditentukan olehemergent, tetapi ditentukan oleh kekuatan-kekuatan (kekuatan-kekuatan (forceforce) yang ada) yang ada lapangan psikologis seseorang.lapangan psikologis seseorang.
  • 15.  Lewin membagi konflik dalam tiga jenis:Lewin membagi konflik dalam tiga jenis:  Konflik mendekat-mendekat (approach-Konflik mendekat-mendekat (approach- approach conflict). Konflik ini terjadi kalauapproach conflict). Konflik ini terjadi kalau seseorang menghadapi du aobjek yang sama-seseorang menghadapi du aobjek yang sama- sama bernilai positif.sama bernilai positif.  Konflik menjauh-menjauh (avoidance-Konflik menjauh-menjauh (avoidance- avoidance conflict). Konflik ini terjadi kalauavoidance conflict). Konflik ini terjadi kalau seseorang berhadapan dengan dua objek yangseseorang berhadapan dengan dua objek yang sama-sama mempunyai nilai negatif, tetapi iasama-sama mempunyai nilai negatif, tetapi ia tidak bisa menghindari kedua objek itutidak bisa menghindari kedua objek itu sekaligussekaligus
  • 16.  Konflik mendekat-menjauh (Approach-Konflik mendekat-menjauh (Approach- avoidance conflict). Dalam konflik iniavoidance conflict). Dalam konflik ini terdapat hanya satu objek yangterdapat hanya satu objek yang mempunyai nilai positif dan negatifmempunyai nilai positif dan negatif sekaligussekaligus
  • 17. Kajian SastraKajian Sastra  Novel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ronggeng dianggap memiliki bakat alam. Srintil, namaNovel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ronggeng dianggap memiliki bakat alam. Srintil, nama ronggeng itu, dibentuk oleh lingkungannya sebagai ronggeng dan dididik serta semua perilakinya diarahkanronggeng itu, dibentuk oleh lingkungannya sebagai ronggeng dan dididik serta semua perilakinya diarahkan untuk menjadi ronggeng. Kehidupannya sebagai ronggeng itu sendiri bagi Srintil bukan merupakan pilihanuntuk menjadi ronggeng. Kehidupannya sebagai ronggeng itu sendiri bagi Srintil bukan merupakan pilihan hidupnya. Setelah mengalami suka duka menjadi ronggeng, ada perasaan yang hilang dalam dirinya, yaituhidupnya. Setelah mengalami suka duka menjadi ronggeng, ada perasaan yang hilang dalam dirinya, yaitu cinta. Dia mencintai Rasus dan ingin menjadi istrinya. Keinginannya ini jelas menentang adat dan harapancinta. Dia mencintai Rasus dan ingin menjadi istrinya. Keinginannya ini jelas menentang adat dan harapan masyarakat Dukuh Paruk yang menganggap dia sebagai pembawa berkah bagi dukuh itu sebagai dukuhmasyarakat Dukuh Paruk yang menganggap dia sebagai pembawa berkah bagi dukuh itu sebagai dukuh ronggeng.ronggeng.  Latar tempat peristiwa di dalam novel ini lebih banyak menggambarkan kehidupan orang Jawa, sekalipunLatar tempat peristiwa di dalam novel ini lebih banyak menggambarkan kehidupan orang Jawa, sekalipun nama Dukuh Paruk itu sendiri tidak ada. Sebagaimana layaknya sebuah dukuh, tempat-tempat yang ditemuinama Dukuh Paruk itu sendiri tidak ada. Sebagaimana layaknya sebuah dukuh, tempat-tempat yang ditemui dalam novel ini seperti sawah, kuburan, ladang, pasar, kelurahan, kecamatan dan sebagainya.dalam novel ini seperti sawah, kuburan, ladang, pasar, kelurahan, kecamatan dan sebagainya.  Dalam kajian ini yang menjadi tokoh kajian adalah Srintil dan Rasus. Srintil merupakan seorang ronggengDalam kajian ini yang menjadi tokoh kajian adalah Srintil dan Rasus. Srintil merupakan seorang ronggeng yang dibentuk oleh lingkungan. Dia belajar menjadi seorang ronggeng karena diarahkan oleh seorang dukunyang dibentuk oleh lingkungan. Dia belajar menjadi seorang ronggeng karena diarahkan oleh seorang dukun ronggeng. Selain belajar yang dia lakukan juga ada bakat alam yang dia miliki.ronggeng. Selain belajar yang dia lakukan juga ada bakat alam yang dia miliki.  Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita diHidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil banyak dipuja orang, selaindukuh itu. Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil banyak dipuja orang, selain Rasus kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi milikRasus kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.  Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyataPerasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata merupakan kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang menjadi istri Rasus dan memilikimerupakan kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang menjadi istri Rasus dan memiliki anak darinya.anak darinya.  Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta.Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta. Cinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda.Cinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda. Sekalipun Rasus masih mencintaiSekalipun Rasus masih mencintai Srintil, namun dia merasakan tak mungkin menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.Srintil, namun dia merasakan tak mungkin menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.
  • 18.  Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yangHidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu.banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat SrintilKecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil banyak dipuja orang, selain Rasus kekasihnya. Setelah menjadibanyak dipuja orang, selain Rasus kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadironggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergimilik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.  Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil.Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata merupakanKehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata merupakan kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenangkehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang menjadi istri Rasus dan memiliki anak darinya.menjadi istri Rasus dan memiliki anak darinya.  Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yangDalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta.tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta. Cinta itu sendiriCinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda.tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda. SekalipunSekalipun Rasus masih mencintai Srintil, namun dia merasakan tak mungkinRasus masih mencintai Srintil, namun dia merasakan tak mungkin menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.
  • 19.  Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikanHidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat irimateri yang banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan danwanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuatkegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil banyak dipuja orang, selain RasusSrintil banyak dipuja orang, selain Rasus kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasuskekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadimerasa kehilangan Srintil yang telah menjadi milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintilmilik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepadadan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.Srintil punah.
  • 20.  Perasaan kehilangan dalam diri RasusPerasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Kehidupandialami juga oleh Srintil. Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyataronggeng yang dia jalani ternyata merupakan kehidupan yang semu. Diamerupakan kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenangmendambakan kehidupan tenang menjadi istri Rasus dan memiliki anakmenjadi istri Rasus dan memiliki anak darinya.darinya.
  • 21.  Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisiDalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang tidak merekakehidupan manusia yang tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta.dapatkan, yaitu perwujudan cinta. CintaCinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelahitu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda.terbagi menjadi ternoda. SekalipunSekalipun Rasus masih mencintai Srintil, namun diaRasus masih mencintai Srintil, namun dia merasakan tak mungkin menyatu,merasakan tak mungkin menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.karena hidup mereka yang berbeda.