3. Leasing merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa.
Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee memiliki
hak opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa.
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara langsung dengan hak opsi (finance leasing) maupun
leasing tanpa hak opsi atau sewa guna usaha biaya (operating leasing)
untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169 / KMK. 01 /1991 tanggal
21 November 1991 tentang kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing).
4. Kegiatan Leasing diperkenalkan
untuk pertama kali di indonesia pada tahun
1974 dengan di keluarkannya Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan,
Menteri Perdagangan dan Menteri
Perindustrian No. Kep. 122/MK/2/1974,
No.32/M/SK/1974 dan No. 30/Kpb/1/1974
Tanggal 7 februari 1974 tentang “Perijinan
usaha Leasing”. Sejak saat itu (khususnya
tahun 1980) jumlah perusahaan leasing dari
tahun ke tahun untuk membiayai penyediaan
barang-barang modal dunia usaha.
5. Klasifikasi Perusahaan Leasing
03
02
01 Perusahaan jenis ini terpisah dan independent dari supplier.
Untuk memenuhi kebutuhan barang modal nasabahnya,
perusahaan ini dapat berhubungan dengan berbagai supplier.
Merupakan anak perusahaan supplier. Pembentukan
perusahaan sewa guna ini didasari pemikiran bahwa
dengan adanya captive lessor maka penjualan
diharapkan akan meningkat.
Perusahaan yang mempertemukan antara perusahaan
yang membutuhkan barang modal dengan pihak
lessor. Perusahaan broker biasanya tidak memiliki
barang atau peralatan utk menangani transaksi sewa
guna atas namanya.
6. KREDITUR
Pihak kreditur dalam transaksi
sewa guna biasanya adalah
bank yg memegang peranan
dalam hal pennyediaan dana
kepada lessor.
LESSEE
Perusahaan/pihak yang memperoleh
pembiayaan dalam bentuk barang
modal dari pihak lessor.
SUPPLIER
Perusahaan yang mengadakan /
menyediakan barang utk dijual
kpd lessee dgn pembayaran
secara tunai atau berkala oleh
lessor.
LESSOR
Perusahaan/pihak yang memberikan
jasa pembiayaan kepada pihak
lessee dalam bentuk untuk
penyediaan barang modal.
01 03
0402
7. Perlindungan akibat kemajuan
teknologi07
Mengatasi resiko keusangan08
Pembiayaan proyek skala besar09
Proteksi inflasi06
Diluar neraca04
Arus dana05
Menghemat modal01
Persyaratan tidak terlalu ketat03
Lebih Fleksibel02
9. Keterangan Gambar :
1. Lesse menghubungi pemasok untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesifikasi, harga, jangka
waktu penagihan, dan jaminan purna jual atas barang yang akan disewa.
2. Lessee melakukan negoisasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal.
3. Lessor mengirimkan letter of offer atau comitment letter kepada lessee
4. Penandatangan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee
5. Pengiriman order beli kepada pemasok disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee sesuai
dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui.
6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee
7. Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada lessor
8. Pembayaran oleh lessor kepada pemasok
9. Pembayaran sewa ( lease payment ) secara berkala oleh lessee.
10. Finance Leasing1.
Finance lease merupakan
pembiayaan langsung dengan
cara kontrak antara lessor
dengan lessee, dimana:
Lessor sebagai pihak pemilik barang atas objek leasing yang
berupa barang bergerak atau tidak bergerak yang memiliki
umur maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis
barang tersebut.
Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara berkala
sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang disetujui.
Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui tidak dapat
secara sepihak mengakhiri masa kontrak atau pemakaian
barang tersebut.
Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi untuk
membeli barang tersebut sesuai dengan nilai sisa yang
disepakati atau mengembalikan pada lessor atau
memperpanjang masa lease sesuai dengan syarat-syarat yang
disetujui bersama.
11. Operating Lease2.
Operating lease adalah suatu
perjanjian kontrak antara
lessor dengan lessee yang
menyangkut ketentuan :
Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian
menyerahkan kepada pihak lessee untuk digunakan
dalam jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur
ekonomis barang modal tersebut.
Lessee membayar sejumlah biaya sewa secara
berkala kepada lessor
Lessor menanggung segala resiko ekonomis dan
pemeliharaan atas barang modal tersebut.
Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek
lease kepada lessor.
Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak
leasing sewaktu-waktu atau disebut cancellable.
12. Besarnya pembayaran sewa setiap periodenya ditentukan oleh faktor- faktor
sebagai berikut :
Nilai barang modal, yang juga merupakan nilai kontrak sewa guna.
Simpanan jaminan atau security deposit, Simpanan jaminan merupakan
semacam uang muka pihak lessee atas suatu kontrak sewa guna yang besarnya
bergantung pada kesepakatan antara lessor dengan lessee.
Nilai sisa (residual value), adalah perkiraan wajar atas nilai suatu barang
modal yang dilease pada masa akhir kontrak.
Jangka waktu, berkaitan erat dengan jangka waktu kegunaan ekonomis atau
manfaat suatu barang modal yang dileasekan.
Tingkat bunga, yang digunakan dalam perhitungan pembayarna sewa guna
adalah tingkat bunga efektif yang ditetapkan oleh lessor.
Metode Pembayaran Leasing