SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Agnescia Clarissa Sera, MFoodScTech
Ada yang GA suka telur?
• Andalan anak
KOST!
• Kenapa kita
jarang bosan
makan telur?
• Menciptakan rasa gurih, memperbaiki
tekstur makanan
• Media dalam
pemanasan,
misalnya untuk
menggoreng atau
memanggang
• Keduanya merupakan senyawa trigliserida atau
trigliserol / triester dari gliserol
• = 1 gliserol + 3 ester / asam lemak
• Senyawa organik yang tidak larut air, namun
larut dalam pelarut organik nonpolar (karena
polaritasnya sama dengan lemak dan minyak)
• Contoh pelarut organik nonpolar
– Kloroform
– Benzena
– Dietileter
– Heksana
– Metanol
• Bentuk fasenya pada suhu kamar
Lemak (padat / semi padat) Minyak (cair)
• Padat/semi padat
pada suhu kamar,
karena titik
lelehnya di atas
suhu kamar
• Bersifat lebih
jenuh
• Cair pada suhu
kamar, karena
titik lelehnya di
bawah suhu
kamar
• Bersifat lebih
tidak jenuh
• = saturated fatty acid (SAFA)
• Asam lemak yang TIDAK memiliki
rantai/ikatan rangkap antar atom karbon
• Contoh:
–Asam kaprilat / CH3(CH2)6COOH
–Asam kaprat / CH3(CH2)8COOH
–Asam laurat / CH3(CH2)10COOH
–Asam miristat / CH3(CH2)12COOH
–Asam palmitat / CH3(CH2)14COOH
–Asam stearat / CH3(CH2)16COOH
• Contoh:
–Asam arakidat / CH3(CH2)18COOH
–Asam behenat / CH3(CH2)20COOH
–Asam lignokerat / CH3(CH2)22COOH
–Asam kerotat / CH3(CH2)24COOH
Semakin panjang rantai hidrokarbon,
semakin tinggi titik didihnya
• = monounsaturated fatty acid (MUFA)
• Asam lemak yang memiliki 1 rantai/ikatan
rangkap antar atom karbon
• = poly unsaturated fatty acid (PUFA)
• Asam lemak yang memiliki lebih dari 1
rantai/ikatan rangkap antar atom karbon
• Contoh:
–Asam palmitoleate / CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H
–Asam oleat / CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H
–Asam linoleate /
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H
–Asam linolenat /
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2)7CO2H
• Sumber
–Susu sapi
–Lemak sapi
–Lemak babi
–Ikan sardine
–Ikan cod
–Ikan paus
• Dari lemak hewani, sering disebut
butter
• 80% berasal dari lemak susu sapi
• Memiliki variasi:
–unsalted butter (mentega
tawar)
–roombutter (mentega room),
harga lebih mahal, tekstur lebih
lembut dan lebih wangi dan
manis, biasanya untuk membuat
cookies premium
• Lebih mudah meleleh walau di suhu
ruang
• Aroma lebih wangi dan rasa lebih
gurih dari margarin, karena terbuat daru
susu
• Warna lebih pucat daripada margarin
• Dari lemak nabati
• Kelapa sawit melalui proses
hidrogenasi (proses penambahan
gas hydrogen untuk mengubah
minyak cair menjadi bentuk padat)
• Proses hidrogenasi bertujuan
untuk menstabilkan minyak dan
mencegah kerusakan akibat
proses oksidasi
• Teksturnya lebih keras dari
mentega
• Daya emulsi lebih kuat dari
mentega
• Aroma tidak sewangi mentega
• Sumber
–Biji jagung
–Biji kapas
–Buah zaitun (kulitnya)
–Kelapa sawit (kulitnya)
–Buah kelapa
–Buah coklat (cacao)
• Sumber
–Biji bunga matahari
–Biji karet
–Biji mustard
–Kacang kedelai
–Kacang tanah
Warna
• memiliki pigmen alami
– α dan ß-karoten :
orange/jingga
–Xantofil : kekuningan
–Klorofil : kehijauan
–Antosianin: merah keunguan
Warna
• Warna gelap, coklat,
kekuningan merupakan hasil
degradasi dari pigmen alami
lemak/minyak
Aroma:
• Lemak bersifat mudah menyerap
bau di sekitarnya
• agak amis (fish flavour) pada minyak
berasal dari terbentuknya trimetil
amin dari lesitin
• Aroma tengik (rancid) akibat proses
oksidasi. Oksidasi dapat juga dipicu
oleh proses pemanasan, cahaya dan
kontak dengan bahan logam/ion
metal
Aroma:
• Aroma tengik (rancid) juga
dapat terjadi akibat proses
hidrolisis.
• Hidrolisis dipicu oleh adanya air
(pada kondisi ada air saat
minyak/lemak dipanaskan)
• Hidrolisis dipicu oleh basa,
asam dan enzim
Titik asap (smoke point)
• Saat dipanaskan pada suhu tertentu,
mulai terbentuk asap, kadang muncul
warna agak kebiruan pada asap
• Umumnya pada suhu 200 C.
Pemanasan berulang akan
menurunkan titik asap (bersifat
irreversible)
• Titik asap dipengaruhi oleh jumlah
asam lemak bebas/FFA. Semakin
banyak FFA, semakin rendah titik asap
Titik asap
• Titik asap minyak nabati lebih
tinggi dari pada minyak hewani
• Makin tinggi titik asap, makin
baik kualitas minyaknya
• Saat terjadi titik asap, terbentuk
acrolein, yang dapat
menyebabkan rasa gatal pada
tenggorokan
Titik nyala (flash point)
• Bila minyak terus dipanaskan,
akan muncul nyala api
• Umumnya pada suhu 360 C
• Bila minyak terus terbakar
disebut dengan fire point
• Warna, aroma dan rasa
normal
• Standar mutu lemak dan
minyak dapat diakses dari
lama Badan Standarisasi
Nasional (www.bsn.go.id)
1. Asam lemak bebas / free fatty
acid (FFA) (asam lemak yang tidak
terikat sebagai trigliserida, dihasilkan
oleh proses hidrolisis dan oksidasi)
• Banyaknya FFA dikaitkan dengan
risiko penyakit kardiovaskular
• Penentuan FFA melalui metode
titrasi dengan larutan KOH 0,1 N
hingga terbentuk warna merah muda
yang bertahan hingga 30 detik
2. Kadar air, maksimum 0.3%
• Semakin tinggi kadar air, semakin
mudah tengik
• Proses penentuan kadar air
dilakukan dengan metode
pemanasan menggunakan oven
pada suhu 100-110 C selama 2 jam.
3. Densitas, normal 0,92 gr/cm³
• Proses penentuan densitas
dilakukan dengan alat piknometer
Ada Pertanyaan ?

More Related Content

What's hot

IBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
IBM1_Pengantar Minyak dan LemakIBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
IBM1_Pengantar Minyak dan LemakTitis Sari
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganSutyawan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)Fitri Andriani
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggiMetode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggiAgnescia Sera
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaSusy Amelia
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganAgnescia Sera
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKMutiara Nanda
 

What's hot (20)

IBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
IBM1_Pengantar Minyak dan LemakIBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
IBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
 
Analisis Kadar Air
Analisis Kadar AirAnalisis Kadar Air
Analisis Kadar Air
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Bahan penyegar
Bahan penyegarBahan penyegar
Bahan penyegar
 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
 
5. pengasapan
5. pengasapan5. pengasapan
5. pengasapan
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggiMetode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
Metode pengawetan pangan dengan suhu tinggi
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacangan
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 

Similar to MengapaKitaJarangBosanMakanTelur

Analisis-Lemak-Minyak1.pptx
Analisis-Lemak-Minyak1.pptxAnalisis-Lemak-Minyak1.pptx
Analisis-Lemak-Minyak1.pptxssuser018360
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
7. Lemak dan Minyak
7. Lemak dan Minyak7. Lemak dan Minyak
7. Lemak dan MinyakKhen Dra
 
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Raudatul jannah
 
Lemak dan-minyak
Lemak dan-minyakLemak dan-minyak
Lemak dan-minyakridhar
 
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptxputinur1
 
Asam Lemak (Fatty Acid)
Asam Lemak (Fatty Acid)Asam Lemak (Fatty Acid)
Asam Lemak (Fatty Acid)Irawati Nurani
 
Proses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaProses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaVitha d'Ggr
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakVirdha Rahma
 
MINYAK-DAN-LEMAK defenisi, sifat, dan pengujian .pdf
MINYAK-DAN-LEMAK defenisi, sifat, dan pengujian .pdfMINYAK-DAN-LEMAK defenisi, sifat, dan pengujian .pdf
MINYAK-DAN-LEMAK defenisi, sifat, dan pengujian .pdfakhdanhambali24
 
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptx
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptxIlmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptx
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptxRiaQadariah
 

Similar to MengapaKitaJarangBosanMakanTelur (20)

lemakdanminyak-200327052742.pptx
lemakdanminyak-200327052742.pptxlemakdanminyak-200327052742.pptx
lemakdanminyak-200327052742.pptx
 
Analisis-Lemak-Minyak1.pptx
Analisis-Lemak-Minyak1.pptxAnalisis-Lemak-Minyak1.pptx
Analisis-Lemak-Minyak1.pptx
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
7. Lemak dan Minyak
7. Lemak dan Minyak7. Lemak dan Minyak
7. Lemak dan Minyak
 
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
 
Ii lemak-dan-minyak
Ii lemak-dan-minyakIi lemak-dan-minyak
Ii lemak-dan-minyak
 
Lemak final
Lemak finalLemak final
Lemak final
 
oil
oiloil
oil
 
Lemak dan-minyak
Lemak dan-minyakLemak dan-minyak
Lemak dan-minyak
 
lemak.pptx
lemak.pptxlemak.pptx
lemak.pptx
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
20230614-IV-ANALISIS LEMAK.pptx
 
Lemak (thp tep)
Lemak (thp tep)Lemak (thp tep)
Lemak (thp tep)
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Asam Lemak (Fatty Acid)
Asam Lemak (Fatty Acid)Asam Lemak (Fatty Acid)
Asam Lemak (Fatty Acid)
 
LIPID.pptx
LIPID.pptxLIPID.pptx
LIPID.pptx
 
Proses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaProses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapa
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
 
MINYAK-DAN-LEMAK defenisi, sifat, dan pengujian .pdf
MINYAK-DAN-LEMAK defenisi, sifat, dan pengujian .pdfMINYAK-DAN-LEMAK defenisi, sifat, dan pengujian .pdf
MINYAK-DAN-LEMAK defenisi, sifat, dan pengujian .pdf
 
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptx
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptxIlmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptx
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptx
 

More from Agnescia Sera

Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Agnescia Sera
 
Sugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonSugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonAgnescia Sera
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Agnescia Sera
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
 
Virus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriVirus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriAgnescia Sera
 
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanPengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanAgnescia Sera
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganAgnescia Sera
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiAgnescia Sera
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananAgnescia Sera
 
Pengantar literature review
Pengantar literature reviewPengantar literature review
Pengantar literature reviewAgnescia Sera
 
Social Media Marketing
Social Media MarketingSocial Media Marketing
Social Media MarketingAgnescia Sera
 
Menyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaMenyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaAgnescia Sera
 
Strategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananStrategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananAgnescia Sera
 
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanBahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanAgnescia Sera
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananAgnescia Sera
 
Pengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernPengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernAgnescia Sera
 
Formula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahFormula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahAgnescia Sera
 

More from Agnescia Sera (20)

Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)
 
Mobile marketing
Mobile marketingMobile marketing
Mobile marketing
 
Sugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonSugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet Poison
 
Fungi and algae
Fungi and algaeFungi and algae
Fungi and algae
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Virus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriVirus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteri
 
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanPengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi Pangan
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Pengantar literature review
Pengantar literature reviewPengantar literature review
Pengantar literature review
 
Social Media Marketing
Social Media MarketingSocial Media Marketing
Social Media Marketing
 
Menyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaMenyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal Usaha
 
Strategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananStrategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklanan
 
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanBahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Pengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernPengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modern
 
Formula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahFormula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolah
 
Buah buahan
Buah buahanBuah buahan
Buah buahan
 

MengapaKitaJarangBosanMakanTelur

  • 2. Ada yang GA suka telur? • Andalan anak KOST! • Kenapa kita jarang bosan makan telur?
  • 3. • Menciptakan rasa gurih, memperbaiki tekstur makanan • Media dalam pemanasan, misalnya untuk menggoreng atau memanggang
  • 4. • Keduanya merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol / triester dari gliserol • = 1 gliserol + 3 ester / asam lemak
  • 5. • Senyawa organik yang tidak larut air, namun larut dalam pelarut organik nonpolar (karena polaritasnya sama dengan lemak dan minyak) • Contoh pelarut organik nonpolar – Kloroform – Benzena – Dietileter – Heksana – Metanol
  • 6. • Bentuk fasenya pada suhu kamar Lemak (padat / semi padat) Minyak (cair)
  • 7. • Padat/semi padat pada suhu kamar, karena titik lelehnya di atas suhu kamar • Bersifat lebih jenuh
  • 8. • Cair pada suhu kamar, karena titik lelehnya di bawah suhu kamar • Bersifat lebih tidak jenuh
  • 9. • = saturated fatty acid (SAFA) • Asam lemak yang TIDAK memiliki rantai/ikatan rangkap antar atom karbon
  • 10. • Contoh: –Asam kaprilat / CH3(CH2)6COOH –Asam kaprat / CH3(CH2)8COOH –Asam laurat / CH3(CH2)10COOH –Asam miristat / CH3(CH2)12COOH –Asam palmitat / CH3(CH2)14COOH –Asam stearat / CH3(CH2)16COOH
  • 11. • Contoh: –Asam arakidat / CH3(CH2)18COOH –Asam behenat / CH3(CH2)20COOH –Asam lignokerat / CH3(CH2)22COOH –Asam kerotat / CH3(CH2)24COOH Semakin panjang rantai hidrokarbon, semakin tinggi titik didihnya
  • 12. • = monounsaturated fatty acid (MUFA) • Asam lemak yang memiliki 1 rantai/ikatan rangkap antar atom karbon
  • 13. • = poly unsaturated fatty acid (PUFA) • Asam lemak yang memiliki lebih dari 1 rantai/ikatan rangkap antar atom karbon
  • 14. • Contoh: –Asam palmitoleate / CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H –Asam oleat / CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H –Asam linoleate / CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H –Asam linolenat / CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2)7CO2H
  • 15. • Sumber –Susu sapi –Lemak sapi –Lemak babi –Ikan sardine –Ikan cod –Ikan paus
  • 16. • Dari lemak hewani, sering disebut butter • 80% berasal dari lemak susu sapi • Memiliki variasi: –unsalted butter (mentega tawar) –roombutter (mentega room), harga lebih mahal, tekstur lebih lembut dan lebih wangi dan manis, biasanya untuk membuat cookies premium
  • 17. • Lebih mudah meleleh walau di suhu ruang • Aroma lebih wangi dan rasa lebih gurih dari margarin, karena terbuat daru susu • Warna lebih pucat daripada margarin
  • 18.
  • 19. • Dari lemak nabati • Kelapa sawit melalui proses hidrogenasi (proses penambahan gas hydrogen untuk mengubah minyak cair menjadi bentuk padat) • Proses hidrogenasi bertujuan untuk menstabilkan minyak dan mencegah kerusakan akibat proses oksidasi
  • 20. • Teksturnya lebih keras dari mentega • Daya emulsi lebih kuat dari mentega • Aroma tidak sewangi mentega
  • 21.
  • 22. • Sumber –Biji jagung –Biji kapas –Buah zaitun (kulitnya) –Kelapa sawit (kulitnya) –Buah kelapa –Buah coklat (cacao)
  • 23. • Sumber –Biji bunga matahari –Biji karet –Biji mustard –Kacang kedelai –Kacang tanah
  • 24. Warna • memiliki pigmen alami – α dan ß-karoten : orange/jingga –Xantofil : kekuningan –Klorofil : kehijauan –Antosianin: merah keunguan
  • 25. Warna • Warna gelap, coklat, kekuningan merupakan hasil degradasi dari pigmen alami lemak/minyak
  • 26. Aroma: • Lemak bersifat mudah menyerap bau di sekitarnya • agak amis (fish flavour) pada minyak berasal dari terbentuknya trimetil amin dari lesitin • Aroma tengik (rancid) akibat proses oksidasi. Oksidasi dapat juga dipicu oleh proses pemanasan, cahaya dan kontak dengan bahan logam/ion metal
  • 27. Aroma: • Aroma tengik (rancid) juga dapat terjadi akibat proses hidrolisis. • Hidrolisis dipicu oleh adanya air (pada kondisi ada air saat minyak/lemak dipanaskan) • Hidrolisis dipicu oleh basa, asam dan enzim
  • 28. Titik asap (smoke point) • Saat dipanaskan pada suhu tertentu, mulai terbentuk asap, kadang muncul warna agak kebiruan pada asap • Umumnya pada suhu 200 C. Pemanasan berulang akan menurunkan titik asap (bersifat irreversible) • Titik asap dipengaruhi oleh jumlah asam lemak bebas/FFA. Semakin banyak FFA, semakin rendah titik asap
  • 29. Titik asap • Titik asap minyak nabati lebih tinggi dari pada minyak hewani • Makin tinggi titik asap, makin baik kualitas minyaknya • Saat terjadi titik asap, terbentuk acrolein, yang dapat menyebabkan rasa gatal pada tenggorokan
  • 30. Titik nyala (flash point) • Bila minyak terus dipanaskan, akan muncul nyala api • Umumnya pada suhu 360 C • Bila minyak terus terbakar disebut dengan fire point
  • 31. • Warna, aroma dan rasa normal • Standar mutu lemak dan minyak dapat diakses dari lama Badan Standarisasi Nasional (www.bsn.go.id)
  • 32. 1. Asam lemak bebas / free fatty acid (FFA) (asam lemak yang tidak terikat sebagai trigliserida, dihasilkan oleh proses hidrolisis dan oksidasi) • Banyaknya FFA dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular • Penentuan FFA melalui metode titrasi dengan larutan KOH 0,1 N hingga terbentuk warna merah muda yang bertahan hingga 30 detik
  • 33. 2. Kadar air, maksimum 0.3% • Semakin tinggi kadar air, semakin mudah tengik • Proses penentuan kadar air dilakukan dengan metode pemanasan menggunakan oven pada suhu 100-110 C selama 2 jam. 3. Densitas, normal 0,92 gr/cm³ • Proses penentuan densitas dilakukan dengan alat piknometer