1. AUDITORS’ RESPONSIBILITIES AND REPORTS
(AUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN TANGGUNG
JAWAB AUDITOR)
I. Hubungan Antara Akuntansi Dan Auditing
PELAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI AUDITING
Berpedoman Pada GAAP Berpedoman Pada GAAS
Tanggung Jawab Manajemen Tanggung Jawab Auditor
Menganalisis bukti dan transaksi Memahami bisnis dan industri
klien
Mengukur dan mencatat data memperoleh dan mengevaluasi
transaksi bukti yang berkaitan dengan
keuangan
Mengelompokkan dan Membuktikan laporan disajikan
mengikhtisarkan data yang secara wajar sesuai dengan
dicatat GAAP
Mengevaluasi kewajaran Menyatakan pendapat dalam
laporan audit
Menyusun laporan keuangan Mengirimkan laporan audit
sesuai GAAP kepada klien
Mengirimkan laporan keuangan Mengirimkan rekomendasi yang
dan laporan auditor kepada para memiliki nilai tambah kepada
pemegang saham setiap tahun manajemen dan dewan direksi
1|Page
2. II. Menyebutkan Kondisi Yang Menciptakan Permintaan Atas Audit Laporan
Keuangan, Serta Manfaat Dan Keterbatasannya.
Ada 4 kondisi yang mengharuskan dilakukannya audit independen atas laporan
keuangan :
1. Pertentangan Kepentingan (Conflict Of Interest)
Pertentangan kepentingan yang dimaksudkan disini berupa kepentingan
actual maupun potensial yang berujung kekhawatiran atas laporan keuangan
yang disusun menjadi bias untuk kepentingan manajemen. Oleh karena itu, para
pengguna mencari keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi
tersebut telah : (1) bebas dari bias untuk kepentingan manajemen (2) netral
untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna.
2. Konsekuensi (consequence)
Para pengguna laporan keuangan menginginkan laporan keuangan yang
memuat sebanyak mungkin data yang relevan. Kebutuhan ini diakui oleh
persyaratan pengungkapan ekstensif yang ditetapkan oleh SEC atas perusahaan-
perusahaan yang berada dibawah yurisdiksinya.
3. Kompleksitas (complexity)
Kompleksitas disini dimaksudkan untuk meminimalkan risiko salah
interpretasi dan risiko timbulnya kesalahan yang tidak disengaja.
4. Keterpencilan (remoteness)
Para pengguna laporan akan mengandalkan laporan auditor internal
untuk memenuhi kebutuhan. Kondisi ini dilakukan karena adanya anggapan
ketidakpraktisan pada laporan keuangan.
III. Hubungan Auditor Dengan Dewan Direksi, Komite Audit, dan Kelompok
Penting Lainnya.
Manajemen
Dalam konteks auditing, manajemen menunjuk para pejabat perusahaan,
pengawas, dan personel kunci sebagai supervisor. Oleh karena itu diperlukan
hubungan baik satu sama lain untuk saling mempercayai dan menghargai.
Dalam hal ini digunakan pendekatan tipikal yang harus dilakukan auditor
terhadap asersi manajemen yang disebut sebagai keraguan professional,
2|Page
3. artinya bahwa auditor tidak boleh mempercayai ataupun menerima begitu saja
tanpa meneliti kebenarannya.
Dewan Direksi Dan Komite Audit
Hubungan auditor dengan direktur sebagian besar tergantung pada
komposisi dewan itu sendiri. Ketika dewan terdiri dari sejumlah anggota yang
berasal dari luar perusahaan, komite audit yang ditunjuk terutama terdiri dari
anggota yang berasal dari luar dewan, dapat bertindak sebagai penghubung
antara auditor dan manajemen.
Auditor Internal
Manajemen dapat meminta auditor independen untuk me-review
kegiatan auditor internal yang telah direncanakan untuk tahun berjalan serta
melaporkan mutu kerja mereka, selain itu auditor independen juga memiliki
kepentingan langsung dengan pekerjaan auditor internal yang berkaitan dengan
struktur pengendalian intern klien.
Pemegang Saham
Para pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan yang
telah di audit sebagai keyakinan bahwa manajemen telah melakukan tugas
yang penuh tanggung jawab.
IV. Menyebutkan 10 Standar Auditing Yang Berlaku Umum
Sepuluh Standar auditing ini telah disetujui oleh para anggota AICPA
(American Institute of Certified Public Accountants) pada akhir tahun 1940-an
yang diberkaskan dalam SAS (Statements on Auditing Standarts).
Standar-standar ini dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Standar Umum
Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian
dalam pelatihan teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
Dalam semua hal yang berkaitan dengan perikatan, auditor harus senantiasa
menjaga sikap mental independen.
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib
menggunaan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
3|Page
4. 2. Standar Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan harus direncanakan dengan matang dan apabila digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya.
Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh
agar dapat merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang akan dilakukan.
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
observasi, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar Pelaporan
Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Laporan auditor harus menunjukkan keadaan dimana prinsip akuntansi tidak
diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada
periode sebelumnya.
Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara menyeluruh, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian
tidak dapat diberikan beserta alasannya.
V. Menjelaskan Beberapa Tanggung Jawab Auditor Yang Diterapkan
Pada Tahap Penyelesaian Audit
Tanggung jawab untuk mendeteksi kecurangan.
Tanggung jawab untuk melaporkan kecurangan.
Tanggung jawab untuk mendeteksi tindakan melanggar hukum yang dilakukan
klien.
Tanggung jawab untuk melaporkan tindakan melanggar hukum.
4|Page
5. VI. Menyusun Laporan Standar Auditor Serta Menjelaskan Elemen-
Elemen Dasarnya
Laporan standar auditor yang lazim diterbitkan memuat pendapat wajar
tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang menyatakan bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Penyusunan laporan standar auditor ditetapkan pada tahun 1988 dengan
menerbitkan SAS No. 58 , Reports on Audited Financial Statements (AU 508).
Elemen Dasar Laporan Standar Auditor Yaitu :
Judul laporan
Alamat
Paragrap pendahuluan
Paragrap ruang lingkup audit
Paragrap pendapat
Tanda tangan kantor akuntan public
Tanggal laporan
VII. Memahami Elemen Dasar Dari Laporan Standar Auditor Pada
Control Internal Atas Laporan Keuangan
pada laporan standar auditor terdapat paragraph pendapat yang
menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian karena laporan
keuangan telah sesuai dengan GAAP. Namun ada beberapa kondisi
yang mengharuskan auditor menambahkan paragraph penjelasan
(explanatory paragraph ).
Misalnya, sebuah entitas memilih untuk mengubah prinsip-
prinsip akuntansi, misalnya perubahan metode penyusutan maka
pedoman yang harus diikuti adalah APB opinion no. 20 yang
mengharuskan entitas memberikan alasan atas peubahan tersebut.
5|Page
6. Paragraph penjelasan sebaiknya tetap ditambahkan auditor
sebagai tambahan laporan standar untuk menarik perhatian pembaca
tentang adanya kondisi ini.
6|Page