Akad ijarah adalah akad sewa menyewa barang atau jasa tanpa pemindahan kepemilikan, di mana penyewa membayar ujrah atau sewa kepada pemilik barang selama periode penyewaan. Dokumen menjelaskan definisi, jenis, rukun, dan konsep akad ijarah serta memberikan contoh penerapannya dalam transaksi perbankan syariah.
2. Definisi dan Ketentuan
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas
suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan
pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
Ijarah sejenis dengan akad jual beli, namun yang
dipindahkan bukan hak kepemilikannya, tapi hak guna
atau manfaat dari suatu aset atau dari jasa/pekerjaan.
Contoh:
Hubungan pekerja dengan pemberi kerja
Hubungan sewa menyewa dan leasing
Transaksi jasa
3. Definisi dan Ketentuan
Apabila terjadi kerusakan yang mengakibatkan penurunan nilai
kegunaan dari aset yang disewakan, bukan disebabkan kelalaian
penyewa, pemberi sewa wajib menanggung biaya
pemeliharaannya selama periode akad atau menggantinya dengan
aset sejenis.
Pemberi sewa dapat meminta penyewa untuk menyerahkan
jaminan atas ijarah untuk menghindari risiko kerugian.
Penyewa boleh menyewakan kembali barang sewaan kepada
pemberi sewa dalam masa akad, asalkan kedua transaksi
dilaksanakan secara tunai (menghindari bai al inah)
Jika pembayaran ditetapkan secara kredit, dan terjadi penundaan
pembayaran akibat penyewa lalai, boleh dikenakan denda.
Akad ijarah hendaknya memuat aturan tentang jangka waktu
akad, besarnya sewa atau upah, cara pembayaran sewa atau
upah, peruntukan aset yang disewakan, dan hal lainnya yang
dianggap penting.
4. Jenis Ijarah
Berdasarkan Objek yang Disewakan:
Manfaat atas aset yang tidak bergerak
Manfaat atas jasa berasal dari hasil karya atau
dari pekerjaan seseorang
Berdasarkan Exposure Draft PSAK 107
Ijarah: tanpa perpindahan kepemilikan objek.
Ijarah muntahiya bit tamlik: merupakan ijarah
dengan wa’ad (janji) dari pemberi sewa berupa
perpindahan kepemilikan objek ijarah pada saat
tertentu, bisa melalui hibah atau penjualan.
Jual beli dan sewa kembali (sale and leaseback):
5. Rukun Ijarah
Pelaku, harus cakap hukum dan baligh
Objek Akad
a. Manfaat aset/jasa
Dapat dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak
Dibolehkan secara syariah
Dapat dialihkan secara syariah
Dikenali secara fisik (tidak ada ketimpangan informasi)
Jangka waktu penggunaan ditentukan secara jelas
b. Sewa dan Upah
Jelas besarannya dan diketahui oleh para pihak yang berakad
Bersifat fleksibel untuk ukuran waktu, tempat, jarak, serta hal lain yang berbeda
c. Ijarah Muntahiya bit Tamlik
pihak yang terlibat harus melaksanakan akad ijarah terlebih dahulu, baru pindah
kepemilikan.
Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal tidak mengikat, melainkan
harus menyelesaikan akad ijarah terlebih dahulu.
Ijab Kabul
6. Berakhirnya Akad Ijarah
Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian
Periode akad belum selesai, tapi pemberi sewa dan
penyewa sepakat menghentikan akad ijarah.
Terjadi kerusakan aset
Penyewa tidak dapat membayar sewa
Salah satu pihak meninggal, dan ahli waris tidak
berkeinginan untuk meneruskan akad, karena
memberatkannya.
7. Contoh Kasus
1 Januari 2011: Tn. Salman membeli Aset sebesar Rp.
30.000.000
2 Januari 2011 : Tn. Salman (Pemberi sewa) dan Tn. Hafizh
(Penyewa) menandatangani akad ijarah atas mesin selama 3
tahun dengan pembayaran dilakukan setiap bulan sebesar
Rp2.500.000,00.
Tn. Salman membeli mesin tersebut dengan harga perolehan
Rp30.000.000,00. Umur ekonomis mesin tersebut 5 tahun
dengan nilai residu diperkirakan Rp5.000.000,00.
Disepakati bahwa pembayaran dilakukan setiap bulan sebesar
Rp2.500.000,00
31 Desember 2013:
Aset diserahkan kembali kepada Tn. Salman
Aset dijual dengan harga Rp20.000.000,00
Aset dihibahkan kepada Tn. Hafizh.
8. Contoh Perbankan Syariah
PT. Namira membutuhkan sebuah mesin untuk
keperluan produksi usahanya. Pada bulan januari 20xx,
PT. Namira mengajukan permohonan Ijarah kepada bank
syariah. Adapun informasi tentang penyewaan adalah
sbb:
Biaya perolehan barang : Rp. 120.000.000
Umur ekonomis barang : 5 tahun = 60 bulan
Masa sewa : 24 bulan = 2 Tahun
Nilai sisa umur ekonomis : Rp. 0
Sewa per bulan : Rp. 2.400.000
Biaya Administrasi : Rp. 480.000
9. Rencana Realisasi Pembayaran Sewa
PT. Namira
No Tanggal Jatuh
Tempo
Sewa per
Bulan
Tanggal
Pembayaran
Jumlah yang
Dibayar
1 10 Juli 20XX 2.400.000 10 Juli 20XX 2.400.000
2 10 Agust 20XX 2.400.000 10 Agustus 20XX 2.400.000
3 10 Sept 20XX 2.400.000 10 Sept 20XX 2.400.000
4 10 Okt 20XX 2.400.000 10 Okt 20XX 2.400.000
5 10 Nov 20XX 2.400.000 5 Des 20XX 2.400.000
6 10 Des 20XX 2.400.000 10 Des 20XX
03 Jan 20XX
1.400.000
1.000.000
10. Contoh Perbankan Syariah
IMBT (Ijarah Muntabiya Bittamlik)
Dengan mengacu pada transaksi kasus PT. Namira,
misalkan akad yang disepakati adalah IMBT dengan
informasi tentang penyewaan sbb:
Biaya perolehan barang : Rp. 120.000.000
Umur ekonomis barang : 5 tahun = 60 bulan
Masa sewa : 24 bulan
Waktu pengembalian barang : Setelah bulan ke-24