Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
AUDIT TUJUAN
1. BAB 5
PROSES AUDIT
KELOMPOK SARANG HAEYO
• WIWIN ERFINA 0813010122
• DITA IKA PUTERI 0813010135
• ANNISA WINDA SARI 0813010138
2. TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
SAS I ( AU 110 ) menyatakan ,
Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor
independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran
, dalam sebuah hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi,
serta arus kas sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP).
Fokus pertama tertuju pada butir dari SAS I yang menekankan
penerbitan pendapat tentang laporan keuangan.Untuk perusahaan
publik, auditor juga menerbitkan suatu laporan tentang
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Auditor
mengumpulkan bukti untuk membuat kesimpulan apakah laporan
keuangan telah disajikan dengan wajar dan untuk menentukan
keefektifan pengendalian internal sesudah itu baru menerbitkan
laporan audit yang tepat.
3. Langkah – langkah mengembangkan tujuan audit
• Memahami tujuan dan tanggung jawab audit
• Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus
• Mengetahui asersi manajemen tentang laporan
keuangan
• Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas
transaksi, akun dan pengungkapan
• Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas
transaksi, akun, dan pengungkapan
4. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi
yang baik, mengadakan pengendalian intern yang memadai,
dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada
dipundak manajemen, bukan dipundak auditor.
Karena menjalankan bisnis sehari – hari , manajemen
perusahaan mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam
tentang transaksi perusahaan serta aktiva, kewajiban ,dan
ekuitas terkait ketimbang auditor. Sebaliknya , pengetahuan
auditor akan masalah ini serta pengendalian internal hanya
terbatas pada pengetahuan yang diperolehnya selama audit.
•
5. TANGGUNG JAWAB AUDITOR
SAS I ( AU 110 ) menyatakan ,
Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak
tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah satu saji
yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan atau
kecurangan.
Karena sifat bukti audit dan karakteristik auditor dapat
memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolut,bahwa salah
saji yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab
untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh
kepastian yang layak bahwa salah saji,apakan yang disebabkan oleh
kekeliruan ataupun kecurangan, yang tidak material bagi laporan
keuangan dapat dideteksi.
6. MENETAPKAN TUJUAN AUDIT
Para auditor melakukan audit atas laporan keuangan sengan
menggunakan pendekatan siklus, yaitu melakukan pengujian audit atas
transaksi – transaksi yang menghasilkan saldo akhir dan juga
melaksanakan pengujian audit atas saldo akun serta pengungkapan yang
terkait.
Untuk setiap kelas transaksi , beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi
sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi – transaksi
tersebut telah dicatat degan tepat.
Tujuan ini disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi.
Demikian pula, beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo
akun yang disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Kategori ketiga tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan, yang disebut tujuan
audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan.
7. ASERSI MANAJEMEN
Asersi manajemen ( management assertions ) adalah
representasu pernyataan yang tersirat atau diekspresikanoleh
manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan
yang terkait dalam laporan keuangan.
Asersi amnajemen berkaitan langsung dengan prinsip – prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP/PSAK ), karena asersi ini
merupakan bagian dari kriterian yang digunakan manajemen untuk
mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansi dalam laporan
keuangan.
SAS 106 ( AU 326 ) mengklasifikasikan asersi kedalam 3 kategori :
• Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yg
diaudit
• Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
• Asersi tentang penyajian dan pengungkapan.
8. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN
TRANSAKSI
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
mengikuti dan berhubungan erat dengan asersi
manajemen. Hal ini tidak mengejutka karena tanggung
jawab utama auditor adalah menetukan apakah asersi
manajemen tentang laporan keunagan dapat
dibenarkan.
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ini
dimaksudkan untuk memberikan kerangka kerja guna
membantu auditor mengumpulkan bukti auditor yang
cukup kompeten yang disyaratkan oleh standarpekerjaan
lapangan ketiga, dan memutuskan bukti audit yang tepat
yang harus dikumpulkanbagi kelas transaksi sesuai
dengan situasi penugasan audit.
•
9. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
serupa dengan tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi.
Tujuan – tujuan itu juga mengikuti asersi
manajemen dan memberikan kerangka kerja
guna membantu auditor mengumpulkan bukti
yang mencukupi berkaitan dengan saldo akun,
juga ada tujuan audit umum dan khusus
berkaitan dengan saldo
10. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan biasanya identik dengan asersi manajemen untuk
penyajian dan pengungkapan yang telah di bahas sebelumnya.
Konsep yang sama, yang diterapkan pada tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo , juga berlaku untuk tujuan audit yang
berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan.
BAGAIMANA TUJUAN AUDIT DIPENUHI
Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti
harus dikumpulkan untuk memenuhi tujuan tersebut pada setiap
audit. Untuk melakukan hal ini, auditor mengikuti suatu proses
audit, yaitu metodologi yang telah didefenisikan baik untuk menata
audit guna memastikan bahwa bukti yang diperoleh sudah
mencukupi serta tepat, dan bahwa tujuan audit yang diisyaratkan
sudah ditetapkan dan dipenuhi. Jika klien merupakan sebuah
perusahaan publik, auditor juga harus membuat rencana untuk
memenuhi tujuan – tujuan yang berkaitan dengan pelaporan
tentang keefektifan pengendalian internal atas pelaporan
keuangan.
•