SlideShare a Scribd company logo
PERKEMBANGAN HISTORISPERKEMBANGAN HISTORISPERKEMBANGAN HISTORISPERKEMBANGAN HISTORIS
PSIKOLOGIPSIKOLOGIPSIKOLOGIPSIKOLOGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2008200820082008
BAHAN PERKULIAHAN PEMAHAMAN PERILAKU INDIVIDU
Oleh
NANDANG BUDIMAN
PRISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PSIKOLOGI
• 400 SM Hipokrates mengaitkan karakteristik
kepribadian dengan tipe tubuh dan mengajukan teori
fisiologis (lawan dari teori demonologis) tentang penyakit
mental
• 350 SM Aristoteles menekankan observasi objektif
perilaku manusia dan mengajukan tiga prinsip yang
menjelaskan asosiasi ide.
• 400 M Sant Agustine, dipengaruhi oleh ide Plato,
melakukan intropeksi cermat dalam confessions.
• 1650 Rene Deskretes mengkarakterisasi hubungan
tubuh-pikiran sebagai suatu interaksi.
• 1651 Thomas Hobbes mengawali asosiasionisme
dengan menyatakan bahwa semua ide berasal dari
pengalaman sensorik.
• 1690 John Locke mengembangkan pendapat Hobbes satu
langkah lebih maju dengan menyatakan bahwa saat lahir pikiran
adalah seperti kertas kosong (tabula rasa)
• 1749 David Hartley memformalkan doktrin asosiasionisme
dan mengemukakan dasar neurologist untuk memori.
• 1781 Critique of Pure Reason karangan Immanuel Kant
menyerang asosiasionisme dan pendekatan nativistik; Kant
sangat mempengaruhi ahli filsafat dan ahli psikologis
selanjutnya.
• 1809 Franz Gall dan Johann Spurzheim memberikan
pengaruh frenologi untuk mempelajari bidang (fakultas) mentalpengaruh frenologi untuk mempelajari bidang (fakultas) mental
dan fungsi otak.
• 1821 Pierre Flourens melakukan eksperimen penting pertama
dalam lokalisasi fungsi otak.
• 1822 Friedrich Bessel mengukur perbedaan individual dalam
waktu reaksi untuk observasi astronomic.
• 1838 Johannes Muller merumuskan doktrin energi saraf
spesifik.
• 1846 Ernst Weber menurunkan hukum kuantitatif pertama
dalam psikologi.
18501850 Hermann von Helmholtz mengukurHermann von Helmholtz mengukur
kecepatan konduksi impuls saraf.kecepatan konduksi impuls saraf.
18591859 Charles Darwin menerbitkanCharles Darwin menerbitkan The OriginThe Origin
of Species,of Species, yang menyatakan teori evolusiyang menyatakan teori evolusi
melalui seleksi alam.melalui seleksi alam.
18601860 Gustav Fechner menerbitkanGustav Fechner menerbitkan ElementsElements
of Psychophysics,of Psychophysics, dimana ia mengajukandimana ia mengajukan
berbagai metoda untuk mengukur hubunganberbagai metoda untuk mengukur hubungan
antara stimuli fisik dan sensasi.antara stimuli fisik dan sensasi.
18691869 Sir Francis Galton mempelajariSir Francis Galton mempelajari
perbedaan individu dan menerapkan konsepperbedaan individu dan menerapkan konsepperbedaan individu dan menerapkan konsepperbedaan individu dan menerapkan konsep
Darwin tentang adaptasi seleksi kepadaDarwin tentang adaptasi seleksi kepada
evolusi ras.evolusi ras.
18791879 Wilhelm Wundt membuka laboratoriumWilhelm Wundt membuka laboratorium
psikologi formal pertama di University ofpsikologi formal pertama di University of
Leipzig.Leipzig.
18831883 G. Stanley Hall mendirikan laboratoriumG. Stanley Hall mendirikan laboratorium
psikologis pertama di Johns Hopkinspsikologis pertama di Johns Hopkins
University, Amerika.University, Amerika.
1885 Hermann Ebbinghaus menerbitkan penelitian
eksperimental pertama tentang memori.
1890 Principles of Psychology karangan William James
diterbitkan di Amerika Serikat.
1892 Edward Titchener di Cornel University mendirikan
”strukturalisme” yang berpengaruh besar dalam psikologi
Amerika.
1898 Edward Throndike melakukan beberapa eksperimen
terkendali pertama tentang proses belajar pada hewan.
1900 Sigmund Freud menerbitkan The Interpretation of
Dreams, yang menjelaskan banyak idenya tentang
psikoanalisis.
1905 Alfred Binet dan Theodore Simon memperkenalkan tes
inteligensi pertama.
1906 Ivan Pavlov menerbitkan hasil penelitiannya tentang
pengkondisian klasik.
1908 Penerbitan An Introduction to Social Psychology oleh
William McDaugall menandai inagurasi formal bidang
psikologi sosial.
1912 Max Wertheimer menerbitkan formulasi pertama tentang psikologi
Gestalt.
1913 John B. Watson menerbitakan pengaruh besar dalam perjalanan psikologi
dengan manifesto behaviorismenya.
1917 Wolfgang Kohler menerbitkan hasil penelitiannya tentang pemecahan
masalah pada primata.
1922 Edward Tolman mempresentasikan ide awalnya tentang purposive
behaviorism.
1929 Karl Lashley menerbitkan Brain Mechanisms and Intelligence.1929 Karl Lashley menerbitkan Brain Mechanisms and Intelligence.
1935 Louis Thurstone mengembangkan analisis factor.
1938 B.F. Skinner menerbitkan The Behavior of Organisms, yang meringkas
riset awal tentang pengkondisian operan.
1949 Donal Hebb, dalam Organization of Behavior, mengemukakan tentang
teori yang menjembatani kesenjangan antara neurofisiologi dan
psikologi.
• 1950 William Estes meletakan landasan untuk pendekatan
matematika dalam teori belajar.
• 1954 Ahli psikologi Swiss, Jean Piaget, menerbitakan The
Construction of Reality in the Child, yang memfokuskan
perhatiannya pada perkembangan kognitif.
• 1957 Noam Chomsky menerbitkan Syntactic Structures, suatu
buku yang menjelaskan pendekatan kognitif terhadap perilaku
bahasa.
• 1958 Herbert Simon dan sejawatnya menerbitkan Elements of
a Theory of Human Problem Solving, yang memformulasia Theory of Human Problem Solving, yang memformulasi
masalah psikologi klasik dalam pengertian model pengolahan
informasi.
• 1962 David Hubel dan Torsten Weisel menemukan hubungan
antara aktivitas neuron individual di korteks visual dengan ciri
spesifik suatu stimulus visual.
• 1979 Jurnal Cognitive Science dan masyarakat dengan nama
yang sama dibentuk, yang berfungsi mengkatalisis riset tentang
kapasitas representasi dan komputasi pikiran.
PERSPEKTIF DALAM MEMAHAMI
PERILAKU
CARA PANDANG/MODEL ANALISIS
PERILAKU ORGANISME
PERILAKU ORGANISME BERSIFAT KOMPLEKSPERILAKU ORGANISME BERSIFAT KOMPLEKS
HANYA SEBAGIAN KECIL PERILAKU
ORGANISME YANG DAPAT DIJELASKAN OLEH
SATU PERSPEKTIF
AGAR LEBIH MEMAHAMI MEKANISME
PERILAKU ORGANISME
PERSPEKTIF DALAMPERSPEKTIF DALAM
PSIKOLOGIPSIKOLOGI
PERSPEKTIF BIOLOGISPERSPEKTIF BIOLOGIS
PERSPEKTIF PERILAKUPERSPEKTIF PERILAKU
(BEHAVIORISME)(BEHAVIORISME)
PERSPEKTIF KOGNITIFPERSPEKTIF KOGNITIFPERSPEKTIF KOGNITIFPERSPEKTIF KOGNITIF
PERSPEKTIF PSIKOANALITIKPERSPEKTIF PSIKOANALITIK
PERSPEKTIFPERSPEKTIF
FENOMENOLOGIFENOMENOLOGI
PERSPEKTIF BIOLOGISPERSPEKTIF BIOLOGIS
TOKOH : HIPOKRATESTOKOH : HIPOKRATES BAPAK ILMUBAPAK ILMU
KEDOKTERANKEDOKTERAN
BERUPAYA MENGKAITKAN PERILAKUBERUPAYA MENGKAITKAN PERILAKU
ORGANISME DAN PROSES MENTALORGANISME DAN PROSES MENTAL
DENGAN PERISTIWA LISTRIK DANDENGAN PERISTIWA LISTRIK DAN
KIMIAWI YANG TERJADI DI DALAMKIMIAWI YANG TERJADI DI DALAM
TUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAKTUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAKTUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAKTUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAK
DAN SISTEM SYARAFDAN SISTEM SYARAF
YANG MENDASARI PERILAKU DANYANG MENDASARI PERILAKU DAN
PROSES MENTAL ADALAHPROSES MENTAL ADALAH
NEUROBIOLOGINEUROBIOLOGI
IMPLIKASINYA TERUTAMAIMPLIKASINYA TERUTAMA
OPTIMALISASI KEDUA BELAHAN OTAKOPTIMALISASI KEDUA BELAHAN OTAK
PERSPEKTIF PERILAKUPERSPEKTIF PERILAKU
PAHAMNYA DISEBUTPAHAMNYA DISEBUT BEHAVIORISMEBEHAVIORISME
TOKOH : JOHN. B. WATSON PADA AWAL TAHUNTOKOH : JOHN. B. WATSON PADA AWAL TAHUN
1990AN1990AN
PERILAKU ADALAH AKTIVITAS SUATUPERILAKU ADALAH AKTIVITAS SUATU
ORGANISME YANG DAPAT DIDETEKSI,ORGANISME YANG DAPAT DIDETEKSI,
SEPERTI BERBICARA, TERTAWA, MENANGIS.SEPERTI BERBICARA, TERTAWA, MENANGIS.
PADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHATPADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHATPADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHATPADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHAT
PERILAKU ORGANISME KETIMBANG PADAPERILAKU ORGANISME KETIMBANG PADA
OTAK DAN SISTEM SYARAFTNYAOTAK DAN SISTEM SYARAFTNYA
SALAH SATU CABANG BEHAVIORISME ADALAHSALAH SATU CABANG BEHAVIORISME ADALAH
PSIKOLOGI STIMULUS RESPONS (SPSIKOLOGI STIMULUS RESPONS (S –– R)R)
SS--R MEMPELAJARI STIMULI YANG RELEVAN DIR MEMPELAJARI STIMULI YANG RELEVAN DI
LINGKUNGAN, RESPONS YANG DITIMBULKANLINGKUNGAN, RESPONS YANG DITIMBULKAN
STIMULI TERSEBUT, DAN HADIAH ATAUSTIMULI TERSEBUT, DAN HADIAH ATAU
HUKUMAN YANG TERJADI SETELAH RESPONSHUKUMAN YANG TERJADI SETELAH RESPONS
TERSEBUTTERSEBUT
STIMULUS (S)STIMULUS (S)STIMULUS (S)STIMULUS (S)
MEKANISME PERILAKU
DALAM BEHAVIORISME
RESPONSRESPONSRESPONSRESPONS
(R)(R)(R)(R)
FORMULA PERILAKUFORMULA PERILAKU
MENURUT TEORI BEHAVIORISMEMENURUT TEORI BEHAVIORISME
SS R, stimulus diterima, muncul responsR, stimulus diterima, muncul respons
SS OO R, stimulus diterima organisme, laluR, stimulus diterima organisme, laluSS OO R, stimulus diterima organisme, laluR, stimulus diterima organisme, lalu
organisme meresponsorganisme merespons
ww
SS OO r er e R,R,
PERSPEKTIF KOGNITIF
SEBAGIAN KEMBALI PADA AKAR KOGNITIF DARI PSIKOLOGI
PERSEPSI, DAYA INGAT, PENALARAN, PEMUTUSAN PILIHAN.
SEBAGIAN LAGI REAKSI TERHADAP BEHAVIORISME
PENELITIAN TENTANG KOGNISI MODERN DIDASARKAN PADA
ASUMSI :
1) Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya1) Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya
memahami apa yang dilakukan oleh suatu organisme
2) Kita dapat mempelajari proses mental secara obektif dengan
memfokuskan pada perilaku spesifik, sama seperti yang dilakukan
oleh ahli perilaku, tetapi menginterpretasikannya dalam kaitan
proses mental dasar.
DALAM INTERPRETASI MENGGUNAKAN ANALOGI ANTARA
PIKIRAN DAN KOMPUTER informasi yang masuk diproses
dengan berbagai cara : dipilih, dibandingkan, dan dikombinasikan
dg informasi lain yang telah ada dalam memori, ditransformasikan,
disusun kembali dan seterusnya.
Contoh interpretasi konitif
Respons jika seseorang dicemooh oleh orang yang tidak
dikenal, dikenal, pernah menyakitkan
Respons terhadap cemoohan orang yang tidak dikenal
cenderung lemah/tidak diabaikancenderung lemah/tidak diabaikan
Respons terhadap cemoohan orang yang dikenal cenderung
lebih kuat/lebih agresif dari pada respons kepada yang tidak
dikenal
Respons terhadap cemoohan orang yang pernah menyakitkan
cenderung lebih agresif dan kuat dari pada respons kepada
yang tidak dikenal atau dikenal saja.
Pengetahuan yang ada dalam kognisi yang disebut dengan
struktur kognitif (tidak dikenal, dikenal, dan pernah
menyakitkan) yang mengendalikan perilaku
PERSPEKTIF PSIKOANALITIK
Tokoh : Sigmund Freud
Asumsi dasar teori Freud adalah bahwa sebagian
besar perilaku manusia berasal dari proses bawahbesar perilaku manusia berasal dari proses bawah
sadar (unconcious)
Sifat manusia pada dasarnya negatif; ia yakin bahwa
kita didorong oleh instink dasar yang sama seperti
hewan (terutama seks dan agresi)
Dinamika perilaku ditentukan oleh id, ego, dan super
ego
PERSPEKTIF FENOMENOLOGI
Perspektif fenomenologi sering disebut sebagai
psikologi humanistik
Menekankan kualitas yang membedakan manusiaMenekankan kualitas yang membedakan manusia
dari hewan
Kekuatan motif utama individual adalah
kecenderungan ke arah pertumbuhan dan
aktualisasi diri.
Manusia memiliki potensi dan memiliki kebutuhan
dasar untuk mengembangkan potensinya sampai
penuh (aktualisasi diri)
FITRAH = POTENSI
2 dari3geja lautam a 1dari 5gejalam inor
dema mberke panjanganlebihd ari3bulandiare kronis
lebihd ari1bulanberula ngmaupunterus- meneruspenur unan
berat badanlebihd ari10%dalam 3bulan
batukk ronis
selama lebihdari1 bulani nfeksipada mulutdantenggor okan
diseb abkanoleh jamurCandidaalb icanspembeng kakankele njargetahb eningyangme netap
diseluruh tubuhmunc ulnya
beru lang
Herpes zorter
bercak-b ercakgataldise luruh
Otak Merupakan Pusat
Berfikir
Berkreasi
Beradab
Beragama
Pusat Kecerdasan
Sistem Limbik
Cortex Cerebri
(Kecerdasan Rasional)
Lobus Temporalis
(Kecerdasan Spiritual)
Sistem Limbik
(Kecerdasan
Emosional)
SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI
(Berfokus di Otak Kiri)
• Logika
Otak KananOtak Kiri
• Musik• Logika
• Kata/bahasa
• Matematika
• Urutan
• Musik
• Gambar
• Warna
• Imajinasi
• Kreativitas
SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI
Sistem Limbik Sebagai Pusat Emosi
Belum Banyak Dilibatkan dalam
Pembelajaran
Sistem Limbik
OTAK
1. Menyimpan Informasi
2. Menyusun Ulang Informasi
Ide Baru
Semakin berlekukSemakin berlekukSemakin berlekukSemakin berlekuk
Semakin LuasSemakin Luas
Semakin CerdasSemakin Cerdas
SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI
Berfikir Lateral
Cenderung Linier tidak ada ruang
untuk :
Berfikir Lateral
Berfikir Alternatif
Berfikir Nyeleneh
Berfikir Terbuka
Memandang ke arah lain
Sistem Pendidikan yang Ideal
Optimalisasi Seluruh Otak
Penerimaan,
Otak Rasional
Otak Spiritual
Otak Emosional
Penerimaan,
Pengolahan,
Penyimpanan, dan
Penggunaan
Informasi Efisien
Otak Spiritual
Spiritual keagamaan
Akhlak mulia
Otak Emosional
Pengendalian diri
Perserta Didik
Aktif
SUASANA
BELAJAR
PENDIDIKAN
SISDIKNAS 2003
Otak Rasional
Pengendalian diri
Kepribadian
Kecerdasan
Keterampilan
Aktif
Mengembangkan
Potensi Diri
PROSES
PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
Pintu Masuk Informasi
Penglihatan
Pendengaran
PenciumanPenciuman
Perabaan
Pengecapan
PERBANDINGAN KOMPUTER DAN OTAK
Digunakan menjadi aus Digunakan bertambah canggih
• Keyboard
• CPU
• Monitor
• Panca Indra
• Otak
• Perkataan, tindakan, sikap
Jenis KecerdasanJenis Kecerdasan
1. Linguistik
2. Matematika
3. Spasial TAMBAHAN3. Spasial
4. Kinestetik
5. Musik
6. Antar pribadi
7. Inter pribadi
TAMBAHAN
1. Naturalis
2. Eksistensia
3. Spiritualis
Hukum Dasar OtakHukum Dasar Otak
(Dryden, 2001)(Dryden, 2001)
1.1. OtakOtak menyimpanmenyimpan informasiinformasi dalamdalam selsel--selsel
sarafnyasarafnya
2.2. OtakOtak mempunyaimempunyai komponenkomponen untukuntuk menciptakanmenciptakan
kebiasaankebiasaan dalamdalam berpikirberpikir dandan berperilakuberperilaku
OtakOtak menyimpanmenyimpan informasiinformasi dalam bentukdalam bentuk katakata,,
kebiasaankebiasaan dalamdalam berpikirberpikir dandan berperilakuberperilaku
3.3. OtakOtak menyimpanmenyimpan informasiinformasi dalam bentukdalam bentuk katakata,,
gambargambar, dan, dan warnawarna
4.4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan.Otak tidak membedakan fakta dan ingatan.
OtakOtak bereaksibereaksi terhadapterhadap ingataningatan samasama persispersis
dengandengan reaksinyareaksinya terhadapterhadap faktafakta
5.5. ImajinasiImajinasi dapatdapat memperkuatmemperkuat otakotak dandan
mencapaimencapai apaapa sajasaja yangyang dikehendakidikehendaki
Hukum Dasar Otak
(Dryden, 2001)
6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam
bentuk pola-pola
7. Alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak
dengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisikdengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisik
dapat memperkuat otak
8. Otak tak pernah istirahat. Ketika otak rasional
kelelahan dan tak dapat menuntaskan pekerjaan,
otak intuitif akan melanjutkannya
9. Otak dan hati berusaha dekat. Otak yang diasah
terus menerus akan menjadi semakin bijak dan
tenang
10. Kekuatan otak juga ditentukan oleh makanan fisik
yang diterima otak.
Pembelajaran Belahan Otak Kanan dan Kiri
Sistem Pendidikan harus menyediakan model
pembelajaran untuk kedua belahan otak kiri dan kanan
Ruang Kelas
Musik lembutMusik lembut
Bau wangiBau wangi
Bersih/rapiBersih/rapi
Humor tinggiHumor tinggiHumor tinggiHumor tinggi
LEMBAGA PENDIDIKAN
• Mengajarkan kepintaran
• Melatih kepekaan rasa
Sistem Limbik
Sistem Limbik
(Kecerdasan
Emosional)
OtakOtak emosionalemosional berpusatberpusat didi sistemsistem limbiklimbik
KerjasamaKerjasama otakotak emosionalemosional dandan rasionalrasional
keputusankeputusan bijakbijak dandan cerdascerdas
TANDA-TANDA
BERBAKAT
• Mempunyai ingatan yang kuat
• Mempunyai logika dan keterampilan analisis
yang kuatyang kuat
• Mampu berfikir abstrak
• Mampu membaca tata letak
• Mempunyai keterampilan mekanis
• Mempunyai bakat musik dan seni
• Luwes dalam atletik dan menari
• Pintar bersosialisasi
Kecerdasan Emosional
(Internal)(Internal)(Internal)(Internal)
• Memotivasi diri sendiri• Memotivasi diri sendiri
• Bertahan menghadapi frustrasi
• Mengendalikan dorongan hati
• Mengatur suasana hati
• Mengelola stress
WILAYAH KECERDASAN EMOSIONAL
(Eksternal)
• Mengenali emosi diri
• Mengelola emosi
• Memotivasi diri
• Mengenali emosi orang lain
Melalui dinamikaMelalui dinamika
kelompokkelompok
• Membina hubungan
EQ dapat diajarkan dan dikembangkan
Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagiKemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagi
kemampuan intelektual (Goleman, 1997)kemampuan intelektual (Goleman, 1997)
INDIKATOR INTELEKTUAL
• Mudah menangkap pelajaran
• Mudah mengingat kembali
• Memiliki perbendaharaan kata yang luas• Memiliki perbendaharaan kata yang luas
• Penalaran tajam
• Daya konsentrasi baik
• Senang dan sering membaca
• Cepat memecahkan soal
• Daya abstraksi cukup tinggi
INDIKATOR
KREATIVITAS
• Memiliki rasa ingin tahu yang besar
• Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot
• Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap
suatu masalahsuatu masalah
• Mempunyai daya imajinasi yang kuat
• Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan
masalah yang berbeda dari orang lain
• Mampu mengembangkan atau merinci suatu
gagasan (kemampuan elaborasi)
INDIKATOR MOTIVASI
• Tekun menghadapi tugas
• Ulet menghadapi kesulitan
• Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk• Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk
berprestasi
• Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin
• Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat
bosan dengan tugas-tugas rutin
• Senang mencari dan memecahkan soal-soal
PROSES IDENTIFIKASI POTENSI
PESERTA DIDIK
DATA OBYEKTIF DATA SUBYEKTIFDATA OBYEKTIF
• Skor tes inteligensi
• Skor tes akademik
• Skor tes kreativitas
DATA SUBYEKTIF
• Ceklist perilaku
• Nominasi oleh guru
• Nominasi oleh orang tua
• Nominasi oleh teman
sejawat
• Nominasi diri sendiri
CONTOH IDENTIFIKASI POTENSI
PESERTA DIDIK
NO KEGIATAN YANG DILAKUKAN YA TIDAK
1 Suka berhitung
2 Suka main catur
3 Senang bermain teka-teki
4 Senang membaca berbagai artikel
5 Suka menulis
6 Suka membuat puisi
7 Mudah mengingat nama
8 Senang mendengarkan musik
9 Senang berimajinasi
10 Suka olah raga
11 Senang berorganisasi
Contoh Nominasi Guru PadaContoh Nominasi Guru Pada
Indikator KreativitasIndikator Kreativitas
NoNo Indikator KreativitasIndikator Kreativitas SkorSkor
11 22 33 44 JumlahJumlah
11 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggiMemiliki rasa ingin tahu yang tinggi
22 Sering mengajukan pertanyaan yangSering mengajukan pertanyaan yang
berbobotberbobotberbobotberbobot
33 Memberikan banyak gagasanMemberikan banyak gagasan
44 Mampu menyatakan pendapat secaraMampu menyatakan pendapat secara
spontanspontan
55 Mempunyai daya imajinasi yang kuatMempunyai daya imajinasi yang kuat
66 Senang mencoba halSenang mencoba hal--hal yang baruhal yang baru
Jumlah SkorJumlah Skor
Hasil Penjaringan Potensi Peserta Didik
Mata Pelajaran Skala Prestasi
0 rata-rata 10
Matematika *
Sains *
Pengetahuan *Pengetahuan
Sosial
*
Bahasa *
Bimbingan Belajar Bimbingan Karir
Peran Pendidik DalamPeran Pendidik DalamPeran Pendidik DalamPeran Pendidik Dalam
Mengembangkan PotensiMengembangkan PotensiMengembangkan PotensiMengembangkan Potensi
Peserta didikPeserta didikPeserta didikPeserta didik
• Memberikan kesempatan
untuk bermain dan
berkreativitas
• Memberikan suasana aman
dan bebas secaradan bebas secara
psikologis
• Disiplin yang tidak kaku,
boleh mempunyai gagasan
sendiri dan berpartisipasi
secara aktif
• Memberi kebebasan
berpikir kreatif dan
partisipatif secara aktif.
GAMBARGAMBAR
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASISSTRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING
SISWA
YANG
BERAGAM
RELIGIUS
TEORI
EKONOMI
SOSIAL
POLITIK
MENJADI
HIDUP
TAHU
PRIBADI
SOSIAL
BELAJAR
BERIMAN &
BERTAQWA,
MANDIRI,
PARTISIPATIF
PELAJAR
EFEKTIF
MASUKAN PROSES
KELUARAN
BERAGAM POLITIK
ESTETIK
TAHU
KERJA
BELAJAR
KARIER
EFEKTIF
PEKERJA
PRODUKTIF
INDIVIDU - NILAI BELAJAR - BIMBINGAN
INDIVIDU/PRIBADI
SEKIAN & TERIMAKASIH
Selamat mengembangkan keberbakatan intelektual,
emosional, dan spiritual di lembaga pendidikan Anda.
Semoga kita termasuk insan yang pandai bersyukur.

More Related Content

What's hot

Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestaltelmakrufi
 
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendirifebedwi
 
5 aliran psikologi
5 aliran psikologi5 aliran psikologi
5 aliran psikologi
Ana Febrina Purwani
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
nindypratiwi
 
Makalah pu 1
Makalah pu 1Makalah pu 1
Makalah pu 1
nindypratiwi
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
Kirenius Wadu
 
Cabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari Fungsionalisme
Cabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari FungsionalismeCabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari Fungsionalisme
Cabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari Fungsionalisme
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
Wulandari Rima Kumari
 
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestaltPUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
mfrids
 
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Linda Rosita
 
Gestalt (Psikologi Umum)
Gestalt (Psikologi Umum)Gestalt (Psikologi Umum)
Gestalt (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri amandayu
 
Pengantar Humanistik
Pengantar HumanistikPengantar Humanistik
Pengantar Humanistik
Wulandari Rima Kumari
 
Psikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
Psikologi Perkembangan: Evolusi & SosiobiologiPsikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
Psikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
ajengseptiana
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestaltmaneicon22
 
Apa itu akal
Apa itu akalApa itu akal
Apa itu akal
Syahri Fisika
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
nur john
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaM fazrul
 

What's hot (20)

Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
5 aliran psikologi
5 aliran psikologi5 aliran psikologi
5 aliran psikologi
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
Makalah pu 1
Makalah pu 1Makalah pu 1
Makalah pu 1
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
 
Cabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari Fungsionalisme
Cabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari FungsionalismeCabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari Fungsionalisme
Cabang Psikologi Sebagai Perkembangan dari Fungsionalisme
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestaltPUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
PUM1 - 1StrukturalismeFungsionalismeGestalt
 
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
 
Gestalt (Psikologi Umum)
Gestalt (Psikologi Umum)Gestalt (Psikologi Umum)
Gestalt (Psikologi Umum)
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengantar Humanistik
Pengantar HumanistikPengantar Humanistik
Pengantar Humanistik
 
Psikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
Psikologi Perkembangan: Evolusi & SosiobiologiPsikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
Psikologi Perkembangan: Evolusi & Sosiobiologi
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Apa itu akal
Apa itu akalApa itu akal
Apa itu akal
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 

Similar to Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]

Topik 1 Konsep Asas Psikologi
Topik 1 Konsep Asas PsikologiTopik 1 Konsep Asas Psikologi
Topik 1 Konsep Asas Psikologiguest0321ac
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
febedwi
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
febedwi
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
Diana Amelia Bagti
 
TOPIK 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN.ppt
TOPIK 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptTOPIK 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN.ppt
TOPIK 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN.ppt
ssuserc76bbd
 
Psikologi perkembangan dan pembelajaran
Psikologi perkembangan dan pembelajaranPsikologi perkembangan dan pembelajaran
Psikologi perkembangan dan pembelajaran
NOR HIDAYAH
 
Psikologi Kepribadian Carl Rogers
Psikologi Kepribadian Carl RogersPsikologi Kepribadian Carl Rogers
Psikologi Kepribadian Carl Rogers
Jay Mi
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
ChelikaSyafira
 
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiriPPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
amandaayoe
 
konsep-asas-psikologi.ppt
konsep-asas-psikologi.pptkonsep-asas-psikologi.ppt
konsep-asas-psikologi.ppt
PDPPPSV1022Nurkhairu
 
Pengertian psikologi (2)
Pengertian psikologi (2)Pengertian psikologi (2)
Pengertian psikologi (2)Arip Doank
 
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.pptMATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
riki554567
 
PENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI.pptPENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
MahyudinRosi1
 
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.pptPENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
Madarinafitria
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
IchdaAsy
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
AyuNurCahya
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
MuhammadNadhif17
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
GalihSetyo5
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarsuher lambang
 

Similar to Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode] (20)

Topik 1 Konsep Asas Psikologi
Topik 1 Konsep Asas PsikologiTopik 1 Konsep Asas Psikologi
Topik 1 Konsep Asas Psikologi
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Tokoh psikologi
Tokoh psikologiTokoh psikologi
Tokoh psikologi
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
 
TOPIK 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN.ppt
TOPIK 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptTOPIK 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN.ppt
TOPIK 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN.ppt
 
Psikologi perkembangan dan pembelajaran
Psikologi perkembangan dan pembelajaranPsikologi perkembangan dan pembelajaran
Psikologi perkembangan dan pembelajaran
 
Psikologi Kepribadian Carl Rogers
Psikologi Kepribadian Carl RogersPsikologi Kepribadian Carl Rogers
Psikologi Kepribadian Carl Rogers
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
 
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiriPPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
PPt. Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
 
konsep-asas-psikologi.ppt
konsep-asas-psikologi.pptkonsep-asas-psikologi.ppt
konsep-asas-psikologi.ppt
 
Pengertian psikologi (2)
Pengertian psikologi (2)Pengertian psikologi (2)
Pengertian psikologi (2)
 
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.pptMATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
 
PENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI.pptPENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
 
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.pptPENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 

More from Muhammad Nuroni

KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docxKARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
Muhammad Nuroni
 
JAJAL.pptx
JAJAL.pptxJAJAL.pptx
JAJAL.pptx
Muhammad Nuroni
 
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdfAsesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Muhammad Nuroni
 
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptxAksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Muhammad Nuroni
 
PPT PRAKARYA.pptx
PPT PRAKARYA.pptxPPT PRAKARYA.pptx
PPT PRAKARYA.pptx
Muhammad Nuroni
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Muhammad Nuroni
 
Assalamualaikum wr
Assalamualaikum wrAssalamualaikum wr
Assalamualaikum wr
Muhammad Nuroni
 
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
Muhammad Nuroni
 
Pembel bil bul dgn manik-manik
Pembel bil bul dgn manik-manikPembel bil bul dgn manik-manik
Pembel bil bul dgn manik-manik
Muhammad Nuroni
 
Aktivitas geometri dan pengukuran (phytagoras)
Aktivitas  geometri dan pengukuran (phytagoras)Aktivitas  geometri dan pengukuran (phytagoras)
Aktivitas geometri dan pengukuran (phytagoras)
Muhammad Nuroni
 
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesiaApa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
Muhammad Nuroni
 
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
Muhammad Nuroni
 
Pantun syukur
Pantun syukurPantun syukur
Pantun syukur
Muhammad Nuroni
 
Ilmu iman amal
Ilmu iman amalIlmu iman amal
Ilmu iman amal
Muhammad Nuroni
 
Undangan rt untuk bapak2
Undangan rt untuk bapak2Undangan rt untuk bapak2
Undangan rt untuk bapak2
Muhammad Nuroni
 
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitanJadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Muhammad Nuroni
 
Kata mutiara
Kata mutiaraKata mutiara
Kata mutiara
Muhammad Nuroni
 
Penjumlahan susun pendek
Penjumlahan susun pendekPenjumlahan susun pendek
Penjumlahan susun pendek
Muhammad Nuroni
 
2. pembagian pecahan
2. pembagian pecahan2. pembagian pecahan
2. pembagian pecahan
Muhammad Nuroni
 

More from Muhammad Nuroni (20)

KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docxKARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
 
JAJAL.pptx
JAJAL.pptxJAJAL.pptx
JAJAL.pptx
 
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdfAsesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
 
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptxAksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
 
PPT PRAKARYA.pptx
PPT PRAKARYA.pptxPPT PRAKARYA.pptx
PPT PRAKARYA.pptx
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Assalamualaikum wr
Assalamualaikum wrAssalamualaikum wr
Assalamualaikum wr
 
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
 
Pembel bil bul dgn manik-manik
Pembel bil bul dgn manik-manikPembel bil bul dgn manik-manik
Pembel bil bul dgn manik-manik
 
Aktivitas geometri dan pengukuran (phytagoras)
Aktivitas  geometri dan pengukuran (phytagoras)Aktivitas  geometri dan pengukuran (phytagoras)
Aktivitas geometri dan pengukuran (phytagoras)
 
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesiaApa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
 
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
 
Pantun syukur
Pantun syukurPantun syukur
Pantun syukur
 
Ilmu iman amal
Ilmu iman amalIlmu iman amal
Ilmu iman amal
 
Undangan rt untuk bapak2
Undangan rt untuk bapak2Undangan rt untuk bapak2
Undangan rt untuk bapak2
 
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitanJadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
 
Kata mutiara
Kata mutiaraKata mutiara
Kata mutiara
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Penjumlahan susun pendek
Penjumlahan susun pendekPenjumlahan susun pendek
Penjumlahan susun pendek
 
2. pembagian pecahan
2. pembagian pecahan2. pembagian pecahan
2. pembagian pecahan
 

Recently uploaded

PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 

Recently uploaded (20)

PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 

Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]

  • 1. PERKEMBANGAN HISTORISPERKEMBANGAN HISTORISPERKEMBANGAN HISTORISPERKEMBANGAN HISTORIS PSIKOLOGIPSIKOLOGIPSIKOLOGIPSIKOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008200820082008 BAHAN PERKULIAHAN PEMAHAMAN PERILAKU INDIVIDU Oleh NANDANG BUDIMAN
  • 2. PRISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PSIKOLOGI • 400 SM Hipokrates mengaitkan karakteristik kepribadian dengan tipe tubuh dan mengajukan teori fisiologis (lawan dari teori demonologis) tentang penyakit mental • 350 SM Aristoteles menekankan observasi objektif perilaku manusia dan mengajukan tiga prinsip yang menjelaskan asosiasi ide. • 400 M Sant Agustine, dipengaruhi oleh ide Plato, melakukan intropeksi cermat dalam confessions. • 1650 Rene Deskretes mengkarakterisasi hubungan tubuh-pikiran sebagai suatu interaksi. • 1651 Thomas Hobbes mengawali asosiasionisme dengan menyatakan bahwa semua ide berasal dari pengalaman sensorik.
  • 3. • 1690 John Locke mengembangkan pendapat Hobbes satu langkah lebih maju dengan menyatakan bahwa saat lahir pikiran adalah seperti kertas kosong (tabula rasa) • 1749 David Hartley memformalkan doktrin asosiasionisme dan mengemukakan dasar neurologist untuk memori. • 1781 Critique of Pure Reason karangan Immanuel Kant menyerang asosiasionisme dan pendekatan nativistik; Kant sangat mempengaruhi ahli filsafat dan ahli psikologis selanjutnya. • 1809 Franz Gall dan Johann Spurzheim memberikan pengaruh frenologi untuk mempelajari bidang (fakultas) mentalpengaruh frenologi untuk mempelajari bidang (fakultas) mental dan fungsi otak. • 1821 Pierre Flourens melakukan eksperimen penting pertama dalam lokalisasi fungsi otak. • 1822 Friedrich Bessel mengukur perbedaan individual dalam waktu reaksi untuk observasi astronomic. • 1838 Johannes Muller merumuskan doktrin energi saraf spesifik. • 1846 Ernst Weber menurunkan hukum kuantitatif pertama dalam psikologi.
  • 4. 18501850 Hermann von Helmholtz mengukurHermann von Helmholtz mengukur kecepatan konduksi impuls saraf.kecepatan konduksi impuls saraf. 18591859 Charles Darwin menerbitkanCharles Darwin menerbitkan The OriginThe Origin of Species,of Species, yang menyatakan teori evolusiyang menyatakan teori evolusi melalui seleksi alam.melalui seleksi alam. 18601860 Gustav Fechner menerbitkanGustav Fechner menerbitkan ElementsElements of Psychophysics,of Psychophysics, dimana ia mengajukandimana ia mengajukan berbagai metoda untuk mengukur hubunganberbagai metoda untuk mengukur hubungan antara stimuli fisik dan sensasi.antara stimuli fisik dan sensasi. 18691869 Sir Francis Galton mempelajariSir Francis Galton mempelajari perbedaan individu dan menerapkan konsepperbedaan individu dan menerapkan konsepperbedaan individu dan menerapkan konsepperbedaan individu dan menerapkan konsep Darwin tentang adaptasi seleksi kepadaDarwin tentang adaptasi seleksi kepada evolusi ras.evolusi ras. 18791879 Wilhelm Wundt membuka laboratoriumWilhelm Wundt membuka laboratorium psikologi formal pertama di University ofpsikologi formal pertama di University of Leipzig.Leipzig. 18831883 G. Stanley Hall mendirikan laboratoriumG. Stanley Hall mendirikan laboratorium psikologis pertama di Johns Hopkinspsikologis pertama di Johns Hopkins University, Amerika.University, Amerika.
  • 5. 1885 Hermann Ebbinghaus menerbitkan penelitian eksperimental pertama tentang memori. 1890 Principles of Psychology karangan William James diterbitkan di Amerika Serikat. 1892 Edward Titchener di Cornel University mendirikan ”strukturalisme” yang berpengaruh besar dalam psikologi Amerika. 1898 Edward Throndike melakukan beberapa eksperimen terkendali pertama tentang proses belajar pada hewan. 1900 Sigmund Freud menerbitkan The Interpretation of Dreams, yang menjelaskan banyak idenya tentang psikoanalisis. 1905 Alfred Binet dan Theodore Simon memperkenalkan tes inteligensi pertama. 1906 Ivan Pavlov menerbitkan hasil penelitiannya tentang pengkondisian klasik. 1908 Penerbitan An Introduction to Social Psychology oleh William McDaugall menandai inagurasi formal bidang psikologi sosial.
  • 6. 1912 Max Wertheimer menerbitkan formulasi pertama tentang psikologi Gestalt. 1913 John B. Watson menerbitakan pengaruh besar dalam perjalanan psikologi dengan manifesto behaviorismenya. 1917 Wolfgang Kohler menerbitkan hasil penelitiannya tentang pemecahan masalah pada primata. 1922 Edward Tolman mempresentasikan ide awalnya tentang purposive behaviorism. 1929 Karl Lashley menerbitkan Brain Mechanisms and Intelligence.1929 Karl Lashley menerbitkan Brain Mechanisms and Intelligence. 1935 Louis Thurstone mengembangkan analisis factor. 1938 B.F. Skinner menerbitkan The Behavior of Organisms, yang meringkas riset awal tentang pengkondisian operan. 1949 Donal Hebb, dalam Organization of Behavior, mengemukakan tentang teori yang menjembatani kesenjangan antara neurofisiologi dan psikologi.
  • 7. • 1950 William Estes meletakan landasan untuk pendekatan matematika dalam teori belajar. • 1954 Ahli psikologi Swiss, Jean Piaget, menerbitakan The Construction of Reality in the Child, yang memfokuskan perhatiannya pada perkembangan kognitif. • 1957 Noam Chomsky menerbitkan Syntactic Structures, suatu buku yang menjelaskan pendekatan kognitif terhadap perilaku bahasa. • 1958 Herbert Simon dan sejawatnya menerbitkan Elements of a Theory of Human Problem Solving, yang memformulasia Theory of Human Problem Solving, yang memformulasi masalah psikologi klasik dalam pengertian model pengolahan informasi. • 1962 David Hubel dan Torsten Weisel menemukan hubungan antara aktivitas neuron individual di korteks visual dengan ciri spesifik suatu stimulus visual. • 1979 Jurnal Cognitive Science dan masyarakat dengan nama yang sama dibentuk, yang berfungsi mengkatalisis riset tentang kapasitas representasi dan komputasi pikiran.
  • 8. PERSPEKTIF DALAM MEMAHAMI PERILAKU CARA PANDANG/MODEL ANALISIS PERILAKU ORGANISME PERILAKU ORGANISME BERSIFAT KOMPLEKSPERILAKU ORGANISME BERSIFAT KOMPLEKS HANYA SEBAGIAN KECIL PERILAKU ORGANISME YANG DAPAT DIJELASKAN OLEH SATU PERSPEKTIF AGAR LEBIH MEMAHAMI MEKANISME PERILAKU ORGANISME
  • 9. PERSPEKTIF DALAMPERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGIPSIKOLOGI PERSPEKTIF BIOLOGISPERSPEKTIF BIOLOGIS PERSPEKTIF PERILAKUPERSPEKTIF PERILAKU (BEHAVIORISME)(BEHAVIORISME) PERSPEKTIF KOGNITIFPERSPEKTIF KOGNITIFPERSPEKTIF KOGNITIFPERSPEKTIF KOGNITIF PERSPEKTIF PSIKOANALITIKPERSPEKTIF PSIKOANALITIK PERSPEKTIFPERSPEKTIF FENOMENOLOGIFENOMENOLOGI
  • 10. PERSPEKTIF BIOLOGISPERSPEKTIF BIOLOGIS TOKOH : HIPOKRATESTOKOH : HIPOKRATES BAPAK ILMUBAPAK ILMU KEDOKTERANKEDOKTERAN BERUPAYA MENGKAITKAN PERILAKUBERUPAYA MENGKAITKAN PERILAKU ORGANISME DAN PROSES MENTALORGANISME DAN PROSES MENTAL DENGAN PERISTIWA LISTRIK DANDENGAN PERISTIWA LISTRIK DAN KIMIAWI YANG TERJADI DI DALAMKIMIAWI YANG TERJADI DI DALAM TUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAKTUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAKTUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAKTUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAK DAN SISTEM SYARAFDAN SISTEM SYARAF YANG MENDASARI PERILAKU DANYANG MENDASARI PERILAKU DAN PROSES MENTAL ADALAHPROSES MENTAL ADALAH NEUROBIOLOGINEUROBIOLOGI IMPLIKASINYA TERUTAMAIMPLIKASINYA TERUTAMA OPTIMALISASI KEDUA BELAHAN OTAKOPTIMALISASI KEDUA BELAHAN OTAK
  • 11. PERSPEKTIF PERILAKUPERSPEKTIF PERILAKU PAHAMNYA DISEBUTPAHAMNYA DISEBUT BEHAVIORISMEBEHAVIORISME TOKOH : JOHN. B. WATSON PADA AWAL TAHUNTOKOH : JOHN. B. WATSON PADA AWAL TAHUN 1990AN1990AN PERILAKU ADALAH AKTIVITAS SUATUPERILAKU ADALAH AKTIVITAS SUATU ORGANISME YANG DAPAT DIDETEKSI,ORGANISME YANG DAPAT DIDETEKSI, SEPERTI BERBICARA, TERTAWA, MENANGIS.SEPERTI BERBICARA, TERTAWA, MENANGIS. PADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHATPADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHATPADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHATPADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHAT PERILAKU ORGANISME KETIMBANG PADAPERILAKU ORGANISME KETIMBANG PADA OTAK DAN SISTEM SYARAFTNYAOTAK DAN SISTEM SYARAFTNYA SALAH SATU CABANG BEHAVIORISME ADALAHSALAH SATU CABANG BEHAVIORISME ADALAH PSIKOLOGI STIMULUS RESPONS (SPSIKOLOGI STIMULUS RESPONS (S –– R)R) SS--R MEMPELAJARI STIMULI YANG RELEVAN DIR MEMPELAJARI STIMULI YANG RELEVAN DI LINGKUNGAN, RESPONS YANG DITIMBULKANLINGKUNGAN, RESPONS YANG DITIMBULKAN STIMULI TERSEBUT, DAN HADIAH ATAUSTIMULI TERSEBUT, DAN HADIAH ATAU HUKUMAN YANG TERJADI SETELAH RESPONSHUKUMAN YANG TERJADI SETELAH RESPONS TERSEBUTTERSEBUT
  • 12. STIMULUS (S)STIMULUS (S)STIMULUS (S)STIMULUS (S) MEKANISME PERILAKU DALAM BEHAVIORISME RESPONSRESPONSRESPONSRESPONS (R)(R)(R)(R)
  • 13. FORMULA PERILAKUFORMULA PERILAKU MENURUT TEORI BEHAVIORISMEMENURUT TEORI BEHAVIORISME SS R, stimulus diterima, muncul responsR, stimulus diterima, muncul respons SS OO R, stimulus diterima organisme, laluR, stimulus diterima organisme, laluSS OO R, stimulus diterima organisme, laluR, stimulus diterima organisme, lalu organisme meresponsorganisme merespons ww SS OO r er e R,R,
  • 14. PERSPEKTIF KOGNITIF SEBAGIAN KEMBALI PADA AKAR KOGNITIF DARI PSIKOLOGI PERSEPSI, DAYA INGAT, PENALARAN, PEMUTUSAN PILIHAN. SEBAGIAN LAGI REAKSI TERHADAP BEHAVIORISME PENELITIAN TENTANG KOGNISI MODERN DIDASARKAN PADA ASUMSI : 1) Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya1) Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya memahami apa yang dilakukan oleh suatu organisme 2) Kita dapat mempelajari proses mental secara obektif dengan memfokuskan pada perilaku spesifik, sama seperti yang dilakukan oleh ahli perilaku, tetapi menginterpretasikannya dalam kaitan proses mental dasar. DALAM INTERPRETASI MENGGUNAKAN ANALOGI ANTARA PIKIRAN DAN KOMPUTER informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara : dipilih, dibandingkan, dan dikombinasikan dg informasi lain yang telah ada dalam memori, ditransformasikan, disusun kembali dan seterusnya.
  • 15. Contoh interpretasi konitif Respons jika seseorang dicemooh oleh orang yang tidak dikenal, dikenal, pernah menyakitkan Respons terhadap cemoohan orang yang tidak dikenal cenderung lemah/tidak diabaikancenderung lemah/tidak diabaikan Respons terhadap cemoohan orang yang dikenal cenderung lebih kuat/lebih agresif dari pada respons kepada yang tidak dikenal Respons terhadap cemoohan orang yang pernah menyakitkan cenderung lebih agresif dan kuat dari pada respons kepada yang tidak dikenal atau dikenal saja. Pengetahuan yang ada dalam kognisi yang disebut dengan struktur kognitif (tidak dikenal, dikenal, dan pernah menyakitkan) yang mengendalikan perilaku
  • 16. PERSPEKTIF PSIKOANALITIK Tokoh : Sigmund Freud Asumsi dasar teori Freud adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses bawahbesar perilaku manusia berasal dari proses bawah sadar (unconcious) Sifat manusia pada dasarnya negatif; ia yakin bahwa kita didorong oleh instink dasar yang sama seperti hewan (terutama seks dan agresi) Dinamika perilaku ditentukan oleh id, ego, dan super ego
  • 17. PERSPEKTIF FENOMENOLOGI Perspektif fenomenologi sering disebut sebagai psikologi humanistik Menekankan kualitas yang membedakan manusiaMenekankan kualitas yang membedakan manusia dari hewan Kekuatan motif utama individual adalah kecenderungan ke arah pertumbuhan dan aktualisasi diri. Manusia memiliki potensi dan memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensinya sampai penuh (aktualisasi diri)
  • 18. FITRAH = POTENSI 2 dari3geja lautam a 1dari 5gejalam inor dema mberke panjanganlebihd ari3bulandiare kronis lebihd ari1bulanberula ngmaupunterus- meneruspenur unan berat badanlebihd ari10%dalam 3bulan batukk ronis selama lebihdari1 bulani nfeksipada mulutdantenggor okan diseb abkanoleh jamurCandidaalb icanspembeng kakankele njargetahb eningyangme netap diseluruh tubuhmunc ulnya beru lang Herpes zorter bercak-b ercakgataldise luruh
  • 20. Pusat Kecerdasan Sistem Limbik Cortex Cerebri (Kecerdasan Rasional) Lobus Temporalis (Kecerdasan Spiritual) Sistem Limbik (Kecerdasan Emosional)
  • 21. SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI (Berfokus di Otak Kiri) • Logika Otak KananOtak Kiri • Musik• Logika • Kata/bahasa • Matematika • Urutan • Musik • Gambar • Warna • Imajinasi • Kreativitas
  • 22. SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI Sistem Limbik Sebagai Pusat Emosi Belum Banyak Dilibatkan dalam Pembelajaran Sistem Limbik
  • 23. OTAK 1. Menyimpan Informasi 2. Menyusun Ulang Informasi Ide Baru
  • 24. Semakin berlekukSemakin berlekukSemakin berlekukSemakin berlekuk Semakin LuasSemakin Luas Semakin CerdasSemakin Cerdas
  • 25. SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI Berfikir Lateral Cenderung Linier tidak ada ruang untuk : Berfikir Lateral Berfikir Alternatif Berfikir Nyeleneh Berfikir Terbuka Memandang ke arah lain
  • 26. Sistem Pendidikan yang Ideal Optimalisasi Seluruh Otak Penerimaan, Otak Rasional Otak Spiritual Otak Emosional Penerimaan, Pengolahan, Penyimpanan, dan Penggunaan Informasi Efisien
  • 27. Otak Spiritual Spiritual keagamaan Akhlak mulia Otak Emosional Pengendalian diri Perserta Didik Aktif SUASANA BELAJAR PENDIDIKAN SISDIKNAS 2003 Otak Rasional Pengendalian diri Kepribadian Kecerdasan Keterampilan Aktif Mengembangkan Potensi Diri PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
  • 29. PERBANDINGAN KOMPUTER DAN OTAK Digunakan menjadi aus Digunakan bertambah canggih • Keyboard • CPU • Monitor • Panca Indra • Otak • Perkataan, tindakan, sikap
  • 30. Jenis KecerdasanJenis Kecerdasan 1. Linguistik 2. Matematika 3. Spasial TAMBAHAN3. Spasial 4. Kinestetik 5. Musik 6. Antar pribadi 7. Inter pribadi TAMBAHAN 1. Naturalis 2. Eksistensia 3. Spiritualis
  • 31. Hukum Dasar OtakHukum Dasar Otak (Dryden, 2001)(Dryden, 2001) 1.1. OtakOtak menyimpanmenyimpan informasiinformasi dalamdalam selsel--selsel sarafnyasarafnya 2.2. OtakOtak mempunyaimempunyai komponenkomponen untukuntuk menciptakanmenciptakan kebiasaankebiasaan dalamdalam berpikirberpikir dandan berperilakuberperilaku OtakOtak menyimpanmenyimpan informasiinformasi dalam bentukdalam bentuk katakata,, kebiasaankebiasaan dalamdalam berpikirberpikir dandan berperilakuberperilaku 3.3. OtakOtak menyimpanmenyimpan informasiinformasi dalam bentukdalam bentuk katakata,, gambargambar, dan, dan warnawarna 4.4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan.Otak tidak membedakan fakta dan ingatan. OtakOtak bereaksibereaksi terhadapterhadap ingataningatan samasama persispersis dengandengan reaksinyareaksinya terhadapterhadap faktafakta 5.5. ImajinasiImajinasi dapatdapat memperkuatmemperkuat otakotak dandan mencapaimencapai apaapa sajasaja yangyang dikehendakidikehendaki
  • 32. Hukum Dasar Otak (Dryden, 2001) 6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola 7. Alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisikdengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisik dapat memperkuat otak 8. Otak tak pernah istirahat. Ketika otak rasional kelelahan dan tak dapat menuntaskan pekerjaan, otak intuitif akan melanjutkannya 9. Otak dan hati berusaha dekat. Otak yang diasah terus menerus akan menjadi semakin bijak dan tenang 10. Kekuatan otak juga ditentukan oleh makanan fisik yang diterima otak.
  • 33. Pembelajaran Belahan Otak Kanan dan Kiri Sistem Pendidikan harus menyediakan model pembelajaran untuk kedua belahan otak kiri dan kanan
  • 34. Ruang Kelas Musik lembutMusik lembut Bau wangiBau wangi Bersih/rapiBersih/rapi Humor tinggiHumor tinggiHumor tinggiHumor tinggi
  • 35. LEMBAGA PENDIDIKAN • Mengajarkan kepintaran • Melatih kepekaan rasa
  • 36. Sistem Limbik Sistem Limbik (Kecerdasan Emosional) OtakOtak emosionalemosional berpusatberpusat didi sistemsistem limbiklimbik KerjasamaKerjasama otakotak emosionalemosional dandan rasionalrasional keputusankeputusan bijakbijak dandan cerdascerdas
  • 37. TANDA-TANDA BERBAKAT • Mempunyai ingatan yang kuat • Mempunyai logika dan keterampilan analisis yang kuatyang kuat • Mampu berfikir abstrak • Mampu membaca tata letak • Mempunyai keterampilan mekanis • Mempunyai bakat musik dan seni • Luwes dalam atletik dan menari • Pintar bersosialisasi
  • 38. Kecerdasan Emosional (Internal)(Internal)(Internal)(Internal) • Memotivasi diri sendiri• Memotivasi diri sendiri • Bertahan menghadapi frustrasi • Mengendalikan dorongan hati • Mengatur suasana hati • Mengelola stress
  • 39. WILAYAH KECERDASAN EMOSIONAL (Eksternal) • Mengenali emosi diri • Mengelola emosi • Memotivasi diri • Mengenali emosi orang lain Melalui dinamikaMelalui dinamika kelompokkelompok • Membina hubungan EQ dapat diajarkan dan dikembangkan Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagiKemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagi kemampuan intelektual (Goleman, 1997)kemampuan intelektual (Goleman, 1997)
  • 40. INDIKATOR INTELEKTUAL • Mudah menangkap pelajaran • Mudah mengingat kembali • Memiliki perbendaharaan kata yang luas• Memiliki perbendaharaan kata yang luas • Penalaran tajam • Daya konsentrasi baik • Senang dan sering membaca • Cepat memecahkan soal • Daya abstraksi cukup tinggi
  • 41. INDIKATOR KREATIVITAS • Memiliki rasa ingin tahu yang besar • Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot • Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalahsuatu masalah • Mempunyai daya imajinasi yang kuat • Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain • Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)
  • 42. INDIKATOR MOTIVASI • Tekun menghadapi tugas • Ulet menghadapi kesulitan • Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk• Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi • Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin • Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin • Senang mencari dan memecahkan soal-soal
  • 43. PROSES IDENTIFIKASI POTENSI PESERTA DIDIK DATA OBYEKTIF DATA SUBYEKTIFDATA OBYEKTIF • Skor tes inteligensi • Skor tes akademik • Skor tes kreativitas DATA SUBYEKTIF • Ceklist perilaku • Nominasi oleh guru • Nominasi oleh orang tua • Nominasi oleh teman sejawat • Nominasi diri sendiri
  • 44. CONTOH IDENTIFIKASI POTENSI PESERTA DIDIK NO KEGIATAN YANG DILAKUKAN YA TIDAK 1 Suka berhitung 2 Suka main catur 3 Senang bermain teka-teki 4 Senang membaca berbagai artikel 5 Suka menulis 6 Suka membuat puisi 7 Mudah mengingat nama 8 Senang mendengarkan musik 9 Senang berimajinasi 10 Suka olah raga 11 Senang berorganisasi
  • 45. Contoh Nominasi Guru PadaContoh Nominasi Guru Pada Indikator KreativitasIndikator Kreativitas NoNo Indikator KreativitasIndikator Kreativitas SkorSkor 11 22 33 44 JumlahJumlah 11 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggiMemiliki rasa ingin tahu yang tinggi 22 Sering mengajukan pertanyaan yangSering mengajukan pertanyaan yang berbobotberbobotberbobotberbobot 33 Memberikan banyak gagasanMemberikan banyak gagasan 44 Mampu menyatakan pendapat secaraMampu menyatakan pendapat secara spontanspontan 55 Mempunyai daya imajinasi yang kuatMempunyai daya imajinasi yang kuat 66 Senang mencoba halSenang mencoba hal--hal yang baruhal yang baru Jumlah SkorJumlah Skor
  • 46. Hasil Penjaringan Potensi Peserta Didik Mata Pelajaran Skala Prestasi 0 rata-rata 10 Matematika * Sains * Pengetahuan *Pengetahuan Sosial * Bahasa * Bimbingan Belajar Bimbingan Karir
  • 47. Peran Pendidik DalamPeran Pendidik DalamPeran Pendidik DalamPeran Pendidik Dalam Mengembangkan PotensiMengembangkan PotensiMengembangkan PotensiMengembangkan Potensi Peserta didikPeserta didikPeserta didikPeserta didik • Memberikan kesempatan untuk bermain dan berkreativitas • Memberikan suasana aman dan bebas secaradan bebas secara psikologis • Disiplin yang tidak kaku, boleh mempunyai gagasan sendiri dan berpartisipasi secara aktif • Memberi kebebasan berpikir kreatif dan partisipatif secara aktif.
  • 48. GAMBARGAMBAR STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASISSTRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING SISWA YANG BERAGAM RELIGIUS TEORI EKONOMI SOSIAL POLITIK MENJADI HIDUP TAHU PRIBADI SOSIAL BELAJAR BERIMAN & BERTAQWA, MANDIRI, PARTISIPATIF PELAJAR EFEKTIF MASUKAN PROSES KELUARAN BERAGAM POLITIK ESTETIK TAHU KERJA BELAJAR KARIER EFEKTIF PEKERJA PRODUKTIF INDIVIDU - NILAI BELAJAR - BIMBINGAN INDIVIDU/PRIBADI
  • 49. SEKIAN & TERIMAKASIH Selamat mengembangkan keberbakatan intelektual, emosional, dan spiritual di lembaga pendidikan Anda. Semoga kita termasuk insan yang pandai bersyukur.