SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PERJANJIAN SEWA-MENYEWA 
ERDWIN WICAKSONO 
RIZQY PARATAMA PUTRA 
TRI HADI PURBAS 
ZANNUAR PUSDIKA E. A. 
M. IQBAL ASSEGAF 
READYTYA AJI 
DYAH EKAWATI. K.E
Dasar Hukum Perjanjian Sewa 
Menyewa 
Perjanian sewa menyewa termuat 
dalam Buku III Pasal 1458-1600 
KUHPerdata
Pengertian Sewa Menyewa 
Sewa menyewa adalah suatu perjanjian, 
dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya 
untuk memberikan kenikmatan suatu barang 
kepada pihak lain selama waktu tertentu, dengan 
pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh 
pihak yang terakhir itu (Pasal 1548 KUHPerdata).
Lanjutan..... 
Pengertian lain mengenai sewa menyewa 
dikemukakan oleh Algra (1983 : 199) sebagai 
persetujuan untuk pemakaian sementara suatu 
benda, baik bergerak maupun tidak bergerak, 
dengan pembayaran suatu harga tertentu.
Berdasarkan uraian pengertian mengenai 
sewa menyewa tersebut di atas maka dapat 
ditarik unsur-unsur sebagai berikut : 
1) Adanya pihak yang menyewakan dan pihak penyewa, 
2) Adanya konsensus antara kedua belah pihak, 
3) Adanya objek sewa menyewa, yaitu barang, baik bergerak 
maupun tidak bergerak, 
4) Adanya kewajiban dari pihak yang menyewakan untuk 
menyerahkan kenikmatan kepada pihak penyewa atas suatu 
benda, 
5) Adanya kewajiban dari penyewa untuk menyerahkan uang 
pembayaran kepada pihak yang menyewakan.
Subjek dan Objek Sewa 
Menyewa 
Subjek atau pihak yang terlibat dalam 
perjanjian sewa menyewa adalah pihak yang 
menyewakan dan pihak penyewa. Pihak yang 
menyewakan adalah orang atau badan hukum 
yang menyewakan barang atau benda kepada 
pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa 
adalah orang atau badan hukum yang menyewa 
barang atau benda dari pihak yang menyewakan.
Lanjutan..... 
Objek dalam perjanjian sewa menyewa adalah 
barang atau benda, dengan syarat barang atau 
benda yang disewakan adalah barang yang halal, 
artinya tidak bertentangan dengan undang-undang, 
ketertiban, dan kesusilaan.
Bentuk dan Substansi Perjanjian Sewa 
Menyewa 
KUHPerdata tidak menentukan secara tegas 
tentang bentuk perjanjian sewa menyewa yang 
dibuat oleh para pihak. Perjanjian sewa menyewa 
dapat dibuat dalam bentuk tertulis maupun lisan. 
Dalam praktik, perjanjian sewa menyewa 
misalnya seperti bangunan/tanah dibuat dalam 
bentuk tertulis dan isi perjanjian telah 
dirumuskan oleh para pihak dan/atau notaris.
Adapun substansi perjanjian sewa 
menyewa minimal memuat hal-hal sebagai 
berikut : 
1) Tanggal dibuatnya perjanjian sewa 
menyewa, 
2) Subjek hukum, yaitu para pihak yang 
terlibat dalam perjanjian sewa menyewa, 
3) Objek yang disewakan, 
4) Jangka waktu sewa,
Lanjutan..... 
5) Besarnya uang sewa, 
6) Hak dan kewajiban masing-masing pihak 
dalam perjanjian tersebut, 
7) Dapat juga ditambahkan mengenai 
berakhirnya kontrak dan denda.
Terjadinya Perjanjian Sewa 
Menyewa 
Menetapkan kapan saat lahirnya perjanjian 
mempunyai arti penting bagi : 
1. kesempatan penarikan kembali penawaran; 
2. penentuan resiko; 
3. saat mulai dihitungnya jangka waktu kadaluwarsa; 
4. menentukan tempat terjadinya perjanjian.
Berdasarkan Pasal 1320 jo 1338 ayat (1) 
BW/KUHPerdata dikenal adanya asas konsensual, 
yang dimaksud adalah bahwa perjanjian/kontrak 
lahir pada saat terjadinya konsensus/sepakat dari 
para pihak pembuat kontrak terhadap obyek yang 
diperjanjikan.
Menurut Ahli 
Mariam Darus Badrulzaman melukiskan 
pengertian sepakat sebagai pernyataan kehendak 
yang disetujui (overeenstemende wilsverklaring) 
antar pihak-pihak. Pernyataan pihak yang 
menawarkan dinamakan tawaran (offerte). 
Pernyataan pihak yang menerima penawaran 
dinamakan akseptasi (acceptatie).
Kesimpulan 
Jadi pertemuan kehendak dari pihak yang 
menawarkan dan kehendak dari pihak yang 
akeptasi itulah yang disebut sepakat dan itu yang 
menimbulkan/melahirkan kontrak/perjanjian.
Teori 
Menentukan Saat Lahirnya Kontrak 
a) Teori Pernyataan (Uitings Theorie) 
Menurut teori ini, kontrak telah ada/lahir pada 
saat atas suatu penawaran telah ditulis surat jawaban 
penerimaan. Dengan kata lain kontrak itu ada pada 
saat pihak lain menyatakan penerimaan/akseptasinya. 
b) Teori Pengiriman (Verzending Theori). 
Menurut teori ini saat pengiriman jawaban 
akseptasi adalah saat lahirnya kontrak. Tanggal cap pos 
dapat dipakai sebagai patokan tanggal lahirnya 
kontrak.
c) Teori Pengetahuan (Vernemingstheorie). 
Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada 
saat jawaban akseptasi diketahui isinya oleh pihak 
yang menawarkan. 
d) Teori penerimaan (Ontvangtheorie). 
Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada 
saat diterimanya jawaban, tak peduli apakah surat 
tersebut dibuka atau dibiarkan tidak dibuka. Yang 
pokok adalah saat surat tersebut sampai pada 
alamat si penerima surat itulah yang dipakai 
sebagai patokan saat lahirnya kontrak.
Hak dan Kewajiban 
Hak dan Kewajiban Pihak Yang Menyewakan 
Hak dari pihak yang menyewakan adalah 
menerima harga sewa yang telah ditentukan, 
sedangkan kewajibannya adalah sebagai berikut 
(perhatikan Pasal 1551-1552 KUHPerdata) : 
1. Barang yang disewakan harus diserahkan dalam 
keadaan baik,
Lanjutan..... 
2) Barang yang disewakan harus terus dijaga baik-baik dan yang 
rusak wajib diperbaiki (apabila hal tersebut menjadi 
tanggung jawabnya), 
3) Menjamin terhadap penyewa untuk dapat memakai dan 
menggunakan barang yang disewa dengan aman selama 
berlaku perjanjian sewa menyewa, 
4) Menanggung segala kekurangan pada benda yang 
disewakan, yaitu kekurangan-kekurangan yang dapat 
menghalang-halangi pemakaian benda itu, walaupun ia sejak 
berlakunya perjanjian itu tidak mengetahui adanya 
kekurangan atau cacat tersebut.
Hak dan Kewajiban Penyewa 
Hak dari penyewa adalah menerima barang yang 
disewakan dalam keadaan baik, sedangkan 
kewajibannya adalah sebagai berikut (perhatikan Pasal 
1560-1566 KUHPerdata) : 
1. Barang yang disewakan harus diserahkan dalam 
keadaan baik 
2. Tidak diperkenankan mengubah tujuan barang yang 
disewakan,
3. Mengganti kerugian apabila terjadi kerusakan yang disebabkan 
oleh penyewa sendiri, atau oleh orang-orang yang diam di dalam 
rumah yang disewa, 
4. Mengembalikan barang yang disewa dalam keadaan semua ketika 
perjanjian sewa menyewa tersebut telah habis waktunya, 
5. Menjaga barang yang disewa sebagai tuan rumah yang 
bertanggung jawab, 
6. Tidak boleh menyewakan lagi barang sewaannya kepada orang 
lain. Apabila telah ditentukan demikian, dan ketentuan tersebut 
dilanggar, maka perjanjian dapat dibubarkan dan penyewa dapat 
dituntut mengganti perongkosan, kerugian, serta bunga.
Risiko Atas Musnahnya Barang 
Risiko yaitu kewajiban seseorang untuk 
memikul suatu kerugian, jikalau ada kejadian di 
luar kemampuan salah satu pihak yang menimpa 
benda yang menjadi objek perjanjian. Musnah atas 
barang atau benda yang menjadi objek sewa 
menyewa dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, 
yaitu musnah secara total dan musnah sebagian 
dari objek sewa (perhatikan ketentuan Pasal 1553 
KUHPerdata).
 Jika barang yang disewakan oleh penyewa itu musnah secara 
keseluruhan di luar kesalahannya pada masa sewa, perjanjian sewa 
menyewa itu gugur demi hukum dan yang menanggung risiko atas 
musnahnya barang tersebut adalah pihak yang menyewakan. Artinya, 
pihak yang menyewakan yang akan memperbaiki dan menanggung 
segala kerugiannya. 
 Jika barang yang disewa hanya sebagian yang musnah maka penyewa 
dapat memilih menurut keadaan, akan meminta pengurangan harga 
sewa atau akan meminta pembatalan perjanjian sewa menyewa. Pada 
dasarnya, pihak penyewa dapat menuntut kedua hal tersebut, namun 
tidak dapat menuntut pembayaran ganti kerugian kepada pihak yang 
menyewakan.
Mengulang Sewakan Objek Sewa- 
Menyewa 
Pasal 1559 ayat (1) melarang si penyewa untuk 
mempersewakan lagi barang yang disewanya 
kepada pihak ketiga. Si penyewa terikat pada 
larangan untuk tidak mempersewakan lagi kepada 
orang lain, jika hal tersebut tidak ada dalam 
perjanjian sewa-menyewa, si penyewa boleh 
mempersewakan lagi. Kalau begitu dapat ditarik 
kesimpulan bahwa mengulang sewakan barang 
yang disewa adalah boleh, jika hal itu secara tegas 
diperbolehkan dalam perjanjian.
Pembatalan Sewa-Menyewa 
Jika si penyewa sampai berbuat apa yang 
dilarang itu, maka pihak yang menyewakan dapat 
minta pembatalan perjanjian sewanya dengan 
disertai pembayaran kerugian. Sedangkan pihak 
yang menyewakan, setelah dilakukannya 
pembatalan itu, tidak diwajibkan mentaati 
perjanjian ulang sewa dengan pihak ketiga tersebut.
Berakhirnya Sewa-Menyewa 
Sewa-menyewa akan berakhir jika: 
1. Berakhirnya sesuai dengan batas waktu yang ditentukan 
secara tertulis (Pasal 1576 KUHPerdata). Sewa-menyewa 
dengan sendirinya berakhir sesuai dengan batas waktu yang 
telah ditentukan para pihak; 
2. Sewa-menyewa yang berakhir dalam waktu tertentu yang 
diperjanjikan secara lisan, perjanjian seperti ini tidak 
berakhir tepat pada waktu yang diperjanjikan melainkan 
setelah adanya pemberitahuan dari salah satu pihak tentang 
kehendak mengakhiri sewa-menyewa;
Lanjutan.... 
3. Pengakhiran sewa-menyewa baik tertulis 
maupun dengan lisan yang tidak ditentukan 
batas waktu berakhirnya. Penghentian dan 
berakhirnya sewa-menyewa berjalan sampai 
pada saat yang dianggap pantas oleh kedua 
belah pihak; 
4. Ketentuan khusus pengakhiran sewa-menyewa.
Contoh Kasus Sewa-Menyewa 
Penyelesaian Kasus Sewa Menyewa Rumah 
Apabila penyewa dalam batas jangka waktu 
perjanjian tidak mau pergi dari rumah yang 
disewa dan juga tidak mau memenuhi kewajiban 
bayar sewa rumah, bagaimana cara 
penyelesaiannya secara hukum?
• Menurut Pasal 1267 KUHPerdata, ada beberapa 
hal yang dapat dilakukan untuk menggugat atau 
menuntut dari pihak yang wanprestasi, yaitu: 
1. Pemenuhan perikatan, artinya Anda bisa 
menuntut agar penyewa membayar utangnya 
terhadap anda dan mengembalikan rumah 
tersebut kepada Anda; 
2. Pemenuhan perikatan dengan ganti kerugian; 
3. Ganti kerugian. 
4. Pembatalan perjanjian. 
5. Pembatalan perjanjian dengan ganti kerugian.
Perjanjian Sewa-Menyewa

More Related Content

What's hot

Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
Nasria Ika
 
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewaAspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
Leks&Co
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Daniel_Alfaruqi
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Din Haidiati
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
Lisa SYP
 

What's hot (20)

Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewaAspek hukum perjanjian sewa menyewa
Aspek hukum perjanjian sewa menyewa
 
Perancangan kontrak
Perancangan kontrakPerancangan kontrak
Perancangan kontrak
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
Ppt surat kuasa
Ppt surat kuasaPpt surat kuasa
Ppt surat kuasa
 
Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 

Similar to Perjanjian Sewa-Menyewa

Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewaPresentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Universitas Kristen Maranatha
 
Perjanjian Penitipan.pptx
Perjanjian Penitipan.pptxPerjanjian Penitipan.pptx
Perjanjian Penitipan.pptx
RIDHOYANSAH
 
Akutansi Ijarah & Akutansi Wadiah.pptx
Akutansi Ijarah & Akutansi Wadiah.pptxAkutansi Ijarah & Akutansi Wadiah.pptx
Akutansi Ijarah & Akutansi Wadiah.pptx
Adi211
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aprinsya Panjaitan
 
Studi komparatif ketentuan the united nations convention on contracts for the...
Studi komparatif ketentuan the united nations convention on contracts for the...Studi komparatif ketentuan the united nations convention on contracts for the...
Studi komparatif ketentuan the united nations convention on contracts for the...
rickoastroady
 

Similar to Perjanjian Sewa-Menyewa (20)

Materi Sesi 7.pptx
Materi Sesi 7.pptxMateri Sesi 7.pptx
Materi Sesi 7.pptx
 
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewaPresentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
Presentasi hukum perikatan bab 7 KUH Perdata sewa menyewa
 
MACAM-MACAM PERJANJIAN
MACAM-MACAM PERJANJIANMACAM-MACAM PERJANJIAN
MACAM-MACAM PERJANJIAN
 
PART 9 IJARAH & JU’ALAH.pptx
PART 9 IJARAH & JU’ALAH.pptxPART 9 IJARAH & JU’ALAH.pptx
PART 9 IJARAH & JU’ALAH.pptx
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
IJARAH
IJARAH IJARAH
IJARAH
 
3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt
 
Perjanjian Penitipan.pptx
Perjanjian Penitipan.pptxPerjanjian Penitipan.pptx
Perjanjian Penitipan.pptx
 
Akutansi Ijarah & Akutansi Wadiah.pptx
Akutansi Ijarah & Akutansi Wadiah.pptxAkutansi Ijarah & Akutansi Wadiah.pptx
Akutansi Ijarah & Akutansi Wadiah.pptx
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Prinsip ijarah pada perbankan syariah
Prinsip ijarah pada perbankan syariahPrinsip ijarah pada perbankan syariah
Prinsip ijarah pada perbankan syariah
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
 
profdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptxprofdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptx
 
Hipotek
HipotekHipotek
Hipotek
 
Studi komparatif ketentuan the united nations convention on contracts for the...
Studi komparatif ketentuan the united nations convention on contracts for the...Studi komparatif ketentuan the united nations convention on contracts for the...
Studi komparatif ketentuan the united nations convention on contracts for the...
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominat
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 

More from Rizqy Putra (8)

Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
 
Akhlak dan Pembinaan Diri
Akhlak dan Pembinaan DiriAkhlak dan Pembinaan Diri
Akhlak dan Pembinaan Diri
 
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi Islam
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi IslamPresentasi Hukum, HAM dan Demokrasi Islam
Presentasi Hukum, HAM dan Demokrasi Islam
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
Presentasi TIK perangkat instalasi warnet
Presentasi TIK perangkat instalasi warnetPresentasi TIK perangkat instalasi warnet
Presentasi TIK perangkat instalasi warnet
 
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)
Presentasi Pend. Kwarganegaraan (Pkn)
 
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)
Direct & indirect speech (rizqy pratama .p)
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 

Perjanjian Sewa-Menyewa

  • 1. PERJANJIAN SEWA-MENYEWA ERDWIN WICAKSONO RIZQY PARATAMA PUTRA TRI HADI PURBAS ZANNUAR PUSDIKA E. A. M. IQBAL ASSEGAF READYTYA AJI DYAH EKAWATI. K.E
  • 2. Dasar Hukum Perjanjian Sewa Menyewa Perjanian sewa menyewa termuat dalam Buku III Pasal 1458-1600 KUHPerdata
  • 3. Pengertian Sewa Menyewa Sewa menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak yang terakhir itu (Pasal 1548 KUHPerdata).
  • 4. Lanjutan..... Pengertian lain mengenai sewa menyewa dikemukakan oleh Algra (1983 : 199) sebagai persetujuan untuk pemakaian sementara suatu benda, baik bergerak maupun tidak bergerak, dengan pembayaran suatu harga tertentu.
  • 5. Berdasarkan uraian pengertian mengenai sewa menyewa tersebut di atas maka dapat ditarik unsur-unsur sebagai berikut : 1) Adanya pihak yang menyewakan dan pihak penyewa, 2) Adanya konsensus antara kedua belah pihak, 3) Adanya objek sewa menyewa, yaitu barang, baik bergerak maupun tidak bergerak, 4) Adanya kewajiban dari pihak yang menyewakan untuk menyerahkan kenikmatan kepada pihak penyewa atas suatu benda, 5) Adanya kewajiban dari penyewa untuk menyerahkan uang pembayaran kepada pihak yang menyewakan.
  • 6. Subjek dan Objek Sewa Menyewa Subjek atau pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa menyewa adalah pihak yang menyewakan dan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang menyewakan barang atau benda kepada pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa adalah orang atau badan hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak yang menyewakan.
  • 7. Lanjutan..... Objek dalam perjanjian sewa menyewa adalah barang atau benda, dengan syarat barang atau benda yang disewakan adalah barang yang halal, artinya tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban, dan kesusilaan.
  • 8. Bentuk dan Substansi Perjanjian Sewa Menyewa KUHPerdata tidak menentukan secara tegas tentang bentuk perjanjian sewa menyewa yang dibuat oleh para pihak. Perjanjian sewa menyewa dapat dibuat dalam bentuk tertulis maupun lisan. Dalam praktik, perjanjian sewa menyewa misalnya seperti bangunan/tanah dibuat dalam bentuk tertulis dan isi perjanjian telah dirumuskan oleh para pihak dan/atau notaris.
  • 9. Adapun substansi perjanjian sewa menyewa minimal memuat hal-hal sebagai berikut : 1) Tanggal dibuatnya perjanjian sewa menyewa, 2) Subjek hukum, yaitu para pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa menyewa, 3) Objek yang disewakan, 4) Jangka waktu sewa,
  • 10. Lanjutan..... 5) Besarnya uang sewa, 6) Hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam perjanjian tersebut, 7) Dapat juga ditambahkan mengenai berakhirnya kontrak dan denda.
  • 11. Terjadinya Perjanjian Sewa Menyewa Menetapkan kapan saat lahirnya perjanjian mempunyai arti penting bagi : 1. kesempatan penarikan kembali penawaran; 2. penentuan resiko; 3. saat mulai dihitungnya jangka waktu kadaluwarsa; 4. menentukan tempat terjadinya perjanjian.
  • 12. Berdasarkan Pasal 1320 jo 1338 ayat (1) BW/KUHPerdata dikenal adanya asas konsensual, yang dimaksud adalah bahwa perjanjian/kontrak lahir pada saat terjadinya konsensus/sepakat dari para pihak pembuat kontrak terhadap obyek yang diperjanjikan.
  • 13. Menurut Ahli Mariam Darus Badrulzaman melukiskan pengertian sepakat sebagai pernyataan kehendak yang disetujui (overeenstemende wilsverklaring) antar pihak-pihak. Pernyataan pihak yang menawarkan dinamakan tawaran (offerte). Pernyataan pihak yang menerima penawaran dinamakan akseptasi (acceptatie).
  • 14. Kesimpulan Jadi pertemuan kehendak dari pihak yang menawarkan dan kehendak dari pihak yang akeptasi itulah yang disebut sepakat dan itu yang menimbulkan/melahirkan kontrak/perjanjian.
  • 15. Teori Menentukan Saat Lahirnya Kontrak a) Teori Pernyataan (Uitings Theorie) Menurut teori ini, kontrak telah ada/lahir pada saat atas suatu penawaran telah ditulis surat jawaban penerimaan. Dengan kata lain kontrak itu ada pada saat pihak lain menyatakan penerimaan/akseptasinya. b) Teori Pengiriman (Verzending Theori). Menurut teori ini saat pengiriman jawaban akseptasi adalah saat lahirnya kontrak. Tanggal cap pos dapat dipakai sebagai patokan tanggal lahirnya kontrak.
  • 16. c) Teori Pengetahuan (Vernemingstheorie). Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada saat jawaban akseptasi diketahui isinya oleh pihak yang menawarkan. d) Teori penerimaan (Ontvangtheorie). Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada saat diterimanya jawaban, tak peduli apakah surat tersebut dibuka atau dibiarkan tidak dibuka. Yang pokok adalah saat surat tersebut sampai pada alamat si penerima surat itulah yang dipakai sebagai patokan saat lahirnya kontrak.
  • 17. Hak dan Kewajiban Hak dan Kewajiban Pihak Yang Menyewakan Hak dari pihak yang menyewakan adalah menerima harga sewa yang telah ditentukan, sedangkan kewajibannya adalah sebagai berikut (perhatikan Pasal 1551-1552 KUHPerdata) : 1. Barang yang disewakan harus diserahkan dalam keadaan baik,
  • 18. Lanjutan..... 2) Barang yang disewakan harus terus dijaga baik-baik dan yang rusak wajib diperbaiki (apabila hal tersebut menjadi tanggung jawabnya), 3) Menjamin terhadap penyewa untuk dapat memakai dan menggunakan barang yang disewa dengan aman selama berlaku perjanjian sewa menyewa, 4) Menanggung segala kekurangan pada benda yang disewakan, yaitu kekurangan-kekurangan yang dapat menghalang-halangi pemakaian benda itu, walaupun ia sejak berlakunya perjanjian itu tidak mengetahui adanya kekurangan atau cacat tersebut.
  • 19. Hak dan Kewajiban Penyewa Hak dari penyewa adalah menerima barang yang disewakan dalam keadaan baik, sedangkan kewajibannya adalah sebagai berikut (perhatikan Pasal 1560-1566 KUHPerdata) : 1. Barang yang disewakan harus diserahkan dalam keadaan baik 2. Tidak diperkenankan mengubah tujuan barang yang disewakan,
  • 20. 3. Mengganti kerugian apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh penyewa sendiri, atau oleh orang-orang yang diam di dalam rumah yang disewa, 4. Mengembalikan barang yang disewa dalam keadaan semua ketika perjanjian sewa menyewa tersebut telah habis waktunya, 5. Menjaga barang yang disewa sebagai tuan rumah yang bertanggung jawab, 6. Tidak boleh menyewakan lagi barang sewaannya kepada orang lain. Apabila telah ditentukan demikian, dan ketentuan tersebut dilanggar, maka perjanjian dapat dibubarkan dan penyewa dapat dituntut mengganti perongkosan, kerugian, serta bunga.
  • 21. Risiko Atas Musnahnya Barang Risiko yaitu kewajiban seseorang untuk memikul suatu kerugian, jikalau ada kejadian di luar kemampuan salah satu pihak yang menimpa benda yang menjadi objek perjanjian. Musnah atas barang atau benda yang menjadi objek sewa menyewa dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu musnah secara total dan musnah sebagian dari objek sewa (perhatikan ketentuan Pasal 1553 KUHPerdata).
  • 22.  Jika barang yang disewakan oleh penyewa itu musnah secara keseluruhan di luar kesalahannya pada masa sewa, perjanjian sewa menyewa itu gugur demi hukum dan yang menanggung risiko atas musnahnya barang tersebut adalah pihak yang menyewakan. Artinya, pihak yang menyewakan yang akan memperbaiki dan menanggung segala kerugiannya.  Jika barang yang disewa hanya sebagian yang musnah maka penyewa dapat memilih menurut keadaan, akan meminta pengurangan harga sewa atau akan meminta pembatalan perjanjian sewa menyewa. Pada dasarnya, pihak penyewa dapat menuntut kedua hal tersebut, namun tidak dapat menuntut pembayaran ganti kerugian kepada pihak yang menyewakan.
  • 23. Mengulang Sewakan Objek Sewa- Menyewa Pasal 1559 ayat (1) melarang si penyewa untuk mempersewakan lagi barang yang disewanya kepada pihak ketiga. Si penyewa terikat pada larangan untuk tidak mempersewakan lagi kepada orang lain, jika hal tersebut tidak ada dalam perjanjian sewa-menyewa, si penyewa boleh mempersewakan lagi. Kalau begitu dapat ditarik kesimpulan bahwa mengulang sewakan barang yang disewa adalah boleh, jika hal itu secara tegas diperbolehkan dalam perjanjian.
  • 24. Pembatalan Sewa-Menyewa Jika si penyewa sampai berbuat apa yang dilarang itu, maka pihak yang menyewakan dapat minta pembatalan perjanjian sewanya dengan disertai pembayaran kerugian. Sedangkan pihak yang menyewakan, setelah dilakukannya pembatalan itu, tidak diwajibkan mentaati perjanjian ulang sewa dengan pihak ketiga tersebut.
  • 25. Berakhirnya Sewa-Menyewa Sewa-menyewa akan berakhir jika: 1. Berakhirnya sesuai dengan batas waktu yang ditentukan secara tertulis (Pasal 1576 KUHPerdata). Sewa-menyewa dengan sendirinya berakhir sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan para pihak; 2. Sewa-menyewa yang berakhir dalam waktu tertentu yang diperjanjikan secara lisan, perjanjian seperti ini tidak berakhir tepat pada waktu yang diperjanjikan melainkan setelah adanya pemberitahuan dari salah satu pihak tentang kehendak mengakhiri sewa-menyewa;
  • 26. Lanjutan.... 3. Pengakhiran sewa-menyewa baik tertulis maupun dengan lisan yang tidak ditentukan batas waktu berakhirnya. Penghentian dan berakhirnya sewa-menyewa berjalan sampai pada saat yang dianggap pantas oleh kedua belah pihak; 4. Ketentuan khusus pengakhiran sewa-menyewa.
  • 27. Contoh Kasus Sewa-Menyewa Penyelesaian Kasus Sewa Menyewa Rumah Apabila penyewa dalam batas jangka waktu perjanjian tidak mau pergi dari rumah yang disewa dan juga tidak mau memenuhi kewajiban bayar sewa rumah, bagaimana cara penyelesaiannya secara hukum?
  • 28. • Menurut Pasal 1267 KUHPerdata, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menggugat atau menuntut dari pihak yang wanprestasi, yaitu: 1. Pemenuhan perikatan, artinya Anda bisa menuntut agar penyewa membayar utangnya terhadap anda dan mengembalikan rumah tersebut kepada Anda; 2. Pemenuhan perikatan dengan ganti kerugian; 3. Ganti kerugian. 4. Pembatalan perjanjian. 5. Pembatalan perjanjian dengan ganti kerugian.