SlideShare a Scribd company logo
Psikologi Sebagai Ilmu yang
Berdiri Sendiri
Nama : Wulandari Rima Kumari
NIM : 17.11.1001. 3510.009
Prodi : Psikologi (SORE)
M.K : Sejarah dan Aliran Psikologi
Wilhelm Wundt (1832 – 1920)
 Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan
meninggal di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920.
 Wilhelm Wundt adalah seorang sosiolog, filsuf, dan ahli hukum. Gelar-gelar
kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran.
 Pada tahun 1879 ia mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, yang
menjadi titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
 Wundt sangat dipengaruhi oleh 2 tokoh yang dianggap sebagai gurunya yaitu
Helmholtz dan J.P. Muller
 Wundt adalah orang pertama yang disebut sebagai sarjana Psikologi karena
dapat membedakan dengan tegas psikologi dari fisika. Wundt adalah orang
pertama yang disebut sebagai sarjana Psikologi karena dapat membedakan
dengan tegas psikologi dari fisika.
 Buku-buku yang dihasilkan oleh Wundt untuk dunia psikologi antara lain
Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung (Persepsi yang Dipengaruhi
Kesadaran) (1862), Grund Zuge der Physiologischen Psychologie (Dasra
Fisiologis dari Gejala-gejala Psikologi) (1873) dll.
 Tahun 1860-an : disebut periode pra-sistematik. Disini ia mengemukakan teori-
teori tentang persepsi dan perbedaan antara perasaaan (feeling) dan
penginderaan (sensation), yang didasarkan pada doktrin “unconscious
inference”.
 Tahun 1874-1887 : Dengan ditulisnya buku Physiologische Psychologie konsep
“unconscious inference” ditinggalkannya. Jiwa digambarkannya dalam elemen-
elemen seperti penginderaan, perasaan dan sebagainya yang satu sama lain
dihubungkan dengan asosiasi (suatu konsep yang dipinjamnya dari tokoh-tokoh
Inggris).
 Tahun 1869 : Dalam bukunya Grundiss der Psychologie Wundt mengatakan
bahwa ada tiga pasang kutub perasaan yaitu: “lust-unlust” = senang-taksenang
(pleasantness-unpleasantness), “spannung-losung” = tegangtak-tegang
(strainrelaxation), dan “erregung-beruhigung” = semangat-tenang (excitenient-
calm)
 Tahun 1902-1903 : Dalam buku Physiologische Psychologie, edisi ke-5, Wundt
beragumentasi lagi mengenai teorinya yang terbaru tentang perasaan. Pada
periode ini pula Wundt menulis bukunya Volker Psychologie Dalam buku ini ia
mengemukakan tentang “the higher mental processes”, yaitu proses-proses
mental yang lebih tinggi dari penginderaan, perasaan, persepsi, dan apersepsi.
Ia berpendapat bahwa sekelompok atau serumpun bangsa tertentu dikuasai
oleh suatu “the higher mental processes” tertentu yang menyebabkan mereka
bisa bertingkah laku secara seragam dan teratur.
 Tiga persoalan yang harus dibahas dalam psikologi yang berdiri sendiri menurut
Wundt:
 (1) Analisa dari proses kesadaran ke dalam elemenelemen
 (2) Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya hubungan-hubungan
antara elemen-elemen itu
 (3) Penentuan hukum-hukum yang mengatur hubungan-hubungan tersebut.
 Hukum Mental (Mental Laws) menurut Wundt:
 (1) Hukum resultan psikis (the law of psychis resultants) yang disebut prinsip
sintesa kreatif yang berbunyi bahwa setiap gejala psikis yang kompleks selalu
mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari elemenelemennya.disebut
juga prinsip kimia mental.
 (2) Hukum hubungan psikis (the law of phychis relations) yaitu sebuah elemen
kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan
dengan elemenelemen atau konten-konten psikis (psychis contents) lainnya.
 (3) Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast) yaitu elemen-elemen
kesadaran atau konten psikis yang paling bertentangan/berlawanan justru
saling memperkuat satu sama lain.
 Asosiasi persepsi langsung (immediate perceptual association) terdiri dari:
 (1) Fusi (Fusion) , pencampuran antara dua elemen kesadaran yang melebur menjadi
satu dimana elemen yang satu lebih dominan daripada elemen yang lainnya.
 (2) Asimilasi yaitu dua elemen yang sama kuatnya dan digabungkan karena memiliki
persamaan-perasamaan atau karena kontras yang mencolok.
 (3) Komplikasi (complication) yaitu asimilasi antara indera yang berbeda.Asosiasi
Memori (Memori Association) yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan terjadi
didalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam
ingatan.
 Asosiasi Memori (Memori Association) yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan terjadi
didalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam ingatan.
Jenis asosiasi ini kemudian dikembangkan penyelidikannya oleh seorang bernama
Ebbinghaus.
 Mengenai apersepsi, Wundt mengemukakan pula doktrin-doktrin:
(1) Apresepsi sebagai fenomena dan sebagai gejala ada dua tingkat kesadaran, yaitu:
 Lapangan kesadaran (field of consciousness atau blickfield) yaitu segala sesuatu yang
dapat ditangkap oleh indera disebut oleh Wundt dengan nama presepsi.
 b. Pusat kesadaran (focus of consciousness atau blickpunkt) yaitu sebagian dari
persepsi yang secara aktif kita perhatikan bener-bener, disebut oleh Wundt dengan
nama apersepsi. Pusat kesadaran ini disebut perhatian (attention)
(2) Apersepsi sebagai kognisi. Sebagai salah satu bagian dari kesadaran atau kognisi
apersepsi dikatakan mempunyai dua fungsi:
a) Analisa yaitu menguraikan data-data yang tertangkap oleh pancaindera dan
memberikan penilaian (judgement)
b) Sintesa yaitu mempersatukan data-data yang saling berhubungan dan menyusunnya
menjadi konsepkonsep.
(3) Apersepsi sebagai aktivitas. Apersepsi adalah aliran yang konstan dalam arus
kesadaran
 Titchener adalah salah satu murid W. Wundt serta menjadi pengikut Wundt
yang hampir-hampir tidak mempunyai kritik terhadap Wundt. Karena itu
Titchener bukan tokoh yang mempunyai aliran sendiri, sekalipun
peranannya dalam sejarah psikologi cukup besar, karena dialah yang
memperkenalkan ajaran Wundt ke Amerika Serikat.
 Pada masa itu sarjana-sarjana psikologi Amerika tetap pada pendiriannya
sendiri yang pada waktu itu dikenal dengan nama aliran fungsionalisme.
Dalam bukunya, Experimental Psychology, Titchener menegaskan definisi
eksperimen menurut Wundt yang menentang eksperimen-eksperimen
dengan hewan, orang-orang abnormal dan anak-anak, padahal
eksperimen-eksperimen seperti ini justru banyak dilakukan oleh penganut-
penganut fungsionalisme.
 Ada juga suatu ajaran dari Wundt yang tidak disetujui Titchener, yaitu
tentang emosi. Menurut Titchener hanya ada satu pasang kutub emosi
yaitu “lust-unsulust”.
Edward Bradford Titchener (1867-1927)
 Ia adalah orang yang pertama melakukan penelitian eksperimental
mengenai proses belajar dan ingatan. Dalam eksperimennya tentang
ingatan Ebbinghaus menggunakan objek yang netral, yaitu kata-kata tak
berarti (nonsense syllables).
 Banyaknya kata-kata tak berarti yang disebut dengan benar merupakan
skor untuk mengukur daya ingat seseorang. Dari eksperimennya ini
Ebbinghaus membuat kurva ingatan yangh dikenal dengan nama “Kurve
Retensi dari Ebbinghaus”.
 Karya Ebbinghaus yang terkemuka ialah Uber das Gedachtnis (1885).
Hermann Ebbinghaus (1850-1909)
 Pada waktu ia mencapai gelar doctor, tesis yang dipertahankannya
berjudul “Sensory Attention”. Sejak itulah ia dikenal sebagai tokoh dalam
psikologi, bahkan sering dianggap salah satu pelopor psikologi eksperimen
sebagaimana halnya dengan Wundt.
 Karya-karyanya antara lain adalah On the Fundamentals of Psychopysics
(1878) dan Standpoints and Facts of Psychopysical Methodology (1903)
 Dalam kedua bukunya ini ia menentang hukum WeberFechner dan
mengemukakan pendapatnya sendiri tentang hukum psikofisik dari
hubungan antara persepsi dan rangsangan syaraf (neural stimulation).
 G.E Muller melanjutkan karya-karya Ebbinghaus tentang ingatan dan ia
mengemukakan apa yang disebut “The Right Associative Procedure”
(prosedur asosiatif yang benar) yang menyatakan bahwa proses
mengingat dan lupa tidak semata-mata mekanisme dan otomatis, tetapi
ada unsur aktivitas dari individu yang bersangkutan.
George Elias Muller (1850-1934)
 Pada tahun 1887 ia mendapatkan gelar doktornya setelah mempertahankan
disertasinya yang berjudul “Teori Penginderaan Perasaan”.
 Delapan tahun ia tinggal di Leipzig sebagai dosen dan asisten Wundt, pada
tahun 1896 ia mendirikan laboraturium di Wurzbug dan laboratorium inilah
yang kemudian menjadi pusat kegiatan aliran “Psikologi Wurzbug”.
 Ia mengemukakan suatu kertas kerja yang berjudul On the Modern Psychology
of Thought, dimana ia mengemukakan bahwa proses berfikir yang tinggi tidak
terikat pada pengindraan dan dapat pula diselidiki secara eksperimental.
Keyakinan Kulpe ini berbeda dengan pendapat Wundt yang mengatakan
bahwa setiap proses berpikir hanya dapat diselidiki melalui pengindraan atau
melalui bayangan (image) dari pengindraan itu.
 Kulpe telah mengadakan eksperimen-eksperimen dengan menggunakan
metode intropeksi eksperimental sistematis yang percobaannya diminta untuk
menceritakan kembali penghayatannya selama melakukan tugas rumit dan
Kulpe berhasil membuktikan bahwa proses berpikir adalah bebas dari
pengindraan (sensation free atau imageless) dan timbul konsep berpikir yang
bebas dari pengindraan (imageless thought).
Oswald Kulpe (1862-1915)
 Buhler adalah salah satu pendukung aliran Wurzburg , ia pun menentang
elementisme dan sensualitas.
 Ia adalah salah satu peneliti yang penting di Wurzburg.
 Pendekatannya terhadap masalah kejiwaan adalah pendekatan holistik.
Proses kejiwaan harus didekati, dilihat, dan dianggap sebagai suatu
keseluruhan atau totalitas (ganzheit). Dari Buhler muncul aliran Psikologi
Ganzheit.
 Sumbangan lainnya yang juga penting dari Buhler adalah usahanya
untuk meneliti bahasa (spoken language) dari sudut psikologi kemudian
berkembang sebagai suatu cabang psikologi yang disebut psikolinguistik.
Karl Buhler (1879-1963)

More Related Content

What's hot

Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
Kirenius Wadu
 
Materi Psikologi Semester 1 pgsd
Materi Psikologi Semester 1 pgsdMateri Psikologi Semester 1 pgsd
Materi Psikologi Semester 1 pgsd
BagasBlogger
 
Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3
Yustika iy
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissanceTri Astuti Utomo (iyas)
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
psepti17
 
5 aliran psikologi
5 aliran psikologi5 aliran psikologi
5 aliran psikologi
Ana Febrina Purwani
 
Anna freud
Anna freudAnna freud
Anna freud
Reyvaa Novella
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Dina Haya Sufya
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
vidyatiara
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Lingga - Universitas Riau
 
Teori Konvergensi dalam Psikologi
Teori Konvergensi dalam PsikologiTeori Konvergensi dalam Psikologi
Teori Konvergensi dalam Psikologi
Wulandari Rima Kumari
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Wulandari Rima Kumari
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Vivia Maya Rafica
 
ANNA FREUD
ANNA FREUDANNA FREUD
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
Habib Grindcore
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Afra Balqis
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiIrvan Khoerul
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
nindypratiwi
 

What's hot (20)

Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
 
Materi Psikologi Semester 1 pgsd
Materi Psikologi Semester 1 pgsdMateri Psikologi Semester 1 pgsd
Materi Psikologi Semester 1 pgsd
 
Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
5 aliran psikologi
5 aliran psikologi5 aliran psikologi
5 aliran psikologi
 
Anna freud
Anna freudAnna freud
Anna freud
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
 
Teori Konvergensi dalam Psikologi
Teori Konvergensi dalam PsikologiTeori Konvergensi dalam Psikologi
Teori Konvergensi dalam Psikologi
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
ANNA FREUD
ANNA FREUDANNA FREUD
ANNA FREUD
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 

Similar to Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri

PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendirifebedwi
 
05Ppt kel sejarah psiko 1.pptx
05Ppt kel sejarah psiko 1.pptx05Ppt kel sejarah psiko 1.pptx
05Ppt kel sejarah psiko 1.pptx
Afrizal73
 
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiriPPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
amandaayoe
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
febedwi
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
febedwi
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri amandayu
 
psikologi umum Pertemuan 4
psikologi umum Pertemuan 4psikologi umum Pertemuan 4
psikologi umum Pertemuan 4
resha dwi
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
Bahiyah MaHiz
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
ChelikaSyafira
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
IchdaAsy
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
AyuNurCahya
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
MuhammadNadhif17
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
GalihSetyo5
 
psikologi umum
psikologi umumpsikologi umum
psikologi umum
sularsi
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
kholidi14
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
kholidi14
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
kholidi14
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
UIN Surabaya
 
Perspektif dasar dan definisi Psikologi.pptx
Perspektif dasar dan definisi  Psikologi.pptxPerspektif dasar dan definisi  Psikologi.pptx
Perspektif dasar dan definisi Psikologi.pptx
OppaiSneakers
 

Similar to Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri (20)

PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
05Ppt kel sejarah psiko 1.pptx
05Ppt kel sejarah psiko 1.pptx05Ppt kel sejarah psiko 1.pptx
05Ppt kel sejarah psiko 1.pptx
 
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiriPPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
 
psikologi umum Pertemuan 4
psikologi umum Pertemuan 4psikologi umum Pertemuan 4
psikologi umum Pertemuan 4
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Tokoh psikologi
Tokoh psikologiTokoh psikologi
Tokoh psikologi
 
psikologi umum
psikologi umumpsikologi umum
psikologi umum
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Perspektif dasar dan definisi Psikologi.pptx
Perspektif dasar dan definisi  Psikologi.pptxPerspektif dasar dan definisi  Psikologi.pptx
Perspektif dasar dan definisi Psikologi.pptx
 

More from Wulandari Rima Kumari

Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan BudayaPsikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Wulandari Rima Kumari
 
Penilaian Kinerja
Penilaian KinerjaPenilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
Wulandari Rima Kumari
 
Kisah Little Hans
Kisah Little HansKisah Little Hans
Kisah Little Hans
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
Wulandari Rima Kumari
 
Pengantar Humanistik
Pengantar HumanistikPengantar Humanistik
Pengantar Humanistik
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Wulandari Rima Kumari
 
Self efficacy & self regulation
Self efficacy & self regulationSelf efficacy & self regulation
Self efficacy & self regulation
Wulandari Rima Kumari
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
Wulandari Rima Kumari
 
Kepribadian dan Individualitas
Kepribadian dan IndividualitasKepribadian dan Individualitas
Kepribadian dan Individualitas
Wulandari Rima Kumari
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
Wulandari Rima Kumari
 
PENGARUH AGRESI
PENGARUH AGRESIPENGARUH AGRESI
PENGARUH AGRESI
Wulandari Rima Kumari
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa MenengahPerkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Menengah
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Wulandari Rima Kumari
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
Wulandari Rima Kumari
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
Wulandari Rima Kumari
 
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
Wulandari Rima Kumari
 
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONINGSKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
Wulandari Rima Kumari
 
Belajar Menurut Classical Conditioning
Belajar Menurut Classical ConditioningBelajar Menurut Classical Conditioning
Belajar Menurut Classical Conditioning
Wulandari Rima Kumari
 
Asesmen Behavioral (Gary Groth-Marnat)
Asesmen Behavioral (Gary Groth-Marnat)Asesmen Behavioral (Gary Groth-Marnat)
Asesmen Behavioral (Gary Groth-Marnat)
Wulandari Rima Kumari
 

More from Wulandari Rima Kumari (20)

Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan BudayaPsikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
 
Penilaian Kinerja
Penilaian KinerjaPenilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
Kisah Little Hans
Kisah Little HansKisah Little Hans
Kisah Little Hans
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
Pengantar Humanistik
Pengantar HumanistikPengantar Humanistik
Pengantar Humanistik
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Self efficacy & self regulation
Self efficacy & self regulationSelf efficacy & self regulation
Self efficacy & self regulation
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
 
Kepribadian dan Individualitas
Kepribadian dan IndividualitasKepribadian dan Individualitas
Kepribadian dan Individualitas
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
PENGARUH AGRESI
PENGARUH AGRESIPENGARUH AGRESI
PENGARUH AGRESI
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa MenengahPerkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Menengah
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
 
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONINGSKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
 
Belajar Menurut Classical Conditioning
Belajar Menurut Classical ConditioningBelajar Menurut Classical Conditioning
Belajar Menurut Classical Conditioning
 
Asesmen Behavioral (Gary Groth-Marnat)
Asesmen Behavioral (Gary Groth-Marnat)Asesmen Behavioral (Gary Groth-Marnat)
Asesmen Behavioral (Gary Groth-Marnat)
 

Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri

  • 1. Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri Nama : Wulandari Rima Kumari NIM : 17.11.1001. 3510.009 Prodi : Psikologi (SORE) M.K : Sejarah dan Aliran Psikologi
  • 2. Wilhelm Wundt (1832 – 1920)  Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan meninggal di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920.  Wilhelm Wundt adalah seorang sosiolog, filsuf, dan ahli hukum. Gelar-gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran.  Pada tahun 1879 ia mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, yang menjadi titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.  Wundt sangat dipengaruhi oleh 2 tokoh yang dianggap sebagai gurunya yaitu Helmholtz dan J.P. Muller  Wundt adalah orang pertama yang disebut sebagai sarjana Psikologi karena dapat membedakan dengan tegas psikologi dari fisika. Wundt adalah orang pertama yang disebut sebagai sarjana Psikologi karena dapat membedakan dengan tegas psikologi dari fisika.  Buku-buku yang dihasilkan oleh Wundt untuk dunia psikologi antara lain Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung (Persepsi yang Dipengaruhi Kesadaran) (1862), Grund Zuge der Physiologischen Psychologie (Dasra Fisiologis dari Gejala-gejala Psikologi) (1873) dll.
  • 3.  Tahun 1860-an : disebut periode pra-sistematik. Disini ia mengemukakan teori- teori tentang persepsi dan perbedaan antara perasaaan (feeling) dan penginderaan (sensation), yang didasarkan pada doktrin “unconscious inference”.  Tahun 1874-1887 : Dengan ditulisnya buku Physiologische Psychologie konsep “unconscious inference” ditinggalkannya. Jiwa digambarkannya dalam elemen- elemen seperti penginderaan, perasaan dan sebagainya yang satu sama lain dihubungkan dengan asosiasi (suatu konsep yang dipinjamnya dari tokoh-tokoh Inggris).  Tahun 1869 : Dalam bukunya Grundiss der Psychologie Wundt mengatakan bahwa ada tiga pasang kutub perasaan yaitu: “lust-unlust” = senang-taksenang (pleasantness-unpleasantness), “spannung-losung” = tegangtak-tegang (strainrelaxation), dan “erregung-beruhigung” = semangat-tenang (excitenient- calm)  Tahun 1902-1903 : Dalam buku Physiologische Psychologie, edisi ke-5, Wundt beragumentasi lagi mengenai teorinya yang terbaru tentang perasaan. Pada periode ini pula Wundt menulis bukunya Volker Psychologie Dalam buku ini ia mengemukakan tentang “the higher mental processes”, yaitu proses-proses mental yang lebih tinggi dari penginderaan, perasaan, persepsi, dan apersepsi. Ia berpendapat bahwa sekelompok atau serumpun bangsa tertentu dikuasai oleh suatu “the higher mental processes” tertentu yang menyebabkan mereka bisa bertingkah laku secara seragam dan teratur.
  • 4.  Tiga persoalan yang harus dibahas dalam psikologi yang berdiri sendiri menurut Wundt:  (1) Analisa dari proses kesadaran ke dalam elemenelemen  (2) Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya hubungan-hubungan antara elemen-elemen itu  (3) Penentuan hukum-hukum yang mengatur hubungan-hubungan tersebut.  Hukum Mental (Mental Laws) menurut Wundt:  (1) Hukum resultan psikis (the law of psychis resultants) yang disebut prinsip sintesa kreatif yang berbunyi bahwa setiap gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari elemenelemennya.disebut juga prinsip kimia mental.  (2) Hukum hubungan psikis (the law of phychis relations) yaitu sebuah elemen kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan elemenelemen atau konten-konten psikis (psychis contents) lainnya.  (3) Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast) yaitu elemen-elemen kesadaran atau konten psikis yang paling bertentangan/berlawanan justru saling memperkuat satu sama lain.
  • 5.  Asosiasi persepsi langsung (immediate perceptual association) terdiri dari:  (1) Fusi (Fusion) , pencampuran antara dua elemen kesadaran yang melebur menjadi satu dimana elemen yang satu lebih dominan daripada elemen yang lainnya.  (2) Asimilasi yaitu dua elemen yang sama kuatnya dan digabungkan karena memiliki persamaan-perasamaan atau karena kontras yang mencolok.  (3) Komplikasi (complication) yaitu asimilasi antara indera yang berbeda.Asosiasi Memori (Memori Association) yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan terjadi didalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam ingatan.  Asosiasi Memori (Memori Association) yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan terjadi didalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam ingatan. Jenis asosiasi ini kemudian dikembangkan penyelidikannya oleh seorang bernama Ebbinghaus.  Mengenai apersepsi, Wundt mengemukakan pula doktrin-doktrin: (1) Apresepsi sebagai fenomena dan sebagai gejala ada dua tingkat kesadaran, yaitu:  Lapangan kesadaran (field of consciousness atau blickfield) yaitu segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera disebut oleh Wundt dengan nama presepsi.  b. Pusat kesadaran (focus of consciousness atau blickpunkt) yaitu sebagian dari persepsi yang secara aktif kita perhatikan bener-bener, disebut oleh Wundt dengan nama apersepsi. Pusat kesadaran ini disebut perhatian (attention)
  • 6. (2) Apersepsi sebagai kognisi. Sebagai salah satu bagian dari kesadaran atau kognisi apersepsi dikatakan mempunyai dua fungsi: a) Analisa yaitu menguraikan data-data yang tertangkap oleh pancaindera dan memberikan penilaian (judgement) b) Sintesa yaitu mempersatukan data-data yang saling berhubungan dan menyusunnya menjadi konsepkonsep. (3) Apersepsi sebagai aktivitas. Apersepsi adalah aliran yang konstan dalam arus kesadaran
  • 7.  Titchener adalah salah satu murid W. Wundt serta menjadi pengikut Wundt yang hampir-hampir tidak mempunyai kritik terhadap Wundt. Karena itu Titchener bukan tokoh yang mempunyai aliran sendiri, sekalipun peranannya dalam sejarah psikologi cukup besar, karena dialah yang memperkenalkan ajaran Wundt ke Amerika Serikat.  Pada masa itu sarjana-sarjana psikologi Amerika tetap pada pendiriannya sendiri yang pada waktu itu dikenal dengan nama aliran fungsionalisme. Dalam bukunya, Experimental Psychology, Titchener menegaskan definisi eksperimen menurut Wundt yang menentang eksperimen-eksperimen dengan hewan, orang-orang abnormal dan anak-anak, padahal eksperimen-eksperimen seperti ini justru banyak dilakukan oleh penganut- penganut fungsionalisme.  Ada juga suatu ajaran dari Wundt yang tidak disetujui Titchener, yaitu tentang emosi. Menurut Titchener hanya ada satu pasang kutub emosi yaitu “lust-unsulust”. Edward Bradford Titchener (1867-1927)
  • 8.  Ia adalah orang yang pertama melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan ingatan. Dalam eksperimennya tentang ingatan Ebbinghaus menggunakan objek yang netral, yaitu kata-kata tak berarti (nonsense syllables).  Banyaknya kata-kata tak berarti yang disebut dengan benar merupakan skor untuk mengukur daya ingat seseorang. Dari eksperimennya ini Ebbinghaus membuat kurva ingatan yangh dikenal dengan nama “Kurve Retensi dari Ebbinghaus”.  Karya Ebbinghaus yang terkemuka ialah Uber das Gedachtnis (1885). Hermann Ebbinghaus (1850-1909)
  • 9.  Pada waktu ia mencapai gelar doctor, tesis yang dipertahankannya berjudul “Sensory Attention”. Sejak itulah ia dikenal sebagai tokoh dalam psikologi, bahkan sering dianggap salah satu pelopor psikologi eksperimen sebagaimana halnya dengan Wundt.  Karya-karyanya antara lain adalah On the Fundamentals of Psychopysics (1878) dan Standpoints and Facts of Psychopysical Methodology (1903)  Dalam kedua bukunya ini ia menentang hukum WeberFechner dan mengemukakan pendapatnya sendiri tentang hukum psikofisik dari hubungan antara persepsi dan rangsangan syaraf (neural stimulation).  G.E Muller melanjutkan karya-karya Ebbinghaus tentang ingatan dan ia mengemukakan apa yang disebut “The Right Associative Procedure” (prosedur asosiatif yang benar) yang menyatakan bahwa proses mengingat dan lupa tidak semata-mata mekanisme dan otomatis, tetapi ada unsur aktivitas dari individu yang bersangkutan. George Elias Muller (1850-1934)
  • 10.  Pada tahun 1887 ia mendapatkan gelar doktornya setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Teori Penginderaan Perasaan”.  Delapan tahun ia tinggal di Leipzig sebagai dosen dan asisten Wundt, pada tahun 1896 ia mendirikan laboraturium di Wurzbug dan laboratorium inilah yang kemudian menjadi pusat kegiatan aliran “Psikologi Wurzbug”.  Ia mengemukakan suatu kertas kerja yang berjudul On the Modern Psychology of Thought, dimana ia mengemukakan bahwa proses berfikir yang tinggi tidak terikat pada pengindraan dan dapat pula diselidiki secara eksperimental. Keyakinan Kulpe ini berbeda dengan pendapat Wundt yang mengatakan bahwa setiap proses berpikir hanya dapat diselidiki melalui pengindraan atau melalui bayangan (image) dari pengindraan itu.  Kulpe telah mengadakan eksperimen-eksperimen dengan menggunakan metode intropeksi eksperimental sistematis yang percobaannya diminta untuk menceritakan kembali penghayatannya selama melakukan tugas rumit dan Kulpe berhasil membuktikan bahwa proses berpikir adalah bebas dari pengindraan (sensation free atau imageless) dan timbul konsep berpikir yang bebas dari pengindraan (imageless thought). Oswald Kulpe (1862-1915)
  • 11.  Buhler adalah salah satu pendukung aliran Wurzburg , ia pun menentang elementisme dan sensualitas.  Ia adalah salah satu peneliti yang penting di Wurzburg.  Pendekatannya terhadap masalah kejiwaan adalah pendekatan holistik. Proses kejiwaan harus didekati, dilihat, dan dianggap sebagai suatu keseluruhan atau totalitas (ganzheit). Dari Buhler muncul aliran Psikologi Ganzheit.  Sumbangan lainnya yang juga penting dari Buhler adalah usahanya untuk meneliti bahasa (spoken language) dari sudut psikologi kemudian berkembang sebagai suatu cabang psikologi yang disebut psikolinguistik. Karl Buhler (1879-1963)