seni tari, pengertian seni tari, sejarah tari di Indonesia, jenis tari, bentuk tari, unsur-unsur tari, gerak, musik, tata rias, tata busana, properti, tata pentas, tata cahaya, fungsi tari,
seni tari, pengertian seni tari, sejarah tari di Indonesia, jenis tari, bentuk tari, unsur-unsur tari, gerak, musik, tata rias, tata busana, properti, tata pentas, tata cahaya, fungsi tari,
sebuah paparan tentang desain dalam sudut pandang yang lain: Gaya Hidup dan Harga Diri. Desain selama ini mungkin hanya dipandang sebagai karya. padahal, di balik itu, desain juga mencakup ilmu pengetahuan, aktivitas, tujuan, serta hasil karya, yang mana keempat hal tersebut merupakan satu kesatuan. Desain hadir tidak hanya menjawab kebutuhan, tetapi sekaligus menjadi gaya hidup dan harga diri baik untuk individu, kelompok, bahkan untuk negara tercinta.
Seni Budaya & Kesenian : SENI ILUSTRASIAdinda Gifary
Tugas ini dibuat guna memenui Tugas Mata Pelajaran Seni Budaya & Kesenian Kelas X BAB SENI ILUSTRASI Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.
Editor oleh Adinda Gifary (XI MIPA 3)
SMA Negeri 1 Surakarta
sebuah paparan tentang desain dalam sudut pandang yang lain: Gaya Hidup dan Harga Diri. Desain selama ini mungkin hanya dipandang sebagai karya. padahal, di balik itu, desain juga mencakup ilmu pengetahuan, aktivitas, tujuan, serta hasil karya, yang mana keempat hal tersebut merupakan satu kesatuan. Desain hadir tidak hanya menjawab kebutuhan, tetapi sekaligus menjadi gaya hidup dan harga diri baik untuk individu, kelompok, bahkan untuk negara tercinta.
Seni Budaya & Kesenian : SENI ILUSTRASIAdinda Gifary
Tugas ini dibuat guna memenui Tugas Mata Pelajaran Seni Budaya & Kesenian Kelas X BAB SENI ILUSTRASI Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.
Editor oleh Adinda Gifary (XI MIPA 3)
SMA Negeri 1 Surakarta
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. ESTETIKA CINA
• Karya filsafat tua di Cina ditemukan dari dinasti Han
(206 SM – 220 M). Sementara dari Yunani adalah dari
abad ke-5 SM.
• Kong Hu Cu, filsuf Cina yang dianggap sebagai Nabi,
mempertanyakan bagaimana seseorang yang rusak
hidupnya mampu membuat barang-barang yang indah.
Padahal barang yang indah adalah penjelmaan Tao.
• Seorang seniman wajib mensucikan diri agar
memiliki kesadaran Tao. Lewat kesadaran tersebut ia
akan mampu menciptakan keindahan.
5. ESTETIKA CINA
• Tao merupakan sumber dari nilai-nilai kehidupan di
Cina.
• Tao berarti sinar terang dan sumber dari segala
sumber yang ada.
• Manusia dianggap sempurnya bila hidupnya diterangi
oleh Tao.
• Tao adalah mutlak, memberi keberadaan, kehidupan,
dan kedamaian.
6. ESTETIKA CINA
Filsuf Cina pada akhir abad ke-5, Hsieh Ho menyusun
enam prinsip dasar bagi seniman.
7. ESTETIKA CINA
1. Prinsip kesatu : menggambarkan bersatunya roh
semesta dengan dirinya, sehingga dengan demikian ia
mampu menangkap keindahan (dari Tao) dan kemudian
menampilkan atau mewujudkan karyanya.
2. Prinsip kedua : menggambarkan kemampuan
menyergap roh CH’I / roh kehidupan dengan cara
mengesampingkan bentuk dan warna yang semarak.
Hal ini dapat kita lihat dari beberapa lukisan Cina saat itu,
penuh dengan ruang kosong dan kesunyian.
Tsung Ting (375 – 443 M) sebelum melukis
pemandangan alam, ia melakukan meditasi terlebih dulu,
agar rohnya secara bebas dapat menjelajahi alam
semesta.
8. ESTETIKA CINA
3. Prinsip ketiga : merefleksikan objek
dengan mengambarkan bentuknya,
konsekuen terhadap objek yang
dilukis atau yang disusun.
Seperti yang dikatakan oleh Ch’eng
Heng Lo : “Seni lukis barat adalah
seni lukis mata, sedang seni lukis
Cina adalah seni lukis idea”
Seni lukis Cina lebih mementingkan
esensi dari eksistensi
10. ESTETIKA CINA
4. Prinsip keempat : menggambarkan
keselarasan dalam menggunakan
warna.
Seni lukis Cina dalam menggunakan
warna tidak bersifat fungsional tapi
lebih bersifat simbolisme.
Menggunakan teknik akuarel tinta
monokromatis.
Prinsip keempat menetapkan setiap
objek mempunyai warna yang sesuai.
11. ESTETIKA CINA
5. Prinsip kelima:
menggambarkan tentang
pengorganisasian, penyusunan,
atau perencanaan dengan
pertimbangan penempatan dan
susunan.
Seni Cina menganjurkan agar
mengadakan semacam
perencanaan terlebih dahulu
sebelum berkarya, terutama
atas unsur-unsur dalam
komposisi.
12. ESTETIKA CINA
6. Prinsip keenam : memberikan ajaran untuk membuat
reproduksi agar dapat diteruskan dan disebarluaskan.
Semangat Tao dalam estetik di Cina rupanya begitu
mendalam dan menyebar ke berbagai negara.
Prinsip ini penting dalam pendidikan seni Cina, yaitu
mengkopi karya master dahulu.
Tujuannya ialah mengikuti dan meneruskan kepada ahli
waris, metoda dan prinsip yang dikembangkan dan
dicoba oleh para master.
13. ESTETIKA CINA
• Estetika Cina banyak menggunakan bahasa simbolis.
• Misalnya motif kain Cina memiliki makna sesuai dengan
metafora masing-masing.
• Motif Bambu menggambarkan kesucian.
• Motif Bunga Plum menggambarkan kekuatan karakter.
• Motif Bunga Crysan menggambarkan keberanian moral.
15. ESTETIKA CINA, ARSITEKTUR
& DESAIN INTERIOR
• Estetika Cina memiliki nilai personal dalam kaitannya
dengan nilai kosmologi Cina.
• Kosmologi Cina menunjukkan eratnya kaitan antara
makrokosmos (alam semesta) dengan mikrokosmos
(manusia) feng shui.
16. ESTETIKA CINA, ARSITEKTUR
& DESAIN INTERIOR
• Setiap desain arsitektur & desain interior menyesuaikan
pengguna ruangnya.
• Misalnya desain sebuah rumah akan memberikan
perhatian kepada tanggal lahir kepala keluarganya
(shio), yang kemudian akan mempengaruhi arah hadap
rumah terbaik, posisi kamar terbaik, dan seterusnya.
21. ESTETIKA JEPANG
• Jepang adalah negara modern yang kuat mempertahankan
tradisinya, termasuk tradisi estetisnya. Tradisi estetis
Jepang mengakar kuat pada hubungannya dengan alam.
• Kesenian merupakan manifestasi khusus dari kehidupan
manusia yang terlihat pada desain artistik mereka.
• Meskipun Jepang sangat kerap mengalami gempa bumi,
namun alam dipandang sebagai ibu dari umat manusia
yang penuh kasih sayang.
22. ESTETIKA JEPANG
• Binatang-binatang asli Jepang pada umumnya tidak buas.
Serigala adalah satu-satunya binatang buas asli
kepulauan Jepang.
• Nilai estetis Jepang juga nampak dalam kehidupan
keagamaannya.
• Agama (Shinto dan Budha) mendorong manusia agar
dekat dengan alam, tidak ada jurang diantaranya.
Bahkan jiwa makhluk-makhluk di alam pun tidak jauh dari
manusia.
23. BEBERAPA KONSEP ESTETIKA JEPANG
– Wabi – Sabi kesederhanaan
– Shibui lemah lembut
– Iki keanggunan
– Jo-ha-kyu konsep irama
– Yugen keindahan sejati
28. ESTETIKA INDIA
• Pada dasarnya ada 2 konsep dasar estetik India
– Rasa mengandung nilai-nilai spiritual, merupakan
inti dari semua seni (Bharata)
– Kama pencarian cinta dan kesenangan (Embree,
1988)
29. ESTETIKA INDIA
• Shankuka adalah pemikir dari Khasmir, abad 10 M,
yang mengemukakan bahwa pengalaman estetis
berada di luar nilai benar/tidak benar. Rasa
merupakan suatu self evident (persepsi langsung) yang
tidak perlu dibuktikan.
• Abinavtagupta berpendapat bahwa berkesenian
bukanlah bentuk imitasi, tetapi cara baru untuk melihat
dunia. Jadi artis di panggung tidak sedang meniru
kehidupan nyata, karena meniru kehidupan nyata sama
saja dengan mencemooh.
30. ESTETIKA INDIA
• Anandavardhana adalah pendiri mashab Kashmir, abad
9 M, menulis Dhavanyaloka (panorama gema-gema).
Puisi adalah gema emosi dengan arti khusus, yang tak
dapat dipelajari dari gramatika dan kamus.
• Bhatta Nayaka adalah seorang filsuf Kashmir yang
memiliki pendapat mirip teori katarsis Aristoteles.
Pengalaman estetis atau persepsi puitik adalah
semacam pewahyuan, menghilangkan kebekuan
mental, sehingga orang memiliki kesadaran.
31. ESTETIKA INDIA
• Bhatta Tauta berpendapat bahwa rasa pertama-tama
ada dalam batin sang penyair (kavi). Hanya orang yang
bisa beridentifikasi diri dengan yang dilihatnya, yang bisa
mengalami rasa. Ini terwujud dalam takjub dan kagum
yang memberinya kebahagiaan estetik.
37. ESTETIKA TIMUR TENGAH
Konsep estetika di Timur Tengah sangat erat kaitannya
dengan kehidupan beragamanya, yaitu Islam.
Masyarakat Timur Tengah sebelum masuknya Islam,
menyembah patung berhala berujud makhluk hidup. Hal
ini bertentangan dengan ajaran Islam.
Islam melarang segala bentuk elemen dekoratif yang
berujud makhluk hidup, karena kekhawatiran untuk
dipuja.
38. ESTETIKA TIMUR TENGAH
• Pada perkembangan selanjutnya di beberapa wilayah
muncul karya yang menampilkan figur manusia maupun
binatang, namun bagi sebagian pihak yang memegang
teguh ajaran agamanya, ini dianggap sebagai
pelanggaran.
• Ketatnya pelarangan tersebut memunculkan dimensi
estetik simbolik yang non-naturalis.
39. ESTETIKA TIMUR TENGAH
• Ciri khas kesenian Timur Tengah :
– Kaligrafi
– Ornamen geometrik
– Arsitektur masjid
– Permadani motif tanaman yang distilasi
40. ESTETIKA TIMUR TENGAH
• Meskipun nilai estetis Islam dibatasi, namun disebutkan
bahwa Allah telah mengharuskan keindahan dalam
segala hal (Hadist Muslim), dan Allah itu indah dan
menyukai keindahan (Hadist Muslim dan Tarmidzi).
• Sehingga seniman tidak berdosa apabila niatnya adalah
untuk mengungkapkan nilai estetis.
• Yang berdosa adalah bila seniman mencoba
menandingi ciptaan Allah atau membuat karya untuk
disembah.