SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Sterilisasi 
Nama : Nurul Anisha Hakim 
NIM : 131501128 
Kelas : 1A
Sterilisasi : proses untuk membebaskan 
suatu benda dari semua 
mikroorganisme. 
Contoh: bakteri, jamur, protista,virus 
Sterilant : Agen kimia untuk sterilisasi
 Mencegah pencemaran 
mikroorganisme 
 Mempertahankan keadaan aseptis 
 Menjamin keamanan terhadap 
pencemaran oleh mikroorganisme
 Desinfektan 
 Aseptis 
 Antiseptis 
 Bakteriosidal 
 Bakteriostatik
Aseptis : 
pencegahan infeksi dengan cara menghambat 
perkembangbiakan kuman 
Antiseptik : 
proses yang mencakup inaktivasi atau mematikan 
mikroorganisme dengan cara kimiawi 
Bakterisidal : 
cara yang dapat membunuh kuman
Bakteriostatik : 
menghambat perkembang biakan kuman dan 
kuman tetap hidup 
Desinfektan: 
Proses untuk mematikan semua mikroorganisme 
patogen yang dapat menyebabkan infeksi dengan 
cara kimiawi atau fisik
Fisik : Kimia : 
- Cahaya matahari - Asam 
- Pengeringan - Garam-garam 
- Penyaringan - Halogen 
- Radiasi - Formaldehid 
- Pemanasan - Fenol 
- Merebus - Sabun
Cahaya matahari: 
 Punya bekterisidal 
yang cukup baik 
 Kerja berdasarkan 
sinar ultraviolet 
 Cara yang alamiah 
untuk air pada 
wadah terbuka, 
seperti sungai dan 
danau. 
Pengeringan : 
 Membunuh sebagian 
besar kuman 
 Kurang memuaskan 
spora tak 
berpengaruh pada 
pemanasan
Penyaringan: 
 Digunakan untuk 
bahan yang peka 
terhadap panas seperti 
serum, urea, dan 
emzym 
 Saringan yang 
digunakan: 
Silika – Silas, Berkefield 
and Mandler 
Porselen – Chamberlain 
Asbes – Seitz 
 Sekarang digunakan 
membrane filter yang 
terbuat dari cellulosa 
acetate yang 
digunakan juga dalam 
industri minuman. 
Kerugian dari 
penyaring ini harga 
mahal dan mudah 
mampet.
Radiasi: 
 Sinar gamma 
 Digunakan untuk 
sterilisasi bahan 
makanan 
 Bahan “disposable”, 
seperti alat suntik, cawan 
petri juga disterilkan 
dengan radiasi. 
 Disebut dengan 
sterilisasi dingin karena 
proses radiasi 
menghasilkan sedikit 
panas pada bahan yang 
diradiasi. 
 Radiasi sinar x 
 Memiliki kapasitas 
yang lebih besar untuk 
menginduksi 
perubahan-perubahan 
yang mematikan pada 
sel DNA. 
 Digunakan untuk 
sterilisasi alat sekali 
pakai seperti benang 
bedah, pembalut lekat, 
serempit sekali pakai
Merebus : 
Bakteri yang tahan 
terhadap perebusan dan 
tetap hidup walau 
direbus beberapa jam: 
 Clostridium 
perfringens 
 Clostridium botulinum 
Pemanasan: 
dipengaruhi oleh : 
 Jenis pemansan (kering 
atau basah) 
 Suhu dan waktu 
 Jumlah mikroorganisme 
yang ada 
 Kemampuan 
mikroorganisme dalam 
membuat spora 
 Jenis bahan yang 
mengandung 
mikroorganime yang 
haru dibunuh.
Terdiri dari 2 jenis: 
 Pemanasan kering dilakukan didalam oven 
Untuk mensterilkan alat 
gelas, pisau gunting 
 Pemanasan basah dilakukan pada autoclave 
untuk mensterilkan karet 
dan plastik
 Denaturasi protein 
 Kerusakan akibat oksidasi 
 Efek toksis akibat kenaikan kadar 
elektrolit
 Pemanasan langsung 
Untuk mensterilkan bahan-bahan 
logam 
 Pembakaran 
Untuk menghancurkan bahan-bahan 
yang tidak dikehendaki
 Melayangkan diatas nyala api 
Bahan yang disterilkan dilayangkan 
diatas nyala api tanpa harus panas 
sekali 
 Udara panas 
Memerlukan suhu 1600C selama satu 
jam. Dapat mensterilkan semua 
semperit gelas, lempeng petri, tabung 
reaksi, erlenmeyer, pipet, pisau 
bedah, gunting, parafin cair, serbuk.
Keuntungan pemansan kering : 
 Tidak ada uap air yang membasahi 
bahan alat yang disterilkan 
 Peralatan untuk sterilisasi kering 
(oven) lebih murah
 Waktu yang digunakan lama 
 Tidak semua bahan dapat disterilkan, 
seperti karet dan plastik
 Mengakibatkan denaturasi dan koagulasi protein 
Terdiri dari 2: 
suhu di bawah 1000C 
Pasteurisasi susu 
Mendidihkan 
Penangas vaksin 
inspirasi
Suhu 1000C 
Pemanasan menggunakan uap air dengan 
tekanan 
Pemanasan dalam uap air panas (1000C) 
dalam tekanan atmosfir
◦ Pada alat ini nahan yang akan disterilkan 
dipanaskan sampai 1210C selama 15 sampai 20 
menit pada tekanan uap 15 pound per inchi persegi 
(kira-kira 1,5 atmosfir). Uap air jenuh memanaskan 
bahan-bahan tadi sehingga cepat disterilkan 
dengan melepaskan panas yang laten.
Dengan kondensasi sejumlah 1600 ml uap pada 
suhu 1000C dan tekanan 1 atmosfer, akan 
terjadi embun sejumlah 1 ml dengan 
melepaskan 518 kalori. 
Air yang mengembun akan menyebabkan 
keadaan lembab yang cukup untk membunuh 
kuman. 
Autoclave digunakan untuk mensterilkan 
perbenihan, tabung Brownes, pita autoclave, 
Thermocouple.
 mikrobiologi (sterilisasi)

More Related Content

What's hot

Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Okta Yosiana Dewi
 
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)itatriewahyuni
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.pptmateripptgc
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi LingkunganRukmana Suharta
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiAji Sanjaya
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)Graita Angesty
 

What's hot (20)

Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
 
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi Mikrobiologi
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Petunjuk Penanganan Tumpahan Di Laboratorium Mikrobiologi
Petunjuk Penanganan Tumpahan Di Laboratorium MikrobiologiPetunjuk Penanganan Tumpahan Di Laboratorium Mikrobiologi
Petunjuk Penanganan Tumpahan Di Laboratorium Mikrobiologi
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologiLaporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
 
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)
 
Penanganan_Hewan_Percobaan.docx
Penanganan_Hewan_Percobaan.docxPenanganan_Hewan_Percobaan.docx
Penanganan_Hewan_Percobaan.docx
 
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 

Similar to mikrobiologi (sterilisasi)

Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okesaifslide
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatankekesusilowati
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptMuhammadSahid13
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiVhe Fransisca
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)itatriewahyuni
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasimartha_chan
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxMulyantiUnisaBandung
 

Similar to mikrobiologi (sterilisasi) (20)

Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
 
8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Instrumentasi dasar
Instrumentasi dasarInstrumentasi dasar
Instrumentasi dasar
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
 
Makalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogiMakalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogi
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
Mikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasiMikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasi
 
Prinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksiPrinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksi
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Sterilisi farmasi
Sterilisi farmasiSterilisi farmasi
Sterilisi farmasi
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
 

More from nisha althaf

Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat nisha althaf
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obatnisha althaf
 
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan kefarmasian di Rumah SakitPelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakitnisha althaf
 
Tugas pharmaceutical care
Tugas pharmaceutical careTugas pharmaceutical care
Tugas pharmaceutical carenisha althaf
 
Tugas etika dan disiplin farmasis
Tugas etika dan disiplin farmasisTugas etika dan disiplin farmasis
Tugas etika dan disiplin farmasisnisha althaf
 
Laporan pkpa resep
Laporan pkpa resepLaporan pkpa resep
Laporan pkpa resepnisha althaf
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatnisha althaf
 
Compounding: Sublingual Topic
Compounding: Sublingual TopicCompounding: Sublingual Topic
Compounding: Sublingual Topicnisha althaf
 
Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal nisha althaf
 
Tugas farmakognosi
Tugas farmakognosiTugas farmakognosi
Tugas farmakognosinisha althaf
 
Tugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahariTugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam baharinisha althaf
 
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)nisha althaf
 
kelarutan dan aktivitas biologis
kelarutan dan aktivitas biologiskelarutan dan aktivitas biologis
kelarutan dan aktivitas biologisnisha althaf
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatnisha althaf
 
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implanStabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implannisha althaf
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacologynisha althaf
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretiknisha althaf
 

More from nisha althaf (20)

Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan kefarmasian di Rumah SakitPelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
 
Tugas pharmaceutical care
Tugas pharmaceutical careTugas pharmaceutical care
Tugas pharmaceutical care
 
Tugas etika dan disiplin farmasis
Tugas etika dan disiplin farmasisTugas etika dan disiplin farmasis
Tugas etika dan disiplin farmasis
 
Laporan pkpa resep
Laporan pkpa resepLaporan pkpa resep
Laporan pkpa resep
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obat
 
Compounding: Sublingual Topic
Compounding: Sublingual TopicCompounding: Sublingual Topic
Compounding: Sublingual Topic
 
Elektroforesis
Elektroforesis Elektroforesis
Elektroforesis
 
Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal
 
Tugas farmakognosi
Tugas farmakognosiTugas farmakognosi
Tugas farmakognosi
 
Tugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahariTugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahari
 
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
 
Abstract copy
Abstract   copyAbstract   copy
Abstract copy
 
kelarutan dan aktivitas biologis
kelarutan dan aktivitas biologiskelarutan dan aktivitas biologis
kelarutan dan aktivitas biologis
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
 
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implanStabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
 
Hormon
Hormon Hormon
Hormon
 

Recently uploaded

Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 

Recently uploaded (20)

Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 

mikrobiologi (sterilisasi)

  • 1. Sterilisasi Nama : Nurul Anisha Hakim NIM : 131501128 Kelas : 1A
  • 2. Sterilisasi : proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme. Contoh: bakteri, jamur, protista,virus Sterilant : Agen kimia untuk sterilisasi
  • 3.
  • 4.  Mencegah pencemaran mikroorganisme  Mempertahankan keadaan aseptis  Menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme
  • 5.  Desinfektan  Aseptis  Antiseptis  Bakteriosidal  Bakteriostatik
  • 6. Aseptis : pencegahan infeksi dengan cara menghambat perkembangbiakan kuman Antiseptik : proses yang mencakup inaktivasi atau mematikan mikroorganisme dengan cara kimiawi Bakterisidal : cara yang dapat membunuh kuman
  • 7. Bakteriostatik : menghambat perkembang biakan kuman dan kuman tetap hidup Desinfektan: Proses untuk mematikan semua mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan infeksi dengan cara kimiawi atau fisik
  • 8. Fisik : Kimia : - Cahaya matahari - Asam - Pengeringan - Garam-garam - Penyaringan - Halogen - Radiasi - Formaldehid - Pemanasan - Fenol - Merebus - Sabun
  • 9. Cahaya matahari:  Punya bekterisidal yang cukup baik  Kerja berdasarkan sinar ultraviolet  Cara yang alamiah untuk air pada wadah terbuka, seperti sungai dan danau. Pengeringan :  Membunuh sebagian besar kuman  Kurang memuaskan spora tak berpengaruh pada pemanasan
  • 10. Penyaringan:  Digunakan untuk bahan yang peka terhadap panas seperti serum, urea, dan emzym  Saringan yang digunakan: Silika – Silas, Berkefield and Mandler Porselen – Chamberlain Asbes – Seitz  Sekarang digunakan membrane filter yang terbuat dari cellulosa acetate yang digunakan juga dalam industri minuman. Kerugian dari penyaring ini harga mahal dan mudah mampet.
  • 11. Radiasi:  Sinar gamma  Digunakan untuk sterilisasi bahan makanan  Bahan “disposable”, seperti alat suntik, cawan petri juga disterilkan dengan radiasi.  Disebut dengan sterilisasi dingin karena proses radiasi menghasilkan sedikit panas pada bahan yang diradiasi.  Radiasi sinar x  Memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menginduksi perubahan-perubahan yang mematikan pada sel DNA.  Digunakan untuk sterilisasi alat sekali pakai seperti benang bedah, pembalut lekat, serempit sekali pakai
  • 12. Merebus : Bakteri yang tahan terhadap perebusan dan tetap hidup walau direbus beberapa jam:  Clostridium perfringens  Clostridium botulinum Pemanasan: dipengaruhi oleh :  Jenis pemansan (kering atau basah)  Suhu dan waktu  Jumlah mikroorganisme yang ada  Kemampuan mikroorganisme dalam membuat spora  Jenis bahan yang mengandung mikroorganime yang haru dibunuh.
  • 13. Terdiri dari 2 jenis:  Pemanasan kering dilakukan didalam oven Untuk mensterilkan alat gelas, pisau gunting  Pemanasan basah dilakukan pada autoclave untuk mensterilkan karet dan plastik
  • 14.
  • 15.
  • 16.  Denaturasi protein  Kerusakan akibat oksidasi  Efek toksis akibat kenaikan kadar elektrolit
  • 17.  Pemanasan langsung Untuk mensterilkan bahan-bahan logam  Pembakaran Untuk menghancurkan bahan-bahan yang tidak dikehendaki
  • 18.  Melayangkan diatas nyala api Bahan yang disterilkan dilayangkan diatas nyala api tanpa harus panas sekali  Udara panas Memerlukan suhu 1600C selama satu jam. Dapat mensterilkan semua semperit gelas, lempeng petri, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet, pisau bedah, gunting, parafin cair, serbuk.
  • 19. Keuntungan pemansan kering :  Tidak ada uap air yang membasahi bahan alat yang disterilkan  Peralatan untuk sterilisasi kering (oven) lebih murah
  • 20.  Waktu yang digunakan lama  Tidak semua bahan dapat disterilkan, seperti karet dan plastik
  • 21.  Mengakibatkan denaturasi dan koagulasi protein Terdiri dari 2: suhu di bawah 1000C Pasteurisasi susu Mendidihkan Penangas vaksin inspirasi
  • 22. Suhu 1000C Pemanasan menggunakan uap air dengan tekanan Pemanasan dalam uap air panas (1000C) dalam tekanan atmosfir
  • 23. ◦ Pada alat ini nahan yang akan disterilkan dipanaskan sampai 1210C selama 15 sampai 20 menit pada tekanan uap 15 pound per inchi persegi (kira-kira 1,5 atmosfir). Uap air jenuh memanaskan bahan-bahan tadi sehingga cepat disterilkan dengan melepaskan panas yang laten.
  • 24. Dengan kondensasi sejumlah 1600 ml uap pada suhu 1000C dan tekanan 1 atmosfer, akan terjadi embun sejumlah 1 ml dengan melepaskan 518 kalori. Air yang mengembun akan menyebabkan keadaan lembab yang cukup untk membunuh kuman. Autoclave digunakan untuk mensterilkan perbenihan, tabung Brownes, pita autoclave, Thermocouple.