REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
IJARAH DAN IMBT
1.
2.
3. Ijarah adalah akad pemindahan
manfaat / hak guna atas barang
/jasa,
melalui
pembayaran
sewa/upah tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas
barang itu sendiri. Bila digunakan
untuk mendapatkan manfaat
barang maka disebut dengan
sewa-menyewa
dan
apabila
digunakan
untuk
mengambil
manfaat tenaga kerja maka
disebut upah-mengupah.
4. Al- Qur’an : Q.S. Al- Baqarah 2 : 233
yang artinya :
“Dan, Jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, tidak dosa
bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut, …
“.
Ayat lainnya : Az – Zukhruf (43): 32, alQashash (28) : 26,
5. Hadits Riwayat Ibnu Majjah dari Inbu
Umar, bahwa Nabi bersabda :
“ Berilah upah pekerja sebelum
kering keringatnya “
Hadits Riwayat Abd Ar-Razaq dari
Abu Hurairah, Nabi bersabda :
“ Barang siapa memperkerjakan
pekerja, beritahukanlah upahnya”.
DAN MASIH BANYAK HADITS LAINNYA
YANG MEMBAHAS TENTANG IJARAH
6.
Sighat Ijarah, yaitu ijab dan qabul
berupa pernyataan dari kedua
belah
pihak
yan
berakad
(berkontrak), baik secara verbal
ataupun dalam bentuk lain.
Pihak-pihak yang berakad : terdiri
atas pemberi sewa/pemberi jasa
dan penyewa/pengguna jasa.
Objek akad Ijarah : (1). Manfaat
barang dan sewa, (2). Manfaat jasa
dan upah.
7.
Objek ijarah adalah manfaat dari
penggunaan barang atau jasa.
Manfaat barang atau jasa harus
bisa dinilai dan dapat dilaksanakan
dalam kontrak.
Manfaat barang atau jasa harus
yang bersifat dibolehkan (tidak
diharamkan).
Kesanggupan memenuhi manfaat
harus nyata dan sesuai dengan
syariah.
8.
Manfaat harus dikenali secara
spesifik sedemikian rupa untuk
menghilangkan
jahalah
(ketidaktahuan)
yang
akan
mengakibatkan sengketa.
Spesifikasi manfaat harus dinyatakan
dengan jelas, termasuk jangka
waktunya. Bisa jua dikenali dengan
spesifikasi atau identifikasi fisik.
Sewa atau upah adalah suatu yang
dijanjikan dan dibayar nasabah
kepada LKS sebagai pembayaran
manfaat. Sesuatu yang dapat
dijadikan harga dalam jual beli
dapat pula dijadikan sewa atau
upah dalam ijarah.
9.
Pembayaran upah atau sewa dapat
berbentuk jasa (manfaat lain) dari
jenis yang sama dari objek kontrak.
Kelenturan
(flexibility)
dalam
menentukan sewa atau upah dapat
diwujudkan dalam ukuran waktu,
tempat, dan jarak.
11.
Membayar sewa atau upah dan
bertanggung jawab untuk menjaga
keutuhan
barang
serta
menggunakannya sesuai dengan
kontrak.
Menanggung biaya pemeliharaan
barang yang bersifat ringan (tidak
materiil)
Jika barang yang disewakan rusak,
bukan karena pelanggaran dari
penggunaan yang dibolehkan, juga
bukan
karena
kelalaian
pihak
penerima
manfaat
dalam
menjaganya, ia tidak bertanggung
jawab atas kerusakan tersebut.
12. Pembiayaan Umroh pada
Bank Muamalat Indonesia
(Biro Perjalanan)
Pembiayaan investasi pada
Bank Muamalat Indonesia
(Penyewaan tempat usaha,
peralatan investasi (mesin,
kendaraan, alat berat, dll)
Pembiayaan pendidikan
Pembiayaan kesehatan
13.
14.
15.
16. IMBT adalah perpaduan antara
akad jual beli dan akad sewa
dengan
janji
(wa’ad)
perpindahan
kepemilikan
objek sewa kepada penyewa
(Musta’jir) pada saat tertentu.
Pemindahan
objek
ijarah
tersebut
dapat
dilakukan
apabila pembayaran sewa
telah selesai dan objek sewa
telah dikembalikan kepada
pemberi sewa (Muajjir)
17. Semua rukun dan syarat yang
berlaku dalam akad ijarah
maka berlaku pula dalam
akad IMBT
Perjanjian untuk melakukan
akad IMBT harus disepakati
ketika
akad
ijarah
ditandatangani
Hak dan kewajiban setiap
pihak harus dijelaskan dalam
akad.
18. Pihak yang melakukan IMBT,
harus
melaksanakan
akad
ijarah terlebih dahulu. Akad
pemindahan kepemilikan, baik
dengan jual beli maupun
hibah, hanya dapat dilakukan
setelah masa ijarah selesai.
Janji pemindahan kepemilikan
yang telah disepakati di awal
akad ijarah adalah wa’ad,
yang
hukumnya
tidak
mengikat. Apabila janji itu ingin
dilaksanakan, maka harus ada
akad pemindahan kepemilikan
yang dilakukan setelah masa
Ijarah selesai.
19.
Penjualan, dimana harga harus
disepakati kedua belah pihak
sebelum akad penjualan, namun
pelaksanaan penjualan dapat
dilakukan sebelum akad berakhir,
setelah akad berakhir, atau
penjualan secara bertahap sesuai
dengan janji pemberi sewa.
Hibah
(Pemberian),
pilihan
untuk menghibahkan barang
diakhir masa sewa biasanya
diambil
bila
kemapuan
financial
penyewa
untuk
membayar sewa relative lebih
besar.
20. Pembiayaan
dengan
menggunakan akad IMBT
banyak
diterapkan
diperbankan
Syariah
karena pembukuan yang
besifat
sederhana
dan
bank juga tidak direpotkan
dalam mengurus aset.
Contoh : KPR iB di bank
syariah, dll.