SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NAGERI PEKALONGAN
2021
1. Ayu Tazkiya Dini (2120237)
2. Rihaadatul Aisyi (2120253)
3. Fara Faida (2120278)
4. Aanisa Rahmalia Itsnaini (2120262)
Nama Anggota Kelompok:
ALIRAN FILSAFAT DALAM MELIHAT REALITAS KEHIDUPAN:
MONISME, DUALISME, DAN PLURALISME
ALIRAN FILSAFAT DALAM MELIHAT REALITAS KEHIDUPAN:
MONISME, DUALISME, DAN PLURALISME
Metafisika
Metafisika merupakan bagian dari aspek ontologi dalam
kajian filsafat. Istilah metafisika berasal dari kata Yunani meta
ta physica yang dapat diartikan sesuatu yang ada di balik atau di
belakang benda-benda fisik. Metafisika adalah cabang filsafat
yang membahas persoalan tentang keberadaan (being) atau
eksistensi (existence). Aristoteles tidak memakai istilah
metafisika melainkan proto philosophia (filsafat pertama).
Aristoteles menyebut beberapa istilah yang maknanya
setara dengan metafisika, yaitu: filsafat pertama (First
Philosophy), pengetahuan tentang sebab (knowledge of cause),
Studi tentang ada sebagai ada (the study of Being as Being),
Studi tentang Ousia (Being), studi tentang hal-hal abadi dan
yang tidak dapat bergerak (the study of the eternal and
immovable), dan Theology.
Aliran-Aliran Metafisika
Dalam perkembangannya, seorang filosof Jerman bernama
Christian Wolff (1679-1745 M) membagi filsafat pertama
Aristoteles (metafisika) menjadi dua, yaitu: metafisika umum
(metaphysica generalis) dan metafisika khusus (metaphysica
Specialis). Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain
dari ontologi. Dengan demikian, metafisika umum atau ontologi
adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling
dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada.
Metafisika umum membahas mengenai yang ada sebagai yang
ada, artinya prinsip-prinsip umum yang menata realitas.
Sedangkan metafisika khusus membahas penerapan prinsip-
prinsip umum ke dalam bidang-bidang khusus, yaitu:
kosmologi, psikologi, dan teologi.
Metafisika umum (untuk seterusnya digunakan istilah ontologi) mengkaji realitas sejauh dapat
diserap melalui indera sedang metafisika khusus (metafisika) mengkaji realitas yang tidak dapat
diserap indera, apakah itu realitas ketuhanan (teologi), semesta sebagai keseluruhan (kosmologi)
maupun kejiwaan (psikologi). Kosmologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan
tentang alam semesta. Psikologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang
jiwa manusia. Teologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan Tuhan. Di dalam
pemahaman ontologi dapat dikemukakan pandangan-pandangan pokok pemikiran tentang
monisme, dualisme, pluralisme, nihilisme, dan agnostisisme.
Persoalan metafisika dalam hal keberadaan menimbulkan beberapa aliran metafisika. Ada yang
melihat persoalan keberadaan itu dari segi kualitas dan kuantitas.
a) Aliran metafisika yang melihat keberadaan dari segi kualitas yaitu: materialisme dan
spiritualisme
b) Aliran metafisika yang melihat keberadaan dari segi kuantitas adalah
monisme, dualisme, dan pluralisme.
Aliran yang dilihat dari segi kuantitas inilah yang akan dibahas dalam
pembahasan berikut ini.
Monisme
a) Monisme adalah Aliran yang menyatakan bahwa hanya ada satu kenyataan
fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa jiwa, materi, Tuhan atau substansi
lainnya yang tidak dapat diketahui. Monosime ini berasal dari kata monas-adis,
padanan kata dari monade yang artinya kesatuan.
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu
adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber asal,
baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikat
masing-masing bebas dan berdiri sendiri. Haruslah salah satunya merupakan sumber
yang pokok dan dominan menentukan perkembangan yang lainnya.
Istilah monisme oleh Thomas Davidson disebut dengan block universe. Paham ini
kemudian terbagi kedalam dua aliran, yaitu: materialisme dan idealisme.
b) Idealisme
Idealisme sebagai lawan materialisme adalah aliran idealisme yang dinamakan juga dengan
spiritualisme. Idealisme berarti serba cita, sedang spiritualisme berarti serba ruh. Idealisme
diambil dari kata “idea”, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa
hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis
dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Materi atau zat itu
hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani.
a) Materialisme
Aliran materialisme menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi bukan
rohani. Aliran ini sering disebut dengan naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan
kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah materi, yang lainnya seperti jiwa dan
ruh bukan merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri. Jiwa atau ruh itu hanyalah
merupakan akibat dari proses gerakan kebenaran dengan salah satu cara tertentu.
Paham ini merupakan kebalikan dari paham monisme. Kalau paham
monisme menyatakan bahwa hakikat yang ada itu adalah satu, maka paham
paralelisme/ dualisme menyatakan bahwa hakikat yang ada itu ada dua.
Kata dualisme (dualism) berasal dari bahasa Latin yaitu duo (dua). Dualisme
adalah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang
berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing substansi bersifat unik dan tidak
dapat direduksi, misalnya subtansi adi kodrati dengan kodrati, Tuhan dengan
alam semesta, roh dengan materi, jiwa dengan badan.
Dualisme
Pluralisme
Paham ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk
merupakan keyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan
mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanya nyata.
Pluralisme dalam Dictionary of Philosophy and Religion dikatakan
sebagai paham yang mneyatakan bahwa kenyataan alam ini
tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas.
Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras
dan Empedocles yang menyatakan bahwa susbtansi yang ada itu
terbentuk dan terdiri atas empat unsur. Yaitu tanah, air, api, dan
udara.
Monisme adalah konsep metafisika dan teologi bahwa hanya
ada satu substansi dalam alam. Konsep monisme sering kali
dihubungkan dengan panteisme dan konsep Tuhan yang kekal.
Baruch Spinoza (tokoh monisme modern) berpendapat bahwa
hanya ada satu substansi. Pengertian substansi dalam dengam
pengertian segala sesuatu yang ada, maka sama dengan
pengertian alam. Jadi, subtansi dalam pandangan Spinoza sama
dengan Tuhan sama dengan alam (Naturans Natural). Monisme
menolak kemungkinan pluralitas substansi, dan menyodorkan
istilah realitas absolut.
Monisme memiliki keunggulan dalam hal abstraksi dan daya
pengikat dengan perekat (kohesi) untuk menyatukan bagian-
bagian yang saling terpisah menjadi satu kesatuan dengan
menemukan titik kesamaan.
Aliran-aliran Filsafat dalam Memandang Realitas
dalam Menghadapi Problem Kekinian
Dualisme merupakan satu fenomena yang selalu terdiri dari dua bagian yang
keberadaannya terlihat saling melengkapi namun sebenarnya keduanya saling bertentangan.
Dualisme dapat ditemui di berbagai aspek. Semisal dalam ekonomi, pusat perbelanjaan di
kota modern menjadi contoh dualisme sektor ekonomi formal dan informal. Sementara itu,
dalam ruang kelas di sekolah-sekolah juga terdapat dualisme, yakni antara pendidikan ilmu
sains (rasionalitas) dan pembelajaran nilai-nilai (irasionalitas).
Ada jalan lebih baik dalam menghadapi berbagai dualisme tersebut, yakni melalui
kombinasi untuk bisa melahirkan sistem yang lebih baik. Contohnya, pernah diterapkan oleh
Ki Hajar Dewantoro dengan sistem pendidikan Taman Siswa yang mengombinasikan
pendidikan rasional dengan penanaman nilai di dalam sekolah. Taman Siswa berhasil
membentuk pendidikan rasa yang menonjolkan kesenian dan keterampilan dengan tetap
mengandalkan rasionalitas. Hasilnya muncul konsep pendidikan bergabung dengan
kebudayaan yang cocok dengan Indonesia. Sayangnya, sistem Taman Siswa tidak mampu
bertahan dari perubahan di kehidupan modern saat ini.
Dalam bidang filsafat, teori/paham pluralisme berbeda dengan monisme dan
dualisme setidaknya menyatakan dua ciri utama, yaitu realitas tidak tersusun dari
satu atau salah satu dari jenis substansi yang unik, dan realitas dapat
terpecahkan ke dalam sejumlah lingkungan yang sama sekali berbeda dan tidak
dapat direduksi menjadi satu kesatuan.
Implikasi lebih jauh dari pluralisme adalah pembenaran keberagaman filsafat
seraya menegaskan bahwa semua kebenaran bersifat nisbi, serta beranggapan
bahwa semua keyakinan filosofis dan keagamaan bersifat nisbi secara murni,
yang merupakan ungkapan pendapat pribadi yang memiliki nilai yang sama. Itu
berarti bahwa dianggap tidak ada satu sumber dari asas kebaikan, melainkan
yang ada adalah banyak kebaikan yang terpisah dari otonom, dan masing-masing
kebaikan itu tidak dapat direduksi ke dalam satu kesatuan.
Jika perspektif pluralisme ini digunakan untuk melihat gejala aliran
keagamaan, maka lahirlah pandangan bahwa:
1. Kebenaran yang diakui oleh setiap dan masing-masing aliran (agama) bersifat
nisbi (tidak ada kebenaran tunggal, jikapun ada hanyalah kebenaran yang ada
pada yang Esa).
2. Kebenaran (dan kebaikan) yang didaku oleh setiap dan masing-masing aliran
memiliki nilai yang sama, dan tidak satupun berada di atas atau di bawah yang
lain.
3. Aliran keagamaan harus diperlakukan sebagai entitas eksistensial mandiri yang
menganut pandangan filsafat dan sistem nilai sendiri yang dapat diungkapkan di
dalam berbagai bentuk dan tradisi.
Jika demikian, maka filsafat pluralisme yang pro-eksistensi dapat dijadikan
landasan yang kokoh bagi kemajemukan agama dan berbagai aliran keagamaan
serta kesuburan bagi perkembangan pemikiran keagamaan.
THANK YOU!

More Related Content

What's hot

Pancasila sebagai sistem filsafat AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pancasila sebagai sistem filsafat AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pancasila sebagai sistem filsafat AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pancasila sebagai sistem filsafat AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran  realisme dalam filsafat pendidikanAliran  realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
Fauzan Wildan
 
Cabang cabang falsafah
Cabang cabang falsafahCabang cabang falsafah
Cabang cabang falsafah
Kathal Paiya
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialisme
Umi Nisa
 

What's hot (18)

Ontologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika KeilmuanOntologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika Keilmuan
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Teori dan Praktek Filsafat ilmu by Arif Partono
Teori dan Praktek Filsafat ilmu   by Arif PartonoTeori dan Praktek Filsafat ilmu   by Arif Partono
Teori dan Praktek Filsafat ilmu by Arif Partono
 
3 ontologi pengetahuan
3 ontologi pengetahuan3 ontologi pengetahuan
3 ontologi pengetahuan
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Filsafat Materialisme
Filsafat MaterialismeFilsafat Materialisme
Filsafat Materialisme
 
Pancasila sebagai sistem filsafat AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pancasila sebagai sistem filsafat AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pancasila sebagai sistem filsafat AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pancasila sebagai sistem filsafat AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafat
 
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran  realisme dalam filsafat pendidikanAliran  realisme dalam filsafat pendidikan
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan
 
Pendekatan fenomenologis perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis   perbandingan agamaPendekatan fenomenologis   perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis perbandingan agama
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Dasar dasar ilmu
Dasar dasar ilmuDasar dasar ilmu
Dasar dasar ilmu
 
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeAliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
 
Bab i ontologi 5
Bab i ontologi 5Bab i ontologi 5
Bab i ontologi 5
 
Cabang cabang falsafah
Cabang cabang falsafahCabang cabang falsafah
Cabang cabang falsafah
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialisme
 

Similar to Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan

Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
sayid bukhari
 
OBJEK KAJIAN ILMU (ONTOLOGI) MENURUT BARAT DAN ISLAM.pptx
OBJEK KAJIAN ILMU (ONTOLOGI) MENURUT BARAT DAN ISLAM.pptxOBJEK KAJIAN ILMU (ONTOLOGI) MENURUT BARAT DAN ISLAM.pptx
OBJEK KAJIAN ILMU (ONTOLOGI) MENURUT BARAT DAN ISLAM.pptx
RahmandaArif
 
(11) PPT METODOLOGI_AMILIA INDAH PURNAMASARI 2024-01-17 06_25_32.pptx
(11) PPT METODOLOGI_AMILIA INDAH PURNAMASARI 2024-01-17 06_25_32.pptx(11) PPT METODOLOGI_AMILIA INDAH PURNAMASARI 2024-01-17 06_25_32.pptx
(11) PPT METODOLOGI_AMILIA INDAH PURNAMASARI 2024-01-17 06_25_32.pptx
9xgkr9b9cn
 
Ppt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologiPpt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologi
pipit1992
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
Ltfltf
 

Similar to Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan (20)

Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
 
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiPower Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
 
Ontologi Keilmuan.pptx
Ontologi Keilmuan.pptxOntologi Keilmuan.pptx
Ontologi Keilmuan.pptx
 
Dimensi Ontologi
Dimensi OntologiDimensi Ontologi
Dimensi Ontologi
 
OBJEK KAJIAN ILMU (ONTOLOGI) MENURUT BARAT DAN ISLAM.pptx
OBJEK KAJIAN ILMU (ONTOLOGI) MENURUT BARAT DAN ISLAM.pptxOBJEK KAJIAN ILMU (ONTOLOGI) MENURUT BARAT DAN ISLAM.pptx
OBJEK KAJIAN ILMU (ONTOLOGI) MENURUT BARAT DAN ISLAM.pptx
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
 
(11) PPT METODOLOGI_AMILIA INDAH PURNAMASARI 2024-01-17 06_25_32.pptx
(11) PPT METODOLOGI_AMILIA INDAH PURNAMASARI 2024-01-17 06_25_32.pptx(11) PPT METODOLOGI_AMILIA INDAH PURNAMASARI 2024-01-17 06_25_32.pptx
(11) PPT METODOLOGI_AMILIA INDAH PURNAMASARI 2024-01-17 06_25_32.pptx
 
Annisa kusumaningrum dkk
Annisa kusumaningrum dkkAnnisa kusumaningrum dkk
Annisa kusumaningrum dkk
 
Ayu Rufaida (2205056052.docx
Ayu Rufaida (2205056052.docxAyu Rufaida (2205056052.docx
Ayu Rufaida (2205056052.docx
 
Ontologi 1
Ontologi 1Ontologi 1
Ontologi 1
 
Ppt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologiPpt. filsafat ontologi
Ppt. filsafat ontologi
 
METAFISIKA.pptx
METAFISIKA.pptxMETAFISIKA.pptx
METAFISIKA.pptx
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Tugas dds 4 kel v (ontologi)
Tugas dds 4 kel v (ontologi)Tugas dds 4 kel v (ontologi)
Tugas dds 4 kel v (ontologi)
 
Aksiologi pendidikan Group 5.pptx
Aksiologi pendidikan Group 5.pptxAksiologi pendidikan Group 5.pptx
Aksiologi pendidikan Group 5.pptx
 
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxFKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
 
Tugas filsafat PPT Lailiyah S. Zahra_037.pptx
Tugas filsafat PPT Lailiyah S. Zahra_037.pptxTugas filsafat PPT Lailiyah S. Zahra_037.pptx
Tugas filsafat PPT Lailiyah S. Zahra_037.pptx
 

More from Islamic Studies

More from Islamic Studies (20)

Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptxPengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
 
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdfDampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
 
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptxRagam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
 
Akhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdfAkhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdf
 
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptxTauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
 
Sumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptxSumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptx
 
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdfRelasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
 
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan AgamaHistorisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
 
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfBook 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
 
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfBook 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
 
Filsafat Pendidikan.pdf
Filsafat Pendidikan.pdfFilsafat Pendidikan.pdf
Filsafat Pendidikan.pdf
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdfObjek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
 
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdfPembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
 
Urgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptxUrgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptx
 
Dirasah Islamiyah.pptx
Dirasah Islamiyah.pptxDirasah Islamiyah.pptx
Dirasah Islamiyah.pptx
 
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptxHarmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
 
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMATOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
 
Moderasi Beragama
Moderasi BeragamaModerasi Beragama
Moderasi Beragama
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Aliran Filsafat dalam Melihat Realitas Kehidupan

  • 1. JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NAGERI PEKALONGAN 2021 1. Ayu Tazkiya Dini (2120237) 2. Rihaadatul Aisyi (2120253) 3. Fara Faida (2120278) 4. Aanisa Rahmalia Itsnaini (2120262) Nama Anggota Kelompok: ALIRAN FILSAFAT DALAM MELIHAT REALITAS KEHIDUPAN: MONISME, DUALISME, DAN PLURALISME
  • 2. ALIRAN FILSAFAT DALAM MELIHAT REALITAS KEHIDUPAN: MONISME, DUALISME, DAN PLURALISME
  • 3. Metafisika Metafisika merupakan bagian dari aspek ontologi dalam kajian filsafat. Istilah metafisika berasal dari kata Yunani meta ta physica yang dapat diartikan sesuatu yang ada di balik atau di belakang benda-benda fisik. Metafisika adalah cabang filsafat yang membahas persoalan tentang keberadaan (being) atau eksistensi (existence). Aristoteles tidak memakai istilah metafisika melainkan proto philosophia (filsafat pertama). Aristoteles menyebut beberapa istilah yang maknanya setara dengan metafisika, yaitu: filsafat pertama (First Philosophy), pengetahuan tentang sebab (knowledge of cause), Studi tentang ada sebagai ada (the study of Being as Being), Studi tentang Ousia (Being), studi tentang hal-hal abadi dan yang tidak dapat bergerak (the study of the eternal and immovable), dan Theology.
  • 4. Aliran-Aliran Metafisika Dalam perkembangannya, seorang filosof Jerman bernama Christian Wolff (1679-1745 M) membagi filsafat pertama Aristoteles (metafisika) menjadi dua, yaitu: metafisika umum (metaphysica generalis) dan metafisika khusus (metaphysica Specialis). Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi. Dengan demikian, metafisika umum atau ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Metafisika umum membahas mengenai yang ada sebagai yang ada, artinya prinsip-prinsip umum yang menata realitas. Sedangkan metafisika khusus membahas penerapan prinsip- prinsip umum ke dalam bidang-bidang khusus, yaitu: kosmologi, psikologi, dan teologi.
  • 5. Metafisika umum (untuk seterusnya digunakan istilah ontologi) mengkaji realitas sejauh dapat diserap melalui indera sedang metafisika khusus (metafisika) mengkaji realitas yang tidak dapat diserap indera, apakah itu realitas ketuhanan (teologi), semesta sebagai keseluruhan (kosmologi) maupun kejiwaan (psikologi). Kosmologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang alam semesta. Psikologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang jiwa manusia. Teologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan Tuhan. Di dalam pemahaman ontologi dapat dikemukakan pandangan-pandangan pokok pemikiran tentang monisme, dualisme, pluralisme, nihilisme, dan agnostisisme. Persoalan metafisika dalam hal keberadaan menimbulkan beberapa aliran metafisika. Ada yang melihat persoalan keberadaan itu dari segi kualitas dan kuantitas. a) Aliran metafisika yang melihat keberadaan dari segi kualitas yaitu: materialisme dan spiritualisme b) Aliran metafisika yang melihat keberadaan dari segi kuantitas adalah monisme, dualisme, dan pluralisme. Aliran yang dilihat dari segi kuantitas inilah yang akan dibahas dalam pembahasan berikut ini.
  • 6. Monisme a) Monisme adalah Aliran yang menyatakan bahwa hanya ada satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa jiwa, materi, Tuhan atau substansi lainnya yang tidak dapat diketahui. Monosime ini berasal dari kata monas-adis, padanan kata dari monade yang artinya kesatuan. Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber asal, baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri. Haruslah salah satunya merupakan sumber yang pokok dan dominan menentukan perkembangan yang lainnya. Istilah monisme oleh Thomas Davidson disebut dengan block universe. Paham ini kemudian terbagi kedalam dua aliran, yaitu: materialisme dan idealisme.
  • 7. b) Idealisme Idealisme sebagai lawan materialisme adalah aliran idealisme yang dinamakan juga dengan spiritualisme. Idealisme berarti serba cita, sedang spiritualisme berarti serba ruh. Idealisme diambil dari kata “idea”, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani. a) Materialisme Aliran materialisme menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi bukan rohani. Aliran ini sering disebut dengan naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah materi, yang lainnya seperti jiwa dan ruh bukan merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri. Jiwa atau ruh itu hanyalah merupakan akibat dari proses gerakan kebenaran dengan salah satu cara tertentu.
  • 8. Paham ini merupakan kebalikan dari paham monisme. Kalau paham monisme menyatakan bahwa hakikat yang ada itu adalah satu, maka paham paralelisme/ dualisme menyatakan bahwa hakikat yang ada itu ada dua. Kata dualisme (dualism) berasal dari bahasa Latin yaitu duo (dua). Dualisme adalah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing substansi bersifat unik dan tidak dapat direduksi, misalnya subtansi adi kodrati dengan kodrati, Tuhan dengan alam semesta, roh dengan materi, jiwa dengan badan. Dualisme
  • 9. Pluralisme Paham ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan keyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme dalam Dictionary of Philosophy and Religion dikatakan sebagai paham yang mneyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas. Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras dan Empedocles yang menyatakan bahwa susbtansi yang ada itu terbentuk dan terdiri atas empat unsur. Yaitu tanah, air, api, dan udara.
  • 10. Monisme adalah konsep metafisika dan teologi bahwa hanya ada satu substansi dalam alam. Konsep monisme sering kali dihubungkan dengan panteisme dan konsep Tuhan yang kekal. Baruch Spinoza (tokoh monisme modern) berpendapat bahwa hanya ada satu substansi. Pengertian substansi dalam dengam pengertian segala sesuatu yang ada, maka sama dengan pengertian alam. Jadi, subtansi dalam pandangan Spinoza sama dengan Tuhan sama dengan alam (Naturans Natural). Monisme menolak kemungkinan pluralitas substansi, dan menyodorkan istilah realitas absolut. Monisme memiliki keunggulan dalam hal abstraksi dan daya pengikat dengan perekat (kohesi) untuk menyatukan bagian- bagian yang saling terpisah menjadi satu kesatuan dengan menemukan titik kesamaan. Aliran-aliran Filsafat dalam Memandang Realitas dalam Menghadapi Problem Kekinian
  • 11. Dualisme merupakan satu fenomena yang selalu terdiri dari dua bagian yang keberadaannya terlihat saling melengkapi namun sebenarnya keduanya saling bertentangan. Dualisme dapat ditemui di berbagai aspek. Semisal dalam ekonomi, pusat perbelanjaan di kota modern menjadi contoh dualisme sektor ekonomi formal dan informal. Sementara itu, dalam ruang kelas di sekolah-sekolah juga terdapat dualisme, yakni antara pendidikan ilmu sains (rasionalitas) dan pembelajaran nilai-nilai (irasionalitas). Ada jalan lebih baik dalam menghadapi berbagai dualisme tersebut, yakni melalui kombinasi untuk bisa melahirkan sistem yang lebih baik. Contohnya, pernah diterapkan oleh Ki Hajar Dewantoro dengan sistem pendidikan Taman Siswa yang mengombinasikan pendidikan rasional dengan penanaman nilai di dalam sekolah. Taman Siswa berhasil membentuk pendidikan rasa yang menonjolkan kesenian dan keterampilan dengan tetap mengandalkan rasionalitas. Hasilnya muncul konsep pendidikan bergabung dengan kebudayaan yang cocok dengan Indonesia. Sayangnya, sistem Taman Siswa tidak mampu bertahan dari perubahan di kehidupan modern saat ini.
  • 12. Dalam bidang filsafat, teori/paham pluralisme berbeda dengan monisme dan dualisme setidaknya menyatakan dua ciri utama, yaitu realitas tidak tersusun dari satu atau salah satu dari jenis substansi yang unik, dan realitas dapat terpecahkan ke dalam sejumlah lingkungan yang sama sekali berbeda dan tidak dapat direduksi menjadi satu kesatuan. Implikasi lebih jauh dari pluralisme adalah pembenaran keberagaman filsafat seraya menegaskan bahwa semua kebenaran bersifat nisbi, serta beranggapan bahwa semua keyakinan filosofis dan keagamaan bersifat nisbi secara murni, yang merupakan ungkapan pendapat pribadi yang memiliki nilai yang sama. Itu berarti bahwa dianggap tidak ada satu sumber dari asas kebaikan, melainkan yang ada adalah banyak kebaikan yang terpisah dari otonom, dan masing-masing kebaikan itu tidak dapat direduksi ke dalam satu kesatuan.
  • 13. Jika perspektif pluralisme ini digunakan untuk melihat gejala aliran keagamaan, maka lahirlah pandangan bahwa: 1. Kebenaran yang diakui oleh setiap dan masing-masing aliran (agama) bersifat nisbi (tidak ada kebenaran tunggal, jikapun ada hanyalah kebenaran yang ada pada yang Esa). 2. Kebenaran (dan kebaikan) yang didaku oleh setiap dan masing-masing aliran memiliki nilai yang sama, dan tidak satupun berada di atas atau di bawah yang lain. 3. Aliran keagamaan harus diperlakukan sebagai entitas eksistensial mandiri yang menganut pandangan filsafat dan sistem nilai sendiri yang dapat diungkapkan di dalam berbagai bentuk dan tradisi. Jika demikian, maka filsafat pluralisme yang pro-eksistensi dapat dijadikan landasan yang kokoh bagi kemajemukan agama dan berbagai aliran keagamaan serta kesuburan bagi perkembangan pemikiran keagamaan.