1. Arsitektur Renaissance berkembang di Eropa antara abad ke-15 dan awal abad ke-17, dimana terjadi kebangkitan pemikiran budaya Yunani dan Romawi kuno. Gaya ini mengikuti arsitektur Gotik dan kemudian digantikan oleh arsitektur Barok.
2. Gaya ini menekankan pada simetri, proporsi, geometri dan ketertiban yang terinspirasi dari arsitektur Romawi kuno. Berkembang pertama di Firenze dengan Filippo Brunelleschi se
Pranata pemangunan adalah sistem yang mengatur pelaksanaan kegiatan pembangunan yang melibatkan berbagai aktor seperti pemilik, perencana, pengawas, dan pelaksana untuk mencapai tujuan pembangunan secara terpadu dan berkelanjutan. Perencanaan penting mempertimbangkan dimensi waktu masa lalu, masa kini, dan masa datang.
Dokumen tersebut membahas tentang elemen-elemen penyusun taman, yang dibedakan menjadi elemen keras dan elemen lunak. Elemen keras meliputi perkerasan, bangunan, patung, lampu, kolam, sedangkan elemen lunak terdiri atas tanaman dan satwa. Kedua elemen ini perlu diatur secara proporsional dan estetis dalam merancang taman agar berfungsi dan terlihat indah.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADPenataan Ruang
Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029 untuk mengatur pemanfaatan ruang di Kota Banda Aceh guna mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan pasca bencana tsunami 2004 serta menyesuaikan perubahan peraturan penataan ruang. Qanun ini mengatur ketentuan-ketentuan umum terkait pengertian istilah
Dokumen tersebut merupakan peraturan daerah Kota Malang tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang untuk periode 2010-2030. Rencana ini bertujuan untuk mengatur pemanfaatan ruang secara bijak dan berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.
1. Arsitektur Renaissance berkembang di Eropa antara abad ke-15 dan awal abad ke-17, dimana terjadi kebangkitan pemikiran budaya Yunani dan Romawi kuno. Gaya ini mengikuti arsitektur Gotik dan kemudian digantikan oleh arsitektur Barok.
2. Gaya ini menekankan pada simetri, proporsi, geometri dan ketertiban yang terinspirasi dari arsitektur Romawi kuno. Berkembang pertama di Firenze dengan Filippo Brunelleschi se
Pranata pemangunan adalah sistem yang mengatur pelaksanaan kegiatan pembangunan yang melibatkan berbagai aktor seperti pemilik, perencana, pengawas, dan pelaksana untuk mencapai tujuan pembangunan secara terpadu dan berkelanjutan. Perencanaan penting mempertimbangkan dimensi waktu masa lalu, masa kini, dan masa datang.
Dokumen tersebut membahas tentang elemen-elemen penyusun taman, yang dibedakan menjadi elemen keras dan elemen lunak. Elemen keras meliputi perkerasan, bangunan, patung, lampu, kolam, sedangkan elemen lunak terdiri atas tanaman dan satwa. Kedua elemen ini perlu diatur secara proporsional dan estetis dalam merancang taman agar berfungsi dan terlihat indah.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADPenataan Ruang
Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029 untuk mengatur pemanfaatan ruang di Kota Banda Aceh guna mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan pasca bencana tsunami 2004 serta menyesuaikan perubahan peraturan penataan ruang. Qanun ini mengatur ketentuan-ketentuan umum terkait pengertian istilah
Dokumen tersebut merupakan peraturan daerah Kota Malang tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang untuk periode 2010-2030. Rencana ini bertujuan untuk mengatur pemanfaatan ruang secara bijak dan berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.
Laporan ini membahas identifikasi kondisi permukiman kumuh di Kelurahan Tambak Oso wilangon Kecamatan Benowo Kota Surabaya berdasarkan 8 elemen teori perancangan kota Hamid Shirvani meliputi tata guna lahan, bentuk bangunan, sirkulasi, ruang terbuka, jalur pejalan kaki, dukungan aktivitas, penandaan, dan pelestarian serta peraturan pemerintah terkait."
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kondotel di Kota Surabaya. Kondotel merupakan bangunan yang berfungsi sebagai hunian (kondominium) dan penginapan (hotel) secara bersamaan. Dokumen ini menjelaskan latar belakang permasalahan yang mendorong dibangunnya kondotel di Surabaya seperti tingginya permintaan hunian dan investasi, serta tujuan perancangan kondotel yang memiliki daya tarik bagi m
Dekonstruksi adalah konsep filosofi Perancis yang diturunkan oleh Jacques Derrida (filsuf Perancis) yang dalam aplikasinya tidak mudah disampaikan sebagaimana pemahaman yang baku mengenai konstruksi, destruksi, dan rekonstruksi. Dekonstruksi dalam arsitektur juga telah menggariskan beberapa prinsip penting mengenai arsitektur seperti tidak ada yang absolut dan tidak ada pengutamaan indera penglihatan.
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...Rabiyatul Adawiyah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Masjid Al-Irsyad di Bandung dirancang mirip Ka'bah dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan. Bangunan seluas 1.800 meter persegi ini menampilkan tiga warna utama dan memiliki konsep daya tembus cahaya yang baik.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur gedung bertingkat dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangannya, seperti kekuatan, kestabilan, dan ekonomis. Disebutkan pula bahwa bentuk struktur yang teratur dan simetris lebih tahan gempa daripada yang tidak beraturan. Dilatasi perlu disediakan untuk memisahkan bagian-bagian bangunan agar dapat mengurangi risiko keretakan akibat gempa.
Dokumen tersebut membahas beberapa sistem struktur bangunan tinggi, yaitu:
1. Sistem tabung yang menggunakan struktur mirip tabung untuk menahan beban lateral.
2. Sistem gantung yang menggunakan kabel untuk menahan beban ke atas inti di bagian atas.
3. Sistem inti kaku yang menggunakan inti untuk memikul seluruh beban bangunan.
4. Sistem boks swasembada yang terdiri dari kapsul-kapsul
Pengertian ruang luar - lansekap - taman - Grace Katuuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ruang luar dan hubungannya dengan manusia. Ruang luar didefinisikan sebagai ruang yang dibatasi oleh alam hanya pada lantai dan dindingnya, tanpa atap. Tujuan perancangan ruang luar adalah menata ruang agar memenuhi kebutuhan dasar manusia. Konsep ruang luar mencakup bentuk ruang (form) dan ruang itu sendiri (space), serta hubungan antara manusia dan ruang luar yang
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014Suhardi Bae
Dokumen ini berisi petunjuk teknis perencanaan kegiatan infrastruktur dalam program PNPM Mandiri Perkotaan. Terdiri dari empat bab yang membahas pendahuluan, perencanaan teknis meliputi penyusunan DED dan proposal, verifikasi kelayakan proposal, dan ketentuan teknis berbagai jenis infrastruktur. Pada bab perencanaan teknis dijelaskan mekanisme yang meliputi tahap persiapan dan perencanaan teknis, mencakup survey
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kawasan hunian eksperimental di tepi teluk Lamong di Surabaya. Konsep desainnya menerapkan pendekatan open building dan waterfront city untuk mengatasi masalah urbanisasi dan kepadatan penduduk di Surabaya. Kawasan ini direncanakan memiliki beragam fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
inil adalah power point tentang pengantar arsitektur dan eco-arsitektur yang disusun oleh novy fazrina . memang tidak terlalu detail tapi gampang di pahami
Laporan ini membahas identifikasi kondisi permukiman kumuh di Kelurahan Tambak Oso wilangon Kecamatan Benowo Kota Surabaya berdasarkan 8 elemen teori perancangan kota Hamid Shirvani meliputi tata guna lahan, bentuk bangunan, sirkulasi, ruang terbuka, jalur pejalan kaki, dukungan aktivitas, penandaan, dan pelestarian serta peraturan pemerintah terkait."
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kondotel di Kota Surabaya. Kondotel merupakan bangunan yang berfungsi sebagai hunian (kondominium) dan penginapan (hotel) secara bersamaan. Dokumen ini menjelaskan latar belakang permasalahan yang mendorong dibangunnya kondotel di Surabaya seperti tingginya permintaan hunian dan investasi, serta tujuan perancangan kondotel yang memiliki daya tarik bagi m
Dekonstruksi adalah konsep filosofi Perancis yang diturunkan oleh Jacques Derrida (filsuf Perancis) yang dalam aplikasinya tidak mudah disampaikan sebagaimana pemahaman yang baku mengenai konstruksi, destruksi, dan rekonstruksi. Dekonstruksi dalam arsitektur juga telah menggariskan beberapa prinsip penting mengenai arsitektur seperti tidak ada yang absolut dan tidak ada pengutamaan indera penglihatan.
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...Rabiyatul Adawiyah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Masjid Al-Irsyad di Bandung dirancang mirip Ka'bah dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan. Bangunan seluas 1.800 meter persegi ini menampilkan tiga warna utama dan memiliki konsep daya tembus cahaya yang baik.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur gedung bertingkat dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangannya, seperti kekuatan, kestabilan, dan ekonomis. Disebutkan pula bahwa bentuk struktur yang teratur dan simetris lebih tahan gempa daripada yang tidak beraturan. Dilatasi perlu disediakan untuk memisahkan bagian-bagian bangunan agar dapat mengurangi risiko keretakan akibat gempa.
Dokumen tersebut membahas beberapa sistem struktur bangunan tinggi, yaitu:
1. Sistem tabung yang menggunakan struktur mirip tabung untuk menahan beban lateral.
2. Sistem gantung yang menggunakan kabel untuk menahan beban ke atas inti di bagian atas.
3. Sistem inti kaku yang menggunakan inti untuk memikul seluruh beban bangunan.
4. Sistem boks swasembada yang terdiri dari kapsul-kapsul
Pengertian ruang luar - lansekap - taman - Grace Katuuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ruang luar dan hubungannya dengan manusia. Ruang luar didefinisikan sebagai ruang yang dibatasi oleh alam hanya pada lantai dan dindingnya, tanpa atap. Tujuan perancangan ruang luar adalah menata ruang agar memenuhi kebutuhan dasar manusia. Konsep ruang luar mencakup bentuk ruang (form) dan ruang itu sendiri (space), serta hubungan antara manusia dan ruang luar yang
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014Suhardi Bae
Dokumen ini berisi petunjuk teknis perencanaan kegiatan infrastruktur dalam program PNPM Mandiri Perkotaan. Terdiri dari empat bab yang membahas pendahuluan, perencanaan teknis meliputi penyusunan DED dan proposal, verifikasi kelayakan proposal, dan ketentuan teknis berbagai jenis infrastruktur. Pada bab perencanaan teknis dijelaskan mekanisme yang meliputi tahap persiapan dan perencanaan teknis, mencakup survey
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kawasan hunian eksperimental di tepi teluk Lamong di Surabaya. Konsep desainnya menerapkan pendekatan open building dan waterfront city untuk mengatasi masalah urbanisasi dan kepadatan penduduk di Surabaya. Kawasan ini direncanakan memiliki beragam fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
inil adalah power point tentang pengantar arsitektur dan eco-arsitektur yang disusun oleh novy fazrina . memang tidak terlalu detail tapi gampang di pahami
Buku ini membahas tentang kepemimpinan sejati melalui berbagai dimensi, antara lain kepemimpinan yang inspiratif, visioner, taktis, reflektif, terbuka, dan fleksibel. Tujuan akhir dari kepemimpinan sejati adalah mampu menghasilkan karya yang berguna dan membanggakan. Sayangnya di Indonesia sampai saat ini belum banyak ditemukan pemimpin yang memiliki karakteristik kepemimpinan sejati
Buku ini membahas tentang filsafat politik di Indonesia dari sudut pandang yang berbeda dari pandangan umum. Tulisan-tulisan dalam buku ini mencoba melihat politik Indonesia sebagai 'politik perselingkuhan' yang menutupi kebenaran di baliknya dan menjauh dari tujuan awal politik untuk kepentingan bersama masyarakat."
Buku ini membahas tentang bagaimana Indonesia terjebak dalam berbagai gelembung realitas yang mengaburkan pandangan terhadap kenyataan sebenarnya, seperti gelembung informasi, ekonomi, politik, budaya, dan pendidikan. Penulis berargumen bahwa gelembung-gelembung ini perlu dipecahkan agar masyarakat dapat melihat realitas dengan jelas."
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGERKuliahMandiri.org
Dokumen tersebut membahas pandangan Martin Heidegger mengenai manusia dan historisitasnya. Heidegger memandang bahwa 'kebebasan' dan 'transendensi' sebagai unsur yang menentukan 'cara keberadaan manusia' dan pemahaman manusia terhadap 'sejarah'. Konsep utama Heidegger adalah filsafat sejarah yang ditunjukkan lewat konsep 'temporalitas'-nya. Heidegger juga membedakan tiga istilah ontologis yaitu 'Ada se
Pendahuluan bab ini menjelaskan latar belakang dan konsep metafisika secara umum. Beberapa poin penting yang diuraikan antara lain:
1. Metafisika awalnya dianggap sebagai "ratu ilmu" oleh filsafat abad pertengahan dan awal modern.
2. Etimologi kata metafisika berasal dari karya Aristoteles yang mengacu pada hal-hal yang "melampaui fisika".
3. Metafisika merupakan cabang filsafat yang berus
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIAKuliahMandiri.org
Teks tersebut merupakan ringkasan tentang pandangan filosof Max Scheler mengenai nilai-nilai. Scheler berpandangan bahwa nilai-nilai bersifat objektif dan ditangkap melalui intuisi, bukan akal. Ia membagi nilai-nilai menjadi empat tingkatan dan menyatakan bahwa nilai-nilai tersusun secara hierarkis. Tulisan ini membahas latar belakang pemikiran Scheler dan pentingnya pemahaman aksiologinya bagi Indonesia.
The document discusses several key concepts in geography including:
1. Geography takes an anthropocentric perspective and studies human-environment relationships.
2. Geography is classified into physical geography, human geography, and regional geography which includes topics like geomorphology, climatology, urban geography, and agricultural geography.
3. A key goal of geography is to understand the physical and cultural features of places and their natural settings on Earth.
Dokumen tersebut membahas tentang arsitektur postmodern. Terdapat 3 aliran utama arsitektur postmodern yaitu purna modern, neo modern, dan dekonstruksi. Masing-masing memiliki ciri khas berbeda dalam pendekatan bentuk, ruang, dan fungsi bangunan. Dokumen ini juga membandingkan perbedaan antara arsitektur modern dan postmodern dalam hal ideologi, gaya, dan desain.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur komunikasi dalam arsitektur post-modern. Arsitektur post-modern hadir sebagai reaksi terhadap modernisme dan berusaha berkomunikasi dengan masyarakat dengan menggunakan bahasa arsitektur lokal dan simbol-simbol yang dapat dimengerti masyarakat. Unsur komunikasi meliputi penggunaan tanda dan simbol serta aturan tentang elemen bangunan.
Menurut teori Charles Jencks, arsitektur dapat dianalogikan dengan bahasa yang terdiri dari unsur-unsur seperti dinding dan jendela. Ia menjelaskan tiga aspek penting dalam analogi ini: sintaksis, semantik, dan metafora. Jencks juga mengidentifikasi enam mazhab arsitektur pasca-Modern yang muncul sebagai tanggapan terhadap fungsionalisme arsitektur Modern, yaitu historicisme, revitalisme, vernakular baru,
ARSITEKTUR BRUTALISME DAN NEO BRUTALISME
Ciri Arsitektur Brutalisme:
Ditinjau dari segi bentuk;
o Diterapkannya bentuk aneh, menyimpang dari
kaidah-kaidah ataupun bentuk-bentuk biasa
yang ada di masa sebelumnya.
Misalnya-kapel Notre-Dame di Ronchamp
Perancis Le-Corbusier
- Yale School of Art & Architecture Paul
Rudolph
- Museum Everson I.M Pei
- Karya-karya Tange
o Penerapan system konstruksi beton exposed
dengan permukaan
Bidang kasar dihasilkan oleh perancah kasar
atau sengaja dikasarkan setelah perancahnya
dibuka
Kata Brutal berkaitan dengan beton Brut/ beton
kasar (menurut Le-Corbusier) penekanannya
lebih ke bentuk
Tokoh:
James Stirling (Inggris) gedung Leicester University
Engineering, James Gowan (1959-1963)
Gedung Fakultas Sejarah, Cambrigde University(1965-1967)
ARISTEKTUR MONUMENTAL
Asitektur setelah th 50.an dapat dikategorikan arsitektur
monumental. Bentuk- bentuk baru yang dihasilkan ini
dikatakan meninggalkan konsep Form Follows Function
dengan memperhatikan pula tidak hanya fungsi tetapi
juga aspek arsitektural tata letak, lingkungan,
teknologi, bahan-bahan elemen-elemen lain yang
tidak selalu fungsi; kadang bentuknya otentik, megah,
sculptural, seolah-olah seperti bentuk seni yang
dicetak.
Keheningan & Kesederhanaan dapat pula
menghasilkan bentuk-bentuk monumental
Contoh karyanya:
Boston City hall (1967)
I.M. Pei, Gerhard Michael Kallmen, Noel Michael
Mc. Kinnell, Edward Frank Knowles
Monumental pada bangunan ini ditunjang selain
oleh bentuk, tata letak dan lokasi yang terbuka
luas, didukung efek bayangan oleh cahaya
Dokumen tersebut membahas berbagai gaya arsitektur dan perkembangannya, mulai dari Arsitektur Art Nouveau, Brutalisme, Dekonstruksi, Historicisme, Organik, Post Modern, Romantisme, Rasionalisme, hingga Visionary.
Universitas Sumatera Utara
1. Arsitektur Jepang berkembang berdasarkan budaya lokal namun dipengaruhi China kuno, awalnya menggunakan kayu untuk menahan gempa.
2. Arsitektur Jepang dipengaruhi Shinto dan Buddha, mengalami modernisasi sejak 1858. Kenzo Tange dikenal sebagai pelopor arsitektur modern Jepang yang mempadukan tradisional dan modern seperti di Hiroshima Peace Center.
3. Tange mahir men
Arsitektur klasik Yunani dan Romawi memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan arsitektur di Eropa. Arsitektur Yunani didasarkan pada rasionalisme dan keseimbangan, sementara Romawi mengembangkannya lebih jauh dengan tipologi baru dan teknik konstruksi canggih seperti lengkungan, kubah, dan batu bata sebagai bahan bangunan. Kedua peradaban ini menciptakan karya ikonik seperti Parthen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Arsitektur Nusantara sebagai dasar pembentuk Regionalisme Arsitektur Indonesia.
2. Arsitektur Nusantara memiliki nilai-nilai lokal yang kuat yang mencerminkan hubungan antara manusia dan lingkungan, serta menjadi dasar untuk menghadapi tantangan globalisasi dalam membangun identitas arsitektur Indonesia.
3. Teori kritis digunakan untuk menginterpretas
Buku ini memberikan ringkasan refleksi filosofis tentang berbagai topik yang berkaitan dengan kebahagiaan hidup, mulai dari politik, agama, persahabatan, pendidikan, dan lainnya. Buku ini ditulis dengan bahasa sederhana dan disertai ilustrasi untuk memperkaya pemahaman pembaca. Tujuannya adalah menawarkan pandangan bahwa kebahagiaan adalah kondisi alami manusia, dan penderitaan disebabkan oleh pand
PERSPEKTIF Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan Antar BangsaKuliahMandiri.org
Buku ini membahas bagaimana berpikir telah membawa manusia ke jalan kemajuan melalui filsafat dan ilmu pengetahuan, namun juga telah menyebabkan banyak penderitaan akibat cara pandang dualistik yang menciptakan perbedaan dan konflik. Optimisme akan kemampuan berpikir manusia mulai runtuh seiring waktu dengan munculnya penjajahan, perbudakan, dan perang dunia.
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSIKuliahMandiri.org
Gerakan feminisme Islam menuntut kesetaraan antara wanita dan pria dalam Islam. Fatimah Mernissi adalah salah satu tokoh feminis Islam yang melawan tradisi patriarki yang merugikan wanita. Ia dididik untuk menghormati batas-batas kewajaran menurut Islam namun juga didorong untuk memajukan kaum wanita.
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMUKuliahMandiri.org
Tinjauan filosofis mazhab hukum progresif ini membahas asumsi-asumsi yang mendasari hukum progresif dan kaitannya dengan teori-teori hukum lain. Hukum progresif hadir untuk mengatasi masalah hukum di Indonesia seperti korupsi yang sulit ditangani dengan hukum positif. Asumsi utamanya adalah bahwa hukum adalah untuk manusia dan harus selalu berkembang seiring perubahan masyarakat. Namun
Dokumen tersebut membahas tentang etika penelitian kuantitatif dalam bidang kesehatan masyarakat. Terdapat 15 prinsip etika penelitian yang dijelaskan seperti kejujuran, objektivitas, integritas, ketelitian, keterbukaan, penghargaan hak kekayaan intelektual, kerahasiaan responden, publikasi yang terpercaya, pembinaan konstruktif, penghargaan terhadap rekan kerja, tanggung jawab sosial, tidak
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu pengetahuan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa filsafat ilmu pengetahuan mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu secara rasional dengan mempertimbangkan aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Dokumen juga membahas tentang teori, dinamika ilmu pengetahuan, dan metode ilmiah.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aliran dan tokoh filsafat ilmu, mulai dari rasionalisme Plato dan Descartes, empirisme Aristoteles hingga Hume, positivisme Comte dan neopositivisme Lingkaran Wina, serta kritisisme Kant yang menyintesis pengalaman empiris dan rasionalitas.
Dokumen tersebut membahas pandangan Karl Marx mengenai kapitalisme dan alienasi buruh dalam sistem ekonomi. Marx melihat bahwa kapitalisme mengasingkan buruh dari proses produksi dan membuat mereka hanya bekerja untuk mendapatkan penghasilan, sehingga potensi kreatifitas dan kebebasan mereka hilang. Kapitalisme juga akan menghancurkan dirinya sendiri lantaran persaingan yang semakin ketat akan menurunkan tingkat keuntungan per
Dokumen ini membahas filosofi pengelolaan lingkungan hidup yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Terdiri dari tiga bagian yaitu filosofi dan etika lingkungan hidup, konservasi dan pelestarian, serta sumber daya alam, lingkungan dan ekonomi. Memberikan informasi konsep-konsep tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Data dan informasi dikumpulkan dari berbagai sumber untuk pengembangan program pascasar
Dokumen ini membahas tentang pengertian filsafat sebagai cara berpikir yang bersifat radikal, spekulatif, dan universal. Filsafat juga merupakan ilmu yang membahas ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Selain itu, filsafat dapat berupa pandangan hidup yang muncul dari unsur raga, jiwa, akal, dan hubungan sosial manusia. Filsafat memiliki berbagai cabang seperti logika, metafisika, dan fil
Dokumen ini membahas tentang filsafat ilmu dan membedah beberapa konsep kuncinya seperti ontology, epistemology, dan axiology. Mahasiswa diajarkan untuk memahami ruang lingkup filsafat ilmu menurut perspektif filsafat dan dapat merumuskan kerangka teori serta menyusun konsep-konsep terkait.
Teori Uses and Gratifications dan Uses and Effects mengubah perspektif sebelumnya yang menjadikan media sebagai pusat dengan menjadikan audiens sebagai titik awal. U&G menjelaskan proses dimana kondisi sosial psikologis menimbulkan kebutuhan yang memicu harapan terhadap media dan membentuk pola penggunaan untuk memenuhi kebutuhan. U&E menjelaskan bahwa penggunaan media dipengaruhi oleh karakteristik individu, harapan,
Novel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ronggeng bernama Srintil yang dibentuk oleh lingkungannya untuk menjadi ronggeng meskipun bukan pilihan hidupnya, dan mengalami suka duka sebagai ronggeng hingga ada perasaan yang hilang dalam dirinya."
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
1. KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS
DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
Oleh: Dwi Murdiati1
Abstract
The aims of this work are to know and to explain Charles
Jencks’ semiotic concept of postmodern architecture. In one hand,
Jencks’ postmodern architecture is criticism on modern and
modern-late architecture. Jencks stresses on both differences that
modern and modern-late architecture are based on a single coding
only and postmodern architecture is based on double coding in
their style. In other one, Jencks’ postmodern architecture is a
semiotic entity that has to seen as a sign.
This research is the figure factual history research. It was
based on primary and secondary literature. It used description,
interpretation and heuristic method.
Jencks’s semiotic conception of postmodern architecture has
adopted dualism semiotic of Saussuran like signifier-signified,
langue-parole, denotation-connotation, and paradigmatic-sintag-
matic. It also has adopted trilateral semiotic of Piercean like index,
icon, symbol and sintagmatic, syntactic, semantic.
Keywords: Postmodern architecture, double coding, dualism
semiotic, trial semioti.
A. Pendahuluan
Dunia arsitektur merupakan bagian dari sumber
berhembusnya gelombang post-modernisme. Satu arus pemikiran
baru yang menekankan perspektif berbeda seperti pluralisme,
relativisme, dan subjektivisme di tengah keyakinan modernisme
akan individualisme, rasionalisme, komodifikasi, dan kapitalisasi.
Dunia arsitektur untuk waktu yang panjang telah menikmati
mapannya ruang dan bentuk simetris modern pada hampir segala
bidang bangunan sampai pada akhirnya muncul arah pemikiran baru
tentang konsep ruang dan bentuk yang non-konvensional, seperti,
hybrid, local, hitch, eklektik, atas nama arsitektur post-modern.
Charles Jencks adalah tokoh sentral bagi kemunculan gagasan baru
1
Akademisi dalam bidang Filsafat.
2. Jurnal Filsafat Vol.18, Nomor 1, April 2008
26
di tengah kemapanan arsitektur modern. Jencks menyatakan bahwa
impian utopis dari arsitek semisal Le Corbusier telah
mengakibatkan munculnya bangunan pencakar langit yang steril
dan berbagai proyek perumahan yang kaku.
Charles Jencks mencoba mendekati persoalan arsitektur
dengan cara berbeda, satu cara meneropong seluruh persoalan
arsitektur secara filosofis. Pemikiran Jencks mengejutkan bagi
banyak pemikir arsitektur yang terbiasa dengan pola a-historis dan
a-linguistik. Jencks mengajak orang untuk menciptakan arsitektur
baru yang didasarkan atas eklektisisme dan daya tarik popular.
Jencks mengritik pandangan arsitektur modern yang hanya
menekankan desain makna individualitas dalam ruang semantik
yang sering berlawanan dengan keinginan para penghuninya
(Jencks, 1980: 115).
Manifestasi arsitektur modern yang dikritik oleh Jencks
mencakup berbagai ranah. Jencks mengritik bentuk dramatik
arsitektur modern yang telah menjadi klise dan sulit ditangkap
dalam spirit yang berterus terang. Hal ini tentu berbeda dengan
arsitektur post-modern yang telah menawarkan penerapan desain
yang menggunakan bentuk bangunan dan ornament histories.
Jencks sendiri menyebutnya dengan istilah Double coding (kode
ganda) yaitu, satu bangunan yang berbicara dalam logat lokal, tetapi
juga membuat komentar ironis atas bahasanya sendiri (Jencks,
1987: 352).
Jencks menentang fungsi bangunan klasik yang terbatas
pada kebutuhan waktu. Hal ini berbeda dengan arsitektur post-
modern yang ditandai dengan eklektisme, yaitu proses memilih dari
berbagai sumber dalam merancang bangunan (Sumalyo,1977: 23).
Jencks juga mempersoalkan “bentuk–bentuk murni” arsitektur.
Jencks menginginkan bangunan arsitektur sebagai ruang bagi upaya
kreatif yang diselaraskan, tidak hanya pada fakta dan manfaat
program, tetapi juga pada gagasan puitis dan penanganan bangunan
arsitektur pada skala ruang yang besar. Hasilnya bukan saja
khazanah fungsi dan keajaiban konstruksi, tetapi juga penyajian
muatan simbolis dan tema fiksi estetis, yang bukan semata bentuk
“murni-abstrak”, tetapi muncul sebagai objektivasi konkret yang
dapat dicerap multi–sensorial (Klotz,1988: 6).
Persoalan pemaknaan dan bahasa arsitektural menempati
posisi sentral dalam pemikiran Jencks tentang arsitektur post-
modern. Wacana pemaknaan ini termanifestasi secara mencolok
dalam gagasan Jencks tentang semiotik di dalam arsitektur post-
3. Siti Murdiati, Konsep Semiotik Charles Jenks…
27
modern. Jencks melihat bahwa tanda arsitektur seperti tanda-tanda
yang lain adalah satu entitas yang memiliki dua wajah, yaitu
memiliki ekspresi (penanda) dan isi (petanda). Penanda adalah
bangunan itu sendiri, dan petanda adalah isi dari bentuk (Tanujaya,
1998: 6). Penanda biasanya termanifestasi dalam sebuah bentuk,
ruang, permukaan, volume. Sementara petanda dapat berupa satu
ide atau sekumpulan gagasan. Hubungan antara penanda dan
petanda itulah yang menurut Jencks, memunculkan, signifikansi
arsitektural (Jencks, 1980: 74). Arsitektur adalah penggunaan
penanda formal (material dan pembatas) untuk mengartikulasikan
petanda (cara hidup, nilai, fungsi) dengan menggunakan cara
tertentu (struktural, ekonomis, teknis, mekanis ) (Jencks, 1980: 75 ).
Arsitektur adalah sebuah teks. Teks adalah seperangkat
tanda yang ditransmisikan dari seorang penerima melalui medium
tertentu dan dengan kode–kode tertentu. Teks harus ditafsirkan.
Menurut Jencks, walaupun teks tersebut tidak pernah sepenuhnya
berhasil dalam merekonsiliasikan keseluruhan spektrum hidup,
tetapi ia selalu merupakan sebuah usaha ke arah itu dalam bentuk
analogi dan simbol (Jencks, 1980: 80-81).
Di samping melihat tanda arsitektur dalam kerangka
penanda dan petanda, dengan memanfaatkan, Jencks juga melihat
tanda arsitektur dalam kerangka indeks, ikon, dan simbol.
Bangunan arsitektur juga menganut hubungan kemiripan antara
tanda dengan yang diwakilinya (ikon), menganut hubungan
keterkaitan kausalitas (indeks), dan menganut konvensi atau
kesepakatan yang dibentuk secara bersama oleh pengguna arsitektur
(simbol) (Asmara, 2001: 127-128 ).
Semiotik arsitektur Jencks juga melihat arsitektur dalam kerangka
pragmatik, semantik, dan sintaktik. Berada dalam level pragmatik
karena efek yang ditimbulkannya, semantik karena bentuknya dan
sintaktik karena tata letaknya.
Pemikiran Jencks tentang arsitektur post-modern sangat
terkait dengan kritik Jencks atas kecenderungan arsitektur modern
yang simetris, seragam, dan kaku. Semiotik arsitektur post-modern
Jencks juga sangat terkait dengan teori semiotika dikotomis yang
berasal dari Ferdinand de Saussure yang dikembangkan oleh Roland
Barthes, dan semiotika trikotomis Charles S. Pierce yang C. Morris.
Dengan demikian persoalan yang bisa diajukan adalah: pertama,
bagaimana latar belakang dan pandangan Jencks tentang arsitektur
post-modern?. Kedua, apa dan bagaimana pemikiran semiotika
arsitektur post-modern Charles Jencks?
4. Jurnal Filsafat Vol.18, Nomor 1, April 2008
28
B. Post-Modern dan Arsitektur
Post-modern memiliki beragam arah dan interpretasi. Foster
mendeteksi dua jalur dalam post-modern yang tampak bertentangan.
Pertama adalah post-modern reaksi, yaitu post-modern yang
menceraikan diri dari modern dan merayakan status quo. Kedua,
post-modern resistensi, yaitu post-modern yang berupaya untuk
melanjutkan proyek modern sembari menjadikannya subjek bagi re-
evaluasi kritis (Leach, 1997: 202)
Post-modern seringkali juga dimaknai dalam dua kerangka,
yaitu kerangka periode dan kerangka epistemologi. Dalam kerangka
periode, post-modern berarti masa yang datang setelah modern,
seperti halnya periode modern yang datang setelah periode
tradisional. Sementara dunia modern ditandai dengan diferensiasi,
sedangkan dunia post-modern ditandai dengan de–diferensiasi.
Diferensiasi terlihat jelas melalui batas–batas antar bangsa, antar
ras, antar suku, dan antar golongan. De-diferensiasi ditandai ketika
batas–batas tersebut semakin samar. Dalam kerangka epistemologi,
post-modern bisa diartikan sebagai pencarian ketidakstabilan
(instability). Sementara pengetahuan modern mencari kestabilitan
melalui metodologi dengan “kebenaran” sebagai tujuan final, post-
modern ditandai dengan runtuhnya kebenaran, rasionalitas, dan
objektivitas (Prama, 1995: 101).
Dalam konteks arsitektur, Jencks merujuk arsitektur post-
modern pada langgam arsitektural yang popular dalam bangunan
tahun 1980-an yang banyak bersandar pada motif-motif bergaya
sejarah (Leach, 1997: 202). Jencks lebih melihat post-modern
sebagai perspektif atau epistemologi. Arsitektur post-modern adalah
double coding (kode ganda), arsitek modern single coding (kode
tunggal). Pandangan hidup post-modern adalah pluralisme,
sedangkan pandangan hidup modern adalah mekanisme
(Alisyahbana, 1987: 6 ).
Jencks membagi arsitektur ke dalam arsitektur modern,
modern akhir dan post-modern. Arsitektur modern memiliki ide
utopis, abstrak, deterministik, fungsional dan tunggal. Arsitektur
modern akhir memiliki ide pragmatis, menekankan kebebasan,
kelonggaran, bergaya di luar matra kesadaran, dan melakukan
produksi satu modern yang dibuat-buat. Sedangkan arsitektur post-
modern lebih cenderung popular, pluralis dan bergaya double
coding (Jencks, 1980: 12)
Semiotika adalah teori tentang pemberian tanda atau ilmu
yang mempelajari tanda, serta makna yang terkandung di
5. Siti Murdiati, Konsep Semiotik Charles Jenks…
29
dalamnya. Tanda (sign) merupakan fokus utama dalam semiotika.
Dalam semiotika segala sesuatu dapat dikatakan sebagai tanda
(sign).
Ada dua pendekatan untuk mengklasifikasikan semiotika,
yaitu melalui dikotomi semiotika Saussure dan trikotomi semiotika
Pierceian. Dalam dikotomi Saussurean, yang kemudian
dikembangkan oleh Roland Barthes, disebutkan adanya empat unsur
dalam semiotika, yaitu langue dan parole, signifier dan signified,
sintagmatik dan paradigmatik, konotasi dan denotasi. Sedang dalam
trikotomi semiotika Piercean, tanda mengandung arti indeks, ikon,
dan simbol, yang kemudian dikembangkan oleh Charles Morris
menjadi semantik, sintaktik, dan pragmatik (Asmara, 2001: 127 ).
Charles Jencks mengambil gagasan Barthes tentang signifier
dan signified dan mengambil gagasan Morris tentang semantik,
sintaktik, dan pragmatik. Jencks dalam menerjemahkan segitiga
semantik Morris mencoba menyejajarkan kedudukan semiotika
dengan linguistik melalui proses transformasi dari linguistik ke
bahasa bentuk arsitektur. Dalam proses ini ketiga unsur tersebut
diterjemahkan sebagai satu proses yang berputar pada satu sistem
tertutup.
C.Charles Jencks dan Arsitektur Post-Modern
Sebagai pemikir dan kritisi serta tokoh utama arsitektur
post-modern yang pemikirannya banyak dilandasi oleh pemikiran
para filsuf, Jencks juga mengaitkan konsepnya dengan seni dan
sastra serta mencoba mengritik gerakan modern. Bagi Jencks,
efisiensi dan efektivitas yang dirasakan di dalam arsitektur modern
begitu membosankan. Sebab bagi Jencks karya arsitektur
seharusnya merupakan karya seni yang memiliki kebebasan dalam
pemaknaan. Lebih dari sekedar memenuhi fungsi.
Jencks berbicara tentang genre arsitektur baru yang ia
sebut dengan arsitektur post-modern, yaitu sebuah arsitektur yang
berintikan double coding yang mengombinasikan teknik-teknik
modern dengan sesuatu yang lain (biasanya bangunan tradisional)
agar arsitektur mampu berkomunikasi dengan publik yang peduli
atau dengan para arsitektur lain (Jencks, 1986: 15 ). Dalam What is
Postmodernism, Jencks mengatakan bahwa di dalam kerangka
double coding kedua arah tersebut merupakan sebuah usaha untuk
berkomunikasi dengan masyarakat dan kaum minoritas, yang pada
masa modern cenderung ditinggalkan. Pengkodean ganda
merupakan strategi komunikasi tanda-tanda popular dan elitis untuk
6. Jurnal Filsafat Vol.18, Nomor 1, April 2008
30
mencapai hasil yang berbeda. Gaya sederhana merupakan
pernyataan untuk menemukan pluralisme, karena bagaimanapun
arsitek harus mendesain untuk cita rasa budaya yang berbeda
(Jencks 1988: 14 ).
Jencks mengklaim kegagalan arsitektur modern karena
ketidakmampunya untuk berkomunikasi dengan para penggunanya.
Arsitektur post-modern oleh Jencks didefinisikan sebagai arsitektur
yang didasarkan atas teknik-teknik baru serta pola-pola lama atau
menggunakan teknologi baru untuk memberi wajah pada realitas
sosial yang sekarang setelah membentuk bahasa hibrida (campuran)
( Jencks, 1980: 3 ).
Jencks tidak memberikan satu standar tertentu secara khusus
tentang arsitektur post-modern. Ia hanya menawarkan sejenis
konsep arsitektur post-modern sebagai bukti tentang peng–kode–an
melalui jalan asosiasi dan menyatukan seni pada masa lalu. Jencks
membedakan antara arsitektur modern dan modern akhir. Menurut
Jencks, arsitektur modern akhir sering dikacaukan dengan arsitektur
modern. Fenomena arsitektur modern akhir seperti tampak dari
istilah slick-tech atau supersensualisme, bagi Jencks masih
menampakkan ciri single coding, yaitu berseberangan dengan
double coding pada arsitektur post-modern (Jencks, 1980: 15).
D. Charles Jencks dan Semiotika
Jencks melihat arsitektur lebih dari sekedar cara mendesain
dan merancang sebuah bangunan. Jencks juga melihat arsitektur
sebagai sebuah teks yang menyampaikan sesuatu dan yang harus
ditafsirkan. Arsitektur juga sebuah tanda (sign) yang memiliki
penanda dan petanda, serta signifikasinya. Bangunan, ruang,
permukaan adalah penanda sedangkan ide atau gagasannya adalah
petanda. Kedua aspek ini kemudian membentuk signifikansi
arsitektural. Jencks juga melihat arsitektur dalam kerangka indeks,
ikon, dan simbol.
Pemikiran semiotik Jencks dalam arsitektur tidak bisa
dilepaskan dari dikotomi semiotik Saussuran dan trikotomi
semiotik Piercean. Empat unsur semiotik Saussuran yang
dikembangkan Barthes mempengaruhi Jencks dalam melihat
arsitektur. Keempat unsur tersebut adalah langue dan parole,
penanda dan petanda, sintagmatik dan paradigmatik, konotasi dan
denotasi.
Langue adalah satu sistem kumpulan kosa kata atau
elemen-elemen bentuk yang mempunyai makna berdasarkan
7. Siti Murdiati, Konsep Semiotik Charles Jenks…
31
konsensus budaya, sedangkan parole merupakan bagian bahasa
yang sepenuhnya individual. Parole dapat dipandang sebagai
kombinasi yang memungkinkan subjek (penutur) sanggup
menggunakan kode bahasa untuk mengungkapkan pikiran
pribadinya. Kombinasi tersebut mengimplikasikan bahwa tanda–
tanda bersifat identik dan senantiasa berulang. Maka setiap tanda
bisa menjadi unsur dari langue (Budiman, 1999: 89-90).
Satu benda memiliki dua valensi yang merupakan dua
kesatuan, sebagai benda disebut penanda, dan sebagai makna
disebut dengan petanda (Asmara, 2001: 126-127). Sebuah sintagma
mengacu pada hubungan in-praesentia antara satu suku kata yang
satu dengan yang lain, atau antara satu satuan gramatikal dengan
satuan-satuan yang lain, sehingga berada dalan relasi yang linear.
Sedangkan paradigma bersifat dinamis, tanda linguistik dapat
berpindah-pindah, dapat diganti dengan tanda lain yang terdapat
dalam satu hirarki (Asmara, 2001: 127).
Trikotomi, semiotika, Piercean, merupakan pembentuk
utama semiotika arsitektur post-modern Charles Jencks. Model
trikotomi ini mencakup representamen, interpretan, dan objek.
Representamen merupakan satu bentuk perwujudan tanda (tidak
harus berbentuk inderawi). Interpretan merupakan makna yang
dibentuk oleh tanda. Objek adalah sesuatu yang diacu tanda
(Chandler, 2002: 34-36 ).
Interaksi antara ketiganya oleh Pierce disebut dengan proses
‘semiosis’. Ketiga unsur ini memiliki kesamaan sekaligus
perbedaan dengan dikotomi penanda dan petanda dalam kerangka
Saussuran. Representamen, memiliki arti yang serupa dengan
petanda, meskipun demikian interpretan memiliki kualitas yang
berbeda dengan petanda, karena interpretan sendiri adalah satu
tanda dalam diri interpreter. Sebagaimana Pierce menjelaskan
bahwa tanda seseorang, yakni mencipta dalam benak orang
merupakan satu tanda yang setarap, atau mungkin tanda yang
berkembang lebih lanjut (Chandler, 2002: 34).
E. Semiotika Arsitektur Post-Modern
Sebagai ruang kreativitas, Jencks melihat dunia arsitektur
sebagai dunia tanda, dunia yang selalu memiliki dua wajah, yaitu
penanda dan petanda yang kemudian membentuk kesatuan
signifikansi. Arsitektur bukanlah ekspresi tanpa makna atau tanpa
pesan. Tetapi ia bukan hanya satu pesan atau satu makna seperti
yang selama ini tampil dalam arsitektur modern. Arsitektur post-
8. Jurnal Filsafat Vol.18, Nomor 1, April 2008
32
modern adalah double coding. Inti semiotika arsitektur post-
modern Jencks adalah penekanan pada pluralitas makna dan
pluralitas sumber makna. Arsitektur bisa dibangun dengan
mencangkok dan mengambil berbagai tradisi dengan memanfaatkan
teknik modern.
Jencks mengadopsi trikotomi simbol, ikon dan indeks yang
dikembangkan dari semiotik Piercean. Simbol adalah satu bentuk
yang di situ penanda tidak menyerupai petanda, tetapi secara
mendasar arbitrer atau sepenuhnya konvensional, sehingga
hubungan tersebut harus dipelajari, seperti huruf alfabet, angka,
morse. Ikon adalah bentuk tanda ketika penanda dipersepsikan
sebagai menyerupai atau meniru petanda-nya, seperti potret, efek
suara dalam radio. Sedangkan indeks merupakan tanda ketika
penanda tidak arbitrer, tetapi berkaitan secara langsung dengan
salah satu cara, baik fisis atau kausal, dengan petanda-nya.
Keterkaitan ini dapat diamati atau ditarik kesimpulan darinya,
seperti tanda asap, ketukan pintu, rambu lalu lintas.
Jencks melihat bahwa ungkapan bahasa arsitektur
merupakan penyampaian pesan dalam bangunan, seperti halnya
nada lagu. Ungkapan bahasa arsitektur dapat disimak dari bentuk (
form), ruang (space), dan tata atur (order) dari karakteristik
desainnya. Bentuk, ruang dan tata atur dapat disebut dengan
penanda, yaitu materialisasi ruang dengan pemberian unsur
pelingkup dan dilihat melalui indera penglihatan secara
keseluruhan.
Dalam Sign, Symbol and Architecture, Jencks mengatakan
bahwa esensi tanda arsitektur adalah sebagai sifat dasar arsitektur
yang diibaratkan sebagai perempuan bionik, artinya dalam konsep
ruang, kesalingpenekanan antara yang dalam dan yang luar bersifat
transparan yang penciptaannya berhubungan dengan tiga-e, yaitu
energi, environment, ekologi, dan tiga–s, yaitu sintaksis, semantik,
dan seni pahat ( Jencks, 1980: 71-78 ).
Konsep semiotika arsitektur post-modern yang
dikembangkan Jencks adalah bentuk semiotik yang berkaitan
dengan makna dari berbagai hal. Makna tersebut diungkapkan
melalui bentuk, ritme, warna tekstur, dan sebagainya yang
dinamakan suprasegmen arsitektural dari berbagai komponen
arsitektural.
Charles Jencks mendasarkan tujuan semiotika dalam
pemaknaan sifat dasar arsitektur atau esensi arsitektur dengan
mendefinisikan secara elastis untuk membuat semua definisi
9. Siti Murdiati, Konsep Semiotik Charles Jenks…
33
menjadi benar, sehingga pengetahuan arsitektur pun menjadi lebih
pasti. Esensi arsitektur bagi Jencks adalah ‘ruang’, Raum, konsep
ruang, ke-saling-penekanan antara yang dalam dan yang luar, dan
belahan bentuk secara transparan fenomenal. Esensi arsitektur
adalah penciptaan-tempat identitas dan personalisasi. Arsitektur
tersusun dari kode-kode yang bersifat diskontinu, yang esensinya
adalah mengubah acuan (referent) dari signifikansinya, juga
kodenya ( ide, pola dan sosial yang semuanya dapat berubah) dan
satu kumpulan yang bervariasi dari kode-kode yang dapat
bergabung pada satu saat, sehingga membuat satu praktik arsitektur
dapat diketahui dan bersifat koheren (Jencks, 1980: 73).
Dengan kata lain, secara definitif historis ‘esensial’, tetapi
terbuka dibagian pinggirnya bagi kode-kode bahwa arsitektur
adalah penggunaan penanda formal untuk mengartikulasikan
petanda dengan menggunakan cara tertentu. Dengan demikian ia
mencakup bentuk, fungsi dan teknik (Jencks, 1980: 73-74).
F. Penutup
1. Pemikiran Jencks tentang arsitektur post-modern tidak bisa
dilepaskan dari kritikan atas arsitektur modern atau modern
akhir, baik menyangkut teknologi, penataan, bentuk murni,
pemaknaan dan kesadaran estetis.
2. Bagi Jencks arsitektur modern mewakili sebuah semiotika
single coding, seragam, simetris, universal. Sementara arsitektur
post-modern mewakili sebuah semiotika double coding, plural
lokal.
3. Semiotika arsitektur yang dikembangkan oleh Jencks sangat
dipengaruhi oleh dikotomi semiotika Saussuran dan trikotomi
semiotika Piercean. Dikotomi penanda-petanda, konotasi-
denotasi, langue-parole, sintagmatik-paradigmatik ikut
membentuk pemikiran semiotika Jencks. Pengaruh paling jelas
berada dalam kerangka trikotomi semiotika Piercean yang
bekerja dalam kerangka indeks, ikon, dan simbol, di samping
semantik, sintaktik, dan pragmatik.
-JF-
DAFTAR PUSTAKA
Asmara Yudha, 2001, Dari Kata Menuju Ruang Bentuk, Prima
Anugrah Abadi, Bandung
10. Jurnal Filsafat Vol.18, Nomor 1, April 2008
34
Alisyahbana,STA, 1992, Tantangan Postmodernisme, Jurnal
Filsafat, UNAS, Jakarta
Chandler, Daniel,2002, The Basic Semiotic, 11 New Fetter Lane,
London, EC4B4EE, 29 West 35 th, New York
Jencks, Charles, 1980, Late –Modern Architecture, Rizzoli,
Academy, London
------------------, 1980, Sign, Symbol and Architecture,
Architectural Assosiation School of Architecture and
University of California Los Angeles
------------------, 1984, The Language of Post Modern
Architecture, Rizzoli, New York
Klotz, Heinrich, 1988, The History of Postmodern Architecture,
Massachussets Institute of Technology, MTT, German
Kris Budiman, 1999, Kosa Semiotika, LkiS, Yogyakarta
Leach, Neil, 1996, Rethingking Architecture, A Reader in
Cultural Theory, London and New York
Prama, Gede, 1995, Post Modernisme, Matra, Februari
Sinar Tanudjaja, 1992, Wujud Arsitektur Sebagai Ungkapan
Makna Sosial Budaya Manusia, Universitas Atmajaya,
Yogyakarta
--------------, 1993, Arsitektur Modern, Tradisi-tradisi dan
Aliran-aliran serta Peranan Politik, Andi Offset,
Yogyakarta
--------------, 1998, Kerangka Kerja Makna di Dalam Arsitektur,
Universitas Atmajaya, Yogyakarta
Sumalyo, Yulianto, 1997, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX
dan XX ,Gadjah Mada University Press, Yogyakarta