SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LOGO
ALIRAN-ALIRAN
& TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
Bahan Kuliah Filsafat Sains & Teknologi UMBY
LOGO
Aurelius Teluma
Pengantar
 Pengertian ilmu pengetahuan harus dipahami
dalam konteks suatu perkembangan menuju
kesempurnaan.
 Perkembangan filsafat ilmu berkaitan dg
perkembangan filsafat pada satu sisi dan ilmu
pengetahuan di sisi yang lain.
 Terdapat dua aliran besar yang mempengaruhi
seluruh perkembangan keilmuan dan filsafat ilmu
yaitu rasionalisme dan empirisme.
LOGO
Aurelius Teluma
1. Rasionalisme Plato dan Descartes
 Rasionalisme adalah aliran yang meyakini hanya
rasio/akal yg menjadi dasar kepastian dan
kebenaran.
 Rasionalisme tidak menyangkal kehadiran fungsi
indra tetapi hanya melihatnya sbg pemberi
rangsangan dan bahan-bahan kepada rasio agar
rasio mengolahnya menjadi pengetahuan.
 Dua tokoh penting dari aliran ini adalah Plato
(427-347 SM) dan Rene Descartes (1596-1650).
LOGO
www.themegallery.com
Rasionalisme Plato
 Plato membedakan secara tajam dua macam
pengetahuan yakni pengetahuan inderawi dan
pengetahuan kejiwaan (ideal).
 Pengetahuan inderawi tidak dapat disebut
pengetahuan sejati karena indera menangkap
kesan sementara yg terus berubah.
 Dunia inderawi merupakan dunia yg semu, hanya
sbg bayangan dari dunia ide.
 Untuk menembus kenyataan dan sampai pada
kebenaran, manusia harus melepaskan diri dari
tangkap indra lalu melampauinya dan naik ke
alam ide yg bersifat umum melalui akal.
 Akal-lah yg memiliki kemampuan untuk
mengetahui kenyataan dan kebenaran sejati.
LOGO
Aurelius Teluma
Rasionalisme Rene Descartes
 Descartes dikenal sbg Bapak Filsafat Modern.
 Pada masanya, titik tolak kebenaran adalah iman.
Descartes berusaha mencari titik tolak yg lebih pasti tentang
kebenaran.
 Untuk itu ia memperkenalkan suatu metode penalaran yg
disebut “keraguan metodis”
 Keraguan metodis dimulai dg meragukan segala hal. Jika
semua hal telah diragukan kebenarannya, maka apa yg
masih tersisa yg tidak dapat diragukan?
 Yang masih tersisa dan yang tidak dapat diragukan adalah
bahwa saya sedang meragukan segalanya. Saya ragu
karena saya berpikir. Jadi, saya berpikir maka saya ada.
Cogito ergo sum. Melalui keraguan sebagai metode, saya
sampai pada kebenaran.
 Kebenaran dapat dicari berdasarkan penalaran pada
proposisi-proposisi yg terlepas dari pengalaman inderawi
sebagaimana yg dipraktekkan dalam matematika
(Descartes seorang matematikawan).
LOGO
Aurelius Teluma
2. Empirisme: Dari Aristoteles sampai David Hume
 Empirisme merupakan lawan dari rasionalisme.
 Menurut empirisme, pengalaman inderawi (emperia)
merupakan sumber kebenaran.
 Pada umumnya, diakui bahwa filsuf Inggris John Locke (1632-
1704) merupakan tokoh utama dan pelopor dari aliran ini.
Tetapi, sebenarnya, sejak benih aliran ini sudah ada sejak
Aristoteles yang mengkritik rasionalisme Plato, gurunya.
 Pemikir besar seperti Aristoteles tidak mutlak disebut
penganut empirisme krn dia juga menemukan alur pemikiran
deduktif dalam logika yg sangat rasional.
 Menurut Aristoteles: ilmu diperoleh dari hasil pengamatan
manusia atas kenyataan yg banyak dan berubah yang
kemudian secara bertahap sampai pada kebenaran yang
bersifat “universal”.
LOGO
Aurelius Teluma
Empirisme…
 Francis Bacon (1561-1626) memperkenalkan cara kerja induksi
untuk memperoleh ilmu. Menurut Bacon, akal budi bertolak dari
pengamatan inderawi partikular untuk mendapatkan dan
merumuskan pertanyaan yang berada dalam jangkauan
pengamatan lalu secara bertahap menuju pernyataan2 yg lebih
umum.
 John Locke menulis bukunya Essay Concerning Human
Understanding (1689) dg berdasar pada premis: semua
pengetahuan berasal dari pengalaman. Karena itu, ia dianggap
sbg tokoh empirisme era modern.
 Locke menolak rasionalisme Plato lalu mengemukakan teorinya
yg terkenal yaitu: tabula rasa: jiwa manusia tatkala dilahirkan
kosong seperti kertas putih, dan setiap ide yg diperolehnya
untuk mengisi kertas putih itu diperoleh melalui pengalaman
inderawi.
 David Hume (1711-1776), merupakan penganut empiris radikal,
yg tidak saja mengakui superioritas pengalaman inderawi, tetapi
juga menolak prinsip kausalitas yang diterangkan dg akal.
Baginya, kausalitas dapat diterangkan melalui pengalaman.
LOGO
Aurelius Teluma
3. Positivisme Comte, Neopositivisme dan Perlawanan
Karl Popper
 Positivisme merupakan aliran filsafat yg dibangun
oleh Auguste Comte (1798-1857). Intinya,
positivisme ingin membersihkan ilmu dari spekulasi-
spekulasi yg tidak dapat dibuktikan secara positif.
Comte mau mengembangkan ilmu dg melakukan
percobaan (eksperimen) terhadap bahan faktual
yang terdapat dalam kenyataan empiris, bukan dg
menyusun spekulasi rasional yg tidak dapat
dibuktikan secara positif melalui eksperimen.
 Bagi Comte, positivisme merupakan tahap akhir atau
puncak dari perkembangan pemikiran manusia. Ia
membagi tahap perkembangan pemikiran manusia
menjadi: 1. tahap mistik-teologis; 2. tahap metafisika;
3. tahap positif.
LOGO
Aurelius Teluma
Neopostivisme
 Positivisme Comte kemudian dikembangkan oleh para pemikir yg
dikenal dg Lingkaran Wina yg didirikan tahun 1924. Anggota
Lingkaran Wina: Moritz Schlick, Hans Hahn, Otto Newrath, Hans
Reichenbach dan Victor Craft.
 Pemikiran Lingkaran Wina dikenal dg sebutan neopositivisme/
positivisme logis/ empirisme logis.
 Pokok-pokok pemikiran Lingkaran Wina:
1) Sumber pengetahuan adalah pengalaman tentang data-data
inderawi.
2) Dalil-dalil matematika yg tidak dihasilkan melalui pengalaman,
diakui keberadaannya dan digunakan untuk mengolah data
pengalaman inderawi.
3) Pernyataan-pernyataan dinyatakan bermakna jika terbuka untuk
diverifikasi (dibuktikan benar secara empiris); pernyataan2 yg
tidak dapat diverifikasi seperti etika, estetika dan metafisikan
dinyatakan sbg pernyataan yg tidak bermakna.
4) Menolak pembedaan antara ilmu-ilmu alam dan ilmu sosial.
5) Berupaya mempersatukan semua ilmu dalam satu bahasa
ilmiah yg universal.
LOGO
Aurelius Teluma
Perlawanan Karl Raimund Popper
 Popper menentang pemikiran kelompok Wina.
 Bagi Popper, bermakna atau tidaknya suatu pernyataan tidak
ditentukan oleh verifikasi secara empiris. Popper lebih
menekankan perbedaan antara pernyataan ilmiah dan tidak ilmiah,
bukan bermakna dan tidak bermakna.
 Hukum-hukum ilmiah dapat berlaku bukan dg cara
pembenarannya secara verifikasi melainkan justru melalui
falsifikasi atau dapat dibuktikan salah!
 Artinya: jika kita telah menyusun hipotesis, yg harus dilakukan
bukan mengumpulkan sebanyak mungkin data utk membenarkan
hipotesis, melainkan mencari data utk membuktikan bahwa
hipotesis itu salah. Jika hipotesis itu bertahan maka utk sementara
diterima. Jika terbukti salah, maka ditinggalkan. Dg cara inilah ilmu
dapat berkembang maju.
 Contoh Popper: “Dengan observasi terhadap angsa putih, betapa
pun besar jumlahnya, tidak dapat sampai pd kesimpulan bahwa
semua angsa berwarna putih, tetapi cukup satu kali observasi
terhadap seekor angsa hitam untuk menyangkal pendapat tadi.”
LOGO
Aurelius Teluma
Kritisime Kant
 Filsuf Jerman Immanuel Kant (1724-1804) dibesarkan dalam tradisi
rasionalisme tetapi terbangun dari dogmatismenya berkat Hume
(empiris). Kant menamakan pemikirannya sbg: kritisisme.
 Bagi Kant, yg harus menjadi pusat perhatian adalah subyek yang
mengetahui, bukan obyek yg diketahui (antidogmatisme).
 Telaah pertama terhadap subyek yg mengetahui adalah:
menyelidiki kemampuan dan batas rasio, sejauh mana klaimnya
terhadap kebenaran dapat dipertanggungjawabkan.
 Lalu; sintesis rasional-empiris: manusia mendapatkan berbagai
kesan dari berbagai obyek dan peristiwa di sekitarnya, semuanya
merupakan bahan mentah yg masuk dalam kesadaran manusia yg
“diolah” secara aktif oleh subyek.
 Pengetahuan selalu bersifat sintesis: merupakan hasil akhir yg
diperoleh karena adanya kerja sama dua unsur yaitu bahan yg
diperoleh dari pengalaman inderawi dan cara mengolah yg
dilakukan oleh subyek dg rasionya.
LOGO

More Related Content

What's hot

Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuRahmitha Solihat
 
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuKristinaMala
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporerMahrus Ali
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANAlvy Mayrina
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Ppt filsafat rasionalisme vs empirisme
Ppt filsafat rasionalisme vs empirismePpt filsafat rasionalisme vs empirisme
Ppt filsafat rasionalisme vs empirismezukhrufi17
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptAZA Zulfi
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuAdy Setiawan
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 

What's hot (20)

Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman modernFilsafat zaman modern
Filsafat zaman modern
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
 
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Dimensi Ontologi
Dimensi OntologiDimensi Ontologi
Dimensi Ontologi
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporer
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Ppt penalaran
Ppt penalaranPpt penalaran
Ppt penalaran
 
Ppt filsafat rasionalisme vs empirisme
Ppt filsafat rasionalisme vs empirismePpt filsafat rasionalisme vs empirisme
Ppt filsafat rasionalisme vs empirisme
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 

Viewers also liked (12)

filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)filsafat ilmu_(dasar)
filsafat ilmu_(dasar)
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 
ALIRAN FILSAFAT PRAGMATISME
ALIRAN FILSAFAT PRAGMATISMEALIRAN FILSAFAT PRAGMATISME
ALIRAN FILSAFAT PRAGMATISME
 
Dasar filsafat
Dasar filsafatDasar filsafat
Dasar filsafat
 
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmuRuang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
 
Wujud Kebudayaan
Wujud KebudayaanWujud Kebudayaan
Wujud Kebudayaan
 
Sejarahhukum1
Sejarahhukum1Sejarahhukum1
Sejarahhukum1
 
Michel foucault
Michel foucaultMichel foucault
Michel foucault
 

Similar to Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan

PENGENDALIAN.pptx
PENGENDALIAN.pptxPENGENDALIAN.pptx
PENGENDALIAN.pptxpetrusss2
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxfiafifahNur
 
Aufklarung sejarah peminatan
Aufklarung sejarah peminatanAufklarung sejarah peminatan
Aufklarung sejarah peminatanNirwanIl
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptALAZHARTANJUNGBUMI
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)NENENGFITRIA
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalismeaini_26
 
Makna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptMakna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptArindaSasmitaR
 
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptmateri_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptirwansyafathir1
 
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptxontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptxmnuzurulump
 
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu FilsafatAliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafatinkian
 
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptxAUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptxisembel
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 

Similar to Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan (20)

PENGENDALIAN.pptx
PENGENDALIAN.pptxPENGENDALIAN.pptx
PENGENDALIAN.pptx
 
Filsafat Moderen
Filsafat Moderen Filsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
Filsafat Moderen
Filsafat Moderen  Filsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
 
Tugas Filsafat
Tugas FilsafatTugas Filsafat
Tugas Filsafat
 
Rasionalisme Klasik dan Modern.pptx
Rasionalisme Klasik dan Modern.pptxRasionalisme Klasik dan Modern.pptx
Rasionalisme Klasik dan Modern.pptx
 
Aufklarung sejarah peminatan
Aufklarung sejarah peminatanAufklarung sejarah peminatan
Aufklarung sejarah peminatan
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
 
Makna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptMakna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.ppt
 
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptmateri_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
 
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptxontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
 
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu FilsafatAliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
 
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptxAUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
PPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptxPPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptx
 

More from KuliahMandiri.org

Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusiaPenelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusiaKuliahMandiri.org
 
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimenaEbook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimenaKuliahMandiri.org
 
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimenaBahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimenaKuliahMandiri.org
 
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaPERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaKuliahMandiri.org
 
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAAKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAKuliahMandiri.org
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIKuliahMandiri.org
 
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIGERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIKuliahMandiri.org
 
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERMANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERKuliahMandiri.org
 
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHTINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHKuliahMandiri.org
 
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKuliahMandiri.org
 
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMULANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMUKuliahMandiri.org
 
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidupFilosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidupKuliahMandiri.org
 

More from KuliahMandiri.org (20)

Kant
KantKant
Kant
 
Filsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhanFilsafat perselingkuhan
Filsafat perselingkuhan
 
Dunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembungDunia dalam-gelembung
Dunia dalam-gelembung
 
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusiaPenelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
Penelitian ilmiah-dan-martabat-manusia
 
menjadi pemimpin sejati
menjadi pemimpin sejatimenjadi pemimpin sejati
menjadi pemimpin sejati
 
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimenaEbook tentang manusia reza_aa_wattimena
Ebook tentang manusia reza_aa_wattimena
 
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimenaBahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
Bahagia kenapa tidak reza_aa_wattimena
 
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaPERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar Bangsa
 
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAAKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
 
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIGERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
 
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERMANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
 
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHTINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
 
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
 
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMULANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
 
metode ilmiah
metode ilmiahmetode ilmiah
metode ilmiah
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
Karl Marx
Karl MarxKarl Marx
Karl Marx
 
Perspektif Sosiologi
Perspektif SosiologiPerspektif Sosiologi
Perspektif Sosiologi
 
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidupFilosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
Filosofi pengelolaan 0lingkungan hidup
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan

  • 1. LOGO ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU Bahan Kuliah Filsafat Sains & Teknologi UMBY
  • 2. LOGO Aurelius Teluma Pengantar  Pengertian ilmu pengetahuan harus dipahami dalam konteks suatu perkembangan menuju kesempurnaan.  Perkembangan filsafat ilmu berkaitan dg perkembangan filsafat pada satu sisi dan ilmu pengetahuan di sisi yang lain.  Terdapat dua aliran besar yang mempengaruhi seluruh perkembangan keilmuan dan filsafat ilmu yaitu rasionalisme dan empirisme.
  • 3. LOGO Aurelius Teluma 1. Rasionalisme Plato dan Descartes  Rasionalisme adalah aliran yang meyakini hanya rasio/akal yg menjadi dasar kepastian dan kebenaran.  Rasionalisme tidak menyangkal kehadiran fungsi indra tetapi hanya melihatnya sbg pemberi rangsangan dan bahan-bahan kepada rasio agar rasio mengolahnya menjadi pengetahuan.  Dua tokoh penting dari aliran ini adalah Plato (427-347 SM) dan Rene Descartes (1596-1650).
  • 4. LOGO www.themegallery.com Rasionalisme Plato  Plato membedakan secara tajam dua macam pengetahuan yakni pengetahuan inderawi dan pengetahuan kejiwaan (ideal).  Pengetahuan inderawi tidak dapat disebut pengetahuan sejati karena indera menangkap kesan sementara yg terus berubah.  Dunia inderawi merupakan dunia yg semu, hanya sbg bayangan dari dunia ide.  Untuk menembus kenyataan dan sampai pada kebenaran, manusia harus melepaskan diri dari tangkap indra lalu melampauinya dan naik ke alam ide yg bersifat umum melalui akal.  Akal-lah yg memiliki kemampuan untuk mengetahui kenyataan dan kebenaran sejati.
  • 5. LOGO Aurelius Teluma Rasionalisme Rene Descartes  Descartes dikenal sbg Bapak Filsafat Modern.  Pada masanya, titik tolak kebenaran adalah iman. Descartes berusaha mencari titik tolak yg lebih pasti tentang kebenaran.  Untuk itu ia memperkenalkan suatu metode penalaran yg disebut “keraguan metodis”  Keraguan metodis dimulai dg meragukan segala hal. Jika semua hal telah diragukan kebenarannya, maka apa yg masih tersisa yg tidak dapat diragukan?  Yang masih tersisa dan yang tidak dapat diragukan adalah bahwa saya sedang meragukan segalanya. Saya ragu karena saya berpikir. Jadi, saya berpikir maka saya ada. Cogito ergo sum. Melalui keraguan sebagai metode, saya sampai pada kebenaran.  Kebenaran dapat dicari berdasarkan penalaran pada proposisi-proposisi yg terlepas dari pengalaman inderawi sebagaimana yg dipraktekkan dalam matematika (Descartes seorang matematikawan).
  • 6. LOGO Aurelius Teluma 2. Empirisme: Dari Aristoteles sampai David Hume  Empirisme merupakan lawan dari rasionalisme.  Menurut empirisme, pengalaman inderawi (emperia) merupakan sumber kebenaran.  Pada umumnya, diakui bahwa filsuf Inggris John Locke (1632- 1704) merupakan tokoh utama dan pelopor dari aliran ini. Tetapi, sebenarnya, sejak benih aliran ini sudah ada sejak Aristoteles yang mengkritik rasionalisme Plato, gurunya.  Pemikir besar seperti Aristoteles tidak mutlak disebut penganut empirisme krn dia juga menemukan alur pemikiran deduktif dalam logika yg sangat rasional.  Menurut Aristoteles: ilmu diperoleh dari hasil pengamatan manusia atas kenyataan yg banyak dan berubah yang kemudian secara bertahap sampai pada kebenaran yang bersifat “universal”.
  • 7. LOGO Aurelius Teluma Empirisme…  Francis Bacon (1561-1626) memperkenalkan cara kerja induksi untuk memperoleh ilmu. Menurut Bacon, akal budi bertolak dari pengamatan inderawi partikular untuk mendapatkan dan merumuskan pertanyaan yang berada dalam jangkauan pengamatan lalu secara bertahap menuju pernyataan2 yg lebih umum.  John Locke menulis bukunya Essay Concerning Human Understanding (1689) dg berdasar pada premis: semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Karena itu, ia dianggap sbg tokoh empirisme era modern.  Locke menolak rasionalisme Plato lalu mengemukakan teorinya yg terkenal yaitu: tabula rasa: jiwa manusia tatkala dilahirkan kosong seperti kertas putih, dan setiap ide yg diperolehnya untuk mengisi kertas putih itu diperoleh melalui pengalaman inderawi.  David Hume (1711-1776), merupakan penganut empiris radikal, yg tidak saja mengakui superioritas pengalaman inderawi, tetapi juga menolak prinsip kausalitas yang diterangkan dg akal. Baginya, kausalitas dapat diterangkan melalui pengalaman.
  • 8. LOGO Aurelius Teluma 3. Positivisme Comte, Neopositivisme dan Perlawanan Karl Popper  Positivisme merupakan aliran filsafat yg dibangun oleh Auguste Comte (1798-1857). Intinya, positivisme ingin membersihkan ilmu dari spekulasi- spekulasi yg tidak dapat dibuktikan secara positif. Comte mau mengembangkan ilmu dg melakukan percobaan (eksperimen) terhadap bahan faktual yang terdapat dalam kenyataan empiris, bukan dg menyusun spekulasi rasional yg tidak dapat dibuktikan secara positif melalui eksperimen.  Bagi Comte, positivisme merupakan tahap akhir atau puncak dari perkembangan pemikiran manusia. Ia membagi tahap perkembangan pemikiran manusia menjadi: 1. tahap mistik-teologis; 2. tahap metafisika; 3. tahap positif.
  • 9. LOGO Aurelius Teluma Neopostivisme  Positivisme Comte kemudian dikembangkan oleh para pemikir yg dikenal dg Lingkaran Wina yg didirikan tahun 1924. Anggota Lingkaran Wina: Moritz Schlick, Hans Hahn, Otto Newrath, Hans Reichenbach dan Victor Craft.  Pemikiran Lingkaran Wina dikenal dg sebutan neopositivisme/ positivisme logis/ empirisme logis.  Pokok-pokok pemikiran Lingkaran Wina: 1) Sumber pengetahuan adalah pengalaman tentang data-data inderawi. 2) Dalil-dalil matematika yg tidak dihasilkan melalui pengalaman, diakui keberadaannya dan digunakan untuk mengolah data pengalaman inderawi. 3) Pernyataan-pernyataan dinyatakan bermakna jika terbuka untuk diverifikasi (dibuktikan benar secara empiris); pernyataan2 yg tidak dapat diverifikasi seperti etika, estetika dan metafisikan dinyatakan sbg pernyataan yg tidak bermakna. 4) Menolak pembedaan antara ilmu-ilmu alam dan ilmu sosial. 5) Berupaya mempersatukan semua ilmu dalam satu bahasa ilmiah yg universal.
  • 10. LOGO Aurelius Teluma Perlawanan Karl Raimund Popper  Popper menentang pemikiran kelompok Wina.  Bagi Popper, bermakna atau tidaknya suatu pernyataan tidak ditentukan oleh verifikasi secara empiris. Popper lebih menekankan perbedaan antara pernyataan ilmiah dan tidak ilmiah, bukan bermakna dan tidak bermakna.  Hukum-hukum ilmiah dapat berlaku bukan dg cara pembenarannya secara verifikasi melainkan justru melalui falsifikasi atau dapat dibuktikan salah!  Artinya: jika kita telah menyusun hipotesis, yg harus dilakukan bukan mengumpulkan sebanyak mungkin data utk membenarkan hipotesis, melainkan mencari data utk membuktikan bahwa hipotesis itu salah. Jika hipotesis itu bertahan maka utk sementara diterima. Jika terbukti salah, maka ditinggalkan. Dg cara inilah ilmu dapat berkembang maju.  Contoh Popper: “Dengan observasi terhadap angsa putih, betapa pun besar jumlahnya, tidak dapat sampai pd kesimpulan bahwa semua angsa berwarna putih, tetapi cukup satu kali observasi terhadap seekor angsa hitam untuk menyangkal pendapat tadi.”
  • 11. LOGO Aurelius Teluma Kritisime Kant  Filsuf Jerman Immanuel Kant (1724-1804) dibesarkan dalam tradisi rasionalisme tetapi terbangun dari dogmatismenya berkat Hume (empiris). Kant menamakan pemikirannya sbg: kritisisme.  Bagi Kant, yg harus menjadi pusat perhatian adalah subyek yang mengetahui, bukan obyek yg diketahui (antidogmatisme).  Telaah pertama terhadap subyek yg mengetahui adalah: menyelidiki kemampuan dan batas rasio, sejauh mana klaimnya terhadap kebenaran dapat dipertanggungjawabkan.  Lalu; sintesis rasional-empiris: manusia mendapatkan berbagai kesan dari berbagai obyek dan peristiwa di sekitarnya, semuanya merupakan bahan mentah yg masuk dalam kesadaran manusia yg “diolah” secara aktif oleh subyek.  Pengetahuan selalu bersifat sintesis: merupakan hasil akhir yg diperoleh karena adanya kerja sama dua unsur yaitu bahan yg diperoleh dari pengalaman inderawi dan cara mengolah yg dilakukan oleh subyek dg rasionya.
  • 12. LOGO